• Tidak ada hasil yang ditemukan

USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA

WIDODO R.

Kelompok Peternak Kelinci Mandiri

Dusun Candi, Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang

PENDAHULUAN

Kelinci adalah hewan herbivora yang cukup unik karena tidak dapat mencerna serat kasar secara baik. Kelinci juga merupakan binatang kesayangan yang gerak-geriknya sangat menarik dan lucu, terutama di kalangan anak-anak. Namun di sisi lain kelinci adalah jenis hewan yang dari keseluruhanya dapat bermanfaat serta menguntungkan kita semua. Dari daging, kulit bulunya dan bahkan kotorannya sekalipun bisa kita manfaatkan menjadi pupuk organik yang sangat baik.

Di kalangan ilmu kedokteran kelinci juga mempunyai jasa yang cukup besar karena sering menjadi alat percobaan atau riset. Hewan kelinci khususnya di Indonesia juga belum begitu memasyarakat meski oleh pemerintah semenjak tahun 1982 sudah dicoba untuk dikembangkan menjadi sumber protein hewani selain dari daging sapi, kambing, ayam, dll.

Pada saat sekarang kelinci kebanyakan masih diusahakan menjadi ternak sambilan dengan kapasitas masing-masing peternak baru berkisar ± 25 s/d 50 ekor per kandang, meskipun ada juga yang sudah memiliki lebih dari 100 ekor, tetapi ada juga yang baru memiliki kurang dari 10 ekor.

Di kelompok Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) yang berdiri sejak 8 oktober 2002 dengan jumlah anggota 55 orang mempunyai populasi kelinci dewasa ± 842 ekor dengan jenis bermacam-macam, seperti Rex, Satin, Lyon, Vlamsereus, New Zealand White, Giant Chinchilla, dll.

Mengingat cukup cepatnya kelinci bisa berkembang biak dan juga mudah dalam pemeliharaan tentunya usaha budidaya ternak kelinci bisa dijadikan usaha sambilan ataupun usaha pokok yang cukup menguntungkan. Terlebih untuk usaha di bidang kelinci ini tidak terlalu membutuhkan modal yang banyak cukup bermodalkan 1 atau 2 pasang kelinci dengan harga per pasang bibit Rp. 50.000

usaha itu sudah bisa dimulai. Melihat hal itu, membudidayakan ternak kelinci sangat sesuai dengan kondisi kemampuan masyarakat Indonesia demikian halnya dengan potensi alam yang ada juga sangat mendukung, selain daripada itu komposisi kandungan gizi yang ada di dalam daging kelinci sangat baik mengingat prosentase kandungan lemaknya rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan kolesterol.

Ke depannya daging kelinci juga bisa menjadi solusi sebagai pengganti daging ayam yang saat sekarang terkena wabah flu burung itulah beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha budidaya ternak kelinci.

JENIS-JENIS KELINCI YANG DIUSAHAKAN OLEH ANGGOTA

KELOMPOK

Di Kelompok Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) jenis kelinci yang diusahakan atau dipelihara beraneka ragam jenisnya, seperti dilihat di Tabel 1. Namun ada satu hal bahwa Secara umum asal-usul kelinci yang dimiliki oleh anggota kelompok sudah tidak diketahui galurnya dan dari negara mana dan ini juga seperti kondisi perkelincian di Indonesia pada umumnya serta di sekitar wilayah Ngluwar, Magelang, dan DIY pada khususnya.

Kelinci yang ada di perkumpulan kami dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan klasifikasi bobot badan dan tujuan dari pemeliharaanya.

Beberapa jenis/ras kelinci yang tertulis pada Tabel 1 adalah merupakan jenis yang dipelihara oleh anggota kelompok. Sedangkan menurut klasifikasi tipe manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Tipe kecil, biasanya dipelihara untuk dimanfaatkan sebagai binatang kesayangan karena tingkah lakunya yang lucu dan juga

(2)

warna bulunya cukup menarik serta postur tubuhnya secara umum kecil. Contoh: Lyon, lop dwarf, dutch, polish, dll.

2. Tipe sedang, kelinci tipe ini sering dipelihara untuk diambil daging sekaligus kulit bulunya dan juga merupakan binatang kesayangan karena warna bulunya sangat menarik dan kelihatan mengkilat. Contoh: Aneka Rex, Satin. 3. Tipe berat, tipe kelinci ini merupakan

hewan dwi guna, dan dipelihara untuk diambil dagingnya serta juga kulit bulunya karena kelinci jenis ini secara umum adalah jenis kelinci besar. Contoh: Vlaamsereus, New Zealand White, Chekered giant, dll.

Selain dari jenis tersebut di kelompok kami juga masih ada jenis kelinci lain yakni kelinci local dan semi lokal/bligon/campuran dan di luar itu sebenarnya jenis lainnya masih ada.

Tabel 1. Tipe kelinci yang dipelihara kelompok peternak kelinci mandiri

Jenis kelinci/ras Bobot rata-rata (kg) Negara asal Kelinci tipe kecil

Lyon 2 Inggris

Lop dwarf 2 Belanda

Polish 2-2,5 Inggris

Dutch 2 Belgia

Kelinci sedang

Rex (macam-macam Rex) Rex Dalmatian Black Rex White Rex Rex Papilon 2-3 2-3 2-3 2-3 2-3 Perancis Satin 2-3 Amerika Serikat Kelinci tipe berat ≥5

Vlaamsereus/ Flemish giant

4,5-6 Inggris New Zealand White 5 Amerika

serikat

American Giant 4-6 Amerika

Serikat

CIRI-CIRI BAKALAN BIBIT DAN INDUKAN YANG BAIK

Dari beberapa pengalaman yang ada di kelompok kami kriteria bakalan bibit dan indukan yang baik untuk dipelihara biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Kepala

Untuk kelinci tipe kecil pada jenis Lop mempunyai bentuk agak pendek bulat/buldog atau sesuai dengan postur tubuhnya. Demikian juga dengan kepala kelinci tipe sedang maupun tipe berat bentuk dan ukuran kepala yang baik adalah yang seimbang dengan tubuh masing-masing jenis kelinci.

Bagian telinga

Untuk jenis kelinci tipe berat berbentuk panjang dan lebar serta besar namun sebaliknya dengan kelinci tipe kecil seperti Lyon, tetapi untuk jenis Lop bagian telinganya biasanya berbentuk khas yakni menggantung.

Mata

Daya pandangnya terlihat cerah dan jernih serta bercahaya, berbentuk bulat.

Hidung

Terlihat kering tidak basah bagian moncong mulut dalam keadaan bersih

Bentuk badan

Bulat memanjang dengan komposisi dada lebar dan padat ini untuk tipe kelinci berat yang mengarah pada kelinci jenis pedaging sedang untuk ciri-ciri calon indukan yang baik, selain berbadan panjang dan dada lebar bagian tulang pinggang juga harus lebar. Puting susunya ada 8 buah dan berasal dari keturunan beranak minimal 6 ekor.

(3)

Ekor

Posisi ekor tumbuh berbentuk lurus ke atas dan terlihat menempel dengan punggung tidak menyamping ke kiri atau kanan.

Kaki

Posisi kaki depan berjarak seimbang dengan bagian belakang dengan ciri bentuk sempurna kaki bagian belakang kiri dan kanan tampak rapat pada bagian badan dan sesuai dengan postur tubuh jenis kelinci masing-masing.

Bulu

Usahakan untuk semua kelinci yang akan dipilih dicari yang warna bulunya cerah bercahaya, mempunyai ukuran sama dan tidak mudah rontok sebab hal itu juga menunjukkan kondisi kelinci dalam keadaan sehat dan normal.

Dari beberapa kriteria yang ada tersebut diatas komposisi keseluruhan tubuh kelinci yang akan di pilih harus seimbang baik bentuk kepala, tubuh dan yang lainnya. Untuk kriteria anakan usahakan berasal dari induk kelinci yang mempunyai anak lebih dari enam ekor.

Bila semua ciri itu sudah terpenuhi selanjutnya faktor pakan dan pemeliharaan yang akan menentukan berhasil tidaknya usaha kita beternak kelinci baik usaha beternak tersebut bertujuan untuk:

1. Kesenangan 2. Diambil dagingnya 3. Diambil kulit bulunya 4. Penyedia bibit

5. Diambil daging dan kulit bulunya

PEMELIHARAAN DAN PERKEMBANGBIAKAN

Pemeliharaan dengan tekun dan disiplin secara umum menjadi kata kunci yang tidak bisa diabaikan agar usaha budi daya kelinci bisa berhasil dengan baik. Hal tersebut karena berkaitan erat dengan berbagai macam faktor seperti:

1. Faktor kebersihan kandang akan sangat erat kaitanya dengan kesehatan ternak kelinci yang ada di kandang.

2. Faktor pengamatan harian rutin ini berhubungan dengan keadaan kondisi rutin hewan ternak yang ada, kondisinya bagaimana sehat atau tidak semua itu kalau tanpa perlakuan pengamatan yang baik kita tidak akan tahu.

Dalam hal perkembangbiakan kelinci juga membutuhkan perhatian yang terus menerus karena pada saat kelinci dikawinkan sampai masa melahirkan dan sapih anak, penanganan yang dibutuhkan juga harus sesuai fasenya.

Masa birahi calon induk akan kelihatan jelas bila sudah mencapai ± umur 7 bulan, untuk jenis kelinci tipe berat dengan ciri spesifik bagian vulvanya berwarna merah jambu dan basah, ciri lain kelinci akan tampak gelisah lalu bila diusap-usap bagian punggung dia akan mengangkat bagian pantat lebih tinggi/menungging. Sebetulnya kelinci tipe berat sekalipun bisa dicoba untuk dikawinkan mulai umur 5,5 bulan, tetapi bila hal tersebut di lakukan kualitas anakan yang dilahirkan kelak kurang baik mutunya. Mengawinkan kelinci dilakukan dengan cara, kelinci betina yang sedang birahi dimasukkan ke dalam kandang kelinci jantan. Bila si betina suka dan siap untuk dikawin dia akan mengangkat bagian pantat pada saat kelinci jantan menaikinya.

Proses perkawinan akan berlangsung dan berhasil, dengan ciri kelinci jantan jatuh terguling di sisi kelinci betina sambil bersuara.

Untuk kelinci jantan biasanya akan selalu siap mengawini kelinci betina yang disodorkan kepadanya tetapi sebaiknya kelinci jantan dikawinkan selang 3 hari sekali dengan satu jantan idealnya hanya melayani ± 8 ekor betina.

Masa bunting kelinci betina yang sudah dikawinkan akan berlangsung antara 28 s/d 36 hari. Oleh karena itu bila masa bunting sudah mencapai ± 26 hari kotak sarang untuk tempat kelinci melahirkan segera dimasukan di dalam kandang.

Saat menjelang kelinci melahirkan di dalam kandangnya sebaiknya diberi air minum secukupnya sampai anak-anaknya lahir. Hal ini untuk mencegah agar si induk tidak memakan anak-anaknya yang baru dilahirkan.

(4)

Setelah kelahiran terjadi di dalam kotak sarang, bila belum ada bulu dari induknya usahakan dibantu dengan mencabuti saja bulu bagian perut dekat puting untuk sarang anak yang baru lahir agar tetap hangat.

Selanjutnya usahakan diamati minimal 1 kali dalam sehari. Usia 0–5 hari anakan yang baru lahir akan terlihat plontos tanpa bulu dan kemudian berangsur-angsur akan tampak tumbuh bulu dengan karakter warnanya masing-masing di hari ke 20/22. Dari saat lahir anakan akan mulai belajar untuk keluar sarang. Bila dalam kondisi pertumbuhan yang normal anakan pada usia ± 25 hari sudah mulai belajar makan apa yang disediakan di dalam kandang. Usahakan jumlah pakan ditambah agar anakan yang masih kelihatan kecil mungil dan lucu dapat makan dengan kenyang supaya pertumbuhanya berjalan dengan normal, cepat dan baik.

Anakan usia paling baik dilakukan penyapihan adalah bila sudah mencapai umur 2 bulan sebab bila belum mencapai usia 2 bulan dilakukan penyapihan, si anak akan mengalami kemunduran di dalam pertumbuhannya, induknya juga bisa terkena radang puting susu. Dengan kondisi umur sapih yang sudah mencapai umur 2 bulan dan pertumbuhan wajar, kelinci anakan tersebut sudah layak dan laku untuk dijual dengan harga Rp. 25.000/ ekor, di lingkungan kelompok kami.

Sebaiknya saat kita melakukan penyapihan dilakukan pula seleksi antara anakan yang jantan dan betina dan dipisahkan sekalian berdasarkan jenis kelaminnya masing-masing, supaya pertumbuhan lebih baik dan cepat. Dari umur sapih sampai umur tiga bulan kelinci-kelinci anakan tersebut masih bisa dipelihara dengan sistem koloni/berkelompok dalam satu kandang. Untuk satu kandang bisa diisi 5 ekor kelinci yang sama jenisnya. Dan mulai umur 3 bulan ke atas kelinci bakalan tersebut di usahakan untuk ditempatkan terpisah. Satu kandang hanya berisi satu ekor saja sampai dewasa dan siap untuk dikawinkan yakni pada usia lebih kurang 7 bulan untuk jenis kelinci tipe berat/besar, sedangkan untuk jenis kelinci tipe kecil bisa pada umur 6 bulan.

PAKAN DAN PEMBERIANNYA

Jenis pakan untuk kelinci terdiri dari berbagai macam, tetapi perlu diingat bahwa

kelinci termasuk herbivora yang tidak dapat mencerna serat-serat secara baik hal ini dimungkinkan karena kelinci tidak memiliki perut rumen seperti halnya hewan herbivora yang lain seperti sapi, kambing, dll.

Untuk jenis kelinci yang masih hidup secara liar pakannya tentu lebih banyak berupa hijauan dan biji-bijian yang ada dilingkunganya tetapi untuk kelinci yang sudah diternakan secara intensif biasanya pakan akan diambil dari bahan yang mudah didapat, murah, ada setiap saat, berkwalitas baik untuk kelinci atau mengandung protein sesuai yang dibutuhkan oleh kelinci. Pakan tersebut di atas bisa berupa, hijauan, biji-bijian, umbi-umbian, konsentrat dan lain sebagainya. Kalau di kelompok kami pakan berasal dari ampas tahu, bekatul, ampas singkong, konsentrat sapi ditambah mineral atau bisa dari pakan buatan pabrik dan rumput-rumputan. Untuk jenis pakan dari hijauan/ rerumputan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan pada kelinci. Ada beberapa jenis hijauan yang sebaiknya tidak usah diberikan yakni rumput-rumputan yang berbulu, seperti rumput alang-alang, gajahan tua/rumput kolonjono, dll.

Kenapa pakan dari hijauan sebaiknya di layukan terlebih dahulu? Berdasarkan dari pengalaman kelompok kami bilamana rumput yang masih segar langsung diberikan bisa menjadi penyebab kelinci kena mencret lalu kembung dan biasanya bila penangananya terlambat akan berakhir pada kematian.

Di dalam usaha budidaya ternak kelinci pakan merupakan bagian vital untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan oleh peternak. Dengan kapasitas jumlah ternak kelinci yang sudah mencapai ratusan ekor ke atas dibutuhkan pula pakan yang kontinyu dengan jumlah yang pasti serta berkualitas baik.

Contoh komposisi campuran untuk sejumlah kelinci 100 ekor dengan sekali makan yang dilakukan oleh salah satu anggota kelompok kami:

Bahan-bahan

1. Dua masak ampas tahu asal masakan bahan 10 kg kedelai

2. Setengah kg konsentrat sapi 3. Mineral sapi 5 sendok makan

(5)

4. Garam dapur 3 sendok makan

5. Bahan pengurai dan pengurang bau limbah kotoran bisa dari P Bio/EM4/Starbio dan lain-lain sebanyak 5 sendok makan.

6. Bekatul 2 kg/ampas ketela/singkong Semua bahan tersebut dicampur sampai merata selanjutnya bisa diberikan untuk jatah sekali makan pagi. Demikian pula halnya untuk pakan sore hari bisa diberikan dengan komposisi campuran yang sama, sedangkan untuk siang hari bisa diberikan pakan dari hijauan atau sisa sayuran.

Adapun mengenai harga pakan tersebut bila dihitung dengan rupiah adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Perkiraan harga pakan

Bahan Rp. Ampas tahu 2 masakan 5.000

Setengah kg konsentrat sapi 1.250 Lima sendok mineral sapi 250 Tiga sendok garam dapur 50

Lima sendok pengurai 100

Dua kg bekatul 1.200

Jumlah 7.850 Dihitung totalnya Rp. 7.850/100 ekor untuk

sekali makan Rp. 7.850/100 = Rp. 78,5 X 2 = Rp. 157 (untuk pakan pagi dan sore hari).

Hijauan/rumput untuk siang hari 1 karung penuh seharga Rp. 2.500/100 = Rp. 25.

Bila dijumlahkan Rp. 157 + Rp. 25 = Rp. 182 untuk pakan kelinci satu hari.

Lalu kapan waktu pemberian pakan sebaiknya dilakukan:

1. Pagi ± jam 08.00

Sesudah proses pembersihan kandang selesai dilakukan pakan dari ampas tahu yang sudah dicampur dengan bahan lain seperti tersebut diatas bisa diberikan masing-masing satu cubuk.

2. Siang ± jam 13.00

Pakan dari jenis hijauan/rumput-rumputan bisa diberikan dengan kapasitas 1 genggam besar untuk satu ekor ± 0,5 kg atau ½ kg. 3. Sore ± jam 17.00

Pakan dengan jenis sama dengan yang diberikan pada pagi hari yakni terdiri dari ampas tahu yang sudah dicampur merata.

Di tempat kami air minum tidak diberikan secara khusus, hal ini dikarenakan kandungan air yang ada di ampas tahu sudah cukup tinggi demikian halnya yang diberi pakan dari rumput hijauan, selain itu juga untuk menjaga kondisi kandang agar tidak kotor. Perlu dingat untuk induk kelinci yang sedang bunting sebaiknya jumlah pakan yang diberikan ditambah ½ kapasitas biasanya demikian pula halnya untuk kelinci yang sedang menyusui. Jumlah bobot pakan masing-masing kelinci sebenarnya bervariasi sesuai ukuran tubuhnya, namun secara umum bisa di ambil rata-rata berdasar umur:

1. Kelinci anakan umur 2–4 bulan dengan ukuran bobot 2–3,5 kg membutuhkan pakan ± 175 g/hari

2. Kelinci umur ± 5 bulan dengan ukuran bobot rata-rata 4 kg membutuhkan ± 190 g/hari

3. Kelinci dewasa umur ± 6 bulan keatas dengan ukuran ± 4,5 kg keatas membutuhkan pakan ± 200 g/hari.

Pakan tersebut di atas adalah dari bahan campuran di luar hijauan rumput, sedangkan untuk pakan yang berasal dari hijauan bisa diberikan dengan jumlah ± 0,5 kg/hari.

MACAM PENYAKIT DAN PENANGANANNYA

Penyebab kerugian yang cukup besar pada para peternak kelinci adalah karena adanya jenis penyakit yang timbul sebagai akibat ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang selain itu juga karena kebutuhan zat nutrisi untuk kelinci tidak dipenuhi secara kontinyu.

Beberapa penyakit yang biasanya menyerang kelinci adalah:

1. Scabies/gudig/kudis

Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang disebut dengan Darcoptes scabies. Bagian yang sering diserang adalah bagian tepi telinga dengan bintik-bintik coklat. Biasanya akan menjalar ke bagian seputar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki. Bagian pangkal kuku akan terlihat membengkak berwarna kemerah-merahan

(6)

kalau penyakit ini tidak segera ditangani akan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Kalau di kelompok kami biasanya diatasi dengan cara menyuntik di bagian bawah kulit pengguna, tetapi jangan sampai masuk ke dalam daging (atau diistilahkan dengan cara subkutan) dosisnya sebanyak 0,02 ml untuk kelinci usia 3 bulan ke atas, sedangkan untuk kelinci anak-anak dosisnya hanya 0,01 ml, nama obatnya adalah wormectin. Biasanya tersedia di toko yang menjual kebutuhan ternak, atau dapat juga dengan diolesi salep belerang. Untuk menghindari dari penularan sebaiknya kelinci yang terserang dipisahkan/diisolasi ke tempat tersendiri. 2. Pilek/flu/influenza

Penyakit ini biasanya tidak begitu berbahaya bila segera tertangani namun juga akan menjadi fatal akibatnya bila dibiarkan. Penyebabnya adalah virus/bakteri. Gejala:

a. Kelinci mengalami bersin-bersin b. Nafsu makan menurun

c. Bagian hidung dan sekitar lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki menggaruk-garuk bagian yang basah. Bila serangan pilek ini cukup berat dan lama biasanya akan menjalar pada peradangan di bagian rongga hidung lalu menjadi penyebab gangguan pernafasan sehingga kelinci juga bisa menjadi lemas dan mati.

Penanganan:

a. Bagian hidung dan sekitarnya yang basah oleh ingus dan mengerak di seka dengan kain halus yang dibasahi air hangat sampai terlihat bersih. Kemudian dilap kain kering selanjutnya bisa diberi obat salep zinooxida dan dijemur sebentar atau bisa juga ditetesi dengan obat tetes influenza.

b. Upayakan dalam menangani penyakit ini jangan sampai terlambat.

Pencegahan:

Untuk penyakit influenza pada kelinci biasanya disebabkan karena kondisi kandang yang terlalu lembab. Untuk itu diusahakan kandang dan lingkungan bisa terkena sinar matahari atau udara dalam kandang bisa selalu berganti. Kelinci yang terserang influenza bisa dipindahkan ke tempat lebih hangat.

3. Radang puting susu/susu membengkak dan mengeras (mastitis)

Biasanya disebabkan oleh karena air susu yang keluar hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Hal ini timbul bisa karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusui juga bisa karena waktu penyapihan yang terlalu mendadak dan belum saatnya sehingga air susu yang seharusnya masih tersedia tidak tersalurkan.

Gejala:

Bagian puting susu membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda. Bila dipegang terasa panas dan keras, lama kelamaan warna kulit di sekitar puting susu terlihat berwarna gelap dan bila dibiarkan bisa menjadi pecah.

Pencegahan:

a. Usahakan kondisi lingkungan kandang tenang tidak bising dan jauhkan induk kelinci dari gangguan yang membuat gelisah.

b. Penyapihan jangan dilakukan dalam waktu mendadak, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya ± 40−45 hari.

c. Induk yang sedang menyusui diusahakan jangan dipindah-pindah tempatnya dari kandang saat melahirkan agar tidak stress.

4. Mencret (diare)

Kebiasaan dari penyakit mencret pada hewan kelinci biasanya berakhir dengan

(7)

kembung dan berujung pada kematian dan ini menjadi faktor cukup penting yang menimbulkan kerugian pada para peternak kelinci sementara waktu ini.

Penyebab:

a. Pakan yang diberikan sudah basi atau kadaluarsa

b. Pakan dari hijauan diberikan dalam bentuk masih sangat segar dan dari hijauan yang tinggi kandungan airnya. c. Waktu pemberian pakan tidak tetap

demikian juga dengan jumlah dan jenisnya antara pakan yang berserat kasar dengan yang tidak berserat dan kadar protein tidak seimbang dengan kebutuhannya.

Gejala:

a. nafsu makan hilang

b. kelinci tidak suka bergerak dan hanya diam di sisi/pojok kandang

c. bulu kelihatan kasar d. perut kosong

e. bentuk kotorannya encer Pengobatannya/pencegahannya

a. Bila kelinci sudah terlanjur terkena mencret disendirikan dan jangan diberi pakan dari hijauan segar. Berikan pakan dari batang dan daun kacang yang sudah dikeringkan atau juga bisa dengan daun pisang kepok yang agak muda.

b. Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru dan bisa dicampur obat mencret untuk manusia contoh: siba, diapet dll. namun ukuran dosisnya disesuaikan dengan ukuran serta umur kelinci.

c. Bisa diberi perasan air kunyit yang dimasukan lewat mulut ± 2 ml.

Itulah beberapa jenis penyakit yang sering timbul pada kelinci dan sering menimbulkan kerugian. Sebenarnya masih banyak lagi penyakit-penyakit yang ada pada kelinci namun disini hanya kita ambil dari jenis yang acapkali terjadi.

Contoh penyakit yang lain adalah: Radang paru-paru, berak darah, radang mata, cacingan, dll. Tetapi dari semua penyakit yang ada bisa diupayakan untuk dicegah dengan kedisiplinan dalam menjaga kebersihan kandang, tempat pakan dan minum serta semua yang berhubungan dengan usaha ternak kelinci yang kita geluti.

POTENSI USAHA TERNAK KELINCI DAN PASARNYA DI MASA DATANG

Daging kelinci berdasarkan hasil berbagai penelitian merupakan daging yang mengandung kadar gizi cukup aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan, baik anak-anak, orang dewasa atau bahkan orang tua sekalipun (Tabel 3).

Dengan melihat komposisi perbandingan daging kelinci bila dibandingkan dengan daging hewan ternak lain seperti ayam, kambing, sapi, dan lain-lain, daging kelinci mempunyai beberapa kelebihan/ keunggulan seperti: Rendah kolesterol, rendah lemak dan mengandung protein yang cukup tinggi, dengan demikian aman untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang punya masalah dengan kolesterol atau kesehatannya.

Selain dari beberapa kelebihan akan kandungan gizi yang ada, hewan kelinci juga mempunyai keunggulan yang lain yakni cepat dalam berkembang biak, karena dalam waktu satu tahun seekor induk kelinci yang baik kualitasnya bisa beranak minimal 4 kali dengan jumlah anakan rata-rata 5 s/d 7 ekor setiap kali beranak, bahkan bisa juga mencapai 12 ekor anak, tetapi bisa hanya beranak sebanyak 2 atau 3 ekor.

Jadi bisa disimpulkan bahwa kelinci mempunyai kemampuan cukup tinggi untuk dijadikan hewan penghasil daging. Sebagai solusi pengganti daging ayam yang akhir-akhir ini terbentur adanya penyakit flu burung dan juga secara umum kurang begitu baik efeknya pada kesehatan orang yang mengkonsumsi secara terus menerus, mengingat ayam pedaging diberi pakan dan obat-obatan untuk memacu pertumbuhannya.

(8)

Tabel 3. Komposisi daging kelinci dibandingkan dengan daging ternak lain

Jenis daging Protein % Lemak % Kadar air % Kadar kalori mg/kg

Kelinci 20,8 10,2 67,9 7,3

Ayam 20,0 11,0 67,6 7,5

Anak sapi (veal) 18,8 14,0 66,0 8,4

Kalkun 20,1 22,0 58,3 10,9

Sapi 16,3 28,0 55,0 13,3

Domba 15,7 27,7 55,8 13,1

Babi 11,9 40,0 42,0 18,9

Sumber: PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN (1984)

Selain kelebihan dari dagingnya yang aman untuk dikonsumsi, kelebihan yang lain dari hewan kelinci adalah manfaat kulit bulunya bisa dijadikan bahan pembuat mantel bulu. Biasanya yang digunakan dari kelinci jenis Rex dan Satin. Sedangkan harga untuk sebuah mantel bulu terbaik yang dibuat dari kulit bulu kelinci di luar negeri bisa mencapai 10 s/d 30 juta per potong pakaian wool. Negara yang membuat antara lain China, Taiwan dan lain-lain. Dengan melihat tingginya harga produk pakaian wool berbahan dari kulit bulu kelinci, maka kita bisa menghitung bahwasanya harga kulit bulu kelinci yang sudah disamak secara betul dan dengan kualitas baik akan tinggi nilai jualnya. Bahkan kalau dihitung-hitung antara harga produk daging dan kulit bulunya lebih mahal harga kulit bulunya.

Manfaat lain dari hewan kelinci yaitu limbah yang berupa urine dan kotorannya dapat dipakai untuk pupuk sebagai penyubur tanah. Dari beberapa uji coba pemanfaatan pupuk cair berbahan baku urine kelinci untuk pemupukan tanaman mentimun, kacang panjang, gambas dan cabe hasilnya bisa meningkat antara 20 s/d 100%. Khusus untuk tanaman cabe yang kami amati dengan cara cukup cermat ada beberapa hal, yaitu:

a. Lama waktu panen dan usia tanaman bisa menjadi ± 16 bulan.

b. Cabe yang dihasilkan bisa terlihat lebih bernas dan rasanya lebih pedas serta renyah, selain itu juga lebih tahan lama. c. Prosentase untuk terserang penyakit bule

daun lebih kecil hanya sekitar 10% (dari hasil uji coba).

Sedangkan yang kami perlakukan dengan pupuk dan obat-obatan kimia jangka waktu

panen dan usia tanaman hanya ± 12 bulan saja. Yang menggunakan perlakuan semi atau 50% kimia dan 50% Pupuk kandang jangka waktu panen dan usia tanaman menjadi ± 14 bulan. Tetapi secara keseluruhan hasil produksi tanaman yang ditanam dengan menggunakan pupuk kompos dan dikocor serta disemprot urine kelinci tanpa memakai bahan dari kimia apabila dikonsumsi tidak akan membawa efek samping pada tubuh orang yang memakannya. Tidak demikian halnya dengan cabe yang ditanam menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia sebagai pemberantas hama hasilnya bila dikonsumsi tentu akan ada efek samping, minimal dalam jangka panjang karena kandungan kimia dalam cabe tidak akan hilang.

Di kelompok kami (KPKM/Kelompok Peternak Kelinci Mandiri) pada saat ini sedang melakukan uji coba pemanfaatan pupuk cair dari urine kelinci untuk tanaman anggrek dan pada tanaman hias yang lain.

Dengan melihat manfaat dari limbah urine dan kotoran kelinci untuk pupuk tanaman ditambah pada saat sekarang ini dunia pertanian dan perkebunan sedang mengalami deman pupuk organik, maka disitulah ternak kelinci bisa menjadi andalan ke depannya, karena limbah urine dan kotoran kelinci termasuk jenis pupuk kandang yang sangat baik untuk hampir semua tanaman.

Saat sekarang di lingkungan Jawa Tengah bagian selatan, timur dan DIY mulai bermunculan pedagang-pedagang sate, gulai dan tongseng kelinci dengan kapasitas potong masing-masing pedagang bervariasi. Contoh dari ± 10 orang pedagang sate kelinci yang pernah penulis amati kebutuhan mereka per hari mencapai ± 150 ekor, dan mereka harus

(9)

mencari ke daerah lain seperti ke Solo, Cilacap dan lain-lain guna memenuhi kebutuhan mereka.

Di tingkat pasar terbuka untuk hewan ternak kelinci sekarang juga mulai tumbuh, seperti di pasar hewan Muntilan yang sudah berjalan ± 2 tahun terakhir ini dengan kapasitas pasar setiap hari pasaran yang jatuh pada hari Kliwon bisa mencapai kisaran ± 300 s/d 500 ekor/hari pasaran.

Tetapi kebanyakan dari jumlah yang ada tersebut bagian terbesar masih didominasi oleh kelinci jenis lokal ataupun campuran/bligon, untuk jenis yang keturunan unggul masih sedikit jumlahnya. Karena untuk kelinci keturunan jenis unggul yang dijual ke pasar oleh para peternak adalah kelinci afkir atau mereka menjual karena terpaksa butuh uang dan sementara waktu ini kebanyakan anak-anak kelinci yang baru lahir masih dipelihara sendiri untuk dikembangkan. Angka populasi kelinci yang ada di Perhimpunan Peternak Kelinci Magelang adalah sekitar ± 5.642 ekor, berdasarkan data bulan Agustus 2005 dengan jumlah peternaknya ada 360 kepala keluarga. Jadi kalau di rata-rata per KK masing-masing baru memiliki ± 16 ekor.

Tetapi dengan jumlah yang 5.642 ekor tersebut kalau salah seorang peternak ditantang untuk melakukan pasokan secara rutin 100 ekor per minggu hingga saat sekarang ini belum ada yang mampu memenuhi. Belum lagi adanya tawaran dari beberapa pengusaha yang ingin membuat makanan olahan dari daging kelinci sampai sekarang hasrat mereka juga belum bisa kami penuhi.

Dengan melihat begitu besarnya potensi pasar dari daging kelinci baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor dan juga potensi kulit bulunya bahkan limbah kotorannya, tentunya sekarang tinggal tergantung dari kita semua mau kita apakan potensi yang ada tersebut?

MANFAAT LIMBAH (URINE DAN KOTORAN KELINCI UNTUK PUPUK

ORGANIK)

Dari usaha budidaya ternak kelinci kita bisa mendapatkan nilai tambah yang justru sangat membantu dalam upaya kita untuk terbiasa dengan pola makan makanan yang sehat. Di

masa revolusi hijau masalah efek dari produk tanaman yang dihasilkan dengan penggunaan pupuk kimia belum begitu diperhatikan dan dipermasalahkan, tetapi dengan banyaknya data serta fakta orang banyak bermasalah di kesehatannya barulah masalah asal usul makanan tersebut mulai diperhatikan, terutama mengenai tatacara bercocok tanam dan pupuk yang digunakan.

Mengingat akan masalah kesehatan manusia sangatlah penting artinya bagi kehidupan maka jalan keluar menuju arah sehat itu sekarang banyak diupayakan dengan berbagai cara. Bertanam secara organik adalah salah satu cara untuk mendapatkan bahan makanan yang sehat terbebas dari unsur pupuk dan obat kimia. Untuk itu urine dan kotoran dari ternak kelinci bisa menjadi solusi pengganti pupuk dan obat pemberantas hama yang digunakan bahan pokoknya tidak berasal dari obat-obatan kimia.

Pupuk cair dari urine kelinci berdasarkan pengamatan pemakaian yang penulis lakukan pada tanaman hortikultur, contoh mentimun, kacang panjang dll bisa meningkatkan hasil antara 20 s/d 100%. Selain itu dalam hal rasa, dan daya tahan sangat jauh berbeda, demikian pula halnya dengan tingkat kesuburan tanahnya akan lebih awet dan justru semakin baik.

Pada dasarnya pupuk cair dari urine kelinci dan pupuk kandang dari kotoran kelinci sangat baik digunakan untuk hampir semua jenis tanaman, baik itu tanaman hortikultur, buah– buahan padi dan bahkan untuk tanaman hias sekalipun. Pada saat ini salah satu dari anggota kelompok KPKM sedang melakukan uji coba pemanfaatan urine kelinci untuk tanaman kacang panjang, yang mana dari pengamatan sementara ini hasilnya juga sangat memuaskan.

Di bawah ini contoh formulasi dari pupuk cair urine kelinci dan cara pembuatan pupuk cair dari urine kelinci.

Bahan:

a. 5 kg kotoran kelinci murni b. 5 liter urine kelinci murni

c. 1/4 liter EM 4 atau bisa dari bahan sejenis yang fungsinya untuk membantu proses fermentasi dan mengurangi bau.

d. 10 liter air sumur/bersih.

e. 10 sendok NPK yang berfungsi untuk, lebih mempercepat proses dan bahan NPK ini di campurkan paling akhir.

(10)

Proses pembuatan:

Semua bahan yang sudah dipersiapkan dimasukkan dalam satu wadah bisa ember plastik besar atau yang lain kecuali NPK. Semua bahan dicampur, lalu aduk-aduk sampai merata/tercampur kemudian dibiarkan selama sehari semalam, pengadukan diulangi sampai kelihatan seperti bubur yang sangat cair. Selanjutnya dilakukan penyaringan sampai tuntas, sisa ampas juga di pres agar tidak ada yang tersisa selanjutnya dicampurkan pula NPK yang ada dan diaduk ulang sampai merata lalu dibiarkan selama sehari. Bila sudah selesai berikutnya semua cairan bisa dimasukkan dalam jerigen plastik kalau tidak akan segera digunakan. Sedangkan sisa ampas hasil proses pembuatan pupuk urine bisa dijadikan pupuk kompos yang sangat baik untuk tanaman hias dalam pot.

Dosis penggunaannya:

a. Untuk penyemprotan daun dan batang tanaman pupuk urine cair tersebut di campurkan dengan perbandingan 5 atau 6 liter air berbanding 1 liter pupuk urine cair. b. Untuk pengocoran/cor pada tanah di sekitar

batang tanaman campurannya bisa antara 4 atau 5 liter air dicampur dengan 1 liter pupuk urine cair.

c. Pemakaian bisa diberikan setiap satu minggu sekali tanpa perlu ditambah dengan pupuk kimia bilamana pada saat pembuatan bedeng/gulutan atau olah tanah sudah diberi pupuk kandang dari kotoran kelinci sebagai pupuk dasar dengan dosis 2-3 ton /0,1/Ha. Dari serangkaian uji coba pemakaian pupuk dan urine dari kotoran kelinci ternyata hasilnya lebih baik dibandingkan dengan jenis pupuk dari hewan yang lain seperti urine dan kotoran sapi, kerbau, ayam, dll.

Di kelompok KPKM untuk urine kelinci biasanya dijual dengan harga ± Rp. 2.500/l. Untuk kotoran kelinci juga bisa dijadikan pakan ikan terutama untuk ikan gurami, mas, nila dan bawal dengan catatan jangan kotoran yang sudah bercampur tanah.

PERKANDANGAN

Untuk mengusahakan ternak kelinci selain faktor kebutuhan bibit, pakan serta tenaga

pemelihara juga dibutuhkan pula kandang dan tempat. Mengenai bentuk atau model dan ukurannya bisa disesuaikan dengan jenis kelinci yang akan dipelihara.

Fungsi utama kandang adalah untuk:

a. Melindungi kelinci dari ancaman binatang lain dan dari cuaca buruk.

b. Tempat tumbuh dan berkembang biak c. Mempermudah dalam pemeliharaan dan

pengawasan sehari-hari d. Menghemat tempat dan ruangan

e. Membantu mempermudah dalam penyeleksian bakal bibit serta dalam pencegahan penyakit.

Tata letak kandang:

Lokasi kandang sebaiknya ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan kebutuhan kelinci supaya dapat selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit, untuk itu sebaiknya kandang:

a. Di tempatkan pada tempat yang teduh dan tidak lembab

b. Lingkungan kandang dalam keadaan tenang dan tidak bising.

c. Diusahakan mendapatkan sinar matahari langsung terutama pada waktu pagi hari, atau minimal pantulan sinar matahari. Dari beberapa pengamatan dan pengalaman yang penulis alami beserta anggota kelompok yang lain ada beberapa hal menarik dan perlu untuk dicermati berkaitan dengan masalah kandang, yaitu: kandang harus kuat, aman, praktis dan dari bahan yang murah. Praktis yang dimaksud ialah mudah dalam perawatan dengan ukuran ideal serta tidak terlalu memakan tempat.

Menurut bentuknya kandang dibagi menjadi beberapa model:

a. Kandang Sistem Battery yang biasanya satu plong hanya diisi satu ekor kelinci. Modelnya bisa berbentuk: (a). Flat dech battery (berjajar); (b). Tier battery (bertingkat); serta (c). Pyramida battery (susun piramid).

b. Kandang model Ranch yakni kandang yang dilengkapi dengan halaman pengumbaran biasanya diletakkan di luar ruangan. Kandang sistem ranch biasanya ada dua ruang, satu untuk pengumbaran dan yang

(11)

Tabel 4. Analisa usaha budidaya ternak kelinci

Uraian Rp.

Analisa tahun I

Kandang dan perlengkapannya

Plong kandang @ Rp. 20.000 x 55 1.100.000

Cubuk tempat makan @ Rp. 1.000 x 55 55.000

Bibit bakalan induk dan pejantan umur 2 bulan

Betina @ Rp. 30.000 x 50 1.500.000 Jantan @ Rp. 30.000 x 5 150.000 Pakan Rp. 182/ekor/hari x Rp 365 x 55 3.653.650 Obat-obatan 200.000 Tenaga kerja 1 x 12 x Rp. 200.000 2.400.000 Penyusutan kandang/tahun I 577500 Kematian

Bakalan induk dan jantan 5% (3 ekor) 150.000

Anakan 10% : 48 ekor x Rp. 25.000 1.200.000

Jumlah biaya produksi tahun I 10.986.150

Pendapatan tahun I

Jumlah anakan tahun I dengan masing-masing induk beranak 2 x dengan sekali beranak rata-rata 5 ekor. Jadi: 48 induk x 2 x 5 = 480 ekor – jumlah kematian 10% (480 – 48 = 438 ekor)

438 ekor anakan umur sapih @ Rp. 25.000 10.950.000

Penjualan urine 100.000

Hasil penjualan pupuk 200.000

Jumlah pendapatan tahun I 11.250.000

Keuntungan tahun I (Rp. 11.250.000 – Rp. 10.986.150 = Rp. 263.850) Analisa tahun II

Biaya produksi tahun II

Ongkos rehab kandang 400.000

Pakan Rp. 182/ekor/hari x 365 x 55 3.653.650

Obat-obatan 200.000

Tenaga kerja 1 x 12 x 200.000 2.400.000

Penyusutan kandang tahun II 577.500

Kematian

Induk dan jantan 5% 525.000

Anakan 10% (92 x Rp. 25.000) 2.300.000

Jumlah biaya tahun II 10.056.150

Pendapatan tahun II

Jumlah anakan tahun II masing-masing induk beranak 4 x dengan sekali beranak rata-rata 5 ekor. Jadi dari 46 induk x 4 x 5 = 920 ekor – kematian 10% (920 – 92 = 828 ekor/tahun II

828 ekor anakan umur sapih x Rp. 25.000 20.700.000

Penjualan urine/pupuk cair 200.000

Jumlah pendapatan 21.400.000

Keuntungan tahun II (Rp. 21.400.000 – Rp. 10.056.150 = Rp. 11.810.000) Hasil rata-rata per bulan = Rp. 11.343.850/12 = Rp. 945.321

(12)

satu untuk berlindung. Biasanya berisi satu keluarga kelinci, satu jantan dan satu betina ditambah anak-anaknya.

c. Kandang bentuk Postal tanpa tempat pengumbaran dan biasanya diletakkan di dalam ruangan. Kandang Sistem postal ruang agak luas, setiap ruang diisi dengan beberapa ekor kelinci untuk jenis kelamin yang sama, (model koloni) biasanya untuk pembesaran.

Bentuk kandang, juga diusahakan agar mudah untuk dirawat dan dibersihkan supaya kesehatan kelinci dapat selalu dijaga.

Selain kandang, kelengkapan kandang untuk tempat pakan, minum dan alat pembersih juga harus disediakan.

ANALISA USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI UNTUK PEMBIBITAN

Analisa usaha budidaya ternak kelinci untuk kapasitas 50 ekor induk dan 5 pejantan dengan tujuan menjual bibit selama 2 tahun (Tabel 4).

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,