BAMBANG WIDIANTO
SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K)
RAPAT KOORDINASI PKH, JAKARTA, 17 JANUARI 2014
EXIT STRATEGY, KOMPLEMENTARITAS, DAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
I. Pendahuluan:
II. Exit Strategy:
–Transformasi, Transisi, Graduasi
III. Komplementaritas Program PKH
IV. Perluasan PKH
KERANGKA PAPARAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PESERTA PKH MENURUT TAHUN KEPESERTAAN
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Target 500.000 642.000 720.000 816.000 1.116.000 1.516.000 2.400.000 3.200.000 Realisasi 387.974 620.848 726.376 774.293 1.052.201 1.492.473 2.326.523 -Tambahan Peserta 232.874 105.528 47.917 277.908 440.272 834.050 -Sumber Data
PSE 2005 / SPDKP 2006 Basis Data Terpadu
PPLS 2011
Sumber: UPPKH, Program Profile, 2013
4
• Realisasi Cakupan PKH masih di bawah target, namun terus
meningkat setiap tahun. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan sebesar 3,2 juta keluarga.
• Total Peserta tiap tahun meningkat terus Membutuhkan kesiapan implementasi program
– Sumber Daya Manusia (Staff Pusat dan Daerah; Korwil, Pendamping dan Operator)
– Penguatan SIM (Management Data)
II. EXIT STRATEGY:
TRANSFORMASI, GRADUASI, DAN
TRANSISI
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• Setelah 6 tahun kepesertaan PKH, Peserta PKH akan
memasuki PROSES EXIT/TRANSFORMASI PKH, yang
terdiri atas:
– GRADUASI: Kelompok Peserta PKH yang telah dianggap mampu dan/atau tidak lagi memenuhi syarat kepesertaan PKH. Kelompok ini tidak lagi akan menerima bantuan tunai. – TRANSISI: Kelompok Peserta PKH yang masih dianggap miskin
dan memenuhi syarat kepesertaan PKH. Kelompok ini akan menerima bantuan tunai lagi selama 3 tahun.
• Penentuan status transformasi PKH dilakukan melalui
kegiatan Resertifikasi yang seharusnya secara rutin
dilaksanakan pada tahun ke-5 untuk setiap kohor
Peserta PKH.
LATAR BELAKANG
ALUR KEGIATAN RESERTIFIKASI TAHUNAN
YANG AKAN RUTIN DILAKSANAKAN SETIAP TAHUN UNTUK SETIAP KOHOR PESERTA PKH – TAHUN 2013 TELAH DILAKUKAN RESERTIFIKASI UNTUK KOHOR 2007 DAN PENCACAHAN UNTUK KOHOR 2008, PADA TAHUN 2014 AKAN DILAKUKAN UNTUK KOHOR PESERTA 2009 PERENCANAAN: TOT,TOF PENCACAHAN PESERTA PKH PELAKSANAAN PENYAMPAIAN HASIL DAN PENGADUAN RESERTIFIKASI ANALISIS DATA PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PENYAMPAIAN HASIL KE PEMERINTAH DAERAH PELAKSANAAN PENANGANAN PENGADUAN DAN KEPUTUSAN AKHIR
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PROSES PENCACAHAN
PESERTA PKH TAHUN 2013
• Menggunakan kuesioner setara
PPLS 2011, SPDKP 2006
• Pencacahan dilakukan terhadap
Peserta PKH Kohor 2007 dan 2008
meliputi variabel sebagai berikut:
• Identitas Responden
• Karakteristik Anggota Rumah
Tangga
• Karakteristik Rumah Tangga
• Harta Rumah Tangga
• Bantuan Sosial
• Kapasitas Ekonomi dan Sosial
CAKUPAN DAN PELAKSANA RESERTIFIKASI TAHUN 2013
• Pelaksanaan Resertifikasi Tahun 2013 dilakukan TNP2K bersama Kemensos
dan Bappenas, untuk kemudian kegiatan selanjutnya dilakukan oleh Kemensos.
