• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP 2012 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " LAKIP 2012 BAB III"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah merupakan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertnggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pemberi mandate (wewenang) atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP).

Pemerintah Kota Tebing Tinggi selaku pengemban amanah masyarakat Kota Tebing Tinggi melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang disusun sesuai ketentuan yang diamantkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indicator sasaran staretegis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2011-2016 maupun RKPD Tahun 2012. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

(2)

Indikator kinerja yang baik, setidak-tidaknya memenuhi tujuh kriteria yg terdiri dari: 1. Langsung

Suatu indikator kinerja harus dapat mengukur sedekat mungkin dengan hasil yang akan di ukur. Indikator kinerja tidak seharusnya dikaitkan pada tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang di ukur.

2. Objektif

Indikator yang obyektif tidak memiliki ambiguitas mengenai apa yang akan diukur. Jadi, terdapat suatu kesepakatan umum tentang interprestasi terhadap hasil, yaitu indikator tersebut hanya mempunyai satu dimensi dan tepat secara operasional. Mempunyai satu dimensi artinya bahwa indikator hanya mengukur satu fenomena setiap saat.

3. Cukup

Sebagai suatu kelompok, indikator kinerja dan indikator-indikator pendukungnya seharusnya secara cukup mengukur hasil.

4. Kuantitatif (jika mungkin)

Indikator kuantitatif adalah indikator dalam angka. 5. Terinci (jika mungkin)

Merinci/memilih hasil program di tingkat masyarakat dari segi jenis kelamin, umur, lokasi, atau dimensi lainnya biasanya penting dari sudut pandang manajer.

6. Praktis

Indikator kinerja dikatakan praktis apabila data dapat diperoleh pada saat yang tepat dengan biaya yang wajar.

7. Dapat diyakini

Pertimbangan terakhir dalam memilih indikator kinerja adalah apakah kualitas data yang memadai untuk pengambilan keputusan dapat diperoleh.

(3)

Dinyatakan dalam bentuk kalimat tanpa ada unsur kuantitatif dan menunjukkan kualitas sesuatu. Indikator kinerja kualitatif ini dapat terjadi jika sulit menyatakan indikator kinerja secara kuantitatif dan ini biasanya timbul pada saat menetapkan indikator tujuan, misalnya, tentang kepuasaan pengguna jasa.

2. Indikator kinerja kuantitatif

a. Indikator kinerja kuantitatif absolute

Indikator kinerja yang dinyatakan dengan angka absolut b. Indikator kinerja kuantitatif persentase

Indikator kinerja yang dinyatakan dengan menunjukan persentase suatu porsi tertentu. c. Indikator kinerja kuantitatif rasio

Indikator kinerja yang dinyatakan dengan menunjukkan rasio perbandingan antara dengan yang lain.

d. Indikator kinerja kuantitatif indeks

Indikator kinerja utama dinyatakan dengan menunjukan indeks.

Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi bertujuan untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja yang baik disamping untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran staretgis Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang sudah ditetap dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, dalam rangka untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

B. ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA

(4)

Nilai Angka Kategori  80 s/d 100 Memuaskan  75 s/d 85 Sangat baik aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Terlaksananya Sosialisasi pendidikan karakter bagi guru

30% 30 % 100

2 Terintegrasinya

pendidikan karakter pada mata pelajaran di sekolah

50% 0 % 0

3 Terlaksananya sertifikasi IMTAQ bagi siswa kelas

1 Jumlah masyarakat yang mendapatkan bantuan

4 x sebulan 4 x sebulan 100%

(5)

antar intern umat beragama

6 Membaiknya hubungan antar umat beragama

100% 100% 100%

7 Membaiknya hubungan antar umat beragama dengan pemerintah

100% 100% 100%

8 Hearing Dialog antara : Pejabat Daerah / Tokoh Masyarakat, dan tokoh Agama

20 kali

9 Pembinaan kepada pekerja seks komersial

2 kali 4 200

10 Pembinaan kepada gelandangan dan pengemis

2 kali 4 200

Berdasarkan tabel tersebut diatas untuk Misi pertama “ Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Meningkatkan kualitas mental spriritual masyarakat dan sumber daya aparat dan terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan akhirnya terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

(6)

mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Menciptakan kehidupan masyarakat dan aparatur yang harmonis dalam keberagaman; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Kesiagaan dan kesigapan personil Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya;

2. Adanya operasi patroli rutin yang diadakan guna mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban umum;

3. Hubungan kerjasama dan koordinasi yang baik antara personil Satuan polisi dan penegak hukum seperti TNI/Polri dalam mengatasi gangguan trantibum dan kegiatan keagamaan melalui operasi gabungan seperti Operasi Zebra, Ketupat Toba dan Lilin Toba.

4. Anggaran yang tersedia dan mencukupi dari proposal yang masuk sebanyak 250 proposal dan terrealisasi 233 proposal, adanya perencanaan kerja (mulai dari pengumpulan data dan penghimpunan data), adanya sumber daya manusia / aparatur yang mengumpul data dan menghimpun data sehingga dapat diproses lanjut

5. adanya perencanaan kerja (mulai dari pengumpulan data dan penghimpunan data), adanya sumber daya manusia / aparatur yang mengumpul data dan menghimpun data sehingga dapat diproses lanjut

MISI 2 : Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan.

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya baca dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri.

1 Jumlah pengunjung perpustakaan

80.000 orang 60.413 orang

75 %

2 Jumlah Koleksi Judul Buku yang Tersedia di Perpustakaan

(7)

Meningkatkan kualitas

1 Terwujudnya Kota Layak Anak

10 kelurahan 7 70%

Menurunnya angka putus sekolah

1 APK SD/MI 115.75% 115,0% 99,35 2 APM SD/MI 95.60% 89,57% 93,69 3 APrS SD/MI 114,03% 107,44% 94,22 4 APK SMP/MTs 117,20% 127,32% 108,63 5 APM SMP/MTs 76,70% 78,93% 102,91 6 APrS SMP/MTs 130,50% 130,33% 99,87 7 APK SMA/SMK/MA 160,84% 126,40% 78,59 8 APM

1 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

99.89% 106,60% 106,72%

(8)

dari SMP/MTs ke

SD/MI 6.10 Tahun 6,45 94,5

SMP/MTs 3.01 Tahun 3,01 100

SMA/MA/SMK 3 Tahun 3 100

Meningkatnya akses masyarakat ke pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau

1 Penyediaan media pembelajaran

48.00% 48 100

2 Angka Partisipasi Kasar (APK) :

PAUD Non Formal 20,50% 22,20 108,29

Paket A 17.00% 16 94,12

Paket B 1,80% 1,72 95,56

Paket C 6,20% 6,08 98,06

Tersedianya bantuan

4 Jumlah Mahasiswa berprestasi penerima

(9)

Bahasa dan TIK

SD 1 sekolah 1 sekolah 100

SMP 1 sekolah 1 sekolah 100

SMA 1 sekolah 1 sekolah 100

SMK 1 sekolah 1 sekolah 100

2 Jumlah Sekolah yang

7 Terpilihnya juara-juara inovasi TTG di bidang olah raga guna menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik di

