• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014 1. Latar Belakang Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Komponen 2 atau Peningkatan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi bertujuan untuk membantu masyarakat dan institusi lokal dalam pencegahan penyakit yang disebabkan dan atau ditularkan sanitasi buruk dan air yang tidak bersih (seperti diare), melalui: (1) perubahan perilaku menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan (2) peningkatan akses sanitasi. Promosi PHBS ditujukan pada semua lapisan masyarakat, termasuk anak‐anak. Manajemen Pelaksanaan Program Komponen B bertujuan untuk memberikan dukungan teknis terhadap pengelolaan pelaksanaan program Pamsimas II dan unit pelaksana program. Bantuan teknis dari komponen ini yang akan diterima oleh masyarakat adalah sebagai berikut:

 Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk menuju perilaku hidup bersih dan sehat, melalui:

‐ Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) ‐ Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 Penguatan kapasitas, melalui pelatihan dan pendampingan, tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta teknik promosinya bagi kader/natural leader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan aparatur pemerintah desa.

 Pelaksanaan program sanitasi dan kesehatan sekolah yang meliputi promosi dan peningkatan kapasitas bagi masyarakat sekolah (guru dan murid) tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

 Dukungan pemerintah daerah terhadap penguatan kelembagaan lokal (Sanitarian Puskesmas/Staf Pustu/Bidan Desa), pelaksanaan dan keberlanjutan perubahan perilaku menuju hidup bersih dan sehat, melalui pelatihan maupun studi banding.

 Dukungan terhadap perbaikan akses sanitasi yang berkelanjutan

 Survailance kualitas air (tahap awal, akhir pelaksanaan program dan tahap keberlanjutan)

(2)

Dalam rangka mendukung strategi nasional, Implementasi Pamsimas II menyepakati untuk mengadopsi Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam pelaksanaan komponen kesehatan (Komponen 2). Strategi STBM merupakan strategi yang berfokus pada perubahan perilaku, penciptaan kebutuhan dan meningkatkan supply pasar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pendekatan ini membutuhkan reposisi dari peran pemerintah, yang sebelumnya berperan sebagai penyedia layanan dan pengambil keputusan, menjadi fasilitator dan pendukung bagi pilihan‐pilihan konsumen dan tindakan masyarakat untuk meningkatkan akses rumah tangga kepada layanan sanitasi yang layak. Program Pamsimas II menggunakan pendekatan STBM dalam cakupan wilayah Kabupaten/Kota (district wide) untuk mendorong perluasan penerapan ke seluruh wilayah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu untuk mendukung Pemenerintah Daerah dalam penerapan STBM bersakala Kabupaten/Kota ini, baik dari sisi peningkatan kapasitas, penyusunan strategi dan pengelolaan program, dibutuhkan dukungan tenaga ahli yang berbeda dari tiap tingkatan, mulai dari tingkat pusat (nasional), propinsi, hingga Kabupaten/Kota. Di tingkat provinsi dibutuhkan Koordinator STBM provinsi (Coordinator STBM for Province) untuk mengkoordinasikan dan mensinergiskan kinerja seluruh Fasilitator STBM Kabupaten/Kota (154 Facilitator STBM for District) dalam mendukung pelaksanaan sanitasi total melalui pendekatan STBM district wide di wilayah kerja Provinsi serta memberikan dukungan teknis Program STBM kepada Pemerintah Provinsi peserta program Pamsimas II. Sedangkan ditingkat Kabupaten/Kota dibutuhkan tenaga Fasilitator STBM Kabupaten/ Kota (Facilitator STBM for Ditrict) untuk sinkronisasi, koordinasi dan memberikan dukungan teknis Program STBM terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota serta penguatan kapasitas terhadap petugas Kecamatan dan Desa peserta Program Pamimas II. Untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta arah yang sama untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas bagi Koordinator STBM provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota yang dimobilisasikan dalam bentuk Training of Trainers (TOT) STBM yang akan diuraikan secara rinci pada KAK ini. 2. Tujuan Secara umum tujuan TOT STBM ini adalah : a. Memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada para Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota agar mampu melaksanakan tugas pendampingan pada Provinsi dan Kabupaten/Kota sasaran lokasi Program Pamsimas baru dan lama.

b. Memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada para Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota agar mampu mendampingi proses

(3)

penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan Pedoman Pamsimas District Wide. c. Memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan teknis kepada para Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota agar terampil dalam melaksanakan kegiatan pendampingan di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota. d. Membangun dan meningkatkan kemampuan Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota agar dapat bekerja secara efektif dalam tim. 3. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan TOT STBM ini adalah diperolehnya tenaga Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota yang mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya sesuai kebutuhan program, baik kualitas maupun kuantitasnya untuk melaksanakan tugas pendampingan di wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota Pamsimas II.

4. Materi Pelatihan

Materi yang akan disampaikan dalam TOT STBM ini terbagi dalam 2 kelompok, yaitu : A. Materi TOT untuk Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM

Kabupaten/Kota Baru 1. Belajar Bersama 2. Mengenal Pamsimas a. Tujuan, Komponen, KPI b. Struktur c. Peran Dan Tugas Konsultan STBM 3. Kebijakan Dan Strategi Nasional STBM 4. Konsep Dasar STBM 5. Pendekatan District Wide ( Mulai Bicara Ttg Pamsimas) 6. Identifikasi Peran Dan Kebutuhan Kapasitas Pelaku STBM 7. Komunikasi, Advokasi Dan Fasilitasi STBM Pemicuan STBM Di Komunitas 8. Keterampilan Memandu Dan Melatih 9. Fasilitasi STBM Dalam Pamsimas : a. Alur Intervensi b. Monev STBM 10. RKTL 11. Penutupan

Materi tersebut di atas selanjutnya diuraikan lebih rinci dalam kurikulum dan agenda/jadwal untuk pelatihan.

