• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya)

By :

NINA HERLIANI NPM 103403099 Under Supervision of :

Euis Rosidah, M.Ak. Rani Rahman, M.Ak.

ABSTRACT

The studies aim to determine (1) how direct labor cost in the company Natasa Handycraft, (2) how the profitability in the company Natasa Handycraft, (3) how to influence the direct labor cost to profitability to the Company Natasa Handycraft Tasikmalaya. The method used in this study is a descriptive analysis of the case study approach. Data was collected through primary data is data obtained directly from the data source where the research was conducted at the Company Natasa Handycraft Tasikmalaya and secondary data is data obtained from the literature and the books that have to do with the matter to be investigated. The analysis tools are simple regression with measurement scale ratio. Testing the hypothesis by using t test. The results showed that the testing of the influence direct labor cost to the selling price is the direct labor cost significantly influence to profitability.

Keyword : direct labor cost;, profitabilitys

ABSTRAK

Penilitian bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana biaya tenaga kerja langsung di perusahaan, (2) bagaimana profitabilitas di perusahaan, (3) bagaimana pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap profitabilitas pada Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan maslah yang akan diteliti. Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan skala pengukuran rasio. Pengujian hipotesis dengan menggunkan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian mengenai pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap profitabilitas yaitu biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

(2)

2 1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi dewasa ini mengakibatkan lingkungan dunia usaha mengalami berbagai perubahan yang sangat cepat. Perkembangan tersebut di samping membawa kesempatan baru juga mendorong dunia usaha kearah persaingan yang semakin keras dan kompetitif. Perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat ini mendorong dunia usaha kearah yang lebih baik. Sehingga banyak perusahaan berkembang menjadi perusahaan besar dengan aktivitas yang sangat kompleks.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan dituntut inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi di dalam lingkungannya. Perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi nasional, peraturan pemerintah, kondisi konsumen maupun kemampuan pesaing. oleh karena itu, perusahaan harus terus berjalan, tumbuh dan dibangun oleh manajemennya secara konsepsional dan sistematis dengan berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan, dan berkesinambungan hidup perusahaan yang dinamis melalui pemanfaatan seluruh potensi sumber daya perusahaan. Untuk mewujudkan semua tuntutan tersebut, diperlukan suatu pengelolaan yang efektif, efisien, serta produktif terhadap semua kegiatan yang ada dalam perusahaan, selain itu perusahaan harus melakukan suatu tindakan pengendalian yang efektif untuk mencegah timbulnya penyimpangan yang bersifat negatif yang dapat mengakibatkan terganggunya kesinambungan hidup perusahaan.

Perusahaan dipandang sebagai suatu sistem yang memproses suatu masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output). Dalam dunia ekonomi sekarang, persaingan antara perusahaan terjadi semakain ketat, karena hal ini didorong oleh sistem pasar bebas. Pada era perdagangan bebas ini manajemen setiap perusahaan dituntut dapat mengelola perusahaannya dengan baik, sehingga dapat bertahan untuk memperoleh tingkat keuntungan (profitabilitas) yang maksimal, demi kemampuan dan berkembangnya perusahaan tersebut.

Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang handal, kooperatif, dan loyal terhadap perusahaan dan kebijaksanaannya akan dapat memberi sumbangan yang cukup besar dalam pencapaian tujuan, dan ini sangat penting bagi perusahaan untuk menjaganya untuk memberikan kontribusi yang besar sebagai balas jasa atas manfaat yang telah diberikan guna meningkatkan keuntungan (profitabilitas).

Untuk mendapat keuntungan (profitabilitas) yang maksimal, perusahaan harus memiliki keunggulan, sehingga mempunyai daya saing yang baik guna merebut pasar. Keunggulan dimaksud antara lain perusahaan harus mampu menciptakan tenaga kerja langsung yang berkualitas sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Menurut Sunarto (2003:5), “Biaya tenaga kerja adalah biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi”. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pengolahan barang.

Pada proses pembuatan produk diperlukan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Biaya tenaga kerja langsung akan mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan perusahaan, akan membentuk harga pokok penjualan yang menjadi dasar penetapan harga jual produk di pasaran. Selisih antara harga pokok dengan harga jual produk di pasaran merupakan keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan.

(3)

3

Perusahaan sandal Natasa Handycraft merupakan salah satu perusahaan kerajinan sandal yang berada di daerah Rajapolah Tasikmalaya, didirikan pada tahun 1999 oleh Bapak H. Yoyo Sunaryo. Perusahaan ini begerak dalam pembuatan dan penjualan sandal, yang bahan baku utamanya menggunakan bahan baku mendong, pandan, eceng gondok, serta serat tanaman lain yang dikeringkan.

Natasa Handycraft dalam melaksanakan proses produksi selalu memperhatikan baik biaya produksi maupun biaya non produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Tujuannya antara lain untuk mengetahui dan menetukan harga pokok produk yang dihasilkan. Perusahaan ini menghitung biaya pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja langsung dan biaya –biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi sampai dengan pemasaran produk.

Tenaga kerja yang handal merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi Natasa Handycraft sebagai sebuah industri yang bergerak dalam bidang kerajinan tangan. Sebagai suatu sumber daya, tenaga kerja memiliki kontribusi terhadap hasil produksi perusahaan. Dalam menentukan biaya tenaga kerja langsung (upah) Natasa Handycraft mengalikan tarif upah dengan jam kerja tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga menentukan besarnya keuntungan atau kerugian dari hasil produksi yang dibandingkan dengan besarnya biaya tenaga kerja langsung yang telah dikeluarkan pada periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu mengukur besarnya pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap profitabilitas, pengukuran tersebut berkaitan dengan profitabilitas karena dengan mengetahui tingkat profitabilitas maka perusahaan akan mengetahui tingkat prestasi tenaga kerja dalam menghasilkan produk.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN” . Studi kasus pada perusahaan sandal Natasa Handycraft Rajapolah Tasikmalaya

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penulis menetapkan beberapa identifikasi masalah sebagai acuan dalam penyusunan bab-bab selanjutnya. Identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana biaya tenaga kerja langsung pada perusahaan sandal Natasa Handycraft Tasikmalaya.

2. Bagaimana profitabilitas pada perusahaan sandal Natasa Handycraft Tasikmalaya.

3. Bagaimana pengaruh biaya tenaga kerja langsung dan terhadap profitabilitas pada perusahaan sandal Natasa Handycraft Tasikmalaya.

3. Tinjauan Pustaka

A. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Menurut Supriyono (2001:20), “Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau dapat diikuti jejaknya pada produksi tertentu yang dihasilkan perusahaan.”

(4)

4 B. Profitabilitas

Menurut R. Agus Sartono (2001:122), “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan di dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.”

4. Kerangka Pemikiran

Kemampuan berkompetisi dalam mempertahankan hidup perusahaan salah satunya ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang dimiliki. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kemampuan menguasai teknologi dapat mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini manajemen perusahaan harus memberikan perhatian yang besar pada kesejahteraan tenaga kerja, dimana biaya tenaga kerja merupakan usaha perwujudan kesejahteraan tenaga kerja.

Para ahli akuntansi telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang telah dilakukan guna mendapatkan manfaat.

Definisi biaya menurut Mulyadi (2007:8) adalah:

“Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang terjadi atau kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu.”

Menurut Carter dan Usry (2002:29), adalah:

“Biaya didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau di masa yang akan dating dalam bentuk kas atau aktiva lain”.

Dari kedua definisi biaya tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh balas jasa atau manfaat yang kemungkinan dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuannya baik secara langsung ataupun tidak.

Dalam menghadapi persaingan yang ketat dan dalam pencapaian tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia atau tenaga kerja, tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak secara langsung mempengaruhi dalam profitabilitas.

Definisi tenaga kerja langsung menurut Hansen dan Mowen diterjemahkan oleh Thomas Learning (2001:45) adalah sebagai berikut:

“Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau pelayanan yang dihasilkan.”

Sedangkan definisi tenaga kerja langsung menurut Henry Simamora (2001:37) adalah sebagai berikut:

“Tenaga kerja langsung adalah karyawan yang mengubah bahan baku menjadi sebuah produksi atau karyawan yang memberikan jasa kepada pelanggan.” Dari definisi tenaga kerja langsung tersebut dikatakan bahwa tenaga kerja mengorbankan seluruh tenaga dan pikiran yang dimilikinya untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau untuk mengolah produk demi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam hal ini perusahaan perlu mempertimbangkan kesejahteraan tenaga kerja dengan cara mengeluarkan atau mengorbankan biaya tenaga kerja sebagai balas jasa atas apa yang telah diberikan atau dikorbankan olehnya.

(5)

5

Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan produksi.

Pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Soemarso (2002:271) sebagai berikut:

“Biaya buruh langsung (direct labour) adalah biaya untuk buruh yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi.”

Sedangkan pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Sunarto (2004:18) adalah:

“Biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung bekerja dalam pengolahan barang.”

Dari definisi tersebut di atas dapat disimp[ulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi.

Menurut Mulyadi (2001:346) ada berbagai macam cara perhitungan biaya tenaga kerja langsung (upah) dalam perusahaan, salah satunya dengan cara mengalihkan tarif upah dengan jam kerja karyawan.

Dari pendapat di atas jelas dikatakan bahwa pengukuran atau penetapan upah tenaga kerja salah satunya dengan cara mengalikan tarif upah dengan jam kerja tenaga kerja. Dengan demikian untuk menentukan upah seorang tenaga kerja perlu dikumpulkan data jumlah jam kerja selama periode waktu tertentu.

Semua pembayaran biaya tenaga kerja (upah) secara langsung atau tidak langsung didasarkan atas dan dibatasi oleh profitabilitas dan keahlian para pekerja, maka dari itu, motivasi pengendalian dan akuntansi yang tepat untuk faktor biaya tenaga kerja ini merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam manajemen sebuah perusahaan. Tenaga kerja yang handal dan kooperatif , yang loyal pada perusahaan dan segala kebijaksanaannya, dapat memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap operasi perusahaan. Akan tetapi biaya tenaga kerja hanyalah merupakan salah satu unsur hubungan antara pemilik perusahaan dengan karyawan (tenaga kerja).

Perencanaan dan pengendalian pengunaan faktor-faktor poduksi agar efisien merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen untuk mencapai profitabilitas perusahaan. Menurut R Agus Sartono (2001;122) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan di dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengn penjualan, total aktva maupun modal sendiri.

Menurut Agnes Sawir (2005;17) menyatakan bahwa profitablitas adalah merupakan hasil akhir bersih dari bebagai kebijakan dan keputusan manajemen. Profitabilitas dimaksudkan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Ratio profitablitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan, rasio ini akan memberikan gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan.

Rasio profitabilitas yang akan digunakan yaitu margin laba kotor karena dengan rasio ini dapat mengetahui keuntungan perusahaan dengan membandingkan antara laba kotor dan penjualan.

Menurut R. Agus Sartono (2001:123) menyatakan bahwa Gross Profit Margin Ratio merupakan persentase dari laba kotor dengan penjualan.

Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya keuntungan yang diperoleh. Sebab biaya tersebut akan

(6)

6

membentuk harga pokok penjualan yang akan menjadi dasar untuk menentukan harga jual produk di pasaran, sehingga akan berpengaruh terhadap besar kecilnya keuntungan atau profitabilitas perusahaan dari penjualan yang dilakukan. Maka biaya tenaga kerja langsung secara tidak langsung akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

5. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mengajukan suatu hipotesis bahwa : “Biaya Tenaga Kerja Langsung Berpengaruh terhadap Profitabilitas”.

6. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian yaitu perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya di Dusun Bungursari RT. 08 RW. 01 Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Tasikmalaya. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini yaitu biaya tenaga kerja langsung dan profitabilitas perusahaan.

7. Metode Penelitian

Dalam menjalankan suatu penelitian, untuk mencapai suatu tujuan ilmiah tidak terlepas dari penggunaan metode, karena metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survei (Mohammad.Nazir, 2005:56).

8. Operasionalisasi Variabel

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasi Indikator Ukuran Skala

Biaya Tenaga Kerja Langsung (X)

“Biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung bekerja dalam pengolahan barang”. Sunarto (2004:18)  Jam Kerja  Tarif Upah Rupiah Rasio Profitabilitas (Y) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan di dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. R. Agus Sartono (2001 : 122)

Gross Profit Margin Rupiah Rasio

9. Model atau Paradigma Penelitian

Dalam hal ini, sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Maka model atau paradigma penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

(7)

7 Gambar 1

Model atau Paradigma Penelitian 10. Hasil Penelitian Dan Pembahasaan

a. Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada Perusahaan Natasa Handycraft

Peningkatan biaya tenaga kerja langsung terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 51.450.000. Hal ini disebabkan karena naiknya biaya upah kerja ditambah dengan adanya penambah jumlah buruh yang berkerja sehingga kenaikan berimbas pula kenaikan biaya tenaga kerja langsung.

b. Besarnya Profitabilitas Pada Perusahaan Natasa Handycraft

Penurunan Profitabilitas terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar 0,95%. Hal ini disebabkan karena naiknya biaya bahan baku dan bertambah pula biaya overhead pabrik meningkat sehingga profitabilitas pun ikut menurun.

c. Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Natasa Handycraft

Hasil perhitungan regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh bahwa :

a = 29,925 b = -1,659

Maka persamaan regresi adalah Y = 29,926+ -1,659 (X)

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat dikatakan bahwa apabila terdapat peningkatan biaya tenaga kerja langsung sebersa 1 rupiah (X = 1) maka akan menyebabkan profitabilitas menurunt sebesar -1,659. Jadi semakin naik biaya tenaga kerja langsung akan diikuti oleh penurunan profitabilitas yang dikeluarkan oleh Perusahaan Natasa Handycraft.

Hasil analisis diperoleh (hasil perhitungan terlampir, tabel coefficient,) t hitung

sebesar -3,443 dan dari t tabel dengan dk = 5 pada tingkat keyakinan 95% α = 0.05

diperoleh t tabel sebesar 2.776. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa t hitung (-3,443)

< t tabel (-2,571), atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig diperoleh 0,018,

nilai tersebut kurang dari nilai α (0.05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

11. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Biaya tenaga kerja langsung yang di keluarkan oleh perusahaan Natasa Handycraft tiap tahunnya cenderung naik, Peningkatan biaya tenaga kerja langsung terbesar terjadi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena naiknya biaya upah kerja

X Y

(8)

8

ditambah dengan adanya penambah jumlah buruh yang berkerja sehingga kenaikan berimbas pula kenaikan biaya tenaga kerja langsung.

2. Profitabilitas yang di keluarkan oleh perusahaan Natasa Handycraft tiap tahunnya cenderung naik, penurunan profitabilitas terbesar terjadi pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena naiknya biaya bahan baku dan bertambah pula biaya overhead pabrik meningkat sehingga profitabilitas pun ikut menurun.

3. Biaya tenaga kerja langsung berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Natasa Handycraft..

12. Saran

Dari simpulan tersebut ada beberapa saran yang penulis ajukan yang dapat dijadikan acuan sesuai dengan hasil penelitian, diantaranya yaitu:

1. Selisih yang semakin besar pada biaya tenaga kerja langsung yang disebabkan karena naiknya tarif upah langsung hendaknya dijadikan pertimbangan bagi manajemen perusahaan Natasa Handycraft untuk merubah atau menyesuaikan standar pada tarif upah langsung dari tahun ke tahun.

2. Untuk menghasilkan profitabilitas (margin laba kotor) yang maksimal, maka pihak Perusahaan Natasa Handycraft harus mampu meminimalisir pengeluaran biaya produksi seoptimal mungkin, mengurangi biaya-biaya yang kurang diperlukan dan mempertimbangkan resiko melalui keputusan manajemen dan pengalaman-pengalaman perusahaan masa lalu.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis menunjukkan bahwa pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap profitabilitas (margin laba kotor) rendah. Oleh karena itu, akan lebih baik jika perusahaan Natasa Handycraft meningkatkan jumlah produksi sandal namun dengan biaya serendah mungkin sehingga profitabilitas akan meningkat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama disarankan untuk menambahkan variabel-variabel lain seperti biaya bahan baku, biaya overhead pabrik dan lain-lain, sehingga dapat mengetahui kendala-kendala atau kemungkinan lain yang menyebabkan terhadap profitabilitas.

13. DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto.2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : BPFE

Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Keuangan., Akuntansi Biaya., Jakarta : Salemba Empat.

Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya., Edisi Ke-2, Salemba Empat, Jakarta.

Herdiana, Yanyan. 2008. Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Harga Pokok Produksi. Studi Kasus pada Perusahaan Raffi Collection. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen, 2001. Manajemen Biaya : Akuntansi dan Pengendalian, Edisi Pertama, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Munggaran, Angga. 2008. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Profitabilitas, Studi

kasus pada Perusahaan Sandal Sepvia. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi. Kartadinata, Chairul. 2002. System Akuntansi Perusahaan Dagang, edisi ke-2. Jakarta :

(9)

9

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Cetakan ke-1. Jakarta : Salemba Empat.

. 2005. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

. 2007. Akuntansi Akuntasi Biaya, Jakarta: Salemba Empat. R. Agus Sartono.2001.Manajemen Keuangan.Yogyakatra:BPFE

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communications. Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan II. Bandung: Penerbit Mandala Maju.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produksi Apa dan Bagaimana, Cetakan Kelima. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Soemarso, S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5 (Revisi). Jakarta : Salemba Empat.

Sofyan Syafri Harahap.2007.Teori Akuntansi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan keputusan Bisnis, Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat.

. 2000. Akuntansi, jilid 1 basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. 2005. Metode penelitian Bisnis, Cetakan ke empat belas. Bandung : CV. ALFABETA.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian Bisnis, Cetakan ke empat belas. Bandung : CV. ALFABETA

Supriyono, RA, 2001, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku Dua, Edisi Pertama, BPFE – UGM, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan bagi komputer, untuk mengenali dan membedakan suatu citra diperlukan data-data fisik yaitu bentuk dari citra tersebut dan data-data lain seperti penambahan

6 Faktor yang menyebabkan peraturan daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang pajak air tanah masih belum berjalan dengan maksimal yaitu: (1) faktor

Hasil penelitian ini menunjukkan responden cenderung lebih ba nyak menggunakan mekanisme koping emotional focused coping baik pada stres ringan maupun stres

Masih dalam varian lain dari spektrum bipolar yang diketahui sebagai bipolar III, pasien menderita dari awal onset gangguan depresi berulang, yang mana dapat berupa episode

Mineral karbonat dijumpai sebagai mineral ubahan yang berasal dari ubahan mineral mafik maupun ubahan mineral plagoklas yang kaya akan unsur Ca, bentuk endapan umumnya dijumpai

Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktifitas antibakteri Streptococcus mutans dari fraksi n-heksan, kloroform dan etil asetat buah sirih dikarenakan adanya senyawa

(1) Untuk pelaksanaan Anggaran Belanja Pembangunan, Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/instansi vertikal di daerah mengisi Daftar Isian Proyek atau dokumen lain

Dalam menganalisis kebutuhan sistem untuk membuat aplikasi tata cara wudhu dan shalat, maka dilakukan observasi terhadap beberapa literatur berupa materi-materi yang