• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri. Winny Puspasari Hermila Rizki Tiara Defi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri. Winny Puspasari Hermila Rizki Tiara Defi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri

Winny Puspasari

winny@staff.gunadarma.ac.id

Hermila Rizki Tiara Defi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 50 pasangan suami istri. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri atas sejumlah pernyataan mengenai kepuasan pernikahan..Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggambarkan mengenai ringkasan data-data penelitian berupa mean dan standar deviasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean empirik kepuasan perkawinan sebesar 58,70 yang berada dalam kategori tinggi.

Kata Kunci: Kepuasan Pernikahan, Pasangan Suami Istri

ABSTRACT

This study aims to determine the description of marital satisfaction of couples. This research uses purposive sampling technique as much as 50 couples. The instrument in this study used a questionnaire consisting of a number of statements regarding marital satisfaction. Data analysis technique is descriptive analysis which describes the summary of research data in the form of mean and standard deviation. The results of this study indicate that the empirical mean of marital satisfaction is 58,70 which is in high category.

Keywords: Marital Satisfaction and Couples

PENDAHULUAN

Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai seorang suami-istri dengan tujuan membentuk sebuah keluarga. Salah satu alasan yang mendasari mendasari seseorang untuk menikah adalah memiliki teman hidup yang dicintai dan mendapatkan kepuasan psikologis dari hubungan tersebut (Widyarini, 2009). Selain itu juga pernikahan umumnya terjadi pada tahap usia dewasa, dimana setiap individu sudah matang secara psikologis maupun karir, sehingga ketika individu memutuskan untuk melakukan pernikahan mereka sudah merasa matang.

Berdasarkan hasil survei bahwa pasangan suami istri yang bekerja sebanyak 42% wanita dan 46% pria di Indonesia lebih memilih bekerja dibandingkan harus tinggal diam di rumah, meskipun tidak memiliki masalah keuangan (Deny, 2014). Keberhasilan dalam

(2)

sebuah pernikahan dimana adanya penyesuaian pasangan. Berdasarkan konsep pernikahan tradisional berlaku pembagian tugas dan peran suami istri. Konsep ini lebih mudah dilakukan karena segala urusan rumah tangga dan pengasuhan anak menjadi tanggung jawab istri, sedangkan suami bertugas mencari nafkah. Namun tuntutan perkembangan kini telah semakin mengaburkan pembagian tugas tradisional tersebut (Lestari, 2012). Hal itu terjadi karena adanya tuntutan biaya yang semakin meningkat dan harus dipenuhi sehingga banyak yang memutuskan pasangan untuk bekerja.

Kepuasan pernikahan dapat berperan menentukan kebahagian baik suami dan istri yang berdampak pada iklim keluarga yang membuat anak merasa bahagia. Kepuasan pernikahan menurut Olson, Defrain dan Skogrand (2011) merupakan perasaan yang bersifat subjektif dari pasangan suami istri mengenai kualitas pernikahannya secara menyeluruh. Adapun aspek-aspek kepuasan pernikahan yaitu isu-isu karakteristik kepribadian pasangan, komunikasi, resolusi konflik, pengaturan finansial, aktivitas waktu luang, hubungan seksual, pengasuhan dan anak, teman-teman dan keluarga, kesetaraan peran dan orientasi religious.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menguji gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang bekerja.

.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menguji gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang bekerja. Maka, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang bekerja dengan sampel sebanyak 50 pasangan suami istri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.

Teknik Pengumpulan data

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dengan skala kepuasan pernikahan. Adapun kuesioner yang digunakan terdiri dari identitas subjek yang berisi inisial, usia, Pendidikan terakhir, lama pernikahan, dan jumlah anak. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala likert yang terdiri dari 5 poin yang berkisar dari 5 sangat sesuai dan 1 sangat tidak sesuai.

Validitas, Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas Alat ukur

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan content validity yaitu expert

judgment. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara koefisien korelasi

antara distribusi aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis Alpha

(3)

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang menggambarkan mengenai ringkasan-ringkasan data penelitian berupa mean dan standard deviasi. Data tersebut digunakan untuk mendeskripsikan secara rinci hasil-hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepuasan pernikahan pada penelitian ini yang dilakukan pada pasangan suami istri yang bekerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan tryout terpakai dengan bantuan googleform. Berdasarkan hasil uji daya diskriminasi aitem yang dilakukan terhadap skala kepuasan pernikahan, diketahui dari 15 aitem terdapat 1 aitem yang gugur. Rentang korelasi aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem-aitem yang baik bergerak dari 0,412 sampai 0,754. Dengan nilain reliabilitas sebesar 0,886.

Berdasarkan perhitungan mean empirik dari keseluruhan skala kepuasan pernikahan sebagai berikut

Jumlah Aitem Jumlah Subjek Mean Empirik (ME)

14 100 58.70

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang bekerja dengan responden penelitian berjumlah 100. Pada hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan responden dalam penelitian ini memperoleh perhitungan skor mean empirik sebesar 58,70. Hasil tersebut berada dalam kategori tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Sari, Yuliadi, dan Setyanto (2016) kepuasan perkawinan akan menjadi lebih tinggi ketika pasangan memiliki hubungan yang akrab, dekat, saling memahami, mengasihi, dan memiliki hubungan seksual yang baik dalam kehidupan pernikahannya. Hasil penelitian Dandurand dan Lafontaine (2013) merasa dipahami dan dicintai oleh pasangan menjadi bagian yang melengkapi kepuasan perkawinan, baik pada pria maupun wanita. Selain itu Scanzoni (dalam DeGenova, 2008) menyatakan bahwa wanita baru akan mencapai kepuasannya ketika suami mau berbagi pekerjaan rumah tangga dengannya secara adil. Lestari (2012) bahwa agama sebagai landasan bagi nilai-nilai yang dipegang dan perilaku sebagai individu dan pasangan. Agama juga dapat menjadi pondasi terpenting bagi kebahagiaan pasangan. Hal ini terjadi bila pasangan menyadari bahwa agama dapat memberi makna dalam hidup. Hurlock (2012) bahwa konflik dapat muncul apabila salah satu pihak menunjukkan otoritas terhadap pasangannya dan tidak percaya terhadap kemampuan pasangan dalam mengelola keuangan. Beberapa uraian hasil penelitian diatas mewakili aspek-aspek dalam kepuasan pernikahan menurut Fowwers dan Olson (1993).

Selain itu berdasarkan data demografi yang didapat dalam penelitian ini berdasarkan lama pernikahan termasuk dalam kategori tinggi, hal ini sejalan dengan penelitian Zainah et al. (2012), yang menyatakan bahwa pasangan dengan lama pernikahan lebih dari 10 tahun

(4)

memiliki kepuasan yang lebih tinggi hal ini terlihat untuk usia pernikahan 9 sampai 16 tahun termasuk kategori tinggi yaitu 58,28 dan ini semakin meningkat di usia pernikahan 25-31 tahun yaitu 60,60 yang termasuk kategori tinggi. Latar belakang pendidikan yang tinggi tersebut akan memudahkan proses penyesuaian diri individu dalam kehidupan pernikahannya sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan (Duvall & Miller, 1985) hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapat bahwa tingkat Pendidikan S1 dengan nilai mean 59,32 termasuk kategori tinggi. Olson, Fournier dan Druckman (dalam Fowers & Olson, 1989) menambahkan bahwa adanya anak dalam kehidupan pernikahan pasangan suami istri juga berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan seejalan dengan hasil penelitian ini bahwa pasangan yang memiliki jumlah anak 2 termasuk kategori sangat tinggi dengan nilai mean 62,62.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kepuasan pernikahan pada hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan subjek berada dalam kategori tinggi.

2. Dalam aspek-aspek kepuasan pernikahan, berada dalam kategori tinggi.

3. Deskripsi kepuasan pernikahan berdasarkan lama pernikahan dalam penelitian ini, berada dalam kategori tinggi.

4. Deskripsi kepuasan pernikahan berdasarkan jumlah anak dalam penelitian ini, berada dikategori tinggi.

5. Deskripsi kepuasan pernikahan berdasarkan pendidikan terakhir dalam penelitian ini, berada dikategori tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

Saran untuk subjek penelitian

Bagi pasangan suami istri yang bekerja khususnya yang sudah memiliki anak, baiknya meluangkan waktu untuk bersama keluarga khususnya bersama anak-anaknya agar menjaga hubungan dalam keluarga.

Saran untuk penelitian lebih lanjut

Saran untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti kepuasan pernikahan agar memperhatikan variabel lain yang belum dilihat pada penelitian ini. Adapun variabel lainnya seperti dukungan keluarga, intimacy, dan lain sebagainya.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dandurand, C. & Lafontaine, M. F. (2013). Intimacy and couple satisfaction: The moderating role of romantic attachment. International Journal of Psychological

Studies, 5 (1), 74-90.

DeGenova, M. K. (2008). Intimate relationships, marriages, and families (7th ed.). Boston:

McGraw-Hill.

Deny, S. (2014). 42% Wanita RI Lebih Pilih Bekerja Daripada Diam di Rumah.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2019532/42-wanita-ri-lebih-pilih-bekerja-daripada-diam-di-rumah. (Diunduh pada tanggal: 04 Mei 2020).

Duvall, E. M., & Miller. B. C. (1985). Marriage and the family development (6th ed). New

York: Harper & Row Publisher, Inc.

Fowers & Olson. (1993). ENRICH marital satisfaction scale: A brief research and clinical tool. Journal of Family Psychology. 7(2). 176-185.

Fowers, B. J., & Olson, D. (1989). ENRICH marital inventory: A discriminant validity and crossvalidity assessment. Journal of Marital and Family Therapy. 15(1), 65- 79. Hurlock, E.B. (2012). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan.(ed-5). Jakarta: Erlangga.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam

keluarga. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Olson, D., DeFrain, J., Skogrand, L. (2011). Marriages & families: Intimacy, diversity, and

strengths. New York: McGraw-Hill.

Sari, D. M. P., Yuliadi, S., & Setyanto, A. T. (2016). Kepuasan pernikahan ditinjau dari marital expectation dan keintiman hubungan pada pasangan ta’aruf. Jurnal Wacana

Psikologi, 8(15), 1-15.

Widyarini, N. (2009). Menuju perkawinan harmonis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Zainah, A. Z., Nasir, R., Ruzy, S. H., & Noraini, M. Y. (2012). Effects of demographic

(6)

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGAN

Nomor: 76/PERPUS/UG/2020

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : Dr.WINNY PUSPASARI Thamrin, SPsi., MSi

Nomor Penulis : 110103

Email Penulis : winny@staff.gunadarma.ac.id

Alamat Penulis : Kampus D Gunadarma

dengan penulis lainnya sebagai berikut:

Penulis ke-2/Nomor/Email :HERMILA RIZKI TIARADEFI / 13516292 / hermilarizkitiaradefi@student.gunadarma.ac.id

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FPSI/PA/PENELITIAN/76/2020

Judul Penelitian : Kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang bekerja

Tanggal Penyerahan : 27 / 07 / 2020

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Referensi

Dokumen terkait

P ertama, pasangan adjusting adalah pasangan suami istri yang usia pernikahannya cenderung lebih muda, menjalani commuter marriage di awal pernikahan dan memiliki

Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Dan Istri Yang Terlibat Dalam Dual Career Family (Studi Kasus Pada Tiga Pasangan Suami Istri Di Kota Bandung).. Universitas Pendidikan

Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan jika dilihat

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasangan suami istri di Dusun Meduran Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang memiliki tingkat kematangan emosi

Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan

Pertama, pasangan adjusting adalah pasangan suami istri yang usia pernikahannya cenderung lebih muda, menjalani commuter marriage di awal pernikahan dan memiliki sedikit

Urgensi dari penelitian ini yakni agar pasangan suami istri yang menjalani pernikahan jarak jauh menyadari dengan adanya kematangan emosi akan terjadi kepuasan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Antara Perilaku Asertif Terhadap Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami-Istri yang Bekerja