• Tidak ada hasil yang ditemukan

291175592 MAKALAH PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "291175592 MAKALAH PENDIDIKAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

POLITIK STRATEGI NASIONAL

DISUSUN OLEH

:

1. IKA HESTY ANGGRAINI (06101381320018)

2. INTAN PUSPITA SARI

(06101381320019)

3. GITA DIA NOPA

(06101381320020)

4.KALIMA

(06101381320021)

KELOMPOK

: 7 (TUJUH)

DOSEN PEMBIMBING : Dra.SANI SAFITRI, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “POLITIK

DAN STRATEGI NASIONAL”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk

saran dan kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, kami

sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhoi segala usaha kami. Amin.

Palembang, 25 Februari 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

i

DAFTAR ISI ...

...iii

BAB I PENDAHULUAN...

...1

1.1 Latar Belakang...

...

1

1.2 Tujuan...

2

1.3 Rumusan Masalah...

2

BAB II PEMBAHASAN...

...3

2.1 Pengertian Istilah Politik Strategi Nasional...

3

2.2 Pengertian Politik Nasional dan Strategi Nasional...

4

2.3 Penyusunan Politik Strategi Nasional...

5

2.4penentuan Kebijaksanaan...

6

2.5 Politik Strategi Nasional...

7

2.6 Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang

Pembangunan Nasional...

7

(4)

2.8 Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional...

13

BAB III PENUTUP...

...17

3.1 Kesimpulan...

17

3.2 Saran...

17

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan

cara memujudkannya berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan

kerangka rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik

dan strategi nasional merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara-cara

untuk mencapai tujuan nasional.

Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini

dikarenakan, politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi

nasional dan strategi nasional merupakan pelaksanaan dari kebijakan nasional.

Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis

besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah kesejahteraan

umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.

Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara

Indonesia mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan

kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang

tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama,

bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah,

bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan

keamanan.

(6)

1.2

TUJUAN

1.

Memahami pengertian politik nasional dan strategi nasional.

2.

Mengetahui penyusunan politik dan strategi nasional.

3.

Mengetahui implementasi dari politik dan strategi nasional.

4.

Mengetahui keberhasilan politik dan strategi nasional.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan politik nasional dan strategi nasional?

2. Bagaimana penyusunan politik dan strategi nasional?

3. Bagaimana implementasi dari politik dan strategi nasional?

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Istilah Politik Strategi Nasional

Dalam pengertiannya, politik strategi nasional diartikan dengan cara

dipilah-pilah menjadi beberapa bagian yaitu:

2.1.1 Pengertian Politik

Kata politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya negara

yang berdiri dari rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Menurut

Aristoteles manusia merupakan zoon politicon yaitu manusia merupakan makhluk

politik yang hidup dalam suatu wilayah tertentu secara bersama dengan yang lain

dan saling membantu dibawah suatu pemerintahan yang disetujui bersama.

Dalam bahasa Indonesia, politik diartikan sebagai suatu keadaan yang

dikehendaki yang disertai dengan cara dan alat yang digunakan demi mencapai

keadaan tersebut. Dari kedua pernyataan diatas dapt disimpulkan bahwa yang

dimaksut dengan politik adalah :

Berbagai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses penentuan

tujuan dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Negara adalah suatu organisasi politik dalam suatu wilaya tertentu yang

mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya.

Kekuatan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi

tingkah laki seseorang atau sekelompok sesuai dengan keinginan dari

pelaku.keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa anlernatif.

Pengambilan keputusan tersebut haruslah secara kolektif yang menyangkut

kepentingan orang banyak dan bersikaf mengikat. Kebijaksanaan suatu keputusan

yang diambil oleh seseorang pelaku kelompok politik dalam memilih

tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

(8)

Menurut

Karl Von Clausewitz

yang dimaksud dengan strategi adalah

pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk kepentingan dalamm rangka

memenangkan pertempuran. Sedangkan menurut

Antoine Henry Jomini

yang

dimaksud dengan strategi adalah seni dalam menyelenggarakan perang diatas peta

dan meliputi seluruh kawasan operasi. Namun dewasa ini kata startegi sudah

lazim digunakan oleh khalayak umum baik dalam bidang olahraga, ekonomi

maupun dalam bidang lainnya.

