Manusia dan Sistem
Kepribadian
Kepribadian dalam Psikologi
Dilihat sebagai:
Ciri-ciri wakat seorang individu yang sifatnya konsisten, sehingga memberikan kepadanya suatu ciri-ciri khas yang melekat dalam dirinya (identitas) yang
membedakannya dengan individu lain • Watak individu
• Konsisten (tidak berubah-ubah)
• Menjadi ciri khas individu (melekat padanya atau menjadi identitasnya) sehingga berbeda dari orang lain
Ciri khas individu ditentukan oleh: • Sistem organik biologis
• Akal
Artinya kepribadian bukan hanya diturunkan secara biologis saja, namun juga dipengaruhi oleh akal.
- Sehingga ada kecenderungan kepribadian yang
dimiliki individu akan terus melekat sampai adanya intervensi lingkungan (baru)
- Semakin sering intervensi (campur tangan)
lingkungan yang mempengaruhi jiwa psikologis dan akal individu maka akan sering pula terjadi
Akan tetapi
Akal dan jiwa manusi juga tidak mudah menerima bagitu saja intervensi lingkungan sekitarnya.
Intervensi dari lingkungan akan di saring seiring dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup seseorang Contoh:
Siswa akan mudah sekali untuk diajak bolos, dengan dalih setia kawan
Berbeda ketika telah menjadi pegawai sebuah perusahaan, ketika di ajak bolos kerja, dia akan
mempertimbangkan keputusan untuk bolos (apalagi tanpa alasan yang jelas)
Kepribadian (personality)
Merupakan hasil bentukan akal dan jiwa seorang
individu manusia, yang kemudian melahirkan ciri-ciri khas individu
Kepribadian melekat dalam setiap diri individual,
cenderung membentuk pola-pola tertentu (pattern of
Unsur-unsur
Kepribadian:
• Pengetahuan
• Perasaan
• Insting atau
Naluri
Pengetahuan
Seperti yang pernah kita bahas, pengetahuan
merupakan kesan di dalam pikiran manusia, sebagai
hasil penggunaan panca indera, yang ditemukan dalam kehidupan (lingkungan)
Pengetahuan yang tersebut seperti: • Getaran
• Getaran eter cahaya dan warna • Getaran Akustik suara
• Bau wangi, busuk dll
• Rasa pahit, manis, asin, asam, tawar • Tekanan
• Tekanan mekanikal berat-ringan • Tekanan termikal panas-dingin
Lanjutan
Pengetahuan akan mempengaruhi akal dan jiwa setiap individu.
Pengetahuan tadi secara fisik, fisiologi (cabang biologi terkait tentang organisme) dan psikologi akan
dipancarkan atau diproyeksikan secara sadar (conscious) sebagai penggambaran tentang lingkungan (disebut
dengan persepsi)
Sederhananya apa yang ada dilingkungan, dilihat dan dirasakan oleh individu, akan dimaknai (difikirkan)
sebagai keadaan lingkungan tempat individu tersebut tinggal
Lanjutan
Contoh:
• Cabe + rempah + santan diolah menjadi berbagai jenis gulai
• Muncul persepsi bahwa campuran ini melahirkan rasa yang berbeda
• Rasa cabe, rempah, atau santan yang dimakan secara terpisah tidak sama dengan rasa gulai • Sehingga tidak lengkap kalau makan, makanan
yang mengandung cabe dan santen
• Gula + santan + Daun Suji diolah menjadi berbagai jenis kolak
Lanjutan
Persepsi dapat berubah, karena keterbatasan akal manusia menangkap dan mengingat segala sesuatu dalam kehidupan
Persepsi yang berubah ini melahirkan persepsi baru
(a-persepsi)
Persepsi baru ini muncul karena menghubungkan
berbagai persepsi yang sedang dan telah dimilikinya, yang dipengaruhi oleh pola asuh, minat dan
kemampuan
Contoh: cabe+rempah+santen diolah menjadi kalio dan rendang lebih enak dibandingkan dengan sayur asem
Lanjutan
Semakin kuat minat inidividu untuk mengetahui lebih banyak tentang lingkungan, membuat persepsi dan a-persepsi yang menjadi lebih dipertajam disebut sebagai Pengamatan
Membandingkan pengamatan yang dimiliki dengan pengamatan yang dimiliki orang lain menghasilkan pemahaman baru.
Pemahaman atau gambaran berbagai pengamatan yang sifatnya abstrak disebut sebagai konsep.
Lanjutan
Contoh:
Dalam mimpi, manusia bisa pergi kemana-mana padahal tubuhnya tetap ditempat tidur
Manusia tidak bergerak (pingsan atau koma) namun badannya tidak hancur
Manusia tidak bergerak tapi tubuhnya hancur (meninggal dunia)
Hasil pengamatan seperti ini mengilhami Taylor
melahirkan konsep dan teorinya tentang jiwa (soul),
bahwa manusia dibangun oleh fisik dan jiwa sehingga melahirkan agama
Perkembangan hidup manusia
(umur)
• Pengalaman hidup
bertambah
• Beragam intervensi
lingkungan diterima
• Hasil pengamatan dan
konsep terkadang
bercampur dengan
pengamatan dan konsep lain
• Pengamatan ada yang
Lanjutan
Bertambah atau berkurang hasil pengamatan disebut fantasi.
Fantasi yang sangat kuat membuat realitas yang diamati manusia
cenderung dianggap sebagai kebenaran (padahal hanya pembenaran)
Hiper-reality = realitas yang dilebih-lebihkan gempa 30
september
Simulacra = realitas yang sengaja diciptakan dengan tujuan agar
seolah-olah sama dengan realitas sebenarnya ethnic runaway
Manipulative = proses dimana realitas diubah dan diciptakan
demi kepentingan tertentu
Hegemony = realitas yang diciptakan dikukuhkan melalui
Lanjutan
Persepsi, a-persepsi, pengamatan, konsepsi dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan yang disadari keberadaannya (conscious). Namun ada kalanya tidak disadari lagi dan cenderung tersimpan
dalam alam bawah sadar manusia (unconscious)
Contoh:
Lee menetap di Jogja ketika berumur 2 tahun. Di Jogja dia
belajar bicara dan mulai tertanam dalam dirinya sebutan mbak dan mas. Ketika mulai terbiasa dengan sebutan tersebut orang tuanya pindah ke Palembang membuat dia mengubah sebutan menjadi kakak dan ayuk. Awalnya membuat dia bingung,
namun ketika sudah terbiasa diajak pindah ke Padang, disini
kembali mengubah sebutan menjadi uda dan uni. Sejak saat itu, pengetahuan Lee tentang jogja terbenam dalam alam bawah sadarnya
Perasaan
Selain pengetahuan, manusia juga diwariskan berbagai bentuk perasaan
Perasaan disebut juga sebagai:
Suatu sifat yang ada dalam alam sadar manusia tentang sesuatu karena pengaruh persepsi, a-persepsi,
pengamatan dan fantasi yang dimiliki Contoh:
Cabe (rasa) ternyata dirasakan secara berbeda antara orang Minangkabau dengan orang jawa
Lanjutan
Contoh lain:
Cantik (estetika) ternyata dikonsepsikan secara
berbeda antara kaum muda dan kaum tua
Dalam menghadapi persoalan (emosi) ternyara
diwujudkan secara berbeda antara laki-laki dan
perempuan
Panas atau dingin udara (tekanan termikal)
dirasakan secara berbeda antara orang di negara
tropis dengan orang di negara sub tropis
Lanjutan
Perasaan cenderung mempengaruhi jiwa
individu, sehingga merasa perlu untuk
diwujudkan disebut dengan Kebutuhan
(needs)
Akan tetapi begitu kuat untuk diwujudkan
sehingga sering tidak sesuai dengan kebutuhan
real individu itu sendiri (misalnya dipengahuri
oleh gengsi) disebut kehendak nanti menjadi
Contoh
• Saya perlu motor karena sering terlambat
pergi ke kampus (kebutuhan)
• Saya perlu motor baru karena motor lama
tidak trendy lagi (kehendak)
• Motor barunya harus merk terkenal dan
keluaran terbaru (keinginan)
• Karena stok motor habis, saya tunggu sampai
stoknya ada (emosi)
Contoh
• Ani perlu baju yang rapi pergi ke kampus
(kebutuhan)
• Ani membeli baju baru, karena baju yang lama
sudah tidak trendy lagi (kehendak)
• Baju yang dibeli Ani harus merk terkenal dan
limited edition (keinginan)
• Karena habis Ani menunggu produksi baju
berikutnya (emosi)
Insting atau Naluri
Manusia memiliki insting (naluri), sama halnya seperti hewan
Secara umum ada 7 bentuk insting (naluri) manusia: • Naluri mempertahankan hidup
• Naluri untuk kawin (sexual) • Naluri mencari makan
• Naluri mencari pasangan (berteman) • Naluri ingin tahu (dan meniru)
• Naluri untuk dihargai (dan menjadi pemimpin) • Naluri akan keindahan (bersolek)
Lanjutan
Naluri tidak saja diwujudkan dalam bentuk
positif, tetapi terkadang juga diwujudkan menjadi
hal yang negatif (akibat tidak tersalurkan)
Berbeda dengan binatang, naluri manusia selalu
dipengaruhi oleh akal.
Misalnya: Rasa iri, benci, marah, sayang, makan,
kawin dll
Karena dipengaruhi oleh akal naluri manusia
memunculkan sensasi dan refleksi
Contoh
Sensasi hal-hal yang bersifat psikis yang muncul akibat pengalaman panca indera (dari luar) sehingga lebih besifat patamorgana
• Contoh: ketika panas-panas melihat iklan Coca-cola dingin, hausnya terasa bertambah ini tentu
dipengaruhi kebiasaan yang suka minum yang dingin-dingin (refleksi)
Refleksi hal-hal yang bersifat psikis yang muncul akibat pengalaman batin (dari dalam)
• Contoh: kesukaan pada film tertentu kesukaan ini saja terbentuk akibat pancaindranya (sensasi)