• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi D Cerdas da Diajukan un P alam Menan I ntuk mengik Muhamma Rega K PROGRAM FAKULT UN namkan Ji Integritas M KARYA I kuti Kompet Ole ad Andar Ra Kusuma Put M STUDI T TAS REKA NIVERITA BAND 201 wa Anti Ko Mahasiswa ILMIAH tisi Propaga eh ahman (110 tra (1102130 TEKNIK IN AYASA IND S TELKOM DUNG 16 orupsi untu anda Antiko 2130249) 0247) NDUSTRI DUSTRI M uk Mening orupsi 2016 katkan

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsukuensi yhukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bandung, 10- November-2016

Yang membuat pernyataan,

(3)

ABSTRAK

Apabila lingkungan mahasiswa buruk, maka akan berdampak buruk juga bagi mahasiswa tersebut. Salah satu dampak yang akan bisa terjadi adalah korupsi yang terjadi di dunia kampus atau area kampus, korupsi tersebut dapat berupa kegiatan-kegiatan yang biasanya terjadi di kampus seperti bolos kuliah, titip absen dan dampak-dampak lainnya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mendapatkan solusi dalam menciptakan seorang generasi muda yang cerdas, berintegritas dan berjiwa anti korupsi. Metode yang digunakan dalam membuat karya ilmiah ini adalah dengan studi literatur dari berbagai sumber buku maupun akses informasi dunia maya yang terjamin kebenaran dan keaslian datanya. Dari hasil studi literatur yang dilakukan diperoleh nilai-nilai dan prisip-prinsip anti korupsi yang belum sempurna diterapkan dalam kehidupan mahasiswa, maka perlu dilakukan strategi untuk menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut khususnya dikehidupan mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi dapat ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga, kampus, masyarakat, dan lokal/nasional untuk menggerakan sikap anti korupsi.

Kata kunci: Mahasiswa, Lingkungan, Korupsi, Anti korupsi, Nilai dan Prinsip Anti korupsi

(4)

LATAR BELAKANG

Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi atau universitas dengan batas usia sekitar 18 – 30 tahun (Sarwono,1978). Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi, yang juga menjadi calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat. Mahasiswa mempunyai peran dan fungsi sebagai Iron Stock (pemimpin pemerintahan selanjutnya), Agent Of Change (agen perubahan), Social Control (pengontrol social) & Moral Force (menjaga moral-moral yang sudah ada).

Mahasiswa dipandang sebagai angkatan muda yang paling banyak memberikan harapan di masa depan. Mahasiswa memiliki dinamika, militansi, keberania, kejujuran dan kerelaan berkorban. Selain itu, mahasiswa memiliki kekhususan yaitu memiliki kecerdasan otak dan kemampuan berpikir tinggi yang diperolehnya dari pendidikan-pendidikan sebelumnya secara berturut-turut (Yayasan Mahasiswa Indonesia, 1997:2).

Sehubungan dengan kehidupan di kampus, masa perkuliahan merupakan bagian dari masa pembentukan dasar kepribadian mahasiswa. Kepribadian ini dapat dibentuk oleh mahasiswa dengan berbagai macam kegiatan seperti perkuliahan dikelas, mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan serta kegiatan-kegiatan lainnya. Lingkungan organisasi mahasiswa sangat menentukan keberhasilan seorang

(5)

Korupsi yang terjadi di kampus perlu dilakukannya pencegahan serta tindakan kepada pelaku, mengingat dampak-dampak yang akan terjadi pada mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tindakan yang dapat mencegah dan memperbaiki sistem kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi di Indonesia. Perbaikan sistem ini dimulai dari pemberian edukasi atau penanaman jiwa anti korupsi.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana korupsi yang terjadi pada mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia ?