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai

suatu cara untuk

mendapatkan atau cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Demikianlah strategi pada dasarnya suatu kerangka rencana dan tindakan yang

disusun dan disiapkan dalam suatu pertahapan yang masing-masing merupakan

jawaban dari tantangan baru yang muncul sebagai akibat dari langkah sebelumnya

dan keseluruhan proses yang terjadi dalan suatu arah yang telah digariskan.

2.2 Pengertian Politik Nasional dan Strategi Nasional (Politik Strategi

Nasional)

Politik Nasional

dapat dirumuskan sebagai suatu asas, haluan usaha serta

kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan dari negara tentang

pembinaan potensi nasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Srategi Nasional adalah cara melaksankan politik dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan oleh politik nasional tersebut, yakni merupakan pelaksanaan

dari kebijakan-kebijakan nasional dalam menjalani politik nasional disusun

strategi nasional.

2.3 Penyusunan Politik Strategi Nasional

Penyusunan Politik Strategi Nasional dilaksankan berdasarkan UUD 1945

sebagai Hukum Dasar yang mengikt pemerintah sebagai dasr negara.

2.3.1 Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

(9)

adalah : badan yang ada dalam masyarakat seperti ormas, partai, media masa,

kelompok kepentingan, pranata politik lainnya yang merupakan bahagian dari

infrastruktur politik.

Keseimbangan antara kekuatan infrastruktur dan suprastruktur dalam

bekerja sama akan mempermudah terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional

sebagaimana terumuskan dalam pembukan uud 1945.penyusunan politik strategi

nasional dalam suprastruktur dilakukan oleh PRESIDEN sebagai mendataris MPR

setelah memahami GBHN yang telah di tetapkan mpr dengan langkat awal

menyesun program kabinet dan memilih paramentrinya. demikian lah politik

nasioanal dilksanakan oleh presiden dan strategi nasional dijalankan oleh para

mentrinya berdasarkan arahan presiden .

Ditingkat infrastruktur politik dan strategi nasional merupakan sasaran

yang hendak dicapi yang meliputi bidang hukum,politik,ekonomi,sosial budaya

dan hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi

memiliki peranan yang penting yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan

strategi nasional yang telah di tetapkan MPR sebagaimana GBHN maupun yang

dilaksanakan oleh presiden beserta penyelenggara negara lainnya.

2.4 Penentuan Kebijaksanaan

Sesuai dengan sistem pemerintahan negara yang diatur dalam konstitusi

bahwa penentuan kebijakasaaan adalah bertingkat-tingkat yakni penentu

kebijakan puncak, kebijakan umum, kebijakan khusus dan kebijakan teknis yang

ditambah

dengan

kebijakan

daerah.

2.4.1 Kebijakan Puncak

Dilakukan oleh MPR yang berwenang menetapkan UUD 1945,GBHN,

Presiden sebagai kepala negara dalam kekuasaannya yang berkaitan dengan pasal

10,11,12,13,14,15, UUD 1945 dalam bentuk Dekrit, dan piagam kepala negara.

2.4.2 Kebijakan Umum

Dilakukan oleh presiden sebagai kepala pemerintahan dan DPR.bentuknya

adalah UU, peraturan pemerintah pengganti undang-undangan (Perpu), keputusan

presiden dan instruksi presiden.

(10)

Dilakukan oleh para menteri dalam menjabarkan kebijakan umum guna

merumuskan strategi dalam masing-masing bidang sesuai dengan tanggung

jawabnya. Hasilnya berupa keputusan menteri, peraturan menteri, instruksi

menteri dalam bidangnya masing-masing.

2.4.4 Kebijakan Teknis

Dilakukan oleh pemimpis

Eselon I Depatemen Pemerintahan dan Non

Departemen

. bentuk kebijakannya antara lain berupa peraturan keputusan serta

instruksi lembaga/departemen dan dirjen dalam masing-masing tanggung

jawabnya. Kebijakan yang dibuat bersifat pengaturan secara teknis administratif

dan lazim dibuat pedoman pelaksanaan.

