• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID BERBASISKAN MIKROKONTROLER AT 89S51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID BERBASISKAN MIKROKONTROLER AT 89S51"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 - 36, ISSN 1412-0372

SISTEM PARKIR OTOMATIS MENGGUNAKAN

RFID BERBASISKAN MIKROKONTROLER

AT 89S51

Irda Winarsih & Reza Mahendra*

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti

Abstract

The Automatic Parking System is a system which automatize park of the car where we do not need wasting our time in searching for a vacant place parking the car. Only with the RFID tag touch hence our car will be parked automatically in place which we have determined previously. This appliance use a microcontroler AT89S51 as controller brain, RFID card as identification of the car owner, and some base lifts which made and designed in a such way could move freely and basically driven by electric motors. In this system, microcontroller is used to arrange and control the movement and the position of car contained base lifts to be parked. After being identified the car ID by microcontroller and the driver has left the car, the system then started working until the parking process completed and the microcontroller will command the motor to return and move the empty base back the place ,standing by for new process. The car retrieval process car happened on the contrary. The pallet lift movement is motorized by four 12 VDC power motors gearbox.

Keywords: Parking, Microcontroller, RFID, Motor gearbox.

1. Pendahuluan.

Problem perparkiran kadang merupakan hal yang krusial untuk di

cari solusinya agar dapat memberikan kepraktisan, keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi kendaraan serta efisiensi penggunaan lahan parkir yang serba terbatas. Banyak waktu terbuang dan kadang cukup merepotkan hanya untuk mencari tempat parkir pada jam sibuk.

Sistem parkir otomatis (LP Car Parking System, 2008: online) & (Woehr, 2008: Online) merupakan ide yang diharapkan dapat memberikan solusi yang dirancang dengan menggunakan mikrokontroller AT89S51 sebagai otak pengendali (Atmel, 2008: 1-6), Tag RFID dan Reader sebagai identifikasi pemilik kendaraan (Joseph Goldburg, 2005: 1-9), beberapa landasan angkat (pallets) yang dapat digerakkan bebas oleh 4 motor gearbox (Peralatan Energi Listrik, 2008: Online), dilengkapi juga dengan sensor interruptor GP1S53VJ000F (Data Sheet SHARP, 2005: 1-2) sebagai limit switch pendeteksi batas minimum dan maksimum gerakan motor.

(2)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

Alat ini dirancang berupa prototipe konstruksi 8 loket parkir disusun dua tingkat saling berhadapan dengan masing2 ukuran 22 x 12 x 11 cm, lift parkir pengangkat pallet yang dapat berputar pada poros R beserta rel antar loket, rangkaian elektronik sistem kontrol gerak lift pembawa pallet kendaraan bolak balik dari loket parkir dan catu daya.

Komponen utama Sistem Parkir Otomatis berlangganan ini terdiri dari:

- 1 buah Mikrokontroller AT89S51

- 8 buah Radio Frequency Identification Card dan Receiver ID-12 Innovations (Powell, 2005: 1-3)

- 11 buah Sensor Interruptor - 4 buah Motor gearbox 12 VDC

- 3 buah IC driver L293D (Data Sheet Texas Instrument Quadruple Half-H Drivers, 2002: 1-2)

- 1 buah catu daya IC Regulator 7805

- Output sistem berupa lampu indikator LED dan Buzzer, gerakan motor gearbox pengangkat pallet terhadap sumbu X, Y, Z dan putar R. Dengan sistem ini, pengemudi cukup mendekatkan kartu RFID ke receiver agar dapat memarkirkan kendaraan diatas pallet yang telah teridentifikasi dari loket parkir kosong dan segera setelah terparkir dengan baik diketahui melalui tanda dari LED (Boylestad, 1996: 38-39) dan buzzer, pallet akan dikunci posisinya agar tidak bergerak, disusul pengemudi diharuskan meninggalkan kendaraan.

