1
1
PSAK 53
2
Agenda
Pengertian Pembayaran Berbasis Saham
1
Standar Akuntansi Pembayaran Berbasis
Saham
2
Ilustrasi transaksi Imbalan Berbasis Saham
3
Pengertian
•
Pengaturan dalam PSAK 53 adalah PEMBAYARAN BERBASIS
SAHAM – SHARES BASED PAYMENT – IFRS 2
•
Imbalan berbasis saham hanya salah satu bentuk
pembayaran, tetapi PSAK 53 lebih luas.
•
Imbalan berbasis saham: imbalan yang diberikan kepada
pekerja atau manajemen dalam bentuk saham atau yang
didasarkan pada nilai saham (misal uang).
•
Imbalan ini muncul karena kewajiban hukum yang tertuang
4
Pembayaran Transaksi Berbasis Saham
Pembayaran transaksi
berbasis saham
Diselesaikan dengan
Instrumen Ekuitas
Diselesaikan dengan
kas/bank
Diselesaikan dengan
atas kas/bank
ekuitas
Entitas mengukur nilai barang dan jasa yang diterima dan kenaikan terkait pembayaran atas instrument ekuitas entitas tersebut
Entitas mengukur nilai barang dan jasa yang
diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas berdasarkan harga (nilai) saham atau
instrumen ekuitas lainnya
Persyaratan perjanjian yang memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan untuk menyelesaikan transaksi dengan kas (aset lain) untuk suatu
jumlah berdasarkan harga instrumen ekuitas atau
5
REVISI 2017
Transaksi
pembayaran berbasis saham
dengan fitur penyelesaian neto
untuk kewajiban pemotongan pajak.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham di mana entitas menyelesaikan
pengaturan pembayaran berbasis saham neto dengan memotong proporsi tertentu dari instrument ekuitas untuk memenuhi kewajiban UU pajak, merupakan transaksi yang harus diklasifikasikan sebagai pembayaran yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas secara keseluruhan.
Akuntansi untuk modifikasi transaksi
pembayaran berbasis saham
yang
mengubah klasifikasi dari imbalan diselesaikan dengan kas menjadi
imbalan diselesaikan dengan instrumen ekuitas.
Jika transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas telah
dimodifikasi menjadi transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, transaksi tersebut dicatat sebagai transaksi yagn diselesaikan
6
REVISI 2017
Modifikasi khususnya:
Transaksi
pembayaran berbasis saham
yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, transaksi diukur dengan merujuk pada nilai wajar
insrumen ekutias pada tanggal modifikasi
Transaksi
pembayaran berbasis saham
yang diselesaikan dengan
ekuitas diakui dalam ekuitas pada tanggal modifikasi sepanjang
barang dan jasa telah diterima.
Liabilitas
untuk transaksi
pembayaran berbasis saham
yang
diselesaikan dengan kas pada tanggal modifikasi dihentikan
pengakuannya pada tanggal tersebut.
Selisih
antara nilai tercatat liabilitas yang dihentikan pengakuannya
7
PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham
• Pendahuluan • Pengakuan
• Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas
• Transaksi yang diukur dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas • Modifikasi syarat dan ketentuan pemberian instrument ekuitas
• Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas • Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan pilihan kas • Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas
• Pengungkapan
• Transisi; Tangal Efektif; Penarikan
Standar
Lampiran: A. Definisi dan B. Pedoman Penerapan C. Amandemen SAK
• Contoh transaksi
8
TUJUAN
•
Mengatur transaksi pembayaran berbasis saham.
–
Mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam
9
RUANG LINGKUP
PSAK 53 harus diterapkan untuk pembayaran berbasis saham, yang
didefinisikan sebagai berikut:
■
Equity-settled
,
Diselesaikan dengan instrumen ekuitas
, entitas
menerima
barang atau jasa yang
dibayar dengan instrumen ekuitas milik entitas
(termasuk saham dan opsi saham)
■
Cash-settled
, Diselesaikan dengan pembayaran kas. Entitas memperoleh
barang atau jasa dengan menimbulkan
liabilitas
kepada pemasok barang
atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang
dihitung berdasarkan harga
(nilai) saham milik entitas
atau instrumen ekuitas entitas; dan
■
Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas
maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi
10
Lanjut...