2.4.5 Kebijakan di daerah

Dilakukan oleh kepala daerah dengan persetujuan DPRD. Hasil

kebijakannya berupa peraturan daerah ( Perda ,Tingkat I dan Tingkat II, keputusan

kepala daerah dan instruksi kepala daerah).

2.5 Politik Strategi Nasional

2.5.1 Politik Nasional Adalah Politik Pembangunan

Sesuai dengan alinea IV Pembukaan UUD 1945 yang menjadi tujuan bangsa Indoneia adalah:

a). Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

b). Memajukan kesejahteraan umum

c). Mencerdaskan kehidupan bangsa

d). Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

(11)

nasional. Kebijakan nasional mengenai suatu manifestasi dimana tujan nasional hendak dicapai melalui rumusan pokok yang menjamin tercapainya tujuan nasional.

Dalam menyusun Politik Nasional perlu diperhatikan beberapa hal yaitu kebutuhan nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan serta pertahanan bangsa. Oleh karena itu upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok nasional pada hakikatnya juga merupakan cita-cita dan tujuan nasional, dilakukan melalui pembangunan, maka Politik Nasional disebut juga dengan Politik Pembangunan. Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa Politik dan Strategi Nasional dituangkan dalam GBHN sebagai ketetapan MPR. GBHN adalah haluan-haluan Negara tentang pembangunan nasional yang ditetapkan lima tahun sekali dengan memperhatikan tingkat perkembangan kehidupan masyarakat.

Pelaksanaan GBHN ini dilakukan oleh presiden sebagai mendaritas MPR yang dituangkan dalam pokok-pokok kebijakan pelaksaan pembangunan dengan memperhatikan sungguh-sungguh pendapat lembaga tinggi negara khususnya DPR dan kebijakan yang telah mendapat persetujuan tersebut dinyatakan politik pemerintahan.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan nasional diwujudkan melalui pelaksaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dimana penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional di setiap aspek kehidupan bangsa oleh penyelenggara Negara yaitu Lembaga Tertinggi Negara dan Lembaga Tinggi Negara dengan segenap rakyat Indonesia diseluruh wilayah nusantara. Pembangunan nasional ini haruslah berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan IPTEK serta memperhatikan tantangan global dan dalam pelaksaannya harus mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal. Hasil pembangunan nasional ini haruslah dirasaan seluruh rakyat Indonesia secara merata dan adil jika tidak dapat menyebabkan munculnya konflik.

2.6 Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang Pembangunan Nasional

Adapun yang menjadi visi dan misi GBHN dalam mengimplementasikan Politik Strategi Nasional melalui pembangunan disetiap sektor dan bidang-bidang dalam aspek kehidupan masyarakat antara lain adalah :

2.6.1 Visi GBHN

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang mandiri, beriman, bertaqwa, berakhak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.

(12)

a. pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

c. Peningkatan dan pengamalan ajarana gama dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan antarumat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.

d. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat

e. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.

f. Perwujudan sosial budaya yang kepribadian bangsa dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.

g. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi masyarakat.

h. Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah NKRI.

i. Perwujudan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada pemenuhan kebutuhan dasar.

j. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari KKN.

k. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu.

l. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan aktif, produktif bagi kepentingan nasional dalam meghadapi perkembangan globalisasi.

2.7 Arah Kebijaksanaan

2.7.1 Bidang Hukum

a. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat.

b. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dan menghormati hukum agama dan hukum adat yang berlaku serta mempengaruhi perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang deskriminatif.

c. Menegakkan hukum sacara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum.

(13)

e. Meningkatkan integrasi moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum.

f. Mewujudkan lembaga peradilan secara tepat, mudah, bebas dari KKN, terbuka dan menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.

g. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta perlindungan, penegakan HAM.

h. Menyelesaikan proses peradilan terhadap pelanggara hukum dan HAM yang belum ditangani secara tuntas.