2. Bagiamana tindakan pencegahan kepada mahasiswa/i agar terhindar dari tindakan korupsi ?

MANFAAT

1. Sebagai solusi untuk menciptakan seorang generasi muda yang cerdas, berintegritas dan berjiwa anti korupsi.

(6)

PEMBAHASAN

1. Permasalahan Korupsi pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Korupsi bukan hanya terjadi di pemerintahan Indonesia saja, akan tetapi sekarang perilaku korupsi sudah terjadi sejak perguruan tinggi. Hal ini terjadi diakibatkan terdapat sebuah kesempatan untuk melakukan tindak korupsi yang masih berhubungan erat dengan kegiatan yang ada di dunia kampus. Terdapat beberapa contoh tindak korupsi yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa yaitu sebagai berikut.

a. Bolos Kuliah dan Titip Absen

Bolos merupakan suatu aktivitas yang biasanya dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Ada beberapa penyebab seorang mahasiswa untuk tidak mengitu kegiatan perkuliahan seperti, rapat atau harus turun aksi ke jalan.. Hal ini disebabkan oleh rasa malas yang terdapat pada diri seseorang. Disamping itu terdapat kebiasaan lain mahasiswa yaitu “Budaya Titip Absen”.

b. Nyontek Saat Ujian

Korupsi dapat diartikan sebagai mengambil sesuatu apa yang bukan kepunyaanya untuk kepentingan pribadi. Hal ini biasanya terjadi pada saat kampus sedang mengadakan Kuis/UTS/UAS, tidak sedikit mahasiswa melakukan tindak penyontekan atau membuat cacatan kecil untuk menjawab soal ujian.

(7)

buku ini biasanya mahasiswa meminta uang kepada orang tuanya dengan kualitas buku yang bagus, akan tetapi dalam kenyataannya mahasiswa membeli buku perkuliahan dengan kualitas KW atau palsu.

e. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Program Kerja Palsu

Setiap organisasi mahasiswa (ormawa) yang ingin menyelenggarakan kegiatan diwajibkan untuk membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) kepada bagian kemahasiswaan guna mencairkan dana. Sistem ini akan mendorong mahasiswa untuk melakukan tindak kecurangan. Dalam praktek dilapangan, ormawa dengan sengaja memanipulasi nota kosong demi kuitansi dalam SPJ.

2. Strategi Menumbuhkan Sikap Antikorupsi di Kalangan Mahasiswa

Sikap antikorupsi dapat ditumbuhkan dengan cara mahasiswa terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi. “Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan antikorupsi dapat dibedakan menjadi empat wilayah” (Nanang, dkk., 2011), yaitu:

a. Di Lingkungan Keluarga

Karakter antikorupsi pada diri mahasiswa dapat dimulai dari keluarga yang terpengaruh oleh perilaku keseharian anggota keluarga. Pelajaran yang dapat diambil adalah tingkat ketaatan terhadap aturan di dalam keluarga yang berlaku. Namun, proses internalisasi di lingkungan keluarga sangat sulit dilakukan dan menjadi bisa karena kesenjangan.

b. Di Lingkungan Kampus

Pada lingkungan kampus dapat dibagi menjadi dua, yaitu untuk diri sendiri dan komunitas/organisasi. Dalam konteks diri sendiri/individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks komunitas, mahasiswa diharapkan dapat mencegah rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus.

c. Di Lingkungan Masyarakat Sekitar

Pengamatan pada lingkungan masyarakat oleh mahasiswa dapat dilakukan untuk membudayakan sikap antikorupsi, misalnya:

(8)

1) Mengamati kantor-kantor pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanannya kepada masyarakat terkait biaya dan transparansi layanan. 2) Mengamati infrastruktur kota, seperti kondisi jalan, penerangan jalan,

fasilitas umum, rambu-rambu yang memadai.

3) Mengamati layanan publik terhadap masyarakat miskin, seperti persebaran bantuan dari pemerintah.

4) Mengamati akses publik kepada berbagai informasi. d. Di Tingkat Lokal/Nasional

Dalam lingkup nasional, mahasiswa dalam tindakan antikorupsi memiliki tujuan agar dapat mencegah perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif dan sistematis di masyarakat dengan peran mahasiswa sebagai pemimpin gerakan massa yang bersifat lokal maupun nasional.

Untuk mendukung strategi tersebut perlu didukung dengan pemahaman nilai dan prinsip antikorupsi. “Nilai-nilai antikorupsi yang akan mendukung prinsip-prinsip antikorupsi untuk dapat dijalankan dengan baik” (Nanang, dkk., 2011). Nilai-nilai tersebut, yaitu:

1) Kejujuran 2) Kerja Keras 3) Kepedulian 4) Sederhana 5) Kemandirian 6) Keberanian 7) Kedisiplinan 8) Keadilan

(9)

PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan dari tujuan karya tulis yang telah ditetapkan, maka kesimpulan yang didapat dari karya tulis ini adalah

a. Terdapat berbagai jenis kegiatan mahasiswa yang dapat menimbulkan benih korupsi pada kalangan mahasiswa Indonesia di kampus seperti bolos kuliah & titip absen, nyontek saat ujian, plagiat tugas, mark up uang buku dari orang tua dan surat pertanggungjawaban (SPJ) program kerja palsu. Kegiatan ini dapat membuat mahasiswa tersebut menjadi seseorang yang melakukan korupsi pada sutu saat nanti.

b. Untuk mencegah terjadinya tindak korupsi, maka perlu adanya untuk menanamkan sikap antikorupsi. Dalam gerakan antikorupsi, terdapat empat wilayah dimana mahasiswa dapat terlibat didalamnya seperti lingkungan keluarga, kampus, masyrakat sekitar dan tingkat nasional. Terdapat 9 nilai antikorupsi dan juga 5 prinsip antikorupsi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa agar mempunyai sikap antikorupsi.

2. Saran

Berikut merupakan saran dari karya tulis ilmiah ini :

a.

Untuk menjadi mahasiswa yang baik perlu adanya untuk mempuyai sikap antikorupsi, hal ini dapat dimulai dari menghindari berbagai tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan jiwa korupsi. Mahasiswa juga dapat menerapkan 9 nilai antikorupsi serta 5 prinsip antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menjadi mahasiswa yang cerdas juga berintegritas.

 

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Puspito, Nanang T., dkk. (2011). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud

Ferly, F. (2015). Benih-Benih Korupsi Ala Mahasiswa. Diakses 10 November 2016, dari unjkita.com, http://unjkita.com/benih-benih-korupsi-ala-mahasiswa/. Sora, N. (2014). Kenali Pengertian Mahasiswa dan Menurut Para Ahli. Diakses 10

November 2016, dari pengertianku.net, http://www.pengertianku.net/2014 /11/kenali-pengertian-mahasiswa-dan-menurut-para-ahli.html

Referensi

Dokumen terkait

Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu peningkatan motivasi belajar anak setelah diterapkan metode storytelling dengan menggunakan aktivitas

Direktorat Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan?. Pedoman Umum Pengembangan Klaster Industri

DAFTAR RISIKO PENILAIAN RISIKO Nama Kegiatan : Tujuan Kegiatan : No Pernyataan Risiko Faktor Penyebab Dampak Terhadap Tujuan Skor Dampak Skor Kemung kinan Status Risiko

Penelitian terkait yang dilakukan oleh Syarif (2016) menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan dengan total sampel 15 orang menggunakan air hangat bersuhu 37◦C-42◦C

Peredaran psikotropika terdiri dari penyaluran dan penyerahan. Psikotropika yang berupa obat hanya dapat diedarkan setelah terdaftar di Badan POM. 1) Penyaluran hanya

Terjadinya reaksi termokimia pada bahan bakar tersebut, baik reaksi eksotermik maupun endotermik, akan menyebabkan peleburan matrik Al, kemudian leburan matrik Al

HASIL EVALUASI UJIAN ULANG PLPG TAHAP 1-6 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2012 RAYON 110 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA..

(3) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Forum Musyawarah Desa,