• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Ajeng Ricky Ramadhani,

1

I Gusti Ayu Purnamawati,

2

Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: ajengrickyramadhani@yahoo.com, ayupurnama07@yahoo.com,

edysujana_bali@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan yang teruji tentang besarnya pengaruh

corporate social responsibility (CSR) dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan

profitabilitas sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Pemilihan sampel pada penelitian ini dengan metode purposive sampling dimana sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2013-2015. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 44 perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Data dalam penelitian ini telah memenuhi syarat uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) CSR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) Kepemiikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, (3) CSR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating, (4) Kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating .

Kata Kunci : CSR, manajerial, nilai perusahaan, profitabilitas.

ABSTRACT

This study was aimed at obtaining a explanation that has been put to the test about the extent of effect of corporate social responsibility (CSR) and managerial ownership on manufacturing firms registered in Indonesia Stock Exchange in 2013- 2015 period. This was a causal quantitative research. The sample was selected using purposive sampling, in which the sample consisted of financial and annual reports of the manufacturing firms in 2013-2015 period. The sample sized used was 44 firms. The data were analyzed by using multiple linear regression analysis. The data have met the conditions of classical assumption. The classical conditions used were normality test, multi-collinearity test, auto correction test, and heterocedastisity test. The results showed that (1) CSR has a positive and significant effect on firm value, (2) managerial ownership has a positive and significant effect on firm value, (3) CSR has a positive and significant effect on firm value with profitability as moderating variable, (4) managerial ownership has a positive and significant effect on firm value with profitability as moderating variable.

Keywords: CSR, managerial, firm value, profitability

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN

MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS

(2)

Pendahuluan

Pada dasarnya, tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal. Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba. Perolehan laba saja tidak cukup untuk menjaga keberlanjutan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan memiliki tujuan lain yaitu meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya. Secara tidak langsung nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). Nilai perusahaan merupakan pandangan investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan. Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio Tobin’s q karena rasio tersebut dinilai bisa memberikan informasi paling baik, sebab semua unsur hutang dan modal saham perusahaan dimasukkan dalam perhitungan rasio Tobin’s q. Nilai perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah corporate

social responsibilty (CSR). Dengan

adanya kebijakan mengenai kegiatan CSR, maka akan berdampak pada nilai perusahaan dan mendapatkan respon positif dari pelaku pasar. Tren globalisasi saat ini yang disertai oleh meningkatnya permintaan stakeholders terhadap perusahaan untuk melakukan Corporate

Social Responsibility (CSR) telah

mendorong perusahaan untuk terlibat dalam praktik CSR.

Kondisi finansial perusahaan saja ternyata tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukannya

kepada para stakeholder (pemangku kepentingan). Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Kesadaran mengenai pentingnya praktik CSR menjadi trend global, seiring dengan maraknya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan mereka. Oleh karena itu, perusahaan wajib mencantumkan pengungkapan CSR dalam laporan tahunannya sebagai bentuk strategi jangka panjang.

Selain CSR, terdapat satu faktor yang juga turut mempengaruhi nilai perusahaan yaitu kepemilikan manajerial. Proporsi jumlah kepemilikan manajerial dalam perusahaan dapat mengindikasikan ada kesamaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Peningkatan kepemilikan manajerial membantu untuk menghubungkan kepentingan pihak internal dan pemegang saham, dan mengarah ke pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatnya nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan hal yang tidak kalah penting dalam memperbesar laba sebuah perusahaan, begitu juga dengan peningkatan profitabilitas. Peningkatan profitabilitas akan memberikan sinyal positif kepada investor bahwa perusahaan tersebut profitable dan diharapkan mampu untuk memberikan kesejahteraan kepada pemegang saham melalui pengembalian saham yang tinggi.

Profitabilitas memiliki peranan/ arti penting dalam menentukan masa depan perusahaan (Purnamawati, 2016). Penelitian ini bertujuan bahwa profitabilitas sebagai variabel pemoderasi diharapkan dapat memperkuat hubungan pengungkapan CSR dan kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan, dimana indikator profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). Return on equity dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti, semakin tinggi profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on equity akan meningkatkan nilai perusahaan dan

(3)

menjadi sinyal positif bagi para investor dalam melakukan investasi untuk memperoleh return tertentu. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2001).

Penelitian mengenai CSR, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh penelitian terdahulu diantaranya ialah Kusumadilaga (2010), Ardimas (2012), Ningsih (2013), Rosiana, dkk (2013), Handriyani (2013), Agustina (2013), dan Suartana (2014). Penelitian yang berkenaan dengan variabel diatas diteliti kembali mengingat penelitian sebelumnya memiliki hasil yang berbeda-beda dalam penelitiannya. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh temuan eksplanasi atau penjelasan yang teruji mengenai pengaruh positif dan signifikan sebagai berikut: (1) CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (2) Kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (3) CSR terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (4) Kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat praktis dan manfaat teoritis yakni dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang bermanfaat sebagai masukan guna menjaga keberlanjutan hidup perusahaan serta dapat memberikan sumbangan dan manfaat dalam penerapan ilmu ekonomi manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan CSR, kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan

dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi sehingga dapat menjadi acuan penelitian lebih lanjut.

Menurut Keown (1996), nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006). Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelola kekayaannya. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui Tobin’s q.

Tobin’s q merupakan nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan. Semakin besar nilai Tobin’s q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut (Sukamulja, 2004).

Kotler & Nance (2005) mendefinisikan CSR sebagai komitmen korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi sumber daya korporasi.

CSR dalam perusahaan dapat dilihat melalui pengungkapan tanggung jawab sosial atau dikenal dengan CSR disclosure. Social reporting disclosure merupakan ekspresi dari tanggung jawab sosial perusahaan, melalui pengungkapan pelaporan aktivitas sosial perusahaan dapat menunjukkan apa yang telah mereka capai dan penuhi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial. Pengungkapan CSR dalam penelitian ini mengacu pada 78 item pengungkapan yang meliputi 13 item lingkungan, 7 item energi, 8 item kesehatan dan keselamatan

(4)

kerja, 29 item lain-lain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item keterlibatan masyarakat, dan 2 item umum.

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan dewan komisaris). Manajer ikut memiliki perusahaan dan tidak akan mengambil keputusan yang oportunistik dalam kebijakan meningkatkan jumlah hutang dan akan berusaha untuk mengurangi biaya keagenan dan meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Kasmir (2008), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur berdasarkan Return on Equity (ROE). ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

METODE

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif kausal yang digunakan untuk memperoleh explanasi yang teruji mengenai pengaruh CSR dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Penelitian kausal adalah desain penelitian yang bertujuan menentukan hubungan dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah CSR (X1) dan kepemilikan manajerial (X2),profitabilitas (X3 ) sebagai variabel moderasi, sedangkan variabel terikatnya adalah nilai perusahaan (Y).

Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah CSR, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan nilai perusahaan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015, yakni sebanyak 138

perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

purposive sampling, yaitu pemilihan

sampel yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu. Adapun kriteria yang akan digunakan dalam sampel penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015 terdaftar secara berturut-turut. 2. Laporan tahunan (annual report)

perusahaan menufaktur periode 2013-2015 tersedia di www.idx.co.id.

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang dibutuhkan secara lengkap selama periode pengamatan.

Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 perusahaan dengan periode tahun 2013-2015.

Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur melalui tobin’s q. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung tobin’s q adalah sebagai berikut.

Keterangan :

EMV = Nilai Pasar Ekuitas, diperoleh dari : Closing Price x Qshares

D (Debt) = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total aktiva

Variabel bebas pertama (X1) dalam penelitian ini adalah CSR. CSR diukur berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang dihitung melalui jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan perusahaan dengan jumlah semua item yang mungkin diungkapkan, yang dinotasikan dalam rumus sebagai berikut : Keterangan : CSD = indeks pengungkapan CSR perusahaan (EMV + D) Tobin’s q = (1) (EBV + D) CSD = 𝑛 𝑘

(2)

(5)

n = jumlah item pengungkapan CSR yang dipenuhi

k = jumlah semua item

pengungkapan CSR (78 item)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Adapun metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan pencatatan dokumen dengan mengunduh laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Sebelum data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu data tersebut akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang selanjutnya akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik diantaranya (1) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual data terdistribusi secara normal atau tidak normal. (2) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. (3) . Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. (4) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Regresi linier berganda ini digunakan untuk memproyeksikan dan mencari pengaruh dan hubungan terhadap variabel Y. Berdasarkan variabel X1 dan X2 pada objek penelitian, maka didapat persamaan regresi untuk dua prediktor sebagai berikut.

Keterangan:

Y = variabel terikat (nilai perusahaan) α = konstanta

1= koefisien regresi dari X1 2 = koefisien regresi dari X2 X1 = variabel CSR

X2 = variabel kepemilikan manajerial e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian.

Persamaan Regresi MRA :

Keterangan:

Y = variabel terikat (nilai perusahaan) α = konstanta

= koefisien regresi X1 = CSR

X2 = kepemilikan manajerial X2 = profitabilitas

e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat dan mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Dimana data dikatakan berdistribusi normal jika Asymp Sig. (2- tailed) lebih besar dari 5%. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Asymp Sig. 0,897. Oleh karena nilai Asymp Sig. lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model uji telah memenuhi syarat normalitas data.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk membuktikan atau menguji ada atau tidaknya hubungan yang linier (multikolinearitas) antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lain. Hasil uji multikolinearitas untuk variabel CSR memiliki nilai tolerance sebesar 0,773 dan nilai VIF sebesar 1,345, untuk variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai tolerance sebesar 0,832 dan nilai VIF sebesar 1,463. Nilai tolerance dari

Y = α + 𝛽

1

X

1

+ 𝛽

2

X

2

+ e

(3)

(6)

masing-masing variabel lebih besar dari 0,10 dan dengan nilai VIF lebih kecil dari 10. Artinya tidak terdapat multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel independen.

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara periode t dengan periode sebelumnya (t-l). Dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW). Adapun DW Tabel untuk dl=1,6851, du=1,7466, 4-du=2,2534, sedangkan DW hitung = 2,164. Nilai DW hitung kemudian akan dibandingkan dengan nilai DW tabel jadi nilai DW berada diantara du<dw<(4-du) yaitu 1,7466<2,164<2,2534, maka dapat disimpulkan bahwa regresi linear bebas dari masalah autokorelasi.

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Glejser. Hasilnya adalah nilai signifikansi untuk CSR sebesar 0,205, dan kepemilikan manajerial sebesar 0,136. Karena signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara variabel independen (CSR dan kepemilikan manajerial) dan variabel dependen (Tobins’s Q), serta menguji apakah profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara CSR, kepemilikan manajerial dan Tobin’s Q. Adapun rangkuman dari hasil uji regresi linier berganda dapat ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8,259 6,370 6,742 0,000 CSR 0,329 0,168 0,287 2,384 0,034 Kepemilikan Manajerial 0,169 0,289 0,049 2,589 0,047 Sumber : Data Sekunder Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Y= 8,259 + 0,329X1 + 0,169X2 + e. Persamaan garis regresi linier berganda tersebut menjelaskan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara CSR dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan

H1 : Pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel CSR memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,034 lebih kecil dari 0,050 dan ttabel sebesar 1,97852 lebih kecil dari thitung variabel CSR sebesar 2,384. Berdasarkan hasil

pengujian tersebut maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan memang benar ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak pengungkapan CSR maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosia yang baik, maka akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan perusahaan beroperasi bukan hanya untuk kepentingan perusahaan itu namun harus

(7)

memberikan manfaat kepada stakeholder-nya. Apabila perusahaan dapat memaksimalkan manfaat yang diterima stakeholder maka akan timbul kepuasan dan apresiasi bagi stakeholder dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Sayekti dan Ludovicus (2007), juga menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR berharap akan direspon positif oleh para pelaku pasar, seperti investor dan kreditor yang nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ervina Rosiana (2013) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,047 dan nilai thitung yang positif sebesar 2,589 lebih besar dari ttabel yaitu 1,97852. Berdasakan hasil pengujian tersebut maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajerial, maka nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan melakukan tindakan yang meningkatkan nilai perusahaan, karena apabila nilai perusahaan yang meningkat maka kesejahteraannya sebagai pemegang saham juga turut meningkat. Menurut Safyaningsih (2011), menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh menajemen maka semakin kuat kecenderungan manajemen untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga mengakibatkan kenaikan nilai perusahaan.

Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating

H3: Pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating.

Untuk melakukan pengujian ini digunakan uji moderasi 1 parsial dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil dari uji moderasi ditunjukkan pada Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Uji Moderasi 1

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 70,673 4,693 13,793 0,000 CSR - 0,368 0,369 - 0,295 -2,346 0,038 Moderasi_X1_X3 0,165 0,015 0,643 2,295 0,010

Sumber : Data Sekunder Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 2 diatas terlihat bahwa variabel moderasi 1 memberikan koefisien 0,165 dengan tingkat signifikansinya 0,000 ≤ 0,05. Variabel moderasi 1 merupakan interaksi antara CSR dengan profitabilitas ternyata signifikan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan

dengan profitabilitas manajemen akan menjadi lebi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perushaan kepada pemegang saham. Sehingga diharapkan semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan informasi sosial perusahaan (Kusumadilaga, 2010). Jadi apabila suatu peusahaan mengungkapkan kegiatan CSRnya dengan profitabilitas yang tinggi sebagai penguatnya maka nilai perusahaan akan cenderung meningkat. Adapun persamaan dari uji MRA diatas

(8)

adalah sebagai berikut : Y= 70,673 – 0,368X1 + 0,165X1X3 + e. Persamaan hasil uji Moderasi tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara CSR dan nilai perusahaan yang dimoderasi oleh profitabilitas.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating

H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating.