(4)

B. Materi TOT untuk Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota Lama (Refresher) 1. Belajar Bersama 2. Strategi Peningkatan Kapasitas Pelaku 3. Advokasi dan Komunikasi 4. Monev STBM 5. Modul Pelatihan STBM 6. Memandu Pelatihan 7. RKTL 8. Evaluasi Pelatihan 9. Penutupan

Materi tersebut di atas selanjutnya diuraikan lebih rinci dalam kurikulum dan agenda/jadwal untuk pelatihan.

5. Metode Pelaksanaan Kegiatan

TOT STBM ini akan menggunakan metode pendidikan orang dewasa dengan prinsip belajar dari pengalaman. Prinsip inilah yang menjadi landasan pendekatan seluruh proses pelatihan dimana peserta menjadi pelaku utama dalam pencapaian tujuan pelatihan. Untuk implementasinya akan digunakan berbagai metode yaitu Ceramah, Curah Pendapat,Diskusi Kelompok, Diskusi Pleno, Games dan Simulasi/Praktek. 6. Pemandu, Narasumber, dan Peserta a. Pemandu dan Nara Sumber Kegiatan TOT STBM ini akan difasilitasi oleh Tenaga Ahli dari TDS, CMAC, WSP, dengan Nara Sumber dari PIU terkait. b. Peserta Peserta TOT STBM ini adalah para Tenaga Ahli Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota yang telah direkrut oleh PIU Pamsimas Kemenkes, dengan jumlah total sebanyak 244 orang. Terdiri dari 27 orang Koordinator STBM Provinsi dan 217 orang Fasilitator STBM Kabupaten/Kota yang terbagi menjadi 5 paket Regional, dengan rincian sebagaimana matriks tabel terlampir.

(5)

7. Tempat, Jumlah Kelas, Jumlah Pemandu, dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Dengan memperhatikan jadwal mobilisasi personil Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota pada masing‐masing paket Regional dan mempertimbangkan efektifitas serta urgensi pelaksanaan kegiatan Komponen B (Kesehatan), maka TOT STBM akan dilaksanakan dalam 2 Gelombang, dengan rincian sebagai berikut :

a. TOT STBM Gelombang I (10 – 17 Juni 2014 – Jawa Timur)

No Paket Peserta Jumlah

Total Posisi Baru Lama

1 Regional III Korprov STBM 3 1 4 Faskab STBM 36 10 46 2 Regional IV Korprov STBM 5 1 6 Faskab STBM 27 10 37 Jumlah Peserta 71 22 93 Jumlah Kelas 3 1 4 Jumlah Pemandu 6 2 8 b. TOT STBM Gelombang II (20 – 27 Juni 2014 – Sulsel)

No Paket Peserta

Posisi Baru 1 Regional I Korprov STBM 5 Faskab STBM 18 2 Regional II Korprov STBM 1 Faskab STBM 16 2 Regional V Korprov STBM 2 Faskab STBM 22 Jumlah Peserta 64 Jumlah Kelas 3 Jumlah Pemandu 6

(6)

c. TOT STBM Gelombang III (7 – 11 Juli 2014 – Jawa Tengah)

No Paket Peserta

Posisi Lama 1 Regional I Korprov STBM 2 Faskab STBM 28 2 Regional II Korprov STBM 3 Faskab STBM 35 2 Regional V Korprov STBM 4 Faskab STBM 15 Jumlah Peserta 87 Jumlah Kelas 4 Jumlah Pemandu 8 Durasi waktu TOT untuk Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota Baru adalah 76 JPL (8 hari/7 hari fullboard), sedangkan untuk Koordinator STBM Provinsi dan Fasilitator STBM Kabupaten/Kota Lama (Refresher) sebanyak 36 JPL (5 hari/4 hari fullboard).

8. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

a. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ini adalah PIU Pamsimas Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan, dibantu oleh PIU Pamsimas Ditjen Cipta Karya dan Satker Pembinaan Pamsimas, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum serta Konsultan TDS Pamsimas II.

b. Penanggungjawab Kegiatan

Penanggungjawab kegiatan ini adalah Direktur Penyehatan Lingkungan, Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan. 9. Pembiayaan Biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan kegiatan (tempat, alat dan bahan, konsumsi, transportasi, akomodasi) akan didanai dengan Grant TF 094792 pada DIPA Tahun Anggaran 2014 ‐ Satker Pembinaan Pamsimas, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Kontrak TDS Pamsimas II.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pemberantasan kejahatan Illegal Fishing yang terjadi di Indonesia sering ditemui bahwa yang merupakan salah satu kendala dalam pemberantasan  Illegal Fishing ialah disebabkan

Ambil kabel multi meter kita, bisa yang hitam atau yang merah.kemudian tancapkan salah satu ujungnya di bagian ground dari TV kita (casing), kemudian hidupkan TV,selanjutnya salah

PENGARUH BUDAYA KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN INDUSTRI UMKM DENGAN PEMAHAMAN ETIKA KERJA ISLAM SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI

Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.. Siswa bertanya jika ada permasalahan yang

Penelitian yang dilakukan oleh Bodroastuti (2009) mengenai struktur Corporate Governance yang diukur dengan variabel jumlah dewan direksi, jumlah dewan komisaris,

Laporan audit standar menjelaskan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai-bukan absolute bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material.

Dengan demikian kemampuan Soft skills pada siswa kelas XI jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Tempel dapat dikatakan dalam kategori sangat baik... Berdasarkan tabel 2, dan

Seperti ditunjukkan pada contoh di Gambar 11, lightshelves pada jendela yang menghadap utara dan selatan dapat memblokir sinar matahari langsung dan memantulkan cahaya alami ke