• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konstruktivisme.paradigma konstruktivisme ialah paradigma dimana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konstruktivisme.paradigma konstruktivisme ialah paradigma dimana"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Paradigma Penelitian

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan paradigma konstruktivisme.Paradigma konstruktivisme ialah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif. Paradigma konstruktivisme ini berada dalam perspektif interpretivisme (penafsiran) yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu interaksi simbolik, fenomenologis dan hermeneutik.

Paradigma konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivisme realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang, seperti yang biasa dilakukan oleh kaum positivis.Konsep mengenai konstruksionis diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L.Berger bersama Thomas Luckman.Dalam konsep kajian komunikasi, teori konstruksi sosial bisa disebut berada diantara teori fakta sosial dan defenisi social.34

34

(2)

3.2 Tipe Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi,melainkan hanya melukiskan variable-variabel. Penelitian deskriptif lahir karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti tetapi belum ada kerangka untuk menjelaskannya.

Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang dan hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang diperoleh dari data mentah, proses ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan,tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi,melainkan berupa pengumpulan data, penyusunan data, serta analisis, dan penafsiran data tersebut. Metode deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan seakurat tentang fakta-fakta dan sifat – sifat populasi atau objek tertentu.

Dalam pendekatan kualitatif ini, mendekati makna, ketajaman analisis, logis, dan juga adengan cara menjauhi statistik. Dengan penelitian kualitatif didasarkan pada upaya untuk membangun pamdangan peneliti secarfa rinci, dibentuk dengan kata – kata atau gambaran yang holistic, dan rumit. Definisi ini melihat perspektif dalam penelitian yang memandang suatu upaya membangun pandangan subjek peneliti yang rinci. Menurut Jane Richie seperti yang dikutip oleh Moleong, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektif di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

(3)

Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu penulisan yang mencoba untuk menggambarkan suatu hasil penelitian mengenai Fenomena Outfit of The Day (#OOTD)Mahasiswa Bina Nusantara Alam Sutera di Media SosialInstagram.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teori dramaturgi. Hal tersebut dikarenakan teori ini dapat mengungkapkan makna pencitraan yang dilakukan oleh Key Informan di Media Sosial Instagram. Selain itu, teori dramaturgi Goffman juga menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah bergantung dari interaksi dengan orang lain. Disinilah dramaturgi masuk, bagaimana kita menguasai interaksi tersebut. Dalam dramaturgi, interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater.

3.4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah OOTD di media sosial instagram.Fenomena OOTD ini dipilih menjadi objek penelitian karena merupakan tren baru yang cukup banyak peminatnya.

OOTD adalah singkatan dari Outfit of The Day, sebagai padanan kata untuk menunjukan apa yang Anda pakai di hari itu. Konsep OOTD sangat sederhana, dan tidak terlalu dibuat-buat. Dalam artian, itu adalah outfit pribadi

(4)

yang benar-benar mereka pakai untuk beraktivitas dalam satu hari.Hashtag ini sudah mulai populer sekitar 2 tahun terakhir.

3.5 Subjek Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada pengelolaan data dari wawancara dengan sumber yang terkait dan dianggap menguasai tentang penelitian. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk menentukan siapa yang menjadi Key Informan dan

Informan dalam penelitian ini.

Key Informan atau seseorang sebagai kunci informasi adalah mereka yang

tidak hanya member keterangan tentang sesuatu kepada peneliti tetapi juga dapat memberikan saran tentang sumber-sumber bukti yang mendukung serta menciptakan akses serta sumber yang bersangkutan.

Informan adalah seseorang atau kelompok orang yang mengalami

peristiwa yang berkaitan dengan masalah penelitian. Informan disini berfungsi sebagai pendukung informasi dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini subjek yang akan di teliti memiliki latar belakang yang berbeda-beda .Berikut identitas Key informan sebagai berikut :

3.5.1 Identitas Key Informan

 Nama : Lydia Annisa

Usia : 21 tahun

Status : Single

Pekerjaan : Mahasiswi Universitas Bina

Nusantara Alam Sutera

Lama Menggunakan IG : 3 Tahun

Alasan Menggunaan IG : Terlihat Eksis dan memberitahu Gaya Pakaian sehari-hari

Mengapa Memilih IG : Lebih Fokus sebagai Media Sosial untuk

(5)

 Nama : Tami Indah

Usia : 21 tahun

Status : Single

Pekerjaan : Mahasiswi Universitas Esa Unggul Lama menggunakan IG : 3 Tahun

Alasan Menggunakan IG : Agar Bisa terlihat eksis oleh teman-teman Mengapa Memilih IG : Lebih mudah digunakan dan

banyak penggunanya.

 Nama : M. Faras Denkkala

Usia : 22 Tahun

Status : Single

Pekerjaan : Mahasiswa Universitas Budi Mulya Lama Menggunakan IG : 2 Tahun

Alasan Menggunakan IG : Membagikan Moment dan terlihat eksis Mengapa Memilih IG : Lebih cocok membagikan moment

di IG daripada media sosial lain.

 Nama : Reza Adrian

Usia : 22 Tahun

Status : Single

Pekerjaan : Mahasiswa Universitas

Mercu Buana

Lama Menggunakan IG : 1 Tahun

Alasan Menggunakan IG : Membagikan momen tertentu Mengapa Memilih IG : Lebih mudah digunakan daripada

(6)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan35. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

3.6.1 Data Primer

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan36.

Wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharapan mendapat informasi) dan informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi tentang suatu objek).Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.37 Dalam proses pengumpulan data penulis melakukan Wawancara semistruktur (Semistructured Interview), dan Wawancara Mendalam (Depth interview).

35

Nazir Mohammad, metode Penelitian, Bahasa Indonesia. 1998. Hal 221

36

Bungin Burhan, penelitian Kualitatif.Jakarta : kencana, 2007. 108

37

(7)

 Wawancara Semistuktur ( Semistructured Interview)

Wawancara semistruktur adalah wawancara yang dilakukan secara bebas,tetapi masih terarah dan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah di persiapkan terlebih dahulu. Wawancara jenis ini dikenal pula dengan nama wawancara Terarah atau wawancara Bebas terpimpin.

Pada wawancara Semisturktur ini,pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis, tetapi masih memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang masih terkait denga permaslahan yang sedang di teliti. Di dalam wawancara semistruktur ini,pedoman permasalahn yang akan ditanyakan merupakan landasan atau pijakan dalam melakukan wawancara. Kemudian penulis dimungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan konsisi sehingga dimungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

 Wawancara Mendalam ( Depth Interview)

Wawancara mendalam (depth interview) adalah metode yang memungkinkan pewawancara untuk bertanya kepada responden denganharapan untuk memperoleh informasi mengenai fenomena yang ingin diteliti.Wawancara Mendalam (depth interview) dilihat dari pengambil.an data dengan caramenanyakan sesutau kepada seorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.

(8)

Dalam melakukan wawancara peneliti berupaya mendapatkan informasi dengan tatap muka.Hal tersebut dilakukan peneliti untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan tentang #OOTD yang dilakukan mahasiswa di media sosial Instagram.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan pewawancara (interviewer) mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek–aspek relevan tersebut telah dibahsa atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian pewawancara (interviewer) harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akandijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung.

 Observasi

Menurut Moleong (2005), berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang-orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:

a. Observasi partisipan b. Observasi non partisipan

Dalam pengamatan ini peneliti menggunakan bentuk observasi non partisipan dimana peneliti hanya mengamati tingkah laku subjek tanpa ikut aktif dalam kegiatan subjek karena peneliti hanya sebagai pengamat.Melalui metode mobservasi, peneliti ingin mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai situasi atau perilaku dari subjek/informan. Peneliti ingin

(9)

mengetahui bagaimana perilaku keyinforman dalam kehidupan nyatanya sehari- hari.

3.6.2 Data Sekunder

Merupakan pengumpulan data yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Dalam hal ini penulis mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dengan cara melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku literatur komunikasi, buku-buku teknologi komunikasi, internet atau surat kabar yang berkompeten dan berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Penelitian dengan menggunakan cara ini dolaksanakan untuk memperoleh berbagai teori, sehingga dapat memberikan pengertian secara teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis catatan-catatan hasil observasi, wawancara, studi kepustakaan, guna memperdalam pemahaman peneliti tentang temuan-temuan yang diperoleh berdasarkan permasalahan dari peristiwa atau fenomena yang sedang diteliti. Pemahaman dilakukan secara kompratif atau hasil wawancara dengan informan, studi kepustakaan serta dengan membandingkan dengan hasil observasi

Alur teknis analisis data mengacu kepada Creswell, yang dalam hal ini merekomendasikan teknik analisis data dengan pendekatan Stevic-Collaizzi-Keen,

(10)

yang seringkali digunakan dalam suatu fenomenologi, dimana tahapan-tahapannya sebagai berikut38:

Peneliti medeskripsikan secara menyeluruh pengalamaannya sendiri (his

or her own experience) tentang peristiwa atau fenomena yang menjadi topik

penelitian. Peneliti menemukan pertanyaan-pertanyaan (statements) dalam wawancara mendalam tentang bagaimana orang-orang memahami topik.Buatlah daftar-daftar pertanyaan (list of statement) yang signifikan (horisonalisasi data) dan perlakuan setiap pernyataan memiliki nilai yang setara, serta kembangkan daftar pertanyaan tersebut diaras dengan tidak melakukan pengulangan ataupun tumpang tindih.

Pernyataan-pernyataan tersebut kemudian dikelompokan ke dalam unit-unit bermakna (meanings unit-unit), dan peneliti merinci unit-unit-unit-unit tersebut dan menuliskan sebuah penjelasan teks (textural description) tentang pengalamannya secara seksama, termasuk contoh-contoh.

Selanjutnya peneliti merefleksikannya dengan pemikiran sendiri dan menggunakan variasi imajinatif (imaginative variation) atau deskripsi struktural (structural description), mencari seluruh makna yang mungkin (all possible

meanings) dan menggunakan perspektif yang devergen (divergen perspective),

mempertimbangkan kerangka rujukan tentang gejala atau fenomena, serta mengkrontruksikan bagaimana gejala tersebut dialami.

38

Creswell.. Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE Publications. 1998

(11)

Peneliti kemudian mengkronstruksikan seluruh penjelasannya tentang makna (meaning) dan esensi (essense) atau hakekat dari pengalamannya.

Proses tersebut merupakan langkah awal peneliti untuk mengungkapkan pengalamannya, yang kemudian diikuti dengan pengalaman masing-masing partisipan. Setelah semua itu dilakukan, maka tulislah sebuah deskripsi gabungan (composite description)39.

3.8 Teknik Pemeriksaan Absahan Data

Menurut Dwidjowinoto dalam buku yang ditulis oleh Rachmat Krisyantono, mengukapkan bahwa ada beberapa macam triangulasi, yaitu :

 Triangulasi Sumber

Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.

 Triangulasi waktu

Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu.

 Triangulasi Teori

Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu.

39

(12)

 Triangulasi periset

Menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau

Wawancara.

 Triangulasi Metode

Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset.

Dari beberapa penjelasan diatas peneliti merasa lebih tepat menggunakan analisis triangulasi sumber. Alasanya, peneliti menggunakan triangulasi sumber Key

Informan dan informan dengan kualifikasi data latar belakang yang berbeda. Dari

hasil wawancara tersebut peneliti mencoba mengecek valid atau tidaknya infromasi yang di peroleh dari berbagai sumber yang berbeda dengan tujuan dapat menjawab rumusan masalah penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila keeratan contoh dengan ayah dikelompokkan menjadi tiga kategori, maka hasil menunjukkan bahwa sebagian besar contoh (81,6% di SMA Negeri 3 dan 76,3% di SMA Insan

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian serta memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) pada Jurusan Ilmu

“ Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada

Berdasarkan hasil analisis, untuk kondisi saat ini daya dukung lahan Pulau Tunda dan Pulau Pramuka masih dapat mendukung perumahan yang ada, sedangkan perumahan di

Dalam pengawasan program Baliak Basurau adapun langkah pengawasan iyalah menetapkan standar/alat ukur seiring yang dijelaskan oleh Kepala Bagian Kesra adalah adanya

Peserta wajib mengikuti dan mematuhi semua tata tertib selama Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), apabila ada peserta yang melanggar tata tertib yang telah

Setelah membaca teks tentang kehidupan politik di negara ASEAN, siswa mampu menyebutkan kehidupan politiknya dari dua negara terkait kondisi geografisnya dengan benar..

Dukungan Dana Dalam APBD Kabupaten Manggarai Bagi Calon Kabupaten Manggarai Timur, Surat Bupati Kabupaten Manggarai Nomor Pem.135/22/I/2006 tanggal 23 Januari 2006