MAKALAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
POLITIK STRATEGI NASIONAL
DISUSUN OLEH
:
1. IKA HESTY ANGGRAINI (06101381320018)
2. INTAN PUSPITA SARI
(06101381320019)
3. GITA DIA NOPA
(06101381320020)
4.KALIMA
(06101381320021)
KELOMPOK
: 7 (TUJUH)
DOSEN PEMBIMBING : Dra.SANI SAFITRI, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “POLITIK
DAN STRATEGI NASIONAL”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kami. Amin.
Palembang, 25 Februari 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
i
DAFTAR ISI ...
...iii
BAB I PENDAHULUAN...
...1
1.1 Latar Belakang...
...
1
1.2 Tujuan...
2
1.3 Rumusan Masalah...
2
BAB II PEMBAHASAN...
...3
2.1 Pengertian Istilah Politik Strategi Nasional...
3
2.2 Pengertian Politik Nasional dan Strategi Nasional...
4
2.3 Penyusunan Politik Strategi Nasional...
5
2.4penentuan Kebijaksanaan...
6
2.5 Politik Strategi Nasional...
7
2.6 Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang
Pembangunan Nasional...
7
2.8 Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional...
13
BAB III PENUTUP...
...17
3.1 Kesimpulan...
17
3.2 Saran...
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan
cara memujudkannya berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan
kerangka rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik
dan strategi nasional merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara-cara
untuk mencapai tujuan nasional.
Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini
dikarenakan, politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi
nasional dan strategi nasional merupakan pelaksanaan dari kebijakan nasional.
Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis
besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah kesejahteraan
umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara
Indonesia mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan
kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang
tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama,
bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah,
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan
keamanan.
1.2
TUJUAN
1.
Memahami pengertian politik nasional dan strategi nasional.
2.
Mengetahui penyusunan politik dan strategi nasional.
3.
Mengetahui implementasi dari politik dan strategi nasional.
4.
Mengetahui keberhasilan politik dan strategi nasional.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan politik nasional dan strategi nasional?
2. Bagaimana penyusunan politik dan strategi nasional?
3. Bagaimana implementasi dari politik dan strategi nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Istilah Politik Strategi Nasional
Dalam pengertiannya, politik strategi nasional diartikan dengan cara
dipilah-pilah menjadi beberapa bagian yaitu:
2.1.1 Pengertian Politik
Kata politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya negara
yang berdiri dari rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Menurut
Aristoteles manusia merupakan zoon politicon yaitu manusia merupakan makhluk
politik yang hidup dalam suatu wilayah tertentu secara bersama dengan yang lain
dan saling membantu dibawah suatu pemerintahan yang disetujui bersama.
Dalam bahasa Indonesia, politik diartikan sebagai suatu keadaan yang
dikehendaki yang disertai dengan cara dan alat yang digunakan demi mencapai
keadaan tersebut. Dari kedua pernyataan diatas dapt disimpulkan bahwa yang
dimaksut dengan politik adalah :
Berbagai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses penentuan
tujuan dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Negara adalah suatu organisasi politik dalam suatu wilaya tertentu yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya.
Kekuatan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laki seseorang atau sekelompok sesuai dengan keinginan dari
pelaku.keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa anlernatif.
Pengambilan keputusan tersebut haruslah secara kolektif yang menyangkut
kepentingan orang banyak dan bersikaf mengikat. Kebijaksanaan suatu keputusan
yang diambil oleh seseorang pelaku kelompok politik dalam memilih
tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Menurut
Karl Von Clausewitz
yang dimaksud dengan strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk kepentingan dalamm rangka
memenangkan pertempuran. Sedangkan menurut
Antoine Henry Jomini
yang
dimaksud dengan strategi adalah seni dalam menyelenggarakan perang diatas peta
dan meliputi seluruh kawasan operasi. Namun dewasa ini kata startegi sudah
lazim digunakan oleh khalayak umum baik dalam bidang olahraga, ekonomi
maupun dalam bidang lainnya.
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai
suatu cara untuk
mendapatkan atau cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Demikianlah strategi pada dasarnya suatu kerangka rencana dan tindakan yang
disusun dan disiapkan dalam suatu pertahapan yang masing-masing merupakan
jawaban dari tantangan baru yang muncul sebagai akibat dari langkah sebelumnya
dan keseluruhan proses yang terjadi dalan suatu arah yang telah digariskan.
