• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL)

DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM Chauliah Fatma Putri, Ngudi Tjahjono

Universitas Widyagama Malang

e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, ngudi@widyagama.ac.id

ABSTRAK

Performance Prism adalah suatu metode pengukuran kinerja yang dimulai dari pentingnya menyelaraskan seluruh aspek (stakeholder) ke dalam suatu framework pengukuran yang strategis. Performance Prism mempunyai lima sisi (facets) yang membentuk framework tiga dimensi berupa prisma segitiga. Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution dari semua stakeholder, sedangkan tiga sisi yang lain (sisi-sisi samping) adalah strategi, proses, dan kapabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pada RS PWS Malang. Perancangan dan pengukuran kinerja dengan metodePerformance Prism dapat merefleksikan kebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder. Hasil rancangan dengan metode performance prism menunjukan bahwa stakeholder yang ada di RS PWS Malang meliputi: investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier, serta pemerintah dan masyarakat. Sistem pengukuran kinerja tersebut terdiri dari 37 KPI yaitu 10 KPI kriteria strategi, 16 KPI kriteria proses, dan 11 KPI kriteria kapabilitas. Hasil pengukuran kinerja mencapai skor 7,407 yaitu kinerja cukup baik.

Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Stakeholder, Kapabilitas. ABSTRACT

Performance Prism is a performance measurement method which start from the importance of aligning all aspects (stakeholders) into a strategic measurement framework. Performance Prism has five sides (facets) that form a three-dimensional framework in the form of a triangular prism. Top and bottom sides are stakeholder satisfaction and stakeholder contribution of all stakeholders, while the other three sides (side-side) is a strategy, processes, and capabilities. The purpose of this study was to determine how the performance of the PWS Hospital Malang. The design and performance measurement with Prism metodePerformance to reflect the needs and desires of every stakeholder. The results of the performance prism design method shows that stakeholders in Malang RS PWS include: investors, customers, workers, suppliers, and government and society. The performance measurement system is composed of 37 KPI 10 KPI strategies criteria, process criteria IBC 16, and 11 KPI capability criteria. The results of performance measurement of performance reached a score of 7.407 is pretty good.

Keywords: Performance Measurement, Performance Prism, Stakeholder, Capability. PENDAHULUAN

Tingginya tingkat persaingan rumah sakit, mengharuskan rumah sakit memiliki keunggulan yang mampu menarik sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin cerdas dan sadar akan pentingnya kesehatan dan pelayanannya. Masyarakat telah dapat menilai bahwa akreditasi rumah sakit menjadi hal yang penting dipertimbangkan. Kinerja rumah sakit kini semakin berkembang ditinjau dari berbagai perspektif sudut pandang secara keseluruhan. Aspek kesehatan lingkungan rumah sakit telah dirumuskan dalam beberapa kebijakan resmi pemerintah. Rumah sakit diharapkan dapat mewujudkan lingkungan rumah sakit yang ramah lingkungan.

Konsep Green Hospital merupakan konsep yang dapat menjadi unggulan bersaing bagi rumah sakit. Rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) saat ini menjadi satu kebutuhan dalam manajemen perubahan yang sedang dikembangkan di banyak rumah sakit. Penerapan rumah sakit ramah lingkungan merupakan bagian dari alasan mengapa rumah sakit perlu berubah menuju pada pemenuhan konsep industri pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan masyarakat. Kebutuhan pasar dan masyarakat terkini akan industri

(2)

pelayanan kesehatan telah bergeser menuju industri dengan pelayanan yang memuaskan, aman, nyaman dan menjamin pengguna tidak menerima akibat negatif dari kegiatan pelayanannya. Unsur kenyamanan merupakan salah satu pertimbangan pasien dalam memilih rumah sakit.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep green hospital di Indonesia terintegrasi dalam konsep PROPER yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.127 Tahun 2002. Peringkat kinerja PROPER berorientasi kepada hasil yang telah dicapai perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang mencakup tujuh aspek yaitu: pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran air, pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran udara, pentaatan terhadap peraturan pengelolaan limbah B3, pentaatan terhadap peraturan AMDAL, sistem manajemen lingkungan, penggunaan dan pengelolaa sumber daya, community development, participation, dan relation. Dalam penelitian ini, konsep green hospital mengacu pada kriteria PROPER, dan dikembangkan dengan konsep green hospital di negara lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit.

