PENGARUH INDEKS PERSEPSI CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RASIO HUTANG PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)
Oleh:
ANDIKA MADI WAHYUKUSUMA (05620134)
FAKULTAS EKONOMI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah mengalami krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun lalu, kondisi perekonomian Indonesia hingga saat ini belum menunjukkan kemajuan pesat. Krisis yang terjadi di Indonesia juga tidak terlepas keberadaan isu Corporate Governance. Salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya proses pemulihan kondisi perekonomian ini adalah belum diterapkannya Corporate Governance yang baik. Oleh karena itu, Corporate Governance yang menjadi bagian penting dalam proses pembaharuan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi. Hal ini menjadi motivasi para pelaku untuk menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan yang dikelolanya.
Manfaat bagi perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance menjadikan tim manajemen perusahaan semakin solid dan transparan (mendapat dukungan internal maupun eksternal), mendapatkan kepercayaan masyarakat dan konsumen (kepuasan pelanggan dan pangsa pasar), menjadikan kinerja perusahaan yang baik (penghasilan dan laba bersih), sehingga kesejahteraan stakeholders dan shareholders (deviden dan harga saham) tercapai.
Perusahaan-perusahaan yang mendapat predikat “terpercaya” penerapan Good Corporate Governance-nya diakui mampu meningkatkan kredibilitas, kinerja bisnis dan menciptakan iklim kerja yang menarik bagi karyawan. Penerapan GCG yang dilakukan oleh perusahaan yang secara konsisten dari tahun ke tahun memberikan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh pada perusahaan Adhi Karya yang terbukti sejak tahun 2004 kinerja perusahaan semakin meningkat. Sebagai gambaran, pada tahun 2006 pendapatan mencapai Rp. 4,33 triliun dan laba bersih Rp. 95,6 miliar. Ini meningkat dibandingkan pada tahun 2005 dimana pendapatan sebesar Rp. 3,03 triliun dan laba bersih Rp. 77,92 miliar.
Disinilah pemilik perusahaan tidak mau menanggung resiko yang terjadi pada perusahaan apabila manager menyalahgunakan kewenangannya dalam mengelola perusaahan. Oleh karena itu, agar manager tidak dapat menyalahgunakan kewenangannya maka perusahaan menerapkan good corporate governance. Pada intinya perusahaan yang menerapkan good corporate governance digunakan untuk memoles perusahaan supaya menjadi lebih baik disamping itu agar mendapat kepercayaan dari debitur atau bondholder.
B. Rumusan Masalah
Identifikasi masalah yang ingin penulis ungkapkan dalam skripsi ini adalah :
1.Bagaimana indeks persepsi corporate governance dan rasio hutang pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
2. Apakah indeks persepsi corporate governace berpengaruh positif terhadap rasio hutang?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini dengan membatasi obyek penelitian yaitu pada perusahaan yang terdaftar di CGPI dan terdaftar di BEI periode 2007-2008.
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh Indeks Persepsi Corporate Governace terhadap Rasio Hutang.
E. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengetahui tata kelola
suatu perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian Sayidah dan Pujiati (2008). “Corporate Governance dan Rasio Hutang”. Penelitian ini menggunakan Perusahaan non perbankan dan lembaga keuangan bukan bank yang masuk dalam pemeringkatan GCPI tahun 2003-2006. Hasil penelitian menunjukkan Kualitas corporate governance yang merupakan variabel independen diproksi dengan skor CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang dikeluarkan oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance). Kebijakan hutang perusahaan yang merupakan variabel dependen diproksi dengan rasio hutang menunjukkan CGPI secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap rasio TD/E. Semakin baik kualitas penerapan corporate governance akan semakin meningkatkan rasio hutang. Penerapan corporate governance yang semakin baik menjadikan perusahaan seamakin dipercaya oleh kreditor, investor dan mitra yang lain.
1. Pengertian Corporate Governance
a. Pengertian menurut CGPI Corporate Governance adalah Konsep Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan
mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). (www.iicg.org).
b. Menurut tim BPKP (2003) corporate governance dapat ditelusuri melalui dua sisi, yaitu dimensi teoritis-akademis dan praktik-historis. Berdasarkan dimensi teoritis-akademis
Corporate Governance muncul dari konsep awal adanya pemisahan antara financial provider (pemegang saham) dan manajemen.
2. Corporate Governance dan Teori Keagenan
a. Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahami corporate
governance. Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal dan agen
(dikembangkan oleh Coase, 1937; Jensen and Meckling, 1976; dan Fama and Jensen, 1983) dalam Darmawati dan Khomsiyah (2003). Inti dari hubungan keagenan adalah adanya
pemisahan antara kepemilikan (di pihak principal/investor) dan pengendalian (di pihak agent/manajer).
b. Investor memiliki harapan bahwa manajer akan menghasilkan returns dari uang yang mereka investasikan. Oleh karena itu, kontrak yang baik antara investor dan manajer adalah kontrak yang mampu menjelaskan spesifikasi-spesifikasi apa sajakah yang harus dilakukan manajer dalam mengelola dana para investor, dan spesifikasi tentang pembagian return antara
3. Definisi Good Corporate Governance
Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.
Pengertian GCG dari berbagai sumber antara lain :
a. Pengertian seperti yang dikutip dari Syahroza (2003).Good Corporate Governance adalah tata kelola organisasi secara baik dengan prinsip-prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
b. Menurut Stiglitz (2004) dalam Syahroza (2003). Tata kelola (governance) bisa dimaknai sebagai sekumpulan proses dan sistem yang mengatur beroperasinya organisasi atau pun masyarakat (comprises the processes and system by which an organization or a society operates). Dalam pelaksanaannya, tata kelola juga menghadapi berbagai masalah, yang menurut Stiglitz (2004) dapat dilihat dalam tindakan yang diambil, proses dan pemilihan kepemimpinan di
dalamnya.Good Corporate Governance (GCG).
c. Menurut World Bank merupakan kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,
4. GCG Workshop Kantor Meneg PM BUMN menerangkan bahwa good corporate governance berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif, yang bersumber dari budaya
perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan, dan struktur organisasi yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan, pengelolaan
sumberdaya dan resiko secara lebih efisien dan efektif serta pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
4. Corporate Governance dan Good Corporate Governance
The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) mendefinisikan corporate governance sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Sembilan dimensi corporate governance yang menjadi acuan penilaian yang dilakukan oleh IICG meliputi komitmen terhadap tata kelola perusahaan, tata kelola dewan komisaris, komite-komite fungsional, dewan direksi, transparansi, perlakuan terhadap pemegang saham, peran pihak berkepentingan lainnya, integritas dan independensi (Swa sembada, 2005).
5. Corporate Governance Perception Index
Pengertian CGPI
Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah diselenggarakan pada setiap tahunnya sejak tahun 2001. CGPI diselenggarakan oleh IICG sebagai lembaga swadaya masyarakat independen bekerjasama dengan Majalah SWA sebagai mitra media publikasi. Program ini dirancang untuk memicu perusahaan dalam meningkatkan kualitas penerapan konsep corporate governance melalui perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan studi banding (benchmarking). Program CGPI akan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan corporate governance melalui CGPI Awards dan penobatan sebagai Perusahaan Terpercaya. Penghargaan CGPI Awards dan hasilnya dipaparkan di Majalah SWA dalam Sajian Utama.
6. Rasio Hutang / Leverage
Pengertian Rasio Hutang / Leverage
7. Hubungan Corporate Governance dan Rasio Hutang / Leverage
Selain dana dari pemegang saham, manajer perusahaan juga mengelola dana dari bondholder (pemegang obligasi). Konflik kepentingan antara manajer dan bondholder terjadi dalam hal kebijakan hutang. Konflik ini muncul ketika manajemen mengambil proyek-proyek yang mempunyai risiko lebih besar dari yang diperkirakan oleh kreditor. Dalam hal ini kreditor tidak mau dirugikan apabila dana dinvestasikan pada proyek yang berisiko tinggi, karena akan meningkatkan risiko kebangkrutan
perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan dengan menurunnya nilai pasar hutang atau obligasi yang belum jatuh tempo. Sebaliknya jika proyek berisiko tinggi tersebut
memberikans hasil yang bagus, kompensasi yang diterima kreditur berupa bunga tidak naik. Ini
menunjukkan bahwa hutang dapat menjadikan transfer of wealth dari bondholder ke shareholder yang akan dihindari oleh bondholder menurut Sayidah dan Pujiati (2008).
8. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka dan atas teori yang ada maka dugaan sementara untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: