• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Singkat Celebrity Fitness

Celebrity Fitness adalah sebuah tempat fitness (fitness center) yang

menyediakan berbagai peralatan olahraga tubuh sebagai sarana olahraga untuk menjaga kesehatan dan menambah kebugaran tubuh. Konsep awal menggunakan istilah Celebrity (seleberiti atau artis) sebagai positioning tempat fitness center yang berkelas dan fitness center para bintang, selain itu Celebrity Fitness merupakan pusat kebugaran berbasis lifestyle yang pertama di Indonesia, memperkrasai penggabungan pusat olah tubuh dengan hiburan. Konsep ini telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap perkembangan industri pusat olah tubuh di Indonesia.

Celebrity Fitness adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri fitness atau penyedia jasa kebugaran yang terbesar di asia. Saat ini Celebrity Fitness telah berkembang pesat di berbagai negara di asia dan telah memiliki 50

cabang dan telah memiliki sekitar 170.000 anggota. Rantai terbesar perusahaan ini tersebar di Indonesia dan Malaysia.

Celebrity Fitness telah berdiri sejak tahun 2004 di indonesia yang

(2)

fitness yaitu : John Franklin, Mike anderson, dan JJ Sweeney. Dan orang

indonesia yang pertama bergabung untuk memajukan perusahaan ini adalah Hendra Nugraha. Celebrity Fitness pertama kali beroperasi pada Februari 2004 dan cabang pertamanya adalah Celebrity Fitness EX yang berlokasi di Plaza Indonesia. Nama Celebrity telah dipilih secara khusus karena untuk menyampaikan kepada para anggota di setiap cabangnya adalah selebriti di tempat mereka sendiri, dan dapat menimbulkan gairah dan menginspirasikan gaya selebriti Hollywood di lingkungannya.

Celebrity Fitness menawarkan konsep gaya hidup yang unik bagi

masyarakat. Perusahaan ini hadir dengan membuat tempat kebugaran dengan campuran pusat kebugaran yang memberikan suasana hiburan. Dengan konsep tersebut Celebrity fitness bertujuan untuk memberikan tempat latihan yang dapat memacu energi yang tinggi, memotivasi para anggota dan tentunya menghibur para anggotanya.

Dengan konsep yang dimiliki oleh Celebrity Fitness tersebut, Saat ini area atau cabang-cabang Celebrity Fitness dimanapun bukan hanya untuk dijadikan tempat untuk latihan saja oleh para anggotanya, tetapi saat ini banyak para anggota yang menjadikannya sebagai tempat berkumpul dengan teman, tempat untuk bersosialisasi dan membuka jaringan pertemanan baru, dan bersantai di area

lounge yang disediakan.

Seluruh cabang Celebrity Fitness yang terletak di dalam mall atau pusat perbelanjaan dan pusat perkantoran, hal ini bertujuan untuk membuat para anggota dengan nyaman dapat melakukan aktifitasnya seperti belanja atau

(3)

melakukan pekerjaannya di sekitar Celebrity fitness. Hal ini juga dapat membantu para anggota Celebrity Fitness untuk menggabungkan rutinitas yang dilakukan dengan latihan yang sehat dan mendapatkan keuntungan bagi mereka para anggota.

Pada tahun 2005 Celebrity Fitness memasuki pasar Malaysia dan membuka cabangknya pertama kali di Utama Mall, Kuala Lumpur. Dan pada tahun 2007 kepemilikan saham mayoritas telah diakuisisi oleh Navis capital

Partner dan dipimpin oleh Martin Darby sebagai Presiden Direktur dan group CEO. Dan setelah itu Celebrity Fitness telah melakukan ekspansi hingga ke

berbagai negara seperti India dan Singapura.

Celebrity fitness telah menerima banyak penghargaan dan memenangkan top brand award bergengsi dalam waktu 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2009

hingga 2013. Dan memenangkan berbagai nominasi di berbagai majalah seputar kebugaran dan kesehatan. Selain itu Celebrity Fitness telah mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) karena telah menyelenggarakan acara

outdoor yoga dan sepeda statis dengan jumlah peserta terbanyak. Dengan

demikian saat ini Celebrity Fitness telah menjadi pusat kebugaran yang terbesar di Indonesia dan diakui oleh masyarakat sebagai perusahaan yang bergerak di Indonesia yang memiliki kualitas bintang 5.

(4)

4.1.2 Visi dan Misi

Visi

“To be the best fitness company providing the celebrity experience to every member”

Misi

“We are paramount at improving people’s lives through fitness”

A. Tujuan dan Fungsi

- Membuat para anggota merasa spesial di dalam lingkungan Celebrity

Fitness maupun di luar.

- Menyiapkan hasil yang baik bagi program latihan

- Membangun suasana latihan yang ramah dan menyenangkan B. Moto

“Celebrity Is You”

C. Pengertian Lambang

Gambar diatas adalah logo dari Celebrity Fitness yang memiliki arti sebagai berikut :

(5)

- Celebrity dipilih secara khusus karena untuk menyampaikan kepada para anggota di setiap cabangnya bahwa mereka adalah “selebriti” di tempat mereka sendiri, dan dapat menimbulkan gairah dan menginspirasikan gaya selebriti Hollywood di lingkungannya.

- Bintang mengartikan bahwa para anggota diibaratkan sebagai bintang

Hollywood

-

D. Struktur Organisasi Cabang (club)

1. Operational Manager

Manager operasional memiliki tugas sebagai pimpinan cabang pada divisi operasional. Memiliki peran penting dalam setiap cabang karena bertanggung jawab atas berjalannya operasional area dan

Celebrity Services Supervisor Celebrity Services Sales Assistant Sales Manager Sales & PT Manager Assistant PT

Manager Personal Trainer Aerobic Manager Instructor Operational Manager

C

EL

EB

R

IT

Y

FI

TN

ESS

PL

U

IT

JU

N

C

TI

O

N

ASSISTANT OPERATIONAL MANAGER

(6)

bertanggung jawab pada kualitas atau pelayanan yang diberikan kepada para anggota.

2. Celebrity Services Supervisor

Bertugas sebagai orang yang bertanggung jawab pada bagian

Customer Service atau Celebrity Services dan membantu kinerja para Customer Service.

3. Celebrity Services

Menjalankan tugas sebagai customer service antara lain :

- Menangani keluhan pelanggan - Penerima tamu

- Mengangkat telepon masuk

- Menangani administrasi membership - Melakukan perawatan fasilitas

4. Sales & PT Manager

Manager pemasaran bertanggung jawab atas penjualan keanggotaan dari Celebrity fitness di cabangnya. Mengelola dan meningkatkan penjualan yang sudah ditargetkan. Dan mengatur kinerja para personal trainer yang bertugas melatih para member.

5. Sales

Bertugas untuk menjual membership dan paket pelatihan sesuai dengan target yang telah ditentukan setiap bulannya.

(7)

6. Personal Trainer

Bertugas sebagai pelatih para member yang menggunakan jasa

personal trainer dan menjual paket latihan dengan personal trainer.

7. Aerobic Manager

Bertugas untuk mengatur jadwal kelas-kelas beserta para instruktur yang mengajar di dalam kelas Aerobic, Yoga dan Cycling.

8. Instructor

Bertugas sebagai pemandu gerakan latihan di dalam kelas.

9. Assistant Manager

Bertugas untuk membantu kinerja para manajer sesuai dengan divisinya dan bertanggung jawab atas divisi yang dipimpinnya.

4.2 Hasil Penelitian

Pada bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari kuesoner (angket) yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden 83 orang, dimana yang menjadi responden adalah Karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction, Jakarta-Utara. Adapun kuisoner terbagi ke dalam tiga kategori, yakni identitas responden, hubungan komunikasi vertikal variabel X, serta kepuasan kerja karyawan variabel Y.

Untuk kategori hubungan komunikasi vertikal terbagi ke dalam 12 indikator pertanyaan dan kategori kepuasan kerja karyawan terbagi ke dalam 10

(8)

indikator pertanyaan. Berdasarkan indikator-indikator dari kedua variabel tersebut, dapat dilihat hubungan komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja karyawan Celebirty Fitness Pluit Junction, Jakarta-Utara.

4.2.1 Identitas Responden

Analisis kelompok data ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai data responden yang menjadi indikator dalam kuisioner yang disebar oleh peneliti, berdasarkan hasil kuesioner yang diolah, data responden berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja di Celebrity Fitness, dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 64 78

2 Perempuan 19 23

Jumlah 83 100%

Sumber Kuesioner: Jenis Kelamin Responden no.1

Tabel di atas menunjukan bahwa responden laki-laki lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan responden perempuan, yakni sebesar 64 orang atau memiliki presentasi 78% jika dibandingkan dengan keseluruhan responden. Sedangkan responden perempuan berjumlah 19 orang dengan presentasi sebesar 23% dari keseluruhan jumlah responden.

(9)

Tabel 4.2 Usia Responden No Usia Frekuensi % 1 <25 tahun 22 27 2 25-34 tahun 34 41 3 35-40 tahun 16 20 4 >41 tahun keatas 11 14 Jumlah 83 100%

Sumber Kuesioner: Usia responden no.2

Tabel di atas menunjukan bahwa dari 83 responden, keseluruhannya adalah 25-34 tahun dengan persentase 41%, sedangkan usia <25 tahun yakni 22 orang dengan presentase 27%, lalu usia 35-40 tahun berjumlah 16 orang dengan presentase 20%, dan usia >41 tahun keatas berjumlah 11 orang dengan presentase 14% dari keseluruhan jumlah responden.

(10)

Tabel 4.3

Lama Bekerja di Celebrity Fitness

No Lama Bekerja Frekuensi %

1 <1 Tahun 16 20

2 >2 Tahun 35 43

3 5 Tahun ke atas 32 39

Jumlah 83 100%

Sumber Kuesioner: Lama Bekerja di Celebrity Fitness responden no.3

Tabel di atas menunjukan bahwa dari 83 responden, keseluruhannya adalah dengan persentase 100 persen, yakni >2 tahun sebesar 35 orang atau memiliki presentasi 43%, sedangkan responden yang bekerja lebih dari 5 Tahun berjumlah 32 orang dengan presentase 39%, sedangkan responden yang <1 Tahun yakni 16 orang dengan presentase 20%, dari keseluruhan jumlah responden.

(11)

4.2.2 Hubungan Komunikasi Vertikal ( Variabel X ) Tabel 4.4

Pemberian/penyampaian instruksi kerja (job

instruction). Skor F % Sangat Setuju 5 34 41,0 Setuju 4 35 42,2 Ragu-Ragu 3 13 15,7 Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

Total 83 100

(Sumber: pernyataan kuesioner No.1)

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 35 responden (42,2%), yang menjawab Sangat Setuju 34 responden (41,0%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 13 responden (15,7%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan pemberian/penyampaian instruksi kerja (job instruction). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 42,2 %.

(12)

Tabel 4.5

(Sumber: pernyataan kuesioner No.2)

Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 32 responden (38,6%), yang menjawab Ragu-Ragu 28 responden (33,7%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 15 responden (18,1%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 6 responden (7,2%), dan yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 responden (2,4%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan

Penjelasan dari atasan tentang mengapa suatu

tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale). Skor F % Sangat Setuju 5 15 18,1 Setuju 4 32 38,6 Ragu-Ragu 3 28 33,7 Tidak Setuju 2 6 7,2

Sangat Tidak Setuju 1 2 2,4

(13)

Penjelasan dari atasan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job

rationale). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 38,6 %.

Tabel 4.6

(Sumber: pernyataan kuesioner No.3)

Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 44 responden (53,0%), yang menjawab Sangat Setuju 22 responden (26,5%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 12 responden (14,5%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 4 responden (4,8%), dan yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures and practices). Skor F % Sangat Setuju 5 22 26,5 Setuju 4 44 53,0 Ragu-Ragu 3 12 14,5 Tidak Setuju 2 4 4,8

Sangat Tidak Setuju 1 1 1,2

(14)

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures

and practices). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 53,0

%

Tabel 4.7

(Sumber: pernyataan kuesioner No.4)

Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 47 responden (56,6%), yang menjawab Sangat Setuju 17 responden (20,5%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 12 responden (14,5%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 7 responden (8,4%).

Pemberian motivasi kepada karyawan untuk

bekerja lebih baik

Skor F %

Sangat Setuju 5 17 20,5

Setuju 4 47 56,6

Ragu-Ragu 3 12 14,5

Tidak Setuju 2 7 8,4

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(15)

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 56,6 %.

Tabel 4.8

(Sumber: pernyataan kuesioner No.5)

Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 33 responden (39,8%), yang menjawab Ragu-Ragu 25 responden (30,1%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 18 responden (21,7%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 7 responden (8,4%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan

Atasan menjalin hubungan baik dengan

karyawan Skor F %

Sangat Setuju 5 18 21,7

Setuju 4 33 39,8

Ragu-Ragu 3 25 30,1

Tidak Setuju 2 7 8,4

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(16)

Atasan menjalin hubungan baik dengan karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 39,8 %.

Tabel 4.9

(Sumber: pernyataan kuesioner No.6)

Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 35 responden (42,2%), yang menjawab Ragu-Ragu 26 responden (31,3%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 17 responden (20,5%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 5 responden (6,0%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan

Atasan berkomunikasi secara terbuka kepada bawahannya mengenai hal apapun yang terkait

dengan pekerjaan Skor F % Sangat Setuju 5 17 20,5 Setuju 4 35 42,2 Ragu-Ragu 3 26 31,3 Tidak Setuju 2 5 6,0

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(17)

Atasan berkomunikasi secara terbuka kepada bawahannya mengenai hal apapun yang terkait dengan pekerjaan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 42,2 %.

Tabel 4.10

(Sumber: pernyataan kuesioner No.7)

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 36 responden (43,4%), yang menjawab Sangat Setuju 33 responden (39,8%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 13 responden (15,7%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Atasan memperhatikan seluruh karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 43,4 %.

Atasan memperhatikan

seluruh karyawan Skor F %

Sangat Setuju 5 33 39,8

Setuju 4 36 43,4

Ragu-Ragu 3 13 15,7

Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(18)

Tabel 4.11

(Sumber: pernyataan kuesioner No.8)

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 52 responden (62,7%), yang menjawab Sangat Setuju 18 responden (21,7%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 12 responden (14,5%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Atasan menghargai hasil kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 62,7 %.

Atasan menghargai hasil

kerja karyawan Skor F %

Sangat Setuju 5 18 21,7

Setuju 4 52 62,7

Ragu-Ragu 3 12 14,5

Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(19)

Tabel 4.12

(Sumber: pernyataan kuesioner No.9)

Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 57 responden (68,7%), yang menjawab Sangat Setuju 16 responden (19,3%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 7 responden (8,4%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden (3,6%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 68,7 %.

Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. Skor F % Sangat Setuju 5 16 19,3 Setuju 4 57 68,7 Ragu-Ragu 3 7 8,4 Tidak Setuju 2 3 3.6

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(20)

Tabel 4.13

(Sumber: pernyataan kuesioner No.10)

Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 33 responden (39,8%), yang menjawab Ragu-Ragu 31 responden (37,3%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 12 responden (14,5%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 6 responden (7,2%), dan yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang

Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak

dapat diselesaikan oleh bawahan. Skor F % Sangat Setuju 5 12 14,5 Setuju 4 33 39,8 Ragu-Ragu 3 31 37,3 Tidak Setuju 2 6 7,2

Sangat Tidak Setuju 1 1 1,2

(21)

tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 39,8 %.

Tabel 4.14

(Sumber: pernyataan kuesioner No.11)

Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 39 responden (47,0%), yang menjawab Ragu-Ragu 24 responden (28,9%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 17 responden (20,5%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden (3,6%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjannya. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 47,0 %

Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjannya Skor F % Sangat Setuju 5 17 20,5 Setuju 4 39 47,0 Ragu-Ragu 3 24 28,9 Tidak Setuju 2 3 3,6

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(22)

Tabel 4.15

(Sumber: pernyataan kuesioner No.12)

Dari tabel 4.15 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 30 responden (36,1%), yang menjawab Ragu-Ragu 20 responden (24,1%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 19 responden (22,9%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 14 responden (16,8%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Karyawan dapat memahami informasi yang diberikan atasan terhadap kebijakan

Karyawan dapat memahami informasi yang diberikan atasan

terhadap kebijakan perusahaan dan berniat

menjalankannya. Skor F % Sangat Setuju 5 19 22,9 Setuju 4 30 36,1 Ragu-Ragu 3 20 24,1 Tidak Setuju 2 14 16,8

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(23)

perusahaan dan berniat menjalankannya. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 36,1 %.

4.2.3 Kepuasan Kerja Karyawan Celebrtity Fitness PJ (Variabel Y) Tabel 4.16

(Sumber: pernyataan kuesioner No.13)

Dari tabel 4.16 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 52 responden (62,7%), yang menjawab Sangat Setuju 21 responden (25,3%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 9 responden (10,8%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan

Kebijakan yang didiskusikan dengan bawahan Skor F % Sangat Setuju 5 21 25,3 Setuju 4 52 62,7 Ragu-Ragu 3 9 10,8 Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(24)

Kebijakan yang didiskusikan dengan bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 62,7 %.

Tabel 4.17

(Sumber: pernyataan kuesioner No.14)

Dari tabel 4.17 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 41 responden (49,4%), yang menjawab Sangat Setuju 29 responden (34,9%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 10 responden (12,0%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden (3,6%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan keterbukaan dalam setiap hal diorganisasi (masalah, gaji, bonus, dan lainnya). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 49,4 %.

Keterbukaan dalam setiap hal diorganisasi

(masalah, gaji, bonus, dan lainnya) Skor F % Sangat Setuju 5 29 34,9 Setuju 4 41 49,4 Ragu-Ragu 3 10 12,0 Tidak Setuju 2 3 3,6

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(25)

Tabel 4.18

(Sumber: pernyataan kuesioner No.15)

Dari tabel 4.18 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 44 responden (53,0%), yang menjawab Sangat Setuju 19 responden (22,9%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 17 responden (20,5%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden (3,6%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Lingkungan kerja yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 53,0 %.

Lingkungan kerja yang

baik Skor F %

Sangat Setuju 5 19 22,9

Setuju 4 44 53,0

Ragu-Ragu 3 17 20,5

Tidak Setuju 2 3 3,6

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(26)

Tabel 4.19

(Sumber: pernyataan kuesioner No.16)

Dari tabel 4.19 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 31 responden (37,3%), yang menjawab Ragu-Ragu 26 responden (31,3%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 19 responden (22,9%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 7 responden (8,4%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Keselamatan karyawan dijamin. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 37,3 %. Keselamatan karyawan dijamin Skor F % Sangat Setuju 5 19 22,9 Setuju 4 31 37,3 Ragu-Ragu 3 26 31,3 Tidak Setuju 2 7 8,4

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(27)

Tabel 4.20

(Sumber: pernyataan kuesioner No.17)

Dari tabel 4.20 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 38 responden (45,8%), yang menjawab Sangat Setuju 23 responden (27,7%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 18 responden (21,7%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 4 responden (4,8%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Keterbukaan Penggajian. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 45,8 %.

Keterbukaan Penggajian Skor F %

Sangat Setuju 5 23 27,7

Setuju 4 38 45,8

Ragu-Ragu 3 18 21,7

Tidak Setuju 2 4 4,8

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(28)

Tabel 4.21

(Sumber: pernyataan kuesioner No.18)

Dari tabel 4.21 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 35 responden (42,2%), yang menjawab Sangat Setuju 34 responden (41,0%), yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 13 responden (15,7%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Gaji yang sudah sesuai dengan pekerjaan (layak). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 42,2 %.

Gaji yang sudah sesuai dengan pekerjaan (layak) Skor F % Sangat Setuju 5 34 41,0 Setuju 4 35 42,2 Ragu-Ragu 3 13 15,7 Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(29)

Tabel 4.22

(Sumber: pernyataan kuesioner No.19)

Dari tabel 4.22 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 46 responden (55,4%), yang menjawab Sangat Setuju 19 responden (22,9%), dan yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 18 responden (21,7%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan karyawan yang berkompeten diberikan kesempatan kenaikan jabatan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 55,4 %.

Karyawan yang berkompeten diberikan kesempatan kenaikan jabatan Skor F % Sangat Setuju 5 19 22,9 Setuju 4 46 55,4 Ragu-Ragu 3 18 21,7 Tidak Setuju 2 0 0

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(30)

Tabel 4.23

(Sumber: pernyataan kuesioner No.20)

Dari tabel 4.23 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 39 responden (47,0%), yang menjawab Ragu-Ragu 25 responden (30,1%), dan yang menjawab Ragu-Ragu sebanyak 25 responden (30,1%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Penilaian yang objektif dalam sistem promosi. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 47,0 %.

Penilaian yang objektif

dalam sistem promosi Skor F %

Sangat Setuju 5 19 22,9

Setuju 4 39 47,0

Ragu-Ragu 3 25 30,1

Tidak Setuju 2 0 0

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(31)

Tabel 4.24

(Sumber: pernyataan kuesioner No.21)

Dari tabel 4.24 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 45 responden (54,2%), yang menjawab Ragu-Ragu 18 responden (21,7%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 17 responden (20,5%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden (3,6%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Memiliki kesempatan untuk berkomunikasi secara terbuka, akrab, dan saling pengertian. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 54,2 %.

Memiliki kesempatan untuk berkomunikasi secara terbuka, akrab,

dan saling pengertian

Skor F %

Sangat Setuju 5 17 20,5

Setuju 4 45 54,2

Ragu-Ragu 3 18 21,7

Tidak Setuju 2 3 3,6

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(32)

Tabel 4.25

(Sumber: pernyataan kuesioner No.22)

Dari tabel 4.25 di atas dapat dilihat yang menjawab Setuju sebanyak 44 responden (53,0%), yang menjawab Ragu-Ragu 19 responden (22,9%), yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 19 responden (22,9%), dan yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1,2%).

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Antara atasan dengan bawahan saling menghargai (respect). Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan persentase sebanyak 53,0 %.

Antara atasan dengan bawahan saling menghargai (respect) Skor F % Sangat Setuju 5 19 22,9 Setuju 4 44 53,0 Ragu-Ragu 3 19 22,9 Tidak Setuju 2 1 1,2

Sangat Tidak Setuju 1 0 0

(33)

4.3 Uji Reliabilitas

Tabel 4.26

Uji Reliabilitas “ Hubungan komunikasi vertikal ( X ) “

Sumber : Uji Reliabilitas – Output SPSS 20

Hasil Uji reliabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel (X) “ Hubungan Komunikasi Vertikal” sebesar 0,843. Nilai ini berarti bahwa data variabel (X) “Hubungan Komunikasi Vertikal” sangat reliable. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel (X) “Hubungan Komunikasi Vertikal” ini bersifat stabil, konsisten,dan dapat diandalkan.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(34)

Tabel 4.27

Uji Reliabilitas “Kepuasan Kerja Karyawan” ( Y ) “

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.829 10

Sumber : Uji Reliabilitas – Output SPSS 20

Hasil Uji reliabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel (Y) “ Kepuasan Kerja Karyawan ” sebesar 0,829. Nilai ini berarti bahwa data variabel (Y) “Kepuasan Kerja Karyawan” Sangat reliable. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel (Y) “Kepuasan Kerja Karyawan” ini bersifat stabil, konsisten, dan dapat diandalkan.

Tabel 4.28

Reliabilitas Keseluruhan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(35)

Tabel 4.29 Tingkat Reliabilitas

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel >0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s.d 0,80 Reliabel

>0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel

Dari hasil tingkat reliabilitas diatas dapat diketahui pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Alpha adalah 0,870 maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan diatas adalah sangat kuat.

4.4 Uji Korelasi

(36)

Tabel 4.30 Correlations Komunikasi Vertikal Kepuasan Kerja Komunikasi Vertikal Pearson Correlation 1 ,791 ** Sig. (2-tailed) ,000 N 83 83 Kepuasan Kerja Pearson Correlation ,791 ** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 83 83

(37)

Tabel 4.31

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0.599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Dari hasil tingkat korelasi dan kekuatan hubungan diatas dapat diketahui pada adalah 0,791 maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan diatas adalah kuat.

4.5 Uji T (Parsial) 2 r 1 2 n r hitung t 2 0,792 1 2 83 0,792 hitung t 0.627264 1 81 0,792 hitung t

(38)

0.372736 9 0,792 hitung t 0.372736 7.128 hitung t

0.6105210

128

.

7

hitung

t

7 11.6752740 hitung t Pengujian data:

Jika, -ttabel ≤thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima Jika, thitung> ttabel, maka Ho ditolak

Dari tabel Coefficients (a) diperoleh thitung = 11,675 Nilai t tabel dicari menggunakan tabel t- Student tabel = t(α/2)(n-2) = t(0,1/2)(83-2) = t(0,05)(81) = 1,66342 Ternyata thitung = 11,675> ttabel = 1,66342, maka Ho ditolak.

(39)

4.6 Pembahasan

Berdasarkan dengan judul penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu : “Hubungan komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja karyawan Celebrity

Fitness Pluit Junction Periode (Januari-Februari 2016).” Peneliti akan membahas

data yang telah dikumpulkan dari para responden sebanyak 83 orang. Untuk mengetahui dan menjelaskan ada atau tidaknya Hubungan komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara Periode (Januari-Februari 2016). Dengan menggunakan teknik penarikan

samplingnya adalah Total Sampling.

Karena dalam sebuah komunikasi vertikal yang diterapkan oleh seorang atasan kepada bawahannya sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup organisasi itu sendiri pada kepuasan kerja karyawannya, maju atau tidaknya suatu organisasi oleh komunikasi atasan kepada bawahannya yang efektif yang mampu memaksimalkan kepuasan kerja karyawan di suatu organisasi.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian Eksplanatif dengan metode penelitian penyebaran kuesioner pada 83 responden karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara (Periode : Januari-Februari 2016). Dari hasil penelitian didapat bahwa hubungan komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction.

Celebrity Fitness adalah sebuah tempat fitness (fitness center) yang

menyediakan berbagai peralatan olahraga tubuh sebagai sarana olahraga untuk menjaga kesehatan dan menambah kebugaran tubuh. Konsep awal menggunakan

(40)

istilah Celebrity (seleberiti atau artis) sebagai positioning tempat fitness center yang berkelas dan fitness center para bintang.

Dari segi komunikasi organisasi yang terjalin dengan atasan dan karyawan di Celebrity Fitness Pluit Junction : pertama, atasan kurang memberikan penjelasan yang lengkap (detail) mengenai mengapa tugas pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan yang terpenting bawahannya harus mampu melaksanakan tugas pekerjaan yang diperintahkan.

Kedua, atasan kurang menyampaikan pesan komunikasi yang sifatnya

pemberian motivasi kepada bawahannya dan atasan kurang mempedulikan karyawannya memiliki semangat kerja atau tidak karena atasan berpikir bahwa tugas pekerjaan itu memang sudah seharusnya dikerjakan dengan baik, sehingga yang terjadi di lapangan terkadang karyawan mengerjakan pekerjaan semaunya saja karena karyawan merasa tidak terlalu diperhatikan oleh atasan.

Ketiga, permasalahan mengenai saran yang datangnya dari bawahannya

kepada atasan terkadang kurang didengar oleh atasan karena atasan memiliki pemikiran sendiri dan dirasa gagasan/saran bawahannya kurang cemerlang sehingga tidak digunakan oleh atasan untuk memecahkan masalah.

Keempat, keluhan yang disampaikan bawahan kepada atasan kurang

didengarkan dengan baik oleh atasan, seperti karyawan mengeluh dengan pembayaran gaji yang terkadang tidak tepat waktu, keluhan mengenai tidak adanya peluang bagi karyawan untuk maju atau dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi lagi.

(41)

Berdasarkan konsep Public Relations yang mengacu pada anggota IPRA (International Public Relations Association), antara lain “hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama”, tetapi dalam hal ini kurang adanya konsep PR yang terjain di dalam Celebrity

Fitness Pluit Junction karena kurang komunikasi baik yang terjalin antara atasan

dengan karyawan yang dapat memperburuk sistem kerja di dalam suatu organisasi.

Dan Menurut R Wayne Pace dan Don F. Faules, “Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkaitan dengan kenyamanan, jadi kepuasan dalam komunikasi berarti anda merasa nyaman dengan pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi”, sedangkan yang terjadi didalam organisasi tersebut kurang sesuai dengan konsep kepuasan kerja yang ada dan pemimpin kurang membuat nyaman karyawan untuk bekerja.

Tetapi dari segi penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) atasan sudah menyampaikannya dengan baik dan benar sehingga peraturan yang ada sudah ditaati oleh karyawan. Dari lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan untuk menambah teman tetapi hanya kurang dari atasannya, Keselamatan karyawan dijamin dengan adanya jaminan asuransi terutama untuk kecelakaan kerja yang sudah ditanggung oleh perusahaan untuk karyawan didalamnya dengan fasilitas yang baik.

(42)

Dari hasil penelitian keseluruhan pada kategori responden yang dibagi dalam 3 karakteristik, dapat dilihat bahwa kategori responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas oleh responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 78% sedangkan untuk kategori usia mayoritas dihadiri oleh 25-34 tahun yaitu sebanyak 41%. kemudian untuk kategori lama bekerja berdasarkan mayoritas yaitu sebanyak >2 tahun dengan persentase 43%.

Berdasarkan hasil diatas karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara periode (Januari-Februari 2016) menunjukan karyawan produktif dengan usia 25-34 tahun, dilihat dari mayoritas yang diminati oleh responden adalah kaum laki-laki, mayoritas karyawan lama bekerja >2 tahun.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dari 83 responden yang memberikan jawaban dari setiap pernyataan dari setiap variabel yang akan dihitung sebagai data penelitian. Penghitungan tersebut digunakan dengan menggunakan skala likert. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah seluruh populasi dengan kata lain menggunakan total sampling.

Berdasarkan penelitian pernyataan dari variabel bebas (Komunikasi Vertikal) bahwa dari 12 pernyataan di variabel terikat (Kepuasan Kerja) pernyataan yang saling dominan yang terletak di dalam variabel bebas (X) berada pada tabel 4.12 dalam kuesioner no 9 yaitu penyampaian informasi tentang pekerjaaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan dengan memperoleh 57 responden menjawab setuju dengan persentase (68,7%), sedangkan yang paling kecil adalah di tabel 4.15 dalam kuesioner no 12 yaitu karyawan dapat memahami informasi yang diberikan atasan terhadap kebijakan perusahaan dan berniat

(43)

menjalankannya, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan sebanyak 30 responden mengatakan setuju dengan memperoleh persentase 36.1%

Kemudian variabel terikat (kepuasan kerja), bahwa dari 10 pernyataan adalah pernyataan yang paling dominan terletak di dalam variabel terikat (Y) berada pada tabel 4.16 dalam kuesioner no 13 yaitu kebijakan yang didiskusikan dengan bawahan dengan memperoleh 52 responden menjawab setuju dengan persentase 62,7%, sedangkan yang paling kecil adalah di tabel 4.19 kuesioner no 16 yaitu keselamatan karyawan dijamin dengan memperoleh 31 responden 37,3%. Nilai R (korelasi) adalah 0,791 yang menunjukan bahwa komunikasi vertikal memiliki hubungan yang berhubungan kuat terhadap kepuasan kerja dengan persentase 0,791% dalam hal itu dapat dilihat dari tabel interval bahwa 0,791 berada didalam level 0,60-0,799 dimana tingkat hubungannya adalah kuat. Sedangkan reliabilitas keseluruhan sebesar 0,870 yang berarti bahwa besarnya hubungan komunikasi vertikal (X) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sangat reliabel.

Dari hasil analisa statistic uji korelasi Product Moment untuk komunikasi vertikal diperoleh sebesar 0.791 termasuk kategori kuat. Artinya bahwa adanya hubungan komunikasi yang kuat antara komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin baik komunikasi vertikal makan akan semakin dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang terjadi di Celebrity Fitness Pluit

Junction Jakarta Utara.

Dari hasil perhitungan uji T (Persial) terdapat nilai Nilai thitung dari tabel t

(44)

bahwa adanya hubungan komunikasi vertikal terhadap kepuasan kerja karyawan

Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara (Periode : Januari-Februari 2016).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara memperhatikan tolak ukur hubungan komunikasi vertikal tersebut. Sehingga tujuan kepuasan kerja karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara dapat tercapai. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara komunikasi vertikal dengan kepuasan kerja karyawan Celebrity Fitness Pluit Junction Jakarta Utara (Periode : Januari-Februari 2016).

Gambar

Gambar  diatas  adalah  logo  dari  Celebrity  Fitness  yang  memiliki  arti  sebagai berikut :
Tabel 4.2  Usia Responden  No  Usia  Frekuensi  %  1  &lt;25 tahun  22  27  2  25-34 tahun  34  41  3  35-40 tahun  16  20  4  &gt;41 tahun keatas  11  14  Jumlah  83  100%
Tabel 4.29  Tingkat Reliabilitas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Namun demikian pada sisi lain ajaran Islam menampilkan nilai kasih sayang sebagai basic pola asuh dalam suatu keluarga, kejadian yang memberi indikasi terjadinya

Skripsi Saudara Adibul Farah, tahun 2008 dengan judul “ Kawin Paksa Sebagai Alasan Perceraian (Studi Atas Putusan Pengadilan Agama Kendal No. Dalam skripsinya, ia

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin (JPM) di Provinsi Jawa Tengah dengan pendekatan ekonometrika spasial

Dalam kisah Sunan Kalijaga menampilkan tiga potongan kisah terpilih yang menceritakan mengenai media dakwah Sunan Kalijaga dalam bidang seni dan budaya seperti gamelan, wayang,

Bahasa persuasif, komunikasi sangat baik, mampu menjelaskan produk dengan gamblang (95-100%), produk terjual 100% Bahasa persuasif, komunikasi baik, penjelasan produk

Tahapan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan salah satu metode pendekatan yang juga dapat digunakan untuk sistem pengenalan pola karakter dengan menggunakan metode

Konstanta Beta t-hitung Sig. Berdasarkan pengujian tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial sebesar 2,020, yaitu jika kepemilikan

Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh kelas eksperimenlebih tinggi kelas kontrol.Hal tersebut dikarenakan kelas eksperimen melalui model