• Tidak ada hasil yang ditemukan

Study Penggunaan Atribute Assessment Agreement pada pembacaan film radiografi untuk mengurangi dan mengendalikan high weld rejection

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Study Penggunaan Atribute Assessment Agreement pada pembacaan film radiografi untuk mengurangi dan mengendalikan high weld rejection"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Sumarlin 4309100051

Study Penggunaan Atribute Assessment

Agreement pada pembacaan film radiografi

untuk mengurangi dan mengendalikan

high weld rejection

NOW LOADING …

Selasa, 23 Juli 2013

Presentasi P3 Tugas Akhir

Dosen Pembimbing:

Dr. Yoyok Setyo Hadiwidodo, ST., MT. Santi Wulan Purnami, ST., MT., Ph.D

(2)

PENDAHULUAN

DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

(3)

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

BATASAN MASALAH MANFAAT

(4)

LATAR BELAKANG

• Negara maritim  Ekplorasi dan ekploitasi minyak dan

gas bumi Bangunan lepas pantai

• Salah satu masalah yang selalu mengikuti

berkembangnya aplikasi perancangan bangunan laut

adalah permasalahan pada proses dan hasil pengelasan.

Berdasarkan definisi dari British Standard 499

(Musaikan, 1997).

• Kemampuan operator radiografi untuk

menginterpretasikan cacat dalam radiografi dipengaruhi

kondisi penerangan dalam ruang pengamatan, dan

tingkat pengenalan berbagai pola atau ciri-ciri dalam

citra (Muhtadan, 2009).

• Uji hasil lasan dengan radiografi  perbedaan

interpretasi film hasil uji  high weld rejection

(5)

LATAR BELAKANG Main Menu 0,00% 0,50% 1,00% 1,50% 2,00% 2,50% 3,00% 3,50%

December'12 January'13 February'13 March'13 Welding Quality-Rejection Rate

(6)

RUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam Penelitian ini diantaranya:

• Apakah faktor operator dan waktu pengambilan data

berpengaruh terhadap kemampuan operator dalam membaca

dan menginterpretasikan film hasil uji radiografi ?

• Bagaimana assessment agreement level operator pembaca film

untuk Result Interpretation dan Type of Defect dalam berbagai

kategori :

Assesment Agreement Level masing-masing operator sendiri

Assesment Agreement Level masing-masing operator dengan

standart

Assesment Agreement Level setiap operator dengan operator

lainnya

Assesment Agreement Level keseluruhan operator dengan

(7)

TUJUAN

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

• Mendapatkan analisa faktor operator dan waktu pengambilan

data terhadap kemampuan operator dalam membaca dan

menginterpretasikan film hasil uji radiografi

• Menentuan assessment agreement level operator pembaca film

dalam berbagai tinjauan hubungan antara:

– masing-masing operator sendiri

– masing-masing operator dengan standart

– masing-masing operator dengan operator lainnya

– dan seluruh terhadap standard

(8)

MANFAAT

Manfaat Penelitian ini adalah :

memberikan analisa tingkat konsistensi dan ketepatan

operator dalam pembacaan film hasil radiografi untuk

menentukan cacat tidaknya suatu material dan juga

untuk menentukan diterima tidaknya hasil lasan

tersebut

menjadi solusi dalam mengurangi dan mengendalikan

high weld rejection.

(9)

BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Data-data bahan yang digunakan adalah data-data

pengelasan yang ada di PT ALSTOM Power Energy System

Indonesia

• Data film dan hasil pembacaan yang digunakan adalah data

pembacaan pada departemen Quality Control PT ALSTOM

Power Energy System Indonesia

• Operator yang membaca film hasil uji radiografi adalah

operator atau welding engineer di PT ALSTOM Power

Energy System Indonesia dengan film yang sama di tempat

dan juga alat pembacaan yang sama.

• Analisa atribute assessment agreement pembacaan

dilakukan dengan software microsoft office Excel dan

minitab versi 15

(10)

DASAR TEORI DAN TINJAUAN

PUSTAKA

DEFINISI PENGELASAN

DEFINISI UJI RADIOGRAFI

ANALYSIS OF VARIANS METHODE

ATRIBUTE ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL METHODE

(11)

DEFINISI PENGELASAN

Main Menu

• Syahroni (2001) menjelaskan bahwa, Lasan (weldment)

adalah satu rangkaian dari komponen-komponen yang

disambung dengan pengelasan. Lasan dapat dibuat dari

beberapa komponen logam, yang bisa terdiri dari logam

dengan komposisi dan bentuk yang berbeda-beda. Serta,

Sambungan (joint) merupakan pertemuan dari beberapa

komponen atau sisi dari suatu komponen yang telah

disatukan. Dan terdapat beberapa jenis sambungan dalam

pengelasan seperti, sambungan tumpul, sudut, sambungan

T, Tumpang dan sambungan sisi yang jika semua

sambungan ini disambung dengan las akan membentuk

sambungan las atau weld joint.

(12)

DEFINISI UJI RADIOGRAFI

Main Menu

Sinar radiasi, misalnya sinar X dan

sinar gamma, ditransmisikan suatu

unsur. Daya transmisinya

bergantung pada jenis, kepadatan

dan ketebalan unsur tersebut. Uji

radiografi menggunakan sifat sinar

tersebut dan fungsi fotografis

radiasi untuk mendeteksi benda

asing dan perubahan ketebalan

materialnya, sehingga dapat

mengidentifikasi kerusakan pada

bagian dalam (Sunaryo, 2008).

Gambar 1. Contoh susunan uji radiografi (Sunaryo, 2008)

Gambar 2. Pembacaan Hasil Uji Radiografi

(13)

ACCEPTANCE CRITERIA

Main Menu

• Linear indication, Crack, incomplete

fusion, inadquate penetration and slag

ditunjukkan pada radiografi sebagai indikasi linear yang panjangnya lebih dari 3 kali lebarnya.

• Rounded Indication, Porosity and

inclusions seperti slag atau tungsten

ditunjukkan pada radiograph sebagai indikasi pembulatan dengan panjang 3 kali lebarnya atau kurang dari itu.

Indikasinya berupa circular, elliptical atau bentuk yang tidak beraturan seperti berekor dengan berbagai kepadatan.

(14)

ANALYSIS OF VARIANS METHODE

Main Menu

• Harinaldi (2005), menjelaskan Analisis Varians adalah teknik

statistik yang memungkinkan kita untuk mengetahui apakah

dua atau lebih mean populasi akan bernilai sama dengan

menggunakan data dari sampel-sampel masing-masing

populasi.

(15)

ANALYSIS OF VARIANS METHODE

Main Menu

Tabel 1. Format Umum Tabel ANOVA (Goodwin dan Kemp ,1979)

Source of variation Degree of Freedom (D.o.F) Sum of

Square (S.S) Mean of Square (M.S) F

Between Rows r – 1 SSR SSR/r -1 = s12 s12/ s42 Between Columns c – 1 SSC SSC/c -1 = s22 s22/ s42 Interaction rc - r – c + 1 SS(RC) = s32 s32/ s42 Error rcp – rc SSE = s42 TOTAL rcp – 1 SST

(16)

ATRIBUTE ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL METHODE

Main Menu

Koefisien Kappa:

• Untuk P0 yang merupakan proporsi operator setuju sebanyak k kali dapat ditentukan dengan melalui nilai rata-rata dari Pi dalam rumus berikut ini:

• Dengan, Pi sebagai nilai kesepakatan yang sesuai untuk subjek ke-i dan,

(17)

ATRIBUTE ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL METHODE

Main Menu

• Sedangkan, Pe yang merupakan proporsi yang diharapkan dari penilai sebanyak k kali persetujuan dapat ditentukan dengan penjumlahan dari proporsi yang diharapkan dari setiap kategori atau dapat ditulis dengan persamaan :

• Untuk pj sendiri dapat ditentukan dengan: • Keterangan:

• N : Jumlah subyek yang diamati (sample film) • n : jumlah penilai (operator)

• k : jumlah kategori skala (objek khusus yang diamati)

(18)

ATRIBUTE ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL METHODE

Main Menu

Seperti yang telah ditulis diatas bahwa hasil dari methode ini

adalah nilai kappa. Fleiss (1981) menulis bahwa Kappa

berkisar antara -1 sampai +1. Semakin tinggi nilai kappa,

semakin kuat kesepakatan antara penilaian dan standar. Jika

kappa = 1, maka kesepakatan yang sempurna ada. Jika kappa

= 0, maka kesepakatan adalah sama seperti yang diharapkan

secara kebetulan. Nilai negatif terjadi ketika kesepakatan

lebih lemah dari yang diharapkan secara kebetulan, tapi ini

jarang terjadi. Kappa kurang dari 0,7 menunjukkan sistem

pengukuran perlu perbaikan. Kappa di atas 0,9 sangat baik.

(19)

ATRIBUTE ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL METHODE

Main Menu

• Selanjutnya, untuk menghitung hasil kesepakatan dalam tabel penilaian, minitab menyediakan empat hasil agreement dengan atribute assessment output analisis sesi window diantaranya:

Dalam Penilai - menampilkan ketika penilai masing-masing melakukan lebih dari satu percobaan

Setiap Penilai vs Standard – menampilkan perbandingan penilaian setiap penilai dengan standar yang benar yang taelah ditentukan.

Antar Penilai – menampilkan perbandingan antar penilai ketika lebih dari satu penilai memberikan tanggapan

Semua Penilai vs Standard – menampilkan hasil penilaian keseluruhan penilai yang dibandingkan dengan standart yang telah ditentukan

(20)

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN

(21)

METODE PENELITIAN

Main Menu

MULAI

Data film radiographic test

Data Pembacaan uji radiografi Studi literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan data dengan MS. Office Excel untuk Kesesuaian pembacaan terhadap master tiap shift per project

dan operator

Perhitungan data dengan MS. Office Excel dan mini tab 15

SELESAI

Perhitungan Pesentase Assessment Agreement Perhitungan nilai Kappa dari

Atribute Agreement Analysis

Perhitungan Rasio Uji dan P-value untuk mengetahui hubungan antara

operator dengan shift teradap hasil pembacaan tiap project dengan metode

ANOVA

Perbandingan dengan standart untuk analisa dan kesimpulan Penyusunan Laporan Tugas Akhir

(22)

PROSEDUR PENELITIAN

Main Menu

• Study Literature : buku, jurnal dan literature lain

• Pengumpulan Data : data film hasil uji radiografi beserta pembacaan oleh operator di PT ALSTOM POWER ESI

• Pengolahan data dengan MS.Office Excel dan software minitab 15 : rekapitulasi hasil pembacaan dan penentuan nilai

konsistensi

• Perhitungan Rasio Uji dan P-value dengan metode ANOVA : untuk pengujian hipotesis

• Perhitungan nilai Kappa dari Atribute Agreement Analysis : perhitungan nilai ketelitian dan kappa

• Pemenuhan Standart :

P-value  α (tingkat kepercayaan) Ftest  F tabel

(23)

HASIL DAN ANALISA

PENGUMPULAN DATA UJI HIPOTESIS ANALISA VARIANS ASESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

(24)

PENGUMPULAN DATA

Main Menu

• Data  data film sample hasil uji radiografi dan data pembacaan sample film oleh operator dari PT ALSTOM POWER ESI Surabaya.

• Sample film  sample yang diperkirakan atau diprediksi bahwa hasil lasan tersebut salah iinterpretasi yang seharusnya diterima atau accept namun diinterpretasi ditolak atau reject dan

sebaliknya yang seharusnya tipe cacatnya porosity diartikan cacat lain dan sebagainya.

• Sample film yang digunakan sebanyak 30 sample film yang akan dibaca 3 kali tiap project pembacaan secara acak oleh 3 orang operator. Serta pada tiap project pembacaan terdapat satu master kunci pembacaan yang tepat yang digunakan sebagai standart acuan dalam menilai tingkat konsistensi operator ini.

(25)

PENGUMPULAN DATA Main Menu 30 sample film @ project Appraisers SYN Appraisers SPY Appraisers SCP 4 project Result Interpretation Type of Defect •Analysis of Varians Atribute Assessment Agreement Master film Pagi Siang Sore

(26)

UJI HIPOTESIS

Main Menu

• Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan diantaranya: » Hipotesis nol (H0) ; tidak ada pengaruh faktor operator dan

waktu pengambilan data terhadap kemampuan operator dalam membaca dan menginterpretasikan film hasil uji radiografi

» Hipotesis alternatif (H1) ; ada pengaruh faktor operator dan waktu pengambilan data terhadap kemampuan operator dalam membaca dan menginterpretasikan film hasil uji radiografi

• Selanjutnya dari hipotesis yang telah ditentukan uji hipotesis dengan acuan pengambilan keputusan yakni:

Jika P-value ≤ α maka hipotesis nol ditolak pada tingkat kepentingan α dan sebaliknya

Jika RUF ˃ F tabel, maka hipotesis nol ditolak pada tingkat kepentingan α dan sebaliknya

(27)

ANALISIS VARIANS

Main Menu

• ANOVA untuk Result Interpretation

Tabel 2. Hasil Analisa Varians antara Operator dan Shift untuk Result

Interpretation

• Dari Tabel 2. diatas dapat dilihat bahwa nilai P pada tiap-tiap variable besarnya lebih dari tingkat kepercayaan atau α yakni 0.05. Dan besarnya F test lebih kecil dari Ftabel maka,

menghasilkan keputusan gagal tolak H0

Source DF SS MS F P-value OPERATOR 2 45.5 22.75 0.19 < 2.73 0.824 > 0.05 SHIFT 2 1.17 0.583 0 < 2.73 0.995 >0. 05 Interaction 4 2.33 0.583 0< 2.73 1 .000 >0.05 Error 27 3158 116.963 - - Total 35 3207 - - -

(28)

ANALISIS VARIANS

Main Menu

• ANOVA untuk Result Interpretation

Adapun nilai rata-rata dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3. dan nampak perbedaan yang tidak terlalu signifikan diantara keduanya dan nilai tertinggi ada pada operator 1 di shift 1 berikut ini:

Tabel 3. Nilai Mean Operator dan Shift untuk Result Interpretation

OPERATOR Mean SHIFT Mean 1 25.5 1 24.3333 2 24.25 2 24.25 3 22.75 3 23.9167

(29)

ANALISIS VARIANS

Main Menu

• ANOVA untuk Type Of Defect

Tabel 4. Hasil Analisa Varians antara Operator dan Shift untuk

Type Of Defect

• Dari Tabel4.diatas dapat dilihat bahwa nilai P pada tiap-tiap

variable untuk pembacaan type of defect pda lasan yang ditangkap oleh film radiografi besarnya lebih dari tingkat kepercayaan atau α yakni 0.05. dan nilai Ftest lebih kecil daripada F tabel

menghasilkan keputusan gagal tolak H0

Source DF SS MS F P-value OPERATOR 2 165.39 82.6944 0.98<2.73 0.388 > 0.05 SHIFT 2 0.39 0.1944 0 < 2.73 0.998 > 0.05 Interaction 4 7.78 1.9444 0.02< 2.73 0.999 > 0.05 Error 27 2276 84.2963 - - Total 35 2449.56 - - -

(30)

ANALISIS VARIANS

Main Menu

• ANOVA untuk Type Of Defect

Adapun nilai rata-rata dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 5. dan nampak perbedaan yang tidak terlalu signifikan diantara keduanya dan nilai tertinggi ada pada operator 1 di shift 3 berikut ini:

Tabel 5. Nilai Mean Operator dan Shift untuk Type Of Defect

OPERATOR Mean SHIFT Mean

1 23.5 1 20.9167

2 20.9167 2 20.75

(31)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Terdapat 4 project yang dianalisa dalam Tugas Akhir ini. Masing-masing projet terdiri dari dua bagian analisa tersebut yakni result interpretation dan type of defect. Dan dalam tiap bagian analisa terdapat dua output atau hasil yang berupa Koefisien nilai Kappa atau Kappa value dan Nilai kesepakatan pembacaan Assessment Agreement.

30 sample film @ project Appraisers 1 Appraisers 3 Appraisers 3 4 project Result Interpretation Type of Defect •Persentase Agreement • Kappa Value

(32)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Result Interpretation

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 1

Tabel 4.5 Hasil Assessment Agreement Level dan Nilai Kappa untuk

Result Interpretation Project 1

ATRIBUTE APPRAISER ASSESSMENT AGREEMENT (%) KAPPA VALUE ACC REJECT Within Appraisers SYN 100.00 1.000 1.000 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 90.00 0.588 0.588 Each Appraiser vs Standard SYN 93.33 0.464 0.464 SPY 93.33 0.464 0.464 SCP 90.00 0.676 0.676 Between Appraisers ALL 83.33 0.514 0.514 All Appraisers vs Standard ALL 83.33 0.535 0.535

(33)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.1 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Result

Interpretation Project 1 • Result Interpretation

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 1 SCP SPY SYN 100 95 90 85 80 75 Appraiser Pe rc en t 95.0% C I P ercent SCP SPY SYN 100 95 90 85 80 75 Appraiser Pe rc en t 95.0% C I P ercent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 1 Misc: Result 12 Sept'12

Assessment Agreement

(34)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab untuk Type Of Defect dengan menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 1

Tabel 4.9 Hasil Assessment Agreement Level untuk Type Of Defect Project1

ATRIBUTE APPRAISER AGREEMENT (%) ASSESSMENT

Within Appraisers SYN SPY 80.00 56.67

SCP 73.33 Each Appraiser vs Standard SYN 70.00 SPY 40.00 SCP 60.00 Between Appraisers ALL 30.00 All Appraisers vs Standard ALL 30.00

(35)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Tabel 4.10 Hasil Nilai Kappa untuk Type Of Defect Project1

TYPE O F D EFE CT RESPONSE KAPPA VALUE

Within Appraisers Each Appraiser vs Standard Appraisers Between All Apraisers vs Standard

SYN SPY SCP SYN SPY SCP ALL ALL

- 0.729 0.689 0.550 0.622 0.618 0.367 0.507 0.535 BT * * -0.011 * * * -0.004 * CP 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 DEBRIS * * -0.011 * * * -0.004 * EXCESS * 0.489 0.464 * * -0.035 0.163 * IF * 1.000 0.489 * -0.017 * 0.185 * IP * * -0.023 * * * -0.007 * LC * * -0.023 * * * -0.007 * POR 1.000 0.845 -0.023 1.000 0.588 -0.029 0.346 0.520 RC 0.764 0.831 0.871 0.504 0.614 0.526 0.631 0.548 RC-EXCESS * * 0.464 * * -0.017 0.242 * RUC * 0.535 0.107 * -0.041 -0.035 0.050 * SHADOW * -0.011 * * * * -0.004 * SLAG 1.000 0.788 0.788 1.000 0.526 0.883 0.718 0.803 STAMP MARK * * 1.000 * * -0.017 0.242 * TI 0.489 * -0.011 * * * 0.242 * WH 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Overall 0.798 0.748 0.594 0.666 0.572 0.413 0.509 0.550

(36)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.7 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Type

Of Defet Project 1 • Type Of Defect

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 1 SCP SPY SYN 90 80 70 60 50 40 30 20 Appraiser Pe rc en t 95.0% C I P ercent SCP SPY SYN 90 80 70 60 50 40 30 20 Appraiser Pe rc en t 95.0% C I P ercent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 1

Misc: Type of defect 12 Sept'12

Assessment Agreement

(37)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

ATRIBUTE APPRAISER ASSESSMENT AGREEMENT (%) KAPPA VALUE ACC REJECT Within Appraisers SYN 100.00 1.000 1.000 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 100.00 1.000 1.000 Each Appraiser vs Standard SYN 100.00 1.000 1.000 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 100.00 1.000 1.000 Between Appraisers ALL 100.00 1.000 1.000 All Appraisers vs Standard ALL 100.00 1.000 1.000 Result Interpretation

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 2

Tabel 4.6. Hasil Assessment Agreement Level dan Nilai Kappa untuk Result Interpretation Project 2

(38)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.2 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Result

Interpretation Project 2 • Result Interpretation

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 2 SCP SPY SYN 100 98 96 94 92 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 100 98 96 94 92 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013

Reported by: Sumarlin

Name of product: Project 2

Misc: Result 25 Sept'12

Assessment Agreement

(39)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab untuk Type Of Defect dengan menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 2

Tabel 4.11 Hasil Assessment Agreement Level untuk Type Of Defect Project 2

ATRIBUTE APPRAISER AGREEMENT (%) ASSESSMENT

Within Appraisers SYN SPY 100.00 96.67

SCP 83.33 Each Appraiser vs Standard SYN 93.33 SPY 86.67 SCP 70.00

Between Appraisers ALL 73.33

All Appraisers vs

(40)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.6 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Type

of Defect Project 2 • Type of Defect

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 2 SCP SPY SYN 100 90 80 70 60 50 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 100 90 80 70 60 50 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 2

Misc: Type of defect 25 Sept'12

Assessment Agreement

(41)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Tabel 4.12 Hasil Nilai Kappa untuk Type Of Defect Project2

TYP E OF D EF ECT P ROJE CT 2 RESPONSE KAPPA VALUE

Within Appraisers Each Appraiser vs Standard Appraisers Between All Apraisers vs Standard

SYN SPY SCP SYN SPY SCP ALL ALL No Defect 0.952 1.000 0.716 0.905 0.713 0.548 0.753 0.722 CP 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 POR 1.000 * -0.011 1.000 -0.017 -0.023 0.175 0.320 RC 0.927 1.000 0.730 0.865 0.792 0.634 0.827 0.763 SLAG 1.000 1.000 0.738 1.000 0.782 0.588 0.731 0.790 WH 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Overall 0.959 1.000 0.746 0.920 0.757 0.609 0.785 0.762

(42)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Result Interpretation

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 3

Tabel 4.7. Hasil Assessment Agreement Level dan Nilai Kappa untuk Result Interpretation Project3

ATRIBUTE APPRAISER AGREEMENT (%) ASSESSMENT KAPPA VALUE ACC REJECT Within Appraisers SYN 100.00 1.000 1.000 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 100.00 1.000 1.000 Each Appraiser vs Standard SYN 100.00 1.000 1.000 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 100.00 1.000 1.000 Between Appraisers ALL 100.00 1.000 1.000 All Appraisers vs Standard ALL 100.00 1.000 1.000

(43)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.3 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Result

Interpretation Project 2 • Result Interpretation

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 3 SCP SPY SYN 100 98 96 94 92 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 100 98 96 94 92 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 3

Misc: Result 02 Desember'12

Assessment Agreement

(44)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab untuk Type Of Defect dengan menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 3

Tabel 4.13 Hasil Assessment Agreement Level untuk Type Of Defect Project 3

ATRIBUTE APPRAISER ASSESSMENT

AGREEMENT (%) Within Appraisers SYN 73.33 SPY 70.00 SCP 86.67 Each Appraiser vs Standard SYN 73.33 SPY 70.00 SCP 86.67 Between Appraisers ALL 63.33 All Appraisers vs Standard ALL 63.33

(45)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.7 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Type of

Defect Project 3 • Type of Defect

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 3 SCP SPY SYN 90 80 70 60 50 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 90 80 70 60 50 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 3

Misc: Type Of Defect 02 Desember'12

Assessment Agreement

(46)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Tabel 4.14 Hasil Nilai Kappa untuk Type Of Defect Project 3

TY PE O F D EF EC T P ROJ EC T 3 RESPONSE KAPPA VALUE

Within Appraisers Each Appraiser vs Standard Appraisers Between All Apraisers vs Standard

SYN SPY SCP SYN SPY SCP ALL ALL

No Defect 0.679 0.630 0.907 0.839 0.816 0.954 0.773 0.870 CP 1.000 0.489 1.000 1.000 0.661 1.000 0.871 0.887 POR 0.576 0.576 0.576 0.821 0.821 0.821 0.682 0.821 RC 0.679 0.627 0.867 0.843 0.819 0.935 0.764 0.866 SLAG 0.788 0.788 0.788 0.883 0.883 0.883 0.841 0.883 TI -0.011 * -0.011 * * * -0.007 * WH 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Overall 0.701 0.654 0.849 0.850 0.829 0.924 0.776 0.868

(47)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Result Interpretation

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 4

Tabel 4.8. Hasil Assessment Agreement Level untuk Result

Interpretation Project 4

ATRIBUTE APPRAISER AGREEMENT (%) ASSESSMENT ACC KAPPA VALUE REJECT Within Appraisers SYN 83.33 0.772 0.772 SPY 100.00 1.000 1.000 SCP 96.67 -0.011 -0.011 Each Appraiser vs Standard SYN 43.33 -0.171 -0.171 SPY 30.00 -0.440 -0.440 SCP 6.67 -0.851 -0.851 Between Appraisers ALL 40.00 0.293 0.293 All Appraisers vs Standard ALL 6.67 -0.487 -0.487

(48)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.4 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Result

Interpretation Project 4 • Result Interpretation

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 4 SCP SPY SYN 100 80 60 40 20 0 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 100 80 60 40 20 0 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 4

Misc: Result 02 Desember'12 B

Assessment Agreement

(49)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

Berikut ini adalah contoh hasil running minitab untuk Type Of Defect dengan menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 4

Tabel 4.15 Hasil Assessment Agreement Level untuk Type Of Defect Project 4

ATRIBUTE APPRAISER AGREEMENT (%) ASSESSMENT

Within Appraisers SYN SPY 76.67 50.00

SCP 53.33 Each Appraiser vs Standard SYN 30.00 SPY 13.33 SCP 10.00 Between Appraisers ALL 20.00 All Appraisers vs Standard ALL 6.67

(50)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

Gambar 4.8 Grafik Hasil Assessment Agreement untuk Type of

Defect Project 4 • Type of Defect

Berikut ini adalah contohh grafik hasil running minitab dengan

menggunakan metode Atribute Assessment Agreement yang dilakukan pada Project 4 SCP SPY SYN 80 60 40 20 0 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent SCP SPY SYN 80 60 40 20 0 Appraiser P e rc e n t 95.0% C I Percent

Date of study: 7 May 2013 Reported by: Sumarlin Name of product: Project 4

Misc: Result 02 Desember'12 B

Assessment Agreement

(51)

ASSESSMENT AGREEMENT LEVEL ANALYSIS

Main Menu

• Type Of Defect

(52)

ASSESSMENT AGREEMENT GLOBAL ANALYSIS

Main Menu

• Analisis Persentase Agreement

Gambar 4. 9 Grafik Nilai Persentase Agreement dalam Empat Kategori untuk Result Interpretation

(53)

ASSESSMENT AGREEMENT GLOBAL ANALYSIS

Main Menu

• Analisis Persentase Agreement

Gambar 4. 10 Grafik Nilai Persentase Agreement dalam Empat Kategori untuk Type of Defect

(54)

ASSESSMENT AGREEMENT GLOBAL ANALYSIS

Main Menu

• Analisis Persentase Agreement

Gambar 4.11 Grafik Nilai Kappa dalam Empat Kategori untuk Result

(55)

ASSESSMENT AGREEMENT GLOBAL ANALYSIS

Main Menu

• Analisis Persentase Agreement

Gambar 4. 12 Grafik Persentase Nilai Kappa yang memenuhi dalam Empat Kategori untuk Type of Defect

(56)

Scoring Analysis for Conclusion

Main Menu

• Untuk lebih mempermudah dalam penarikan kesimpulan dari hasil penelitian diatas maka, dilakukan sistem ranking dan skoring untuk masing-masing operator dan juga project.

• Dengan acuan:

- Nilai tertinggi mendapat ranking I dan seterusnya - Skoring dilakukan berdasarkan rankingnya yakni:

Ranking I, nilai skornya 3 Ranking II, nilai skornya 2 Ranking III, nilai skornya 1

(57)

Scoring Analysis for Conclusion

Main Menu

• Result Interpretation

Project Rank Result on Result

Interpretation

Percent of

Agreement Kappa Value Between Appraisers Project II,

Project III, Project I, Project IV Project II, Project III, Project I, Project IV All Appraisers vs Standard

Tabel 4. Hasil Ranking Project pada Result Interpretation

SYN SPY SCP

Within Appraisers 21 24 18

Each Appraisers vs Standard 23 21 18

0 5 10 15 20 25 30 T o ta l S c o re

Appraiser's Score for Result Interpretation

(58)

Scoring Analysis for Conclusion

Main Menu

• Type of Defect

Tabel 5. Hasil Ranking Project pada Type of Defect

Gambar 6. Appraiser’s Score for Type of Defect

Project Rank Result on Type of Defect

Percent of

Agreement kappa value Between Appraisers Project II,

Project III, Project I, Project IV Project II, Project III, Project I, Project IV All Appraisers vs Standard SYN SPY SCP Within Appraisers 21 13 16

Each Appraisers vs Standard 23 12 15

0 5 10 15 20 25 T o ta l S c o re

(59)

KESIMPULAN

Main Menu

Dari hasil Analisis data, pembahasan dan dilanjutkan dengan scoring untuk penarikan kesimpulan, dalam penelitian ini didapat

kesimpulan diantaranya:

1. Hasil Analisis Varian menunjukkan untuk Result Interpretation dan Type of Defect, P value > 0.05 dan F.uji < F tabel yang berarti didapat keputusan gagal tolak H0 dan kesimpulannya tidak ada pengaruh faktor operator dan waktu pengambilan data (shift) terhadap kemampuan operator dalam membaca dan

(60)

KESIMPULAN

Main Menu

2. Hasil Assessment Agreement Level operator pembaca film untuk Result Interpretation dan type of defect baik dari nilai Kappa maupun persentase agreement adalah

sebagai berikut:

Kategori masing-masing operator sendiri (within apparaisers), tingkat konsistensi tertinggi ditunjukkan oleh operator SPY, kemudian SYN dan SCP yang teredah untuk Result Interpretation, dan tingkat konsistensi tertinggi ditunjukkan oleh operator SYN, kemudian SCP dan SPY yang terendah untuk type of defect.

Kategori masing-masing operator dengan standart (each appraisers vs standard), tingkat akurasi dan kesesuian dengan standard yang paling tinggi ditunjukkan oleh operator SYN, kemudian SPY dan SCP yang terendah untuk Result

Interpretation. Dan tingkat akurasi dan kesesuian dengan standard yang paling

tinggi ditunjukkan oleh operator SYN, kemudian SCP dan SPY yang terendah untuk

type of defect.

Kategori setiap operator dengan operator lainnya (between appraisers),

menunjukkan tingkat kesepakatan antara operator satu sama lainnya tertinggi pada Project II dan III, kemudian Project I dan IV yang lebih rendah.

Kategori keseluruhan operator dengan standart (all appraisers vs standard) menunjukkan tingkat kesepakatan seluruh operator terhadap standart tertinggi pada Project II dan III, kemudian Project I dan IV yang lebih rendah.

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Main Menu

• Anonim. 2010. Atribute Agreement Analysis, www.minitab.com (tanggal akses: 13 Februari 2013)

• ASME Boiler & Pressure Vessel Code IX Qualification standard for

welding an brazing procedures, welders, blazers, and welding and brazing operators, 2010. The American Society Of Mechanical

Engineers, Three Park Avenue, New York.

• Bower, Keith. 2012. Measurement System Analysis with Atribute

data, Trainer’s Corner.

• Fleiss, J.L. 1981. Statistical Methods for Rates and Proportions, 2nd

edition, John Wiley & Sons.

• Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga

• Muhtadan. 2009. Ekstraksi Ciri Cacat Pengelasan pada Citra Digital

Film Radiografi Menggunakan Geometric Invariant Moment Statistical Texture, JFN, Vol. 3 No.2, November 2009.

• Musaikan. 1997. Teknik Las. Jurusan Teknik Mesin- Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Main Menu

Sunaryo, Heri. 2008. Teknik Pengelasan Kapal jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,

Departemen Pendidikan Nasional.

Sutarto, Eko. 2008. Pengujian Hasil Lasan.

www.isjd.pdii.lipi.go.id (tanggal akses: 26 juli 2012)

Syahroni, Nur. 2001. Modul 2 : Jenis-Jenis Proses Las. Surabaya: Proyek DUE-Like ITS

(63)

Main Menu

(64)

Main Menu

(65)

LINK

Main Menu

Perhitungan Kappa

Perhitungan ANOVA

(66)

RANGE NILAI KAPPA (Fleiss, 1979) Main Menu

Kappa

Interpretasi

<0

Poor Agreement

0,01-0,20

Little Agreement

0,21-0,40

Fair Agreement

0,41-0,60

Moderat Agreement

0,61-0,80

Substansial Agreement

0,81-1,00

Perfect Agreement

Referensi

Dokumen terkait

sesuai dengan sektor jasa keuangan masing-masing.. Peringkat yang lebih kecil mencerminkan penerapan yang lebih baik. Penentuan peringkat berpedoman pada Matriks Peringkat

Spodoptera litura disebut sebagai ulat grayak karena ulat ini dalam jumlah yang besar (mencapai ribuan) beramai- ramai menyerbu dan memakan tanaman pada malam hari dan tanaman

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MINAT MAHASISWA

Ini sudah jelas bahwa menurut kami bahwasannya pekerja buruh kalau dalam undang-undang ini yang terbukti melakukan kesalahan ringan saja itu masih diberikan hak berupa uang

Selain mendukung teori- teori di atas, hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Luh Restini, Ni Kadek Sinarwati,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, dapat disimpulkan bahwa wisatawan Cina dan wisatawan Indonesia memiliki preferensi yang berbeda, sehingga dapat dilihat

Berdasarkan nilai diameter zona bening yang dihasilkan terhadap kedua bakteri uji Gram positif yang digunakan maka dinyatakn bahwa senyawa derivat piranon lebih