■
PSAK 53 juga diterapkan :
–
untuk transfer oleh
shareholders
kepada pihak lain (termasuk
karyawan) yang telah mentransfer barang atau jasa kepada entitas.
–
dari induk kepada entitas anak dimana entitas menyediakan barang
atau jasa.
■
PSAK 53 juga diterapkan ketika entitas tidak menerima
barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi secara
11
Tidak diterapkan
Transaksi kepada pemegang saham instrumen ekuitas (misal
karyawan telah memegang saham, dan pembayaran tersebut
terkait dengan tambahan saham kepada pemegang saham)
Transaksi dimana entitas memperoleh barang sebagai bagian
dari aset bersih yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
(diatur PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis).
12
PENGAKUAN
•
Entitas mengakui barang atau pada saat jasa dalam
transaksi pembayaran berbasis saham ketika barang atau
jasa tersebut diterima.
•
Entitas juga harus mengakui:
–
kenaikan nilai ekuitas
diselesaikan dengan instrumen ekuitas,
–
kenaikan nilai liabilitas
pembayaran diselesaikan dengan kas.
•
Ketika tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai
13
PENGUKURAN EQUITY SETTLED
•
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima,
dan kenaikan ekuitas terkait, secara langsung, pada nilai
wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
•
Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang
14
PENGUKURAN – EQUITY SETTLED
•
Instrumen ekuitas yang diberikan diukur pada nilai wajar
pada tanggal pemberian, karena tidak dapat mengukur
nilai wajar dari jasa yang diberikan pekerja.
•
Jika transaksi selain pekerja, maka terdapat presumption
bahwa nilai wajar barang/jasa yang diterima dapat
diukur dengan andal.
•
Jika nilai wajar barang/jasa dengan nilai wajar instrumen
15
TRANSAKSI ATAS JASA YANG DITERIMA
•
Jika Instrumen ekuitas diberikan vesting dengan segera
jasa yang diberikan telah diterima
pengakuan pada tanggal
pemberian.
•
Jika instrumen diberikan tidak vesting sampai pihak lawan
menyelesaikan pemberian jasa tertentu
jasa baru diterima
di masa depan
pengakuan pada saat jasa diberikan beserta
kenaikan ekuitas.
– Jika didasarkan pada kinerja pasar dilakukan estimasi pada tanggal pemberian.
16
TRANSAKSI DENGAN MENGACU PADA NILAI WAJAR EKUITAS
Pengukuran nilai wajar
•
Nilai pasar instrumen ekuitas pada tanggal pengukuran
dengan mempertimbangkan syarat dan ketentuan
pemberian instrumen ekuitas.
•
Jika nilai pasar tidak tersedia
dilakukan estimasi nilai
wajar instrumen dengan menggunakan teknik penilaian.
•
Teknik penilaian mempertimbangkan seluruh faktor dan
17
TRANSAKSI DENGAN MENGACU PADA NILAI WAJAR EKUITAS
Perlakuan kondisi vest
• Pemberian instrumen ekuitas bergantung pemenuhan kondisi vesting
tertentu masa kerja atau kinerja.
• Kondisi vesting, selain kondisi vesting kinerja pasar tidak dipertimbangkan
dalam mengestimasi nilai wajar.
• Kondisi vesting mempertimbangkan penyesuaian jumlah instrumen ekuitas,
sehingga akhirnya jumlah barang/jasa yang diterima sebagai imbalan didsarkan pada jumlah instrumen ekuitas yang akhirnya vesting.
• Tidak ada ada jumlah barang atau jasa yang diterima jika instrumen ekuitas
yang akhirnya diberikan tidak vest karena kegagalan memenuhi kondisi vest.
• Entitas mengakui jumlah barang atau jasa yang diterima pada periode
18
TRANSAKSI DENGAN MENGACU PADA NILAI WAJAR EKUITAS
Perlakuan kondisi non-vesting
• Kondisi non-vesting diperkirakan dalam mengestimasi nilai wajar ekuitas.
Entitas mengakui barang/jasa yang diterima yang telah memenuhi kondisi vesting yang bukan vesting kinerja pasar.