2.7.2 Bidang Ekonomi

 Mengembangkan sistem ekonomi karakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan persaingan sehat.

 Mengembangkan sistem perekonomian yang sehat dan adil serta menghindari terjadinya pasar monopolitistik dan struktur pasar yang distortif.

 Mengoptimalkan peran pemerinth dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dan menghilangkan seluruh hambatan mekanisme pasar.

 Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil dalam masyarakat.

 Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan teknologi

 Mengelola kebijakan makro dan kebijakan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis.

 Mengembangkan kebijakan fiskal.

 Mengembangkan pasar modal yang sehat .

 Mengoptimalkan pinjaman luar negeri untuk kegiatan produktif yang dilakukan secara transparan,efisien dan efektif.

 Mengembangkan kebijakan industri perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global.

 Memberdayakan pengusaha kecil,menengah dan koprasi.

 Menata BUMN secara efisien,transparan dan professional.

 Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman SDA.

 Meningkatkan penyedian dan pemeliharaan sarana dan penyediaan dan pemanfaatan sumber daya energi dan listrik yang murah dan ramah lingkungan.

 Meningkatkan kebijakan pertahanan.

 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.

 Mengembangkan ketenaga kerjaan secara menyeluruh dan terpadu.

(14)

 Melakukan upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan masyarakat proses pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

 Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi .

 Menyehatkan APBN dengan mengurangi defisit anggaran.

 Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi uang swasta secara transparan.

 Melaksanakan restrukturisasi asset Negara.

 Melakukan negoisasi.

2.7.3 Bidang politik

 Politik dalam negeri

 Memperkuat kebenaran dan keberlangsungan NKRI yang bertumpu pada kebhinekatunggalikaan.

 Meyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa.

 Meningkatkan peran MPR,DPR,dengan menegaskan fungsi wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan antara lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif.

 Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat meningkatkan kemandirian partai politik serta mengembangkan fungsi pengawasan secara efektif terhadap kinerja lembaga negara.

 Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif.

 Memasyarakatkan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti diskriminasi dalam kehidupan bermayarakat ,berbangsa dan bernegara.

 Meneyelenggarakan pemilu secara lebih berkualitas,demokratis, jurdil .

 Membangun bangsa dan watak bangsa menuju bangsa yang maju bersatu adil dan makmur.

 Hubungan Luar Negeri

 Menegakkan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

(15)

 Meningkatkan kualitas dan kinerja apatur luar negri agar mampu melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang.

 Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembanguna nasional melalui kerjasama ekonomi regional dalam rangka kerjasama dan pembanguna kawasan.

 Meningkatkan kesiapan Indonesia terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,APEC,dan WTO.

 Memperluas perjanjian ekstradisi dalam melaksanakan ekstradisi bagi peyelesaian perkara pidana.

 Meningkatkan kerjasama dikawasan ASEAN.

 Penyelenggaraan Negara

 Membersihkan penyelenggaraan Negara dari KKN.

 Meningkatkan kualitas Negara.

 Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan penyelenggara Negara.

 Meningkatkan fungsi dan keprofesian birokrasi.

 Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan TNI/Kepolisian RI.

 Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri.

 Komunikasi,Informasi dan Media Masa

 Meningkatkan peran komunikasi melalui media masa.

 Meningkatkan kualitas komunikasi berbagai bidang.

 Menigkatkan peran pers yang bebas.

 Membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat dan arah.

 Memprkuat kelembagaan SDM.

2.7.4 Bidang Agama

 Memantapkan fungsi peran dan kedudukan agama sebgai landasan moral dan etika.

 Meningkatkan kualitas pendidikan agama.

(16)

 Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.

 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan.