(10)

tingkat provinsi maupun

2 Jumlah Pagelaran

seni dan budaya 1 kegiatan 3 300 3 Jumlah Festival Seni

dan Budaya 9 kegiatan --

--4 Jumlah peserta camp pemuda

Berdasarkan table tersebut diatas untuk Misi kedua “Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan”; yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya baca dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Tersedianya bahan-bahan pustaka di Perpustakaan

2. Adanya tenaga perpustakaan dan tenaga honorer yang melayani setiap pengunjung perpustakaan.

(11)

4. Adanya sosialisasi pengenalan perpustakaan dan minat baca 5. Adanya dana dari pemerintah untuk pengadaan buku-buku

6. Adanya tenaga pustakawan yang melakukan pemesanan dan pengolahan bahan pustaka

7. Kerjasama yang dilakukan dengan penerbit dan pihak ketiga dalam pemesanan bahan pustaka.

Sasaran : Meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya yang berwawasan kebangsaan melalui wajib belajar 12 Tahun, yang dimulai dari tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari usia dini sampai Perguruan Tinggi dapat terjangkau dan merata; menampilkan keberhasilan sebagai berikut:

1. Respon cepat dan Kerjasama dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan sehingga terpenuhinya jumlah tenaga kependudukan /TU Akbid sesuai yang dibutuhkan

2. Dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan standard kompetensi tenaga pendidik di AKBID .

Sasaran : Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan, dan perlindungan anak; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Tersedianya dana dari pemerintah untuuk mendukung program-program yang mendukung terciptanya Kota Layak Anak dan peran serta aktif masyarakat dalam mendukung tercipatanya Kota Layak Anak.

Sasaran : Menurunnya angka putus sekolah ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut: 1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas

sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

(12)

Sasaran : Meningkatnya angka melanjutkan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut : 1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan

kualitas sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Meningkatnya proporsi pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik dan standar kompetensi ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

(13)

Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Meningkatnya akses masyarakat ke pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Tersedianya bantuan bagi Pendidikan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Tersedianya data siswa miskin yang akurat sehingga bantuan yang akan disalurkan tepat sasaran

2. Pengawasan dari berbagai pihak, sehingga bantuan yang diberi tepat guna dan bermanfaat dalam pendidikan siswa berprestasi asal Tebing Tinggi

Sasaran : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

(14)

bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan kuatintas sekolah bertaraf Internasional melalui pengembangan dan pembangunan sekolah-sekolah berbasis Teknologi Informatika; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas sumber daya manusia Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan perhatian yang sangat serius terhadap bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

2. Adanya dukungan dari sekolah untuk siswa dalam mengikuti perlombaan inovasi TTG Tk.SMA

3. Meningkatnya pertunjukan seni dan budaya bangsa, mampu meningkatkan minat masyarakat untuk membentuk group-group kesenian.

4. Peran serta pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan group-group kesenian

Sasaran : Meningkatnya prestasi pelajar dan masyarakat di bidang olah raga guna menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

(15)

dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan di Kota Tebing Tinggi merupakan amanat dari visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa khususnya pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Melalui program-program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang berkualitas sehingga peluang yang lebih besar dan nilai jual yang tinggi menciptakan didalam persaingan mendapatkan lapangan pekerjaan dan bahkan diharapkan pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sasaran : Melestarikan budaya local, kearifan local (Local Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukkan seni dan budaya bangsa; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Adanya pertunjukan seni dan budaya bangsa

2. Meningkatnya minat masyarakat untuk membentuk group-group kesenian. 3. Adanya peran serta pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan group-group

kesenian

Sasaran : Meningkatkan peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan budaya; menampilkan keberhasilan/kegagalan sebagai berikut :

1. Antusiasnya masyarakat dalam menjalankan industry pariwisata semakin berkembang dan begitu tinggi.

2. Peran serta pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan tentang kepariwisataan yang mendukung pagelaran kesenian dan budaya dan memfasilitasi peserta yang dikirim ke tinggat propinsi.

3. Minat peserta lomba yang mengikuti kegiatan cukup tinggi.

4. Peran serta pemerintah dalam memberikan hadiah bagi pemenang peserta lomba. 5. Peran serta pemerintah dalam memberikan edukasi bagi peserta lomba.

Sasaran : Peningkatan apresiasi masyarakat dan aparatur terhadap seni, budaya dan kearifan lokal; menampilkan keberhasilan/kegagalan sebagai berikut :

1. Meningkatnya pertunjukan dan pagelaran serta fasilitas yang dilaksanakan. Sehingga meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dan kearifan local.

(16)

MISI 3 : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas.

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5) kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Jampersal)

86% 89,1% 103,6%

4 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 87,4% 97,11% 5 Cakupan Neotatus dengan

Komplikasi yang ditangani 80% 66,4% 83%

6 Cakupan kunjungan bayi 88% 86,9% 98,75% 7 Cakupan Pelayanan Anak

Balita 80% 69,4% 86,75%

8 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

80% 100% 125%

11 Cakupan peserta KB aktif 72% 72% 100% 1

b. Cakupan Balita dengan

(17)

c. Persentase Penemuan

Balita yang ditangani 100% 100% 100%

1

3 CakupanKesehatan PelayananDasar Masyarakat Miskin (yang

7 CakupanKesehatan usia LanjutPelayanan 65% 69,9% 107,54% 1

Angka kematian balita 14.00% 5,9% 238%

2

3 AngkaMasyarakat terhadapKeluhan Penduduk

Angka Penderita DBD 90 perseribu 102 113,33 %

2

(18)

7 2

8 Jumlah balita gizi buruk 2 kasus 0 kasus 0 % 2

0 Persentase Balita BertubuhPendek 14% 12% 140% 3

Angka Ibu Hamil KEK 18% 3,9% 462%

3

5 Cakupan Pelayanan Gawatdarurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kota

85% 85% 100%

3

6 Jumlah Kunjungan RawatJalan 44.245 orang 39.532 89,35% 3

Prevalensi peserta KB aktif 85% 85% 100%

4 4

Jumlah anak per keluarga 3 orang --

--4

(19)

6 4

7 Peserta MOP (MedisOperasi Pria) 80 orang 55 orang 68,75 4

8

Peserta MOW (Medis Operasi Wanita)

125 orang 100 orang 80 %

Meningkatkan kualitas

lingkungan hidup yang nyaman dan terjaga

1 Cakupan desa/kelurahan Siaga aktif

85% 85% 100%

2 Jumlah Posyandu Aktif 70% 86% 123% 3 Persentase rumah tangga

Rumah Sehat 85% 85% 100%

8 Bayi mendapat ASI Eksklusif

75% 26,4% 35,2%

9 Rumah/Bangunan Bebas

Jentik Nyamuk Aedes 83% 85% 102,41% 1

0 Pembinaanterhadap kesehatan institusi kegiatan1.470 -- --11 Persentase rumah tangga

3 Persentase tempat umumyang memiliki sanitasi 75% 60% 80% 1

Luas Pemukiman kumuh 14% 14% 100%

Meningkatnya

(20)

