• Tidak ada hasil yang ditemukan

matakuliah training plan 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "matakuliah training plan 2008"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERENCANAAN LATIHAN

PERENCANAAN LATIHAN

Batasan:

Batasan:

Perencanaan adalah kekhususan dari tujuan yg ingin

Perencanaan adalah kekhususan dari tujuan yg ingin

dicapai, serta cara-cara yg ditempuh untuk mencapai

dicapai, serta cara-cara yg ditempuh untuk mencapai

tujuan tersebut”.

tujuan tersebut”.

Batasan diatas mengandung arti:

Batasan diatas mengandung arti:

1.

1.

Perenc. melibatkan proses penentuan tujuan ttg

Perenc. melibatkan proses penentuan tujuan ttg

keadaan masa depan yg diinginkan.

keadaan masa depan yg diinginkan.

2.

2.

Memilih dan menentukan cara yg akan ditempuh dari

Memilih dan menentukan cara yg akan ditempuh dari

semua alternatif yg mungkin.

semua alternatif yg mungkin.

3. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

(3)

TUGAS POKOK PELATIH

TUGAS POKOK PELATIH

Seorang pelatih bertugas menyiapkan atletnya

Seorang pelatih bertugas menyiapkan atletnya

agar berprestasi semaksimal mungkin dalam

agar berprestasi semaksimal mungkin dalam

suatu pertandingan/ perlombaan

suatu pertandingan/ perlombaan

.

.

CATATAN

CATATAN

Untuk mencapai sasaran yg sudah ditetapkan’

Untuk mencapai sasaran yg sudah ditetapkan’

pelatih perlu menyusun suatu rencana latihan yg

pelatih perlu menyusun suatu rencana latihan yg

tertulis sbg pedoman dalam memberikan beban

tertulis sbg pedoman dalam memberikan beban

latihan.

latihan.

Pertand./ perlomb. tidak dpt dilaksanakan setiap

Pertand./ perlomb. tidak dpt dilaksanakan setiap

saat. Jadwal pert. / perlombaan itu harus sudah

saat. Jadwal pert. / perlombaan itu harus sudah

ditetapkan/ diketahui lebih dahulu. Berdasarkan

ditetapkan/ diketahui lebih dahulu. Berdasarkan

sasaran itulah baru disusun suatu rencana

sasaran itulah baru disusun suatu rencana

(4)

JENIS RENCANA

JENIS RENCANA

Menurut Jangka Waktu

Menurut Jangka Waktu

1. Rencana Jangka Pendek (1 tahun atau

1. Rencana Jangka Pendek (1 tahun atau

kurang)

kurang)

2. Rencana Jangka Menengah (1th s.d. kurang

2. Rencana Jangka Menengah (1th s.d. kurang

dr. 2Th.)

dr. 2Th.)

3. Rencana Jangka Panjang (2 th atau lebih)

3. Rencana Jangka Panjang (2 th atau lebih)

Menurut Fungsi / Bidang

Menurut Fungsi / Bidang

1. Rencana Bidang Pembinaan

1. Rencana Bidang Pembinaan

2. Rencana Bidang Organisasi

2. Rencana Bidang Organisasi

3. Rencana Bidang Litbang

3. Rencana Bidang Litbang

4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana

4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana

(5)

JENIS RENCANA

JENIS RENCANA

Menurut Ruang Lingkup

Menurut Ruang Lingkup

1. Rencana Intra Lembaga

1

. Rencana Intra Lembaga

2. Rencana Antar Lembaga

2. Rencana Antar Lembaga

3. Rencana Menyeluruh

3. Rencana Menyeluruh

Menurut Tingkatannya (hirarki)

Menurut Tingkatannya (hirarki)

1.

1.

Rencana Tingkat Klub

Rencana Tingkat Klub

2. Rencana Tingkat PengKab / Kot

2. Rencana Tingkat PengKab / Kot

3. Rencana Tingkat Pengprov.

3. Rencana Tingkat Pengprov.

(6)

PENTINGNYA PERENCANAAN LATIHAN

PENTINGNYA PERENCANAAN LATIHAN

1.

1.

Dapat menentukan arah yang akan dicapai

Dapat menentukan arah yang akan dicapai

dengan jelas.

dengan jelas.

2.

2.

Dapat mencapai efisiensi dan efektivitas

Dapat mencapai efisiensi dan efektivitas

yang tinggi.

yang tinggi.

3.

3.

Memudahkan dalam mengidentifikasi hamba

Memudahkan dalam mengidentifikasi hamba

tan-hambatan dalam mencapai tujuan.

tan-hambatan dalam mencapai tujuan.

4

4

. Sebagai alat kontrol apakah tujuan sudah

. Sebagai alat kontrol apakah tujuan sudah

(7)

PROSES PERENCANAAN LATIHAN

(8)

MACAM PERENCANAAN

MACAM PERENCANAAN

LATIHAN

LATIHAN

1.

1.

Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan Jangka Panjang

a. Rencana 6-8 th (Rencana Perspektif)

a. Rencana 6-8 th (Rencana Perspektif)

b. Rencana 4 th (Olympic, PON dll.)

b. Rencana 4 th (Olympic, PON dll.)

c. Rencana 2 th (Sea Games, POMNAS)

c. Rencana 2 th (Sea Games, POMNAS)

2. Rencana Jangka Sedang (Rencana 1 Th.)

2. Rencana Jangka Sedang (Rencana 1 Th.)

3. Rencana Jangka Pendek

3. Rencana Jangka Pendek

a. Masa Makro (3-6 putran mikro)

a. Masa Makro (3-6 putran mikro)

b. Masa Mezo (2 putaran mikro)

b. Masa Mezo (2 putaran mikro)

c. Masa Mikro (rencana mingguan)

c. Masa Mikro (rencana mingguan)

d. Sesi Latihan (2-5 jam)

(9)

STRUKTUR LATIHAN

STRUKTUR LATIHAN

Untuk mencapai prestasi puncak dalam

Untuk mencapai prestasi puncak dalam

olahraga harus latihan sejak usia dini dan

olahraga harus latihan sejak usia dini dan

berlangsung antara 10-12 tahun. Dari

berlangsung antara 10-12 tahun. Dari

periode yang panjang ini dibagi dalam

periode yang panjang ini dibagi dalam

tiga tahap latihan:

tiga tahap latihan:

1.

1.

TAHAP DASAR (PEMULA)

TAHAP DASAR (PEMULA)

2.

2.

TAHAP MENENGAH (SPESIALISASI)

TAHAP MENENGAH (SPESIALISASI)

3.

(10)

TAHAP PEMULA

TAHAP PEMULA

Untuk memulai latihan yg sistematik setiap

Untuk memulai latihan yg sistematik setiap

cab. or. dimulai dari umur yang berbeda-beda.

cab. or. dimulai dari umur yang berbeda-beda.

Latihan tahap dasar ini berlangsung

Latihan tahap dasar ini berlangsung

sekitar 2-3 th.

sekitar 2-3 th.

Tahap ini berisi:

Tahap ini berisi:

Menumbuhkan rasa senang berolahraga

Menumbuhkan rasa senang berolahraga

Mengembangkan kapasitas fisik

Mengembangkan kapasitas fisik

Mengajarkan skill dasar/ teknik dasar

Mengajarkan skill dasar/ teknik dasar

Memberikan pengalaman gerak yg beragam

Memberikan pengalaman gerak yg beragam

Menanamkan kebiasaan mental - sosial yg

Menanamkan kebiasaan mental - sosial yg

baik (disiplin,

baik (disiplin,

konsentrasi, kerjasama, percaya

konsentrasi, kerjasama, percaya

diri dll.)

(11)

TAHAP MENENGAH

TAHAP MENENGAH

Melanjutkan perbaikan kondisi fisik umum

Melanjutkan perbaikan kondisi fisik umum

Sudah mulai mengarah kepada kondisi

Sudah mulai mengarah kepada kondisi

fisik khusus sesuai cabang olahraga

fisik khusus sesuai cabang olahraga

pilihan.

pilihan.

Memperbaiki kemampuan koordinasi,

Memperbaiki kemampuan koordinasi,

kombinasi dari bermacam-macam gerak.

kombinasi dari bermacam-macam gerak.

Mengajarkan keterampilan yg lebih sulit.

Mengajarkan keterampilan yg lebih sulit.

Penyempurnaan teknik dasar.

Penyempurnaan teknik dasar.

Memberi pengetahuan teori tentang taktik.

Memberi pengetahuan teori tentang taktik.

Mulai latihan mengikuti kompetisi.

(12)

TAHAP PENAMPILAN

TAHAP PENAMPILAN

PUNCAK

PUNCAK

Tujuan pokok pda tahap ini untuk mencapai

Tujuan pokok pda tahap ini untuk mencapai

penampilan prestasi yg setinggi-tingginya, dan

penampilan prestasi yg setinggi-tingginya, dan

mempertahankan tingkat yg tinggi ini selama

mempertahankan tingkat yg tinggi ini selama

mungkin.

mungkin.

Tahap ini berisi:

Tahap ini berisi:

Melanjutkan penguasaan keterampilan.

Melanjutkan penguasaan keterampilan.

Menjaga kestabilan prestasi dlm kondisi

Menjaga kestabilan prestasi dlm kondisi

pertandingan yg berbeda-beda.

pertandingan yg berbeda-beda.

Mengembangkan gaya kekhususan perorangan

Mengembangkan gaya kekhususan perorangan

Pencapaian kondisi fisik yg paling prima.

Pencapaian kondisi fisik yg paling prima.

Kebebasan dan keluesan taktik dlm

Kebebasan dan keluesan taktik dlm

menghadapi situasi yg beragam

(13)

TAHAP-TAHAP UMUR LATIHAN

TAHAP-TAHAP UMUR LATIHAN

NO

NO

CABANG OLAHRAGA

CABANG OLAHRAGA

MULAI THP

MULAI THP

DASAR

DASAR

MENENGAH

MENENGAH

MULAI THP

MULAI THP

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

PUNCAK

PUNCAK

1

1 ARCHERYARCHERY 12 - 1412 - 14 16 -1816 -18 23 - 3023 - 30

2

2 ATHLETICSATHLETICS

a. SPRINTING

a. SPRINTING 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 22 - 2622 - 26 b. MID. DIISTANCE RUNNING

b. MID. DIISTANCE RUNNING 13 - 1413 - 14 16 - 1716 - 17 22 - 25 22 - 25 C. LONG DISTANCE RUNNING

C. LONG DISTANCE RUNNING 14 - 1614 - 16 17 - 20 17 - 20 25 - 2825 - 28 d. HIGH JUMS

d. HIGH JUMS 12 - 1412 - 14 16 - 1816 - 18 22 - 2522 - 25 e. TRIPLE JUMPS

e. TRIPLE JUMPS 12 - 1412 - 14 17 - 1917 - 19 23 - 2623 - 26 F. LONG JUMPS

F. LONG JUMPS 12 - 2412 - 24 17 - 1917 - 19 23 - 2623 - 26 g. THROWS

g. THROWS 14 - 1514 - 15 17 - 1917 - 19 23 - 2723 - 27

3

3 BADMINTONBADMINTON 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 20 - 2520 - 25

4

4 BASEBALLBASEBALL 10 - 1210 - 12 15 - 1615 - 16 22 - 2822 - 28

5

5 BASKETBALLBASKETBALL 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 22 - 2822 - 28

6

6 BIATHLONBIATHLON 10 - 1310 - 13 16 - 1716 - 17 23 - 2623 - 26

7

7 BOBSLEDBOBSLED 12 - 1412 - 14 17 - 1817 - 18 22 - 2622 - 26

8

8 BOXINGBOXING 13 - 1513 - 15 16 - 1716 - 17 22 - 2622 - 26

9

9 CANOEINGCANOEING 12 - 1412 - 14 15 - 1715 - 17 22 - 2622 - 26

10

10 CHESSCHESS 7 - 87 - 8 12 - 1512 - 15 33 - 3533 - 35

11

(14)

TAHAP-TAHAP UMUR LATIHAN

TAHAP-TAHAP UMUR LATIHAN

NO

NO

CABANG OLAHRAGA

CABANG OLAHRAGA

MULAI THP

MULAI THP

DASAR

DASAR

MENENGAH

MENENGAH

MULAI THP

MULAI THP

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

PUNCAK

PUNCAK

12

12 CYCLINGCYCLING 12 - 1512 - 15 16 - 1816 - 18 22 - 2822 - 28

13

13 DIVINGDIVING a. WOMEN

a. WOMEN 6 - 86 - 8 9 - 119 - 11 14 - 1814 - 18

b. MEN

b. MEN 6 - 106 - 10 11 - 1311 - 13 18 - 2218 - 22

14

14 EQUISTRIANEQUISTRIAN 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 22 - 2822 - 28

15

15 FENCINGFENCING 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 20 - 2520 - 25

16

16 FIELD HOCKEYFIELD HOCKEY 11 - 1311 - 13 14 - 1614 - 16 20 - 2520 - 25

17

17 FIGURE SKATINGFIGURE SKATING 7 - 97 - 9 11 - 1311 - 13 18 - 2518 - 25

18

18 FOOTBALLFOOTBALL 12 - 1412 - 14 16 - 1816 - 18 23 - 2723 - 27

19

19 GYMNASTICSGYMNASTICS a. WOMEN

a. WOMEN 6 - 86 - 8 9 - 109 - 10 14 - 1814 - 18

b. MEN

b. MEN 8 - 98 - 9 14 - 1514 - 15 22 - 2522 - 25

20

20 ICE HOCKEYICE HOCKEY 6 - 86 - 8 13 - 1413 - 14 22 - 2822 - 28

21

21 JUDOJUDO 8 - 108 - 10 15 - 1615 - 16 22 - 2622 - 26

22

22 MODERN PENTATHLONMODERN PENTATHLON 11 - 1311 - 13 14 - 1614 - 16 21 - 2521 - 25

23

23 ROWINGROWING 11 - 1411 - 14 16 - 1816 - 18 22 - 2522 - 25

24

24 RUGBYRUGBY 13 - 1413 - 14 16 - 1716 - 17 22 - 2622 - 26

25

[image:14.720.20.703.41.531.2]
(15)

NO

NO

CABANG OLAHRAGA

CABANG OLAHRAGA

MULAI THP

MULAI THP

DASAR

DASAR

MENENGAH

MENENGAH

MULAI YHP

MULAI YHP

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

PUNCAK

PUNCAK

26

26 SKIINGSKIING a. ALPINE

a. ALPINE 7 - 87 - 8 12 - 1412 - 14 18 - 2518 - 25

b. NORDIC

b. NORDIC 12 - 1412 - 14 16 - 1816 - 18 23 - 2823 - 28

c. OVER 30K

c. OVER 30K -- 17 - 1917 - 19 24 - 2824 - 28

d. JUMPING

d. JUMPING 10 - 1210 - 12 14 - 1514 - 15 22 - 2622 - 26

27

27 SPEED SKATINGSPEED SKATING 10 - 1210 - 12 15 - 1615 - 16 22 - 2622 - 26

28

28 SOCCERSOCCER 10 - 1210 - 12 14 - 1614 - 16 22 - 2622 - 26

29

29 SQUASH & HANDBALLSQUASH & HANDBALL 10 - 1210 - 12 15 - 1715 - 17 23 - 2723 - 27

30

30 SWIMMINGSWIMMING a. WOMEN

a. WOMEN 7 - 97 - 9 11 - 1311 - 13 18 - 2218 - 22

b. MEN

b. MEN 7 - 87 - 8 13 - 1513 - 15 20 - 2420 - 24

31

31 SYNCHRONIZED SWIMMINGSYNCHRONIZED SWIMMING 6 - 86 - 8 12 - 1412 - 14 19 - 2319 - 23

32

32 TABLE TENNISTABLE TENNIS 8 - 98 - 9 13 - 1413 - 14 22 - 2522 - 25

33

33 TENNISTENNIS a. WOMEN

a. WOMEN 7 - 87 - 8 11 - 1311 - 13 20 - 2520 - 25

a. MEN

a. MEN 7 - 87 - 8 12 - 1412 - 14 22 - 2722 - 27

34

34 VOLLEYBALLVOLLEYBALL 10 - 1210 - 12 15 - 1615 - 16 22 - 2622 - 26

35

35 WOTER POLOWOTER POLO 10 - 1210 - 12 16 - 1716 - 17 23 - 2623 - 26

36

36 WEIGHTLIFTINGWEIGHTLIFTING 14 - 1514 - 15 17 - 18 17 - 18 23 - 2723 - 27

37

[image:15.720.37.705.43.528.2]
(16)

TINGKAT

PERKEM BANGAN

ATLET JUNIOR

PEMULA

MULTILATERAL

DEVELOPMENT

SPECIALIZED

TARAINING

HIGH

PERFOMANCE

KEMATANGAN

(17)

TAHAP SPESIALISASI

TAHAP DASAR PEMBINAAN MULTILATERAL

TAHAP PRESTASI

TINGGI

LATIHAN TINGKAT TINGGI KOMPETISI NASIONAL /

INTERNASIONAL

LATIHAN CABANG OLAHRAGA KHUSUS

KOMPETISI YUNIOR TINGKAT KLUB /

DAERAH

KESENANGAN PENGEMBANGAN

FISIK, MENTAL – PSIKOLOGIS, SOSIAL, KEGIATAN

FESTIVAL PP / PB, PT

(21 TAHUN KE ATAS)

SEKOLAH / PENJAS, KLUB (15 – 17 TAHUN)

SEKOLAH / PENJAS, KLUB

(8 - 14 TAHUN)

(18)

80 %

20 %

40 % 60 %

U M U R

26 24 22 20 18 16 14 12 10

RASIO LATIHAN MULTILATERAL DAN LATIHAN SPESIALIS UNTUK TINGKAT UMUR YANG BERBEDA

MULTILATERAL

S

P

E

S

I

A

(19)
(20)
(21)

PENGANTAR (PEMBUKAAN)

PENGANTAR (PEMBUKAAN)

Pembukaan berisi:

Pembukaan berisi:

Penyampaian tujuan latihan saat itu dan

Penyampaian tujuan latihan saat itu dan

harapan mengenai sikap yg ingin dicapai.

harapan mengenai sikap yg ingin dicapai.

Penjelasan materi latihan untuk mencapai

Penjelasan materi latihan untuk mencapai

tujuan dari latihan tersebut.

tujuan dari latihan tersebut.

Memberikan motivasi agar melaksanakan

Memberikan motivasi agar melaksanakan

latihan dengan semangat yg tinggi.

(22)

PEMANASAN

PEMANASAN

Pada dasarnya bgn ini bertujuan menyiapkan

Pada dasarnya bgn ini bertujuan menyiapkan

kodisi atlet agar secara fisiologis dan psikologis

kodisi atlet agar secara fisiologis dan psikologis

siap menerima beban latihan inti.

siap menerima beban latihan inti.

Secara garis besar bagian inti berisi sbb:

Secara garis besar bagian inti berisi sbb:

Memperlancar sirkulasi darah, melebarkan

Memperlancar sirkulasi darah, melebarkan

kapiler, dan memperlancar pergantian udara di

kapiler, dan memperlancar pergantian udara di

paru-paru.

paru-paru.

Penguluran untuk mempertinggi kontraksi otot

Penguluran untuk mempertinggi kontraksi otot

Melemaskan persendian-persendian untuk

Melemaskan persendian-persendian untuk

memperluas gerakan.

(23)

BEBERAPA PEDOMAN DALAM

BEBERAPA PEDOMAN DALAM

MELAKUKAN PEMANASAN

MELAKUKAN PEMANASAN

Sasaran gerakan w-up dr yg umum menuju ke

Sasaran gerakan w-up dr yg umum menuju ke

khusus

khusus

Dpt dilakukan dlm bentuk streching statis dan

Dpt dilakukan dlm bentuk streching statis dan

balistik atau permainan kecil

balistik atau permainan kecil

Sebaiknya didahului dg jogging agar mempercepat

Sebaiknya didahului dg jogging agar mempercepat

rangsangan kerja jantung dan paru-paru

rangsangan kerja jantung dan paru-paru

Gerakan dimulai dr intensitas ringan, sedang,

Gerakan dimulai dr intensitas ringan, sedang,

menuju ke yg lebih berat

menuju ke yg lebih berat

Dari gerakan yg sederhana ke gerakan yg lebih

Dari gerakan yg sederhana ke gerakan yg lebih

kompleks

(24)

BEBERAPA PEDOMAN DALAM

BEBERAPA PEDOMAN DALAM

MELAKUKAN PEMANASAN (lanjutan)

MELAKUKAN PEMANASAN (lanjutan)

Latihan senam (calesthenic) dlm w-up harus dipilih

Latihan senam (calesthenic) dlm w-up harus dipilih

secara tepat dan menyeluruh

secara tepat dan menyeluruh

Materi Latihan berkisar antara 8 - 12 macam dg

Materi Latihan berkisar antara 8 - 12 macam dg

16X ulangan pd setiap macam latihan

16X ulangan pd setiap macam latihan

W-up jangan sampai membuat kaku dan tidak

W-up jangan sampai membuat kaku dan tidak

boleh melelahkan

boleh melelahkan

W-up untuk pertandingan mengandung unsur yg

W-up untuk pertandingan mengandung unsur yg

lebih lengkap dan lebih lama (30-40 menit),agar

lebih lengkap dan lebih lama (30-40 menit),agar

secara optimal siap tanding

secara optimal siap tanding

W-up dg menggunakan alat sesuai sesuai cabang

W-up dg menggunakan alat sesuai sesuai cabang

olahraga ybs dilakukan setelah pemenasan

olahraga ybs dilakukan setelah pemenasan

umum.

(25)

BAGIAN UTAMA (INTI)

BAGIAN UTAMA (INTI)

Latihan inti dpt 1 – 3 macam sasaran

Latihan inti dpt 1 – 3 macam sasaran

Sasaran dapat berupa kualitas fisik, teknik, taktik,

Sasaran dapat berupa kualitas fisik, teknik, taktik,

mental, atau kombinasi dr unsur2 tsb.

mental, atau kombinasi dr unsur2 tsb.

Latihan teknik dan taktik hendaknya di letakkan pd

Latihan teknik dan taktik hendaknya di letakkan pd

bg awal lat inti, jangan ada lat yg melelahkan

bg awal lat inti, jangan ada lat yg melelahkan

sebelumnya

sebelumnya

Kalau lat teknik dan taktik yg sangat komleks harus

Kalau lat teknik dan taktik yg sangat komleks harus

disederhanakan

disederhanakan

Lat teknik dg repetisi tinggi dan intensitas tinggi,

Lat teknik dg repetisi tinggi dan intensitas tinggi,

baru boleh diberikan apabila bentuk gerakan

baru boleh diberikan apabila bentuk gerakan

tekniknya sudah dikuasai dg baik / betul.

(26)

BAGIAN UTAMA (lanjutan)

BAGIAN UTAMA (lanjutan)

Kalau lat berupa unsur kondisi fisik

Kalau lat berupa unsur kondisi fisik

“kecepatan” harus diletakkan pd bg awal,

“kecepatan” harus diletakkan pd bg awal,

disaat fisik masih dalam keadaan segar

disaat fisik masih dalam keadaan segar

Kalau kecepatan digabungkan dg power,

Kalau kecepatan digabungkan dg power,

maka kecepatan juga harus didahulukan

maka kecepatan juga harus didahulukan

Kalau kekuatan dikombinasikan dg daya

Kalau kekuatan dikombinasikan dg daya

tahan maka daya tahan diletakkan pd bg

tahan maka daya tahan diletakkan pd bg

akhir latihan inti

akhir latihan inti

Jangan menggabungkan lat kecepatan dg

Jangan menggabungkan lat kecepatan dg

daya tahan aerobik dlm satu sesi.

(27)

PENUTUP

PENUTUP

Bagian akhir dr suatu lat disebut juga

Bagian akhir dr suatu lat disebut juga

penenangan.

penenangan.

Lat jangan berhenti dg tiba2, dr keadaan yg

Lat jangan berhenti dg tiba2, dr keadaan yg

penuh stress (baik stress fisik maupun psikis),

penuh stress (baik stress fisik maupun psikis),

intensitas lat diturunkan secara perlahan sampai

intensitas lat diturunkan secara perlahan sampai

kembali pada keadaan normal

kembali pada keadaan normal

Pelatih yg berpengalaman mengakhiri suatu lat

Pelatih yg berpengalaman mengakhiri suatu lat

dg ber-macam2 variasi spt; jogging intensitas

dg ber-macam2 variasi spt; jogging intensitas

ringan, senam relaksasi, permainan kecil,

ringan, senam relaksasi, permainan kecil,

streching ringan, pengaturan irama pernafasan

streching ringan, pengaturan irama pernafasan

(inspirasi dan ekspirasi yg dalam), dll.

(28)

PENUTUP (lanjutan)

PENUTUP (lanjutan)

Bg paling akhir dapat diisi dg evaluasi:

Bg paling akhir dapat diisi dg evaluasi:

berupa koreksi, ceramah yg berkaitan dg

berupa koreksi, ceramah yg berkaitan dg

materi lat yg baru saja dilakukan

materi lat yg baru saja dilakukan

Secara psikologis latihan ditutup dg kesan

Secara psikologis latihan ditutup dg kesan

yg menyenangkan agar dpt menjaga dan

yg menyenangkan agar dpt menjaga dan

meningkatkan motivasi atlet untuk

meningkatkan motivasi atlet untuk

menghadapi lat berikutnya.

(29)

PEMBAGIAN WAKTU DALAM

PEMBAGIAN WAKTU DALAM

SATU SESI LATIHAN

SATU SESI LATIHAN

PEMANASAN

LATIHAN INTI

15,

15-30’

60 – 90’

5’

PENGAN TAR

PENUTUP

(30)

140

130

120

110

100

90

80

70

15’

15,

60 – 90’

D e n y u t n a d i

[image:30.720.6.707.20.485.2]

Lama latihan dalam satu sesi 2 – 5 Jam

GAMBAR KURVA FISIOLOGIS SATU

SESI LATIHAN

(31)
(32)

No

No

MATERI LATIHAN

MATERI LATIHAN

DOSIS

DOSIS

FORMASI /

FORMASI /

ORGANISASI

ORGANISASI

CATATAN

CATATAN

A

A

B

B

CONTOH FORMAT SESI LATIHAN

CABANG OLAHRAGA: Bolavoli (PUTRA) PERIODISASI : Persiapan khusus CABANG OLAHRAGA: Bolavoli (PUTRA) PERIODISASI : Persiapan khusus WAKTU :120’ MIKRO : 25

WAKTU :120’ MIKRO : 25 SASARAN LATIHAN : Terima servis, Smash & Bermain SESI : 98 SASARAN LATIHAN : Terima servis, Smash & Bermain SESI : 98

JUMLAH ATLET : 14 orang PERALATAN : Peluit, Stopwacth, JUMLAH ATLET : 14 orang PERALATAN : Peluit, Stopwacth, HARI / TGL : Jumat, 3/9/07 2 lapangan, Bola HARI / TGL : Jumat, 3/9/07 2 lapangan, Bola

14 bh, net14 bh, net TINGKATAN ATLET : Senior INTENSITAS : Sedang TINGKATAN ATLET : Senior INTENSITAS : Sedang

C

D

PENGANTAR :

PEMANASAN :

LATIHAN INTI :

(33)

CONTOH SESI LATIHAN

CONTOH SESI LATIHAN

CABANG OLAHRAGA: Bolavoli (PUTRA) PERIODISASI : Persiapan khusus

CABANG OLAHRAGA: Bolavoli (PUTRA) PERIODISASI : Persiapan khusus

WAKTU :120’ MIKRO : 25

WAKTU :120’ MIKRO : 25

SASARAN LATIHAN : Terima servis, Smash & Bermain SESI : 98

SASARAN LATIHAN : Terima servis, Smash & Bermain SESI : 98

JUMLAH ATLET : 14 orang PERALATAN : Peluit, Stopwacth,

JUMLAH ATLET : 14 orang PERALATAN : Peluit, Stopwacth,

HARI / TGL : Jumat, 3 -9-07 2 lapangan, Bola 14 bh, net, rods

HARI / TGL : Jumat, 3 -9-07 2 lapangan, Bola 14 bh, net, rods

TINGKATAN ATLET : Senior INTENSITAS : Sedang

TINGKATAN ATLET : Senior INTENSITAS : Sedang

NO

NO MATERI LATIHANMATERI LATIHAN DOSISDOSIS FORMASI / ORGANISASIFORMASI / ORGANISASI CATATANCATATAN

A

A

B

B

PENGANTAR:

PENGANTAR: Dibariskan, Doa, Penjelasan Dibariskan, Doa, Penjelasan

Materi LatihanMateri Latihan

PEMANASAN:

PEMANASAN: Jogging, Streching Statis Jogging, Streching Statis

& Dinamis& Dinamis

1) Jogging

1) Jogging

2) Streching Statis

2) Streching Statis

3) Streching Dinamis

3) Streching Dinamis

5 Menit

5 Menit

15 Menit

15 Menit

8 x kllng

8 x kllng

10” tiap 10” tiap Gerakan Gerakan 8 macam 8 macam

a. 4x4 hit.

a. 4x4 hit.

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X

Singkat & Jelas

Singkat & Jelas

Lari keliling Lari keliling lapangan bolavoli lapangan bolavoli Streching Streching

dilakukan dr tubuh

dilakukan dr tubuh

bagian atas menuju

bagian atas menuju

(34)

NO

NO MATERI LATIHANMATERI LATIHAN DOSISDOSIS FORMASI / ORGANISASIFORMASI / ORGANISASI CATATANCATATAN

C

C INTI:INTI:

a. Teknik terima servis

a. Teknik terima servis

- 3 orang menerima servis- 3 orang menerima servis

- 3 orang melakukan servis- 3 orang melakukan servis

- 1 orang menempati posisi - 1 orang menempati posisi

pengumpan sebagai arahpengumpan sebagai arah

bola penerima servis.bola penerima servis.

Teknik menerima servisTeknik menerima servis

- Lutut ditekuk, berat badan- Lutut ditekuk, berat badan

menumpu pada telapak menumpu pada telapak

kaki bagian depan.kaki bagian depan.

- Kedua lengan dirapatkan - Kedua lengan dirapatkan

dan kedua siku diluruskandan kedua siku diluruskan

- Sewaktu menerima bola - Sewaktu menerima bola

ayunan lengan sedikit ayunan lengan sedikit

mungkin, poros gerak pdmungkin, poros gerak pd

sendi bahu dan lutut, sikusendi bahu dan lutut, siku

tetap lurus.tetap lurus.

b. Teknik smash open

b. Teknik smash open

- arah bola menyilangi - arah bola menyilangi

lapangan dan luruslapangan dan lurus

- bola dipukul setinggi- bola dipukul setinggi

mungkin diatas net.mungkin diatas net.

- ketinggian umpan 3m di-- ketinggian umpan 3m

atas net atas net

Terima servis = 25’

Terima servis = 25’

2 set setiap

2 set setiap

kelom-pok a. 30 x

pok a. 30 x

Posisi 1, 5 & 6 rotasi

Posisi 1, 5 & 6 rotasi

setiap 10 x servis

setiap 10 x servis

Recovery terjadi

Recovery terjadi

saat-saat

saat-saat

pergan-tian, dan koreksi

tian, dan koreksi

dilakukan sambil

dilakukan sambil

bejalan.

bejalan.

Smash = 30’

Smash = 30’

- Smash dr posisi 4

- Smash dr posisi 4

- Setiap anak

- Setiap anak mela-

kukan smash kukan smash

silang 10 x , kemu-silang 10 x ,

dian berganti arahdian berganti arah

lurus 10 xlurus 10 x

Dilakukan 2 setDilakukan 2 set

Recovery 90”Recovery 90”

Menggunakan 2 lapangan.

Menggunakan 2 lapangan. Setiap 10 x Setiap 10 x servis servis dilakukan dilakukan rotasi posisi, rotasi posisi,

dr posisi 1

dr posisi 1

pindah ke 5,

pindah ke 5,

posisi 5

posisi 5

pindah ke 6 &

pindah ke 6 &

posisi 6

posisi 6

pindah ke 1

pindah ke 1

Terima servis Terima servis terarah kepada terarah kepada pengumpan pengumpan

Setelah 30 x

Setelah 30 x

bergantian bergantian yang servis yang servis dan penerima dan penerima servis servis

Dr posisi 4ke

Dr posisi 4ke

posisi 5, 10 x

posisi 5, 10 x

Dr posisi 4 ke

Dr posisi 4 ke

Posisi 1, 10 x

Posisi 1, 10 x

x

x

x

*

*

*

*

x

x

x

*

*

*

*

*

x

x

x

x

x

*

*

*

LAPANGAN A

LAPANGAN B LAPANGAN A

(35)

NO

NO MATERI LATIHANMATERI LATIHAN DOSISDOSIS FORMASI / ORGANISASIFORMASI / ORGANISASI CATATANCATATAN

C C D D E E

b. Teknik smash open

b. Teknik smash open

- arah bola menyilangi - arah bola menyilangi

lapangan dan luruslapangan dan lurus

- bola dipukul setinggi- bola dipukul setinggi

mungkin diatas net.mungkin diatas net.

- ketinggian umpan 3m di-- ketinggian umpan 3m

atas netatas net

Bermain penuh 6 vs 6

Bermain penuh 6 vs 6

dilakukan pergantian pemain,

dilakukan pergantian pemain,

Bagi masing-masing 1 orang

Bagi masing-masing 1 orang

Pemain cadangan.

Pemain cadangan.

PENUTUP:

PENUTUP:

- Jogging dengan relaks 3 x

- Jogging dengan relaks 3 x

keliling lapangan volikeliling lapangan voli - Streching

- Streching

- Evaluasi.

- Evaluasi.

- Smash dr posisi 4

- Smash dr posisi 4

- Setiap anak

- Setiap anak mela-

kukan smash kukan smash

silang 10 x , kemu-silang 10 x ,

dian berganti arahdian berganti arah

lurus 10 xlurus 10 x

Dilakukan 2 set Dilakukan 2 set

Recovery saat me- Recovery saat me-

ngambil bolangambil bola

Bermain = 30’ atau

Bermain = 30’ atau

Sebanyak 1 set,

Sebanyak 1 set,

game 25.

game 25.

Penutup = 15 “

Penutup = 15 “

Smash dr. posisi

Smash dr. posisi

4 ke posisi 5,

4 ke posisi 5,

sebanyak 10 x

sebanyak 10 x

Smash dr. posisi

Smash dr. posisi

4 ke Posisi 1,

4 ke Posisi 1,

sebanyak 10 x

sebanyak 10 x

Setiap jumlah

Setiap jumlah

poin kelipatan 5

poin kelipatan 5

dilakukan dilakukan pergantian pergantian pemain, yang pemain, yang diganti anak diganti anak yang paling yang paling banyak banyak melakukan ke- melakukan ke- salahan. salahan. Latihan ditutup Latihan ditutup pelatih dengan pelatih dengan memberi memberi motivasi motivasi terhadap anak terhadap anak agar tercipta agar tercipta

suasana

suasana

me-nyenangkan. nyenangkan.

x

x

x

x

x

*

x

x

x

x

x

*

*

*

LAPANGAN B

x

x

x

x

x

x

*

x

*

x

x

x

x x x x x x

x

x x x x x x x

*

(36)

RENCANA

MINGGUAN

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

PHYSICAL TRAINING

TECHNICAL TRAINING

TACTICAL TRAINING

[image:44.720.18.705.30.439.2]

PSYCHOLOGICAL &

MENTAL TRAINING

(45)
(46)

SIKLUS MAKRO

SIKLUS MAKRO

MENURUT: FREEMAN (1989)

MENURUT: FREEMAN (1989)

Merupakan periode waktu latihan tahunan

Merupakan periode waktu latihan tahunan

yang besar (persiapan, kompetisi, transisi).

yang besar (persiapan, kompetisi, transisi).

Bertujuan untuk mencapai penampilan

Bertujuan untuk mencapai penampilan

puncak pada kompetisi utama. Pada beberapa

puncak pada kompetisi utama. Pada beberapa

cabang / nomor perlombaan memungkin

cabang / nomor perlombaan memungkin

adanya 3 puncak utama. Oleh sebab itu

adanya 3 puncak utama. Oleh sebab itu

dengan 3 puncak, maka ada beberapa siklus

dengan 3 puncak, maka ada beberapa siklus

makro per tahun. Siklus makro akan brakhir

makro per tahun. Siklus makro akan brakhir

setelah periode kompetisi. Setelah itu akan

setelah periode kompetisi. Setelah itu akan

masuk siklus makro berikutnya.

(47)

Suatu siklus makro terdiri atas sejumlah

Suatu siklus makro terdiri atas sejumlah

siklus mikro yang bertujuan untuk mecapai

siklus mikro yang bertujuan untuk mecapai

keadaan tertentu. Karena prestasi terdiri atas

keadaan tertentu. Karena prestasi terdiri atas

sejumlah komponen fitness, maka menyusun

sejumlah komponen fitness, maka menyusun

siklus makro memerlukan pertimbangan

siklus makro memerlukan pertimbangan

yang seksama, termasuk di dalamnya

yang seksama, termasuk di dalamnya

bagaimana menyusun siklus mikro dan sesi

bagaimana menyusun siklus mikro dan sesi

latihan direncanakan untuk mencapai tujuan

latihan direncanakan untuk mencapai tujuan

siklus makro.

siklus makro.

SIKLUS MAKRO

SIKLUS MAKRO

MENURUT: RUSHALL & PYKE, 1992

MENURUT: RUSHALL & PYKE, 1992

Struktur siklus makro tergantung pada tujuan dan phase latihan.

Setiap peningkatan beban untuk beberapa siklus mikro diikuti

(48)

Biasanya suatu siklus makro

Biasanya suatu siklus makro

terdiri atas 3 – 6 siklus mikro dan

terdiri atas 3 – 6 siklus mikro dan

ada 4 jenis siklus makro yaitu:

ada 4 jenis siklus makro yaitu:

1. Siklus Makro Pendahuluan

1. Siklus Makro Pendahuluan

2. Siklus Makro Dasar

2. Siklus Makro Dasar

3. Siklus Makro Kontrol

3. Siklus Makro Kontrol

4. Siklus Makro Polesan

4. Siklus Makro Polesan

SIKLUS MAKRO

SIKLUS MAKRO

MENURUT: YOSEF NOSSEK, 1982

(49)

1. SIKLUS MAKRO

1. SIKLUS MAKRO

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1. SIKLUS MAKRO

1. SIKLUS MAKRO

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Umumnya periode persiapan dimulai

Umumnya periode persiapan dimulai

dari siklus makro pendahuluan. Selama

dari siklus makro pendahuluan. Selama

phase ini intensitas dan volume selalu

phase ini intensitas dan volume selalu

ditingkatkan. Isinya tidak sekhusus

ditingkatkan. Isinya tidak sekhusus

siklus mikro, tetapi diarahkan ketujuan

siklus mikro, tetapi diarahkan ketujuan

yang lebih luas.

(50)

Merupakan siklus utama dalam phase

Merupakan siklus utama dalam phase

persiapan. Variasi dalam siklus ini

persiapan. Variasi dalam siklus ini

sangat bermanfaat dalam praktek.

sangat bermanfaat dalam praktek.

Tujuannya untuk meningkatkan fungsi

Tujuannya untuk meningkatkan fungsi

organ tubuh. Dalam siklus ini latihan

organ tubuh. Dalam siklus ini latihan

dengan beban tinggi diselang seling

dengan beban tinggi diselang seling

dengan latihan terknik / taktik.

dengan latihan terknik / taktik.

2. SIKLUS MAKRO

2. SIKLUS MAKRO

DASAR

DASAR

2. SIKLUS MAKRO

2. SIKLUS MAKRO

DASAR

(51)

Merupakan masa transisi pendek sebelum

Merupakan masa transisi pendek sebelum

phase kompetisi. Siklus makro kontrol ini

phase kompetisi. Siklus makro kontrol ini

diakhiri dengan tes penampilan sebagai

diakhiri dengan tes penampilan sebagai

persiapan kompetisi. Hasil tes akan memberi

persiapan kompetisi. Hasil tes akan memberi

umpan balik tentang efisiensi beban,

umpan balik tentang efisiensi beban,

(kekuatan & kelemahan yang masih ada).

(kekuatan & kelemahan yang masih ada).

3. SIKLUS MAKRO

3. SIKLUS MAKRO

KONTROL

KONTROL

3. SIKLUS MAKRO

3. SIKLUS MAKRO

KONTROL

(52)

Siklus ini biasanya ditempatkan

Siklus ini biasanya ditempatkan

setelah siklus makro kontrol,

setelah siklus makro kontrol,

dengan maksud untuk

dengan maksud untuk

memperbaiki kelemahan –

memperbaiki kelemahan –

kelemahan yang masih ada untuk

kelemahan yang masih ada untuk

menyempurnakan penampilan.

menyempurnakan penampilan.

4. SIKLUS MAKRO

4. SIKLUS MAKRO

POLESAN

POLESAN

4. SIKLUS MAKRO

4. SIKLUS MAKRO

POLESAN

(53)

100 % 90 % 80 % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

PENGEMBANGAN MACROCYCLES

DENGAN POLA 4:1

P O L A

(54)

100 % 90 % 80 % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

PENGEMBANGAN MACROCYCLES

DENGAN POLA 3:1

P O L A

(55)

100 % 90 % 80 % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

SHOCK MACROCYCLES DENGAN

TUNTUTAN SANGAT TINGGI

(3:1)

P

O L A

(56)

100 % 90 % 80 % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

SHOCK MACROCYCLES DENGAN

TUNTUTAN SANGAT TINGGI (3:1)

P

O L A

(57)

TANGGAL

TANGGAL

J U L I

J U L I

AGUST

AGUST

9

9

16

16

23

23

30

30

7

7

14

14

H

M

L

TING KAT BEBAN

TIPE LATIHAN / KOMPETISI KALENDER KOMPETISI KOM PE TISI KOPETISI UTAMA KOM PE TISI REGE NERA SI KOM PE TISI PN. BB./ SUP COM LATIHAN: -

Pemeliharaan - Latihan Model (Latihan

semua faktor)

(58)

HIGH ALTITUDE

HIGH ALTITUDE

SEA LEVEL

SEA LEVEL

TIPE

TIPE

LATIHAN

LATIHAN

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

Aerobic yg

Aerobic yg

ringan

ringan

Anaerocic

Anaerocic

intensitast

intensitast

inggi

inggi

Komb.

Komb.

Aerobic

Aerobic

(ergogene

(ergogene

sis

sis

Latihan

Latihan

regenera

regenera

si

si

PB.

PB.

Untuk

Untuk

Regen

Regen

erasi

erasi

KURVA

KURVA

INTENSI

INTENSI

TAS

TAS

PENAM

PENAM

PILAN

PILAN

EFISIEN

EFISIEN

SI

SI

C O M P. H L M H M L

HR. I HR. 13 - 17 GLB. I GLB. II

(59)

HIGH

MED

LOW

REST

POLA

BEBAN

(60)

PEAK PERFORMANCE

PEAK PERFORMANCE

Peak performance adalah suatu

Peak performance adalah suatu

sasaran yang ingin dicapai melalui

sasaran yang ingin dicapai melalui

perencanaan latihan dalam suatu

perencanaan latihan dalam suatu

pertandingan.

pertandingan.

Tercapainya kondisi puncak karena

Tercapainya kondisi puncak karena

memanipulasi volume , intensitas dan

memanipulasi volume , intensitas dan

istirahat dalam proses latihan.

(61)
(62)
(63)

Pada tahap ini sasaran utama adalah membuat dasar –

dasar fisik yang kuat dan mantap untuk mendukung

persiapan teknik dlm penampilan puncak pada periode

kompetisi utama nanti. Ketrampilan teknik jangan

dipaksakan, yang penting adalah melakukan koreksi

terhadap kesalahan-kesalahan teknik dalam

menuju kesempurnaan teknik-teknik dasar

.

Pada tahap ini volume latihan tinggi dimulai dari beban

sekitar 45% – 50% kemudian meningkat secara teratur

dan bertahap. Intensitas latihan dimulai dari rendah‘

sekitar 30% menuju ke sedang. Sasaran utama

fisik umum yang terdiri atas: kekuatan, kecepatan,

daya tahan umum (aerobik) dan kelenturan.

(64)

Sasaran utama dalam tahap ini adalah meningkatkan kemampuan teknis

Sasaran utama dalam tahap ini adalah meningkatkan kemampuan teknis

cabang olahraga tertentu serta mempelajari teknik yang baru sesuai dengan

cabang olahraga tertentu serta mempelajari teknik yang baru sesuai dengan

tingkat kebugaran fisik atlet dan disesuaikan pula dengan jumlah waktu yang

tingkat kebugaran fisik atlet dan disesuaikan pula dengan jumlah waktu yang

tersedia. Pada tahap ini adalah tahap yang paling sulit, sebab kebutuhan untuk

tersedia. Pada tahap ini adalah tahap yang paling sulit, sebab kebutuhan untuk

meningkatkan kemampuan teknik cabang olahraga harus seimbang dengan

meningkatkan kemampuan teknik cabang olahraga harus seimbang dengan

tingkat kemampuan kondisi fisik yang sudah dicapai. Hal-hal lain yang penting,

tingkat kemampuan kondisi fisik yang sudah dicapai. Hal-hal lain yang penting,

dan harus mendapatkan

dan harus mendapatkan perhatian dalam menentukan beban latihan tahap ini perhatian dalam menentukan beban latihan tahap ini adalah:

adalah:

Volume latihan harus tetap meningkat sampai pada tahapVolume latihan harus tetap meningkat sampai pada tahap

pertengahan, kemudian latihan fisik mulai menurun secara pertengahan, kemudian latihan fisik mulai menurun secara

perlahan. perlahan.

Intensitas latihan meningkat secara progresif, volume mulai Intensitas latihan meningkat secara progresif, volume mulai menurun pada bagian akhir periode ini. .

menurun pada bagian akhir periode ini. .

Secara bertahap penekanan latihan berubah dari latihan fisik Secara bertahap penekanan latihan berubah dari latihan fisik umum menuju ke

umum menuju ke latihan fisik khusus sesuai kebutuhan cabang latihan fisik khusus sesuai kebutuhan cabang olahraga yang bersangkutan.

olahraga yang bersangkutan.

Pengembangan keterampilan berubah menuju ke program latihan Pengembangan keterampilan berubah menuju ke program latihan untuk kesiapan pertandingan.

untuk kesiapan pertandingan.

Peningkatan kondisi fisik dan keterampilan teknik harus Peningkatan kondisi fisik dan keterampilan teknik harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan perorangan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan perorangan. .

(65)

PERIODE PRA KOMPETISI

PERIODE PRA KOMPETISI

Tujuan utama pada masa ini adalah latihan menyerupai kompetisi

Tujuan utama pada masa ini adalah latihan menyerupai kompetisi

untuk mendekati menuju ke puncak prestasi. Program mengikuti

untuk mendekati menuju ke puncak prestasi. Program mengikuti

kompetisi meningkat secara bertahap dan progresif melalui

kompetisi meningkat secara bertahap dan progresif melalui

program uji coba (try out) untuk mengevaluasi seberapa jauh

program uji coba (try out) untuk mengevaluasi seberapa jauh

hasil-hasil latihan telah dicapai. Tahap ini lamanya tergantung

hasil-hasil latihan telah dicapai. Tahap ini lamanya tergantung

pada musim kompetisi yang ada. Latihan pada tahap ini perlu

pada musim kompetisi yang ada. Latihan pada tahap ini perlu

memperhatikan hal-hal berikut:

memperhatikan hal-hal berikut:

Volume latihan dikurangi, tetapi intensitas latihan tetap tinggi

Volume latihan dikurangi, tetapi intensitas latihan tetap tinggi

Peningkatan kondisi fisik khusus cabang olahraga yang

Peningkatan kondisi fisik khusus cabang olahraga yang

bersangkutan akan menetukan kemajuan tahap ini.

bersangkutan akan menetukan kemajuan tahap ini.

Peningkatan keterampilan diharapkan secara optimal mendekati

Peningkatan keterampilan diharapkan secara optimal mendekati

puncak prestasi dapat dicapai pada akhir tahap ini.

puncak prestasi dapat dicapai pada akhir tahap ini.

Pengalaman dalam mengikuti berbagai kompetisi akan membantu

Pengalaman dalam mengikuti berbagai kompetisi akan membantu

peningkatan dan kematangan mental bertanding.

peningkatan dan kematangan mental bertanding.

Dari hasil uji coba dan kompetisi catatan – catatan terhadap

Dari hasil uji coba dan kompetisi catatan – catatan terhadap

kekurangan yang masih terjadi perlu segera diperbaiki dalam sisa

kekurangan yang masih terjadi perlu segera diperbaiki dalam sisa

waktu yang masih tersedia.

(66)

PERIODE KOMPETISI

PERIODE KOMPETISI

Tujuan utama pada tahap ini adalah untuk mencapai penampilan

Tujuan utama pada tahap ini adalah untuk mencapai penampilan

prestasi yang optimal. Sebelum memasuki kompetisi utama

prestasi yang optimal. Sebelum memasuki kompetisi utama

dilakukan pemulihan pendek dengan penurunan volume dan

dilakukan pemulihan pendek dengan penurunan volume dan

intensitas latihan (unloading) berkisar antara 5 hari sampai satu

intensitas latihan (unloading) berkisar antara 5 hari sampai satu

minggu. Setelah itu diikuti persiapan khusus untuk mencapai

minggu. Setelah itu diikuti persiapan khusus untuk mencapai

puncak prestasi. Penurunan beban dimaksudkan agar terjadi

puncak prestasi. Penurunan beban dimaksudkan agar terjadi

regenerasi dan superkompensasi sebelum kompetisi utama.

regenerasi dan superkompensasi sebelum kompetisi utama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah:

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah:

Kombinasi antara pemulihan dan konditioning khusus yang pendek

Kombinasi antara pemulihan dan konditioning khusus yang pendek

diperlukan agar kemampuan dasar keterampilan dapat terpelihara

diperlukan agar kemampuan dasar keterampilan dapat terpelihara

dengan baik.

dengan baik.

Latihan awal pada tahap ini dilakukan dengan intensitas rendah

Latihan awal pada tahap ini dilakukan dengan intensitas rendah

dan volume sedang, kemudian dilanjutkan dengan intensitas tinggi

dan volume sedang, kemudian dilanjutkan dengan intensitas tinggi

pada tahap berikutnya.

pada tahap berikutnya.

Kualitas keterampilan harus sejajar dengan kodisi fisik khusus

Kualitas keterampilan harus sejajar dengan kodisi fisik khusus

cabang olahraga yang besangkutan

cabang olahraga yang besangkutan

Rangkaian pertandingan menuju puncak prestasi harus tetap

Rangkaian pertandingan menuju puncak prestasi harus tetap

terjaga pada batas minimum agar tidak terjadi kelelahan psikologik

terjaga pada batas minimum agar tidak terjadi kelelahan psikologik

yang berlebihan.

(67)

Bentuk latihan yang disarankan menjelang

Bentuk latihan yang disarankan menjelang

kompetisi puncak selama 4 minggu adalah

kompetisi puncak selama 4 minggu adalah

sebagai berikut:

sebagai berikut:

Minggu 1 : Pemulihan dengan intensitas

Minggu 1 : Pemulihan dengan intensitas

rendah dan latihan sedang- sedang saja.

rendah dan latihan sedang- sedang saja.

Minggu 2 : Intensitas tinggi latihan ringan

Minggu 2 : Intensitas tinggi latihan ringan

Minggu 3 : Latihan khusus untuk

Minggu 3 : Latihan khusus untuk

pertandingan

pertandingan

Minggu 4 : Membatasi latihan khusus

Minggu 4 : Membatasi latihan khusus

untuk menghadapi kompetisi dan

untuk menghadapi kompetisi dan

istirahat

istirahat

PERIODE KOMPETISI

(68)

PERIODE TRANSISI

PERIODE TRANSISI

Tujuan utama periode ini adalah memberikan

Tujuan utama periode ini adalah memberikan

kemudahan intirahat psikologis dan fisik dengan relaks

kemudahan intirahat psikologis dan fisik dengan relaks

serta regenerasi. Kegiatan yang dilakukan pada periode

serta regenerasi. Kegiatan yang dilakukan pada periode

ini secara umum berisi sebagai berikut:

ini secara umum berisi sebagai berikut:

Istirahat aktif untuk mempertahankan tingkat kebugaran

Istirahat aktif untuk mempertahankan tingkat kebugaran

agar mampu memulai siklus latihan yang baru pada

agar mampu memulai siklus latihan yang baru pada

tingkat yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

tingkat yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Apabila diperlukan istirahat total untuk keperluan

Apabila diperlukan istirahat total untuk keperluan

pengobatan medis secara khusus atau karena kelelahan

pengobatan medis secara khusus atau karena kelelahan

sistem syaraf yang luar biasa, harus dilakukan pada

sistem syaraf yang luar biasa, harus dilakukan pada

minggu ke dua. Pada minggu pertama dipakai untuk

minggu ke dua. Pada minggu pertama dipakai untuk

detraining (penurunan latihan). Setelah istirahat total 2

detraining (penurunan latihan). Setelah istirahat total 2

– 3 minggu, minggu berikutnya harus dilakukan

– 3 minggu, minggu berikutnya harus dilakukan

istirahat aktif.

(69)

Melakukan kegiatan rekreasi sesuai dengan hoby

Melakukan kegiatan rekreasi sesuai dengan hoby

masing-masing, yang sering terpaksa harus

masing-masing, yang sering terpaksa harus

dilupakan sewaktu mereka melakukan latihan yang

dilupakan sewaktu mereka melakukan latihan yang

intensif.

intensif.

Melakukan latihan pada berbagai cabang olahraga

Melakukan latihan pada berbagai cabang olahraga

yang lain sebagai kegiatan rekreatif dan

yang lain sebagai kegiatan rekreatif dan

bermanfaat untuk menjaga kebugaran fisik.

bermanfaat untuk menjaga kebugaran fisik.

Evaluasi pelaksanaan program yang sudah lalu

Evaluasi pelaksanaan program yang sudah lalu

harus dilakukan pelatih bersama atlet untuk

harus dilakukan pelatih bersama atlet untuk

memperbaiki dan mengembangkan program yang

memperbaiki dan mengembangkan program yang

akan datang. Evaluasi ini harus dilakukan pada

akan datang. Evaluasi ini harus dilakukan pada

minggu pertama karena apa yang terjadi dalam

minggu pertama karena apa yang terjadi dalam

kompetisi yang lalu masih segar dalam ingatan.

kompetisi yang lalu masih segar dalam ingatan.

PERIODE TRANSISI

(70)

Vol Int ens & cur ket era mp ilan P E R I O D I S A S I PER SIAP AN UMU M PER SIAP AN KHU SUS PERIODE PERSIAPAN PERI ODE PRA KOM PETI SI KOMP. UTAMA PERIODE KOMPETISI P E R I O D E T R A N S C O M P. U T A M A P E R S. K H U S. F A S E P E N B .

(71)

KOMPETISI II

KOMP. I PN. PB. PS. II PERSIAPAN I

P

E

RI

O

DI

S

A

SI

C U R V A V O L U M E I N T E N S . S T R E S PER SIAP KHU SUS & PEN BE BAN KOM PETI SI UTA MA PRA KOM PETI SI PER SIAP KHU SUS & PEN BE BAN KOM PETI SI UTA MA T R A N S I S I
(72)

P E R I O D I S A S I PER SIAP KHU SUS & PEN BE BAN KOM PETI SI UTA MA PER SIAP KHU SUS & PEN BE BAN KOM PETI SI UTA MA PER SIAP KHU SUS & PEN BE BAN KOM PETI SI UTA MA T R A N S I S I C U R V A V O L U M E I N T E N S . P E A K K PERSIAP I I KOMPETISI I PN. PB. PS. II KOMPETISI II PN. PB. PS. II KOMPETISI III

(73)

TRAINING

TRAINING

PHASES

PHASES INITIATIONINITIATION ATHL. FORM.ATHL. FORM. SPEC. HIGH PERFOMAN.SPEC. HIGH PERFOMAN.

TECH.TECH. Bas. SkillBas. Skill

VOLLEYBALL

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 30 35

TACT. SKILL ACQUITI TION Sim.tac AUTO, DASAR TACT. PERFECTION PERFECTION COORDINATION FLEXIBILITY AGILITY SIMPLE OVERALL COMPLEX SPECIFIC PERFECTION MAINTENANCE SPEED LINEAR

TURNS/ BERGANTI ARAH REACTION TIME

STRE NGTH

ENDUR ANCE

(74)

VOLUME

VOLUME

Volume latihan

Volume latihan

menunjukkan jumlah

menunjukkan jumlah

pembebanan dengan

pembebanan dengan

satuan kilo meter, meter,

satuan kilo meter, meter,

kilo gram, dan waktu

kilo gram, dan waktu

dalam menit atau detik.

(75)

INTENSITAS

INTENSITAS

Intensitas latihan

Intensitas latihan

menunjukkan pada

menunjukkan pada

persentase beban dari

persentase beban dari

kemampuan maksimalnya,

kemampuan maksimalnya,

mengangkat beban 80% dari

mengangkat beban 80% dari

kemampuan maksimalnya.

(76)

RECOVERY

RECOVERY

Waktu dan bentuk kegiatan

Waktu dan bentuk kegiatan

yang diperlukan untuk

yang diperlukan untuk

melakukan pulih asal

melakukan pulih asal

setelah melakukan

setelah melakukan

pembebanan, baik dalam

pembebanan, baik dalam

seri, set, maupun antar sesi.

(77)

VOLUME

INTENSITAS

RECOVERY

(78)
(79)

Srength Endurance Speed Coordination Flexibility

Endurance of speed Muscular

endurance

Mobility Agility

Power

Anaerobic endurance Maximum

strength

Aerobic endurance

Maximum speed

Perfect Coordination

Full range of motion

(80)

a

F

S E

F F

E E

S S

b C

HUBUNGAN ANTARA BIOMOTOR UTAMA : STRENGTH (a), SPEED (b) & ENDURANCE (c)

VOLLEYBALL (d)

d

S E

F

(81)

KOMPOSISI DOMINAN ANTAR BIOMOTOR DALAM BEBERAPA CABOR

W

M S

R

WL

D F

F F

F

F F

S

S S

S

S S

E

E E

E E

E

Wrestling Marathon Sprinting

Rowing Weight lifting Discus

F

S E E

F

S G

Gymnastic

(82)

UNSUR DASAR KEMAMPUAN

UNSUR DASAR KEMAMPUAN

FISIK (Thomson, 1991)

FISIK (Thomson, 1991)

STRENGTH

ENDURANCE

SPEED

FLEXIBILITY

&

(83)

HUBUNGAN ANTAR KEMAMPUAN

HUBUNGAN ANTAR KEMAMPUAN

FISIK (Thomson, 1991)

FISIK (Thomson, 1991)

MAXIMUM STRENGTH

MAXIMUM SPEED

SPEED ENDURANCE AEROBIC

ENDURANCE

ELASTIC STRENGTH STRENGTH

ENDURANCE

FLEXIBILITY

&

(84)

Perbandingan Kebutuhan Kondisi Fisik Antara

Perbandingan Kebutuhan Kondisi Fisik Antara

Pelari Marathon & Tolak Peluru

Pelari Marathon & Tolak Peluru

STRENGTH ENDURANCE SPEED FLEXIBILITY COORDINATION MARATHON

TOLAK PELURU R

E L A T

I V E

I M

(85)

PERIODISASI LATIHAN

PERIODISASI LATIHAN

KEKUATAN

KEKUATAN

1.

1.

Anatomcal Adaptasi (AA)

Anatomcal Adaptasi (AA)

2.

2.

Maximum Stength Phase (M X S)

Maximum Stength Phase (M X S)

3.

3.

Conversion Phase

Conversion Phase

4.

4.

Maintenance Phase

Maintenance Phase

5.

5.

Cessation Phase (C)

Cessation Phase (C)

6.

(86)

MAXIMUM STRENGTH PHASE

MAXIMUM STRENGTH PHASE

(MxS)

(MxS)

Beberapa cabang olahaga ada yang

Beberapa cabang olahaga ada yang

membutuhkan power atau muscular

membutuhkan power atau muscular

endurance atau keduanya. Power dan

endurance atau keduanya. Power dan

muscular endurance dipengaruhi oleh

muscular endurance dipengaruhi oleh

kekuatan maksimum. Lama latihan 1-3

kekuatan maksimum. Lama latihan 1-3

bulan

(87)

CONVERSION PHASE

CONVERSION PHASE

Tahap ini merupakan tahap pengubahan

Tahap ini merupakan tahap pengubahan

dari tahap maksimum strength menuju

dari tahap maksimum strength menuju

ke Power yang spesifik dengan

ke Power yang spesifik dengan

kebutuhan cabang olahraga tertentu.

kebutuhan cabang olahraga tertentu.

Lama latihan

Lama latihan

(88)

MAINTENANCE PHASE

MAINTENANCE PHASE

Tahap ini merupakan usaha

Tahap ini merupakan usaha

mempertahankan hasil latihan

Gambar

FIGURE SKATINGFIGURE SKATING
TABLE TENNISTABLE TENNIS
GAMBAR KURVA FISIOLOGIS SATU
GAMBAR PIRAMIDA FAKTOR LATIHAN

Referensi

Dokumen terkait

Semakin banyak kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan maka investor semakin yakin terhadap perusahaan tersebut (1) Profitabilitas tidak dapat mempengaruhi hubungan

Pada uji benedict, hasil positif menunjukan perubahan warna menjadi merah bata , hasil itu di buktikan oleh sampel maltosa, jagung dan dedak yang menandakan sampel tersebut

Percobaan dengan judul “Penentuan Asam Asetat dengan Titrasi Asidi-Alkalimetri” yang bertujuan untuk menentukan kadar asam asetat dalam cuka Anggur “Tahesta” dengan

Dari penerapan atau implementasi yang sudah dilakukan, maka metode interpolasi untuk proyeksi pertumbuhan penduduk pada kantor Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Menurut Halim pengawasan adalah suatu proses kegiatan penilaian terhadap objek pengawasan kegiatan tertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas

Sedangkan pada tradisi Sejarah Filsafat Barat semenjak periodesasi awalnya (Yunani Kuno/Klasik: 600 SM – 400 SM), para pemikir pada masa itu sudah mulai mempermasalahkan

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan anggota MWA yang mewakili unsur masyarakat, Dosen, dan Tenaga Kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mencoba meneliti membandingkan pengaruh latihan Overhead throw dengan pullover toss dalam upaya peningkatan power otot lengan