2.7.5 Bidang Pendidikan

 Mengupayakan perluasan memperoleh pendidikan

 Meningkatkan kemampuan akademik dan professional

 Melakukan pembaharuan sistem pendidikan

 Memberdayakan lembaga pendidikan

 Melakukan pembaharuan dan pemanfaatan sistem pendidikan nasional

 Menigkatkan kualitas lembaga pendidikan

 Mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah

2.7.6 Bidang Sosial dan Budaya

 Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

 Meningkatkan mutu SDM

 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan

 Mengembangkan sistem sosial tenaga kerja

 Membangun ketahan nasional

 Membangun apresiasi terhadap penyandang cacat,fakir miskin dan anak-anak terlantar

 Meningkatkan kualitas produk

 Memberantas secara sistematis pedagang dan pengguna NARKOBA

 Memberikan aksesbilitasi fisik dan non fisik

 Kebudayaan,Kesenian dan Pariwisata

 Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional budaya Indonesia

 Merumuskan nilai-nilai kebudayaan

 Mengembangkan sikap kriis terhadap nilai-nilai budaya

 Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian

(17)

 Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan nasional

 Menjadikan kebudayaan tradisional sebagai wahana bagi pengembangan pariwisata nasional

 Mengembangkan pariwisata

 Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata

 Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional budaya Indonesia  Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia

 Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya  Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian  Mengembangkan dunia perfilman Indonesia

 Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan nasional

 Menjadikan kebudayaan tradisional sebagai wahana bagi oengembangan pariwisata nsional

 Mengembangkan pariwisata

 Kedudukan dan Peranan Pancasila  Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan  Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi

 Pemuda dan Olahraga  Meningkatkan budaya olahraga

 Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan generasi muda  Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda  Mengambangkan minat dan semangat kewirausawan  Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif

2.7.7 Pembangunan Daerah

2.7.7.1 Umum

 Mengambangkan otonomi daearah secara luas, nyata, dalam wadah NKRI  Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah

 Mempercepat pembangunan otonomi daerah  Mempercepat pembangunan ekonomi daerah  Mempercepat pembangunan pedesaan

 Mewujudkan pertimbangan keuangan antar pusat dan daerah  Memberdayakan PDP

 Meningkatkan kualitas SDM di daerah  Meningkatkan pembangunan daerah

2.7.7.2 Khusus

Dalam rangka pengembangan otonomi daearah didalam wadah NKRI maka ditempuh melalui langkah-langkah berikut :

(18)

 Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah NKRI

 Menyelesaikan kasus-kasus ACEH secara berkeadilan dan bermartabat

 Irian Jaya

 Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah NKRI dengan tetap menghargai kesetaraan dan keragaman social budaya

 Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM

 Maluku

 Menugaaskan pemerintah untuk segera melaksanakan penyelesaian konflik social yang berkepanjangan secara adil untuk mempertahankan dan memantapkan integrasi nasional

2.7.8 Sumber Daya alam dan Lingkungan Hidup

 Mengelola SDA dan memelihara daya dukungnya  Meningkatkan pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup  Mendelegasikan secara beartahap

 Mendayagunakan SDA untuk kemakmuran rakyat  Menerapkan indikator-indikator

2.7.9 Pertahanan Keamanan

 Menata kembali TNI sesuai dengan paradigma baru dan memberikan darmabaktinya  Mengembangkan kemampuan sistem keamanan pertahanan rakyat

 Meningkatkan kualitas keprofesionalan TNI

 Memperluas dan meningkatkan kualitas kinerja TNI  Menuntaskan upaya memandirikan kepolisian Negara RI

2.7.10 Kaidah Pelaksaan

GBHN yang ditetapkan MPR 1999-2004 dalam Sidang Umum MPR tahun 1999 harus menjadi arah penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi Negara dan segenap rakyat Indonesia. Untuk itu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan, yaitu :

 Presiden sebagai kepala Negara menjalankan tugas penyelenggaraaan pemerintahan Negara berkewajiban untuk mengarahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan pembangunan nasional

 DPR, MA, BPK, DPA berkewajiban melaksanakan GBHN seusai fungsi, tugas dan kewajiban berdasarkan UUD 1945

 GBHN dalam pelaksanaannya dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional Lima Tahun (PROPENAS) yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan terukur yang ditetapkan oleh Presiden dan DPR

(19)

2.8 KEBERHASILAN POLITIK dan STRATEGI NASIONAL

Politik Strategi Nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk GBHN yang telah ditetapkan oleh MPR dan pelaksanaannya dilaksanakan oleh presiden selaku mandataris MPR. GBHN merupakan program Negara dan amanat rakyat oleh karena itu makan pemerintah dalam melaksanakan tugas mengembang amanat rakyat tersebut harus benar-benar bebas dan KKN guna mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

Agar Politik Strategi Nasional dapat berjalan dengan baik, maka prinsip-prinsip, sikap dan perilaku para penyelenggara Negara hrus berpegangn pada :

 Setiap penyelenggara negara dan pemerintah harus benar benar memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar serta landasan moral, spiritual, dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termauk dalam pelaksaan politik dan amanat bangsa.

Asas kebersamaan dan kekeluargaan harus dikembangkan terutama dalam

era reformasi ini untuk meuwujudkan kebersamaan, persatuan dan

kesatuan nasional melalui asas musyawarah untuk mufakat serta

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Pelaksaaan undang-undang negara hukum sebagai kesadaran yang diikuti

dengan kepatuhan dan ketaatan sehingga konsekuensinya pemerintah dan

penyelenggara negara lainnya harus mewujudkan kepastian dan tegaknya

hukum demi terciptanya tujuan bangsa Indonesia

Memiliki sikap seperti sikap moral kewarganegaraan yang luhur

sebagaimana yang dikemukakan oleh Moh Hatta bahwa Negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan

beradab. Moral kenegaraan yang luhur maksudnya para penyelenggara

negara bukan hanya memiliki sikap asas harus taat hukum dan demokratis

tetapi juga bertanggung jawab terhadap solidaritas atas nasib rakyat

Memiliki mentalitas serta jiwa,tekad dan semangat kebangsaan yang tinggi

yang mengutamakan kepentingan negara disamping kepentingan individu

dan golongan sehingga terwujud rasa cinta tanah air, bangsa dan negara,

semangat rela berkorban, serta semangat bela negara yang tinggi

Memiliki profesionalisme yang tinggi yaitu setiap penyelenggara negara

haruslah memiliki profesionalisme dibidangnya masing-masing sehingga

setiap bidang penanganan negara dilaksanakan oleh warga negara yang

benar-benar memiliki kemampuan dan keahliannya, dan bukan karena

adanya nepotisme

(20)

Keberhasilan Politik Strategi Nasional Indonesia akan membawa manfaat

yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan Politik

Strategi Nasional itu akan dapat terlaksana jikalau para penyelenggara negara

memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental sebagaimana yang dijelaskan

pada delapan prinsip di atas. Dengan demikian Ketahanan Nasional akan terwujud

dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara dan kesadaran

nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan

strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang

seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat,

jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki

moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana

nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional

Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela

negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan

Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.2 Saran

Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik

dan strategi nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia

agar kesesatuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat

dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan juga diharapakan para

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Alfiandra dan Sani Safitri.2006.

Pendidikan kewarganegaraan untuk Perguruan

Tinggi.

Indralaya.Universitas Sriwijaya.

ImamKoekoeh.2013.”Politik Strategi Nasional”.

http://imankoekoeh.blogspot.com/2013/01/politik-dan-strategi-nasional.html. Diakses pada tanggal 22 februari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan tugas pokok pengawas dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan program pengawasan sesuai dengan rincian kegiatan pengawas tentunya mengacu pada pemenuhan

Sedang dalam pelaksanaan pembangunan seperti diungkapkan Stiglitz (2002), apa yang diperlukan adalah kebijakan-kebijakan untuk pertumbuhan yang terus-menerus, merata

maupun eksternal; Aturan pelaksanaan kerja, tugas, kebijakan, keputusan yang menyangkut mekanisme sistem pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja

Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten melakukan pemantauan/pengendalian terhadap pelaksanaan RKPK Tahun 2Ol7 yang dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran yang

Peran birokrasi secara umu di dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan antara lain sebagai faktor pendorong seluruh komponen masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Malang dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Malang dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan

PENUTUP Kebijakan pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI yang dituangkan dalam perencanaan strategis TNI yang selama ini masih terfokus pada mewujudkan Kekuatan Pokok Minimum