Perlakuan fitur perubahan kembali
• Opsi dengan fitur penambahan kembali tidak dipertimbangkan ketika
mengestimasi nilai wajar pada tanggal pengukuran. Opsi penambahan
tersebut dicatat sebagai pemberian opsi baru jika opsi penambahan kembali selanjutnya diberikan.
Perlakuan setelah tanggal vesting
• Total ekuitas tidak dilakukan penyesuaian setelah tanggal vesting. Misal jika
19
TRANSAKSI DENGAN MENGACU PADA NILAI WAJAR EKUITAS
Nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal
• Mengukur instrumen ekuitas pada nilai intrinsik pada tanggal pemberian
dan pasa setiap tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian dilakukan penyesuaian (perubahannya diakui dalam laba rugi)
• Mengakui barang/jasa yang diterima berdasarkan jumlah instrumen ekuitas
yang akhirnya vesting atau akhirnya dieksekusi
Modifikasi ketentuan pemberian instrumen ekuitas
• Entitas mengakui dampak modifikasi terhadap jasa yang diterima selama
periode sisa vesting.
• Pembayaran atas modifikasi diakui sebagai pengurang ekuitas, kecuali jika
melebihi nilai wajar diaui sebagai beban. Jika ada komponen liabilitas maka pembayaran diakui sebagai pengurang liabilitas.
• Jika instrumen ekuitas baru diberikan sebagai pengganti instrumen ekuitas
20
Karyawan
Jumlah pada tanggal pemberian didasarkan
pada nilai wajar dari instrumen ekuitas pada tanggal tersebut dan selanjutnya tidak
disesuaikan.
Jumlah yang diakui selama periode vesting
diestimasi dengan instrumen ekuitas yang diharapkan akan vesting
Jasa lalu (Past service)
Jumlah diakui segera sebagai beban
Pengakuan sebagai beban
Prinsip Umum
Biaya dibebankan pada laporan laba rugi dan dan kenaikan terkait di komponen ekuitas dicatat ketika barang atau jasa telah disediakan oleh pihak lawan
3
Perlakuan Prinsip Akuntansi Secara Umum
Non Karyawan
Berdasarkan nilai wajar dari barang dan jasa diberikan pada tanggal
penerimaan
Jasa masa depan (Future service)
21
PENGUKURAN – CASH SETTLED
•
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang
diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas.
•
Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan,
entitas harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas
pada setiap akhir periode pelaporan dan pada
22
PENGUKURAN – CHOICE SETTLEMENT
•
Jika terdapat persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada
entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain)
atau dengan penerbitan instrumen ekuitas:
•
entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen
transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis
saham dengan penyelesaian kas, jika dan sepanjang, entitas
telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau
aset lain, atau
•
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan
23
PENGUKURAN – CHOICE SETTLEMENT…
•
Entitas harus menyediakan instrumen keuangan majemuk
(komponen yang diselesaikan dengan kas dan komponen
yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas).
•
Entitas harus menentukan apakah entitas memiliki
kewajiban kini untuk meyelesaikan dengan kas dan
menghitung transaksi pembayaran berbasis saham
diselesaikan dengan kas atau jika tidak memiliki kewajiban
kini, entitas harus menghitung transaksi tersebut sesuai
dengan transaksi pembayaran berbasis saham yang
24
Pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas
•
Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur barang atau
jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau
diselesaikan dengan kas dengan menilai:
a) sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
b) kepemilikan hak dan kewajiban.
•
Diperlakukan sebagai penyelesaian instrumen ekuitas jika:
a) penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas, atau
b) entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi
pembayaran berbasis saham.
•
Jika tidak memenuhi kondisi diatas maka diperlakukan sebagai
25
PENGUNGKAPAN
1. sifat dan lingkup perjanjian
pembayaran berbasis saham yang ada
dalam suatu periode.
Deskripsi pengaturan
Jumlah rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi tiap kelompok Opsi yang dieksekusi selama periode harga rata-rata eksekusi. Opsi yang dieksekusi akhir periode kisaran harga eksekusi.
2. nilai wajar barang atau jasa yang diterima
, atau
nilai wajar
instrumen ekuitas yang diberikan
, dalam suatu periode yang telah
ditentukan.
Nilai wajar barang/jada diukur mengacu pada nilai instrumen ekuitas Instrumen ekuitas lain yang diberikan
Pengaturan yang dimodifikasi
3. dampak transaksi
pembayaran berbasis saham
terhadap laba atau
rugi
entitas dalam suatu periode dan posisi keuangannya.
Jumlah beban yang diakui
26
KETENTUAN TRANSISI
•
Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk
menerapkan Pernyataan ini untuk pemberian lain selain
instrumen ekuitas jika entitas telah mempublikasikan nilai
wajar instrumen ekuitas tersebut, yang ditentukan pada
tanggal pengukuran.
•
Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana
Pernyataan ini diterapkan, entitas harus menyajikan
27
KETENTUAN TRANSISI
•
Untuk semua pemberian instrumen ekuitas dimana Pernyataan ini
belum diterapkan, entitas harus tetap mengungkapkan informasi
yang dipersyaratkan pada paragraf 51 dan 52.
•
Untuk liabilitas yang timbul dari transaksi pembayaran berbasis
saham yang telah ada pada tanggal efektif Pernyataan ini, entitas
harus menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif. Atas liabilitas
tersebut, entitas harus menyajikan kembali informasi komparatif,
termasuk menyesuaikan saldo laba awal periode sajian, kecuali
entitas tidak dipersyaratkan untuk menyajikan kembali informasi
komparatif sepanjang informasi tersebut untuk periode atau
28
TANGGAL EFEKTIF
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1
29
CONTOH KASUS 1
•
Entitas memberikan 100 opsi saham kepada 500
karyawan. Setiap pemberian tersebut mensyaratkan
bahwa karyawan tetap bekerja pada entitas selama
tiga tahun mendatang. Entitas mengestimasi nilai
wajar opsi saham adalah Rp15.
•
Entitas mengestimasi bahwa 20 persen karyawan akan
30
CONTOH KASUS 1
Skenario 1
•
Jika segala sesuatu berjalan seperti yang diharapkan, entitas
mengakui jumlah berikut selama periode
vesting
, untuk jasa
yang diterima sebagai imbalan atas pemberian opsi saham.
Tahun Perhitungan Beban
remunerasi selama periode
Beban remunerasi
kumulatif
1 50.000 opsi x 80% x Rp 15 x 1/3 200.000 200.000
2 (50.000 opsi x 80% x Rp 15 x 2/3) – 200.000 200.000 400.000
31
CONTOH KASUS 1
Skenario 2
• Selama tahun ke-1, 20 karyawan berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah karyawan yang
berhenti dalam periode 3 tahun dari 20 persen (100 karyawan) menjadi 15 persen (75 karyawan).
• Selama tahun ke-2, 22 karyawan lagi berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah karyawan yang berhenti dalam periode 3 tahun dari 15 persen menjadi 12 persen (60 karyawan).
• Selama tahun ke-3, 15 karyawan lagi berhenti. Dengan demikian, sejumlah 57 karyawan
melepaskan hak mereka atas opsi saham dalam periode tiga tahun, dan sejumlah 44.300 opsi saham (443 karyawan x 100 opsi untuk setiap karyawan) vested pada akhir tahun ke 3.
Tahun Perhitungan Beban
remunerasi selama periode
Beban remunerasi
kumulatif
32
CONTOH KASUS VESTING DAN NON VESTING
•
Entitas memberikan karyawan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
program dimana karyawan memperoleh opsi saham jika menyetujui
untuk menyimpan 25 persen dari gaji bulanan sebesar Rp400 untuk
periode tiga tahun. Pembayaran bulanan dilakukan melalui potongan
gaji karyawan. Karyawan dapat menggunakan akumulasi simpanan
untuk mengeksekusi opsinya pada akhir tahun ketiga, atau mengambil
dana kontribusinya setiap saat selama periode tiga tahun. Perkiraan
biaya tahunan untuk pembayaran berbasis saham ini adalah Rp120.
•
Setelah 18 bulan, karyawan berhenti membayar kontribusi untuk
33
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
•
Terdapat tiga komponen untuk program ini: gaji yang dibayar, potongan
gaji yang disetorkan kepada program tabungan dan pembayaran
berbasis saham. Entitas mengakui beban yang berhubungan dengan
masing-masing komponen dan kenaikan terkait pada liabilitas atau
ekuitas secara tepat.
•
Persyaratan untuk membayar kontribusi kepada program ini merupakan
kondisi
non-vesting
, dimana karyawan memilih untuk tidak
memenuhinya pada tahun kedua. Oleh karena itu, sesuai dengan
34
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
TAHUN 1 Beban
Rp KasRp LiabilitasRp EkuitasRp
Gaji yang dibayarkan (75% x 400 x 12) 3.600 (3.600)
Potongan gaji yang dibayarkan kepada program tabungan
(25% x 400 x 12) 1.200 (1.200)
Pembayaran berbasis saham 120 (120)
Total 4.920 (3.600) (1.200) (120)
TAHUN 2
Gaji yang dibayarkan (75% x 400 x 6 +(100%x400x6)) 4.200 (4.200)
Potongan gaji yang dibayarkan kepada program tabungan
(25% x 400 x 6) 600 (600)
Pembayaran berbasis saham (percepatan beban tersisa)
((120 x 3 )– 120) 240 (240)
35
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
•
Entitas memberikan 100 hak atas kenaikan harga saham dengan
penyelesaian kas kepada setiap 500 karyawannya, dengan syarat bahwa
karyawan tersebut harus tetap bekerja pada entitas selama tiga tahun ke
depan.
•
Selama tahun ke-1, 35 karyawan berhenti. Entitas mengestimasi bahwa
60 karyawan lagi akan berhenti selama tahun ke-2 dan ke-3.
•
Selama tahun ke-2, 40 karyawan berhenti dan entitas mengestimasi
bahwa 25 karyawan lagi akan berhenti selama tahun ke-3.
•
Selama tahun ke-3, 22 karyawan berhenti bekerja.
•
Pada akhir tahun ke-3, 150 karyawan mengeksekusi hak atas kenaikan
36
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
•
Entitas mengestimasi nilai wajar hak atas kenaikan harga saham pada
setiap akhir tahun dimana terdapat liabilitas sebagaimana disajikan
dibawah.
•
Pada akhir tahun ke-3, seluruh hak atas kenaikan harga saham yang
dipegang oleh karyawan yang tersisa
vest
.
•
Nilai intrinsik hak atas kenaikan harga saham pada tanggal eksekusi
(sama dengan kas yang dibayarkan) pada akhir tahun ke-3, 4 dan 5 juga
disajikan di bawah ini.
Tahun Nilai wajar Nilai intrinsik
1 Rp14,40
2 Rp15,50
3 Rp18,20 Rp15,00
4 Rp21,40 Rp20,00
37
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
Tahun Perhitungan Beban Liabilitas
Rp Rp
1 (500-95) karyawan × 100 SAR × Rp14.40 × 1/
3 194,400 194,400
2 (500–100) karyawan × 100 SAR × Rp15.50 × 2/
3 ) -
Rp194,400
218,933 413,333
3 (500–97–150) karyawan × 100 SAR × Rp18.20 ) -
Rp413,333
+ 150 karyawan × 100 SAR × Rp15.00 Total
47,127
225,000
272,127
460,460
4 (253–140) karyawan × 100 SAR × Rp21.40 – Rp460,460 +
140 karyawan × 100 SAR × Rp20.00 Total
(218,640) 280,000
61,360
241,820
5 Rp0 – Rp241.820 +
113 karyawan x 100 SAR x Rp 25.00 Total
Total seluruh beban
(241.820) 282.500
40.680 787.500
38
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS Am2017
• Entitas memberikan 100 hak atas kenaikan harga saham yang diselesaikan dengna kas untuk 500
pekerja dengan syarat pekerja tersebut tetap bekerja selama 3 tahun dan entitas mencapai target 1 miliar padaakhir tahun ke-3.
• Entitas mengharapkan seluruh pekerja tetap bekerja. Untuk kemudahan diasumsikan tidak ada
kompensasi pekerja yang memenuhi kualifikasi untuk dikapitalisasi sebaga bagian dari biaya perolehan aset.
