• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) MESIN PENGHITUNG UNTUK MENGETAHUI PRESTASI BELAJAR ANAK TENTANG OPERASI

HITUNG KELOMPOK A RA DARUL ULUM DESA KARANGPOH KECAMATAN WONOREJO KABUPATEN PASURUAN

Chalimatus Sa’deyah

RA Darul Ulum Karangpoh Wonorejo Pasuruan

Abstrak; Pembelajaran berhitung pada usia TK/RA adalah

“gampang-gampang susah”. Dikatakan “gampang-gampang (mudah) dilihat dari bobot materi yang

diajarkan merupakan materi dasar yang sangatlah mudah bagi seorang guru. Dikatakan susah (sulit), disaat seorang guru menempatkan dan menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menciptakan pembelajaran yang ideal yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan kanak-kanak serta karakteristik anak itu sendiri. Oleh karena itu anak tidak akan mampu memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru jika pembelajaran yang diberikan bersifat abstrak, diperlukan media maupun metode pembelajaran yang bersifat konkrit yang masuk dalam dunia mereka sehingga tidak memaksa mereka untuk berfikir sesuai dengan apa yang difikirkan oleh guru mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat peraga berhitung berupa alat peraga Mesin Penghitung agar pelajaran berhitung anak menjadi lebih mudah dipahami dan lebih konkrit serta menyenangkan sesuai dengan syarat dan prinsip Alat Peraga Edukatif (APE). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terhadap kelompok A1 dan A2. Hasil penelitian ini adanya perbedaan prestasi belajar antara anak yang mengikuti pembelajaran operasi hitung dengan menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) Mesin Penghitung dengan yang tidak menggunakannya.

Kata kunci: Alat peraga Pendidikan (APE), Mesin Penghitung, prestasi belajar

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia bermain dan beragam jenis alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-kanak adalah Taman Kanak-Kanak yang disingkat

(2)

menjadi TK atau Raudlatul Athfal yang disingkat menjadi RA. Sebagai sebuah taman tentu saja TK/RA merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain kanak-kanak yang memiliki berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung terlaksanannya proses pembelajaran dengan baik dan berkualitas.

Kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan pendidikan kanak-kanak menekankan kemampuan dan keterampilan dasar “Baca-Tulis-Hitung” yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru merupakan salah satu unsur yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan pendidikan dasar yang bermutu, maka dari itu dalam pembelajaran kognitf khususnya berhitung guru harus mampu menanamkan sebuah konsep dengan benar dan mudah dipahami oleh anak.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah media yang tidak hanya bisa dilihat tetapi juga bisa disentuh dalam mengajarkan suatu konsep operasi hitung dengan menggunakan media mesin penghitung, yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Edukatif (APE) Mesin Penghitung untuk mengetahui prestasi belajar Tentang Operasi Hitung Kelompok A RA Darul Ulum Desa Karangpoh Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan” dengan rumusan masalah, adakah perbedaan prestasi belajar antara anak yang mengikuti pembelajaran operasi hitung dengan menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) Mesin Penghitung dengan yang tidak menggunakannya?Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: (1) Sebagai bahan informasi bagi para guru RA dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan sebagai acuan untuk membantu siswa khususnya yang mempunyai masalah dalam pelajaran menghitung, (2) dapat mengembangkan dan meningkatkan prestasi belajar menghitung siswa RA.

Berdasarkan tujuan maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen. Di dalam melaksanakan penelitian ini diperlukan dua kelas yang akan diberikan perlakuan yang berbeda. Dua kelas yang dimaksud adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Variabel-variabel yang digunakan ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengguanaan Alat Peraga Edukatif (APE) Mesin Penghitung.

2. Variabel terikat (Y)

(3)

Menentukan Objek 1. Populasi

Pada penelitian ini populasi yang dipilih adalah seluruh kelompok A RA Darul Ulum Desa Karangpoh Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan 2. Sampel

Pada penelitian ini sampel yang dipilih yaitu 2 kelas yaitu kelas A.1 yang berjumlah 10 anak sebagai kelas eksperimen dan kelas A.2 yang berjumlah 10 anak sebagai kelas kontrol.

Pengumpulan Data 1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu berupa angka-angka atau data yang dapat dihitung. Data ini diperoleh dari observasi kemampuan awal anak dan kemampuan akhir dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Metode pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi/pengamatan.

Hasil observasi belajar yang diberikan kepada para peserta didik kelompok A RA Darul Ulum Desa Karangpoh Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan yaitu terdiri dari tes menghitung (operasi penjumlahan dan pengurangan). Kriteria keberhasilan penilaian hasil belajar menggunakan perangkat tes ini adalah:

Rata-Rata Skor Nilai

9 – 10 Sangat Baik

8 – 9 Baik

7 – 8 Cukup

(4)

Analisa Data

Untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi belajar antara yang menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) Mesin penghitung dengan yang tidak, maka analisa data yang diperlukan adalah uji t dua sampel bebas, karena dalam hal ini melibatkan dua kelompok perlakuan pada sampel yang berbeda.Sedangkan untuk menguji hipotesis data yang diperoleh akan diolah dengan langkah-langkah pengujian hipotesis uji t.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif di TK/RA.

Menurut Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007: 63) alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Sementara Badru Zaman (2007: 63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK.

Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan moderen yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975). Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukah permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan.

Dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2008) kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan/ mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan atau jasa), proses, atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Sedangkan kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Berdasarkan pengertian kata “ inovasi” dan “kreativitas” di atas maka dalam

(5)

kaitannya dengan Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif dapat disimpulkan bahwa Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif merupakan alat-alat permainan yang dibuat untuk mendidik anak-anak TK/RA dan proses pembuatannya dilakukan dengan kreasi dan inovasi dari guru-guru TK/RA sendiri tanpa harus membeli dari produsen maupun distributor alat-alat permainan.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif adalah merupakan alat-alat permainan yang dirancang dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak TK/RA agar mereka mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK/RA seperti aspek fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif dan moral. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik baik yang berasal dari lingkungan sekitar maupun yang sudah dibuat.

Pentingnya Penggunaan Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif di TK/RA

Menurut Badru Zaman (2007: 7.15) terdapat beberapa fungsi penggunaan Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif di TK yaitu: (1) Membantu dan mendukung proses pembelajaran anak TK/RA agar lebih baik, menarik dan jelas. (2) Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. (3) Memberi kesempatan pada anak TK/RA memperoleh pengetahuan baru dan memperkaya pengalamannya dengan berbagai alat permainan. (4) Memberi kesempatan pada anak TK/RA untuk mengenal lingkungan dan mengajarkan pada anak untuk mengetahui kekuatan dirinya.

Pengembangan Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif di TK/RA Dikarenakan sudah banyak APE yang telah dikembangkan seperti; Boneka Tangan untuk kemampuan berbahasa Peabody yang dikembangkan oleh Elizabeth Peabody, puzzle geometri ciptaan Dr. Maria Montessori, maka tentu saja para guru TK/RA dengan mudah bisa memilih jenis-jenis APE yang sesuai dengan kebutuhan anak dan aspek perkembangan anak. Namun para guru TK/RA juga harus bisa merancang dan membuat APE dengan menggunakan kreasi dan inovasi sendiri.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya maka Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif yang dirancang dan dibuat penulis ini merupakan sebuah alat permainan edukatif yang diberi nama “Mesin Penghitung”.

(6)

Keterangan desain Mesin Penghitung

Cara Penggunaan Mesin Penghitung 1. Rekatkan angka pada sandaran balok

2. Masukkan biji-bijian ke dalam tiap botol sesuai jumlah angka yang tertempel pada sandaran balok

3. Peserta didik menebak berapa jumlah biji-bijian yang ada dalam mesin 4. Buktikan jawaban peserta didik dengan menarik laci untuk mengetahui

hasil dari penjumlahan biji-bijian tadi

Hasil Akhir yang Diharapkan Dalam Pembelajaran

Adapun hasil akhir yang diharapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengenal angka

2. Dapat mengenal bentuk penjumlahan dan pengurangan

3. Dapat mengetahui proses menjumlahkan dan mengurangi benda-benda 4. Meningkatkan aspek fisik motorik

5. Sosial emosinal dapat dikendalikan dengan baik 6. Dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar

Prestasi Belajar Siswa TK/RA.

Prestasi belajar adalah sebuah kaliam yang terdiri dua kata, yakni prestasi dan belajar, mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahaminya secara lebih jauh maka harus ada penjabaran masing-masing dari kedua kata tersebut.Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau secara kelompok. Dalam kamus besar bahasa idonesia (1999:787) yang dimaksud sengan prestasi adalah hasil yang telah

(7)

dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

Menurut Djamarah (1994:20) prestasi adalah apa yan telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Kemudian memberikan devinisi lain yaitu penilaianpendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya:

Menurut Slameto (2003:2) bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Muhibbinsyah (2002:82) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluru tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Begitu juga James O. Whitaker yang dikutip oleh wasty Soemanto (1990:98) memberikan definisi bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia (1999:787) adalah “penguasaan engetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.” Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan siswa setelah ia

mengikuti belajar dalam waktu tertentu. Seluruh pengettahuan,

keterampilan, kecakapan, dan perilaku individu terbentuk dan berkembang melalui proses belajar.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikassi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalaimat dan terdapat dalam periode tertentu.

(8)

PEMBAHASAN

Hasil dan Analisa Data Setelah Eksperimen

Setelah melakukan eksperimen, didapatkan hasil observasi prestasi berhitung sebagai berikut.

Tabel Kelompok Eksperimen A.1 ( )

NO Nama 1 Siti Fiafkarina Mazaya 10 100 2 M Zanin Nuaril Imani 7 49 3 Kaisa A`yuninda 9 81 4 Zahwa Aurelia Una Putri 8 64 5 Nova Yunita 8 64 6 Alifah Aizatun Naimah 9 81 7 Nawatul Ilmiyah 9 81 8 Fahrin Afrida 8 64 9 Sri Wahyuni 8 64 10 Sigit Rohmatulloh 8 64 JUMLAH 84 712 RATA-RATA 8,4

(9)

Tabel Kelompok Kontrol A.2 ( ) NO NAMA 1 Siti Lailatul Fitriyah 7 49 2 Earlene Firzatulloh 7 49 3 Alex Afifudin 8 64 4 Ainun Jamilah Oktafiani 7 49 5 Naila Fransiska Maulidiya 7 49 6 M Arul Muhtadi 8 64 7 M Indra Ansori 6 36 8 Haris Ubaidillah 7 49 9 Ismatul Laila 8 64 10 M Fathiril Farhan 7 49 JUMLAH 72 522 RATA-RATA X1 7

(10)

1. Untuk kelompok Eksperimen

Nilai rata-rata: Nilai Varians :

= 84 = 8,4 = 10 x 712 – (84)2

10 10 (10-1)

= 0,7

2. Untuk kelompok Kontrol

Nilai rata-rata: Nilai Varians :

= 72 = 7,2 = 10 x 522 – (72) 2

10 10 (10-1)

= 0,4

Nilai Varians gabungan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

= (10-1) 0,72 +(10-1) 0,42

10 +10-2 =0,08

1. Pengujian Hipotesa dengan menggunakan uji t:

= 8,4 – 7 = 1.4 = 4,37

(11)

2. Dengan taraf signifikan 5% dan df = n1+n2 – 2 = 18 maka t tabel = 1,734 3. Jadi t hitung> t tabel 4,37>1,734 sehingga rumusan masalah diterima

Setelah menggunakan alat peraga edukatif (APE) dalam pembelajaran operasi menghitung siswa kelompok A RA Darul Ulum Karangpoh Wonorejo diketahui bahwa perbedaan antara kelas yang menggunakan alat peraga berupa mesin penghitung nilainya lebih baik atau prestasinya lebih baik dari pada kelompok kelas yang tidak menggunakan alat peraga mesin penghitung. Hal ini bisa dilihat dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitina dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara prestasi belajar antara anak yang mengikuti pembelajaran operasi hitung dengan menggunakan Alat Peraga Matematika (APE) Mesin Penghitung dengan yang tidak menggunakannya.

Saran

Para peyelenggara pendidikan TK/RA dan juga para guru TK/RA diharapkan dapat mengetahui jenis-jenis dan memahami pentingnya Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif. Terdapat berbagai alat permainan yang merupakan alat pendidikan yang edukatif bagi anak-anak usia TK/RA namun para guru hendaknya bisa berkreasi dan berinovasi untuk merancang dan membuat alat-alat permainan sendiri untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak-anak di TK/RA.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, D.M. 1975. Simulation Games: An Approach to Learning. Ohio: Jones Publishing Company.

Badru Zaman, dkk. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT TRemaja Rosda Karya.

Saiful Bahri Djamarah. 1994. prestasi belajar dan kompetensi guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Waseso, Mulyadi Guntur. 2002. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, Vol. 9, No.2, Oktober 2002: 140-145.

Gambar

Tabel Kelompok Eksperimen A.1 ( )
Tabel Kelompok Kontrol A.2 ( )  NO  NAMA  1  Siti Lailatul  Fitriyah  7  49  2  Earlene  Firzatulloh  7  49  3  Alex Afifudin  8  64  4  Ainun Jamilah  Oktafiani  7  49  5  Naila  Fransiska  Maulidiya  7  49  6  M Arul  Muhtadi  8  64  7  M Indra  Ansori

Referensi

Dokumen terkait

O Decreto-Lei n.º 41/2012, de 7 de Setembro, que aprova a Orgânica do V Governo Constitucional estabelece, no seu artigo 23.º, que o Ministério das Finanças é o

Dari 70 responden anggota keluarga penderita TBC paru BTA positif ditemukan 5 orang terduga TBC paru yang 100% tinggal satu rumah dengan penderita, namun diantara 5

Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah citra toko berpengaruh signifikan terhadap

Jamur diinduksikan dibagian tengah media agar yang masing-masing terdiri dari kontrol, media agar yang ditambahkan metanol dan media agar yang ditambahkan larutan

Jumlah tenaga perawat yang ditugaskan untuk ruang rawat inap Rumah Sakit Advent Medan adalah sebanyak 29 orang, sebanyak 15 orang tenaga perawat bertugas di ruang rawat inap IRNA

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pengumuman CGPI direaksi pasar dengan adanya perubahan pada abnormal return disekitar tanggal pengumuman

Dengan penganalogian ini, gaya aksi kaki atau roda di atas dapatdideteksi dari pergerakan butiran-butiran pasir yang bergerak atau terlempar.Dengan mengetahui arah gaya aksi

Calon mahasiswi Teknik Lingkungan ini berharap semua mahasiswa baru nantinya bisa mengikuti kegiatan yang positif agar terhindar dari hal-hal buruk jangan sampai