• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Warna

Warna adalah sensasi yang disimbolkan oleh otak akibat dari sentuhan gelombang cahaya pada retina mata. Dalam sebuah desain, warna adalah salah satu media paling efektif untuk membangun mood dalam membuat suatu proyek desain. Penggunaan warna yang tepat adalah inti dari proyek kali ini, agar desain yang dibuat tidak membawa orang kepada persepsi yang salah mengenai isi dari media visual yang dibuat.

Menurut Lesa Sawahata dalam bukunya Color Harmony, Workbook, proses implementasi warna dalam desain dibagi menjadi empat, yaitu : mendefinisikan mood dan tujuan dari proyek kerja kita, kemudian memilih warna yang dapat mengekspresikan mood dengan tepat, selanjutnya mencoba bermain-main dan bereksperimen dengan berbagai variasi tema warna, terakhir adalah mengimplementasikan pemilihan warna kedalam skema warna terbaik.

4.1.1.1 Penggolongan warna menurut beberapa ahli

1. Byrta Carson, mengelompokkan warna menjadi tiga golongan penting yaitu : a. Primary Colors yaitu : merah, biru, kuning.

Primary colors disebut juga warna dasar atau warna pertama b. Secondary Colors yaitu : oranye, hijau, dan violet.

Warna ini didapat dari percampuran warna primer dalam jumlah yang sama. c. Intermediate Colors ialah warna yang terjadi karena percampuraan warna primer dengan warna sekunder dalam jumlah yang sama dan warnanya berdekatan.

2. Affandi, mengelompokkan warna menjadi lima kelompok : a. Warna pokok (primer)

b. Warna kedua (sekunder) c. Warna ketiga (tersier)

(2)

e. Warna netral

3. Prang, mengelompokkan warna menjadi lima golongan yaitu : a. Warna primer

Warna primer terdiri dari merah, biru, kuning. Disebut primer karena warna ini merupakan unsur dalam penggunaan pigmen. Ketiga warna dalam pigmen ini tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain. Berdasarkan pengertian tersebut warna hitam, putih, emas, dan perak termasuk ke dalam deretan warna pokok. Namun, karena warna hitam, putih, emas, dan perak tidak menampakkan kroma tertentu, warna-warna tersebut dianggap bukan warna

b. Warna sekunder

Warna sekunder diperoleh dari percampuran dua warna primer dalam jumlah yang sama. Warna-warna tersebut adalah :

Jingga (Merah + Kuning), Hijau (Kuning + Biru) dan Ungu (Biru + Merah) c. Warna antara (intermediate)

Warna antara meliputi Kuning Hijau, Biru Hijau, Biru Ungu, Merah Ungu, Merah Jingga dan Kuning Jingga. Di antara warna-warna tersebut masih dapat dihasilkan sejumlah warna lainnya. Warna antara diperoleh dari percampuran warna primer dengan sekunder yang berdekatan dalam perbandingan yang sama.

d. Warna tersier

Warna tersier diperoleh dari percampuran warna-warna sekunder dalam jumlah yang sama, yaitu :

Tersier Kuning (Hijau + Jingga), Tertier Biru (Ungu + Hijau) Dan Tertier Merah (Jingga + Ungu)

e. Warna kuarter

Percampuran dua warna Tertier dalam jumlah yang sama akan menghasilkan warna Kuarter, warna Kuarter terdiri dari :

1) Kuarter Hijau : campuran antara Tertier Biru + Tertier Kuning 2) Kuarter Ungu : campuran antara Tertier Biru + Tertier Merah 3) Kuarter Jingga : campuran Tertier Merah + Tertier Kuning

Warna-warna dari golongan Kuarter ini pada umumnya bersifat menetralkan, terutama pada pengkombinasian warna, karena warna ini merupakan campuran dari berbagai macam warna.

(3)

4.1.1.2 Warna Hangat dan Dingin

Semua warna masing–masing memiliki temperatur sehingga dapat menimbulkan sensasi visual (penglihatan) akan perasaan panas dan dingin. Kualifikasi temperatur warna dapat dilihat pada lingkaran warna. Warna kuning, oranye, kuning oranye, oranye merah, merah dan merah violet termasuk warna panas. Warna kuning hijau, hijau, hijau biru,biru, biru violet dan violet termasuk warna dingin. Warna merah, merah oranye dan oranye merupakan warna–warna yang paling panas sedang warna biru, hijau biru dan hijau adalah warna–warna yang paling dingin. Warna hijau dan warna violet bersifat antara warna panas dengan warna dingin, karena apabila hijau berubah menjadi hijau kekuningan– kuningan, warna tersebut akan menjadi warna panas, dan akan menjadi dingin jika berubah menjadi kebiru–biruan, demikian pula warna violet akan menjadi panas bila berubah menjadi warna violet kemerah–merahan dan menjadi warna dingin bila berubah menjadi biru violet. Warna panas memberikan rasa gembira dan menggugah, sedangkan warna dingin memberikan rasa kalem dan tenang. Warna panas membuat suatu obyek kelihatan lebih besar, lebih dekat dan memberikan rasa kehangatan. Warna dingin mempunyai sifat tenggelam sehingga tampak lebih kecil, jauh dan memberi kesan tentram.

4.1.1.3 Kombinasi warna

Setiap warna akan indah dipandang jika digunakan sesuai dengan tujuan, dan akan bertambah keindahannya jika dikombinasikan dengan warna yang cocok. Prinsip prinsip desain berlaku pula dalam penggunaan warna.

Prinsip keseimbangan yang terkenal dengan “law of area” menyatakan bahwa suatu area warna yang luas, efeknya harus tenang, dan sebaliknya jumlah yang kecil diperlihatkan dalam warna yang kontras dan kuat. Mendapatkan keserasian dan keselarasan dalam mengombinasikan warna dapat dilakukan dengan jalan meletakkan dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan, sehingga mendapat perpaduan warna yang selaras dan terlihat menarik.

Persoalan warna merupakan masalah perasaan. Karenannya, kemampuan untuk memadukan atau mengombinasikan warna bisa dikuasai latihan memadukan suatu warna dengan warna lain secara berganti-ganti, disesuaikan dengan pengetahuan teori, sehingga kepekaan perasaan dapat meningkat.

(4)

Kombinasi warna dapat dikelompokkan menjadi : 1. Kombinasi Nuans

Kombinasi nuans adalah kombinasi warna dengan cara memadukan dua warna atau lebih yang mempunyai perbedaan sedikit kroma. Kombinasi kroma selalu menarik, berkesan selaras dan lembut. Contoh : Ungu tua dengan tint ungu.

2. Kombinasi Harmonis

Kombinasi harmonis adalah kombinasi warna dengan cara memadukan warna-warna pokok dengan warna sekunder yang mengandung warna pokok tersebut. Kombinasi harmonis dapat menghasilkan paduan warna lebih menarik, misalnya dengan variasi tint atau shade, kesannya akan terasa lebih luwes. Contoh: Hijau kebiruan, Oranye kemerahan, Kuning oranye, Ungu Kebiruan, Biru Kemerahan, Kuning Kehijauan.

3. Kombinasi Komplementer

Kombinasi komplementer didapat dari panduan warna-warna dari dua corak warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Kombinasi komplementer menghasilkan perpaduan warna ssangat menarik yang berkesan merangsang, untuk mendapatkan kesan yang lebih baik, di antaranya salah satu bagian memberikan tekanan terhadap bagian tertentu. Contoh : Warna kuning dengan ungu, Warna merah dengan hijau, warna biru dengan oranye

4. Kombinasi Kontras

Kombinasi kontras adalah perpaduan dua corak warna yang didapat dari warna yang mempunyai sifat lain. Contoh : Warna Kuning dengan merah, Warna kuning dengan biru, Warna merah dengan biru

5. Kombinasi Polikromatis

Kombinasi Polikromatis adalah kombinasi dari beberapa warna yang mempunyai tingkatan nilai gelap dan terang. Contoh : Warna merah, merah muda, dan merah lebih muda, Warna hijau, hijau muda, dan hijau lebih muda, Warna cokelat, cokelat muda, dan cokelat lebih muda

(5)

6. Kombinasi Netral

Kombinasi Netral adalah memadukan suatu warna pilihan dengan warna netral. Warna apapun jika dikombinasikan dengan warna netral, akan tampak selaras, dan menarik. Alasan inilah yang menyebabkan aksesori busana umumnya berwarna netral, seperti hitam, putih, abu-abu, emas, perak, dan cokelat.

4.1.1.4 Skema Warna

Skema warna hanya merupakan pedoman untuk memperoleh susunan warna yang selaras dan menarik. Jika pedoman tersebut diterapkan, akan sangat membantu dan memudahkan mencari kombinasi dengan kesan seperti yang direncanakan.

1. Skema Warna Monokromatik

Skema Monokromatik menggunakan perpaduan warna-warna yang sama, tetapi berbeda kemurniannya sehingga jika dilihat sepintas akan tampak sama, padahal kecemerlangannya berbeda. Contohnya, beberapa warna merah yang sama, tetapi yang satu cemerlang, yang lainnya redup, dan seterusnya. Contoh : Merah Cemerlang dan merah Kusam, Jingga redup dengan jingga cemerlang

2. Skema Warna Analogus

Skema warna analogus merupakan perpaduan warna-warna yang bersebelahan letaknya dalam lingkaran warna. Contoh : Hijau dengan hijau kekuningan dan hijau kebiruan , Ungu dengan ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Merah dengan merah kejinggaan dan merah keunguan

3. Skema Warna Triadik

Skema Warna Triadik merupakan kwarna-warna yang terletak pada titik sudut segitiga sama sisi dalam lingakarn warna. Contoh : Merah dengan hijau dan Oranye, Hijau dengan ungu dan oranye, Biru dengan kuning dan merah

4. Skema Warna Split-Komplementer

Skema Warna Split-Komplementer menggunakan kombinasi warna-warna yang saling bersebrangan letaknya dalam lingkaran warna-warna.

(6)

Contoh : Merah dengan hijau, Kuning kehijauan dengan ungu kemerahan

5. Skema Warna Komplementer

Skema Warna Komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang terletak pada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Contoh : Biru dengan oranye kekuningan dan oranye kemerahan, Kuning dengan ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Oranye dengan biru keunguan dan biru kehijauan.

6. Skema Warna Polikromatik

Skema Warna Polikromatik adalah perlawanan atau perpaduan warna yang didapat darirangkaian 4 warna dalam lingkaran warna, yang terjadi dari 2 warna komplemen yang berhadap-hadapan. Contoh : warna merah lawan hijau dengan kuning jingga lawan warna biru violet, biru lawan jingga dengan hijau muda lawan violet, kuning lawan violet dengan merah muda lawan hijau muda.

4.1.1.5 Pengaruh warna terhadap manusia

Secara mendasar setiap warna memberikan efek psikologis tertentu bagi manusia secara mental dan emosional. Pandangan segi psikologis terhadap warna diantaranya adalah orang yang Extrovert lebih banyak terpengaruhi oleh warna daripada bentuk. Iapun cenderung memilih warna-warna yang panas, terang, cerah, ceria, dan cemerlang. Sebaliknya orang yang Introvert lebih terpengaruh oleh bentuk daripada warna, dan golongan warna yang digandrunginya adalah warna-wrana dingin dan nada-nada yang kelam. Pengaruh warna pada manusia antara lain pada :

1. Perasaan.

Warna muda memberikan perasaan tenang, sunyi, lembut, dan ringan 2. Daya tarik seseorang.

Warna panas dan menyala lebih menarik dari pada warna dingin 3. Besar kecilnya ukuran.

warna tua menyala, lebih memberi kesan mempersempit atau memperkecil ruang, sedangkan warna muda memberi kesan lain. 4. Jarak.

(7)

4.1.1.6 Sifat Warna

Teori warna menyatakan bahwa warna mempunyai sifat dan watak yang sering diasosiasikan dengan suasana, waktu, dan kesempatan. Jadi, tiap warna mempunyai sifat-sifat tersendiri yang menunjukkan ciri khasnya.

1. Warna Merah

Warna merah mempunyai sifat sebagai pelambang kegembiraan dan keberanian. Warna merah mempunyai nilai dan kekuatan warna paling kuat, hingga dapat memberikan daya tarik kuat yang banyak disenangi oleh anak-anak dan wanita

2. Warna Hitam

Warna hitam adalah lambang kenikmatan dan kedudukan, tepat sekali dipergunakan untuk pakaian jamuan resmi dalam peristiwa-peristiwa penting, seperti wisuda sarjana dan melawat jenazah.

3. Warna Kuning

Warna Kuning adalah warna paling bercahaya dan menarik minat seseorang. Warna kuning merupakan lambang keagungan dan kehidupan, mempunyai sifat kesaktian, kecemburuan, dan keributan. 4. Warna Putih

Warna putih mempunyai sifat bercahaya, sering diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat kesucian dan kebersihan. Warna ini digunakan untuk pakaian dokter, juru rawat, dan anak sekolah.

5. Warna Biru

Warna biru mempunyai sifat dingin, pasif, dan tenang. Warna ini diasosiasikan sebagai lambing ketenangan, pengorbanan dan harapan, disenangi oleh seseorang yang berjiwa dewasa dan mantap

6. Warna Hijau

Warna hijau mempunyai sifat pasif, disenangi seseorang yang mempunyai sifat santai dalam keseharian hidupnya.

7. Warna Violet

Warna violet mempunyai sifat dingin yang mengesankan, sering disaosiasikan dengan kesedihan, ketabahan, dan keadilan.

(8)

8. Warna Abu-abu

Warna abu-abu bisa digunakan sebagai latar belakang yang baik untuk segala warna. Warna ini diasosiasikan sebagai lambang ketenangan dan kerendahan hati.

9. Warna Oranye

Warna oranye mempunyai sifat bersemangat, ceria, menimbulkan kesan getaran karena perlambangan dari musim gugur, meminta serta mencari perhatian.

10. Warna Lembut

Warna lembut yang dimaksud di sini adalah warna merah muda, biru muda, hijau muda. Warna lembut mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat kewanitaan yang mendalam.

11. Warna Pastel

Warna yang termasuk pastel adalah warna-warna krem, cokelat muda, putih susu, hijau kaki, dan kuning gading. Warna pastel mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat kejantanan yang lembut atau mendalam.

4.1.2 Teori Komposisi

4.1.2.1 Definisi Komposisi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi). Dengan komposisi, tampilan film akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan dinamis dan bergerak atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik yang menarik perhatian.

(9)

4.1.2.2 Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Animasi

1. Dengan mengatur komposisi, kita juga dapat membangun “mood” dalam film animasi dan keseimbangan keseluruhan objek.

2. Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.

3. Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik.

4.1.2.3 Jenis-Jenis Komposisi : 1. Garis

Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah tampilan animasi menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.

2. Bentuk

Komposisi ini biasanya dipakai untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.

3. Warna

Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian warna).

4. Tekstur

Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.

(10)

4.1.2.4 Penerapan Komposisi Dalam Animasi

Dalam pengemasan film animasi agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:

1. Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)

Pada aturan umum komposisi, layar televisi sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian layar televisi. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah layar televisi.

2. Sudut pengambilan gambar (Angle of View)

Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi adalah sudut pengambilan objek.

3. Dimensi

Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam

4.1.3 Metode pipeline Film Animasi Edukasi

Dalam tahap ini akan menjabarkan proses pembuatan yang dilakukan dalam pembuatan film animasi edukasi, dengan urutan sebagai berikut:

4.1.3.1 Tahap Pra Produksi

1. Brainstorming, mind mapping dan pencarian ide

Pencarian ide cerita untuk diangkat ke dalam film animasi edukasi, menentukan apa yang dianggap penting untuk dimasukan sebagai bahan edukasi yang tepat.

2. Riset

Mengumpulkan data atau informasi melalui observasi mendalam mengenai subjek, peristiwam dan lokasi sesuai tema yang akan diketengahkan.

(11)

3. Treatment

Menentukan arahan dalam pembentukan visual dan narasi dari film animasi edukasi yang akan dibuat.

4. Penulisan naskah

Menuliskan pembuatan cerita yang memiliki alur yang menarik sehingga film animasi edukasi dapat ditonton semenarik mungkin dan dapat menyalurkan edukasi didalamnya dengan baik.

5. Storyboard

Menggambarkan visual awal dari tiap adegan, sesuai alur cerita yang telah dibuat.

4.1.3.2 Tahap Produksi

Tahap pembuatan segala sesuatu yang akan dimasukan ke dalam film animasi edukasi.

1. Character Design dan Visual Element Production

Membuat Karakter-karakter yang nantinya akan dimasukan ke dalam film animasi edukasi, serta pembuatan setting, perancangan judul, teks dan mood.

2. Voice Over

Proses perekaman suara narator yang akan digunakan ke dalam film. 3. Rigging

Proses memasukan tulang ke karakter animasi sehingga nanti bisa digerakan dalam proses penganimasian.

4. Layout

Proses menyamakan kamera dengan storyboard, selain kamera, karakter dan tempat telah di sesuaikan dengan posisi dicerita sehingga mudah untuk dianimasikan.

5. Animasi tahap awal

Membuat animasi dari gerakan-gerakan karakter-karakter serta elemen visual lain yang ada dalam film.

6. Light and render

Memasukan lampu untuk membuat aniamsi menjadi lebih bagus dan lebih nyata, sedangakan render pada proses produksi ialah proses akhir

(12)

dari penggunaan program 3D, Menjadikan seluruh animasi menjadi Targa sehingga bisa masuk dalam proses compose.

4.1.3.3 Tahap Pasca Produksi

Tahap ini semua hasil produksi dilakukan finalisasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

1. Compositing dan Editing

Gambar yang telah dihasilkan dari proses render, di-compose untuk menjadi sebuah animasi yang bercerita setelah itu dilakukan editing untuk membuat warna lebih bagus dan memiliki tampilan lebih baik lagi. Proses dilakukan dengan Adobe After Effects dan Adobe Premiere Pro.

2. Sound Editing/ Penambahan Scoring

Melakukan editing terhadap elemen-elemen suara yang akan dimasukan ke dalam film, serta menambahkan elemen-elemen suara lain untuk mendukung mood dalam film.

3. Final Render

Melakukan render terakhir untuk finalisasi kesuluruhan film agar dapat ditayangkan.

4.1.3.4 Pipeline

(13)

4.1.4 Prinsip Karakter Desain

Dari semua aspek pembuatan film animasi, karakter desain merupakan yang terpenting. Kemenarikan suatu desian bisa membuat para penonton mengenali dan tumbuh bersama karakter tersebut. Ketika menganimasikan, desain yang baik bisa menambah penambilan karakter tersebut; tentu saja model yang didesain dengan baik pasti berpose lebih bagus. Tentu saja, desain merupakan subjektifitas dimana hampir dikatakan tidak mungkin untuk mengetahui hal apa saja yang membuat suatu hal “menarik”. Mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan yaitu mencoba meng-layout beberapa prinsip umum saat kita mendesain karakter.

4.1.4.1 Referensi

Selalu menjadi ide yang bagus untuk menggunakan referensi ketika kita masih diawang-awang untuk membuat desain. Referensi visual bisa menginspirasi dan membantu untuk memasukan elemen-elemen yang bisa mengotentikan karakter, prop, dan lingkungan.

4.1.4.2 Mensejajarkan karakter

Usahakan membuat karakter-karakter kalian berasal dari “dunia” yang sama. Perhatikan karakter-karakter tersebut akan berinteraksi, bermain emosi, dan usahakan desain tersebut bisa mengakomodasikan hal tersebut.

4.1.4.3 Bentuk dasar karakter desain

Susun karakter-karakter dan buat bentuk dasar yang menggambarkan siluet mereka. Bisa berubah lingkaran, jam pasir, segitiga, ataupun kotak.

4.1.4.4 Proporsi

Jagalah elemen karakter kalian dalam proporsi yang benar satu sama lain. Karikatur merupakan bentuk yang bagus, tetapi terlalu banyak karikatur bisa menghancurkan harmoni desain dan membuat masalah besar ketika animasi. Proporsi muka sangatlah penting. Hidung yang terlalu besar bisa menutupi mata, mata yang besar bisa mengalihkan ekspresi yang berarti.

(14)

4.1.4.5 Lurus melawan Berliuk

Hal ini bisa menjadi elemen yang sejajar sebagai desain, namun menggunakan bentuk lurus (tension) dan sulur/ berliuk (irama) garis dan bentuk didalam desain akan menghasilkan visual interest.

4.1.4.6 Keimutan

Bila ingin membuat karakter yang imut, hal tersebut lebih daripada mata yang besar. Kadang dengan bentuk yang sederhana Akan membuat kesan innocence yang bisa dirasakan apabila kita hanya membuat mata yang besar.

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi

4.2.1.1 Fakta Kunci

1. Menggunakan animasi edukasi sebagai alat pembelajaran baru yang dapat digunakan dalam proses pendidikan.

2. Kurang pengetahuan akan warna pada tingkatan umur diatas 9 tahun. 3. Kurangnya perhatian lebih lanjut terhadap penggunaan warna sehingga

anak menjadi lupa akan pengetahuan dasar warna.

4.2.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan

Cara terbaik untuk membuat anak Sekolah Dasar lebih mudah untuk mempelajari dan memahami, serta mengingatkan kembali bagi anak Sekolah Dasar hingga Mengengah Pertama hal-hal dasar tentang warna.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Dengan pembuatan film animasi edukasi ini, diharapkan anak mendapatkan pengertahuan yang lebih tentang warna dalam hubungannya tentang pencampuran warna-warna primer serta sifat-sifat dasar warna.

(15)

4.2.1.4 Profil Target Audiens

4.2.1.4.1 Target Primer

Demografi : Berusia sekitar 7-12 tahun, laki-laki atau perempuan, status ekonomi sosial menengah keatas

Psikografi : Punya rasa ingin tahu yang besar, menyukai kegiatan seni, terutama menggambar dan mewarnai

Geografi : Seluruh tempat

4.2.1.4.2 Target Sekunder

Demografi : Guru, orang tua atau dewasa yang memiliki tujuan mengajarkan tentang pencampuran warna dan menyukai animasi dan kegiatan edukasi

Psikografi : Terbuka dan menyukai kegiatan seni Geografi : Seluruh tempat

4.2.1.5 Judul Film

Judul yang dipakai adalah "Petualangan di Dunia Warna". Penggunaan judul ini dimaksudkan agar memiliki tema menarik sehingga bisa ada minat yang muncul untuk menontonnya, serta dengan kata-kata ini diharapkan dapat menampung segala tujuan yang ingin disampaikan kepada penonton.

Judul lain untuk target penonton luar negeri menggunakan judul " The Adventure in The Color Island ". Drama ini memiliki maksud dan tujuan yang sama, tetapi dengan target penonton yang berada di luar Indonesia.

4.2.1.6 Sinopsis Cerita Edukasi

Dahulu kala ada seorang Putri cantik bernama, Ungu, Putri Ungu yang terkenal akan kecantikannya di seluruh Pulau Warna, ia menunggu seorang pangeran yang mau membawanya untuk keluar dari kastil. Tetapi kastil ini ternyata dijaga oleh Naga Merah raksasa yang sangat menyeramkan.

Suatu hari kabar ini didengar oleh Pangeran Biru, anak Sulung dari Raja Pelangi. Pangeran Biru tinggal di Kerajaan Pelangi sejak kecil, akan tetapi ia sangat suka bertualang ke luar istana. Setelah memiliki tekad yang kuat, pangeran pun pergi ke kastil tempat Putri Ungu berada. Dalam

(16)

perjalanan, di tengah hutan, pangeran yang tengah membuka peta tiba-tiba tertabrak oleh Kuning yang sedang meloncat di antara pepohonan. Kuning adalah anak gadis yang telah lama tinggal di hutan ini. Saat Kuning melihat peta yang dipegang oleh pangeran, ia menawarkan diri membantu pangeran untuk menolong Putri Ungu.

Sesampainya di Kastil, Pangeran Biru dan Si Kuning bertemu dengan Naga Merah. Ia terlihat sangat marah karena melihat kedatangan Pangeran Biru dan Kuning. Naga yang marah terus mengamuk, dan mencoba mengusir Pangeran Biru. Pangeran terus melawan akan tetapi sangat sulit dan tak menemukan cara untuk mengalahkan naga. Pangeran Biru dan Bocah Kuning akhirnya bersatu, merekapun begabung menjadi Hijau.

Hijau memiliki sifat menyegarkan serta lebih rileks, dengan mudah Hijau menghindari serangan-serangan naga. Setelah berhasil memukul mundur Naga Merah, Hijau dengan cepat menyerang naga dengan kekuatan penuh sehingga naga pun terjauh.

Hijau kembali menjadi Pangeran dan Bocah Kuning, setelah itu mereka menemukan Putri Ungu yang sakit (menjadi merah) lalu pangeran memberikan putri ungu obat yang membuat ia kembali menjadi Ungu. Putri Ungu pun menceritakan semua kejadian saat pertama Naga Merah datang.

Setelah itu dari reruntuhan keluarlah Naga Merah yang bertubuh kecil, tapi saat ingin terbang menjauh, Bocah Kuning melihatnya dan menembakan panah Oranye ke arah Naga Merah hingga membuatnya berwarna Oranye.

Petualangan Pangeran Biru pun selesai, ia menemukan Putri Ungu dan hidup bahagia selamanya.

(17)

4.2.1.7 Pendekatan Rasional dan Emosional

4.2.1.7.1 Pendekatan Rasional

Dengan mengangkat dan memberikan ilmu mengenai pencampuran warna-warna primer serta sifat-sifat dari warna yang diambil dari buku-buku referensi yang ada. Sehingga dapat menarik dari segi ilmu yang ada di dalamnya.

4.2.1.7.2 Pendekatan Emosional

Dengan menggunakan animasi edukasi yang menggunakan gaya cerita animasi singkat, yang di dalamnya diberikan cerita bernuansa kepahlawanan, bisa membuat anak-anak lebih antusias untuk menikmati aniamsi edukasi ini.

4.2.1.8 Treatment

4.2.1.8.1 Treatment dan Solusi Cerita

Untuk cerita “Pencampuran Warna Primer dan Psikologi Warna” penulis akan menggambarkan dari dua sisi: sudut pandang saat sedang bermain drama di panggung dan imajinasi dari drama tersebut menjadi dunia nyata. Berikut treatment ceritanya:

1. Intro :

• Diawali dengan runtutan color chard, lalu bergeser kearah kuning, dan keluar lah si bocah kuning.

• Suasana putih berubah menjadi panggung dan akhirnya memperlihatkan ketiga warna primer yaitu kuning, merah dan biru.

• Lalu hijau memanggil ketiga karakter untuk masuk kedalam panggung.

• Lalu turun judul "Petualangan di Dunia Warna"

• memperlihatkan tirai panggung drama yang terbuka, ada gambar Pulau Warna yang diturunkan di tengah panggung.

(18)

• Pangeran Biru keluar menaiki kuda-kudaan disertai latar belakang yang bergerak.

• (Latar akan menjadi Biru dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna biru)

• Setelah berjalan jauh, pangeran sekarang berada di tengah hutan pangeran membuka peta lalu kamera naik dan mengubah panggung menjadi hutan asli.

• Tiba-tiba Bocah Kuning (sedang melompat di antara pohon-pohon) keluar dari dalam hutan dan menabrak pangeran hingga terjatuh ke tanah.

• (Latar akan menjadi Kuning dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna kuning)

• Bocah Kuning melihat peta itu dan membantu pangeran untuk menuju kesana.

2. Masalah :

• Setelah menemukan Kastil Warna, mereka disambut dengan datanganya Merah (menggunakan kostum naga) dan mencoba menyerang Pangeran Biru dan Bocah Kuning.

• (Latar akan menjadi merah dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna merah)

• Naga Merah mengeluarkan Api (dari karton) dan menyerang Pangeran Biru.

3. Mencoba Melawan :

• Pangeran Biru selalu diserang oleh Naga Merah

• Bocah Kuning ingin membantu pangeran malah terkena serangan dari Naga Merah.

4. Terdesak :

• Pangeran Biru Terkena serangan dari naga dan terpojok menahan serangan naga hingga tak berkutik.

• Kamera lalu berputar dan masuk kedalam keadaan imajinasi yang tampak nyata.

(19)

• Bocah Kuning melihat pangeran sedang terdesak lalu Kuning pun loncat dan bersatu dengan Pangeran Biru menjadi Ksatria Hijau.

• (Latar akan menjadi hijau dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna hijau)

6. Pertempuran (klimaks) :

• Hijau berhasil menghantam Naga Merah dan membuat kastil hancur

• Ksatria Hijau kembali menjadi Pangeran Biru dan Bocah Kuning.

• Pangeran Biru dan Bocah kuning berlari kearah kastil dan menemukan bahwa ada putri ungu yang keracunan warna merah.

• Putri menceritakan hal yang terjadi sebelum ini. Yaitu bahwa naga merah kecil menghisap putri sehingga membuat naga merah kecil menjadi besar dan tak terkendali

7. Menyembuhkan

• Pangeran Biru memberikan Obat yang dia ambil dari kantongnya dan memberikannya ke Putri Ungu

• Putri mulai berubah kembali menjadi ungu setelah meminumnya

• Putri Ungu bangun (Latar akan menjadi ungu dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna Ungu)

• Naga merah kecil keluar dari reruntuhan, ia mencoba melarikan diri

• Lalu Bocah kuning meniupkan senjatanya kearah Naga merah sehingga berubah menjadi warna oranye

• (Latar akan menjadi oranye dan dijelaskan tentang sifat-sifat dari warna oranye)

8. Ending :

• Credit tittle (sambil dijelaskan mengenai akhir petualangan pentas drama)

(20)

4.2.2 Strategi Desain

4.2.2.1 Perancangan Visual

4.2.2.1.1 Pemilihan Style Character

Karakter akan dibentuk dengan gaya model yang kurang lebih sama dengan karakter iklan nippon paint, memiliki bentuk simpel dan karakter yang kuat untuk menjadi model dalam film animasi edukasi warna bagi anak-anak.

(21)

4.2.2.1.2 Pemilihan Warna

Warna yang digunakan mereferensi dari film animasi "up", menggunakan tone warna ini untuk menjadi bahan acuan. Up menggunakan warna-warna bumi serta warna-warna ceria yang dekat dengan nuansa anak-anak.

Gambar 4.3 Tone Warna

4.2.2.1.3 Pemilihan Typeface

Jenis huruf yang dipilih adalah huruf-huruf dekoratif yaitu font Maagkramp, karena bentuk tulisannya serupa dengan tulisan anak-anak jadi bisa menyesuaikan dengan mood dan tema film animasi edukasi.

Gambar 4.4 Contoh Typeface

(22)

Animasi edukasi ini dirancang menggunakan gaya bercerita seperti animasi pendek, akan tetapi penggunaan suara dari karakter dibatasi dan didominasi oleh narator yang berbicara layaknya seorang guru yang sedang menjelaskan kepada anak muridnya. Adapun gaya animasi menggunakan referensi dari cerita "Oxigen".

Karakter animasi akan menggunakan 3D modeling, tetapi akan dibantu dengan memainkan cinematografinya sehingga tidak terlalu banyak gerakan animasi berat di dalamnya.

Gambar

Gambar  yang  telah  dihasilkan  dari  proses  render,  di-compose  untuk  menjadi  sebuah  animasi  yang  bercerita  setelah  itu  dilakukan  editing  untuk  membuat  warna  lebih  bagus  dan  memiliki  tampilan  lebih  baik  lagi
Gambar 4.2 Style Character
Gambar 4.3 Tone Warna
Gambar 4.5 Contoh animasi edukasi Oxigen

Referensi

Dokumen terkait

Jasa pariwisata (perjalanan) memiliki kontribusi terbesar dalam ekspor jasa Indonesia. Diurutan kedua adalah jasa bisnis dengan kontribusi sebesar 28,79 persen. Kontribusi

Yang membedakan dengan penelitian saat ini adalah mempromosikan salah satu potensi wisata Blitar yang ada di Kelurahan Karangsari Kota Blitar agar dikenal sebagai Kampung

A Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan disampaikan secara mutawatir mendapat pahala jika membacanya.. B Kalam Allah SWT yang

menayangkan tentang para pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihak- pihak yang ingin mengambil dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat atau

sehingga elevasi penambahan endapan sedimen maksimal yang boleh terjadi di Bendung Sei Tibun sampai elevasi pintu pengambilan adalah -0,10 m; (2) Sedimen suspensi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CRH telah mencapai KKM,

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Berdasarkan hasil kuesioner, indikator efisiensi dinilai baik dengan skor 77.04% yang menunjukkan bahwa responden menilai audit operasional yang dilakukan terhadap