• Pada akhiar tahun 1 diperkirakan target laba tidak akan terpenuhi pada akhir tahun ketiga. • Selama tahun 2 pendapatan entitas meningkat secara signifikan dan entitas memperkirakan
bahwa akan terus meningkat. Akibatnya pada akhir kedua entitas berharap target akan tercapai pada akhir tahun ke 3
• Pada akhir tahun ke-3 target laba tercapai dan 150 pekerja mengesekusi hak mereka, sebanyak
150 mengesekusi pada akhir tahun 4 dan sisanya 200 pada tahun ke 5.
• Menggunakan model penentuan harga opsi, entitas mengestimasi nilai wajar hak dan kenaikan
harga saham, mengabaikan kondisi kinerja target pendapat dan kondisi kinerja jasa pada akhir setiap akhir tahun sampai seluruh pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas telah selesai.
• Pada akhir tahun ke 3 seluruh hak atas kenaikan harga saham (SAR) telah vest. Tabel berikut
39
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
Am2017
Tahun Nilai wajar setiap satu SAR Nilai intrinsic setiap satu SAR
1 Rp14,40
2 Rp15,50
3 Rp18,20 Rp15,00
4 Rp21,40 Rp20,00
5 Rp21,40 Rp25,00
Tahun Jumlah pekerja yagn diharapkan
akan memenuhi kondisi jasa Estimasi apakah target laba akan tercapai
1 500 Tidak
2 500 Ya
40
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
Am2017
Tahun Perhitungan Beban Liabilitas
Rp Rp
1 SAR tidak diharapkan untuk vest tidak ada beban diakui - -2 SAR diharapkan untuk vest
500 pekerja x 100 SAR x Rp 15.50 x 2/3 516.667 516.667
3 500-150 pekerja x 100 SAR x Rp 18.20 x 3/3 – 516.667
+ 150 pekerja x 100 SAR x Rp 15 Total
120.333 225.000
345.333 345.333
637.00
4 (350–150) pekerja × 100 SAR × Rp25 – Rp637.000 + 200 pekerja × 100 SAR × Rp25.00
Total
(209.000) 300,000
91.000 91.000
428.000
5 (200-200) x 100 SAR x Rp 25 – Rp428.000 + 200 pekerja x 100 SAR x Rp 25.00
Total
(428.000) 500.000
72.000 72.000
0
41
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN PILIHAN
• Entitas memberikan hak kepada karyawan untuk memilih antara 1.000 saham
phantom, yaitu hak atas pembayaran kas yang setara dengan nilai 1.000 saham, atau 1.200 saham.
• Pemberian tersebut dengan syarat karyawan menyelesaikan masa kerja tiga
tahun.
• Jika karyawan memilih alternative saham, saham tersebut harus ditahan selama
tiga tahun setelah tanggal vesting. Pada tanggal pemberian, harga saham entitas adalah Rp50 per saham. Pada akhir tahun ke-1, 2, dan 3, harga saham adalah Rp52, Rp55 dan Rp60. Entitas tidak mengekspektasi untuk membayar dividen dalam tiga tahun ke depan.
• Setelah mempertimbangkan dampak pembatasan pengalihan setelah tanggal
vesting, entitas mengestimasi bahwa nilai wajar alternatif saham pada tanggal pemberian adalah Rp48 per saham.
• Pada akhir tahun ke-3, karyawan memilih: – Skenario 1: Alternatif kas
42
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN
PILIHAN
•
Nilai wajar alternatif instrumen ekuitas adalah Rp 57.600 (1.200 saham x
Rp 48). Nilai wajar alternatif kas adalah Rp 50.000 (1.000 saham
phantom
x Rp 50).
