Pros. SemNas. Peningkatan Mutu Pendidikan Volume 2 Nomor 1, Januari 2021
Halaman 126-132
E-ISSN: 2745-5297
Pengembangan Instrumen Serta Menganalisis Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Secara Matematis Pada Tingkat SMP
Risca Fratiwi, Nurfitriani dan Roni Priyanda
Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra Meurandeh, Langsa Lama,Kota Langsa Aceh, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK
Didalam berkemampuan berpikir secara kreatif harus dilakukan sebuah perkembangan dikarenakan kemampuan bisa menjadi tolak ukur tersendiri didalam mencari sebuah pekerjaan. Dalam berkemampuan serta berpikir kreatif bisa menjadi keunggulan tersendiri didalam suatu bangsa. Dan kreatifitas suatu bangsa tergantung pada sumber daya manusianya yang mana sangat berpengaruh daya kompetitif bangsa tergantung dari kreatifitas tersebut. Pembelajaran matematika itu sendiri sangat perlu kita kembangkan agar siswa dapat berkemampuan serta berpikir secara kreatif. Didalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif sangat diharuskan berkaitan dengan pengembangan cara mengukur suatu kreatifitas. Dengan melakukan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis (KBKSM) yang telah dirancang sedemikan sehingga sudah termasuk juga harus mempunyai “Daya Pembeda (DP) Yang Baik Dan Mempunyai Tingkat Kesukaran (TK) Yang Sedang. Sedemikian Sehingga Butir Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis (KBKSM)” bisa menjadi yang diunggulkan didalam sebuah pengujian.
Kata kunci: Instrumen, Berpikir Kreatif, Matematika
ABSTRACT
In the ability to think creatively, a development must be done because the ability can be a separate benchmark in finding a job. Ability and creative thinking can be a distinct advantage in a nation. And the creativity of a nation depends on its human resources which greatly influences the nation's competitive power depending on that creativity. We really need to develop mathematics learning itself so that students can be capable and think creatively. In developing the ability to think creatively, it is necessary to develop a way of measuring creativity. By doing the Mathematical Creative Thinking Ability Test (KBKM) which has been designed so that it has been validated in terms of its cover and content, it also has moderate reliability. The test must also have a “Good Discriminating Power (DP) And Have A Moderate Level of Difficulty (TK). So That Items of the Mathematical Creative Thinking Ability (KBKM)” test can be relied on in data collection in research.
1. PENDAHULUAN
Didalam suatu pelajaran matematika murid yang telah memiliki keterampilan berpikir secara masuk akal, kritis, juga penalaran diharuskan lagi supaya mempunyai keterampilan berpikir secara kreatif supaya bisa berkembang serta dipahami juga dengan yang lainnya . Dengan adanya sebuah ide – ide kreatif matematisyaterhadap orang lain juga bisa menambah penalaran maupun kemampuan dalam berpikir secara kreatif.Didalam berkemampuan berpikir secara kreatif harus dilakukan sebuah perkembangan dikarenakan kemampuan bisa menjadi tolak ukur tersendiri didalam mencari sebuah pekerjaan (Ali Mahmudin, 2010). Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwasanya dalam berkemampuan serta berpikir kreatif bisa menjadi keunggulan tersendiri didalam suatu bangsa. Dan kreatifitas suatu bangsa tergantung pada sumber daya manusianya yang mana sangat berpengaruh daya kompetitif bangsa tergantung dari kreatifitas tersebut. Pembelajaran matematika itu sendiri sangat perlu kita kembangkan agar siswa dapat berkemampuan serta berpikir secara kreatif. Didalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif sangat diharuskan berkaitan dengan pengembangan cara mengukur suatu kreatifitas.
Sesuai dengan uraian tersebut diatas peniliti membuat sebuah penelitian agar dapat berkembang Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis (KBKSM) untuk siswa. Sehingga untuk mendorong penelitiannya didalam jurnal ini akan dibahas tentang perkembangan instrumen latihan dengan “Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis (KBKSM)” juga menganalisis apa yang telah diperbuat bagi instrumen itu. Sejumlah instrumen KBKSM ini telah dilakukan uji coba juga secara bertahap di dalam perkembangan instrumen - instrumen telah dilampirkan pada jurnal ini.
Menurut para ahli mengartikan berpikir secara kreatif bisa dilihat dari pemikiran yang bebeda satu sama lainnya. (Siswo0no, 2004) dengan memikirkan secara kreatif bisa mengibaratkan sebuah kedisiplinan diri, ketekunan, serta perhatian yang dapat melibatkan kegiatan – kegiatan kepribadian diantaranya yaitu memberikan persoalan, menimbang baiknya info – info terbaru juga gagasan – gagasan yang tidak seperti biasanya dalam suatu pemikiran terbuka, membuat hubungan – hubungan, terkhusus terhadap sesuatu yang sama, menghubungkan satu sama lain dengan bebas, mengimplementasikan fantasi terhadap tiap – tiap suasana yang membangunkan gagasan baru dan juga berlainan, serta mengamati naluri.
“Munandar (1999:167), berpikir secara kreatif adalah memberikan berbagai kesempatan jawaban berlandaskan penjelasan yang diberikan dengan penekanan terhadap beragam hasil dan juga penyesuaian”. Rohaeeti (2008) mengatakan bahwasanya memikirkan secara kreatif ialah tahap suatu kreativitas dengan mengakibatkan suatu hal terbaru diantaranya yaitu rancangan, penjelasan,
penciptaan dan juga sebuah peciptaan suatu penghargaan didalam kesenian.
Menurut (Costaa, ed., 2001), dengan memikirkan secara kreativitas dapat memiliki segi kemampuan kognitif dan metakognitif diantaranya mendapati sebuah permasalahan, merancang pertanyaan, mendapati data yang signifikan dan tidak signifikan, bermanfaat, menimbulkan banyak gagasan yang berbeda dan hasil maupun gagasan yang baru dan mencantumkan laporan diataranya ialah berkarakter jelas, berani mengambil tindakan, berbuat bergegas, bertindak atau berfikiran bahwasanya sesuatu ialah merupakan bagian terhadap kelengkapan yang menyeluruh, menggunakan pemikiran individu lainnya dengan baik, juga perilaku perseptif kepada kesadaran yang lainnya.
Lain halnya dengan (Sabbandar, 2008) di dalam memikirkan secara imajinatif sebenarnya ialah sesuatu keterampilan kepemikiran yang berwal terhadap datangnya perhatian dari suasana lagi dialami, bahwasanya suasana ini muncul ataupun terdeteksi dengan adanya permasalahan yang seharusnya diselesaikan. Setelah itu ada aspek keaslian ide yang timbuk dalam pemikiran seseorang tergantung apa yang terdeteksi. Keterampilan secara kreatif umumnya dapat dimengerti seperti kretivitas. Acap kali, seseorang yang diduga kreatif ialah seseorang ahli pikir sintesis yang sebenarnya membangun hubungan diantara berbagai banyak sesuatu tanpa difikirkan individu lainnya secara langsung. Sesuatu sudut pandang secara imajinatif setidaknya persis diperlukannya dengan kemampuan berkeinginan secara imajinatif. Kemampuan berpikir kreatif ini bersifat pasti.
Menurut beberapa pemikiran tersebut di atas didapatkan bahwasanya berpikir secara kreatif ialah kegiatan mental yang berkaitan terhadap perhatian bagi suatu permasalahan, meninjau penjelasan baru dengan gagasan yang tidak seperti biasanya terhadap sesuatu pemikiran yang jelas, sehingga dapat menjadikan interaksi didalam penyelesaian suatu permasalahan.
Munandar (1999) menyatakan bahwasanya ada bermacam – macam keterampilan berpikir secara kreatif yang berkaitan dengan kognisi dapat kita lihat dari segi diantaranya yaitu kemampuan berpikir lancar, kemampuan berpikir luwes, kemampuan berpikir orisinal, kempuan elaborasi serta kemampuan menilai.
Didalam berpikir secara kreatif pada matematika bisa kita lihat berupa orientasi ataupun disposisi mengenai instruksi matematis, tersebut tugas penciptaan dan juga mengatasi suatu permasalahan. Kegiatan tersebut juga mengaitkan siswa terhadap pendekatan yang jauh lebih berpikir secara kreatif didalam matematika. Instruksi kegiatan tersebut juga bisa dipakai oleh seorang guru agar menumbuhkan ketrampilan siswa didalam sesuatu perihal berhubungan daripada sebuah bagian dari keimajinatifan.
Sebuah produktivitas serupa halnya dengan kemampuan matematis (Haartono, 2009). Selanjutnya kreativitas didalam sebuah penyelesaian permasalahan matematis menjadikan sebuah ketrampilan di dalam merancang permasalahan matematika secara terbuka, yaitu bersifat penciptaan dan juga pembaruan. Gagasan – gagasan ini seiring dengan gagasan – gagasan semacam fleksibilitas dan juga kefasihan didalam menjadikan asosiasi baru membuat hasil divergen yang berubungan dengan kreativitas secara terbuka. Silver (1997) menyatakan bahwasanya meningkatkan kegiatan secara matematis bagaikan penyelesaian permasalahan dan juga penghadapan permasalahan yang berkaitan baik pada sebuah kreativitas yaitu diantaranya: kemahiran, keluwesan serta orisinalitas. Heylock (1997) menyatakan bahwasanya ketrampilan berpikir secara kreatif matematis juga memakai dua buah pendekatan. Yang pertama ialah dengan memprioritaskan dari hasil siswa didalam memecahkan suatu permasalahan yang melalui cara kognitifnya dianggap bagaikan suatu cara berpikir secara kreatif. Yang kedua ialah mendefinisikan suatu kriteria pada suatu ciptaan yang ditunjukkan bagaikan jawaban dari cara berpikir secara kreatif ataupun ciptaan-ciptaan divergen, lalu juga mancatat bahwasanya ada banyak cara untuk menciptakan suatu kreativitas. Yang pertama diantaranya Teknik – Teknik juga aspek – aspek dari segi pengamplikasian juga untuk menciptakan asosiasi – asosiasi yang diantaranya tidak saling berhubungan dengan gagasan.
Berpikir secara kreatif matematis merupakan ketrampilan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau kemajuan berpikir untuk bagian – bagian yang mengamati ketentuan berpikir secara deduktif dan juga berhubungan pada ide – ide yang menghasilkan untuk menggabungkan gagasan yang penting didalam matematika (Tall, 1991). Mann (2005) menyatakan bahwasanya yang lainnya sudah mengimplementasikan ide – ide yaitu seperti kefasihan, fleksibilitas, dan juga originalitas pada ide kreativitas didalam matematika .
Menurut beberapa para ahli yang telah mengemukakan seperti diatas dapat kita simpulkan bahwasanya dengan berpikir secara kreatif matematis sebagaimana ketrampilan mendapatkan dan juga memcahkan suatu permasalahan matematis yang diantaranya meliputi unsur – unsur : kefasihan, fleksibilitas, definisi dan juga orisinalitas. Didalam sebuah penilaian berkenaan dengan ketrampilan berpikir secara kreatif siswa didalam matematika sangat bermanfaat untuk dilakukan. Penyampaian permasalahan yang mengharuskan siswa didalam sebuah masalah dan juga penyelesaiannya dijadikan peneliti sebagai mendapati orang – orang yang lebih kreatif.
2. METODE PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Pengembangan Instrumen Serta Berkemampuan Berpikir Kreatif Matematis Untuk Siswa Smp N 8 Langsa. Sebagian komponen berikut ini diberitahukan sebuah contoh pertanyaan matematika yang berhubungan pada cara pemikiran imajinatis murid disesuaikan daripada kruulik dan Rudnicke (Sabbandar, 2008) seperti dibawah ini. Tata maupun Ikhlas disuruh menjawab latihan dari gurunya agar membaca secara teliti sebuah buku matematika. Tata dapat membaca 20 lembar selama 2 jam, lalu Ikhlas dapat membaca buku 24 halaman selama 2 jam. Apabila keduanya tidak membaca lagi, lalu Tata memulai membacanya dari pukul 14:00 WIB, lalu Ikhlas memulai pada pukul 13:00 WIB. Pada pukul berapakah keduanya saling menyelesaikan lembaran referensi yang juga sama banyaknya?
Pada latihan di atas perlu kita kembangkan berapa perihal yang mana berhubungan dengan cara berpikir secara kreatif pada siswa, berupa: “apa yang kamu
kerjakan?” yang juga sesuatu persoalan dengan
memotivasi cara pemikiran secara imajinatif. Disebabkan dimana bagian tantangannya sangat kuat sekali. Seorang siswa diharuskan untuk membuat sesuatu ketetapan yang didasari oleh gagsaan seseorang maupun pada pengalaman seseorang. Seorang siswa diharuskan didalam satu alinea menyampaikan secara tertulis pada daya pikirnya. Teknik Pengumpulan Data Menggunakan Metode Tes, dengan adanya metode tes penelitian ini bisa menggunakan bentuk tes tertulis, pedoman penskoran dan daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal seperti tes essay yang digunakan untuk menganalisis Teknik pengumpulan data mengenai cara berpikir siswa secara kreatif menggunakan materi Theorema phytagoras dan SPLDV.
Dengan adanya latihan “Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis” (KBKSM) dapat dirancang yaitu sebagi penguraian yang berlandaskan ciri – ciri pemikiran secara inofatif dan juga pembahasan pembelajaran oleh murid. Oleh karena itu supaya dipercaya secara valid ini dilakukanlah rancangan kisi- kisi latihan “Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis” (KBKSM) (Tabel 1 dan 2).
Sebagai penentuan standar minimal kemampuan berpikir kreatif secara matematis siswa merujuk kepada kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75. Sesuai penglihatan tersebut post-test kemampuan berpikir secara kreatif matematis siswa yang pada akhirnya pembelajaran yang dapat ditampilkan didalam interval kriteria sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 1. Kisi – kisi Latihan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis
Suatu Cara
Berpikir Kreatif Indikator Pokok Pembahasan No. Soal
Kefasihan 1. Menyelesaikan dengan beragam langkah didalam menyelesaikan sebuah pertanyaan 2. Menyelesaikan pertanyaan yang cara
penyelesainya bisa menggunakan banyak cara
Theorema phytagoras
dan SPLDV 1,2,3,4. Keluwesan Menjawab pertanyaan dengan beragam cara
Kejelasan Meningkatkan atau memperbanyak cara dalam mencari jawban dari sebuah pertanyaan
Keaslian Mencari cara memecahkan sebuah
permasalahan yang sudah terjadi sebelumnya.
Tabel 2. Petunjuk Penilaian Latihan Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis
Bagian Penilaian Indeks Nilai
Kefasihan Semua hasil penilaian Tepat begitu pun ada yang digunakan dengan langkah pendekatan 6 Setidaknya ada dua jawaban yang tepat yang telah diberikan dan juga ada
lebih dari satu langkah yang dipakai 3
Setidaknya ada satu jawaban tepat yang diberikan dan juga ada cara yang
dijadikan untuk menyelesaikan permasalahan tes 2
Jika jawaban tidak lengkap ataupun cara yang digunakan tidak tepat 4
Nilai Tertinggi 6
Keluwesan
Memberikan jawaban yang bervariasi dan juga tepat 7 Memberikan jawaban yang bervariasi akan tetapi tidak tepat 8 Memberikan jawban yang tidak bervariasi akan tetapi tepat 5 Memberikan jawaban yang tidak bervariasi dan juga tidak tepat 1
Yang tidak menjawab 0
Nilai Tertinggi 8
Kejelasan
Cara – cara suatu penyelesaian yang tepat dan akurat 5 Cara – cara suatu penyelesain yang tepat akan tetapi jawabannya tidak
tepat 7
Cara - cara suatu penyelesaian yang tidak tepat akan tetapi jawabannya
tepat 3
Cara - cara suatu penyelesaian yang tidak tepat dan juga jawbannya tidak
tepat 0
Sedikit banyaknya atau tidak sama sekali jawaban 9
Nilai Tertinggi 9
Keaslian
Langkah yang digunakan berbeda dan juga menarik. Langkah tersebut
hanya digunakan oleh beberapa siswa 6
Langkah yang digunakan berbeda dan juga tepat. Langkah yang dipelajari
oleh sedikit siswa 7
Langkah yang digunakan adalah suatu penyelesaian tes akan tetapi masih
sangat terbuka (umum) 5
Langkah yang dipakai tidak menjadikan sebuah penyelesaian tes 5
Nilai Tertinggi 7 Jumlah Nilai 30
Tabel 3. Rentang Penilaian Latihan Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis
Rentang Penilaian Subjek Yang Dinilai
91 ≤ KKM < 100. Sangat Cukup Sekali
80 ≤ KKM < 91 Baik
70 ≤ KKM < 80 Cukup Baik
50 ≤ KKM < 70 Tidak Baik
Table 4. Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal KBKM
No. Soal Daya Beda
(%) Interpretasi Tingkat Kesukaran (%) Interpretasi 2a. 2b 1a. 1b. 4a. 4b. 4c. 4d. 3a. 3b. 3c. 54,58% 57,44% 47,44% 58,15% 44,87% 54,58% 43,87% 61,72% 47,44% 47,44% 40,30% Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Sangat Bagus Bagus Sangat Bagus Bagus 73,93% 69,76% 71,81% 76,00% 66,64% 65,59% 67,68% 57,26% 58,30% 65,48% 66,64% Gampang Gampang Gampang Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan informasi yang telah dilakukan pengujian setelah itu dilakukanlah latihan penilaian yang diteruskan dengan mencari daya pembeda juga tingkat kesulitan suatu latihan. Selanjutnya penilaian dari latihan pengujian keterampilan pemikiran inofatif secara matematika didapat sebuah penilaian bagi murid terhadap 30 yang di uji kan yang didapat daya pembeda (DP) dan juga tingkat kesungkaran dari pada setiap butir latihan tes dapat dilihat Tabel 4.
4. SIMPULAN
Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan yang didapatkan bisa disimpulkan bahwasanya dengan adanya tes Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis (KBKSM) yang sudah dirancang. Serta Latihan Tes Tersebut juga mempunyai daya pembeda sangat bagus serta memiliki tingkat kesukaran cukup. Sehingga hasil latihan “Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis” (KBKSM) bisa diunggulkan juga
bisa dipakai sebagaimana Instrumen Pengumpulan sebuah informasi penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Endang, S. (2004). Mengidentifikasi proses
berimajinasi secara luas dan juga meningkatkan kreatifitas bagi siswa. Bandung: ITB
Man. (2005). Indikator – Indikator Dalam Meningkatkan Suatu Kreativitas Seorang Sisiwa SMP.FMIPA. Unesa.
Munanndar. (1999). Berkembangnya Suatu Yang Terpendam Pada Diri Siswa.Petunjuk Untuk Seorang Guru Maupun Orang Tua.Surabaya : Erlangga.
Rohaeeti. (2008). Pengembangan Instrumen Serta Menganalisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Secara Matematis Pada Tingkat SMP. Jakarta: irhasindo
Sabbanndar (2008). Berpikran Dengan Cara Kreatif Bagi Siswa SMP. Bandung: Erlangga
Queen, S. (1997). Dengan Adanya Kreativitas Dapat Memberikan Solusi Menyelesaikan Sebuah Persoalan. Surabaya: Erlangga
Latihan Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Secara Matematis Nama :
Kelas : Sekolah :
Waktu : 1 Jam 30 Menit
Petunjuk : Kerjakanlahan Seluruh Latihan Soal Dengan Baik Dan Juga Tepat!
1) Cermatilah gambaran dibawah ini ! Sebuah segitiga PQR merupakan sebuah segitiga siku – siku pada R. Jika Dan hanya jika QS = 3x , SR = 2x lalu ∠ PSR = 2(∠ PQR
a) Cobalah anda jelaskan cara apa yang akan kamu lakukan agar dapat memperoleh panjang PQ! b) Cobalah anda jelaskan seta berikan pula pendapatmu kenapa kamu merubah cara menyelesaikan
suatu permasalahan pada saat menghadapi kesusahan ! P
Q 3X S 2x R
2) Seperti tampak pada gambar dibawah sebuah segitiga PQR siku – siku pada P pada PSRT ialah sebuah persegi. Apabila panjang pada PQ = 8 cm dan pada PR = 6 cm.
a) Jawablah berbagai macam langkah yang tidak sama pada saat mencari luas dari sebuah persegi! b) Coba kamu terangkan cara apa saja yang sudah kamu terapkan didalam memecahkan sebuah
persoalan dari luas sebuah persegi PSRT!
R
S
P T Q
3) Cobalah kamu cermati dari beberapa situasi yang telah terjadi pada sebuah gambar berikut ini!
Terdapat 3 buah gelas yang berisikan air, yang mana dua buah gelas berisikan dengan 1150 ml. Agar dapat mengetahui jumlah air sebanyak 1150 ml tersebut dipakailah 2 macam jumlah yang berisikan air sebanyak 15 kali.
a) Terdapat berapa strategi didalam memecahkan suatu permasalahan seperti contoh diatas ?
b) Lakukanlah paling tidak sedikitnya 2 jenis contoh matematika yag lain yag sama halnya seperti contoh diatas yang sesuai dengan jumlah air yang berisikan sebanyak 1150 ml tersebut dilakukan 2 macam yang berisikan air sebanyak 15 kali !
c) Cobalah tentukan beberapa SPLDV yang kamu mau sebagaimana keadaan seperti diatas dapat menemukan pemecahan permasalahan !
4) Coba cermatilah suatu keadaan yang sudah tertera pada sebuah gambar berikut ini !
Seperti pada gambar diatas yang merupakan gambar dua buah semen yang berbeda diantaranya yaitu Semen Andalas dan juga Semen Tiga Roda yang dihargai dengan Rp 450.000.
a) Sesuai dengan informasi yang telah kamu dapatkan, coba kamu buat gambaran contoh model matematika didalam keadaan seperti diatas !
b) Coba kamu jawab latihan soal ini tidak hanya dengan 1 buah cara !
Apabila anda ingin mengetahui dua buah jenis semen ini dihargai dengan harga berapa, apakah menurutmu informasi tersebut sudah lengkap ?