2.2 Pengertian Politik Nasional dan Strategi Nasional (Politik Strategi
Nasional)
Politik Nasional
dapat dirumuskan sebagai suatu asas, haluan usaha serta
kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan dari negara tentang
pembinaan potensi nasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Srategi Nasional adalah cara melaksankan politik dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh politik nasional tersebut, yakni merupakan pelaksanaan
dari kebijakan-kebijakan nasional dalam menjalani politik nasional disusun
strategi nasional.
2.3 Penyusunan Politik Strategi Nasional
Penyusunan Politik Strategi Nasional dilaksankan berdasarkan UUD 1945
sebagai Hukum Dasar yang mengikt pemerintah sebagai dasr negara.
2.3.1 Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
adalah : badan yang ada dalam masyarakat seperti ormas, partai, media masa,
kelompok kepentingan, pranata politik lainnya yang merupakan bahagian dari
infrastruktur politik.
Keseimbangan antara kekuatan infrastruktur dan suprastruktur dalam
bekerja sama akan mempermudah terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana terumuskan dalam pembukan uud 1945.penyusunan politik strategi
nasional dalam suprastruktur dilakukan oleh PRESIDEN sebagai mendataris MPR
setelah memahami GBHN yang telah di tetapkan mpr dengan langkat awal
menyesun program kabinet dan memilih paramentrinya. demikian lah politik
nasioanal dilksanakan oleh presiden dan strategi nasional dijalankan oleh para
mentrinya berdasarkan arahan presiden .
Ditingkat infrastruktur politik dan strategi nasional merupakan sasaran
yang hendak dicapi yang meliputi bidang hukum,politik,ekonomi,sosial budaya
dan hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi
memiliki peranan yang penting yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan
strategi nasional yang telah di tetapkan MPR sebagaimana GBHN maupun yang
dilaksanakan oleh presiden beserta penyelenggara negara lainnya.
2.4 Penentuan Kebijaksanaan
Sesuai dengan sistem pemerintahan negara yang diatur dalam konstitusi
bahwa penentuan kebijakasaaan adalah bertingkat-tingkat yakni penentu
kebijakan puncak, kebijakan umum, kebijakan khusus dan kebijakan teknis yang
ditambah
dengan
kebijakan
daerah.
2.4.1 Kebijakan Puncak
Dilakukan oleh MPR yang berwenang menetapkan UUD 1945,GBHN,
Presiden sebagai kepala negara dalam kekuasaannya yang berkaitan dengan pasal
10,11,12,13,14,15, UUD 1945 dalam bentuk Dekrit, dan piagam kepala negara.
2.4.2 Kebijakan Umum
Dilakukan oleh presiden sebagai kepala pemerintahan dan DPR.bentuknya
adalah UU, peraturan pemerintah pengganti undang-undangan (Perpu), keputusan
presiden dan instruksi presiden.
Dilakukan oleh para menteri dalam menjabarkan kebijakan umum guna
merumuskan strategi dalam masing-masing bidang sesuai dengan tanggung
jawabnya. Hasilnya berupa keputusan menteri, peraturan menteri, instruksi
menteri dalam bidangnya masing-masing.
2.4.4 Kebijakan Teknis
Dilakukan oleh pemimpis
Eselon I Depatemen Pemerintahan dan Non
Departemen
. bentuk kebijakannya antara lain berupa peraturan keputusan serta
instruksi lembaga/departemen dan dirjen dalam masing-masing tanggung
jawabnya. Kebijakan yang dibuat bersifat pengaturan secara teknis administratif
dan lazim dibuat pedoman pelaksanaan.
2.4.5 Kebijakan di daerah
Dilakukan oleh kepala daerah dengan persetujuan DPRD. Hasil
kebijakannya berupa peraturan daerah ( Perda ,Tingkat I dan Tingkat II, keputusan
kepala daerah dan instruksi kepala daerah).
2.5 Politik Strategi Nasional
2.5.1 Politik Nasional Adalah Politik Pembangunan
Sesuai dengan alinea IV Pembukaan UUD 1945 yang menjadi tujuan bangsa Indoneia adalah:
a). Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b). Memajukan kesejahteraan umum
c). Mencerdaskan kehidupan bangsa
d). Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
nasional. Kebijakan nasional mengenai suatu manifestasi dimana tujan nasional hendak dicapai melalui rumusan pokok yang menjamin tercapainya tujuan nasional.