Konsep green hospital di Indonesia mengacu pada praktik-praktik terbaik dari berbagai negara. Dalam Balifokus dinyatakan bahwa belum ada standar global yang menetapkan bagaimana seharusnya rumah sakit hijau dan sehat (Green and Healthy Hospital) itu [1]. Tapi pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai rumah sakit yang hijau dan sehat mempromosikan kesehatan masyarakat dengan terus mengurangi dampak lingkungan dan pada akhirnya menghilangkan kontribusinya terhadap beban penyakit. Sebuah rumah sakit hijau dan sehat mengakui hubungan antara kesehatan manusia dan lingkungan dan menunjukkannya melalui strategi tata kelola dan operasional.

Performance Prism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang menggambarkan kinerja organisasi yang sebagai bangun 3 dimensi yang mampunyai lima sisi, yaitu sisi kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder [2]. Teori ini dikembangkan oleh Universitas Cranfield oleh Neely, Adams, dan Kennerley dengan mencoba memperkenalkannya sebagai sebuah metode pengukuran kinerja perusahaan [3].

Metode ini mempertimbangkan seluruh stakeholder dari perusahaan seperti investor, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat sebagai bagian yang saling terintegrasi. Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari hal tersebut, yaitu [4]: adanya bahaya bahwa stakeholder akan memberontak dan menolak untuk bekerja sama dengan organisasi apabila organisasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan khusus mereka. Organisasi memiliki tanggungjawab legal, moral, dan etika terhadap stakeholder mereka. Dan di zaman ini, selalu ada perhatian dari media dan kelompok-kelompok kepentingan khusus, organisasi juga memiliki reputasi yang harus dilindungi.

METODE PENELITIAN

Tahapan-tahapan penelitian ini adalah sebagaimana ditampilkan dalam diagram alir penelitian berikut ini.

(3)

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Uraian dari rancangan penelitian adalah: 1. Studi Lapangan dan Studi Literatur

Untuk menggali informasi lebih dalam mengenai organisasi dan usaha yang ada di Rumah Sakit PWS Malang dan pendalaman materi penunjang, maupun aplikasi, baik melalui buku, jurnal, majalah, prosiding, e-book, e-jurnal dan sumber lain dari internet. 2. Perancangan Key Performance Indicator (KPI)dengan Metode Performance Prism

a. Penentuan Stakeholder rumah sakit.

b. Perumusan Stakeholder Satisfaction, Strategi, Proses, Kapabilitas, dan Stakeholder Contribution. Pada tahap ini akan diperoleh apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan stakeholder dikaitkan dengan 5 sisi dalam prisma yaitu: kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder.

c. Penentuan Key Performance Indicator (KPI) dari tiap-tiap sisi prisma yang merupakan tolok ukur pencapaian pemenuhan keinginan dan kebutuhan para stakeholder.

3. Pembobotan kepentingan dari masing-masing sisi prisma dan KPI dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Cara yang digunakan adalah dengan memberikan kuesioner kepada top manajemen atau orang yang dipandang benar-benar memahami organisasi rumah sakit.

4. Scoring System dengan Objective Matrix (OMAX)

Penghitungan skor kinerja dilakukan dengan menggunakan tabel OMAX. Proses penghitungan pencapaian dibandingan dengan target yang terlebih dahulu ditentukan pada masing-masing KPI. Penetapan target berdasarkan pada kebijakan manajemen rumah sakit. Pada tahap ini diperoleh hasil pengukuran kinerja secara manual,belum mempergunakan program.

5. Uji coba sistem pengukuran kinerja

Pada tahap ini data-data yang diperlukan bersumber dari data rumah sakit pada satu periode tertentu di-input-kan ke dalam sistem pengukuran kinerja atau selanjutnya disebut program/ aplikasi. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja pada satu periode tertentu. Pengujian sistem pengukuran kinerja ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana program yang dirancang dapat diterapkan.Pengujian ini dimaksudkan pula untuk mengevaluasi kekurangannya sehingga lebih mudah dalam proses perbaikannya.

Mulai

Perancangan Key Performance Indicator (KPI) dengan Metode

Studi Lapangan Studi Literatur

Pembobotan (KPI) dengan Analitycal Hierarchy Process

Perancangan Sistem Pengukuran dengn VB

Uji Coba Sistem Pengukuran Kinerja

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Key Performance Indicator (KPI)dengan Metode Performance Prism IdentifikasiStakeholder rumah sakit.

Stakeholder dari RSPWS Malang adalah: a. Investor

RS PWS Malang merupakan rumah sakit swasta di kota Malang yang diawali dari klinik pribadi milik Prof. Leber di daerah Sawahan Malang.

b. Pelanggan

PelangganRS PWS adalah pasien atau pengguna jasa rumah sakit yang dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pasien Unit Gawat Darurat, pasien Rawat Jalan dan pasien Rawat Inap.

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja pada RS PWS berjumlah 591 orang, yang terdiri dari 480 tenaga kerja full time dan 111 tenaga kerja part time dengan kualifikasi pendidikannya masing-masing. Tenaga kerja RS PWS terdiri dari tenaga kesehatan (tenaga medis, keperawatan, kefarmasian, gizi, keteknisian medis) dan tenaga non-kesehatan (sarjana, sarjana muda/D3, SMTA, SMPT dan SD ke bawah)

d. Supplier

Supplier merupakan mitra rumah sakit yang memasok kebutuhan alat kesehatan, alat-alat kedokteran, perlengkapan rumah sakit dan keperluan kefarmasian.

e. Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang berperan serta dalammengaturlembaga pelayanan kesehatan dalam bentuk kebijakan daerah.

f. Masyarakat

Masyarakat merupakan pihak yang berada di lingkungan luar rumah sakit, dimana turut serta memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Identifikasi Strategi, Proses, danKapabilitas Rumah Sakit

Kepuasan dan kontribusi stakeholder selanjutnya dipertimbangkan untuk mengidentifikasi strategi, proses, dan kapabilitas rumah sakit, dengan hasil dari tiap stakeholder. Hasil identifikasi kebutuhan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi stakeholder di RS PWS Malang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder

Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi

Investor 1. Peningkatan pendapatan secara berkelanjutan atas investasi yang ditanamkan. 2.Melaksanakan pembangunan RS yang berwawasan ramah lingkungan 1. Pemanfaatan investasi secara optimal 2.Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana RS yang berwawasan ramah lingkungan 1. Membuat alokasi anggaran sesuai kebutuhan 1. Memiliki SDM yang kompeten dalam mengelola keuangan 2. Ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan 1. Menyediakan modal berdasarkan kebutuhan RS yang relevan 2. Melaksanakan pembangunan RS untuk mendukung terwujudnya RS ramah lingkungan

(5)

Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder

Penentuan Key Performance Indicator (KPI)

Identifikasi Key Performance Indicator (KPI) dari strategi, proses dan kapabilitas dilakukan dengan wawancara terhadap masing-masing stakeholder rumah sakit yang terkait.

Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi

Pelanggan 1. Pemenuhan standar mutu pelayanan RS 1. Melaksanakan akreditasi RS 1. Penyediaan tempat tidur (TT) sesuai standar RS. 2. Tingkat Pemanfaatan tempattidur dir umah sakit Bed Occupancy

Ratio (BOR).

3. Efisiensi lamanya pasien dirawat atau

Average Length of Stay

(ALOS). 4. Tingkat efisiensi pemakaian TT atau TurnOver (BTO). 5. Tingkat efisiensi penggunaan TT atau TOI (Turn Over

Interval) 1.Kesiapan 5 Pelayanan Dasar dan 7 Pelayanan lainnya 1.Memberikan sumbang saran untuk kemajuan RS 2. Turut promosi mengenai pelayanan RS kepada kerabat/ teman 3. Loyal sebagai pelanggan RS 2. Meningkatkan mutu pelayanan prima RS

6. Pelayanan yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) 2. Memiliki Tim Manajemen Mutu yang handal Tenaga Kerja 1. Meningkatnya kualitas SDM 2. Terpenuhi kesejahteraan yang layak 1. Peningkatan ketrampilan dan kemampuan tenaga kerja 2. Pemberlakuan standar minimum gaji 1. Mengikut sertakan pelatihan dan pendidikan 2. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja secara periodik