--yang memenuhi stándar

1 Persentase masyarakat miskin yang memiliki

PONED 2 unit 5 unit 250%

4 Puskesmas Santun Lansia 2 unit 1 unit 50 % 5 Puskesmas Unggulan 2 unit 1 unit --6 Jumlah Rumah Sakit yang

melayani pasien penduduk miskin peserta Program Jamkesmas

1 unit 1 unit 100 %

7 Jumlah Rumah Sakit yang melayani pasien miskin di luar peserta Program jamkesmas (Jamkesda)

1 unit 1 unit 100 %

8 Persentase kelengkapan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai standar kelas B non Pendidikan

75% 75% 100 %

9 Persentase kemampuan rumah sakit dalam pembiayaan operasional secara mandiri

78,45% 87,13% 111,06%

Berdasarkan tabel tersebut diatas untuk Misi ketiga “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas” ;

yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat mulai dari bayi-balita sampai dewasa serta terselenggaranya pelayanan kesehatan dan KB yang mudah, murah, berkualitas ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

(21)

2. Belum maksimalnya ketersediaan sumber daya kesehatan di Puskesmas

3. Masih belum terpenuhinya aksesibilitas pelayanan kesehatan khususnya Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar secara optimal di Puskesmas, 4. Belum maksimalnya ketersediaan sumber daya kesehatan di Puskesmas

5. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan di mana kader kesehatan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat

6. Masih banyaknya ibu yang baru melahirkan mengganggap tidak perlu lagi datang ke Puskesmas, padahal Puskesmas sebagai tempat yang paling efektif untuk menangani pelayanan nifas

7. Masih belum terpenuhinya aksesibilitas pelayanan kesehatan khususnya Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar secara optimal di Puskesmas, 8. Belum maksimalnya ketersediaan sumber daya kesehatan di Puskesmas, 9. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan

10. Masih banyaknya orang tua Bayi mengganggap tidak perlu datang ke Posyandu, padahal Posyandu sebagai tempat yang paling efektif untuk menjaring dan memberikan pelayanan kesehatan dasar sebagai perpanjangan tangan Puskesmas.

11. Masih banyaknya orang tua Balita mengganggap tidak perlu lagi datang ke Posyandu apabila imunisasi anak telah lengkap, padahal Posyandu sebagai tempat yang paling efektif untuk menjaring dan memberikan pelayanan kesehatan dasar sebagai perpanjangan tangan Puskesmas.

12. Keaktifan Kader Pos Kesehatan Kelurahan dalam penjaringan anak pada usia 6-24 bulan dan kesiapan Tenaga Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

13. Semakin tingginya kesadaran di masyarakat terutama keluarga Balita gizi buruk, dalam hal memeriksakan kesehatan anaknya, b) keaktifan kader dalam penjaringan Balita gizi buruk

14. Keaktifan kader kesehatan dan tenaga kesehatan di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan pada Balita gizi buruk

(22)

16. Aktifnya petugas kesehatan di sekolah melalui tenaga terlatih yang telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan kesehatan

17. Telah berhasilnya program eradikasi Polio di Kota Tebing Tinggi melalui pelacakan kasus yang dilakukan oleh petugas kesehatan secara proaktif.

18. Kesiapan petugas kesehatan yang telah terlatih dalam melakukan pemeriksaan Ispa/Pneumonia,

19. Perubahan perilaku sakit di masyarakat untuk senantiasa memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan apabila terjadi gangguan kesehatan,

20. Berjalannya program promosi kesehatan di masyarakat melalui tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang ada di tengah masyarakat

21. Aksesibilitas masyarakat akan pelayanan kesehatan terutama Puskesmas sudah cukup baik,

22. Kesesuaian antara perhitungan proyeksi terhadap target yang dilakukan oleh petugas kesehatan

23. Semakin tingginya kesadaran di masyarakat terutama mengenai penyakit DBD, 24. Optimalisasi tenaga kesehatan dalam upaya pemberantasan nyamuk dewasa, 25. Keaktifan petugas kesehatan di rumah sakit untuk melaporkan kewaspadaan dini demam berdarah dengue kepada tenaga kesehatan

25. Semakin tingginya kesadaran di masyarakat terutama keluarga Balita terkena diare, dalam hal memeriksakan kesehatan anaknya,

26. Keaktifan kader kesehatan dan tenaga kesehatan di tengah masyarakat untuk memberikan informasi mengenai Diare

27. Adanya kerjasama antara provider jaminan kesehatan terhadap tempat pelayanan pertama di 9 unit Puskesmas sebagai gate keeper bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar

28. telah terbentuknya citra positp di sarana pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.

29. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan di mana kader kesehatan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat

(23)

31. Kurangnya koordinasi lintas sektor di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dukungan masyarakat akan meningkat terhadap program imunisasi, terutama imunisasi yang menjadi indikator UCI, yaitu BCG, DPT-HB3, Polio 4, Campak, dan TT. 32. Umumnya masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa langsung

menuju ketempat pelayanan kesehatan rujukan

33. Keaktifan tenaga kesehatan yang terlatih dalam melakukan pelayanan pra usia lanjut dan usia lanjut sehingga tingkat pemanfaatan sarana kesehatan dapat langsung dirasakan dan para penerima manfaat akan selalu datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

34. pencapaian program pelayanan kesehatan peduli remaja yang berkelanjutan dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sekolah baik untuk murid dan guru pembimbing sehingga remaja menjadi tahu dan memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan baik untuk diri sendiri dan untuk lingkungannya

35. Aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama untuk ibu hamil dan bayi sudah baik,

36. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan juga senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan

37. Aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama untuk ibu hamil dan anak Balita sudah baik,

38. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan juga senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan

39. Aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama untuk ibu hamil sudah baik,

40. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan juga senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan

41. masih belum optimalnya pencatatan dan pelaporan data kondisi angka kematian berdasarkan umur

42. masih belum optimalnya pencatatan dan pelaporan

(24)

44. Kota Tebing Tinggi merupakan daerah endemis DBD namun secara perlahan target akan tercapai seiring dengan upaya promosi kesehatan dan upaya preventif 3M yang dilakukan oleh masyarakat, kader dan tenaga kesehatan 45. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS sudah cukup baik melaui

kerjasama dengan LSM peduli HIV/ AIDS yang aktif dalam upaya promotifnya 46. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Diare sudah cukup baik melaui

kerjasama dengan LSM peduli Diare yang aktif dalam upaya promotifnya 47. Optimalisasi petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan

pendeteksian di Posyandu, b) Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan dan penjaringan kesehatan kepada masyarakat rawan gizi serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan

48. Optimalisasi petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan pendeteksian untuk pemberian makanan tambahan bagi masyarakat risiko tinggi rawan gizi

49. Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat rawan gizi serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan 50. Optimalisasi petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan

pendeteksian untuk pemberian makanan tambahan bagi masyarakat risiko tinggi rawan gizi,

51. Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat rawan gizi serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan, c) Keaktifan dari masyarakat calon ibu dalam memeriksakan kandungannya

52. Optimalisasi petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan pendeteksian untuk pemberian makanan tambahan bagi masyarakat risiko tinggi rawan gizi,

53. Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat rawan gizi serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan, 54. Keaktifan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

55. Keaktifan petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan pendeteksian untuk pemberian makanan tambahan bagi masyarakat risiko tinggi rawan gizi, 56. Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada

(25)

57. Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan juga senantiasa bertambah, terutama dengan aktifnya pos kesehatan kelurahan

58. Keaktifan petugas kesehatan dalam melaksanakan penjaringan dan pendeteksian untuk pemberian makanan tambahan bagi masyarakat risiko tinggi rawan gizi, 59. Keaktifan kader kasehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat rawan gizi serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan 60. Belum terlaksananya Standar pelayanan dengan baik, sehingga perlu

ditingkatkan disiplin serta dan pembinaan bagi paramedic dan dokter sebagai petugas pemberi pelayanan

61. Peningkatan sarana dan prasarana yang disediakan di RSUD.Dr.H. Kumpulan Pane mengakibatkan banyakanya pasien dari daerah hinterland berobat rawat inap di RSUD.Dr.H. Kumpulan Pane.

62. Meningkatnya jumlah tempat tidur yang disediakan, mengakibatkan semakin banyaknya pasien rawat inap yang mampu ditampung, sehingga meningkatnya sefisiensi Bed Occupany Rate (BOR)

63. Handalnya tenaga medis yang ada di RSUD.Dr.H. Kumpulan Pane sehingga lebih cepatnya pasien dirawat di RSUD.Dr.H. Kumpulan Pane.

64. Adanya kesadaran dan tanggung jawab besar dari R.Sakit Negeri maupun Swasta untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi dan Ibu dan bayi di Kota Tebing Tinggi melalui PONEK

65. RSUD Dr H Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi telah dinyatakan berstatus akreditasi penuh Tingkat lanjutan dengan 12 Pelayanan (100 % ) telah terakreditasi

66. Aktifnya peran serta masyarakat untuk ikut dalam Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan

67. Meningkatnya kesadaran pria untuk ikut ber KB karena aktifnya kader KB dalam mensosialisasikan pendidikan KB sejahtera

68. Tersedianya KB Keliling yang memungkinkan pelayanan KB diterima masyarakat di daerah terpencil.

69. Dedikasi kader PLKB dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

(26)

Sasaran : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang nyaman dan terjaga; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Optimalisasi upaya promotif yang dilakukan sumber daya manusia kesehatan di tengah masyarakat berkaitan dengan pengembangan dan mobilisasi kader pos kesehatan kelurahan di tengah masyarakat dalam upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan,

2. Kerjasama dengan organisasi semi pemerintah seperti PKK dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan pada kader kesehatan

3. Optimalisasi upaya promotif yang dilakukan sumber daya manusia kesehatan di tengah masyarakat berkaitan dengan pengembangan dan mobilisasi kader Posyandu di tengah masyarakat,

4. Kerjasama dengan organisasi semi pemerintah seperti PKK dalam memberikan penyuluhan pada kader kesehatan

5. Optimalisasi pencatatan dan pelaporan oleh tenaga kesehatan,

6. Optimalisasi upaya promotif yang dilakukan sumber daya manusia kesehatan di tengah masyarakat berkaitan dengan pengembangan dan mobilisasi kader kesehatan di tengah masyarakat,

7. Kerjasama dengan organisasi semi pemerintah seperti PKK dalam memberikan penyuluhan di tengah masyarakat

8. masih belum optimalnya pencatatan dan pelaporan data kondisi jamban sehat, 9. Masih kurangnya pembinaan terhadap petugas klinik sanitasi di Puskesmas 10. masih belum optimalnya pencatatan dan pelaporan data kondisi sarana air

bersih di rumah tangga,

11. Masih kurangnya pembinaan terhadap petugas klinik sanitasi di Puskesmas 12. belum optimalnya pencatatan dan pelaporan oleh tenaga kesehatan,

13. belum optimalnya upaya promotif yang dilakukan sumber daya manusia kesehatan di tengah masyarakat berkaitan dengan pemberian ASI secara ekslusif kepada ibu

14. Tingginya intensitas promosi dari provider susu berformula di tengah masyarakat

15. Tingginya tingkat stres pada ibu pasca melahirkan yang memengaruhi kelancaran ASI sehingga adanya persepsi bahwa bayi tidak puas bila makanannya bersumber ASI saja

(27)

17. Optimalisasi upaya promotif yang dilakukan sumber daya manusia kesehatan di tengah masyarakat berkaitan dengan pengembangan dan mobilisasi kader kesehatan di tengah masyarakat,

18. Kerjasama dengan organisasi semi pemerintah seperti PKK dalam memberikan penyuluhan di tengah masyarakat

19. masih belum optimalnya pencatatan dan pelaporan data kondisi jamban sehat, 20. Masih kurangnya pembinaan terhadap petugas klinik sanitasi di Puskesmas

Sasaran : Meningkatnya ketersediaan obat di sarana pelayanan kesehatan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Tersedianya bantuan obat pelayanan kesehatan dasar dari kementerian kesehatan sebanyak 100% untuk kebutuhan obat essensial dari jumlah kebutuhan,

2. Tersedianya instalasi farmasi kota yang melakukan penyimpanan, pengamanan dan pendistribusian obat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan serta perencanaan kebutuhan obat

3. Belum lengkapnya sarana pengaman seperti alarm, alat pengamanan kebakaran,

4. belum lengkapnya sarana pendukung seperti, pharmateutical refrigerator, prasarana narkotik, generator set, prasarana pengolah data, prasarana ruang penyimpanan obat lainnya.

5. Persentase Instalasi Farmasi yang telah memenuhi Standar Kementerian Kesehatan,RSUD Dr H Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi telah memiliki Instalasi Farmasi sesuai dengan standar Rumah Sakit Kelas B.

Sasaran : Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

(28)

2. Adanya kerjasama antara provider jaminan kesehatan terhadap tempat pelayanan pertama di 9 unit Puskesmas sebagai gate keeper bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tingkat pertama

3. Pemenuhan kebutuhan infrastuktur sarana dan prasarana kesehatan didukung secara penuh oleh para pemangku kepentingan seiring dengan utilisasi Puskesmas di tengah masyarakat semakin baik

4. Masih kurangnya pelatihan ataupun sosialisasi bagi tenaga kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dalam melayani Lansia

5. Masih belum tersedianya fasilitas sarana dan prasarana untuk menjadi Puskesmas Unggulan.

6. Jumlah Rumah Sakit yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas, bahwa RSUD Dr H Kumpulan pane Kota Tebing Tinggi 100 % telah melayani pasien penduduk miskin peserta Jamkesmas yang dalam pelaksanakan melalui MOU dengan PT Askes dan memberikan konstibusi pendapatan cukup besar bersama pasien Askes social dan Jamkesda (JPKMU) dibanding pendapat lainnya.

7. Jumlah Rumah sakit yang melayani pasien miskin di luar peserta Program Jamkesmas ( Jamkesda ), bahwa RSUD Dr H Kumpulan pane Kota Tebing Tinggi 100 % melayani pasien Jamkesda (JPKMU) yang dalam pelaksanakan melalui MOU dengan PT Askes.

8. Memperoleh batuan dari APBN TP, APBD Propinsi melalui Dana Bantuan Daerah bawahan dan dari DAU.

9. PPK BLUD telah memberikan kontribusi percepatan kemampuan Rumah sakit yang sangat berarti dalam membiayai biaya operasional sendiri

MISI 4 : Melanjutkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki produktivitas, inovasi, kreativitas, dengan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5)

Terwujudnya Kota

(29)

sebagai Kota Jasa

966 orang 964 orang 99,8%

3 Jumlah PAD dari

1 Jumlah terminal yang sesuai

7 lokasi 7 lokasi 100%

(30)

Meningkatnya sistem

4 Tersedianya data informasi harga

5 Stabilitas Harga dan Pasokan

80 skor 76,3 skor 95,4%

2 Konsumsi beras per kapita per tahun

103.4 kg 110,85 kg 107,2%

(31)

pekarangan

5 Tersedianya lahan pekarangan 2 Kontribusi sektor

pertanian terhadap PDRB

1.9% 1,47% 77,37%

3 Jumlah kelompok tani yang mendapat pembinaan

(32)

4 Jumlah kelompok pembudidaya ikan yang mendapat pembinaan

10 kel 10 kel 100%

5 Jumlah kelompok ternak yang

389 ton 355 ton 91,25%

7 Produksi benih ikan

air tawar 2.556.000 ekor 880.000 ekor 34,42% 8 Jumlah

pembudidaya ikan profesional

110 org 110 org 100%

9 Jumlah populasi sapi potong

680 ekor 2.116 ekor 311,18%

1 0

Penanganan hewan tervaksin rabies

300 ekor 645 ekor 215%

11 Penanganan kasus kematian unggas

2 kegiatan 2 kegiatan 100%

3 Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah

kelurahan

0.6 0.6 100%

4 Masyarakat lebih mudah mendapat bantuan dana

6 kelompok 12 kelompok 200%

Inflasi yang rendah

(33)

ekonomi per tahun 6

1 Investasi 3.54% 2,63% 74,29%

2 Kebutuhan

harga konsta 2000 1.312.514(Rp) ribu 1.243.366(Rp) ribu 94,73%

4 Pendapatan

Berdasarkan tabel tersebut diatas untuk Misi Kempat “Melanjutkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki produktivitas, inovasi, kreativitas, dengan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan” yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Terwujudnya Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dengan memanfaatkan potensi lokasi yang strategis sebagai titik sentral segi tiga emas; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Posisi Kota Tebing Tinggi yang mendukung untuk pengembangan usaha di bidang jasa

(34)

Sasaran: Meningkatkan pelaku usaha di sektor jasa; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Potensi dan lokasi Kota Tebing Tinggi

2. Trend positif perkembangan ekonomi secara makro

3. adanya sosialisasi aparatur pemerintah daerah langsung kepada wajib pajak daerah tentang perlunya untuk membayar pajak, bertambahnya wajib pajak daerah (hotel, restoran, hiburan).

4. bertambahnya minat periklanan untuk mengiklankan produknya di Tebing Tinggi

5. meningkatnya kesadaran wajib pajak) dalam membayar pajak daerah dan adanya kenaikan TDL oleh Pemerintah

6. kurangnya kesadaran wajib pajak untuk melaporkan tentang pengambilan dan pengolahan bahan Galian Gol. C, kurangnya volume pengambilan pasir dikarenakan sering terjadinya banjir

7. berkurangnya dan tidak adanya penambahan Wajib Pajak perparkiran & penyimpanan kenderaan bermotor

8. tidak adanya penambahan wajib pajak dari penangkaran sarang burung walet, berkurangnya produksi sarang burung walet, sehingga menimbulkan berkurangnya pajak jasa usaha pengelolan sarang burung walet

9. adanya kesadaran wajib retribusi pasar membayar retribusi pasar, pengutipan langsung yang dilakukan oleh petugas pengutip

10. adanya manfaat bagi wajib retribusi, adanya tindakan aparatur langsung kepada wajib retribusi tentang pencegahan terjadinya kebakaran, bertambahnya wajib retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran

11. Masih adanya Penyewa RSS yang belum membayar atau masih terhutang

Sasaran : Menjalin kerjasama sharing transportasi antar daerah hinterland dengan pemerintah Kota Tebing Tinggi; menampilkan kegagalan sebagai berikut :

1. Belum adanya kerjasama yang berhasil dilaksanakan antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan daerah hinterland mengenai penataan terminal yang sesuai dengan standar penataan.

Sasaran : Penegakan Peraturan Daerah; menampilkan keberhasilan sebagai berikut : 1. Kerjasama yang baik dengan SKPD lain di Pemerintah Kota Tebing Tinggi. 2. Para petugas yang berdedikasi dalam melaksanakan pekerjaannya.

(35)

PKL masih memiliki alternative dalam memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus melanggar peraturan daerah.

4. Adanya peltihan bela diri bagi aparat Satpol PP, sehingga bisa lebih tangguh dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.

Sasaran : Meningkatnya ketersediaan pangan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut : 1. melakukan pemantauan ketersediaan/stok pangan yang ada di gudang Bulog,

kilang padi, grosir dan pedagang eceran sembako. Dari pemantauan yang dilakukan tidak ditemukan adanya kelangkaan beras di Kota Tebing Tinggi 2. Menjalin kerjasama dengan daerah hinterland seperti Kab. Serdang Bedagai,

Kab. Batu Bara, Kab. Asahan dll agar ketersediaan beras tetap terjaga

3. tidak adanya dana pada SKPD Kantor Ketahanan Pangan untuk penguatan cadangan pangan. Sampai saat ini cadangan pangan kita berada di Bulog

Sasaran : Meningkatnya sistem distribusi pangan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Telah dilakukan kegiatan pemantauan harga pangan pokok strategis yang dilakukan secara rutin setiap minggu dengan hari yang dipilih adalah hari Senin, dengan lokasi pemantauan Pasar Gambir .Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemantauan harga pangan menunjukkan bahwa komoditas bahan pangan di Kota Tebing Tinggi tidak ada yang mengalami kenaikan di atas 25 persen dari harga normal. Pasokan pangan ke daerah kita juga cukup. Dengan demikian sasaran meningkatnya sistem distribusi pangan dinyatakan dapat dicapai sepenuhnya.

Sasaran: Meningkatnya akses pangan keluarga miskin; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2012 Kota Tebing Tinggi mendapat alokasi kegiatan Desa Mandiri Pangan (Demapan), Gerakan Masyarakat Mandiri Pangan (Gema Pangan) dan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin dalam hal penyediaan pangan dan kebutuhan hidup mereka dengan memberi bantuan sosial untuk kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan.

(36)

Sasaran:Meningkatnya mutu dan keamanan pangan ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Komitmen Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kouperindag dalam mengembangkan UMKM Kota Tebing Tinggi

2. Komitmen Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kouperindag dalam peningkatan mutu/kualitas barang yang beredar di pasar

3. belum seluruhnya dilakukan pengujian terhadap pangan segar. Yang sudah dilakukan pengujian adalah pangan olahan berupa jajanan anak sekolah

4. sampai saat ini belum pernah dilakukan pengujian terhadap pangan segar

Sasaran:Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Terbentuknya Dewan Ketahanan Pangan Kota Tebing Tinggi, adanya Tim SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi) yang melibatkan beberapa instansi terkait, adanya kebijakan berupa instruksi Walikota Tebing Tinggi tentang Penggunaan Pangan Lokal (Manggadong) dalam kegiatan di Jajaran Pemerintah Kota Tebing Tinggi

2. Terlaksananya sosialisasi keamanan pangan pada pengelola kantin-kantin sekolah dasar yang ada di Kota Tebing Tinggi dan terlaksananya pengujian sample jajanan anak sekolah ke Balai Besar POM

3. Data yang digunakan pada saat ini adalah data Susenas BPS Pusat tahun 2011 yang diolah oleh Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian bahwa Skor Pola Pangan Harapan penduduk tahun 2011 adalah sebesar 76,3

4. Terlaksananya sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan menu beragam, bergizi seimbang dan aman kepada ibu-ibu PKK kelurahan, kecamatan dan wanita tani serta mengikuti Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Kecamatan, tingkat Kota dan tingkat Provinsi Sumatera Utara, dimana untuk tingkat Provinsi Kota Tebing Tinggi memperoleh Juara I Tata Saji Terbaik

(37)

baliho serta kegiatan P2KP berupa bansos dari Dana APBN kepada kelompok Dasa Wisma di Kelurahan Berohol sebanyak 3 (tiga) kelompok

6. Terlaksananya pemberian modal usaha kepada kelompok Gema Pangan dalam bidang pemanfaatan lahan pekarangan dan juga pemberian bansos kepada kelompok P2KP dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan.

7. Giatnya pemerintah membuat reklame Manggadong walaupun Data Susenas BPS Pusat tahun 2011 yang diolah oleh Badan Ketahanan Pangan bahwa konsumsi beras penduduk Sumatera Utara adalah sebesar 110,85 kg/kapita/tahun.

Sasaran:Meningkatnya pengembangan pertanian perkotaan ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. berkurangnya luas areal tanam tanaman pangan khususnya padi sawah oleh semakin banyaknya alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman dan lahan peruntukan lainnya yang bukan untuk pertanian, tercatat pada tahun 2011 luas lahan sawah seluas 520 Ha dan pada tahun 2012 telah berkurang menjadi 444 Ha, sehingga berpengaruh terhadap luas produksi dan produktivitas panen

2. pengotimalan sumber daya lokal untuk penyediaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas bibit unggul dengan kegiatan penyediaan bibit tanaman pangan, bibit ternak sapi dan calon induk ikan gurami

3. Tersedianya biaya operasional penyuluh pertanian sebanyak 16 orang

Sasaran:Meningkatnya daya saing produk daerah; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai TTG

2. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah kelurahan yang menangani TTG 3. Masyarakat lebih mudah mendapat bantuan dana karena syarat-syarat permintaan

bantuan yang lebih ringan

Sasaran : Inflasi yang rendah dibawah dua digit; menampilkan keberhasilan sebagai berikut 1. Tersedianya kebutuhan pokok sepanjang tahun 2012 di Kota Tebing Tinggi. 2. Terkontrolnya harga kebutuhan pokok melalui operasi pasar, bantuan pangan

(38)

Sasaran: Tingkat Pertumbuhan ekonomi per tahun 6 persen; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Iklim investasi yang baik di Tebing Tinggi, misalnya kemudahan dan kepastian dalam berusaha.

2. Bantuan modal dan alat-alat produksi kepada pelaku usaha/UMKM. 3. Infrastruktur kota yang mendukung.

Sasaran:Meningkatnya pendapatan daerah rata-rata 10 persen per tahun; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Masih dibutuhkan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah.

2. Masih dibutuhkan peningkatan promosi iklim investasi di Kota Tebing Tinggi

Sasaran : Meningkatnya pendapatan perkapita ; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Terkontrolnya tingkat inflasi

2. Pertumbuhan ekonomi yang positif dan berkualitas 3. Membaiknya kondisi investasi di Kota Tebing Tinggi

MISI 5 : Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana secara terkoordinasi dengan titik berat pada penanggulangan banjir;

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi Persentasi Pencapaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Terwujudnya Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir dan infrastruktur yang berkualitas, misalnya akses jalan, sarana drainase, pasar dan terminal;

1 Lamanya genangan air 20 Menit 20 menit 100% 2 Persentase cakupan

wilayah banjir

45% 45% 100%

3 Panjang jalan kota dalam kondisi baik

220 km 215,69 km 98,04%

4 Usulan penanganan banjir yang ditampung

50% 50% 100%

5 Jumlah pertemuan konsultasi dan koordinasi dgn Pemerintah Pusat

4 kali 4 kali 100%

(39)

7 Sungai yg dikeruk 2 sungai 2 sungai 100% 8 Jalan inspeksi yang

dibangun 0,5 km 0,5 km 100%

9 Pelatihan Tagana dan relawan tingkat dasar dan Linmas dalam penanggulangan bencana

275 orang 175 orang 63,63%

10 Pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi korban bencana

1 Tahun 1 tahun 100%

Tersedianya

1 Efisiensi dan efektifitas pembangunan fasilitas prasarana dan fasilitas LLAJ

100% 100% 100%

5 Rambu dan marka pada kawasan rawan kecelakaan

2 lokasi 2 lokasi 100%

6 Peningkatan pengamanan lalu lintas bagi anak sekolah

50% 50% 100%

7 Cakupan layanan

informasi telematika 55% 55% 100% 8 Pembangunan Jalan Dan

Jembatan

yang ditampung 50% 30% 60%

11 Indeks Relatif

15 Rasio fasilitas kesehatan

(40)

16 Rasio drainase kondisi

19 Cakupan layanan listrik 96% 96% 100% 20 Rasio pasar kondisi

2 Cakupan layanan sampah 70% 84,8% 121,23% 3 Rasio rumah bersanitasi

sehat

60% --

--4 IPAL Komunal 1 Unit --

--5 IPAL Industri 7 Unit --

-6 Sumur resapan 21 Unit 21 unit 100%

7 Naskah akademis Perda IPAL Komunal

1 Dok --

--8 Persentase RTH di DAS 35% 35% 100% 9 Rasio rumah ber-IMB 600 unit 602 unit 100,03%

10 IPAL UKM 1 unit 7 unit 700%

Tertatanya transportasi dan lalu lintas perkotaan.

1 Pertumbuhan angkutan umum

25% 13,37% 53,48%

2 Pertumbuhan angkutan darat

dikeluarkan 280 buah 260 buah 92,86%

5 Rapat Koordinasi dengan pihak kepolisian

4 Kali 2 kali 50%

6 Peningkatan kepatuhan dan disiplin pengguna jalan

75% 75% 100%

7 Angkutan umum yang diuji KIR

(41)

Berdasarkan table tersebut diatas untuk Misi Kelima “Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana secara terkoordinasi dengan titik berat pada penanggulangan banjir” yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Terwujudnya Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir dan infrastruktur yang berkualitas, misalnya akses jalan, sarana drainase, pasar dan terminal; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Ditampungnya program-program penanganan banjir melalui berbagai pendanaan, yaitu APBD, APBD Provinsi, dan APBN.

2. Tertatanya infrastruktur perkotaan di Kota Tebing Tinggi.

3. Adanya koordinasi yang baik antara BPBD dengan Kecamatan dan Kelurahan sebagai peserta pelatihan

4. adanya partisipasi instansi terkait dan masyarakat mengkaji cepat kebutuhan korban bencana

Sasaran : Tersedianya infrastruktur, sarana dan prasarana yang berkualitas dan terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah kota; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan

2. Ditampungnya program-program penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana melalui berbagai pendanaan, yaitu APBD, APBD Provinsi, dan APBN

3. Adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan yang menyentuh infrastruktur berupa jalan-jalan kecil di Tebing Tinggi.

4. Kepedulian warga dalam melaporkan kebutuhannya mengenai infrastruktur yang patut dibenahi dalam musrenbang tiap tahunnya.

5. Data yang akurat mengenai jumlah dan kondisi jalan di Kota tebing Tinggi sehingga pembangunan yang dilakukan tiap tahunnya tepat sasaran.

Sasaran : Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan digunakannya standard pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan, aktivitas sosial maupun ekonomi; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pengadaan Alat Pengelolaan Sampah mesin pencacah botol dan dryer

(42)

3. Terlaksananya Sosialisasi UU No.32 Tahun 2009

4. Adanya acuan hukum penataan ruang di Kota Tebing Tinggi dengan ditetapkannya Peraturan Daerah RTRW Kota Tebing Tinggi.

5. Dilaksanakannya pengawasan dan penertiban bangunan serta industri terkait pengelolaan lingkungan.

6. karena belum tercukupinya anggaran untuk melaksanakan kegiatan IPAL Kumunal

7. meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya RTH dan meningkatnya partisipasi dan kemitraan masyarakat dan dunia usaha dalam mengelola RTH 8. Dana Alokasi Khusus Bidang Penyehatan Lingkungan Hidup dimana dalam

Petunjuk Teknis lebih di prioritaskan untuk membuat taman hijau, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi efek rumah kaca

9. Pembangunan Taman Hijau di beberapa sekolah dan Rumah Sakit di Kota Tebing Tinggi

10. Adanya Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 8 Tahun 2008 tentang pelimpahan sebahagian kewenagan bidang pelayanan perizinan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tebing Tinggi.

11. Adanya komitmen yang baik dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi sehingga semua bentuk perizinan yang ada pada instansi – instansi terkait di jadikan satu dalam bentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tebing Tinggi pada tanggal 25 Agustus 2008

Sasaran : Tertatanya transportasi dan lalu lintas perkotaan.Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan digunakannya standard; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. kurangnya minat akan usaha angkutan umum dan adanya penggunaan kendaraan lain untuk transportasi

2. masih dibutuhkannya angkutan umum dan adanya kepercayaan penumpang terhadap angkutan umum

3. masih adanya pemilik angkutan kota yang belum mengurus izin trayek

4. tersedianya dana yang cukup, SDM yang handal dan meningkatnya fasilitas perhubungan dan LLAJ

5. meningkatnya kesadaran pemilik angkutan kendaraan bermotor wajib uji

(43)

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

100 pelaku usaha 10 10%

Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM)

1 Jumlah LKM 3 unit --

--2 Jumlah anggota LKM 120 orang -- --3 Jumlah UMKM dan

IKM yang mendapat izin usaha/izin industry

10 buah 1.120 buah 112.000%

4 Meningkatnya

5 Meningkatnya tingkat pengembalian kredit koperasi/ lembaga keuangan mikro

20% 5% 25%

6 Terlaksananya wajib

daftar perusahaan 50 orang 40 orang 66,66%

Meningkatnya

1 Jumlah Koperasi 216 koperasi 218 100,92% 2 Terlaksananya

pembinaan,pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

60 koperasi 80 133,33%

3 Bertambahnya koperasi yang melaksanakan RAT

80 koperasi 52 koperasi 65%

4 Jumlah

Pengurus/pengelola koperasi

431 orang 277 orang 64,26%

5 Jumlah anggota

75 orang 125 orang 166,66%

2 Terlaksananya pembinaan

pengembangan sentra

(44)

IKM melalui pelatihan

5 orang 60 orang 1200%

2 Terselenggaranya pelatihan peningkatan mutu produk makanan ringan

40 orang 60 orang 150%

Pengembangan Sarana

3 pameran 2 pameran 66,67%

4 Jumlah pasar yang

24 kasus 8 kasus 33,33%

2 Tersedianya badan penyelesaian sengketa diluar pengadilan

1 unit/badan 1 unit 100%

3 Sosialisasi cukai rokok dan pemberantasan barang kena cukai ilegal

100 orang 100 orang 100%

4 Operasi pasar murah rakyat

1 kali 1 kali 100%

(45)

--pengelolaan keuangan daerah untuk pemerataan ekonomi

Berdasarkan table tersebut diatas untuk Misi Keenam “Melaksanakan Pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) secara terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek; yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

Sasaran : Meningkatnya jangkauan pelayanan kredit bagi koperasi dan UMKM; menampilkan kegagalan sebagai berikut :

1. UPTD Perkuatan permodalan masih dalam proses pembentukan

2. Belum rampungnya pembentukan KLIBI sehubungan dengan kelengkapan Administrasi

Sasaran : Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM)Menciptakan kehidupan masyarakat dan aparatur yang harmonis dalam keberagaman; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam Pembinaan UMKM 2. Banyak pengusaha UMKM yang sulit mempertahankan usahanya

3. Ada beberapa pengusaha yang memang kurang perduli terhadap kewajiban mengembalikan pinjaman dana bergulir

4. Banyaknya koperasi yang sudah tidak jelas keberadaannya baik pengurus maupun operasional, sehingga sulit melakukan pengawasan

5. Masih kurangnya kesadaran pengurus dalam mengembalikan kredit 6. Partisipasi aktif dari pelaku UMKM

(46)

1. Komitmen Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kouperindag dalam mengembangkan sektor koperasi

2. Partisipasi aktif dari masyarakat koperasi Kota Tebing Tinggi

3. Belum semua koperasi memiliki susunan kepengurusan yang lengkap karena keterbatasan SDM

4. Masih kurangnya kesadaran pemilik usaha dalam mengurus perizinan usahanya 5. Memberi penghargaan setiap tahunnya untuk koperasi terbaik, untuk merangsang pertumbuhan koperasi di Tebing Tinggi lebih baik setiap tahunnya. 6. Potensi perkoperasian yang besar di Kota Tebing Tinggi

7. Sosialisasi yang diadakan terus menerus mengenai perkoperasian oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

Sasaran : Meningkatnya Pendidikan dan Pelatihan kepada UMKM Menciptakan kehidupan masyarakat dan aparatur yang harmonis dalam keberagaman; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Jiwa wira usaha yang besar dari penduduk Tebing Tinggi dan potensi lokasi Tebing Tinggi Yang strategis

2. Dinas Kouperindag tidak/belum melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap LKM

3. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam Pembinaan UMKM/IKM melalui pelatihan kewirausahaan

4. Partisipasi aktif dari pelaku UMK

Sasaran : Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna); menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam mengembangkan UMKM melalui pelatihan-pelatihan dan sosialisasi yang aktif dilakukan sepanjang tahun.

2. Partisipasi aktif dari pelaku UMKM

(47)

1. Belum terbentuknya Pasar Kerajinan produk UMKM

2. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam Pembinaan UMKM melalui pembinaan, pelatihan dan bantuan modal kerja

3. Partisipasi aktif dari pelaku UMKM

4. Mempromosikan produk UMKM Kota Tebing Tinggi melalui pameran-pameran baik tk.propinsi maupun nasioanal

Sasaran : Menjaga fungsi dan keberadaan serta efisiensi pasar tradisional; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Pembayaran retribusi pasar, pengutipan langsung yang dilakukan oleh petugas pengutip

Sasaran : Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Sengketa konsumen belum banyaknya terjadi di Kota Tebing Tinggi.

2. Masyarakat merasa enggan untuk melaporkan permasalahan yang berkaitan dengan posisi mereka sebagai konsumen

3. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam membantu masyarakat dari permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan sengketa konsumen. 4. Ada para pihak yang meras belum puas dan melanjutkan ke pengadilan

5. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam memberantas barang kena cukai Ilegal. 6. Komitmen Pemko Tebing Tinggi dalam meningkatkan pemahaman tentang

Ketentuan cukai rokok.

7. Komitmen Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kouperindag dalam meningkatkan pemahaman UTTP oleh pedagang

8. Komitmen Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas Kouperindag dalam pengawasan dan pengendalian penjualan minuman beralkohol

(48)

MISI 7 : Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja;

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5)

60 orang 53 orang 88,33%

2 Jumlah PNS yang

BINTEK 66 orang 172 org 260,6%1

4 PNS yang mengikuti

32 SKPD 32 SKPD 134,37% 64 orang 86 orang 100%

150 orang 90 orang 100%

32 SKPD -- -%

5 PNS yang mengikuti

Diklat fungsional 66 orang 140 org 212,12%

6 PNS yang

347 orang 604 org 174,06%

7 Pejabat struktural yang sesuai dengan Diklat

Kepemimpinan :

346 orang 609 org 176,01%

8 Ketepatan waktu penyampaian

(49)

daya masyarakat

210 ORG 268 org 127%

3 Jumlah angkatan kerja.

71.830 ORG 76.139 org

106%

4 Jumlah

pengangguran 8.207 ORG 7.520 org 91,62% 5 Angka

Pengangguran yang berkurang

210 orang 11 orang 52,9%

Meningkatkan

Implementasi PUG dalam berbagai bidang Pembangunan

1 Persentase anggaran yang berpihak

1 Persentase lembaga kemasyarakatan yang aktif

65% 55 % 84,62%

8 lembaga 6 lmbg 71 lmbg

2 Lembaga

kemasyakatan yang di bina oleh pemda

65% 65 % 100%

3 Peserta Pelatihan Kewirausahaan

Berdasarkan tabel tersebut diatas untuk Misi Ketujuh “Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja” yang terdiri dari beberapa sasaran antara lain menunjukkan bahwa :

(50)

aparat dan terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan akhirnya terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Padatnya tugas – tugas kedinasan 1 orang kepala SKPD/ Unit kerja

2. Adanya Surat Kepala Badan Diklat Propinsi Sumatera Utara No. 893.3/3.0/142/Diklat-SU/2012, tanggal 6 Agustus 2012 tentang Pemanggilan Calon Peserta Diklat Pim III angkatan LXXXIII Tahun 2012 peserta dari Pemko Tebing Tinggi hanya 10 orang yang berhak mengikuti Diklat.

3. Adanya komitmen Pemerintah Kota Tebing Tinggi terhadap pelaksanaan Undang–undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang – undang Nomor Tahun 1974 tentang Pokok – pokok Kepegawaian menegaskan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan melaksanakan tugas – tugas secara professional. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS ini, mutlak diperlukan peningkatan kompetensi kepemimpinan bagi para pejabat dan calon pejabat Struktural Eselon IV;

4. Adanya komitmen Pemerintah Kota Tebing Tinggi terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS; 5. Mendapat ijin pelaksanaan di Kota Tebing Tinggi dari Badiklat Propsu.

6. Adanya kesadaran dari para kepala SKPD/ unit kerja dilingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk mengirimkan PNS di wilayah kerjanya yang sudah memenuhi syarat mengikuti Diklatpim IV

7. Adanya komitmen Pemerintah Kota Tebing Tinggi terhadap Pelaksanaan PP. No. 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS, dan juga pelaksanaan peraturan menteri terkait dengan tujuan meningkatkan kemampuan manajerial, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta memberikan wawasan berfikir sesuai dengan jabatan fungsional dari PNS yang ada dilingkungan PEMKO Tebing Tinggi;

8. Adanya koordinasi dengan para Kepala SKPD/ Unit kerja untuk mengirimkan PNS yang menduduki jabatan fungsional di wilayah kerjanya untuk mengikuti Diklat fungsional;

(51)

Sasaran : Meningkatnya sumber daya masyarakat sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan kesempatan kerja; menampilkan keberhasilan sebagai berikut : 1. Adanya komitmen Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam menurunkan tingkat

pengangguran di Kota tebing Tinggi dengan meningkatkan keterampilan dan kemahiran pencari kerja maupun pekerja sektor ekonomi kreatif dengan melakukan berbagai pelatihan kerja yang rutin dilaksanakan seperti: Diklat Keterampilan Tata Boga, Tata Rias dan Tata Busana

2. Meningkatkan keakuratan data pencari kerja dan jenjang pendidikan serta kompetensi pencari kerja, sehingga Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dapat menawarkan bantuan yang tepat guna.

3. Meningkatkan keakuratan data penempatan tenaga kerja keluar negeri

Sasaran : Meningkatkan Implementasi PUG dalam berbagai bidang Pembangunan; menampilkan kegagalan sebagai berikut :

1. Belum adanya komitmen Pemerintah Kota tebing Tinggi dalam pembangunan gender dan anak

Sasaran : Meningkatnya peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan; menampilkan keberhasilan sebagai berikut :

1. Lembaga kemasyarakatan yang aktif dalam pembangunan Kota Tebing Tinggi 2. Lembaga kemasyarakatan yang dibina oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi 3. Pelatihan yang dilaksanakan secara kontinu oleh Pemerintah Kota Tebing

Tinggi

MISI 8 : Menyelenggarakan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara berkeadilan, taat azas, taat prosedure dengan menjunjung tinggi tertib hukum;

Sasaran Strategis Indikator Kerja Target Realisasi PencapaianPersentasi

(1) (2) (3) (4) (5)

Terwujudnya pembangunan,

pembinaan sosial kemasyarakatan dengan secara berkeadilan.

1 Jumlah penduduk masyarakat miskin yang mendapat bantuan

40 ORG 514 org 1.285%

2 Jumlah sarana sosial sebagai tempat perlindungan dan pembinaan PMKS

Referensi

Dokumen terkait

Senyawa dihidro-1,3- benzoksazin tersubstisusi adalah salah satu senyawa turunan benzoksazin yang dapat dibuat melalui tiga tahap sintesis pada percobaan ini.. Semua

Dari 20 tanaman yang ditelaah dari sumber data review berupa jurnal dan internet, kayu manis memiliki efek hepatoprotektor terbesar dengan dosis 10 mg/Kg BB, diikuti

post test yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada materi keliling dan luas lingkaran..

Perbaikan manajemen pemberian pakan induk kerbau yang sedang laktasi melalui suplementasi pemanfaatan bahan pakan lokal yang ada di sekitar lokasi petani menghasilkan nilai R/C

Tabel Data Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors untuk Regresi Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Cimahi Y atas Kompetensi X1, variabel Motivasi Kerja X2 dan

Hasil dari penelitian ini adalah perancangan dan pembangunan website untuk mempromosikan produk Toko Optik Tegal, dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan serta

Class diagram pada aplikasi yang akan di bangun untuk penggunanya seorang pakar yaitu dimulai dari login seorang dokter untuk proses selanjutnya yaitu tampilan home, dan

dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun,