• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 1 PERATURAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

PENDAHULUAN A. Sejarah

Secara geografis Kota Balikpapan memiliki Bandar Udara Internasional dan Pelabuhan Laut yang mampu disinggahi kapal-kapal besar berbendera asing. Kondisi ini menjadikan kota Balikpapan sebagai pusat bisnis untuk area Kalimantan. Berbagai perusahaan baik Nasional maupun Internasional memiliki kantor perwakilan di Balikpapan, sehingga Kota Balikpapan tumbuh dan berkembang sebagai Kota Jasa, Industri, Pariwisata dan Perdagangan serta merupakan pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur.

Pembangunan di Indonesia sangat memerlukan tenaga kerja Ahlimadya, atau yang secara umum disebut profesional. Sejalan dengan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Visi, Misi Pemerintah Kota Balikpapan dalam upaya membangun dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) daerah, yang dibagi dalam empat strategi yaitu High Science 15 % ,

High skill 20% , Middle Skill 30 % dan Low Skill 35 %. Untuk pencapaian tujuan pada

pemenuhan tenaga kerja di level High Skill maka didirikanlah Politeknik Balikpapan.

Politeknik Balikpapan didirikan oleh Yayasan Pendidikan Pemerintah Kota Balikpapan dengan Akte Notaris Mohamad Rasjid Umar, SH No. 14/2000. Untuk pertama kalinya pada tanggal 2 Agustus 2002. Politeknik Balikpapan mendapatkan izin operasional 4 Program studi yaitu Program Studi Teknik Mesin Alat Berat (TMAB), Teknik Elektronika (TE), Teknik Sipil (TS) dan Tata Boga (TB) dengan SK Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 168/D/O/2002.

Untuk menjamin mutu pendidikan di Politeknik Balikpapan maka sejak awal berdirinya telah dirintis kerja sama dengan beberapa instansi antara lain Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Central Queensland Institute of TAFE Australia (CQIT) dan dunia industri . Pada tahun 2010 keempat Program Studi Politeknik Balikpapan telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Pada tahun 2011 Politeknik Balikpapan berubah status menjadi Politeknik Negeri Balikpapan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tanggal 9 September Tahun 2011.

(2)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 2 B. Visi dan MisiPoliteknik Negeri Balikpapan

(1) Visi

Menjadi institusi unggulan di bidang teknologi terapan dengan melaksanakan standar internasional untuk memenuhi kebutuhan industri.

(2) Misi

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi melalui pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tidak mampu membekali lulusan dengan keahlian professional bertaraf nasional dan mengacu standar internasional.

2. Mengembangkan sistem manajemen penjamin mutu dalam penyelenggaraan pendidikan.

3. Membentuk suasana akademik yang menumbuhkan sikap dan komitmen kepemimpinan, kewirausahaan, pengembangan diri terus menerus, serta tanggap terhadap perubahan.

(3) Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki :

2. Kompetensi sesuai stándar kompetensi di bidangnya 3. Kemampuan mengembangkan teknologi terapan 4. Kemampuan berwirausaha.

5. Meningkatkan kerjasama di bidang penelitian terapan dan pendidikan dalam rangka pencitraan.

6. Menghasilkan produk inovatif yang dibutuhkan oleh masyarakat dan Industri.

C. Dasar Pendidikan Politeknik

Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 232/U/2000, (disesuaikan dengan peraturan menteri). Pendidikan profesional adalah program pendi-dikan diploma yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu, sedangkan pendidikan profesi adalah pendidikan tambahan setelah program sarjana untuk memperoleh keahlian dan sebutan profesi dalam bidang tertentu.

(3)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 3 BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup

(1) Memberikan panduan pengaturan dalam melaksanakan kegiatan akademik dan kemahasiswaan;

(2) Menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi vokasi dengan berpedoman pada kaidah, moral, dan etika profesional, serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

(3) Peraturan ini berlakubagi seluruh mahasiswa Poltekba.

Pasal 1.2 Istilah dan Pengertian

Dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini yang dimaksud dengan: (1) Tri Dharma Perguruan Tinggi :

a. Pendidikan b. Penelitian, dan

c. Pengabdian kepada masyarakat

(2) Politeknik Negeri Balikpapan selanjutnya disebut Poltekba adalah penyelenggara pendidikan tinggi vokasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkedudukan di Kota Balikpapan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta pembinaannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi;

(3) Direktur adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina dan mengembangkan dosen, mahasiswa, dan tenaga administrasi Poltekba, serta membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi pemerintah, badan swasta, dan masyarakat. Dalam pelaksanaan operasional, Direktur dibantu oleh Wakil Direktur;

Wakil Direktur I : Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu. Wakil Direktur II : Bidang Umum, Keuangan, dan Perencanaan. Wakil Direktur III : Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

(4) Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan khusus yang merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(5) Program studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu

(4)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 4 kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

(6) Mahasiswa adalah peserta didik yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan administratif yang diselenggarakan oleh Poltekba.

(7) Paket semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang menggunakan satuan waktu untuk menyelesaikan beberapa mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam satu semester;

(8) Senat adalah lembaga perumus dan pemantau garis besar kebijaksanaan umum Poltekba. Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik. Senat terdiri dari wakil unsur lembaga dan kelompok dosen, dipimpin oleh seorang Ketua Senat dengan dibantu oleh seorang Sekretaris Senat;

(9) Kelompok Jabatan Fungsional Dosen merupakan kelompok pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(10) Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar - mengajar di perguruan tinggi;

(11) Daftar ulang adalah prosedur akademik dan administrasi yang harus dilakukan mahasiswa pada awal semester sebagai syarat keabsahan sebagai mahasiswa Poltekba;

(12) Sanksi Akademik adalah segala sanksi bagi mahasiswa yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan akademik yang berlaku, yang dapat berupa peringatan akademik sampai dengan pemberhentian studi;

(13) Beasiswa adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh Poltekba, instansi/lembaga pemerintah swasta maupun asing, yayasan, perorangan, dan lembaga lainnya yang sifatnya tidak mengikat, ditujukan bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan dari pemberi beasiswa poltekba;

(14) Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan (Subbag AK) mempunyai tugas melakukan urusan layanan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, registrasi, pembinaan minat, bakat, penalaran, dan kesejahteraan mahasiswa serta alumni.

(15) Bagian Umum dan Keuangan (BUK) adalah bagian yang melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan barang milik negara ketatalaksanaan hubungan masyarakat, keuangan dan kepegawaian di lingkungan Poltekba.

(5)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 5 (16) Unit Pelaksana Teknis Bimbingan dan Konseling (UPT-BK) adalah organ Poltekba yang mempunyai tugas melaksanakan memberikan layanan konsultasi kepada dosen, mahasiswa, pegawai, dan masyarakat.

(17) Bengkel/Laboratorium adalah pelaksana teknis yang melayani kegiatan praktik/praktikum mahasiswa, perbaikan, perawatan, dan memproduksi berbagai jenis barang sesuai dengan Program Studi yang ada di Poltekba;

(18) Perwalian Akademik adalah kegiatan tatap muka antara dosen wali dengan mahasiswa dalam mengatur strategi pembelajaran, konsultasi akademik, dan pemantauan hasil studi;

(19) Tugas Akhir (TA) adalah kegiatan yang menuntut mahasiswa menerapkan ilmu secara komprehensif dan melengkapinya dengan membuat karya ilmiah;

(20) Ujian Komprehensif adalah kegiatan untuk mengevaluasi kemampuan kompetensi dasar.

(21) Transkrip akademik adalah rekaman lengkap jumlah kredit dan nilai terakhir seluruh mata kuliah yang diperoleh seorang mahasiswa selama kuliah di Poltekba dengan jumlah beban sks yang disyaratkan;

(22) Unit Organisasi Kemahasiswaan adalah wadah kegiatan kemahasiswaan berdasarkan minat, dan bakat mahasiswa.

(23) Kegiatan kemahasiswaan Poltekba adalah kegiatan perorangan atau kelompok/organisasi kemahasiswaan yang dilaksanakan dalam rangka pendidikan dan pengembangan jati diri sebagai mahasiswa Poltekba;

(24) Organisasi kemahasiswaan di Poltekba adalah wadah kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang merupakan bagian terpadu sebagai sarana pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, minat dan bakat serta bidang kerohanian untuk meningkatkan taraf kualitas mahasiswa dalam memperkaya kebudayaan nasional; (25) Kegiatan kokurikuler yang dimaksud adalah kegiatan kemahasiswaan berdasarkan pada

penalaran keprofesian atau keilmuan sesuai dengan Program Studi;

(26) Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud adalah kegiatan kemahasiswaan berdasarkan bakat, minat, dan penalaran

(6)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 6 BAB 2

KEWAJIBAN

Pasal 2.1 Kewajiban Poltekba Poltekba berkewajiban untuk:

(1) Memberikan layanan pendidikan tinggi vokasi;

(2) Memberikan perlakuan yang adil kepada mahasiswa;

(3) Memberikan Ijazah Diploma bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan lulus;

(4) Menerima dan membahas saran, pendapat, serta usulan yang bersifat membangun dari sivitas akademika;

(5) Memberikan perlindungan keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja kepada seluruh sivitas akademika;

(6) Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang religius, bermoral, berbudaya dan berkepribadian luhur.

Pasal 2.2 Kewajiban Mahasiswa Mahasiswa Poltekba berkewajiban untuk:

(1) Mematuhi Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Poltekba yang berlaku;

(2) Mahasiswa harus berlaku sopan santun dan menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan serta mematuhi norma dan ketentuan yang berlaku selama berada di dalam dan di luar lingkungan kampus;

(3) Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara bebas dan bertanggungjawab berdasarkan martabat keilmuan, dengan menggunakan fasilitas yang tersedia serta menjunjung norma–norma dan peraturan yang berlaku; (4) Menyumbangkan karya ilmiah dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

BAB 3

SISTEM PENDIDIKAN

Pasal 3.1 Sistem Pendidikan

(1) Sistem pendidikan menggunakan Sistem Kredit Semester dengan perlakuan khusus yaitu beban sks (satuan kredit semester) yang diambil dalam bentuk paket semester; (2) Pelaksanaan tatap muka perkuliahan baik teori maupun praktik 16 pertemuan, termasuk

(7)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 7 (3) Beban Studi Program Diploma III ditentukan dalam kurikulum yang berlaku, dengan beban studi minimal 110 sks maksimal 120 sks yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester atau selama-lamanya 10 (sepuluh) semester, setelah pendidikan menengah tingkat atas. (4) Poltekba dapat menyelenggarakan Program Akademik Komunitas maksimal dua tahun,

non gelar dan bersertifikasi untuk kompetensi tertentu. Pelaksanaan Program Akademik Komunitas ini diatur dalam Pedoman tersendiri.

Pasal 3.2 Waktu Studi

(1)

Waktu studi dapat ditempuh sekurang-kurangnya 6 (enam) semester, selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk cuti akademik dan masa skorsing.

Pasal 3.3 Kurikulum

(1) Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang telah disyahkan melalui SK Direktur. (2) Kurikulum dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semester dengan perlakuan khusus yaitu

beban sks (satuan kredit semester) yang diambil dalam satu semester tidak berdasarkan kemampuan mahasiswa tetapi berdasarkan paket.

Pasal 3.4 Satuan Kredit Semester (sks)

(1) Satuan kredit semester selanjutnya disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 - 2 jam kegiatan mandiri

(2) Beban sks PKL (Praktik Kerja Lapangan) dilaksanakan selama satu semester;

(3) Beban sks Tugas Akhir (TA) selama satu semester, dengan 1 (satu) sampai 2 (dua) jam kegiatan mandiri;

(4) Ketentuan pelaksanaan kuliah dilengkapi dengan praktikum, dan diatur oleh Program Studi masing-masing.

Pasal 3.5 Kalender Akademik

(1) Mahasiswa Poltekba wajib memahami dan mematuhi jadwal dalam Kalender Akademik yang disahkan oleh Direktur;

(2) Semua kegiatan akademik yang dilakukan oleh sivitas akademika, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler harus mengacu pada Kalender Akademik.

(8)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 8 BAB 4

PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Pasal 4.1 Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru

(1) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan melalui suatu sistem seleksi ujian masuk yang ditentukan oleh Poltekba;

(2) Jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahun akademik disesuaikan dengan daya tampung masing-masing program studi;

(3) Calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik dan persyaratan administrasi penerimaan mahasiswa baru;

(4) Ayat (1), (2) dan (3) diatur dalam Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru yang berlaku.

Pasal 4.2 Pembatalan Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru Poltekba dapat dibatalkan apabila yang bersangkutan: (1) Masih atau sedang mengikuti pendidikan di Poltekba;

(2) Pernah menjadi mahasiswaPoltekba yang diberhentikan dengan tidak hormat; (3) Melakukan kecurangan pada saat pelaksanaan seleksi ujian masuk;

(4) Tidak memenuhi persyaratan akademik, persyaratan administrasi dan tidak mengikuti kegiatan Probinmaba tanpa keterangan yang jelas.

Pasal 4.3 Keabsahan sebagai Mahasiswa

(1) Setiap mahasiswa dinyatakan sah sebagai mahasiswa Poltekba apabila telah menyelesaikan daftar ulang;

(2) Pengesahan sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) ditetapkan dengan SK Direktur; (3) Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan pada ayat (1) dan ayat (2), tidak

diperkenankan mengikuti kegiatan akademik dan non akademik.

Pasal 4.4 Surat Perjanjian Mahasiswa

(1) Surat perjanjian mahasiswa merupakan surat perjanjian bermaterai cukup yang ditandatangani mahasiswa untuk tunduk dan taat pada peraturan yang berlaku di Poltekba;

(9)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 9 Pasal 4.5 Program Pembinaan Mahasiswa Baru (Probinmaba)

(1) Setiap mahasiswa baru diwajibkan mengikuti kegiatan Probinmaba yang dilaksanakan pada awal tahun pertama perkuliahan dan dinyatakan lulus.Bagi yang tidak lulus wajib mengikuti probinmaba pada tahun berikutnya berdasarkan izin tertulis dari Direktur; (2) Pelaksanaan Probinmaba minimal mencakup pengenalan sistem pendidikan tinggi

vokasi, sistem pendidikan di Poltekba, kompetensi program studi, keorganisasian mahasiswa dan pembinaan kerohanian;

(3) Tata cara Probinmaba diatur dalam Pedoman Probinmaba yang berlaku.