•
Oleh karena itu, nilai wajar komponen ekuitas dari instrumen keuangan
gabungan adalah Rp 7.600 (Rp 57.600 – Rp 50.000)
Tahun Perhitungan Beban Rp Ekuitas Rp Liabilitas Rp
1 Komponen utang (1.000 x Rp52 × 1/ 3 )
Komponen utang (Rp 7.600 × 1/ 3 )
17.333
2.533 2.533 17.333
2 Komponen utang (1.000 x Rp 55 × 2/
3 ) – 17.333
Komponen utang (Rp 7.600 × 1/ 3 )
19.333
2.533 2.533 19.333
3 Komponen utang (1.000 x Rp 60 × 2/
3 ) – 36.666
Komponen utang (Rp 7.600 × 1/ 3 )
23.334
2.534 2.534 23.334
Akhir
Tahun 3 Skenario 1: Dibayar kas Rp 60.000 (60.000)
Skenario 1 : Total 67.600 7.600
Skenario 2: Diterbitkan saham 1.200 lembar 60.000 (60.000)
43
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
Tahun Perhitungan Beban Liabilitas
Rp Rp
1 (500-95) karyawan × 100 SAR × Rp14.40 × 1/
3 194,400 194,400
2 (500–100) karyawan × 100 SAR × Rp15.50 × 2/
3 ) -
Rp194,400
218,933 413,333
3 (500–97–150) karyawan × 100 SAR × Rp18.20 ) -
Rp413,333
+ 150 karyawan × 100 SAR × Rp15.00 Total
47,127
225,000
272,127
460,460
4 (253–140) karyawan × 100 SAR × Rp21.40 – Rp460,460 +
140 karyawan × 100 SAR × Rp20.00 Total
(218,640) 280,000
61,360
241,820
5 Rp0 – Rp241.820 +
113 karyawan x 100 SAR x Rp 25.00 Total
Total seluruh beban
(241.820) 282.500
40.680 787.500
44 • Pada 1 Nov 2017 pemegang saham PT. ABC menyetujui rencana
pemberian bonus kepada 5 direktur dalam bentuk opsi untuk membeli 2.000 saham dengan nilai par Rp1.000 untuk tiap Direktur. Perusahaan memberikan opsi tersebut pada tanggal 1 Januari 2018. Direktur dapat mengeksekusi opsi tersebut dalam 10 tahun ke depan. Harga opsi saham per lembar Rp 60.000 dan harga pasar saham Rp 70.000 per lembar. Perusahaan menggunakan metode nilai wajar (mis: pendekatan Black Scholes) dalam menentukan opsi saham. Misalkan hasil perhitungan nilai wajar opsi saham berdasarkan hasil perhitungan adalah Rp220.000.000. • Jangka waktu manfaat itu diberikan adalah 2 tahun dari opsi
tersebut diberikan.
Ilustrasi Kompensasi Saham
45
Jurnal yang Dibuat :
Dec. 31, 2015
Beban kompensasi
110.000.000*
Imbalan berbasis saham – Opsi saham
110.000.000
*(220.000.000 ÷ 2)
Dec. 31, 2016
Beban kompensasi
110.000.000
Imbalan berbasis saham – Opsi saham
110.000.000
Akuntansi Kompensasi Saham
46
Soal
:
Direktur PT. ABC mengesekusi 2.000 opsi dari 10.000 opsi (20%)
pada 1 Juni 2021(3 tahun 5 bulan setelah diberikan).
June 1, 2018
Kas
(2,000 x 60,000)120.000,000
Agio saham – opsi saham
(220jt*20%)44.000.000
Modal saham - biasa
(2,000 x 1.000)2.000.000
Agio saham - biasa
162.000.000
Akuntansi Kompensasi Saham
47
Soal
:
Direktur PT. ABC tidak mengeksekusi sisa kompensasi yang
diberikan, maka akan dicatat
June 1, 2018
Agio saham – opsi saham
(220jt*80%)176.000.000
Agio saham – opsi daluwarsa
176.000.000
Akuntansi Kompensasi Saham
48
Penyesuaian
Jika kompensasi sudah diukur pada tanggal pemberian,
apakah akan berubah di masa depan.
Penyesuaian akan dilakukan karena dua hal:
Jasa
or
Kondisi pasar
.
Akuntansi Kompensasi Saham
49
Akuntansi Kompensasi Saham
Saham Terikat (
Restricted Shares
)
Perusahaan memberikan saham kepada karyawan dengan syarat
saham tersebut tidak dapat dijual, dipindahtangankan, atau
dijaminkan sampai kondisi tertentu terpenuhi. Jika dilanggar,
maka harus ditebus beserta dividen yang telah diterima.