Setelah itu pengemudi perlu menekan tombol untuk memulai proses otomatisasi parkir. Sistem parkir ini dirancang dengan database dan software untuk parkir berlangganan pada perkantoran, apartemen dan perumahan, yang tentunya dapat pula dikembangkan untuk parkir umum seperti di Business Center

2. Blok Diagram

2.1. Gambar Blok Diagram

Gambar 1. menunjukkan blok diagram dari rangkaian sistem parkir otomatis yang dirancang. Pada Gambar 2. Menunjukan permodelan lift parkir dengan lift 2 tingkat.

(3)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

Mikrokontroller

Catu daya Driver Moto r Driver Moto r Driver Moto r

Motor X & Y Motor Z Motor R

LED & Buzz

er

Limit Posisi Z Maksimum Limit Posisi Z M

inimum Sensor Posisi Parki r Sensor Posisi Parki r RFID Reade r Limit Posisi X Maksimum Limit Posisi X Minimum

Limit Posisi Kiri Limit Posisi Kiri Limit Posisi Kiri

Output

Intput

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Parkir

(4)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

Gambar 2. Permodelan Sistem Parkir Otomatis dengan lift 2 tingkat.

2.2. Cara Kerja Masing-masing Blok

Sistem parkir otomatis ini terdiri dari tujuh blok rangkaian dengan fungsi sebagai berikut:

2.2.1. Blok Sistem Radio Frequency Identification (RFID)

Blok ini berfungsi mengidentifikasi kendaraan yang akan diparkir, terdiri dari komponen:

- Tag RFID berupa kartu, berfungsi sebagai transponder untuk meresponse dan mentransmisikan gelombang radio 125Khz - 134 Khz (Sweeney II, 2005: 67), lengkap dengan antenna dan memori ROM yang diprogram untuk satu ID.

- RFID Reader (ID -12 Innovations) berupa module Transceiver (pasangan dari Tag) yang berfungsi mengaktifkan dan membaca signal berisi kode unik berbeda-beda dari setiap Tag untuk dikirim dan diproses oleh rangkaian pengendali

- Gelombang radio pembawa signal kode menyebabkan berpindahnya data secara wireless dari Tag ke RFID Reader.

(5)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

Gambar 3. Sistem RFID

2.2.2. Blok Rangkaian Pengendali (Mikrokontroler)

Berfungsi sebagai pengendali sekaligus memproses data yang diterima dari RFID reader untuk mendefinisikan kondisi loket parkir yang tersedia, kemudian menggerakkan motor pembawa pallet kosong untuk diisi kendaraan yang akan diparkir ke loket parkir dan sebaliknya. Rangkaian pengendali dirancang dari Microcontroller MCS-51, berupa: - Mikrokontroler AT89S51 yang telah diisi data base dan software

dengan bahasa assembly yang merupakan otak sistem pengendali. - Rangkaian Reset yang berfungsi untuk mereset keadaan awal dari

program yang telah berjalan.

- Rangkaian pembangkit clock yang berfungsi menghasilkan clock untuk menjalankan kerja CPU IC 89S51 dengan frekwensi dasar sebesar 1 Mhz (Atmel, AT89S51: 26)

- ROM/EPROM/Flash ROM berupa memori program internal dan memori program eksternal berfungsi menyimpan data-data dan instruksi-instruksi.

- Beberapa operasi seperti operasi timer (waktu tunda), interupsi dan operasi serial.

- Program Software menggunakan bahasa Assembly.

- Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler. Untuk dapat bekerja, mikrokontroler memerlukan rangkaian pendukung, terdiri dari rangkaian Power On Reset, manual reset, crystal oscillator dan pemilihan memory.

- Gambar 4. adalah Sistem Minimum Mikrokontroler dengan waktu tunda dari R = 10 KOhm, C = 10 µF dan frekwensi kerja sistem 1/12 dari 12 Mhz atau 1 Mhz, sehingga mempunyai waktu dasar 1 udetik.

(6)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

µF

Gambar 4. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51.

2.2.3. Blok Rangkaian Sensor Posisi kendaraan dengan Photointer- ruptor

Photointerruptor merupakan sensor elektronik yang menggunakan cahaya untuk mengetahui kondisi posisi kendaraan ditempat pallet parkir apakah sudah terparkir dengan baik agar siap untuk dipindahkan palletnya. Sensor photointerruptor yang digunakan adalah tipe SHARP GP1S53VJ000F yang terbentuk dari rangkaian inframerah dan phototransistor seperti pada Gambar 5.

1. Anoda. 3. Kolektor. 2. Katoda 4. Emitter Gambar 5. Rangkaian Sensor Photointerruptor

(7)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

2.2.4. Blok Rangkaian Limit Switch dengan Photointerruptor

Sensor Photointerruptor selain sebagai sensor untuk posisi, juga digunakan sebagai Limit Switch yang berfungsi untuk memberikan batas minimum dan batas maksimum dari gerakan motor.Limit Switch yang digunakan ada 10 buah yang mengatur gerakan motor bolak-balik arah terhadap sumbu X, Y, Z dengan limit X minimum & X maksimum, Y minimum & Y maksimum, Z minimum & Z maksimum dan sumbu putar 90 derajat R1, R2, R3 dan R4. Pengaturan posisi dengan limit switch ini tergantung dari batasan ukuran dimensi dari kendaraan yang akan diparkir dan spasi loket penyimpan kendaraan.

2.2.5. Blok Rangkaian Penggerak

Sebagai output sistem ada 4 buah motor bolak balik gearbox 12 Vdc yang berfungsi untuk mengerakkan pallet dengan arah gerakan terhadap sumbu X, Y, Z dan sumbu putar poros 90 derajat R1, R2, R3, R4. Sebagai pemicu gerakan motor, diperlukan Driver Motor IC L293D yang dapat membangkitkan arus dua arah sebesar 600 mA pada tegangan antara 4,5 Volt – 36 Volt dengan temperature kerja antara 0 – 70 derajat Celcius. Diperlukan motor DC gearbox ini agar gearbox yang terintegrasi dengan Driver berguna untuk membagi kecepatan motor DC sehingga diperoleh daya dan torsi yang cukup kuat untuk mengangkat dan menggerakkan pallet. Rancangan gerakan arah motor tergantung pada letak loket parkir dan spasi antar loket, baik gerakan vertikal, horizontal/geser kiri-kanan, maju-mundur atau putar, berdasarkan program sistem software untuk mengendalikan gerakan motor tadi dari mikrokontroler. Gambar 6. adalah sebuah konfigurasi Driver L293D berikut motor yang terhubung dengan pin terkait.

Sebuah IC L293D digunakan untuk menggerakkan 1 buah motor bolak-balik dan 2 motor searah atau 2 motor bolak-balik atau 4 motor searah. 2 buah IC L293D untuk menggerakan 3 motor bolak-balik sumbu X, Y, Z dan 1 buah IC L293D untuk motor searah sumbu R.

2.2.6. Blok rangkaian LED dan Buzzer

Selain gerakan motor, output sistem juga dilengkapi dengan lampu LED dan bunyi dari Buzzer yang berfungsi sebagai indikator dan tanda untuk: - Nyala lampu LED menandakan kode RFID sudah teridentifikasi.

- Buzzer berbunyi menandakan posisi kendaraan terparkir dengan baik dan tepat, dimana pengemudi diharuskan meninggalkan kendaraan segera agar pallet yang berisi kendaraan tadi dapat dipindahkan ke loket parkir

(8)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

setelah pengemudi menekan tombol agar otomatisasi parkir dimulai. Demikian juga sebaliknya untuk proses pengambilan kendaraan dari pallet, bunyi Buzzer menandakan pengemudi diberi izin untuk membuka pintu kendaraan untuk masuk ke dalam. Dan setelah kendaraan meninggalkan pallet, pengemudi wajib menekan tombol kembali untuk manual reset.

Gambar 6. Konfigurasi Pin IC L293D dengan motor DC.

2.2.7. Blok Rangkaian Catu Daya

Untuk mengsupply tegangan sumber ke IC dan motor DC,diperlukan rangkaian catu daya menggunakan IC Regulator 7805 yang dapat menghasilkan tegangan output positif 5 Volt, pada arus maksimum 1 Ampere dengan tegangan input berkisar antara 7 – 25 Volt. IC Regulator ini hanya memiliki 3 pin, yaitu pin tegangan masukan Vin, pin ground dan pin keluaran Vout seperti terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Konfigurasi Pin IC Regulator 7805

3. Cara kerja Rangkaian

Gambar 8. menunjukkan rangkaian keseluruhan dari Sistem Parkir Otomatis yang dirangkai dengan menghubungkan pin ke pin dari ketujuh blok rangkaian diatas.

(9)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

Gambar 8. D

iagram Rang

kaian K

eselur

uhan Sistem Parkir Otoma

(10)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

Mikrokontroler AT89S51 akan menjadi pusat pertemuan yang terhubung pada setiap pin ke seluruh rangkaian atau IC lainnya. Dari 40 pin pada IC AT89S51, 26 pin terhubung seperti uraian berikut ini:

- Pin 3.0 sebagai input serial terhubung ke RFID Reader ID – 12 pin 7. - Pin XTAL 1 dan 2 terhubung ke Crystal Oscillator

- Pin 9 RST ke Manual Reset - Pin EA/VPP ke IC Regulator 7805

- Pin 3.5, 3.6, 3.7, 2.0 s/d 2.7 terhubung ke 11 buah Photointerruptor IC GP1S53VJ000F pin 3

- Pin 1.0, 1.1, 1.6, 1.7 masing-masing ke Driver L293D Motor Gerak sumbu X dan Y, Pin 3.1 dan 3.2 ke Driver Motor Gerak sumbu Z. - Pin 3.3 dan 3.4 ke Driver Motor Gerak sumbu R.

- Pin GND.

Kerja sistem akan diawali pin EA/VPP diberi logika satu yang berarti memori internal aktif atau mikrokontroler bekerja secara standalone, kemudian Power On Reset juga mereset mikrokontroler dan memberi waktu tunda untuk menunggu sistem stabil. Rangkaian waktu tunda diatur dari resistor R = 10 KOhm dan kapasitor C = 10 uF.

Saat daya dihidupkan, kapasitor mulai terisi tegangan pada pin 9 Reset akan bergerak dari 0 Volt hingga 5 Volt, sehingga pin 9 Reset akan mendapat sinyal logika satu.Dapat juga Reset dilakukan secara manual dengan menekan Switch Push Button yang menghubungkan Vcc =5 Volt dengan pin 9 Reset. Manual Reset dibutuhkan untuk saat sistem menjadi kacau akibat gangguan ataupun supaya sistem bekerja lagi dari awal.

Crystal Oscillator berfungsi menghasilkan clock yang dibutuhkan mikrokontroler untuk menjalankan CPU dengan kecepatan 1 MHz atau waktu dasar 1 udetik agar mudah dalam pengaturan timer sebagai pengali.

Output Rangkaian RFID Reader ID – 12 pada pin 7 yang berisi kode dari hasil pembacaan Tag dengan frekwensi kerja 125 KHz – 134 Khz dan format Tag tipe EM 4001 yang kompatibel, akan diterima pada rangkaian pengendali pada pin 3.0 sebagai input serial pada IC89S51.

Proses pemarkiran akan dimulai saat daya dihidupkan yang berarti sistem siap bekerja. Lift parkir akan menempati posisi pada keadaan X minimum, Y minimum, Z minimum dan sumbu putar pada posisi tengah.Berikutnya sistem siap untuk menerima input berupa Tag RFID

(11)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

dengan mendekatkan kartu RFID ke Tag RFID untuk diidentifikasi, apabila berhasil , maka sistem akan melanjutkan proses selanjutnya. Tapi apabila kartu tidak teridentifikasi, maka sistem tidak akan meneruskan ke proses selanjutnya dan sistem tidak akan bekerja.

Proses akan diteruskan dengan mendeteksi apakah kendaraan yang kartunya teridentifikasi telah terparkir diloket atau belum untuk memilih salah satu dari menu Proses Pemarkiran atau Proses Pengambilan.Apabila loket kosong, berarti menu yang dipilih adalah Proses Pemarkiran.Selanjutnya lift parkir akan mengambil pallet 1 dari posisi parkir 1 untuk dibawa keluar dari loket parkir kembali ke posisi awal di platform, agar pengemudi dapat meletakkan kendaraannya untuk proses pemarkiran.

Terjadi waktu tunda dalam proses ini agar pengemudi mempunyai waktu cukup untuk memarkirkan kendaraannya diatas pallet 1dengan benar dan lurus atas petunjuk indikator dari lampu LED dan bunyi Buzzer, dimana pengemudi harus segera meninggalkan kendaraan terkunci.

Setelah itu pemilik kendaraan diharuskan menekan tombol untuk memulai proses otomatisasi parkir dan dengan segera motor penggerak pallet akan bekerja mengangkat kendaraan berikut palletnya untuk diparkirkan ke loket 1 yang teridentifikasi dan selesailah proses pemarkiran kendaraan 1. Apabila kendaraan akan diambil oleh pemiliknya, proses yang dilakukan sama seperti proses pemarkiran, yaitu dengan mendekatkan kartu RFID ke TAG untuk identifikasi kembali.

Setelah itu mikrokontroler akan mengecek apakah kendaraan masih terparkir di loket parkir 1 dan kalau jawabannya ya, maka kontroller akan mengaktifkan menu Proses Pengambilan .Demikian proses ini akan berulang untuk pemilik kendaraan dengan Kartu RFID 2, 3 dan seterusnya. Keseluruhan Aliran Proses Pemarkiran dan Proses Pengambilan selanjutnya direalisasikan dengan membuat software atas program proses kerja dari mikrokontroler, yang dipilih menggunakan bahasa Assembly.

4. Pengujian Sistem dan Alat 4.1. Metoda Pengujian

Dilakukan pengujian pada beberapa bagian rangkaian agar dapat mengetahui apakah sistem atau alat yang dirancang telah memenuhi

(12)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

spesifikasi rancangan yang diinginkan.Dalam pengujian ini instrument yang digunakan adalah Digital Multitester merk Sanwa tipe YX-830B, digunakan untuk mengukur sumber tegangan DC/AC, arus DC, resistansi dan Stopwatch merk CASIO tipe HS3V-1B, digunakan untuk mengukur waktu. Telah dilakukan pengujian dengan hasil sebagai berikut:

4.2 Pengujian Catu Daya

Pengujian modul catu daya dilakukan 2 tahap, yaitu tanpa beban dan dengan beban. Hasil pengujian tanpa beban dan dengan beban hampir sama dengan persentase kesalahan sekitar 0,6 % dari besaran terukur 5 Volt DC dan 1,25 % dari besaran 12 Volt DC.

4.3. Pengujian Mikrokontroler

Pengujian Mikrokontroler dilakukan dengan mengukur tegangan output setiap port yaitu port 1, port 2, port 3 dan port 0 dengan menggunakan Voltmeter dari kondisi Vcc yang diberikan sebesar 5,05 Volt dan IC Mikrokontroler dalam kondisi tidak terprogram (blank chip). Hasil pengujian adalah Output Port 0 dengan hasil antara 0,11 - 0,13 Volt, Output Port 1 dengan hasil 4,96 – 4,99 Volt, Output Port 2 dengan hasil 4,98 – 5,00 Volt dan Output Port 3 dengan hasil 4,96 – 4.98 Volt.

Sedangkan pengujian response waktu dari mikrokontroler yang akan dibandingkan dengan waktu yang sesungguhnya dilakukan dalam kondisi Vcc = + 5,03 Volt dan Mikrokontroler sudah terprogram dengan timer.Program dibuat agar LED menyala dan mati dengan waktu masing-masing 1 detik dengan perhitungan: T timer = (FFFFh - THTLh) x ( 12 / (f crystal) ) = 50.000 udetik, sedangkan T total = 20 x T timer = 1 detik. Setelah mikrokontroler diberi program, kemudian dijalankan dan dilakukan pengamatan terhadap waktu dari mikrokontroler dengan hasil pengukuran waktu tunda mikrokontroler berkisar 1,2 - 1,5 detik, yang berarti ada kesalahan sekitar 50 %.

4.4 Pengujian Motor DC Gearbox

Bertujuan mengetahui apakah motor bekerja dengan baik dengan menberikan tegangan pada kedua kaki dan mengamati perputaran motor, kemudian membalikkan polaritas kaki motor dan melakukan pengamatan terhadap arah putaran motor. Pengujian memberikan hasil : KAKI 1 + dan KAKI 2 + , hasilnya PUTARAN STOP, KAKI 1 + dan KAKI 2 -, hasilnya PUTARAN KANAN, KAKI 1 – dan KAKI 2 +, hasilnya PUTARAN KIRI dan KAKI 1 – dan KAKI 2 -, hasilnya PUTARAN STOP.

(13)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

4.5 Pengujian Driver Motor

Bertujuan untuk mengetahui apakah Driver Motor dapat menggerakkan motor melalui Mikrokontroler.Pengujian dilakukan dengan membuat program software sederhana yang akan menggerakkan motor bolak balik dalam selang waktu 5 detik selama 30 detik. Hasil pengujian pada kedua buah motor dengan menggunakan Driver Motor L 293D terekam setiap 5 detik, motor berputar ke kiri dan ke kanan saling bergantian, berarti motor dapat bekerja dengan baik dengan menggunakan IC L293D sebagai penghubung antara motor dan mikrokontroler.

4.6. Pengujian Modul RFID

Pengujian modul ini dilakukan dengan cara menghubungkannya dengan Komputer PC menggunakan komunikasi serial RS-232 dan Hyper-Terminal atau Serial terminal Software. Fungsi Hyperterminal ini adalah untuk melihat ID kartu yang dimiliki oleh masing-masing kartu (tag) RFID yang berhasil dibaca oleh RFID Reader. Dari 8 buah kartu, yang diuji hanya 5 buah kartu dengan hasil terbaca di komputer, terlihat di Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Pengujian Modul RFID

Kartu RFID Terbaca

A ☺820036EA7D23 (Enter)♥

B ☺820037C2A9DE (Enter)♥

C ☺82003788A79A (Enter)♥

D ☺8200378D6A52 (Enter)♥

E ☺82003788A79A (Enter)♥

4.7. Pengujian Sensor Photo Interruptor

Pengujian sensor photointerruptor ini untuk mengetahui apakah sensor ini dapat membangkitkan pulsa yang kompatibel dengan mikrokontroler. Pengujian dilakukan seperti terlihat pada Gambar 9, dengan input Vcc = 5 Volt, Ro = 330 Ohm dan RL = 5,6 KOhm. Dengan melewatkan potongan kertas berbentuk persegi pada celah tengah sensor 8 kali ber-ulang. Hasil yang didapat adalah tegangan pada saat Photointerruptor tidak terhalangi terukur antara 0,21 - 0,26 Volt (LOW) , sedangkan pada saat dihalangi dengan potongan kertas tadi terukur antara 4,84 - 4,88 Volt ( HIGH ). Ini berarti Sensor bekerja dengan baik.

(14)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

Ro = 330 Ω, RL = 5,6 kΩ dan Input = VCC = 5Volt Gambar 9. Rangkaian Pengujian SensorPhotointerruptor

Pengujian kepastian pulsa kompatibel dengan mikrokontroler dilakukan dengan menghubungkan Port 1.7 Mikrokontroler dengan LED seri dengan resistor 1 KOhm dan tegangan input Vcc = 5 Volt , Port 1.0 dengan Output Photointrruptor pin 3 dan disertai program sederhana untuk mikrokontroler. LED pada output P1.7 akan dipengaruhi oleh output Photointrruptor yang telah di input ke P 1.0. LED akan menyala saat Photointrruptor dilewati kertas tadi dan bila potongan kertas dilewatkan sekali lagi, maka lampu LED akan mati. Ini berarti LED akan toggle setiap mendapat trigger dari photointerruptor.

4.8. Pengujian kinerja kerja alat keseluruhan

Kondisi awal akan dimulai dengan Reset Sistem setelah power ON. Kartu RFID 1 dapat didekatkan ke Tag RFID untuk dibaca ID nya dan diteruskan ke mikrokontroler untuk parkir otomatis. Motor penggerak pallet mulai bergerak menuju loket parkir 1 untuk mengambil pallet 1 untuk dibawa keluar dari loket parkirnya dan pallet 1 berada di platform. Pemilik kendaraan siap memarkirkan kendaraannya diatas pallet 1 dengan benar dan lurus dengan ditandai bunyi Buzzer, setelah itu pemilik segera

(15)

Irda Winarsih & Reza Mahendra. Sistem Parkir Otomatis Menggunakan RFID Berbasiskan

meninggalkan kendaraannya yang terkunci. Proses berikutnya pemilik kendaraan menekan tombol untuk memulai proses pemarkiran.

Selanjutnya terlihat motor mulai bergerak memindahkan kendaraan beserta palletnya menuju loket parkir 1. Proses parkir selesai. Motor bergerak kembali ke platform lagi tanpa pallet. Apabila kendaraannya ingin diambil oleh pemiliknya, maka Kartu RFID 1 didekatkan lagi ke Tag untuk identifikasi. Karena loket 1 sudah terisi kendaraan 1, maka mikrokontroler akan memilih menu Pengambilan Kendaraan, dan dengan segera motor bergerak menuju loket 1 untuk mengambil pallet 1 berisi kendaraan 1 untuk dibawa keluar dan diletakkan di platform.

Setelah motor berhenti ditandai bunyi Buzzer, pemilik baru dapat membuka pintu kendaraan untuk masuk ke dalam dan menghidupkan mesin agar mobil bisa dikeluarkan dari pallet 1. Setelah itu pemilik kendaraan diharuskan menekan tombol untuk meresetkan sistem kembali. Demikian proses ini akan berlaku untuk kendaraan 2, 3, 4 dan seterusnya.

5. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembuatan, pengujian dan pengamatan terhadap alat secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengujian terhadap Catudaya, Modul RFID, motor DC gearbox, Driver, Mikrokontroler dan Photointerruptor memberikan hasil yang memuaskan dengan kesalahan yang tidak berarti. Hanya pada pengujian Mikrokontroler diperoleh waktu tunda dengan 50% kesalahan yang cukup signifikan untuk dipelajari kembali.

2. Terdapat proses pengambilan dan penempatan pallet yang kurang presisi, ini disebabkan desain konstruksi alat masih kurang kokoh dan gerakan motor yang kurang mulus dan stabil sehingga perlu disempurnakan.

3. Proses pemarkiran masih cukup lama, dimulai dari pengambilan hingga ditempatkan pada loket parkir yang tersedia. Ini disebabkan motor DC yang digunakan masih terbatas oleh kecepatan dan torsi yang besar untuk menggerakkan komponen mekanik yang cukup berat.

4. Ide Sistem Parkir Otomatis ini sangat mungkin untuk diaplikasikan pada perparkiran langganan di gedung parkir seperti apartemen dan perkantoran, maupun pada perparkiran umum seperti Business Center , Mall dan lain-lain yang dapat menciptakan lingkungan kondisi perkotaan yang lebih smart dan penggunaan lahan parkir yang lebih efisien.

(16)

JETri,

Volume 8, Nomor 2, Februari 2009, Halaman 21 -36, ISSN 1412-0372

Daftar Pustaka

1. Boylestad, Robert L. and Louis Nashelsky. Electronic Devices and

Circuit Theory, 6th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc,1996

2. Sweeney II, Patrick J. RFID For Dummies. Hoboken, New Jersey: Wiley Publishing, Inc. 2005

3. Peralatan Energi Listrik, Motor Listrik, Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia, (Online), (www.energyefficiencyasia.org, diakses 28 Maret 2008: 10.00 WIB)

4. Atmel, AT89S51 (Online), (http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_  document/doc0313.pdf diakses 30 Maret 2008: 16.00 WIB)

5. Goldburg, Joseph. RFID Evaluation Kit, (Online), (http://www. adilamtech.com /RFID/Adilam%20RFID%20ID10.pdf. diakses 30 Maret 2008: 17.00 WIB)

6. Powell, George. ID Series Readers Datasheet, (Online), ( http://www. adilamtech.com.au/RFID/ID%20SERIES%20SR(2005-3-1)%20rev19. pdf. diakses 30 Maret 2008: 18.00 WIB)

7. SP Car Parking System, Automotion Parking System, (Online), (http://www.automotionparking.com/downloads/pdf/Car_Parking_SP_S ystem.pdf. diakses 20 Juli 2008: 20.00 WIB)

8. Woehr, Automatic Parking System, (Online),  (http://www.woehr. de/index_en .php. diakses 28 Maret 2008: 09.00 WIB)

Gambar

Gambar 2. Permodelan Sistem Parkir Otomatis dengan lift 2 tingkat.
Gambar 3. Sistem RFID
Gambar 4. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51.
Gambar 6. Konfigurasi Pin IC L293D dengan motor DC.
+4

Referensi

Dokumen terkait

3.5 Logika Fuzzy Pada Sistem Pemandu Kendaraan Untuk Parkir Paralel Secara Otomatis

Adapun judul yang diambil dalam penulisan Laporan Akhir ini adalah “ Sistem Parkir Elektronik Otomatis Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 (Sub Bahasan :

Sistem parkir otomatis ini menggunakan mikrokontroler Atmega16 sebagai pusat kendali, sensor infra red dan photo diode sebagai pendeteksi adanya kendaraan yang akan masuk

Penelitian ini merancang sistem parkir mobil otomatis untuk memudahkan pengguna mobil dalam memarkirkan kendaraannya, pengguna mobil hanya perlu menempelkan card ID

Gambar 6 menunjukkan hasil dari pengujian perangkat lunak pada keypad, status area parkir yang berwarna merah menandakan area parkir masih kosong, sedangkan area parkir yang

Sistem parkir mal yang dirancang telah dapat memberikan lokasi lot parkir terdekat berdasarkan lokasi kunjungan dari pengunjung dengan menggunakan Arduino Uno dan

Sistem parkir mal yang dirancang telah dapat memberikan lokasi lot parkir terdekat berdasarkan lokasi kunjungan dari pengunjung dengan menggunakan Arduino Uno dan

Kendaraan berada diposisi parkir dilantai 3 KESIMPULAN Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan dari alat Rancang Sistem Informasi Parkir Otomatis dengan menentukan