1. Memiliki SDM yang sesuai antara kemampuan dengan tugasnya 1. Loyal terhadap RS 2. Memperhatikan kesejaheraan tenaga kerja Supplier 1. Membangun komitmen kerjasama dengan mitra (supplier) 1. Melaksanakan kerjasama dengan mitra (supplier) 1. Menyediakan kebutuhan farmasi dan peralatan RS sesuai spesifikasi order 1. Ketepatan dalam melakukan pembayaran kepada supplier 1. Menyediakan kebutuhan RS sesuai dengan kualifikasi order Pemerintah dan Masyarakat 1. Peluang lowongan pekerjaan 2. Terwujud citra positif di masyarakat 3. Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat sebagai RS yang berwawasan ramah lingkungan 4. Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat sebagai RS yang berwawasan ramah lingkungan 1. Mengadakan program rekrutmen secara periodic 2. Mengadakan program kegiatan social untuk masyarakat sekitar . 3. Memiliki dokumen lingkungan/ ijin lingkungan 4. Memiliki program ramah lingkungan di luar pengendalian air, udara, dan limbah B3

1. Melaksanakan rekrutmen sesuai periode

2. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan sosial RS 3. Melaksanakan pengendalian pencemaran air 4. Melaksanakan pengendalian pencemaran udara 5. Melaksanakan pengelolaan limbah B3 6. Melaksanakan kegiatan lain untuk terwujudnya RS ramah lingkungan 1. Penyerapan calon tenaga kerja 2. Tersedianya anggaran untuk kegiatan sosial 3. Sistem pengendalian pencemaran air 4. Sistem pengendalian pencemaran udara 5. Sistem pengelolaan limbah B3 6. Pengembangan upaya terwujudnya RS ramah lingkungan 1. Penyerapan calon tenaga kerja 2. Dukungan terhadap program dari RS 3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan/ ijin lingkunga, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3

(6)

Diperoleh 37 KPIyang ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Identifikasi Key Perfomance Indicators dari Strategi, Proses dan Kapabilitas masing-masing stakeholder

D. Model PengukuranKinerja dan Pembobotan Kriteria & KPI

Penyusunan model pengukuran kinerja dalam bentuk struktur hirarki kinerja organisasi RSPWS Malang. Susunan hirarki level teratas adalah kinerja dari RSPWS Malang, level bawahnya merupakan kriteria-kriteria sesuai kerangka metode Performance Prism, sedangkan terbawah adalah KPI dari masing-masing kriteria. Berikut dapat dilihat pada Gambar 2 yaitu struktur hirarki kinerja RSPWS Malang.

Kriteria Strategi Proses Kapabilitas

Investor 1. Prosentase pemenuhan

kebutuhan investasi 2. Prosentase kondisi

peralatan kesehatan baik

11. Prosentase kesesuaian anggaran terhadap kebutuhan

27. Prosentase jumlah SDM bagian keuangan yang kompeten dalam mengelola keuangan

28. Ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan sarana-prasarana Pelanggan 3. Prosentase pelaksanaan audit

medis

12. Prosentase ketersediaan tempat tidur (TT) sesuai standar RS.

13. Prosentase Bed Occupancy

Ratio (BOR).

14. Average Length of Stay (ALOS).

15. Rata-rata Bed Turn Over (BTO).

16. Rata-rata Turn OverInterval (TOI)

29.Hasil Akreditasi RS terhadap 16 pelayanan lengkap

4. Prosentase peningkatan jumlah pasien baru

17. Prosentase komplain pelanggan yang tidak tertangani

30. Hasil audit medis

Tenaga Kerja

5. Prosentase pelatihan tenaga medis yang diikuti terhadap kebutuhan

6. Prosentase jumlah tenaga kerja yang telah sesuai standar UMR

18. Prosentase jumlah tenaga medis yang mengikuti pendidikan & pelatihan 19. Prosentase terlaksananya

kenaikan gaji berkala per tahun

31. Prosentase kapabilitas SDM

Supplier 7. Prosentase supplier yang memenuhi persyaratan ISO 9000

20. Prosentas kesesuaian spesifikasi order terhadap kebutuhan

32. Ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran kepada supplier

Pemerintah dan Masyarakat

8. Prosentase pelaksanaan program rekrutmen secara periodic

9. Prosentase jumlah prestasi/ penghargaan yang diraih RS per tahun

21. Prosentase efisiensi proses pelaksanaan program rekruitmen

22. Prosentase pelaksanaan jumlah program sosial yang diadakan RS

33. Prosentase tenaga kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan 34. Prosentase pemanfaatan

anggaran untuk kegiatan sosial

10. Prosentase kepemilikan dokumen lingkungan/ ijin lingkungan yang berlaku

23. Prosentase rata-rata

pengendalian pencemaran air 24. Prosentase pengendalian

pencemaran udara 25. Prosentase rata-rata

pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). 26. Prosentase pelaksanaan

kegiatan lain untuk terwujudnya RS ramah lingkungan

35. Prosentase kondisi instalasi pengendalian pencemaran air 36. Prosentase kondisi instalasi

pengendalian pencemaran udara 37. Prosentase kondisi sistem

(7)

Keterangan:

I : Investor; P : Pelanggan; TK: Tenaga Kerja; S: Supplier; P & M : Pemerintah dan Masyarakat Gambar 2. Rancangan Struktur Hirarki Kinerja RSPWS Malang

(8)

Hasil Pengukuran Kinerja RS PWS Malang

Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang

Performance Creiteria KPI 1 KPI 2 KPI 3 KPI 4 KPI 5 KPI 6 KPI 7 KPI 8 KPI 9 KPI 10 KPI 11 KPI 12 KPI 13 KPI 14 KPI 15 KPI 16 KPI 17 KPI 18 KPI 19 KPI 20 Performance 0,900 0,900 1,000 0,160 0,800 1,00 0,950 0,900 0,800 2,000 1,000 0,950 0,006 2,600 1,500 0,800 0,100 0,860 1,000 0,940 10 1,000 1,000 1,000 0,200 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 3,000 1,000 1,000 0,000 3,000 2,000 1,000 0,000 1,000 1,000 1,000 9 0,857 0,857 0,858 0,190 0,859 0,943 0,982 0,964 0,929 2,714 0,957 0,857 0,003 0,857 1,857 0,957 0,071 0,964 0,971 0,986 8 0,714 0,715 0,716 0,180 0,717 0,886 0,964 0,929 0,857 2,429 0,914 0,714 0,007 2,714 1,714 0,914 0,143 0,929 0,943 0,971 7 0,572 0,572 0,574 0,170 0,576 0,829 0,945 0,893 0,786 2,143 0,871 0,572 0,010 2,571 1,571 0,871 0,214 0,893 0,914 0,957 6 0,429 0,429 0,431 0,160 0,435 0,771 0,927 0,857 0,714 1,857 0,829 0,429 0,014 2,429 1,429 0,829 0,286 0,857 0,886 0,943 5 0,287 0,287 0,289 0,150 0,294 0,714 0,909 0,821 0,643 1,571 0,786 0,287 0,017 2,286 1,286 0,786 0,357 0,821 0,857 0,929 4 0,144 0,144 0,147 0,140 0,152 0,657 0,891 0,786 0,57 1,286 0,743 0,144 0,020 2,143 1,143 0,743 0,429 0,786 0,829 0,914 3 0,001 0,001 0,005 0,130 0,011 0,600 0,873 0,750 0,500 1,000 0,700 0,001 0,024 2,000 1,000 0,700 0,500 0,750 0,800 0,900 2 0,001 0,002 0,005 0,031 0,055 0,567 0,868 0,667 0,333 0,667 0,633 0,001 0,034 1,667 0,997 0,633 0,570 0,667 0,783 0,867 1 0,001 0,002 0,005 -0,069 0,098 0,533 0,863 0,583 0,167 0,333 0,567 0,001 0,0453 1,333 0,993 0,567 0,640 0,583 0,767 0,833 0 0,001 0,002 0,005 -0,169 0,142 0,500 0,858 0,500 0,000 0,000 0,500 0,001 0,053 1,000 0,990 0,500 0,710 0,500 0,750 0,800 Score 9 9 10 6 8 8 7 7 7 7 10 8 8 7 7 6 8 6 10 6 Weight 0,0069 0,019 0,063 0,031 0,016 0,033 0,024 0,009 0,035 0,022 0,032 0,017 0,018 0,023 0,019 0,011 0,031 0,031 0,031 0,030 Value 0,054 0,171 0,63 0,186 0,128 0,264 0,168 0,063 0,245 0,154 0,320 0,136 0,144 0,161 0,133 0,066 0,248 0,186 0,310 0,180

