• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Syarifah Maihani ---

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN

PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA

SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN

PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

Syarifah Maihani

Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Email: syarifahlangsa78@gmail.com

Diterima 25 Februari 2018/Disetujui 05 Maret 2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi KSM dalam meningkatkan pendidikan anak penerima bantuan PKH di Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik porposive sampling sehingga informan berjumlah 6 orang. Hasil penelitian diperoleh: 1) partisipasi orang tua KSM dalam meningkatkan pendidikan anak yaitu: adanya peran serta dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) digunakan semaksimal mungkin untuk pendidikan anak dalam bentuk keuangan, partisipasi dalam bentuk moril, tenaga atau keahlian, dan sarana dan prasarana; 2) faktor pendorong orang tua RTSM dalam menyekolahkan anak antara lain: keinginan orang tua, persepsi orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan, pengaruh lingkungan social; 3) faktor penghambat orang tua KSM dalam menyekolahkan anak antara lain: kondisi ekonomi, kendala saat menghadapi anak ketika hendak sekolah yaitu ketidaktersediaan uang jajan anak, malas, jarak dari rumah ke sekolah; 4) partisipasi orang tua pada satuan pendidikan yaitu: semua orang tua menyekolahkan anak di satuan pendidikan dan mengikuti syarat ketentuan PKH bidang pendidikan.

Kata kunci: partisipasi, PKH, pendidikan

PENDAHULUAN

Kemiskinan adalah masalah global yang dialami semua negara di dunia. Masalah kemiskinan menjadi masalah rumit sehingga negara tidak memiliki kemampuan menghapus kemiskinan secara sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, sehingga kemiskinan tidak dapat dihindari. Masalah kemiskinan bukan hal asing di negeri ini, umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena pangan yang ada masih kurang tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Kehidupan modern masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan dan kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman modern.

Kemiskinan tidak sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar diakui secara umum yang meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan dan perumahan. Masalah sosial yang ada di Indonesia merupakan masalah yang relevan dikaji terus menerus. Masalah kemiskinan telah hadir sejak lama dan masih ada di masyarakat saat ini, gejalanya meningkat sejalan dengan krisis multidimensional yang dihadapi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun, sehingga tingkat kesejahteraan rakyat jauh di bawah tingkat kesejahteraan negara-negara maju. Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sistem jaminan sosial, mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuan utama PKH adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama bidang pendidikan dan kesehatan pada kelompok Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). PKH merupakan strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu RTSM pada sisi beban

(2)

Syarifah Maihani --- pengeluaran khususnya terkait dengan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk jangka pendek dan memperbaiki pola pikir serta mengubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang. Kemiskinan digambarkan dengan kondisi seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan dan papan. Kurangnya pendapatan mengakibatkan seseorang memiliki kualitas hidup yang rendah, disebabkan orang miskin tidak memiliki biaya mengakses berbagai layanan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kemiskinan membatasi hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pekerjaan yang memadai dan kemiskinan menjadi alasan rendahnya indeks pembangunan manusia di Indonesia. Kemiskinan adalah tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa serta motivasi fundamental dari cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Di Indonesia, masalah kemiskinan adalah masalah sosial yang relevan untuk dikaji. Kemiskinan dikategorikan dalam empat kategori; kemiskinan absolut, relatif, kultural dan struktural.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan tidak dapat diukur dengan angka. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat penelitian yang utama. Sedangkan teknik deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan tentang bagaimana implementasi program keluarga harapan (PKH) dalam upaya memberikan pelayanan bidang kesehatan bagi keluarga sangat miskin di Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Ekonomi

Desa Paya Cut adalah desa dipinggiran kota Matangglumpangdua dan penghasilan utama penduduk desanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan dan papan beragam. Berdasarkan data jenis penggunaan lahan, masyarakat Desa Paya Cut dikatagorikan banyak bermata pencaharian/berprofesi sebagai pertanian dan holtikultura sebanyak 32 orang, peternakan 15 orang, pegawai 90 orang, pedagang 15 orang dan lain-lain 12 orang (Monografi WKP3K Peusangan, 2017). Tabel 1. Jumlah dan Persentase Kondisi Ekonomi menurut Pekerjaan Penduduk Desa Paya Cut,

Tahun 2017

No. Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 32 8.8 2 Peternak ayam 10 0.85 3 Pedagang 15 1.54 4 PNS 90 25.39 5 TNI/POLRI 9 0.98 6 Pensiunan 24 2.67 7 Pegawai swasta 80 23.39 8 Wiraswasta 50 14.27 9 Buruh lepas 71 16.73 10 Pengrajin 3 0.15 11 Supir 4 0.27 12 Tukang ojeg 2 0.13 13 Bidan 15 1.4 14 Penjahit 23 2.2 15 Lainnya 12 1.23 Jumlah 440 100

(3)

Syarifah Maihani ---

2. Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakat Desa Paya Cut, dilihat melalui karakteristik jenis kelamin laki-laki yaitu 1070 orang dan perempuan 603 orang, serta agama yang dianut, masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Desa Paya Cut memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, minimal ada posyandu sebanyak 1 unit, walaupun memang fasilitas pelayanan kesehatan lainnya masyarakat mendatangi puskesmas Peusangan. Selain itu, penggunaan alat komunikasi seperti Hp untuk pemberitahuan informasi oleh pendamping kepada sasaran PKH sering tidak terjangkau masyarakat, karena tidak semua sasaran penerima PKH memiliki alat komunikasi yang efektif, jadi informasi tidak terjangkau masyarakat. Gambar 1. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Paya Cut, Tahun 2014

Sumber : Kantor Desa Paya Cut

Gambar di atas menunjukkan bahwa untuk ukuran sebuah desa, Desa Paya Cut memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, minimal adanya posyandu sebanyak 1 unit, walapun untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti rumah sakit dan dokter sangat rendah. Fasilitas sarana kesehatan yang ada di Desa Paya Cut sejauh ini memang belum ada optimalisasi dari masyarakat, misalnya dengan rutin memeriksakan anak ke posyandu, sehingga PKH mencoba memberikan stimulasi kepada RTSM untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan lebih baik. Selain kewajiban penerima PKH dalam hal kesehatan, mereka berkewajiban terkait sekolah anak mereka, minimal memenuhi anjuran pemerintah sekolah wajib 9 tahun (SD-SMP)

Gambar 2. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Paya Cut

(4)

Syarifah Maihani --- Gambar di atas menggambarkan bahwa umumnya masyarakat Desa Paya Cut hanya lulusan SD atau sederajat dan disusul oleh tidak tamat SD. Rendahnya tingkat pendidikan behubungan dengan produktifitas dan kapasitas kualitas sumber daya manusia. Tingkat pendidikan juga ditunjang oleh fasilitas atau saran yang ada. Di Desa Paya Cut hanya terdapat 6 SD/MI berstatus negeri dan 5 berstatus swasta, sementara untuk SMP dan SMA hanya ada 2 yang berstatus swasta. Masyarakat menuturkan bahwa walaupun ada sekolah swasta di daerah mereka namun mereka sulit mengakses pendidikan karena biaya yang mahal.

3. Pendamping PKH Desa Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan

Pendamping PKH adalah pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat dengan pihak lain yang terlibat di kecamatan maupun program di kabupaten/kota. Tugas pendamping termasuk melakukan sosialisasi pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmen. Peran pendamping PKH diperlukan karena orang miskin tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memperjuangkan hak mereka sehingga perlu ada pendamping yang membatu mereka mendapatkan hak dan mendampingi mereka untuk memenuhi kewajiban PKH (Depsos, 2007).

Tabel 2. Tugas Pendamping PKH (Tugas Persiapan Program) 1 Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh penerima PKH

2 Menginformasikan program kepada RTSM peserta PKH dan mendukung sosialisasi kepada masyarakat umum

3 Mengelompokkan peserta kedalam kelompok yang terdiri atas 20-25 orang peserta PKH untuk mempermudah tugas pendamping

4 Memfasilitasi pemilihan ketua kelompok PKH

5 Membantu peserta PKH dalam pengisian persyaratan PKH

6 Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan awal ke puskesmas dan pendaftaran Tabel 3. Tugas Pendamping PKH (Tugas Rutin)

1 Menerima pemutakhiran data peserta PKH dan mengirimkan formulir pemutakhiran data ke UPPKH kabupaten/kota

2 Menerima mengaduan dari ketua kelompok

3 Kunjungan insidental kepada penerima PKH yang tidak komitmen

4 Pertemuan dengan semua peserta PKH setiap enam bulan untuk resosialisasi 5 Koordinasi dengan pihak setempat terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan 6 Pertemuan bulanan dengan ketua kelompok

7 Pertemuan bulanan dengan pelayan kesehatan dan pendidikan setempat

8 Pertemuan triwulan dan tiap semester kepada UPPKH daerah, pendamping, pelayan kesehatan dan pendidikan

Desa Paya Cut memiliki 2 pendamping PKH, yaitu Ibu Nurulaini dan Bapak Marbawi,SP. Masing-masing pendamping memiliki wilayah dampingan yang berbeda.

4. Keterlibatan Pemerintahan Desa Paya Cut dalam Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

Jika melihat stuktur organisasi PKH di tingkat pusat hingga kecamatan, tidak tergambarkan peran pemerintah desa disana. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 72 Tahun 2005, pemerintah desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawarahan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan RI. Nama lain pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa yang membantu didalamnya. Menurut penuturan Geuchik Paya Cut, bahwa “Desa tidak banyak terlibat dalam perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi, namun desa ikut bergabung melakukan survei dengan BPS, memilih RTSM yang layak sebagai penerima PKH. Namun pasca itu para pendamping dan dinas terkait sifatnya hanya koordinasi, itu pun tidak sering, melainkan hanya berupa pelaporan per pencairan saja”.

(5)

Syarifah Maihani --- Sejauh ini pihak pemerintah desa tidak terlalu dilibatkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH), mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pihak desa secara kewenangan tidak banyak sehingga hanya menerima laporan PKH saja secara keseluruhan. Keterlibatan pemerintah desa, dalam hal ini pemerintah Desa Paya Cut jika dibagi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, maka pada tahap perencanaan, pemerintah desa terlibat dalam proses rekomendasi nama RTSM yang kemudian disurvei secara langsung oleh pihak BPS dan pendamping di desa tersebut. Tahap pelaksanaan, pemerintah desa hanya berperan pada fungsi pelaporan dan koordinasi tekait pelaksanaan PKH, misalnya pelaporan bulanan per pencairan yang diberikan oleh pendamping dan fungsi koordinasi jika ada beberapa agenda atau kegiatan terkait sedangkan dalam fungsi evaluasi, pemerintah desa juga tidak turut terlibat secara langsung karena evaluasi PKH dilakukan per periode pencairan melalui rapat koordinasi di level kabupaten yang menghadirkan UPPKH kabupaten, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, POLRI dan sebagainya.

Keterlibatan pemerintah desa merupakan hal yang penting untuk sebuah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan pemerintah desa merupakan pihak yang paling mengetahui kondisi masyarakatnya dibandingkan dengan pihak luar yang sebelumnya belum pernah terlibat langsung di daerah tersebut. Khususnya terkait proses pemilihan RTSM penerima PKH, hal ini dikarenakan ini merupakan fase permulaan program, jika PKH diberikan secara tidak tepat maka akan berpengaruh pula terhadap optimalisasi pencapaian tujuan.

SIMPULAN

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada KSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas dan berada pada lokasi terpilih. Program ini merupakan program kolaborasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan lnformatika dan Badan Pusat Statistik. Tujuan utama dari PKH untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin.

REFERENSI

Alkadri, Muchdie, Suhandojo. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, dan Teknologi. Jakarta: Direktorat Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah BPPT.

Aly, Rahmad; Iqbal, Nurkhalis B. 2005. Pengembangan Kapasitas Petani Miskin melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas (Kasus Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin melalui Inovasi di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah). Tesis. Bogor: Magister Sains Pascasarjana IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Alat fetal simulator dapat dipergunakan sebagai simulator detak jantung oleh teknisi elektromedis atau user RS (rumah sakit) jika terjadi kejanggalan saat pemeriksaan

Sebuah teks sastra terjemahan bukan lagi bagian dari khazanah sastra asal teks yang diterjemahkan tetapi ia menjadi bagian dari khazanah sastra dalam bahasa apa teks sastra

Analisis hasil dari ketiga pengujian yang dilakukan pada aplikasi ini adalah untuk membandingkan kemiripan dua buah teks yang telah dibuat menggunakan algoritma Winnowing. Setelah

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Pemberian rotifera yang telah diperkaya dengan minyak ikan, minyak cumi atau DHA Selco pada fase awal dari zoea diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrien larva dan dapat

Pendidikan Islam memandang keluarga, masyarakat, dan tempat-tempat peribadahan ataupun lembaga pendidikan di luar sekolah, Sedangkan lembaga pendidikan Islam di dalam

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat nyeri gout arthritis di UPT PSTW Jombang.. Kata kunci : Lansia, nyeri

Nilai koefisien determinasinya adalah sebesar 0,297 atau 29,7% yang berarti bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel kepemimpinan transformasional dan variabel