No. Daftar FPEB: 428/UN40.7.D1/LT/2015 ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK KELINCI (Suatu Kasus Pada Budidaya Kelinci Di Desa Gudang Kahuripan,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Pendidikan Pada Pendidikan Ekonomi
Oleh : Olis Rahmawati
NIM. 0607542
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Ternak Kelinci
(Suatu Kasus Pada Budidaya Kelinci Di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Olis Rahmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Olis Rahmawati
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
LEMBAR PENGESAHAN
“ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK KELINCI (Suatu Kasus Pada Budidaya Kelinci Di Desa Gudang Kahuripan,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)” Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. NIP. 19611022 198603 1 002
Dr. H. Amir Machmud, SE, M.Si. NIP. 19710411 201012 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
PADA USAHA TERNAK KELINCI
(Suatu Kasus Pada Budidaya Kelinci Di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
Olis Rahmawati
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah usaha ternak Kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat masih belum efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang ada sehingga hasil produksi kelinci masih belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha ternak kelinci telah mencapai efisiensi optimum dan untuk mengetahui bagaimana tingkat skala ekonomi pada proses produksi kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitik dengan teknik analisis data menggunakan model fungsi Cobb- Douglas untuk menganalisis efisiensi produksi yang terdiri dari efisiensi teknik, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Objek penelitiannya adalah peternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berjumlah delapan puluh sembilan responden.
Hasil analisis efisiensi produksi menunjukan bahwa secara teknis penggunaan faktor-faktor produksi kelinci pada usaha ternak kelinci tidak efisien. Berdasarkan perhitungan efisiensi harga, penggunaan faktor produksi berupa tenaga kerja, bibit, dan pakan terhadap produksi kelinci tidak efisien karena tidak mencpai titik optimum. Berdasarkan perhitungan efisiensi ekonomi, , penggunaan faktor produksi berupa tenaga kerja, bibit, dan pakan terhadap produksi kelinci belum efisien. Skala hasil penggunaan faktor-faktor produksi kelinci berada pada kondisi Increasing Return To Scale.
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analysis Of Usage Economics Efficiency Of Production Factors In Rabbit Breeding
(Studies On Rabbit Breeding In Gudang Kahuripan Village, Lembang, West Bandung Regency)
Olis Rahmawati ABSTRACT
The problem of the research is rabbit breeding in Gudang Kahuripan Village, Lembang, West Bandung Regency was not efficient in the use of factors of production so the production result is not maximized. The purpose of this study was to determine whether the use of factors of production in rabbit breeding has reached optimum efficiency and to determine how the level of economic of scale in the production process of rabbits in Gudang Kahuripan village, Lembang, West Bandung Regency.
This research used a descriptive analytical methods with technical analysis of the data using the model of Cobb-Douglas function to analyze the efficiency of production consisting of technical efficiency, price efficiency, and economics efficiency. The object of this research is rabbit breeders in Gudang Kahuripan village,Lembang, West Bandung Regency was totaled eighty nine respondent.
Production efficiency analyzed result that the use of technical factors in rabbit breeding is inefficient. Based on the calculation of price efficiency the used of production factors such as labor, livestock breeds, and feed of rabbit production inefficient because it hasn’t reached the optimum point. Based of calculation of economics efficiency the used of production factors such as labor, livestock breeds, and feed has not reached efficiency. While the level of production scale in rabbit breeding in Gudang Kahuripan village, Lembang, West Bandung Regency are on Increasing Return To Scale.
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR……….. iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL……….... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan Penelitian ... 1.4. Manfaat Penelitian ...
1 7 7 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN,
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1. Tinjauan Teori ... 2.1.1. Pengertian Produksi... 2.1.2. Fungsi Produksi... 2.1.2.4. Fungsi Produksi Cobb Douglass... 2.1.2.4.1. Fungsi Produksi Cobb - Douglas Jangka Pendek... 2.1.2.4.2.Fungsi Produksi Cobb - Douglass Jangka
Panjang... 2.1.3. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi... 2.1.3.1. Efisiensi Teknik ... . 2.1.3.2. Efisiensi Harga ... . 2.1.3.3. Efisiensi Ekonomis ... . 2.1.4. Skala Produksi... . 2.1.5.Kelinci... 2.1.5.1 Faktor-Faktor Produksi
Usaha Ternak Kelinci... 2.1.6. Hasil Penelitian Sebelumnya... 2.2 Kerangka Pemikiran... 2.3. Hipotesis ...
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1. Objek Penelitian ... . 3.2. Metode Penelitian ... . 3.3.Populasi dan Sampel... .
3.3.1. Populasi ... . 3.3.1. Sampel ... . 3.4.Operasionalisasi Variabel ... . 3.5. Sumber Data... . 3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 3.7. Teknik Analis Data dan Pengujian Hipotesis ... .
3.7.1. Menghitung Efisiensi Produksi ... . 3.7.2. Menghitung Skala Produksi...
47
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.2 Hipotwsis Kedua……….. 4.3. Implikasi Pendidikan……….
78 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………... 5.2 Saran………...
83 83
DAFTAR PUSTAKA……… 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peternakan merupakan salah satu dari lima subsektor pertanian. Peternakan adalah kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut (Muhammad Rasyaf. 2002). Subsektor peternakan memegang peranan penting sebagai salah satu sumber pertumbuhan, khususnya bagi sektor pertanian dan umumnya bagi perekonomian Indonesia. Subsektor peternakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan sektor pertanian diutamakan untuk memenuhi pangan dan gizi melalui usaha pembinaan daerah-daerah produksi yang telah ada serta pembangunan daerah-daerah baru.
2
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Lembaga Penelitian IPB tahun 2000, kecukupan pangan merupakan faktor penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Konsumsi pangan masyarakat harus memadai secara kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan pengamatan konsumsi protein hewani asal ternak baru mencapai 5,57 gram/perkapita/hari, yang setara dengan 3,35 gram daging, 0,6 gram susu/ kapita/hari dan 1,77 gram telur. Hal ini berarti masih dibawah norma gizi yang dianjurkan, yaitu sebesar 6 gram per kapita per hari (DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK 2012). Rendahnya konsumsi protein hewani ini antara lain disebabkan masih rendahnya pemenuhan gizi masyarakat, disamping ketersediaannya masih mengandalkan sapi potong dan ayam ras, sementara ternak lainnya seperti kambing, domba dan bebek belum mampu menggantikan peran sapi potong dan ayam ras karena pasarnya yang terbatas. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan produksi peternakan perlu ditelaah kembali pola usaha yang sudah ada untuk diketahui kesesuaiannya dengan situasi sekarang yang semakin kompetitif, karena dimasa yang akan datang akan dituntut produksi yang semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga secara umum dibutuhkan motivasi usaha tradisional menjadi usaha komersial dengan penerapan teknologi dan manajemen yang profesional pula terutama untuk komoditas ekspor, dilain pihak secara umum sasaran pembangunan peternakan adalah penyediaan protein hewani, peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan peternak.
3
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
produksi ternak semakin meningkat guna memenuhi kebutuhan protein hewani mereka. Oleh karena itu, diperlukan produk peternakan yang relatif lebih cepat memenuhi permintaan tersebut. Salah satu ternak alternatif yang cukup potensial untuk mencapai tujuan tersebut adalah kelinci. Sitorus (Husmy Yurmiaty : 1991) menyatakan bahwa sifat keunggulan ternak kelinci antara lain mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, mempunyai nilai konversi pakan yang efisien, dan tidak memerlukan lahan luas. Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh. Daging itu mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung Sayangnya, daging kelinci belum populer.
4
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang kadang dapat menurunkan jumlah produksinya. Untuk lebih lanjut dapat dilihat jumlah produksi kelinci selama 4 periode tahun 2011 pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1
Perkembangan Produksi Kelinci
Di Desa Di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Sumber : pra penelitian, data diolah
5
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2
Nilai Output Dan Biaya Input Ternak Kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Bulan Januari – Desember 2011 Periode Nilai Output
(Rp)
Sumber : Data pra penelitian, diolah
Berikut tabel untuk mengetahui efisiensi produksi Kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang penulis ambil dari 20 peternak sebagai responden.
Tabel 1.3
Presentase Nilai Output Dan Biaya Input Ternak Kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Bulan Januari – Desember 2011
Periode Ke-1/ke-2 Ke-2/ke-3 Ke-3/ke-4
� =MPPAPP − ,− , 5 − ,− , ,, 7
Koefisienn Elastisitas 0,6 0,5 0,28
Rata-rata koefisien
elastisitas 0,46
Elastisitas E < 1Belum Efisien
6
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel diatas, nilai elastisitas biaya produksi ternak Kelinci menunjukan < 1, yang berarti bahwa usaha ternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat belum efisien. Kondisi ini dapat mengakibatkan kerugian bagi para peternak karena jumlah penerimaan yang diperoleh peternak dari hasil produksi kelinci lebih kecil dari pengeluaran untuk proses produksi tersebut. Masalah yang dihadapi oleh peternak pun berkaitan dengan masalah pengadaan bahan baku dalam hal ini penyediaan kandang, bibit yang cukup memakan biaya yang tinggi serta pakan berupa rumput yang harus ada setiap harinya dan makanan tambahan yang digunakan jika pasokan rumput berkurang. Jenis makanan tambahan yang digunakan oleh peternak adalah konsentrat (pelet). Bahan baku dalam proses produksi merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi agar kegiatan proses produksi dapat berjalan lancar dan berkesinambungan.
7
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan fenomena tersebut diatas, maka permasalahan tersebut coba ditelaah dengan membatasi masalah efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
Adapun judul penelitian yang penulis ambil adalah, “Analisis Efisiensi Ekonomi
Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Ternak Kelinci (Suatu Kasus Pada Budidaya kelinci Di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan dan membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan faktor-faktor produksi kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat sudah mencapai efisiensi optimum?
2. Bagaimana tingkat skala ekonomi pada produksi kelinci Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (increasing return to scale, constan return to scale, decreasing return to scale)?
1.3 Tujuan Penelitian
8
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan faktor-faktor produksi kelinci Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat sudah mencapai efisien optimum atau belum optimum.
2. Untuk mengetahui tingkat skala ekonomi pada produksi kelinci Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan ilmu ekonomi, dan sebagai kajian untuk memperluas wawasan serta masukan atau bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan keilmuan yang berhubungan dengan budidaya kelinci.
2. Manfaat Praktis
9
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah para peternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Penelitian ini akan berfokus pada tenaga kerja (X1), bibit (X2), dan Pakan (X3).
3.2 Metode Penelitian
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif analitik. Suharsimi Arikunto (2006:136) mengemukakan bahwa metode deskriptif adalah suatu cara penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah aktual, data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis.
48
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa populasi adalah seluruh subjek penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berjumlah 115 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:117) yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis tidak meneliti populasi tetapi mengambil sebagian populasi yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang dianggap refresentatif yang diambil dengan teknik tertentu. Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang terlalu besar, dengan tidak mengurangi tujuan penelitian sebelumnya yaitu menemukan generalisasi secara berkala umum tetapi mengacu pada kaidah-kaidah perhitungan normatif yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel peternak dari 115 populasi peternak akan dilakukan dengan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:
n =
+ e2
Keterangan:
49
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel peternak sebagai berikut: n =
+ e2
n = 5
+ 5 , 5
n = 5 , 9
n = 89,1 n =89
Dengan pembulatan hasil perhitungan di atas, dapat ditentukan bahwa sampel peternak yang akan digunakan adalah 89 peternak di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti, sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep
50
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Produksi Produksi adalah Bibit Adalah seluruh
51
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Bebas (X3) peternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara : Data dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data diperoleh langsung dari lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga teknik, yaitu:
52
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka (Sugiyono, 2010:197).
b. Observasi, yaitu dengan meninjau dan mengamati secara langsung objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan yaitu teknik observasi terus terang atau tersamar. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu data yang dicari masih dirahasiakan, karena kemungkinan jika dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diizinkan untuk melakukan observasi (Sugiyono, 2010:312).
c. Studi literatur yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari dan mengumpulkan data dari literatur buku-buku laporan, majalah dan media cetak lainnya untuk mendapatkan landasan teoritis mengenai konsep dan masalah yang sedang dibahas.
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
53
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.
3.7.1 Menghitung Efisiensi Produksi 1. Efisiensi Teknik
Secara matematis, efisiensi teknik dapat diketahui melalui elastisitas produksinya (Ep) :
ΔY/Y Ep = atau
ΔX/X
ΔY/X Ep =
ΔX/Y (3.13) (Soekartawi, 1994 : 38) Karena ΔY/ΔX adalah Marginal Psysical Product (MPP) dan Y/X adalah Average Psysical Product (APP).
Efisiensi teknis akan tercapai pada Ep = 1, yaitu : MPP
Ep = atau MPP = APP (3.14) APP
(Soekartawi, 1994 : 40) Efisiensi teknis selain dapat diketahui dari tingkat elastisitas produksi juga merupakan koefisien regresi dari fungsi Cobb-Douglas. Efisiensi teknis tercapai pada saat koefisien regresi = 1 atau pada saat produksi rata-rata tertinggi (Ep / Σ bi = 1 ). Untuk mengetahui efisiensi teknis faktor produksi dapat dilihat melalui
tingkat elastisitas (Σ bi), yaitu jika :
1. Σ bi=1, berarti keadaan usaha pada kondisi Constant Returns to Scale.
54
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Σ bi<1, berarti keadaan usaha pada kondisi Decreasing Returns to Scale.
Dalam keadaan demikian, dapat diartikan bahwa proporsi penambahan faktor produksi melebihi proporsi penambahan produksi.
3. Σ bi>1, berarti keadaan usaha pada kondisi Increasing Returns to Scale. Ini artinya bahwa proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar.
Efisiensi secara teknis terjadi apabila Ep = b = 1. (Soekartawi, 1994 : 40)
2. Efisiensi Harga
Untuk menghitung efisiensi harga, dapat dianalisis dengan memenuhi syarat kecukupan sebagai berikut :
���
�� = ���
�� = ���
�� =1 (3.15)
Keterangan :
MP = Marginal Produk masing-masing faktor produksi P = Harga masing- masing faktor produksi
X1 = Tenaga Kerja X2 = Bibit
X3 = Pakan
Secara matematis ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
55
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� � �� � = biP iy (3.17)
Keterangan:
PM = Tambahan hasil Produksi (Produk Marginal) bi = Elastisitas produksi
Y = Rata-rata hasil produksi Xi = Rata-rata faktor produksi Px = Harga Faktor Produksi
Efisiensi akan tercapai apabila perbandingan antara Produk Marginal (PM) dengan Harga Faktor Produksi (Px) = 1. (Sudarsono, 1984:131)
3. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi merupakan perbandingan antara nilai marjinal dengan harga faktor produksi, dari masing-masing faktor produksi yang digunakan. Secara matematis efisiensi ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :
MVPX
PX = MVPX
PX =
MVPX
PX (3.18)
Keterangan :
MVP = Marginal Value Product
P = Harga masing- masing faktor produksi X1 = Tenaga Kerja
56
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemudian rumus dari efisiensi ekonomi adalah
MVP = bi
i. Py (3.19)
Dimana bi merupakan koefisien regresi atau koefisien elastisitas. Untuk mengetahui efisiensi faktor produksi dengan menggunakan rasio antara Nilai Produksi Marginal(MVP) dan nilai satu unit faktor produksi (Px), jika :
MVPx1 / Px1 > 1 artinya penggunaan input X belum mencapai efisiensi optimum. Untuk mencapai efisien input X perlu ditambah. MVPx1 / Px1 = 1 artinya penggunaan input X sudah mencapai efisiensi
optimum. Maka input X harus dipertahankan.
MVPx1 / Px1 < 1 artinya penggunaan input X sudah melebihi titik optimum (tidak efisien). Untuk mencapai efisien input X perlu dikurangi.
(Soekartawi, 1994:42)
3.7.2 Menghitung Skala Produksi
Untuk menguji skala kenaikan hasil sama dengan satu atau tidak sama dengann satu yang dicapai dalam proses produksi maka digunakan jumlah elastisitas produksi (∑bi). Dari hasil penjumlahan tersebut ada tiga kemungkinan yang terjadi, yaitu :
4. Jika Σbi> 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang meningkat (Increasing Returns to Scale)
57
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Jika Σbi< 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi skala output yang menurun (Decreasing Returns to Scale)
83
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada bagian yang terakhir ini, penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelinci di Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Ada beberapa kesimpulan yang penulis ingin sampaikan diantaranya:
1. Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada produksi kelinci di Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. belum mencapai efisiensi yang optimum.
2. Tingkat skala produksi usaha ternak kelinci Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berada pada skala Inreasing Returns to Scale.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah: 1. Dalam usaha mengoptimalkan produksi atau meningkatkan pendapatan
84
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang harganya jauh lebih mahal karena daya tahan hidup seekor kelinci tergantung dari perawatan dan pemeliharaan bukan dari jenis bibit impor. Kemudian dalam hal pemberian pakan, Penulis sarankan agar peternak memberikan pakan secara proporsional baik itu pakan rumput ataupun konsentrat agar tidak banyak pakan sisa yang terbuang percuma. Kemudian dalam hal penggunaan tenaga kerja, penulis sarankan agar peternak memberikan pengarahan mengenai aspek-aspek yang yang harus diperhatikan dalam memelihara, memberi makan dan membersihkan kandang kelinci dengan benar agar proses produksi selanjutnya akan lebih baik lagi bagi kelangsungan usaha ternak kelinci.
2. Tingkat skala produksi usaha ternak kelinci Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berada pada skala Inreasing Returns to Scale. Dalam keadaan demikian, dapat diartikan
85
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PROD UKSI PAD A USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memasukkan atau membandingkan faktor diluar ekonomi. Dengan harapan dapat memberikan gambaran secara utuh terhadap keberhasilan peternak kelinci di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Agus Widarjono. 2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis. Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.
Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Laboratorium Ekonomi dan Koperasi :Bandung.
Faiz Manshur. 2009. Kelinci (Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu). Nuansa Cendikia:Bandung.
Gudjarati, Damodar dan Sumarno Zain 2001. Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta.
J, Supranto. (2005). Ekonometrika. Ghalia Indonesia: Bogor
Mudrajat Kuncoro. (2000). Ekonomi Pembangunan. UPP AMP YKPN: Yogyakarta
Muhammad Rasyaf. 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sadono Sukirno. 2005. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Samuelson, Paul A. & W D. Nordhaus. (2003). Ilmu Mikro Ekonomi. PT Media Global Edukasi: Jakarta
Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahsan Analisis Fungsi Cobb Douglas. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Soekardono. 2009. Ekonomi Agribisnis Peternakan Teori Dan Aplikasinya. AkademikaPressindo: Jakarta
Sudarsono. (1984). Pengantar Ekonomi Mikro.Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi: Jakarta
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi Enam. Rineka Cipta: Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta Bandung: Bandung.
Tati Suhartati Joesron dan M. Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat: Jakarta.
Vincent Gaspersz. 2001. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. PT. Gramedia Pusaka Utama: Jakarta.
Sumber Karya Ilmiah
Fajar Mintaraga.2013.Analisis Efisiensi Ekonomi Produksi Kain Sutera (Survey Pada Pengrajin Kain Sutera Di Wilayah Sarongge Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur). Skripsi FPEB UPI.Tidak diterbitkan
Nanang Suhasnan. 2012. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Produksi Gula ( studi pada petani tebu pt pg rajawali ii unit pg sindang laut kab. cirebon). Skripsi FPEB UPI.Tidak diterbitkan
Nella Naomi Duakaju. 2006. Analisis Finansial Usaha Ternak Kelinci Di Kalimantan Timur. jurnal EPP volume.3 no.1 :1-5
Siti Fatimah. 2004. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Petani Tambak Udang Windu (Studi Kasus di Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon). Skripsi FPIPS UPI. tidak diterbitkan.
Yono c. Raharjo. Prospek, Peluang Dan Tantangan Agribisnis Ternak Kelinci. Lokakarya Nasional. Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci Balai Penelitian Ternak, Bogor: 1-15
Yulianti. 2010. Analisis Efisiensi Ekonomi Dalam Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Produksi Ubi Jalar Cilembu Di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Skripsi FPEB UPI.Tidak diterbitkan
Yurmiaty, H. 1991. Pengaruh Pakan , Umur Potong dan Jenis Kelamin Terhadap Bobot Hidup, Karkas dan Sifat Dasar Kulit Kelinci Rex . Disertasi,
Olis Rahmawati, 2015
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA
USAHA TERNAK KELINCI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Internet:
http://balitnak.litbang.deptan.go.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle &artid=197
http://darsonoww.blogspot.com/2010/09/budidaya-ternak-kelinci-pada-skala.html
http://kelinci.wordpress.com/
http://student.unisbank.ac.id/dwik021/2010/08/09/asal-usul-kelinci/