Kelebihan saham terikat dibandingkan opsi saham:
• Saham tersebut tetap akan memiliki nilai berapapun harga
saham di pasar.
• Saham tersebut akan memberikan dampak dilusi yang lebih
sedikit kepada pemegang saham yang telah ada.
50
Contoh Saham Restriksi :
Pada 1 Januari 2017, PT. XYZ
menerbitkan 1.000 saham restriksi kepada Budi Dirut Perusahaan.
Harga wajar saham XYZ pada tanggal penerbitan Rp2.000 per
lembar. Beberapa informasi lainnya adalah:
Periode jasa terkait saham restriksi 5 tahun
Vesting terjadi ketika Budi bekerja di perusahaan selama 5
tahun.
Nilai nominal saham Rp 100 per lembar.
Akuntansi Kompensasi Saham
51
Jurnal PT XYZ:
Pada 1 Januari 2017, PT. XYZ akan membuat jurnal untuk
mencatat penerbitan saham restriksi tersebut. Periode jasa terkait
saham restriksi 5 tahun
Beban kompensasi dibayar dimuka
2.000.000
Modal saham – saham
(
1.000 * 100)
100.000
Agio saham – biasa
(1.000 x 1.900)1.900.000
Akuntansi Kompensasi Saham
LO 4 Diakui beban kompensasi dibayar dimuka karena jasanya belum
52
Jurnal PT XYZ:
Pada 31 Desember 2017, PT. XYZ akan membuat jurnal mengakui
beban kompensasi karena Pak Budi telah bekerja selama 1 tahun
dari kontrak kerjanya selama 5 tahun
Beban kompensasi
(2.000.000 / 5)400.000
Kompensasi dibayar dimuka
400.000
Akuntansi Kompensasi Saham
LO 4
53
Jurnal PT XYZ:
Pada 1 Februari 2019, Pak Budi mengundurkan diri dari jabatan
sebagai Direktur. Maka jurnal yang akan dibuat untuk membatalkan
kompensasi tersebut adalah:
Modal saham – saham
(1.000 * 100)100.000
Agio saham – biasa
(1.000 x 1.900)1.900.000
Beban kompensasi
800.000
Beban kompensasi dibayar dimuka
1.200.000
Akuntansi Kompensasi Saham
54
Program Pembelian Saham untuk Karyawan
Perusahaam memberikan kepada semua karyawan
untuk membeli saham dengan harga diskon selama
jangka waktu tertentu.
Merupakan bentuk kompensasi dan harus dicatat
sebagai beban selama periode jasa diberikan.
Akuntansi Kompensasi Saham
55
Ilustrasi:
PT. DEF menawarkan kepada 1000 karyawan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pembelian saham. Dalam program tersebut, karyawan dapat membeli 100 saham biasa (par value Rp 1.000) dengan harga diskon 20%. Harga pembelian harus dibayarkan setelah program ditawarkan. Sebanyak 800 karyawan menerima tawaran tersebut dengan jumlah rata-rata 80 saham per orang. Total saham yang akan dibeli 64.000. Rata-rata tertimbang harga pasar saham pada tanggal pembelian adalah Rp 30.000 / lembar dan rata-rata harga pembelian saham sebesar Rp 24.000.
Akuntansi Kompensasi Saham
Kas (64,000 x Rp24.000) 1.536.000.000
Beban kompensasi [64,000 x (30.000 – 24.000)] 384.000.000
Modal saham – biasa (64,000 x 1.000) 64.000.000
Agio saham - biasa 1.856.000.000
56
Pengungkapan atas Kompensasi Berbasis Saham
Perusahaan dengan satu atau lebih program pembayaran berbasis
saham harus mengungkapkan:
1. Sifat dan pengaturan pembayaran berbasis saham yang terdapat
dalam periode tersebut
2. Cara penentuan nilai wajar untuk barang/jasa yang diterima atau
instrumen ekuitas yang diberikan dalam periode yang ditentukan
3. Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laporan
laba/rugi dan posisi keuangan perusahaan.
57
57
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/