• Cakupan wilayah: 13 Propinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalsel, Sulut, dan Gorontalo), Meliputi 72
Kabupaten, 631 Kecamatan
• Cakupan Peserta: 626.386 Rumah Tangga PKH Kohor 2007 & 2008
• Dipandu oleh Tim Desain Resertifikasi (Bappenas, Kemensos/UPPKH, TNP2K), dengan melibatkan
– Tim Peneliti dari Akademika & LPEM-FEUI (Melalui Proses Tender) – 16 Koordinator Wilayah PKH, 26 Koordinator Lapangan (Korlap), 501
Supervisors & Editors/Key-punchers
– 2.730 Pendamping/fasilitator PKH Kohor 2007 & 2008 sebagai Enumerator • Pencacahan dilakukan oleh Pendamping PKH dengan rotasi
antar-pendamping:
– Waktu efektif 30 - 45 hari
– Beban Pendamping PKH: 250 - 300 RT per pendamping
• Pemantauan Independen yang dilakukan terhadap proses pencacahan
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
ANALISIS DATA
DATA RESERTIFIKASI DICOCOKKAN DENGAN BEBERAPA HAL
10
SYARAT
(ELIGIBILITY) KEPESERTAAN PKH
Memberi tanda Peserta yang masih memenuhi persyaratan PKH • Memiliki ibu hamil/nifas
• Memiliki anak balita atau anak pra sekolah
• Memiliki anak usia SD sederajat dan/atau SLTP sederajat dan/atau anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar
KARAKTERISTIK NEGATIF
Identifikasi RT dengan aset/karakteristik tertentu yang menandakan bukan RT miskin, meliputi:
Karakteristik Rumah Tangga: • Kepemilikan Mobil
• Kepemilikan Kapal Motor • Kepemilikan Perahu Motor • Kepemilikan Hewan Ternak
Kuda/Sapi/Kerbau
Karakteristik Individu KK:
• status pekerjaan (PNS/TNI/ POLRI)
KARAKTERISTIK POSITIF
Identifikasi RT dengan aset/karakteristik tertentu yang menandakan potensi deprivasi sehingga berpotensi menjadi RT miskin, meliputi:
• Adanya ART cacat atau menderita penyakit kronis • RT dengan kepala RT perempuan
• RT dengan Kepala atau Pasangan Kepala RT berpendidikan SD atau sederajat
HASIL ANALISIS DATA KOHOR 2007
Total Peserta PKH Awal Kohor 2007 : 389.579 RT
Total Peserta PKH Diresertifikasi : 388.751 RT
Total Peserta PKH Yang Masih Menerima Pembayaran : 302.813 RT Total Peserta PKH Yang Sudah Keluar Alamiah (Juni 2013) : 85.938 RT
KOMPOSISI RT KOHOR 2007
HASIL RESERTIFIKASI PERSEN
GRADUASI 186.338 RT 47,9
TRANSISI 202.413 RT 52,1
TOTAL 388.751 RT 100,0
Foto: Kuesioner hasil pencacahan
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
HASIL ANALISIS RUMAH TANGGA PESERTA PKH
KOHOR 2007 BERDASARKAN PROVINSI (%)
12 0 10 20 30 40 50 60 70 SUMATERA BARAT DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI UTARA GORONTALO
KARAKTERISTIK UTAMA DARI RUMAH TANGGA
PESERTA PKH KOHOR 2007 (%)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 Memiliki Anak SD (%) Memiliki Anak SMP (%) Memiliki Anak SD - SMP (%) Memiliki Ibu Hamil (%) Menggunakan KB (%) Memiliki Anggota Cacat (%) Memiliki Anggota Mengidap Penyakit Kronis (%) Memiliki Balita (%) Graduasi TransisiSebagian Rumah Tangga Graduasi masih memiliki syarat Kepesertaan PKH (anak SD/SMP/Balita/Hamil) – Karena itu penting untuk memastikan bahwa Peserta Graduasi tetap mendapatkan Raskin, BSM, dan JKN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI KOHOR 2007 KE PEMERINTAH DAERAH
1. Konsultasi dengan Pemda Wilayah PKH Kohor 2007
2. Lokakarya Finalisasi Penyampaian Hasil dengan Tim Teknis (UPPKH/Kemensos, Bappenas, Set. TNP2K) di Bogor
3. Finalisasi Hasil Resertifikasi dengan Eselon 1 (Kemensos, Bappenas, Set. TNP2K) di Jakarta 4. Pertemuan dengan Pemda (Bappeda/TKPK dan
Dinas Sosial) Pelaksana PKH Kohor 2007 (51 kabupaten/kota) di Bandung dan Surabaya (November 2013):
– Sosialisasi Mekanisme Penyampaian Hasil Resertifikasi PKH
– Sosialisasi Mekanisme Penanganan Pengaduan Hasil Resertifikasi PKH
– Penyampaian data agregat Hasil Analisis per kab/kota
– Pemetaan program daerah bagi Peserta Graduasi
PELAKSANAAN PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI 1. Surat Deputi III Bappenas, Nomor: 7307/D3/12/2013
kepada Kepala Daerah wilayah PKH Kohor 2007, tanggal 6 Desember mengenai Sosialisasi
Transformasi PKH dan Pemetaan Program Daerah kepada SKPD Terkait serta Penyiapan Serah Terima Data Hasil Resertifikasi.
2. Penyampaian Data Hasil Analisis lengkap kepada
UPPKH/Kemensos: nama, alamat, status kepesertaan dan indikator lainnya (RT dan individu)
3. Pelaksanaan Awal Penyampaian Hasil di dua
kecamatan (Plered Kabupaten Cirebon dan Bone Pantai, Kota Bone Bolango)
1. Pelatihan kepada Fasilitator dalam Penyampaian Hasil 2. Ujicoba mekanisme penyampaian hasil dan penanganan
pengaduan
3. Penyampaian data hasil analisis dengan amplop tertutup dan surat Direktur Jamsos kepada UPPKH Kab/Kota, fasilitator didampingi Korwil
4. Pemantauan pelaksanaan penyampaian hasil kepada Peserta PKH
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Data Entry
MEKANISME:
1
Pertemuan kelompok reguler
2
Peserta yang mengajukan pengaduan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan
3
Pertemuan kelompok khusus pengaduan
Unsur Eksternal
Berita Acara Pertemuan khusus pengaduan
FasKes FasDik 4 3a 5 UPPKH A T A U 3b (Bila diperlukan) 16
Mekanisme ini sedang diujicobakan di dua kecamatan: Plered, Kabupaten Cirebon dan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango. Hasil uji coba ini akan menjadi input dari Mekanisme yang berlaku secara Nasional.
Pertemuan kelompok reguler digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan hasil resertifikasi. Dalam pertemuan, Pendamping melakukan:
– Penjelasan kembali mengenai pengertian Resertifikasi, Alur Resertifikasi
– Penyerahan surat hasil Resertifikasi
– Penjelasan mengenai Mekanisme Pengaduan
PERTEMUAN REGULER
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENGADUAN HASIL RESERTIFIKASI
JENIS PENGADUAN DOKUMEN PENDUKUNG DOKUMEN TAMBAHAN
Syarat
Kepesertaan PKH
Ibu Hamil/Nifas/Anak Balita Surat Keterangan ibu hamil/nifas dari
Puskesmas/Posyandu/Polindes (KIA); Kartu Menuju Sehat Balita (KIA)
Fotokopi Kartu Keluarga dari semua keluarga di rumah tangga PKH bersangkutan
Fotokopi kartu kepesertaan PKH Anak usia 5-7 tahun yang belum
masuk pendidikan dasar (anak pra sekolah
Anak SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7-12 tahun)
Fotokopi rapor Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (usia
12-15 tahun)
Fotokopi rapor Anak usia 15-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar
Fotokopi rapor
Kondisi/Status Sosial Ekonomi
Fotokopi Kartu Keluarga dari semua keluarga di rumah tangga PKH bersangkutan
Fotokopi kartu kepesertaan PKH
18
2
Peserta PKH yang (oleh hasil analisis resertifikasi) dinyatakan memasuki Graduasi dapat mengajukan keluhan agar masuk kelompok Transisi, karena: • Memiliki kondisi/status sosial ekonomi yang membutuhkan PKH, dan • Memenuhi syarat kepesertaan PKH
Pihak yang diharapkan hadir dalam Pertemuan Khusus Pengaduan
1. Peserta PKH yang mengajukan pengaduan 2. Pendamping PKH
3. Perwakilan aparat desa/kelurahan 4. Tokoh di Lingkungan Setempat (tokoh
agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dll.) dengan kriteria:
– Mengetahui kondisi sosial ekonomi Rumah Tangga Peserta PKH
– Disegani dan mempunyai pengaruh dalam Lingkungan
– Diutamakan mengetahui dan
memahami tentang pelaksanaan PKH di Lingkungan
PERTEMUAN KHUSUS PENGADUAN
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
HASIL SEMENTARA PELAKSANAAN AWAL
Lokasi TotalRT
Transisi (RT) Graduasi (RT)
Jumlah Menerima Mengadu Jumlah Menerima Mengadu
Bone Pantai 501 369 369 (100%) 0 (0) 132 44 (33%) 88 (67%) Plered 337 255 254 (99,6%) 1 (0,4%) 82 47 (57%) 35 (43%) • Seluruh hasil pengaduan akan direkomendasikan kepada
UPPKH pusat untuk ditelaah kembali dan ditentukan hasilnya • Diharapkan pada Januari minggu ke-2 hasil sudah didapatkan
untuk kemudian dapat menjadi pembelajaran implementasi selanjutnya.
• Terdapat kendala terhadap sistem data entry yang
menyebabkan keterlambatan dalam proses rekomendasi dan persetujuan.
DINAMIKA PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI DAN
PENGADUAN
• Pertemuan penyampaian hasil resertifikasi:
– Banyak peserta PKH tidak memahami isi surat (karena tidak bisa membaca)
– Hasil implementasi awal menunjukkan:
• Peserta PKH yang masuk TRANSISI menerima hasil resertifikasi
• Masih banyak Peserta PKH yang masuk GRADUASI masih bingung menyikapi surat hasil resertifikasi
• Pertemuan pengaduan:
– Keterlibatan Kepala Desa sangat tinggi
– Peserta PKH yang mengadu umumnya kurang memahami dokumen yang harus disiapkan sebagai syarat pengaduan – Peran Tokoh Lingkungan Setempat (TLS) tidak optimal
– Pengaduan berjalan relatif aman, meskipun beberapa pengaduan ditolak dalam pertemuan.
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Diperlukan dukungan dan peran serta aktif dari pemerintah daerah (UPPKH Kabupaten/Kota) untuk sosialisasi dan
pelaksanaan distribusi hasil dan penanganan pengaduan; Peran aktif dari Bappenas dan Kemensos penting untuk
memastikan dukungan dan peran serta aktif dari pemerintah daerah
Pentingnya pemahaman Pendamping dan Koordinator Wilayah PKH atas mekanisme pengaduan untuk kelancaran pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi;
Dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas
pendamping terkait dengan mekanisme penyampaian hasil dan penanganan pengaduas atas hasil resertifikasi;
PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN AWAL
MEKANISME PENGADUAN ATAS HASIL RESERTIFIKASI (1)
Kelancaran pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi
bervariasi sesuai dengan kapasitas, beban kerja dan pemahaman pendamping serta kondisi geografis daerah;
Diperlukan kebijakan khusus terkait sinergitas antara aktifitas reguler PKH dan implementasi pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi.
Kepastian keberadaan program graduasi baik nasional maupun daerah dalam sosialisasi mengenai kebijakan transformasi PKH;
Peran aktif dan Kemenkokesra, Bappenas dan Kemensos dalam identifikasi dan memastikan ketersedian program graduasi.
PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN AWAL
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dibutuhkan ketersedian program, nasional dan daerah, bagi Peserta PKH graduasi;
Program graduasi ini disesuaikan dengan karakteristik rumah tangga hasil resertifikasi
Program Nasional BSM, JKN, Raskin, KUBE dan Program Peningkatan Kapasitas Lainnya.
Program Daerah BSM Daerah, Jamkesda, Raskinda, dan Program Daerah Lainnya.
Kepastian atas ketersediaan program graduasi sebaiknya diperoleh sebelum penyampaian hasil resertifikasi
Kesepakatan antar Kementerian serta antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengenai Program yang diprioritaskan untuk Peserta PKH Graduasi;
KEBUTUHAN PROGRAM GRADUASI
DOKUMENTASI RESERTIFIKASI PKH 2013
• Data Resertifikasi Kohor 2007• Data Resertifikasi Kohor 2007
• Hasil Analisis Resertifikasi Kohor 2007 • Hasil Analisis Resertifikasi Kohor 2008 • Laporan Pencacahan dan Analisis Hasil
• Laporan Pelaksanaan Penyampaian Hasil dan Penanganan Pengaduan
• Laporan Hasil Identifikasi Program Komplementaritas Pusat dan Daerah • Buku Panduan:
• Buku Pedoman Umum Resertifikasi
• Buku Petunjuk Teknis Pengumpulan Data • Buku Petunjuk Teknis Analisis Data
• Buku Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pengumpulan Data Lapangan
• Buku Pedoman MIS-PIP Pengumpulan Data • Buku Pedoman Umum Transformasi
• Buku Pedoman Teknis Penanganan Pengaduan • Buku Kerja Pendamping
III. KOMPLEMETARITAS
PROGRAM PKH
LATAR BELAKANG
• PKH ditujukan bagi Rumah Tangga Sangat Miskin yang
memenuhi syarat kepesertaan PKH;
• Peserta PKH seharusnya juga layak menjadi penerima
manfaat program-program perlindungan sosial lainnya
sesuai dengan karakteristik setiap rumah tangga;
• Masih terdapat kesulitan bagi Peserta PKH untuk menjadi
penerima manfaat program bantuan sosial lainnya:
– Beberapa Peserta PKH berada pada tingkat kesejahteraan diatas 25%
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
UPAYA PEMENUHAN KOMPLEMENTARITAS
PROGRAM
• TNP2K dengan persetujuan dari UPPKH Kemensos
menyerahkan data siswa anggota rumah tangga PKH
kepada Kemendikbud dan Kemenag sebagai calon
Penerima BSM;
• UPPKH Kemensos menyerahkan data anggota rumah
tangga Peserta PKH ke Kemenkes sebagai calon
Penerima PBI;
• Peserta PKH non-KPS diprioritaskan sebagai Rumah
Tangga Pengganti Penerima KPS 2013 melalui
mekanisme mudes/muskel;
KOMPLEMENTARITAS ANTAR PROGRAM UNTUK
PESERTA PKH KOHOR 2007(%)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100BSM RASKIN JAMKESMAS BSM & RASKIN BSM & JAMKESMAS RASKIN & JAMKESMAS BSM, RASKIN & JAMKESMAS RT SD-SMP MENERIMA BSM GRADUASI TRANSISI
• Dari total Rumah Tangga Graduasi: hanya 20% yang pernah menerima ketiga program BSM, Raskin dan Jamkesmas
• Dari total Rumah Tangga Graduasi yang memiliki anak SD atau SMP: hanya 11.4% yang pernah menerima BSM
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN JAMKESMAS/PBI
30
Sebelum 2014, Peserta PKH non Jamkesmas, dapat menggunakan Kartu PKH sebagai
pengganti Kartu Jamkesmas.
Setelah Pemberlakuan JKN, Kartu PKH tidak lagi bisa digunakan untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Padahal;
Hanya sekitar 69.3% (6.979.189 ART Peserta PKH dari seluruh kohor
kepesertaan) yang masuk menjadi Peserta PBI;
Masih ada 30.7% (3.090.098 ART Peserta PKH dari seluruh kohor kepesertaan) yang belum menjadi Peserta PBI;
Dibutuhkan koordinasi antar Kementrian serta antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk memastikan bahwa 30.7% anggota rumah tangga Peserta PKH non-PBI dapat memperoleh Jaminan Kesehatan;
0 20 40 60 80 100 GRADUASI TRANSISI PKH DAN JAMKESMAS
Hasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, sekitar 80% Peserta PKH memperoleh program
KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN RASKIN
• Rumah Tangga Peserta PKH sebagian besar sudah menjadi penerima manfaat Raskin.
• Program PKH seharusnya juga ikut memastikan agar Peserta PKH menerima Raskin Tepat Jumlah, Tepat Harga dan Tepat Waktu.
• Dibutuhkan peran Pendamping PKH untuk memastikan komplementaritas PKH dan Raskin tercapai. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 GRADUASI TRANSISI PKH DAN RASKIN
Hasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, sekitar 90% Peserta PKH memperoleh program Raskin, namun perlu dipastikan jumlah yang diterima, harga yang dibayarkan dan waktu penerimaan.
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
• Siswa dari Rumah Tangga Peserta PKH seharusnya juga mendapatkan program Bantuan Siswa Miskin
(BSM) telah ada di dalam Pedum BSM Kemendikbud dan Kemenag. • Tingkat komplementaritas program
PKH dan BSM saat ini masih relatif rendah kurangnya sosialisasi ke rumah tangga maupun sekolah
• Pendamping PKH seharusnya dapat mendampingi siswa dari rumah
tangga PKH menyerahkan Kartu PKH ke sekolah untuk didaftarkan
sebagai calon Penerima BSM.
32
KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN BSM
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 GRADUASI TRANSISI PKH DAN BSMHasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, hanya 30% Peserta PKH yang
KOMPLEMENTARITAS PESERTA PKH 2007-2012 DAN KPS 2013
Peserta PKH 2007-2012 1.454.655 Rumah Tangga
Laporan dari UPPKH:
Peserta PKH Tidak Menerima KPS 178.513 Rumah Tangga Tidak ditemukan di BDT (proses matching) 133.677 Rumah Tangga (74,9%) Ditemukan BDT (proses matching) 44.836 Rumah Tangga (25.1%)
Rumah Tangga PKH yang ada di dalam daftar penerima KPS (bawah 25%)
29.368 Rumah Tangga (66%)
Rumah tangga PKH yang tidak termasuk di dalam daftar penerima KPS dari TNP2K
IV. PERLUASAN PKH:
MENUJU 3,2 JUTA KELUARGA PADA 2014
PERLUASAN PKH MEMERLUKAN PERUBAHAN
ORGANISASI DAN PENAMBAHAN JUMLAH STAF
• Mulai 2012 PKH telah menjadi program nasional dengan sasaran perluasan program mencapai 3,2 juta Peserta pada 2014
• Mulai 2014, dilaksanakan program Graduasi dan Transisi serta Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
• Tidak dapat dilaksanakan dengan organisasi seperti pelaksanaan awal PKH (ujicoba)
– Jumlah Peserta PKH tahun 2013 sebanyak 2,4 juta RTSM/KSM mencakup 10,6 juta Individu.
– Jumlah staf di UPPKH Pusat berjumlah 50 orang.
– Jumlah staf pendukung termasuk pendamping sebanyak 9.948 orang dan operator 1.056 orang.
– Rata-rata rasio pendamping terhadap jumlah RTSM selama tahun 2007-2013 sebesar 215.
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
STRUKTUR ORGANISASI DAN SDM
3630 • Struktur organisasi harus mencerminkan fungsi-fungsi yang harus
dijalankan agar PKH dapat mencakup 3,2 juta Peserta pada 2014, antara
lain:
36
– Program Director – Program Manager
– Targeting & Registration Unit – Supply Side Assessment Unit – Beneficiary Data Management Unit: • Compliance Verification System/CVs • Beneficiary Updates System/BUS
PERBANDINGAN DENGAN STRUKTUR PANTAWID PAMILYANG PILIPINO PROGRAM
– Financial Management Unit – Grievance Redress System
(GRS) Unit
– Monitoring and Evaluation
Unit
– Human Resource and
Capacity Building Unit
– Advocacy and Social
Marketing Unit
Menggunakan benchmark internasional, pelaksanaan fungsi untuk menangani 3,2 juta Peserta membutuhkan sekitar 200 orang staf di tingkat Pusat
HAMBATAN DALAM KEBIJAKAN TERKAIT
SUMBER DAYA MANUSIA DI UPPKH PUSAT
• UPPKH tidak dapat menambah jumlah staf organik (PNS)
karena keterbatasan aturan terkait penerimaan PNS
• Ketidakmampuan untuk bersaing dengan pihak swasta
dalam mempekerjakan tenaga handal untuk
bidang-bidang yang dibutuhkan (seperti: MIS, Manajer)
• Beberapa fungsi dari PKH tersebar di beberapa direktorat
sehingga membatasi intervensi dari Direktur Jamsos
• Kemensos tidak memiliki kantor di Kabupaten/Kota
sehingga membatasi fungsi-fungsi pemantauan dan
pengawasan pendamping dan operator di lapangan.
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
USULAN KEBIJAKAN ORGANISASI TERKAIT
SUMBER DAYA MANUSIA
• UPPKH menyerahkan beberapa fungsi ke pihak ketiga yang profesional seperti kegiatan yang berkaitan dengan
Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen, Pelaksanaan Validasi dan Verifikasi.
• Beberapa fungsi utama akan tetap dibawah kendali UPPKH : – UPPKH tetap membawahi Pendamping PKH untuk
memastikan bahwa mereka menjalankan fungsi pendampingan ke Rumah Tangga Peserta PKH; – UPPKH bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pembayaran ke Rumah Tangga terkait sesuai dengan pemenuhan kewajiban kepesertaan PKH;
– UPPKH melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas pelaksanaan PKH