Untuk melakukan pengujian ini digunakan uji moderasi 1 parsial dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil dari uji moderasi ditunjukkan pada Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Uji Moderasi 2

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 63,394 9,325 8,715 0,000 Kepemilikan Manajerial - 0,288 0,628 - 0,322 -3,532 0,026 Moderasi_X2_X3 0,034 0,024 0,218 3,165 0,004

Sumber : Data Sekunder Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa variabel moderasi 2 memberikan koefisien 0,034 dengan tingkat signifikansinya 0,000 ≤ 0,05. Variabel moderasi 2 merupakan interaksi antara kepemilikan manajerial dengan profitabilitas ternyata signifikan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan, ketika profitabilitas tinggi akan mempengaruhi besarnya kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen. Hal tersebut terjadi karena semkin tinggi laba maka nilai perusahaan akan naik, sehingga manajer ayng memiliki kepemilikan saham akan berupaya melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya untuk semakin meningkatkan nilai perusahaan. Adapun persamaan dari uji MRA diatas adalah sebagai berikut : Y= 63,394 – 0,288X2 + 0,034X2X3 + e. Persamaan hasil uji Moderasi tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan yang dimoderasi oleh profitabilitas.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. (1) CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (2) Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (3) CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (4) Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Seluruh perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan berfokus pada peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Disamping itu, perusahaan yang termasuk

(9)

dalam perusahaan manufaktur juga diharapkan untuk lebih meningkatkan tanggung jawab sosialnya terhadap para stakeholder, sebab disamping melihat kondisi perusahaan dalam menghasilkan laba, para investor juga memperhatikan tanggung jawab sosial yang diberikan oleh perusahaan. (2) Kepada peneliti selanjutnya, khususnya yang berminat meneliti aspek serupa yaitu pengaruh CSR dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan subjek penelitian yang lebih luas. Selain itu, disarankan pula untuk menambah variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi nilai perusahaan seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, keadaan pasar modal, dan Good Corporate Governance (GCG).

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia. 2013. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Terdapat di www.idx.co.id.

_______, 2014. Statistic Indonesia Stock

Exchange (IDX). Terdapat di

www.idx.co.id.

_______, 2015. Statistic Indonesia Stock

Exchange (IDX). Terdapat di

www.idx.co.id.

Ghozali dan Chariri. 2007. Teori

Akuntansi. Semarang : Badan

Penerbit Undip

Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Pontianak: Simposium Nasional. Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori

Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Keown, Arthur J. 1996. Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Kotler, P. and Nance, L. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing The

Most Good For Your Company

and Your Cause. Amerika: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Kusumadilaga, Rimba. 2010. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Purnamawati, I Gusti Ayu. 2016. The Effect Of Capital Structure and Profitability on Stock Price (Study of The Manufacturing Sector In Indonesia Stock Exchange). International Journal of Business, Economic and Law, Vol. 9, Issue 1. April 2016.

Rosiana, Gusti Ayu Made Ervina dkk. 2013. Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Safyaningsih, Sri & Hardiningsih,

Pancawati. 2011. Struktur Kepemilikan, Kebijakan Deviden, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan Ownership Structure. Deviden Policy And Debt Policy And

Firm Value Jurnal Dinamika

Keuangan dan Perbankan. Mei 2011.

Yosefa, Sayekti dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. “Pengaruh CSR

Disclosure Terhadap Earning

Response Coefficient: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, 26 – 28 Juli.

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa literatur yang telah didapatkan, maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa variabel yang dapat mempengaruhi ruang peripersonal ibu hamil terkait dengan

Untuk mengantisipasi perpecahan terjadi dan meluas, Paulus mengambil metafora ―tubuh‖ untuk menasehati dan mengingatkan jemaat akan pentingnya kesatuan dalam mengelola

Dengan kuasa resmi untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama (nama perusahaan/Joint Operation) dan setelah memeriksa serta memahami sepenuhnya seluruh isi

Siswanto 2006). Kota Semarang memiliki daya tarik wisata alam yang masih alami dan menarik, begitu juga Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu wilayah Jawa

(Kirk dan Othmer, 1992) Konsumsi industri dalam negeri terhadap propilen glikol dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini semakin meningkat, namun belum ada satupun industri

Usia lanjut pada umumnya adalah penderita Diabetes Melitus tipe.. Sedikitnya, setengah dari populasi penderita Diabetes usia

Dalam penelitian ini harga diri yang dimaksud adalah penilaian pribadi oleh remaja SMP Muhammadiyah Ajibarang terhadap hasil yang telah dicapai oleh remaja

Berdasarkan informasi mengenai tata letak mesin dan peralatan serta dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi industri Kopi Teripang Jahe, dengan kapasitas olah 350