Dalam menyusun Politik Nasional perlu diperhatikan beberapa hal yaitu kebutuhan nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan serta pertahanan bangsa. Oleh karena itu upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok nasional pada hakikatnya juga merupakan cita-cita dan tujuan nasional, dilakukan melalui pembangunan, maka Politik Nasional disebut juga dengan Politik Pembangunan. Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa Politik dan Strategi Nasional dituangkan dalam GBHN sebagai ketetapan MPR. GBHN adalah haluan-haluan Negara tentang pembangunan nasional yang ditetapkan lima tahun sekali dengan memperhatikan tingkat perkembangan kehidupan masyarakat.
Pelaksanaan GBHN ini dilakukan oleh presiden sebagai mendaritas MPR yang dituangkan dalam pokok-pokok kebijakan pelaksaan pembangunan dengan memperhatikan sungguh-sungguh pendapat lembaga tinggi negara khususnya DPR dan kebijakan yang telah mendapat persetujuan tersebut dinyatakan politik pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan nasional diwujudkan melalui pelaksaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dimana penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional di setiap aspek kehidupan bangsa oleh penyelenggara Negara yaitu Lembaga Tertinggi Negara dan Lembaga Tinggi Negara dengan segenap rakyat Indonesia diseluruh wilayah nusantara. Pembangunan nasional ini haruslah berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan IPTEK serta memperhatikan tantangan global dan dalam pelaksaannya harus mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal. Hasil pembangunan nasional ini haruslah dirasaan seluruh rakyat Indonesia secara merata dan adil jika tidak dapat menyebabkan munculnya konflik.
2.6 Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang Pembangunan Nasional
Adapun yang menjadi visi dan misi GBHN dalam mengimplementasikan Politik Strategi Nasional melalui pembangunan disetiap sektor dan bidang-bidang dalam aspek kehidupan masyarakat antara lain adalah :
2.6.1 Visi GBHN
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang mandiri, beriman, bertaqwa, berakhak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
a. pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Peningkatan dan pengamalan ajarana gama dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan antarumat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
d. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat
e. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
f. Perwujudan sosial budaya yang kepribadian bangsa dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
g. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi masyarakat.
h. Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah NKRI.
i. Perwujudan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada pemenuhan kebutuhan dasar.
j. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari KKN.
k. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu.
l. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan aktif, produktif bagi kepentingan nasional dalam meghadapi perkembangan globalisasi.
2.7 Arah Kebijaksanaan
2.7.1 Bidang Hukum
a. Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat.
b. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dan menghormati hukum agama dan hukum adat yang berlaku serta mempengaruhi perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang deskriminatif.
c. Menegakkan hukum sacara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum.
e. Meningkatkan integrasi moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum.
f. Mewujudkan lembaga peradilan secara tepat, mudah, bebas dari KKN, terbuka dan menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.
g. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta perlindungan, penegakan HAM.
h. Menyelesaikan proses peradilan terhadap pelanggara hukum dan HAM yang belum ditangani secara tuntas.
2.7.2 Bidang Ekonomi
Mengembangkan sistem ekonomi karakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan persaingan sehat.
Mengembangkan sistem perekonomian yang sehat dan adil serta menghindari terjadinya pasar monopolitistik dan struktur pasar yang distortif.
Mengoptimalkan peran pemerinth dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dan menghilangkan seluruh hambatan mekanisme pasar.
Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil dalam masyarakat.
Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan teknologi
Mengelola kebijakan makro dan kebijakan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis.
Mengembangkan kebijakan fiskal.
Mengembangkan pasar modal yang sehat .
Mengoptimalkan pinjaman luar negeri untuk kegiatan produktif yang dilakukan secara transparan,efisien dan efektif.
Mengembangkan kebijakan industri perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global.
Memberdayakan pengusaha kecil,menengah dan koprasi.
Menata BUMN secara efisien,transparan dan professional.
Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman SDA.
Meningkatkan penyedian dan pemeliharaan sarana dan penyediaan dan pemanfaatan sumber daya energi dan listrik yang murah dan ramah lingkungan.
Meningkatkan kebijakan pertahanan.
Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.
Mengembangkan ketenaga kerjaan secara menyeluruh dan terpadu.
Melakukan upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan masyarakat proses pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi .
Menyehatkan APBN dengan mengurangi defisit anggaran.
Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi uang swasta secara transparan.
Melaksanakan restrukturisasi asset Negara.
Melakukan negoisasi.
2.7.3 Bidang politik
Politik dalam negeri
Memperkuat kebenaran dan keberlangsungan NKRI yang bertumpu pada kebhinekatunggalikaan.
Meyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa.
Meningkatkan peran MPR,DPR,dengan menegaskan fungsi wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan antara lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif.
Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat meningkatkan kemandirian partai politik serta mengembangkan fungsi pengawasan secara efektif terhadap kinerja lembaga negara.
Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif.
Memasyarakatkan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti diskriminasi dalam kehidupan bermayarakat ,berbangsa dan bernegara.
Meneyelenggarakan pemilu secara lebih berkualitas,demokratis, jurdil .
Membangun bangsa dan watak bangsa menuju bangsa yang maju bersatu adil dan makmur.
Hubungan Luar Negeri
Menegakkan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Meningkatkan kualitas dan kinerja apatur luar negri agar mampu melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang.
Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembanguna nasional melalui kerjasama ekonomi regional dalam rangka kerjasama dan pembanguna kawasan.
Meningkatkan kesiapan Indonesia terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,APEC,dan WTO.
Memperluas perjanjian ekstradisi dalam melaksanakan ekstradisi bagi peyelesaian perkara pidana.
Meningkatkan kerjasama dikawasan ASEAN.
Penyelenggaraan Negara
Membersihkan penyelenggaraan Negara dari KKN.
Meningkatkan kualitas Negara.
Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan penyelenggara Negara.
Meningkatkan fungsi dan keprofesian birokrasi.
Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan TNI/Kepolisian RI.
Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri.
Komunikasi,Informasi dan Media Masa
Meningkatkan peran komunikasi melalui media masa.
Meningkatkan kualitas komunikasi berbagai bidang.
Menigkatkan peran pers yang bebas.
Membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat dan arah.
Memprkuat kelembagaan SDM.
2.7.4 Bidang Agama
Memantapkan fungsi peran dan kedudukan agama sebgai landasan moral dan etika.
Meningkatkan kualitas pendidikan agama.
Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.
Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan.
2.7.5 Bidang Pendidikan
Mengupayakan perluasan memperoleh pendidikan
Meningkatkan kemampuan akademik dan professional
Melakukan pembaharuan sistem pendidikan
Memberdayakan lembaga pendidikan
Melakukan pembaharuan dan pemanfaatan sistem pendidikan nasional
Menigkatkan kualitas lembaga pendidikan
Mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah
2.7.6 Bidang Sosial dan Budaya
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Meningkatkan mutu SDM
Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan
Mengembangkan sistem sosial tenaga kerja
Membangun ketahan nasional
Membangun apresiasi terhadap penyandang cacat,fakir miskin dan anak-anak terlantar
Meningkatkan kualitas produk
Memberantas secara sistematis pedagang dan pengguna NARKOBA
Memberikan aksesbilitasi fisik dan non fisik
Kebudayaan,Kesenian dan Pariwisata
Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional budaya Indonesia
Merumuskan nilai-nilai kebudayaan
Mengembangkan sikap kriis terhadap nilai-nilai budaya
Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian
Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan nasional
Menjadikan kebudayaan tradisional sebagai wahana bagi pengembangan pariwisata nasional
Mengembangkan pariwisata
Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata
Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional budaya Indonesia Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia
Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian Mengembangkan dunia perfilman Indonesia
Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan nasional
Menjadikan kebudayaan tradisional sebagai wahana bagi oengembangan pariwisata nsional
Mengembangkan pariwisata
Kedudukan dan Peranan Pancasila Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi
Pemuda dan Olahraga Meningkatkan budaya olahraga
Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan generasi muda Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda Mengambangkan minat dan semangat kewirausawan Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif
2.7.7 Pembangunan Daerah
2.7.7.1 Umum
Mengambangkan otonomi daearah secara luas, nyata, dalam wadah NKRI Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah
Mempercepat pembangunan otonomi daerah Mempercepat pembangunan ekonomi daerah Mempercepat pembangunan pedesaan
Mewujudkan pertimbangan keuangan antar pusat dan daerah Memberdayakan PDP
Meningkatkan kualitas SDM di daerah Meningkatkan pembangunan daerah
2.7.7.2 Khusus
Dalam rangka pengembangan otonomi daearah didalam wadah NKRI maka ditempuh melalui langkah-langkah berikut :
Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah NKRI
Menyelesaikan kasus-kasus ACEH secara berkeadilan dan bermartabat
Irian Jaya
Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah NKRI dengan tetap menghargai kesetaraan dan keragaman social budaya
Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM
Maluku
Menugaaskan pemerintah untuk segera melaksanakan penyelesaian konflik social yang berkepanjangan secara adil untuk mempertahankan dan memantapkan integrasi nasional
2.7.8 Sumber Daya alam dan Lingkungan Hidup
Mengelola SDA dan memelihara daya dukungnya Meningkatkan pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup Mendelegasikan secara beartahap
Mendayagunakan SDA untuk kemakmuran rakyat Menerapkan indikator-indikator
2.7.9 Pertahanan Keamanan
Menata kembali TNI sesuai dengan paradigma baru dan memberikan darmabaktinya Mengembangkan kemampuan sistem keamanan pertahanan rakyat
Meningkatkan kualitas keprofesionalan TNI
Memperluas dan meningkatkan kualitas kinerja TNI Menuntaskan upaya memandirikan kepolisian Negara RI
2.7.10 Kaidah Pelaksaan
GBHN yang ditetapkan MPR 1999-2004 dalam Sidang Umum MPR tahun 1999 harus menjadi arah penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi Negara dan segenap rakyat Indonesia. Untuk itu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan, yaitu :
Presiden sebagai kepala Negara menjalankan tugas penyelenggaraaan pemerintahan Negara berkewajiban untuk mengarahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan pembangunan nasional
DPR, MA, BPK, DPA berkewajiban melaksanakan GBHN seusai fungsi, tugas dan kewajiban berdasarkan UUD 1945
GBHN dalam pelaksanaannya dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional Lima Tahun (PROPENAS) yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan terukur yang ditetapkan oleh Presiden dan DPR
2.8 KEBERHASILAN POLITIK dan STRATEGI NASIONAL
Politik Strategi Nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk GBHN yang telah ditetapkan oleh MPR dan pelaksanaannya dilaksanakan oleh presiden selaku mandataris MPR. GBHN merupakan program Negara dan amanat rakyat oleh karena itu makan pemerintah dalam melaksanakan tugas mengembang amanat rakyat tersebut harus benar-benar bebas dan KKN guna mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
Agar Politik Strategi Nasional dapat berjalan dengan baik, maka prinsip-prinsip, sikap dan perilaku para penyelenggara Negara hrus berpegangn pada :
Setiap penyelenggara negara dan pemerintah harus benar benar memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar serta landasan moral, spiritual, dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termauk dalam pelaksaan politik dan amanat bangsa.
Asas kebersamaan dan kekeluargaan harus dikembangkan terutama dalam
era reformasi ini untuk meuwujudkan kebersamaan, persatuan dan
kesatuan nasional melalui asas musyawarah untuk mufakat serta
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pelaksaaan undang-undang negara hukum sebagai kesadaran yang diikuti
dengan kepatuhan dan ketaatan sehingga konsekuensinya pemerintah dan
penyelenggara negara lainnya harus mewujudkan kepastian dan tegaknya
hukum demi terciptanya tujuan bangsa Indonesia
Memiliki sikap seperti sikap moral kewarganegaraan yang luhur
sebagaimana yang dikemukakan oleh Moh Hatta bahwa Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Moral kenegaraan yang luhur maksudnya para penyelenggara
negara bukan hanya memiliki sikap asas harus taat hukum dan demokratis
tetapi juga bertanggung jawab terhadap solidaritas atas nasib rakyat
Memiliki mentalitas serta jiwa,tekad dan semangat kebangsaan yang tinggi
yang mengutamakan kepentingan negara disamping kepentingan individu
dan golongan sehingga terwujud rasa cinta tanah air, bangsa dan negara,
semangat rela berkorban, serta semangat bela negara yang tinggi
Memiliki profesionalisme yang tinggi yaitu setiap penyelenggara negara
haruslah memiliki profesionalisme dibidangnya masing-masing sehingga
setiap bidang penanganan negara dilaksanakan oleh warga negara yang
benar-benar memiliki kemampuan dan keahliannya, dan bukan karena
adanya nepotisme
Keberhasilan Politik Strategi Nasional Indonesia akan membawa manfaat
yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan Politik
Strategi Nasional itu akan dapat terlaksana jikalau para penyelenggara negara
memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental sebagaimana yang dijelaskan
pada delapan prinsip di atas. Dengan demikian Ketahanan Nasional akan terwujud
dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara dan kesadaran
nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan
strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang
seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat,
jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki
moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana
nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional
Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela
negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan
Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.2 Saran
Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik
dan strategi nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia
agar kesesatuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat
dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan juga diharapakan para
DAFTAR PUSTAKA
Alfiandra dan Sani Safitri.2006.
Pendidikan kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi.
Indralaya.Universitas Sriwijaya.
ImamKoekoeh.2013.”Politik Strategi Nasional”.
http://imankoekoeh.blogspot.com/2013/01/politik-dan-strategi-nasional.html. Diakses pada tanggal 22 februari 2014.