BAB 5

BIAYA PENDIDIKAN, DAFTAR ULANG, DAN STATUS MAHASISWA

Pasal 5.1 Rincian Biaya Pendidikan

(1)

Setiap mahasiswa diwajibkan membayar :

a. Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), dibayar setiap awal semester sebelum perkuliahan dimulai;

b. Premi Asuransi Kecelakaan , dibayar per tahun di awal semester ;

c. Biaya perlengkapan kemahasiswaan, dibayar satu kali selama masa pendidikan diawal semester pertama.

(2)

Biaya-biaya yang belum tercantum pada butir a sampai dengan c dalam ayat (1) pasal ini, akan diatur dengan Surat Keputusan Direktur.

Pasal 5.2 Penundaan Biaya pendidikan dan Keterlambatan Pembayaran

(1)

Karena alasan yang sangat penting dan mendesak, Mahasiswa dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran biaya pendidikan yang diketahui orang tua/wali kepada Direktur, dengan lama penundaan maksimal 2 (dua) bulan;

(2)

Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka status mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan cuti akademik yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur;

(3)

Mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran selama dua semester berturut-turut, maka yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri.

Pasal 5.3 Daftar Ulang

(1)

Semua mahasiswa baru dan lama wajib melakukan daftar ulang sesuai dengan Kalender Akademik dan prosedur yang berlaku;

(10)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 10

(2)

Daftar ulang dinyatakan sah apabila:

a. Telah membayar biaya pendidikan dan biaya lainnya untuk semester terkait dengan menyerahkan bukti pembayaran ke BUK;

b. Melakukan pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi (KRS) oleh Dosen Wali dan Ketua Program Studi.

c. Tidak memiliki kasus studi;

d. Tidak mempunyai tunggakan pembayaran, kecuali mendapatkan persetujuan penundaan pembayaran dari Direktur.

(3)

Mahasiswa yang tidak dapat melakukan daftar ulang karena sesuatu hal, maka harus mewakilkan kepada orang lain, dengan Surat Kuasa bermaterai cukup;

(4)

Keterlambatan melakukan daftar ulang kurang dari 2 (dua) minggu dapat dilayani setelah mendapatkan surat persetujuan dari Ketua Program Studi.

(5)

Mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang sesuai ayat 4 (empat), maka status kemahasiswaan yang bersangkutan ditetapkan cuti akademik berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

(6)

Ketentuan lain terkait daftar ulang akan diatur dengan Surat Keputusan Direktur.

Pasal 5.4 Status Mahasiswa

(1)

Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang terdaftar di Subbag. AK serta tidak diberhentikan atau mengundurkan diri yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur;

(2)

Mahasiswa cuti akademik adalah mahasiswa yang mendapatkan surat ijin cuti akademik dari Ketua Program Studi dan mendapatkan persetujuan dari Wakil Direktur I.

(3)

Mahasiswa mengundurkan diri adalah mahasiswa yang mengajukan pengunduran diri dan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.

(4)

Mahasiswa Drop Out (DO) adalah mahasiswa yang diberhentikan karena alasan akademik atau non akademikyang ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.

BAB 6

KEGIATAN AKADEMIK

Pasal 6.1 Perkuliahan

(1) Semua mahasiswa aktif, berhak mendapatkan pelayanan akademik secara penuh sesuai dengan norma, aturan dan ketentuan yang berlaku;

(11)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 11 (2) Tatap muka perkuliahan baik teori maupun praktik harus dihadiri minimal 75% oleh

mahasiswa. Pengajar dapat menambah waktu tatap muka jika diperlukan;

(3) Ketidakhadiran pada tatap muka perkuliahan harus diganti dalam bentuk kerja kompensasi. Waktu, bentuk, dan tata cara pelaksanaan diatur masing-masing Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya;

(4) Mahasiswa diizinkan tidak hadir dengan alasan sakit, mendapatkan kecelakaan atau disebabkan keperluan penting sesuai dengan aturan yang berlaku

(5) Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan harus melaksanakan Kerja Kompensasi sebagai berikut:

No Waktu

Ketidakhadira,/kerlambatan Kerja Kompensasi (Waktu)

1 < 5 Menit -

2 6 – 180 Menit (6 – 180 Menit ) x 5

3 >180 menit Alpa

(6) Kerja Kompensasi dapat diberikan dalam bentuk kerja dan pemberian tugas dan pelaksanaannya diatur oleh Prodi

(7) Persyaratan izin untuk tidak hadir:

a. Izin untuk tidak hadir selama sehari atau kurang harus didapat dari Dosen Pengampu Mata Kuliah;

b. Bila mahasiswa tidak akan hadir 2-3 hari, mahasiswa harus meminta izin secara tertulis kepada Ka. Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya, sekurang-kurangnya 1 hari sebelumnya.

c. Bila mahasiswa tidak akan hadir lebih dari tiga hari, mahasiswa harus meminta izin secara tertulis kepada Wakil Direktur 1, sekurang-kurangnya 2 hari sebelumnya d. Bila mahasiswa tidak hadir karena hal-hal yang tidak terduga/mendadak (keperluan

penting), maka dalam waktu 3 (tiga) hari, Ka. Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya harus sudah menerima pemberitahuan tertulis. Pada saat hadir kembali, mahasiswa tersebut diharuskan membawa surat dari orang tua atau walinya yang menyatakan alasan ketidak hadirannya tersebut;

e. Bila mahasiswa tidak dapat hadir karena alasan sakit atau kecelakaan, surat keterangan dokter selambat-lambatnya harus diterima 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya. Politeknik Negeri Balikpapan dapat menunjuk dokter untuk

(12)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 12 memberikan ketepatan penilaian akan ketidakhadiran karena sakit atau kecelakaan tersebut.

f. Ketidakhadiran dikarenakan keperluan institusi (Dispenasasi), disertai dengan adanya surat dari institusi, maka dianggap hadir.

(8)

Ka. Prodi atau yang ditunjuk untuk menanganinya berhak menentukan apakah izin tidak hadir diterima atau tidak;

(9)

Mahasiswa dapat mengambil paket Semester I apabila lulus tes seleksi penerimanaan mahasiswa baru dan lulus Probinmaba;

(10)

Mahasiswa baru yang tidak mengikuti Probinmaba dengan alasan yang kuat, dapat mengambil paket Semester I setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur dan kegiatan probinmaba harus diikuti pada tahun berikutnya;

(11)

Mahasiswa dapat mengambil paket semester II apabilaIndeks Prestasi (IP) pada semester I lebih dari atau sama dengan 2,0 tanpa nilai E;

(12)

Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan ayat (11), maka yang bersangkutan dinyatakan DO.;

(13)

Mahasiswa dapat mengambil paket semester berikutnya apabila IP tiap semester lebih

dari atau sama dengan 2,0 tanpa nilai E;

(14)

Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan ayat (13), maka yang bersangkutan pada

semester selanjutnya dapat mengulang mata kuliah semester sebelumnya (ganjil/genap) dengan catatan maksimal 20 sks atau mengajukan cuti akademik;

Pasal 6.2 Program PKL

(1) PKL diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kegiatan di lingkungan kerja/industri;

(2) Tata cara pelaksanaan PKL dan sistem penilaiannya diatur dalam pedoman PKL.