(9)

Lanjutan Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang Performance Creiteria KPI 21 KPI 22 KPI 23 KPI 24 KPI 25 KPI 26 KPI 27 KPI 28 KPI 29 KPI 30 KPI 31 KPI 32 KPI 33 KPI 34 KPI 35 KPI 36 KPI 37 Performance 0,900 0,889 0,750 0,780 0,700 0,710 0,833 0,750 0,700 0,750 0,920 0,950 0,970 0,903 0,850 0,850 0,840 10 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,100 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 9 0,971 0,971 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 8 0,943 0,943 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,929 0,929 0,929 0,929 0,959 0,929 0,929 7 0,914 0,914 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 6 0,886 0,886 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 5 0,857 0,857 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 4 0,829 0,829 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 3 0,800 0,800 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 2 0,767 0,783 0,467 0,467 0,467 0,467 0,471 0,433 0,417 0,500 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 1 0,733 0,767 0,433 0,433 0,433 0,433 0,333 0,367 0,333 0,500 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0 0,700 0,750 0,400 0,400 0,400 0,400 0,250 0,300 0,250 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 Score 7 6 7 7 6 6 8 7 6 7 8 9 9 7 6 6 6 Weight 0,004 0,004 0,022 0,022 0,022 0,009 0,020 0,020 0,075 0,075 0,078 0,037 0,010 0,010 0,029 0,029 0,029 Value 0,028 0,024 0,154 0,154 0,154 0,054 0,160 0,140 0,450 0,525 0,624 0,333 0,090 0,070 0,174 0,174 0,174

(10)

KESIMPULAN

Rancangan sistem hirarki kinerja RS PWS Malang yang memuat aspek ramah lingkungan terdiri dari 37 Key Performance Indicator (KPI) yang telah dikelompokkan dalam tiga (3) kriteria, meliputi: kriteria strategi, proses dan k apabilitas serta lima (5) sub kriteria KPI stakeholder yang terdiri dari investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier, pemerintah dan masyarakat.

Bobot nilai masing-masing yang diperoleh dengan cara melakukan pembobotan antar kriteria KPI, antar stakeholder perusahaan dan antar tiap elemen stakeholder dengan menggunakan Software Expert Choice. Bobot kepentingan tiap kriteria strategi, proses, kapabilitas berturut-turut adalah 0,26; 0,327; dan 0,413.

Hasil pengukuran kinerja dengan skor 7,407 menunjukkan bahwa kinerja RS PWS cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Balifokus. (2010). Activity Report. Assesment of Environmental Conditions and Inventory for Guidance and TechnicalSupport to Develop Sound Management Practices for Hospital Wastes. February 2010.

[2]. Neely, A.D.. and Adams, C.A. (2002). The Performance Prism The Scorecard for Measuring and managing Business Success. Cranfield School Management. UK.

[3]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(a).(2000). Perspectives on Performances: The Performance Prism.Centre for Business Performance. Cranfield School of Management, UK.

[4]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(b).(2000). The Performance Prism Can Boost M & A Success, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management. UK.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian  Uraian dari rancangan penelitian adalah:
Gambar 2. Rancangan Struktur Hirarki Kinerja RSPWS Malang
Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penentuan indikator kinerja kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari Rumah sakit setiap indikatornya, pengukuran ini

Berdasarkan dari hasil pengukuran kinerja perusahaan pada tahun 2008 dengan Traffic Light System dapat diketahui bahwa terdapat 10 KPI yang berwarna hijau untuk pencapaian level

Dari hasil pembobotan yang dilakukan dengan metode AHP diketahui bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan oleh RS PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah stakeholder

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menge- tahui kinerja RSI Sultan Agung Semarang yang didapatkan dengan mengidentifikasi Stakeholder apa saja yang ada di

Dari hasil implementasi sistem pengukuran kinerja dengan proses scoring system menggunakan metode OMAX menunjukkan nilai current performance indicator yang

Dari hasil perancangan serta pengukuran kinerja dengan menggunakan metode performance prism dan objective matrix , didapatkan 34 KPI yang tersebar dalam empat stakeholder

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas Berkat, Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Skripsi yang telah

KPI strategi memiliki bobot tertinggi, hal ini mengindikasikan bahwa PDAM Tirta Moedal Semarang lebih mengutamakan strategi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan