• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harapan dan Prospek.doc 41KB Jun 13 2011 06:28:15 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Harapan dan Prospek.doc 41KB Jun 13 2011 06:28:15 AM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Harapan dan Prospek

Perubahan IAIN Menjadi UIN

Oleh: A.M. Fatwa

Sesuai Surat Keputusan Presiden Nomor 31, 20 Mei 2002, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional yang ditandatangani pada akhir bulan September 2001, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi agama yang didirikan secara khusus berfungsi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk mempelajari, mendalami, dan mengembangkan ilmu-ilmu keagamaan, khususnya agama Islam.

Pendirian IAIN yang tersebar di seluruh nusantara -termasuk IAIN Jakarta—di samping berfungsi sebagai wahana pengembangan ilmu-ilmu agama, juga bisa berfungsi sebagai penyeimbang bagi perkembangan ilmu-ilmu umum (sekuler) yang sudah lama berkembang di Indonesia melalui perguruan-perguruan tinggi umum dalam bentuk universitas, institut, akademi, dan sekolah tinggi yang tidak secara khusus mendalami ilmu-ilmu keagamaan.

Tersebarnya perguruan tinggi umum di satu sisi, dan IAIN-IAIN di sisi yang lain, diakui atau pun tidak ikut melegitimasi adanya dikotomi antara "pendidikan umum" di satu pihak dan "pendidikan agama" di pihak yang lain. Kondisi seperti ini tentunya memprihatinkan kita semua, karena konsep pendidikan Islam sejatinya tidak mengenal dikotomi antara agama dan non-agama (umum). Dalam konsep Islam, manusia memiliki jasmani dan rohani sekaligus yang integral dan holistik. Bertolak dari konsep manusia yang demikian, maka sistem pendidikan Islam seyogianya berorientasi kepada persoalan dunia dan akhirat sekaligus.

Selain itu, pada kenyataannya, dalam situasi dunia yang semakin maju, siapa pun dituntut untuk menguasai, atau --paling tidak—mampu mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Sementara itu perkembangan iptek pun apabila tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan spiritual yang memadai akan melahirkan peradaban dunia yang gersang, dan tidak berperikemanusiaan. Artinya, perkembangan iptek harus diimbangi dengan pemahaman dan pengamalan agama yang memadai. Oleh karena itu, integrasi antara "pendidikan umum" dengan "pendidikan agama" merupakan kebutuhan yang niscaya.

Berangkat dari ide pengintegrasian "pendidikan agama" dan "pendidikan umum" itulah, sejak tahun 1985, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalin kerjasama dengan Universitas Indonesia (Ul), khususnya Fakultas Pascasarjana, sebagai upaya untuk merealisasikan wahana yang kondusif untuk memadukan antara "pendidikan agama" dan "pendidikan umum". Antara IAIN yang menjadi tempat persemaian "pendidikan agama" dengan Ul yang menjadi tempat persemaian "pendidikan umum" dibuat berjalan seiring, berintegrasi, tidak menafikan satu sama lain, melainkan saling mengisi dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

(2)

Tapi, upaya menghilangkan dikotomi itu bukan persoalan yang sederhana karena beberapa hal: Pertama. dikotomi sistem pendidikan di Indonesia sudah melembaga sejak zaman kolonial yang sulit untuk dikonstruksi kembali.

Kedua, ada persoalan struktural yang diakui atau pun tidak, ikut andil dalam mendikotomikan sistem pendidikan kita, yakni adanya Departemen Pendidikan Nasional yang menangani "pendidikan umum” dan Departemen Agama yang menangani "pendidikan agama"; dan ketiga, ada persoalan modernisasi dan globalisasi yang menuntut keahlian secara fakultatif.

Jika perubahan IAIN menjadi UIN mampu mengatasi ketiga persoalan di atas, tentu perubahan ini akan memiliki prospek yang cerah. Sebaliknya jika tidak mampu maka perubahan ini hanya akan membawa problem baru bagi IAIN Jakarta khususnya, dan umat Islam di Indonesia umumnya.

Bagi IAIN Jakarta, perubahan ini berdampak pada tuntutan peningkatan kebutuhan software dan

hardware yang memadai. Software berupa kurikulum pendidikan dan "otak-otak" cemerlang yang mampu meaktualisasikan kurikulum tersebut dalam sistem belajar mengajar yang kondusif, serta

hardware berupa sarana dan prasarana belajar, terutama laboratorium dan perpustakaan yang representatif.

Bagi umat Islam Indonesia, jika perubahan IAIN menjadi UIN ini menemui kegagalan maka akan menjadi preseden yang kurang baik bahwa umat Islam Indonesia memang tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang dibarengi dengan pemahaman dan pemenuhan kebutuhan spiritualitas yang memadai.

Untuk mengantisipasi beberapa kemungkinan yang tidak menguntungkan bagi prospek perubahan IAIN menjadi UIN, kiranya ada beberapa langkah strategis yang urgen untuk dipertimbangkan: Pertama, penyiapan sumberdaya manusia (SDM) yang memadai melalui sistem kaderisasi yang terprogram secara sistematis dan berkelanjutan;

Kedua, penyiapan kurikulum yang kondusif bagi pengembangan sistem pendidikan yang integral dan komprehensif;

Ketiga, penyiapan sarana praktikum (laboratorium) dan perpustakaan yang memadai; dan ketiga, karena perubahan IAIN menjadi UIN ini merupakan proyek percontohan (uji coba), maka diperlukan adanya sistem qualitycontrol (pengontrol kualitas) yang mampu mengevaluasi secara kualitatif dan proporsional. Quality control ini terutama dikaitkan dengan para dosen dan lulusannya yang tentunya harus memiliki standar kualitas dan nilai yang lebih jika dibandingkan dengan dosen dan lulusan dari universitas-universitas yang konvensional.

Jika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi dan merealisasikan beberapa langkah di atas, niscaya akan lahir dari UIN ini para akademisi, ilmuwan, dan cendekiawan yang unggul, di samping dalam iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), juga dalam imtak (iman dan takwa) Insya Allah!

Penulis adalah Wakil Ketua DPR Rl, Wakil Ketua Lembaga Hikmah PP Muhammadiyah

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

[r]

Tujuan komunikasi dari kampanye Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Citarum Roadmap) adalah untuk dapat merehabilitasi kebiasaan warga sekitar aliaran Sungai

[r]

Setelah diumumkannya Pemenang pengadaan ini, maka kepada Peserta/Penyedia barang/jasa berkeberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik

Perbaikan dari sisi metode adalah dengan mengatur kembali jadwal perawatan mesin dan peralatan produksi sebaik mungkin agar proses produksi dapat berjalan dengan baik

Now, new tools like online analytical processing, data warehousing, data mining, enterprise information systems, and knowledge management systems, delivered via Web

1.4.2.3 Mengidentifikasi spiritualitas anak dalam hubungan anak orang lain. 1.4.2.4 Mengidentifikasi spiritualitas anak dalam hubungan