Pasal 6.3 Evaluasi Belajar

(1) Keberhasilan menempuh suatu mata kuliah harus ditentukan atas dasar sekurang-kurangnya mengikuti dua kali evaluasi yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Jenis dan cara evaluasi disesuaikan dengan sifat mata kuliah; (2) Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir semester suatu matakuliah dengan syarat :

a. Kehadiran minimal 75% dari seluruh jumlah tatap muka pada mata kuliah yang bersangkutan;

(13)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 13 c. Jika kehadiran ≥ 60% - <80% dikarenakan sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter dapat mengikuti ujian dengan persetujuan dosen pengampu setelah mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan tugas pengganti tatap muka.

(3) Evaluasi kelulusan mata kuliah dilaksanakan setiap akhir semester dan ditentukan melalui rapat Program Studi;

Pasal 6.4 Perbaikan Nilai Perbaikan nilai dapat dilakukan dalam bentuk:

(1) Ujian ulang /re-asses bagi mahasiswa yang sudah mengikuti UAS dan nilai akhir semester D atau E.

(2) Nilai ujian ulang maksimal “C”;

Pasal 6.5 Ujian Komprehensif dan Sidang Tugas Akhir (TA) (1) Syarat untuk mengikuti ujian komprehensif:

a. Telah mengkuti kegiatan Probinmaba; b. IPK lebih dari atau sama dengan 2,0; c. Tidak memiliki nilai “E”;

d. Nilai mata kuliah Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia minimal “C”;

(2)

TA adalah karya ilmiah mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

diploma;

(3)

TA adalah mata kuliah yang pelaksanaannya diatur dalam pedoman TA;

(4)

Syarat untuk mengikuti sidang TA :

a. Tidak memiliki nilai “E” pada mata kuliah semester VI (tidak termasuk TA). b. Telah lulus ujian komprehensif.

c. Telah melaksanakan sidang proposal dan seminar hasil Tugas Akhir.

(5)

Pelaksanaan Ujian Komprehensif dan Sidang Tugas Akhir diatur Prodi

Pasal 6.7 Perwalian Akademik

(1)

Perwalian Akademik secara tatap muka wajib dilakukan minimal satu kali per semester;

(2)

Dosen Wali adalah staf pengajar yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan

dengan Surat Keputusan Direktur untuk membimbing mahasiswa agar berhasil dalam menyelesaikan pendidikan di Poltekba.

(14)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 14

(3)

Mahasiswa wajib memperhatikan peringatan Dosen Wali mengenai masalah prestasi

akademik dan batas waktu studi.

Pasal 6.8 Cuti Akademik

(1) Mahasiswa, dapat mengajukan cuti akademik paling banyak 1 (satu) kali selama masa studi dengan lama masa cuti maksimal 2 semester dan telah menyelesaikan semester 1;

(2) Prosedur cuti :

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Wakil Direktur I melalui Ketua Program Studi terkait;

b. Mendapatkan izin tertulis dari Wakil Direktur I; c. Melakukan daftar ulang sebagai mahasiswa; d. Menyelesaikan kewajiban membayar SPP.

(3) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang pada semester yang akan di tempuh, dan belum pernah mengambil cuti, maka yang bersangkutan dianggap cutiyang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur;

(4) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang pada semester yang akan di tempuh, dan sudah mengambil cuti, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dengan Surat Keputusan Direktur;

Pasal 6.9 Pengunduran Diri

(1)

Dengan kesadaran sendiri, seorang mahasiswa dapat mengajukan pengunduran diri sebagai mahasiswa;

(2)

Surat pengajuan pengunduran diri disampaikan kepada Direktur, untuk diterbitkan Surat Keputusan pengunduran diri.

(3)

Pengunduran diri karena tidak mendaftar ulang 2 semester berturut-turut

Pasal 6.10 Berhenti Studi / DO

Mahasiswa dinyatakan DO / Berhenti studi tetap karena alasan akademik apabila : (1) IP semester I (satu)< 2,0;

(2) Melebihi batas waktu 5 tahun;

(15)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 15 BAB 7

PENILAIAN PRESTASI AKADEMIK DAN YUDISIUM

Pasal 7.1 Penilaian Hasil Belajar

(1)

Penilaian prestasi akademik mahasiswa dilakukan untuk mengevaluasi setiap mata kuliah bagi setiap mahasiswa yang terdaftar secara sah di Subbag. Akademik dan Kemahasiswaan;

(2)

Penilaian prestasi akademik mahasiswa dilakukan melalui evaluasi dengan menganut prinsip keadilan, dan akuntabilitas;

(3)

Atas dasar data evaluasi keseluruhan tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini, maka dosen mata kuliah harus menentukan nilai akhir semester dalam bentuk huruf dan angka sebagai berikut :

(4)

Hasil penilaian akhir diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pada formulir Daftar Nilai Akhir Semester (DNAS) yang dikeluarkan oleh subbag Akademik dan tidak ada penambahan nama mahasiswa selain dari yang sudah tercantum.

Pasal 7.2 Derajat Keberhasilan

(1) Derajat keberhasilan dalam satu semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP); (2) Derajat keberhasilan mahasiswa secara kumulatif dinyatakan dalam Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK);

(3) Rentang IP dan IPK adalah 0 (nol) sampai dengan 4 (empat);

(4) Perhitungan IP dan IPK setiap mahasiswa dilakukan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Predikat 81 – 100 73 - 80 66 – 72 61 - 65 56 - 60 41 - 55 0 – 40 A B+ B C+ C D E 4 3.5 3 2.5 2 1 0 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Cukup Kurang Gagal

(16)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 16 IP tiap semester dihitung dengan rumus :

∑ ∑

IPK dihitung secara kumulatif dari semester I sampai dengan semester yang sudah diselesaikan

∑ ∑

Pasal 7.3 Yudisium

(1) Yudisium dilaksanakan pada akhir program dalam rapat Senat; (2) Persyaratan Yudisium adalah:

a. Telah mengkuti kegiatan Probinmaba; b. IPK > 2,0;

c. Tidak memiliki nilai “E”;

d. Nilai mata kuliah Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan mata kuliah keahlian minimal “C”;

e. Lulus Ujian Komprehensif dan Lulus Sidang Tugas Akhir.

(3) Yudisium diberikan dalam 3 (tiga) predikat, yaitu predikat tertinggi Dengan Pujian, predikat menengah Sangat Memuaskan, dan predikat dibawahnya Memuaskan;

Waktu Studi (termasuk masa cuti)

Indeks Prestasi Komulatif (IPK)

3,51 s.d 4,00 2,76 s.d 3,50 2,00 s.d 2,75

6 smt Dengan Pujian Sangat

Memuaskan Memuaskan

> 6 smt Memuaskan

(5) Hasil Yudisium ditetapkan dengan SK Direktur

Pasal 7.4 Transkrip Akademik, dan Ijazah

Transkrip akademik dan Ijazah diberikan kepada mahasiswa yang telah memenuhi segala ketentuan persyaratan administrasi akademik untuk menyelesaikan pendidikan di Poltekba.

(17)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 17 BAB 8

KECURANGAN AKADEMIK DAN SANGSINYA

Pasal 8.1 Kecurangan Akademik

Mahasiswa dilarang melakukan keurangan akademik sebagai berikut :

(1) Melakukan kecurangan pada waktu ujian, dengan cara menggunakan atau mencoba menggunakan informasi, bahan – bahan atau alat bantu lainnya pada saat ujian, kecuali atas seizin dosen yang berkepentingan;

(2) Mengganti, mengubah, atau memalsukan nilai, transkrip akademik, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), KHS, surat – surat keterangan, maupun tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik dan tata kehidupan kampus;

(3) Menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan kegiatan akademik;

(4) Menggunakan tulisan atau karya orang lain secara utuh sebagai tulisan atau karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik;

(5) Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah, atau mengancam dengan tujuan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan ujian, tugas-tugas perkuliahandan sebagainya;

(6) Menggantikan kedudukan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik lainnya, baik atas permintaan orang lain maupun kehendak sendiri;

(7) Menyuruh orang lain, baik sivitas akademika Poltekba maupun orang di luar Poltekba, untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas – tugas akademik, baik untuk kepentingan sendiri maupun orang lain.

Pasal 8.2 Sangsi

(1)

Pelaku perbuatan tersebut pada Pasal 8.1 dapat dikenakan sangsi berdasarkan tingkat pelanggaran yang telah dilakukan, yakni berupa :

a. Peringatan lisan atau tertulis

b. Skorsing atau tidak diperkenankan untuk mendapatkan pelayanan akademik selama kurun waktu tertentu.

c. Status kemahasiswaannya dicabut secara permanen.

(2)

Pelaksanaan sangsi akademik tersebut pada ayat (1) pasal 8.2 tidak akan mengubah batas waktu studi yang telah ditetapkan;

(18)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 18

(3)

Semua hal yang diperoleh dengan melakukan kecurangan akademik dinyatakan tidak

sah;

(4)

Kecuranganpada pasal 8.1, dikenakan sangsi sebagai berikut :

No Pasal Pelanggaran Sangsi

1 8.1.a Melakukan kecurangan waktu ujian

Peringatan tertulis dan diberi nilai 0 (nol)

2 8.1.b

Mengganti, mengubah, atau memalsukan nilai, transkrip akademik, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), KHS, surat – surat keterangan, maupun tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik dan tata kehidupan kampus;

Status Kemahasiswaan di-cabut secara permanen

3

8.1.c

Menyediakan sarana prasarana untuk kecurangan akademik

Skorsing tidak diperke-nankan untuk mendapatkan pelayanan akademik dalam kurun waktu 1 semester. 4 8.1.d

Menggunakan tulisan atau karya orang lain secara utuh sebagai tulisan atau karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik.

Skorsing tidak diperke-nankan untuk mendapatkan pelayanan akademik dalam kurun waktu 1 tahun.

5

8.1.e

Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah, atau mengancam dengan tujuan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan ujian, tugas-tugas perkuliahan dan sebagainya

Skorsing tidak diperke-nankan untuk mendapatkan pelayanan akademik dalam kurun waktu 1 semester.

6 8.1.f

Menggantikan

kedudukan/melakukan kegiatan untuk orang lain dalam kegiatan akademik

Status Kemahasiswaan dicabut secara permanen

(19)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 19 7 8.1.g Menyuruh orang lain untuk

melakukan tugas-tugas akademik.

Status Kemahasiswaan dicabut secara permanen

(5)

Sangsi akademik diberikan melalui SK Direktur Poltekbasetelah mendapat rekomendasi dari Program Studi terkait, atau yang ditunjuk untuk menanganinya.

BAB 9 LAIN-LAIN

Pasal 9.1 Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

(1)

KTM merupakan kartu identitas sebagai mahasiswa Poltekba yang dikeluarkan Subbag. AK yang berlaku selama mahasiswa yang bersangkutan masih menjadi mahasiswa;

(2)

Mahasiswa yang tidak memiliki KTM, tidak mendapatkan pelayanan akademik;

(3)

Jika KTM hilang, mahasiswa wajib memiliki Surat Keterangan KTM sementara yang dikeluarkan oleh Subbag. AK;

(4)

Prosedur pengajuan permohonan KTM baru adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang kehilangan KTM melapor kepada Kepolisian untuk mendapatkan surat keterangan kehilangan KTM;

b. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan KTM baru kepada Subbag Akademik yang disahkan Ketua Program Studi, dengan menunjukkan surat keterangan kehilangan KTM dari Kepolisian;

c. Mahasiswa tersebut mengisi formulir yang disediakan oleh Subbag. AK dengan melampirkan:

c.1. Surat keterangan kehilangan KTM dari Kepolisian;

c.2. Fotokopi tanda lunas pembayaran biaya pendidikan semester yang bersangkutan;

c.3 Membayar biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Berdasarkan keabsahan permohonan tersebut, Subbag. AK menerbitkan KTM baru.

Pasal 9.2 Ijazah Hilang

Prosedur pembuatan Surat Keterangan sebagai pengganti ijazah yang hilang adalah sebagai berikut :

(1) Lulusan Poltekba yang kehilangan ijazah melapor kepada Kepolisian untuk mendapatkan surat keterangan kehilangan ijazah;

(20)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 20 (2) Lulusan tersebut dapat mengajukan permohonan kepada Direktur Poltekba dengan tembusan kepada Ka. Program Studi yang bersangkutan untuk memperoleh Surat Keterangan Pengganti Ijazah yang hilang dengan melampirkan fotokopi surat keterangan kehilangan ijazah dari Kepolisian;

(3) Wakil Direktur I, atas nama Direktur Poltekba akan menerbitkan Surat Keputusan yang berisi pernyataan bahwa lulusan tersebut benar – benar lulusan Poltekba berdasarkan data dari Subbag AK ;

Pasal 9.3 Keberadaan Mahasiswa di Kampus

(1)

Kampus Poltekba berikut sarana dan prasarananya pada dasarnya dapat digunakan untuk melaksanakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh seluruh sivitas akademika Poltekba;

(2)

Fasilitas pendidikan hanya disediakan bagi mahasiswa Poltekba yang terdaftar secara sah;

(3)

Bagi mahasiswa yang tidak diperkenankan melanjutkan studi atau tidak diperkenankan mengikuti berbagai kegiatan akademik di Poltekba karena melanggar peraturan Poltekba, berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Mereka tidak dibenarkan untuk dilayani dalam seluruh kegiatan akademik termasuk kegiatan kurikuler ataupun nonkurikuler;

b. Keberadaan mereka di dalam kampus Poltekba, dikenakan peraturan yang berlaku bagi non sivitas akademika Poltekba khususnya, dan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia pada umumnya.

BAB 10

KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Pasal 10.1 Kegiatan Kemahasiswaan

(1) Kegiatan kemahasiswaan meliputi kegiatan yang bersifat kokurikuler atau ekstrakurikuler;

(2) Kegiatan kemahasiswaan kokurikulier atau ekstrakurikuler membutuhkan rekomendasi yang diatur sebagai berikut :

a. Rekomendasi kegiatan kemahasiswaan di Tingkat Poltekba dibuat oleh Wakil Direktur III;

b. Tingkat Jurusan dibuat oleh Ka. Jurusan dan harus dikoordinasikan dengan Wakil Direktur III.

(21)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 21 (3) Kegiatan kemahasiswaan dapat diizinkan apabila sesuai dengan pedoman sebagai

berikut :

a. Tidak mengganggu kegiatan resmi Poltekba; b. Tidak merusak citra Poltekba;

c. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa sesuai dengan visi dan misi Poltekba;

d. Mendapat izin penggunaan fasilitas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

e. Mengikuti peraturan tata tertib Poltekba;

f. Tidak bertentangan dengan pedoman kegiatan kemahasiswaan.

(4) Kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan pihak luar Poltekbaharus mendapat izin tertulis dari Wakil Direktur III;

(5) Kegiatan di luar kampus yang mengatasnamakan Poltekbaharus mendapat izin tertulis dari pimpinan Poltekba melalui Wakil Direktur III;

(6) Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus harus mengikuti norma, aturan dan adat yang berlaku di lingkungan setempat.

Pasal 10.2 Organisasi Kemahasiswaan

(1) Asas penyelenggaraan Organisasi Kemahasiswaan adalah sebagai berikut:

a. Organisasi Kemahasiswaaan di Poltekbatidak menginduk pada partai politik manapun;

b. Peraturan Organisasi Kemahasiswaan Poltekba yang berkaitan dengan keanggotaan, kebijakan, dan kegiatan organisasi tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku secara umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan yang berlaku di Poltekba;

c. Organisasi Kemahasiswaan dibentuk di tingkat Poltekba dan di tingkat Jurusan diatur dalam peraturan dan tata tertib organisasi mahasiswa Poltekba yang mengacu pada Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba.

(2) Organisasi kemahasiswaan Poltekbaharus terdaftar secara resmi di Wakil Direktur III dan diakui secara sah melalui Surat Keputusan Direktur. Ijin organisasi kemahasiswaan dilakukan setahun sekali sesuai dengan Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba; (3) Anggota Organisasi Kemahasiswaan Poltekba adalah seluruh mahasiswa yang

berminat dan terdaftar secara sah di Poltekba;

(4) Pengurus organisasi kemahasiswaan adalah mahasiswa yang memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

(22)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 22 a. Mahasiswa yang terdaftar pada semester yang sedang berjalan dan tidak sedang

menjalani sanksi;

b. Jabatan Ketua dan Wakil Ketua organisasi kemahasiswaan mempunyai IPK ≥ 2,85 dan pengurus lainnya mempunyai IPK ≥ 2,50;

c. Ketentuan lain diatur dalam Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba.

(5) Setiap organisasi kemahasiswaan memiliki pembimbing yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur Poltekba;

(6) Kegiatan organisasi kemahasiswaan di Poltekba dapat dilaksanakan apabila telah mendapatkan izin Direktur melalui Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, yang terdiri atas:

a. Kegiatan dilaksanakan berdasarkan Program Kerja : harus terencana dan terstruktur dalam satu periode kepengurusan sesuai dengan visi, misi, tujuan organisasi dan kegiatan tersebut harus disahkan oleh organisasi kemahasiswaan yang bersangkutan serta dikoordinasikan dengan pihak terkait;

b. Kegiatan non Program Kerja adalah kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan undangan dari pihak luar organisasi kemahaiswaan yang bersangkutan.

(7) Setiap kegiatan dilaksanakan berdasarkan proposal kegiatan yang dibuat dengan menggunakan format dan prosedur yang berlaku sesuai dengan Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba;

(8) Pembiayaan untuk keperluan dan kegiatan organisasi dapat diperoleh dari sumber – sumber keuangan sebagai berikut :

a. Iuran Anggota;

b. Bantuan yang tidak mengikat; c. Dana Kemahasiswaan;

d. Usaha organisasi yang dilakukan secara sah dan legal sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Sponsor yang mendukung dan mendanai kegiatan harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Saling menguntungkan;

2. Bukan berasal dan untuk kepentingan partai politik; 3. Bukan produk minuman keras;

4. Bukan produk rokok;

5. Bukan produk yang berkonotasi pornografi dan pornoaksi; 6. Bukan produk ilegal;

(23)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 23 7. Produk yang belum tercantum dalam ketentuan diatas, akan diatur kemudian oleh

Wakil Direktur III.

(9) Pendirian organisasi diusulkan oleh kelompok mahasiswa Poltekba yang memiliki minat dan ketertarikan di bidang yang sama, dengan mengikuti tata cara sebagai berikut : a. Organisasi Kemahasiswaan Poltekba harus memiliki anggota sekurang – kurangnya

20 orang yang dinyatakan dengan surat pernyataan seluruh anggota;

b. Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran organisasi kemahasiswaan sesuai dengan Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Poltekba;

c. Memiliki peraturan dan tata tertib.

(10) Wakil Direktur III dapat mencabut hak organisasi kemahasiswaan apabila terbukti : a. Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan, ketertiban, dan kelancaran

pelaksanaan proses pendidikan serta hal – hal lain yang merugikan Poltekba. b. Melanggar ketentuan dan peraturan Poltekba yang berlaku.

c. Bagi organisasi Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) yang tidak aktif melaksanakan kegiatan organisasi selama 1 (satu) semester.

Pasal 10.3 Tata Cara Perizinan dan Pemanfaatan Fasilitas

(1) Fasilitas Poltekba, baik yang berupa sarana maupun prasarana, dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan;

(2) Setiap penggunaan fasilitas Poltekbaharus seizin BUK;

(3) Ketua pelaksana kegiatan kemahasiswaan bertanggungjawab terhadap keamanan, keutuhan, dan kebersihan fasilitas yang digunakan.

BAB 11

LAYANAN MAHASISWA

Pasal 11.1 Beasiswa

(1) Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dapat bersifat mengikat dan tidak mengikat.

(2) Sumber Beasiswa berasal dari Pemerintah dan Swasta atau Industri (3) Tujuan pemberian beasiswa adalah :

a. Membantu biaya studi;

b. Membantu biaya hidup mahasiswa; c. Mendorong prestasi studi mahasiswa;

(24)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 24 d. Menumbuhkan kepedulian terhadap almamater .

(4) Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa:

a. Beasiswa mahasiswa berprestasi dengan IPK ≥ 3.0;

b. Beasiswa mahasiswa tidak mampu berdasarkan surat keterangan ( tidak mampu / penghasilan orang tua);

c. Aktif mengikuti perkuliahan dan mendapatkan rekomendasi dari dosen wali; d. Memiliki sertifikat Probinmaba.

(5) Penerima beasiswa berkewajiban :

a. Menunjukkan perilaku yang baik dan mentaati tata tertib yang berlaku di Poltekba; b. Belajar dan berusaha meningkatkan prestasi;

c. Menyampaikan laporan kemajuan studi pada akhir semester kepada pemberi beasiswa melalui Wakil Direktur III.

(6) Beasiswa dapat dihentikan apabila : a. Telah lulus Poltekba;

b. Tercabut status kemahasiswaannya dari Poltekba;

c. Penerima terbukti melanggar peraturan atau tata tertib di Poltekba dan peraturan lain yang berlaku;

d. Terbukti melakukan pemalsuan data ketika mengajukan permohonan beasiswa. e. Memperoleh beasiswa lain.

(7) Jika penerima beasiswa diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku di Poltekba maka untuk sementara beasiswa dapat dihentikan selama yang bersangkutan menjalani proses pemeriksaan. Jika yang bersangkutan ternyata terbukti tidak bersalah maka beasiswanya dapat diaktifkan kembali dan beasiswa yang tertunda selama proses pemeriksaan dapat dibayarkan.

Pasal 11.2 Bantuan untuk Mahasiswa

Bantuan di luar beasiswa dapat diberikan kepada mahasiswa yang memerlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11.3 Bimbingan dan Konseling

(1) Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan konsultasi resmi yang berorientasi pada mahasiswa yang memiliki permasalahan akademik dan non akademik.

(2) Tujuan bimbingan dan konseling adalah :

a. Membantu mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan non akademik yang dihadapi.

(25)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 25 b. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan pribadinya agar menjadi pribadi yang

dewasa, mantap dan bertanggung jawab. c. Membantu mahasiswa dalam bimbingan karir.

Pasal 11.4 Layanan Pengembangan Keprofesian dan Penempatan Tenaga Kerja Mahasiswa

(1) Layanan Pengembangan Keprofesian merupakan program ekstrakurikuler atau kokurikuler yang dilaksanakan berdasarkan:

a. Pemahaman mahasiswa terhadap hal – hal yang berkaitan dengan dunia kerja; b. Kebutuhan pemerintah, masyarakat, industri terhadap lulusan Poltekba.

(2) Pelayanan Pengembangan Keprofesian dan Organisasiyang diberikan berupa pendidikan, pelatihan, kesempatan kerja magang, perekrutan, latihan kewirausahaan dan pelayanan lainnya;

(3) Poltekba berkewajiban menjalin kerja sama dengan masyarakat, pemerintah kota dan industri untuk membuka dan memperbesar peluang kesempatan :

a. Kerja bagi lulusan Poltekba; b. Kerja magang;

c. Berlatih kewirausahaan;

d. Kerjasama yang berkaitan dengan kegiatan akademik; e. Kunjungan industri.

BAB 12 PELANGGARAN

Pasal 12.1 Azas

Jika mahasiswa melakukan pelanggaran dan tindakan yang merendahkan harkat dan martabat Poltekba, Poltekba dapat memberikan sangsi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 12.2 Tindakan Terlarang

Poltekba dapat memberikan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku jika mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan tersebut terbukti melakukan tindakan terlarang.

Pasal 12.2.1 Tindakan Terlarang Ringan

Poltekba dapat memberikan sanksi jika terbukti melakukan tindakan terlarang ringan antara lain :

(26)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 26 a. Menyalahgunakan penggunaan fasilitas kampus;

b. Merokok tidak pada tempat yang ditentukan.

c. Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan tata tertib dan norma yang berlaku. d. Berambut melebihi kerah (bagi laki-laki).

Pasal 12.2.2 Tindakan Terlarang Berat

Poltekba dapat memberikan sanksi jika terbukti melakukan tindakan terlarang berat antara lain :

a. Melakukan pemalsuan;

b. Melakukan pelanggaran dengan melakukan pemaksaan, mengancam dan mengintimidasi;

c. Mengganggu secara langsung jalannya kegiatan resmi Poltekba dengan cara kekerasan maupun dengan cara yang lain;

d. Menghasut atau mengadu domba; e. Berkelahi;

f. Melakukan pencurian;

g. Merusak fasilitas sarana dan prasarana;

h. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di Poltekba secara sistematis atau sengaja;

i. Melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia yang diancam dengan hukuman pidana penjara;

j. Melakukan penganiayaan termasuk pemukulan; k. Menghilangkan nyawa orang lain;

l. Bertindik atau bertato.

Pasal 12.3 Minuman Keras

(1) Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol seperti diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan R.I.

(2) Di lingkungan kampus, mahasiswa dilarang :

a. Memiliki atau membawa, menyimpan, memperdagangkan, atau menyebarkan minuman keras;

(27)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 27 Pasal 12.4 Narkotika dan Psikotropika

(1) Menurut Undang – undang R.I. Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika; yang dimaksud dengan narkotika ialah zat atau obat baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan;

(2) Menurut Undang – undang R.I. Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; yang dimaksud psikotropika ialah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku;

(3) Mahasiswa dilarang mengkonsumsi, membawa, memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan atau menguasai, memproduksi, mengolah, meracik, menyediakan, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli atau menukar narkotika/psikotropika tanpa izin yang berwenang.

Pasal 12.5 Judi

(1) Yang dimaksud dengan judi adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau barang lainnya yang mempunyai nilai atau harga dan mengakibatkan kerugian atau keuntungan salah satu pihak;

(2) Mahasiswa Poltekba dilarang berjudi, baik langsung maupun tidak langsung

Pasal 12.6 Senjata

(1) Yang diartikan dengan senjata adalah segala jenis alat yang dapat membahayakan atau menewaskan jika digunakan seperti diatur dalam Undang – Undang;

(2) Mahasiswa Poltekba dilarang membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarluaskan, membuat atau menggunakan senjata tanpa izin.

Pasal 12.7 Bahan Peledak

(1) Yang dimaksud dengan bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai atau terkena suatu aksi berupa panas, benturan, atau gesekan akan berubah secara kimiawi dalam waktu yang sangat singkat

(28)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 28 disertai dengan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi termasuk ke dalamnya bahan peledak yang digunakan untuk keperluan industri maupun militer;

(2) Mahasiswa Poltekba dilarang memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, membuat atau mengolah bahan peledak di lingkungan Poltekba tanpa ijin.

Pasal 12.8 Pelecehan dan Pelanggaran Seksual

(1) Yang dikategorikan dan dimaksud dengan tindakan/perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual adalah sebagai berikut :

a. Berprilaku atau mengucapkan kata–kata tidak senonoh yang dapat menyinggung perasaan orang lain;

b. Membawa, menyimpan dan menyebarluaskan hal yang berbau pornografi,

c. Memperkosa, melakukan perbuatan asusila, yang dapat menimbulkan perasaan tidak senang, sakit (fisik dan mental) serta terganggunya perasaan dan kehormatan bagi mereka yang terkena perbuatan dan tindakan tersebut atau selanjutnya disebut korban;

d. Kategori lain yang diatur dalam undang-undang yang berlaku.

(2) Tindakan/perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual dapat diproses apabila ada: a. Laporan dari pihak korban;

b. Laporan dari pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan korban (orang tua, wali atau keluarga);

c. Laporan dari saksi yang melihat terjadinya perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual tersebut.

BAB 13

SANKSI TINDAKAN TERLARANG

Pasal 13.1 Maksud dan Tujuan Sanksi

(1) Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada mahasiswa baik secara perorangan, kelompok/organisasi yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku;

(2) Sanksi dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai adanya peraturan yang harus diikuti, memberi peringatan terhadap tindakan yang salah serta sanksi tersebut menjadi peringatan untuk mendidik mahasiswa;

(29)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 29 (3) Sanksi dapat diberikan kepada mahasiswa (perorangan, organisasi atau penanggung jawab organisasi) atas tindakan atau perbuatan yang terbukti melanggar peraturan yang berlaku di Poltekba.

Pasal 13.2 Jenis Sanksi

(1) Jika mahasiswa melakukan pelanggaran maka dikenakan sanksi sesuai pedoman sebagai berikut :

No Pasal Bentuk Pelanggaran Sangsi Pelanggaran

1 12.2.1 Menyalahgunakan fasilitas kampus

Peringatan lisan s/d Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

2 12.2.1 Merokok tidak pada tempat yang ditentukan

Peringatan

Lisan s/d skorsing

3 12.2.1

Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan tatib dan norma yang berlaku

Peringatan

Lisan s/d skorsing

4 12.2.1 Rambut melebihi kerah (bagi laki-laki)

Peringatan

Lisan s/d skorsing

5 12.2.2 Melakukan pemalsuan Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

5 12.2.2 Melakukan pemaksaan,

pengancaman, mengintimidasi Skorsing.

6 12.2.2

Mengganggu jalannya aktifitas Poltekba dengan kekerasan/ anarkis

Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

7 12.2.2 Menghasut / mengadu domba/ provokator

Peringatan

Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

8 12.2.2 Berkelahi Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

9 12.2.2 Pencurian Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

10 12.2.2 Mengganggu jalannya aktifitas Poltekba dengan merusak

Pencabutan status sbg

(30)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 30 barang/gedung milik Poltekba

11 12.2.2

Melakukan pelanggaran terhadap peraturan Poltekba dan UU hukum RI

Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

12 12.2.2 Melakukan penganiayaan/ pemukulan

Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

13 12.2.2 Melakukan Pembunuhan Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

14 12.2.2 Bertindik / bertato Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

15 12.3 Minuman Keras Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

16 12.4 Membawa/menyimpan/pengguna/ menjual Narkoba

Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

17 12.5 Judi Pencabutan status sbg

Mahasiswa Secara Permanen

18 12.6 Membawa/menggunakan senjata

tajam Skorsing

19 12.7 Membawa/menggunakan bahan peledak

Skorsing s/d Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

20 12.8 Berperilaku tidak senonoh dan pelecehan seksual

Peringatan tertulis s/d Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

21 12.8

Membawa, menyimpan dan menyebarluaskan hal yang berbau pornografi

Peringatan tertulis s/d Pencabutan status sbg Mahasiswa Secara Permanen

22 12.8 Memperkosa Pencabutan status sbg

(31)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 31 (2) Jika Organisasi Kemahasiswaan melakukan pelanggaran, maka dikenakan sanksi

sesuai dengan pedoman sebagai berikut :

No Pasal Pelanggaran Sangsi Pelanggaran

1 12.2.1 Menyalahgunakan fasilitas kampus

Peringatan lisan s/d pembekuan organisasi

2 12.2.2 Melakukan pemalsuan Pencabutan SK pengurus organisasi

3 12.2.2 Melakukan pemaksaan,

pengancaman, mengintimidasi Pembekuan organisasi

4 12.2.2

Mengganggu jalannya aktivitas Poltekba dengan kekerasan/ anarkis

Pencabutan SK pengurus organisasi

5 12.2.2 Menghasut / mengadu domba Peringatan lisan s/d Pembekuan organisasi

6 12.2.2 Berkelahi Peringatan lisan s/d Pembekuan organisasi

7 12.2.2

Mengganggu jalannya aktifitas Poltekba dengan merusak barang/gedung milik Poltekba

Peringatan lisan s/d Pembekuan organisasi

8 12.2.2 Melakukan pelanggaran peraturan di Poltekba

Pencabutan SK pengurus organisasi

9 12.2.2 Melakukan pelanggaran UU/ hukum RI Pencabutan SK pengurus organisasi 10 12.2.2 Melakukan penganiayaan/pemukulan Pencabutan SK pengurus organisasi

Pasal 13.3 Prosedur Pemberian Sanksi

(1) Kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh perorangan dan organisasi kemahasiswaan dapat diproses oleh Wakil Direktur III atau yang ditunjuk untuk menanganinya berdasarkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan;

(2) Jika mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan telah terbukti melakukan pelanggaran maka jenis sanksi yang dikenakan kepada yang bersangkutan;

(3) Jika kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa Poltekba telah terbukti secara nyata dan telah diproses oleh lembaga peradilan atau kepolisian sesuai dengan

(32)

DRAFT PAK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2012

Page 32 peraturan dan perundang – undangan yang berlaku maka sanksi kepada mahasiswa baik perorangan, kelompok, atau organisasi dapat diputuskan oleh Direktur Poltekba tanpa perlu dilakukan pemeriksaan, penelitian dan evaluasi;

(4) Tenggang waktu sanksi adalah 1 tahun, sanksi yang lebih berat dapat diberikan apabila melakukan pelanggaran sejenis untuk tindakan terlarang ringan dalam tenggang waktu tersebut;

(5) Tenggang waktu sanksi adalah 1 tahun, sanksi yang lebih berat dapat diberikan apabila melakukan pelanggaran sejenis dan lainnya untuk tindakan terlarang berat dalam tenggang waktu tersebut.

BAGIAN IV PENUTUP

Pasal 15 Penutup

(1) Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini sebagai peraturan bagi seluruh mahasiswa Poltekba yang harus dipahami dan dijalankan selama masa pendidikannya; (2) Dalam keragu-raguan atau perbedaan penafsiran dari peraturan yang ada, Direktur

berhak membuat penafsiran dan kebijakan yang dianggap paling tepat;

(3) Peraturan tambahan dapat diterbitkan untuk mengatur hal-hal khusus lainnya yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan Poltekba;

(4) Peraturan tambahan tersebut dalam ayat (3) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini;

(5) Pelaksanaan Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini diberlakukan sejak ditetapkan;

(6) Dengan diberlakukannya Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ini, maka Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Balikpapan, 01 Agustus 2012

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN Direktur,

H. Riswan Asmaran, ST.,MM. NIP. 19660614 199003 1002

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang itulah yang akhirnya mendorong kami, Fakultas Ekonomi UP45 (Universitas Proklamasi 45), untuk menamai jurnal ini dengan nama Maksipreneur , alias Manajemen , Koperasi

4) mampu menyediakan jasa konsultasi dan supervisi serta melaksanakan kegiatan produktif di bidang kehutanan dan yang terkait. Kompetensi utama lulusan PSIK dirumuskan sebanyak

Deskripsi: Mata kuliah PENGANTAR ILMU KEHUTANAN akan mencakup topik bahasan: Sejarah singkat Kehutanan; Klasifkasi Hutan Dunia/Indonesia; Hasil Hutan; Jasa Lingkunan; Rekreasi

Puji ฀yukur kami ucapkan sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan “Peningkatan Parameter

Survei Harga Produsen (HP-S) digunakan untuk menyusun indeks harga komoditas non-pertanian dan non- konstruksi di tingkat produsen2. Sedangkan Survei Harga Produsen

Skripsi yang berjudul “ PERLINDUNGAN HUKUM PENGUSAHA KECIL PEMBUAT BUMBU JADI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN SISTEM KONSINYASI ” ini secara umum bertujuan

Ini adalah cara lain unt uk mengat akan bahw a gaji yang t inggi t idak akan menghalangi orang m elakukan korupsi, jika, sekali lagi, hukum t idak dit egakkan,

(2005: 555), based on a collaborative research project in England and New Zealand which examined the impact of education policy on primary teachers’ work and professional