• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 1 -

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten di wilayah pantai barat-selatan Provinsi Aceh dengan ibukotanya Suka Makmue. Kabupaten ini terbentuk secara definitif berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002, tepatnya tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Luas wilayah Kabupaten Nagan Raya sebesar 3.544,91 km2 (354,491 ha), atau sekitar 6,25 persen dari luas wilayah

Provinsi Aceh.

Di awal pembentukannya, Kabupaten Nagan Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni Beutong, Darul Makmur, Kuala, Seunagan, dan Seunagan Timur. Sejalan dengan kebutuhan daerah dan tuntutan pelayanan kepada masyarakat, pemekaran kecamatan merupakan keharusan. Hingga akhir tahun 2012, Kabupaten Nagan Raya terdiri atas 10 kecamatan, 222 desa, dan 30 mukim, dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Barat;

2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat;

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan Samudera Indonesia;

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues serta Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kecamatan yang ada di Kabupaten Nagan Raya, meliputi Darul Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Seunagan, Suka Makmue, Seunagan Timur, Beutong Ateuh Banggalang dan Tripa Makmur. Luas wilayah antarkecamatan bervariasi. Kecamatan yang paling luas

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 2 - wilayahnya adalah Darul Makmur dan Kecamatan Beutong. Luas wilayah Darul Makmur dan Beutong masing-masing mencapai 30,38 persen dan 28,70 persen dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Luas wilayah yang relatif kecil adalah Kecamatan Suka Makmue sebesar 1,45 persen dan Kecamatan Seunagan 1,60 persen. Secara rinci luas wilayah setiap Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya tersaji pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Nagan Raya Menurut Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Kecamatan Ibukota

Luas Wilayah (Km2) Luas Wilayah (%) Jarak Dari Kota Kec Ke Ibu Kota Kab

(Km) 1 Kuala Pesisir Padang Rubek 7,634.29 2.15 23

2 Kuala Ujong Fatihah 8,805.75 2.48 6

3 Suka Makmue Lueng Baro 5,156.31 1.45 3

4 Seunagan Jeuram 5,673.29 1.60 10

5 Seunagan Timur Keude Linteng 25,161.03 7.10 15 6 Beutong Babussalam 101,731.44 28.70 26 7 Beutong Ateuh

Banggalang Kuta Teungoh 40,591.94 11.45 62 8 Tadu Raya Alue Bata 38,003.01 10.72 10

9 Tripa Makmur Kabue 14,036.67 3.96 32

10 Darul Makmur Alue Bili 107,697.40 30.38 48

Jumlah 354,491 100

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

2.1.2 Kondisi Geografis

Secara geografis, wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk kedalam zona dataran rendah atau datar yang berada pada titik kordinat antara 03º40’-03º38’ Lintang Utara dan 96º11’- 96º48’ Bujur Timur. Dengan posisi ini, Kabupaten Nagan Raya berbatasan langsung dengan 4 kabupaten

(3)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 3 - lainnya, yaitu Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Barat Daya. Lebih lanjut, kabupaten ini berada pada ketinggian 0 sampai dengan 800 meter dari permukaan laut.

Penyebaran desa relatif merata antarkecamatan. Kecamatan Darul Makmur merupakan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak, yaitu sebanyak 40 desa (18,01 persen). Disusul Kecamatan Seunagan sebanyak 35 (15,77 persen) desa dan Kecamatan Seunagan Timur sebanyak 34 desa (15,31 persen). Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang memiliki jumlah desa paling sedikit, yaitu hanya 4 desa. Lebih jelasnya tentang jumlah kemukiman dan gampong/desa di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2

Jumlah Kemukiman dan Gampong/Desa menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan Kemukiman Gampong/Desa

1 Kuala Pesisir 3 16 2 Kuala 2 17 3 Suka Makmue 2 19 4 Seunagan 5 35 5 Seunagan Timur 4 34 6 Beutong 4 24

7 Beutong Ateuh Banggalang 1 4

8 Tadu Raya 2 22

9 Tripa Makmur 2 11

10 Darul Makmur 5 40

Jumlah 30 222

(4)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 4 - Gambar 2.1

Jumlah Desa/Gampong Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Sumber: Nagan Raya Dalam Angka, Tahun 2012

2.1.3 Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan suatu parameter dinamis yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dalam suatu musim pertanaman dan merupakan faktor anthropogenic dimana dapat dijelaskan dalam jangka beberapa tahun, dekade atau abad. struktur tanah mengendalikan sifat fisik tanah seperti ketersediaan air untuk tanaman, aerasi, dan temperatur yang sangat berhubungan dengan perkembangan tanaman. Struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, tergantung pada adanya agregat yang berdiameter 1 sampai 10 mm yang cukup stabil terhadap pembasahan. Tanah disebut mempunyai struktur yang bagus, jika total pori sebanyak 60 % dan total pori makro pada saat kapasitas lapang sebanyak 20 % berdasarkan volume tanah. Tanah di Kabupaten Nagan Raya secara umum telah mengalami proses perkembangan yang berlanjut secara intesif sehingga terbentuknya lapisan tanah yang datar.

Bila dilihat dari struktur dan jenis tanah di Kabupaten Nagan Raya, terdiri dari jenis tanah podzolit coklat, Alluvial, Podzolit merah kuning,

Gampong/Desa

16 17 19 35 34 24 4 22 11 40

Kecamatan

Kuala Pesisir Kuala Suka Makmue Seunagan Seunagan Timur Beutong

Beutong ateuh Banggalang Tadu Raya

Ttripa Makmur Darul Makmur

(5)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 5 - Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis tanah lainnya. Jenis tanah yang ada diwilayah Kabupaten Nagan Raya berpengaruh besar terhadap pengembangan sektor pertanian dan perkebunan serta jenis tanaman yang cocok di kembangkan.

2.1.4 Topografi

Kabupaten Nagan Raya termasuk dataran rendah memiliki variasi ketinggian antara 0-12 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian Topografi Kabupaten Nagan Raya adalah dataran rendah dimana sebagian besar desa yang ada di Kabupaten Nagan Raya berada di wilayah dataran rendah, yaitu sebanyak 168 desa atau 76,17 persen. Sisanya merupakan desa yang terletak dipinggir pantai, lembah dan lereng. Kecamatan yang langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia ada tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya. Untuk lebih jelasnya tentang topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.3 dan 2.4.

Tabel 2.3

Jumlah Desa Menurut Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan Letak Topografi

Lereng Lembah/Das Dataran Jumlah Total

1 Darul Makmur 2 0 38 40 2 Kuala 0 0 17 17 3 Kuala Pesisir 2 7 7 16 4 Tadu Raya 0 3 19 22 5 Beutong 3 0 21 24 6 Seunagan 0 0 35 35 7 Suka Makmue 1 0 18 19 8 Seunagan Timur 2 1 31 34

9 Beutong ateuh Banggalang 3 0 1 4

10 Ttripa Makmur 0 0 11 11

Jumlah 13 11 198 222

(6)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 6 - Tabel 2.4

Jumlah Desa dan Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan

Letak Desa

Berbatasan

dengan Laut Tidak Berbatasan dengan Laut Jumlah Total

1 Darul Makmur 4 36 40 2 Kuala 0 17 17 3 Kuala Pesisir 10 6 16 4 Tadu Raya 2 20 22 5 Beutong 0 24 24 6 Seunagan 0 35 35 7 Suka Makmue 0 19 19 8 Seunagan Timur 0 34 34

9 Beutong ateuh Banggalang 0 4 4

10 Ttripa Makmur 1 10 11

Jumlah Total 17 205 222

Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

Kelas kemiringan lahan 0-3 % menempati areal seluas 6,49%, bergelombang dengan kemiringan 8-15 % menepati areal seluas 18,07%, kecuraman dengan lereng 20-40% dengan luas areal sebesar 11,2% dan kemiringan diatas 40% menempati areal seluas 0,73% Untuk lebih jelasnya tentang Topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5

Kemiringan lahan Menurut Kelasnya/Jenisnya dan Persentase Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Uraian Kemiringan Lahan (%) Luas Areal(%)

1 Kelas Kemiringan 0 – 3 52.49

2 Wilayah Berombak 3 – 8 6.49

3 Wilayah Bergelombang 8 – 15 11.02

4 Wilayah Hampir Curam 15 – 25 18.07

5 Wilayah Curam 25 – 40 11.2

6 Wilayah Kemiringan >40 0.73

(7)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 7 -

Gambar 2.2

Peta Kelas Lereng Kabupaten Nagan Raya

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Secara topografi Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah dataran, di mana untuk Kecamatan seperti: Darul Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu Raya berada di pesisir pantai selat Samudra Indonesia. Secara keseluruhan Kabupaten Nagan Raya rawan terhadap banjir dan erosi. Wilayah utara dari Kabupaten Nagan Raya merupakan distribusi hutan lindung, diantaranya Kecamatan Beutong merupakan kawasan hutan lindung terbesar dan sebagian kecil terdapat di Kecamatan Darul Makmur, Tadu Raya dan Seunangan Timur, sehingga kawasan hutan lindung yang sudah ditetapkan tersebut tidak boleh di alih fungsi atau perambahan untuk fungsi-fungsi lain karena akan dapat berpotensi untuk terjadinya erosi. Kabupaten Nagan Raya juga merupakan daerah dataran yang memiliki daerah lebih besar dari daerah pesisir pantai. Dilihat dari jenis tanah, Kabupaten Nagan Raya memilki jenis tanah Podzolit merah kuning yang terluas dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Pengelompokan dan Bobot jenis tanah atas kepekaan tanah terhadap erosi. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Nagan Raya

(8)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 8 - sangat beragam. Sebagian besar merupakan jenis tanah Kambisol yang bercampur dengan jenis tanah lainnya, seperti: Gleisol, regosol, andosol, alluvial, dan podsolik.

2.1.5 Klimatologi

Kabupaten Nagan Raya memiliki suhu udara minimum 21,7°-19,2° sampai dengan suhu maksimum 30,8°-28.9°. Selama ini curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan Agustus, sedangkan curah hujan tetap terjadi pada bulan September dan Desember. Walaupun kebiasaan musim hujan di daerah dimulai dari September hingga Desember namun bila di lihat dari rata-rata curah hujan dan hari hujan selama periode Januari sampai dengan Desember 2011 masing-masing 328.1 mm dan 16 hari Hujan (hh)dan selama musim kemarau Januari sampai Agustus 2010 rata-rata curah hujan masing-masing 389,31 mm dan 18,50 hari Hujan (hh). Curah hujan tertinggi pada tahun 2011 yaitu pada bulan Agustus 774,3 mm/bulan dan hari hujan tertinggi yaitu bulan desember 22 hari. Sedangkan curah hujan terendah pada bulan Mei 136,1 mm/bulan hari hujan terendah pada bulan Juli yaitu 8 hari, umumnya diwilayah pesisir seperti ditunjukkan pada tabel 2.6 dan 2.7 berikut ini.

Tabel 2.6

Perkembangan Curah Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 2011

Bulan Curah Hujan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Januari 289,7 479,3 203,1 529,3 457.9 Februari 254,3 184,9 98,8 280,9 171 Maret 241 637,2 235,8 537,2 457.9 April 56,1 368 261,9 596,5 417.9 Mei 218,5 116,6 337,4 393,6 136.1 Juni 377,4 518,5 104,8 367,3 169.2 Juli 229,7 151,5 185,2 284 182.8 Agustus 173,7 402,1 397,4 125,7 774.3

(9)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 9 - September 337,2 139,5 267 705,9 210.7 Oktober 606,7 547 97,9 542,4 324.3 Nopember 452,4 442,5 679,4 499 311.3 Desember 366,6 428,1 263,6 162 324.3 Jumlah Total 3603,3 4415,2 3132,3 5023,8 3937.7 Rata-Rata 300,3 367,9 261,0 418,7 328.1

Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012 Tabel 2.7

Jumlah Hari Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

Bulan Hari Hujan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Januari 12 19 16 18 18 Februari 8 11 7 20 11 Maret 16 24 17 21 11 April 23 20 12 19 19 Mei 12 13 14 17 16 Juni 20 18 5 21 9 Juli 17 13 13 16 8 Agustus 13 12 17 16 18 September 14 12 15 16 16 Oktober 20 17 17 16 21 Nopember 17 19 24 23 19 Desember 15 20 18 14 22 Jumlah Total 187 198 175 217 188 Rata-Rata 16 17 15 18 16

Sumber : BPPS, Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Penilaian faktor iklim digambarkan dalam bentuk curah hujan, karena curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah, baik terhadap kesuburan maupun kerusakan tanah. Klasifikasi curah hujan menurut Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980 ditunjukkan pada tabel 2.8

(10)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 10 - Tabel 2.8

Intensitas Hujan harian Rata-Rata

No IntensitasHujan KepekaanTingkat BobotNilai

1 < 13,6 mm/hari Tidak peka 15

2 13.6 – 20.7 mm/hari Tidak peka 30

3 20.7 – 27.7 mm/hari Tidak peka 45

4 27.7 – 34.8 mm/hari Peka 60

5 > 34.8 mm/hari Sangat Peka 75

Sumber : Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980

Selanjutnya bila ke tiga faktor yaitu: kemiringan lahan, kepekaan tanah, dan intensitas curah hujan dijumlahkan bobotnya. Maka nilai bobot ke tiga faktor tersebut <124 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Biasa (HPB) atau Hutan Produksi Konversi (HPK), nilai bobot 125 – 174 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan nilai bobot >175 mempunyai kelas kesesuaian lahan untuk Hutan Lindung.

Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Nagan Raya dipengaruhi oleh angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim penghujan tiba (September s.d Desember) cuaca didominasi oleh angin barat (dari samudra indonesia) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Nagan Raya mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila berlangsung El Nino.

Suhu udara di Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 21,50C –

31,20C. Pada daerah pantai, suhu udara maksimum bisa mencapai 29,50C–

31,20C, sedangkan di daerah pegunungan suhu minimum dapat mencapai

hingga 20,40C – 21,50C. Kabupaten Nagan Raya memiliki curah hujan

antara 3132,3 – 5023,8 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 418,7 mm dan mempunyai 217 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.009,6 milibar.

(11)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 11 -

2.1.6 Hidrologi

Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi sumber daya air sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dari darat ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Kondisi sungai pada umumnya panjang, berliku dan melebar di daerah daratan bagian hilir. Kabupaten Nagan Raya memiliki 5 (lima) sungai besar yaitu Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan Krueng Seumanyam sedangkan anak-anak sungai berjumlah 10 (sepuluh) yang terdiri dari sungai krueng Cut, Krueng Neuang, Krueng Trang, Krueng Agam, Krueng Isep, Krueng Ukam, Krueng Buloh, Krueng Mangkom, Krueng Baro dan Krueng Kila Banyak sungai di Kabupaten Nagan Raya yang memiliki topografi, morfologi dan ketersediaan air sungai yang berpotensi untuk dibangun waduk atau embung sebagai prasarana yang dapat menjamin ketersediaan air baku domestik, pertanian dan industri. sampai saat ini Kabupaten Nagan Raya memiliki 1 (satu) bendungan besar yaitu bendungan irigasi Jeuram yang bisa mengaliri di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan Timur dan Kecamatan Kuala.

Sistem jaringan irigasi di Kabupaten Nagan Raya yaitu berasal dari 5 aliran sungai besar yang masih alami, dan di daerah ini terdapat sebuah bangunan bendungan irigasi tepatnya didaerah Jeurama yang masih perlu untuk dikembangkan agar mampu mengairi seluruh daerah pertanian di wilayah Kabupaten Nagan Raya guna terwujudnya percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Secara umum banjir dan genangan air dikabupaten Nagan Raya dapat digolongkan sebagai banjir kiriman, banjir local dan banjir pasang, khususnya kawasan yang berada sepanjang garis pantai. Wilayah Kabupaten

(12)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 12 - Nagan Raya memiliki air tanah yang bersifat payau dan tawar. Daerah dengan air tanah payau terdapat pada bagian selatan yang merupakandaerah pesisir, sedangkan daerah yang memilki air tanah tawar berada di bagian barat, timur dan utara.

Kabupaten Nagan Raya dialiri oleh 5 aliran sungai utama Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan Krueng Seumanyam, sungai sungai ini merupakan sumber air utama bagi kebutuhan masyarakat sekitarnaya untuk bercocok tanam sebagai air minum atau air baku.

Tabel 2.9

Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Prioritas Pengelolaan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

NO. DAS/SUB DAS DAS PRIORITAS

1 Krueng Beutong DAS Prioritas

2 Krueng Nagan DAS Prioritas

3 Krueng Lamie DAS Prioritas

4 Krueng Seumayam DAS Prioritas

5 Krueng Isep DAS Prioritas

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999).

Prioritas 1:

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi;

Prioritas 2:

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;

Prioritas 3:

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi;

Prioritas 4:

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu diberikan prioritas dalam penanganannya.

(13)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 13 -

2.1.7 Geologi

Geologi yang menyusun wilayah Nagan Raya terdiri dari batuan sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian utara Nagan Raya serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian Timur Nagan Raya . Susunan formasi batuan dan endapan yang menyusun wilayah Nagan Raya terdiri dari aluvium, campuran estuarin dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang berada di bagian tengah Nagan Raya (di sepanjang jalan arteri), aluvium, endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di bagian utara Nagan Raya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan Nagan Raya .

2.1.8 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya terbagi atas beberapa bagian atau fungsi yaitu daerah daratan yang berfungsi sebagai daerah pemukiman dan lahan perkebunan serta pertanian, dan daerah rawa terdapat di sepanjang pantai. Pemanfaatan lahan cenderung ke arah bagian utara, terutama kegatan budidaya pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan/tambak), pemukiman penduduk serta perdagangan dan jasa. Secara morfologi wilayah Nagan Raya terbagi pada tiga wilayah yaitu: wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah pedalaman. Kawasan pemukiman perkotaan yang tumbuh dan berkembang di Wilayah Kabupaten Nagan Raya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Ibukota Kecamatan, terutama yang dilintasi oleh jalan negara dari barat ke timur atau sebaliknya.

Berdasarkan kondisi eksisting, dengan tujuan untuk mempercepat perkembangan Kabupaten Nagan Raya, Khususnya Ibu Kota Kabupaten. Data-data tersebut akan membawa kepada usaha agar dapat mempertahankan lahan untuk kegiatan tersebut, konsep Agribisnis menjadi konsep orientasi Nagan Raya ke depan. Untuk itu dari beberapa hal di atas,

(14)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 14 - perlu dibuat rencana terpadu yang sesuai dengan kebutuhan terhadap perkembangan Kabupaten Nagan Raya. Kawasan penggunaan lahan campuran (mix use are) akan semakin jelas terealisasi, kemudian asumsi terhadap penurunan lahan pertanian akan terjadi setiap tahun dan akan mempengaruhi pendapatan masyarakat dan daerah, sehingga konsep-konsep yang berbasis agro perlu dilakukan.

Penggunaan di Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh hutan, perkebunan dan pertanian lahan kering. Pada Tahun 2012, penggunaan lahan untuk bandara sebesar 103,25 Ha atau 0,03 %, danau sebesar 115,56 Ha atau 0,03 %, hutan sebesar 168.541,49 Ha atau 47,54 %, industri sebesar 82,35 Ha atau 0,02, untuk perkebunan sebesar 43.859.81 Ha atau 12,37 %, untuk perkebunan masayarakat 1.308,45 Ha atau 0,37 %, untuk pemukiman sebesar 6.894.40 atau 1,94 %, untuk pertanian lahan kering 104.083,66 atau 29,36 %, untuk rawa sebesar 13,176.77 Ha atau 3,72 %, untuk sawah 8,869.84 Ha atau 2,50 %, untuk sungai 2,640.06 Ha atau 0,74 % dan untuk tanah terbuka 4,815.49 Ha atau 1,36 %, dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Nagan Raya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut ini.

Tabel 2.10

Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Keterangan Luas Lahan(Ha) Persentase Luas Lahan (%)

1 Bandara 103.25 0.03 2 Danau 115.56 0.03 3 Hutan 168,541.49 47.54 4 Industri 82.35 0.02 5 Perkebunan 43,859.81 12.37 6 Perkebunan Masyarakat 1,308.45 0.37 7 Pemukiman 6,894.40 1.94

8 Pertanian Lahan Kering 104,083.66 29.36

9 Rawa 13,176.77 3.72

(15)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 15 -

11 Sungai 2,640.06 0.74

12 Tanah Terbuka 4,815.49 1.36

Jumlah 354,491.13 100.00

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.9 Pengelolaan Kawasan Lindung

Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung bertujuan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya bertujuan untuk:

a) Mengarahkan fungsi kawasan lindung yang meliputi rencana pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan setempat dan kawasan bencana;

b) Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air;s

c) Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya seluas 126.756.19 Ha adalah:

a) Kawasan lindung

Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nagan Raya terdapat wilayah Kecamatan Seunagan Timur seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang seluas 30.833,04 Ha dan Kecamatan Darul Makmur seluas 21.422,45 Ha. b) Kawasan perlindungan setempat

Kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi dalam tiga jenis yaitu kawasan sempadan pantai seluas 329,44

(16)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 16 - Ha, kawasan sempadan sungai seluas 9.596,88 dan kawasan sekitar danau 210,01 Ha.

2.1.10 Pengelolaan Kawasan Budidaya

Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung Kabupaten Nagan Raya di lingkungan wilayah perencanaan menciptakan lapangan kerja, terciptanya keserasian dengan rencana struktur ruang yang dikembangkan. Adapun kawasan budidaya meliputi kawasan pemukiman, kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan tanaman tahunan/perkebunan, kawasan peternakan, kawasan perikanan dan kawasan pariwisata, kawasan Pengembangan hutan rakyat, kawasan industri, kawasan lahan basah, kawasan lahan kering dan transmigrasi. Luas area budidaya perikanan menurut Kecamatan tahun 2012 di Kabupaten Nagan Raya sebagai mana pada tabel 2.11.

Tabel 2.11

Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Uraian Kawasan Lindung (Ha) Luas Areal

Kawasan Hutan Lindung

1 Kawasa Hutan Lindung 126,756.19

Kawasan Yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahnya

1 Kawasan Rawa gambut 4,764.06

Kawasan Perlindungan Setempat

1 Kawasan Spamdan Pantai 329.44 2 Kawasan Spamdan Sungai 9,596.88 3 Kawasan sekitar Danau 210.01

Kawasan Hutan Produksi

1 Hutan Produksi 15,840.80 2 Hutan Produksi Terbatas 4,742.04 3 Hutan Produksi Koversi 4,658.14

Kawasan Rawan Bencana Alam

1 Kawsan Rawan Longsor 16,523.94 2 Kawsan Rawan Pasang dan Abrasi 15,702.08

(17)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 17 - 3 Kawsan Rawan Kebakaran 1,363.60 4 Kawasan Rawan Banjir 92,352.58

Kawasan Pertanian

1 Kawasan Lahan Basah 11,605.82 2 Kawasan Lahan Kering 69,727.37

Kawasan Perkebunan

1 Perkebunan Besar 83,625.39 2 Perkebunan Rakyat 2,064.40

Kawasan Peternakan

1 Peternakan Besar 113.30 Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012. Luas lahan tersebut memberikan gambaran perbandingan terhadap lahan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Status Penguasaan Lahan di wilayah Kabupaten Nagan Raya saat ini yang terindentifikasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Hak Guna tanah (HGU) dan Hak Milik. Penggunaan lahan yang termasuk status HGU diantaranya Hak Penguasaan Hutan (HPH), Perkebunan Besar dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Pemanfaatan lahan juga untuk berbagai kegiatan pemukiman, pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa serta perkantoran.

Tabel 2.12

Luas Kawasan Hutan Lindung dan Budidaya Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya

No Kecamatan Kawasan Hutan Lindung

Kawasan Budidaya (Ha) (%) (Ha) (%) 1 Darul Makmur 21,422 16.90 6,514 25.81 2 Kuala 0 0 0 0 3 Kuala Pesisir 0 0 0 0 4 Tadu Raya 0 0 0 0 5 Beutong 72,241 56.99 8,822 34.95 6 Seunagan 0 0 0 0 7 Suka Makmue 0 0 0 0 8 Seunagan Timur 2,259 1.78 9,905 39.24

9 Beutong ateuh Banggalang 30,833 24.32 0 0

10 Ttripa Makmur 0 0 0 0

Jumlah 126,756 100 25,241 100

(18)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 18 -

2.1.11 Kawasan Rawan Bencana Alam

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan.

Secara geologis daerah Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu wilayah di Aceh yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi. Jika mengacu pada data geologi wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang berada di zona patahan aktif, jalur penujaman pertemuan lempeng Asia dan Australia yang membelah pulau sumatera dari Aceh sampai sulat sunda yang dikenal dengan patahan semangko. Zona tersebut terdapat diwilayah bagian tengah bersamaan dengan kapupaten lainnya dipropinsi Aceh. Wilayah Kabupaten Nagan Raya juga berpotensi terjadi banjir karena banyaknya sungai sungai besar yang berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Umummya penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Nagan Raya akibat perusakan hutan di daerah aliran sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik dan banyaknya pengalihan fungsi lahan tanpa memperhatikan kelestatrian hutan. Bencana lainya yang berpotensi terjadi adalah bersumber dari prilaku manusia yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kelalaian masyarakat dan lainnya, seperti kebakaran, konflik social dan pencemaran lingkungan. Sementara itu penambangan, pasir, batu gunung, batu kerikil, penambangan batu bara, penambangan emas dan pengalian serta penambangan

(19)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 19 - penambangan liar yang banyak terjadi kemungkinan besar dimasa yang akan menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencan untuk itu pemerintah Kabupaten Nagan Raya diperlukan membuat kebijakan kebijakan dan upaya yang secara berkesinambungan dalam menanggulangi bencana di kawasan kawan yang rawan bencana.

Pengembangan kawasan rawan bencana merupakan usaha untuk menjaga keseimbangan terhadap kondisi alam yang rawan terjadinya perubahan. Perubahan itu terjadi karena banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gempa bumi serta perubahan lainnya. Kawasan rawan bencana tersebut harus dilindungi dari pemukiman penduduk melalui berbagai perencanaan yaitu membentuk sistem penanggulangan dampak bencana dan daerah terbuka hijau sehingga dapat meminimalisir terjadinya dampak dari perubahan kondisi tersebut.

Daerah yang rawan bencana yaitu daerah pesisir laut, perbukitan dan pinggiran sungai (DAS) Adapun jenis bencana dan Daerah-Derah yang rawan terjadi bencana dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut:

Tabel 2.13

Lokasi Rawan Bencana Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan

Jenis Bencana

Banjir Kebakaran Longsor Tanah Gempa Bumi Angin Puting Beliung

1 Darul Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting Beliung

2 Kuala - - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung

3 Kuala Pesisir - Kebakaran - Gempa Bumi -

4 Tadu Raya Banjir Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting Beliung 5 Beutong - Kebakaran - Gempa Bumi Angin Puting Beliung 6 Seunagan Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung 7 Suka Makmue Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung

(20)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 20 - 8 Seunagan

Timur Banjir - - Gempa Bumi Angin Puting Beliung 9 Beutong ateuh

Banggalang - - Tanah Longsor Gempa Bumi Angin Puting Beliung 10 Ttripa Makmur Banjir Kebakaran - Gempa Bumi - Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 2.1.12 Demografi

Masalah kependudukan antara lain meliputi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk, merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas rendah. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, dalam menangani permasalahan penduduk, Pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tapi juga menitik beratkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya, program perencanaan pembangunan manusia harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.

Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2007 sebesar 140.141 (penduduk laki-laki sebesar 69.815 jiwa dan perempuan sebesar 70.326 jiwa), pada 2008 sebesar 142.959 jiwa (penduduk laki-laki sebesar 70.975 jiwa dan perempuan sebesar 71.984 jiwa). Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya sebesar 149.164 jiwa (penduduk laki-laki sebesar 74.238 jiwa dan perempuan sebesar 74.926 jiwa) atau meningkat sebesar 4,34 % dari Tahun 2008 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2008 -2012 sebesar 0,85 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana terlihat pada Tabel 2.14.

(21)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 21 - Tabel 2.14

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk

Kabupaten Nagan Raya 2008 -2012

N

o Kelamin JENIS

Tahun Rata-Rata Laju

Petumbuhan Penduduk (2007-2012) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Laki-laki 69,815 70,975 71,069 71,922 73,300 74,238 1.24 2 Perempuan 70,326 71,984 73,150 73,123 73,308 74,926 1.28 3 Jumlah 140,141 142,959 144,219 145,045 146,608 149,164 1.26

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

Sejak tahun 2008, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten ini terus bertambah. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2007 tercatat mencapai 2,01 persen. Pada periode 2012 laju pertumbuhannya sebesar 1,74 persen. Penurunan ini merupakan salah satu keberhasilan pembangunan kependudukan. Disamping keberhasilan keluarga berencana yang pada mulanya untuk mengendalikan jumlah penduduk, peranserta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumberdaya manusia (dalam hal ini anak) telah tumbuh akibat kemajuan pembangunan. Sehingga menuju keluarga berkualitas merupakan pencapaian yang diinginkan pembangunan kependudukan selanjutnya.

Penyebaran penduduk antar Kecamatan dapat dilihat terbanyak di Kecamatan Darul Makmur yaitu sebanyak 39.944 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yaitu sebanyak 1.730 jiwa untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana pada tabel 2.15 berikut.

(22)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 22 - Tabel 2.15

Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

No Kecamatan Rumahtangga Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1 Darul Makmur 10.125 20.481 19.463 105 2 Tripa Makmur 1.969 4.031 4.054 99 3 Kuala 4.713 9.62 9.345 103 4 Kuala Pesisir 3.657 7.333 7.1 103 5 Tadu Raya 3.186 5.909 5.532 107 6 Beutong 3.139 6.433 6.391 101

7 Beutong Ateuh Baggalang 451 888 842 105

8 Seunagan 3.905 7.338 7.457 98

9 Suka Makmue 2.04 4.119 4.087 101

10 Seunagan Timur 3.346 6.071 6.367 95

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012 Gambaran jumlah penduduk menjadi penting, jika dilihat dari perkembangan dan laju pertumbuhan penduduk dan persebaran penduduk antar Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya masih timpang, sehingga kepadatan untuk masing-masing Kecamatan belum merata. Kepadatan penduduk terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah perdesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian masyarakat setempat serta sarana lainnya seperti sekolah dan sarana kesehatan. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga dapat memperlambat arus urbanisasi.

(23)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 23 -

2.1.10.2 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan dari 37 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2007 meningkat menjadi 40 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2011. Kepadatan penduduk di Kecamatan Kuala dari 227 jiwa pada Tahun 2007 dan menurun menjadi 157 jiwa per km2 pada Tahun 2011. Sementara tingkat kepadatan terbesar pada Tahun 2011 di Kecamatan seunagan yaitu sebanyak 261 jiwa per km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong

Ateuh Banggalang 4 jiwa per km2 pada Tahun 2011. Gambaran lebih lanjut mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.16.

Tabel 2.16

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

NO Kecamatan Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

2007 2008 2009 2010 2011 1 Darul Makmur 41 41 42 45 39 2 Kuala 227 228 230 263 157 3 Kuala Pesisir 58 58 59 71 189 4 Tadu Raya 29 29 29 39 33 5 Beutong 10 10 10 11 13 6 Seunagan 93 93 93 103 261 7 Suka Makmue 234 232 234 247 159 8 Seunagan Timur 45 45 45 47 49

9 Beutong ateuh Banggalang - - - - 4

10 Ttripa Makmur - - - - 43

Jumlah Total 37 37 37 42 40

Sumber : BPS, Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2012

Distribusi penduduk belum dapat ditabulasi dengan baik dan hal ini merupakan fakta yang ditemui dilapangan. Dari Tabel 2.16, di atas menunjukkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Nagan Raya adalah 39 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan

(24)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 24 - Seunagan dan yang terkecil yaitu di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, hal ini disebabkan wilayah Kecamatan yang sangat luas.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia

Ukuran kemajuan pembangunan manusia yang tercermin dari Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nagan Raya telah memperlihatkan kemajuan yang menggembirakan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2007-2011, Pada tahun 2007 IPM Kabupaten Nagan Raya adalah 67,64, angka ini termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-80, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100.

Pada tahun 2011, IPM Kabupaten Nagan Raya mencapai 69,68 atau mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen dari IPM tahun 2007. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2011 yaitu Indeks Usia Harapan Hidup sebesar 0,39 persen dari 69,31 (pada tahun 2007), Rata rata lama sekolah sebesar 0,43 persen dari 7,32 (pada tahun 2007) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 3,18 persen dari 59,7 (pada tahun 2005). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2010 lebih rendah sebesar 2,27, dan IPM Kabupaten Nagan Raya mempunyai rata-rata laju pertumbuhan lebih rendah sebesar 0,33 persen dibanding rata-rata pertumbuhan IPM Provinsi Aceh. Gambaran umum mengenai IPM dan Komponenya dapat terlihat pada Tabel 2.17 dan Gambar 2.3 berikut ini.

(25)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 25 - Tabel 2.17

IPM beserta Komponennya

Kabupaten Ngan Raya Tahun 2006-2011

No Uraian

Laju Pertumbuhan (Tahun)

2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 IPM Nagan RayaKabupaten 66,88 67,64 68,47 68,74 69,18 69,68 2 Usia harapan hidup 69,20 69,31 69,42 69,53 69,64 69,7 3 Rata rata lama sekolah 6,70 7,32 7,32 7,34 7,57 7,75 4 Pengeluaran perkapita 586,23 589,38 599,28 601,67 604,08 608,3 5 IPM Provinsi Aceh 69,41 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16 Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambar 2.3

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 70,35 70,76 71,31 71,70 72,16 67,64 68,47 68,74 69,18 69,68 2007 2008 2009 2010 2011 Tahun

(26)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 26 - Gambar 2.4

Usia Harapan Hidup, Pengeluaran Perkapita dan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011

Sumber: Badan Pusat Statistik, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dari gambar 2.7 diatas terlihat bahwa pada tahun 2011 usia harapan hidup sebesar 69,68 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2007-2011 sebesar 0,31 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama rata rata lama sekolah 7,75 dan pengeluaran perkapita sebesar Rp.608,27 ribu.

2.2.2 Angka Kemiskinan

Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dari angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua pemerintah daerah. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2006-2011, prosentase penduduk

(27)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 27 - miskin di Kabupaten Nagan Raya cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan.

Pada tahun 2007 persentase penduduk miskin sebesar 33,61 persen dan pada tahun 2011 menjadi 23,38 persen atau secara persentase berkurang 10,23 persen. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.18 dan Gambar 2.5.

Tabel 2.18

Jumlah, Persentase Perkembangan Penduduk Miskin (P0), Indeks

Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011

No Tahun Penduduk Jumlah miskin Persentase Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1 2007 47,101 33.61 7.75 2.55 2 2008 40,186 28.11 7.62 2.26 3 2009 37,814 26.22 5.12 1.47 4 2010 34,912 24.07 4.43 1.15 5 2011 34,277 23,38

Sumber: Badan Pusat Statistik, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Gambar.2.5

Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

8,01 7,75 7,62 5,12 4,43 2,40 2,55 2,26 1,47 1,15 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00

12,00Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Tahun 2006-2010

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

(28)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 28 - Dari gambar Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) diatas dapat dilihat tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan (P1 dan P2), di Kabupaten Nagan Raya, pada tahun 2006

kedalaman kemiskinan mencapai 8,01. P1 merupakan ukuran rata-rata

kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas miskin. Makin besar indeks ini, maka makin besar rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan P2

pada waktu yang sama sebesar 2,40. P2 memberikan gambaran mengenai

penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada tahun 2010 terjadi perbaikan sehingga P1 tercatat 4,43 dan P2 sebesar 1,15.

Peliknya masalah kemiskinan mendesak pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah nyata dalam penanggulangannya, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas. Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) pada tahun 2015. Guna dapat memenuhi harapan dan pencapaian target tersebut, penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk membantu penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.

Program utama yang dicanangkan untuk itu meliputi penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin dan pengembangan budaya usaha masyarakat miskin. Namun mengingat kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi, maka dalam menanggulangi kemiskinan dibutuhkan strategi penanggulangan yang komprehensif yang meliputi kebijakan makro dan lintas sektor secara berkelanjutan.

(29)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 29 -

2.3 Aspek Pelayanan Umum

Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan.

2.3.1 Layanan Urusan Wajib

Layanan urusan wajib Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun 2007-2012 terdiri dari 25 (Dua Puluh Lima) urusan, di antaranya yaitu :

A. Urusan Pendidikan

Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan urusan strategis yang masih menjadi kewenangan negara, namun karena keistimewaan dan kekhususan daerah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Aceh dalam penyelenggaraan pendidikan juga sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Nagan Raya, yaitu pendidikan yang Islami sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Qanun Aceh Nomor 23 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang kemudian direvisi menjadi Qanun No.5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

Pengembangan sektor pendidikan di Kabupaten Nagan Raya merupakan prioritas utama pembangunan yang perlu perhatian yang maksimal dan komprehensif sehingga dengan penetapan anggaran dibidang pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemajuan peradaban daerah dan bangsa Indonesia secara umumnya. Pemerintah kabupaten Nagan Raya terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta mewujudkan pemerataan pendidikan melalui leding sektor terkait dengan bidang Pendidikan.

(30)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 30 - Pembangunan dan perkembangan urusan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :

a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Untuk mengetahui banyaknya penduduk usia sekolah yang bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bagi seluruh penduduk. Dari Tabel 2.18, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah anak-anak usia 7-12 Tahun pada Tahun 2011 telah mencapai 98,06 persen. Bila dilihat menurut jenis kelamin, tampak bahwa angka partisipasi sekolah anak perempuan usia 7-12 tahun sedikit lebih tinggi dibandingkan anak laki-Iaki pada usia yang sama.

Pada tahun yang sama angka partisipasi sekolah anak usia 13-15 Tahun di Kabupaten Nagan Raya mencapai 97,84 persen, dimana 97,74 persen untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan 97,84 persen. Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah untuk anak perempuan usia 13-15 lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Hal demikian juga terjadi pada kelompok usia 16-18 Tahun, dimana angka partisipasi sekolah anak laki-laki 77,79 persen lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah anak perempuan 86,68 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut ini.

(31)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 31 - Tabel 2.19

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011

NO Kelompok Umur Pendidikan Jenjang Laki-Laki Jenis Kelamin

(L) Perempuan (P) (L)+(P) Jumlah 1 07-12 SD/MI 97,84 98,33 98,06 2 13 - 15 SMP/MTS 97,74 97,95 97,84 3 16 -18 SMA/MA 77,79 86,68 81,19 4 19 - 24 Universitas 23,11 28,91 25,83 Jumlah Total 296,48 311,87 302,92

Sumber: BPS, Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambaran tersebut di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi usia penduduk, angka partisipasi sekolahnya semakin rendah. Hal ini dapat dimengerti mengingat biaya dan sarana pendidikan belum menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Sehingga kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi harus memendam keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sementara kesadaran menempuh pendidikan bagi kaum perempuan semakin baik, hingga angka partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih baik daripada laki-laki.

b) Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi sekolah kasar untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 105,16 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 96,94 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 86,16 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah dapat terlihat pada Tabel 2.20.

(32)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 32 - Tabel.2.20

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

NO Jenjang Pendidikan Tahun Laju Pertumbuhan rata-rata 2010-2012 (%) 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI 18,204 17,485 18,278 0.14

1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 17,382 17,209 17,381 0.00 1.3. APK SD/MI (Persen) 104.73 101.60 105.16 0.14

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan

SMP/MTs 7,734 8,140 8,036 1.29

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 8,015 8,208 8,290 1.13 2.3. APK SMP/MTs (Persen) 96.49 99.17 96.94 0.16

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA /

MA / SMK 5,997 6,326 6,305 1.68

3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 5,025 7,391 7,318 13.35

3.3. APK SMA/MA/SMK (Persen) 85.29 85.59 86.16 0.34 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

c) Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka partisipasi sekolah murni untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 88,28 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 69,59 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 61,27 persen. Angka partisipasi tersebut pada umumnya lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah (kasar) seperti yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini terjadi karena ada diantara kelompok

(33)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 33 - umur tersebut bersekolah tidak sesuai jenjang pendidikan dan umurnya. Seperti ada anak berumur 12 tahun yang telah duduk di bangku SLTP atau sebaliknya, ada anak usia 13-14 tahun tetapi masih duduk di bangku sekolah dasar. Terdapat kecenderungan menurunnya Angka Partisipasi Sekolah pada kelompok umur sekolah SD, SLTP, dan SLTA. Hal tersebut terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

Tabel 2.21

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

NO Jenjang Pendidikan Tahun Laju Pert. rata-rata (%) 2010 2011 2012 1 SD/MI

1.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI 15,904 15,088 15,344 -1.19

1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 17,382 17,209 17,381 0.00 1.3. APK SD/MI (Persen) 91.50 87.68 88.28 -1.19

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/

MTs 7,094 5,957 5,769 -6.66

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 8,015 8,208 8,290 1.13 2.3. APK SMP/MTs (Persen) 88.51 72.58 69.59 -7.70

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA

/ SMK 5,025 4,484 4,484 -0.20

3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 7,363 7,391 7,318 -3.53

3.3. APK SMA/MA/SMK 68.25 60.67 61.27 -3.53 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP semestinya juga diikuti dengan peningkatan

(34)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 34 - kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan, terutama mengenai daya tampung ruang kelas, sehingga program wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan oleh pemerintah dapat berhasil.

d) Fasilitas Pendidikan

Guna mengatasi kekurangan daya tampung, Pemerintah perlu menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan seperti menambah pembangunan unit gedung baru dengan prioritas pada daerah yang angka partisipasi sekolahnya masih rendah dan daerah terpencil, dan merehabilitasi gedung-gedung SD dan SLTP dengan prioritas gedung yang rusak berat serta mengangkat guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang kekurangan guru.

-

Perkembangan Sekolah dan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan

Perkembangan jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan selama lima Tahun terakhir di Kabupaten Nagan dari tahun 2007-2012 mengalami peningkatan baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Untuk pendidikan umum dimana jenjang pendidikan SD pada tahun 2007 terdapat 122 sekolah dan menjadi 135 sekolah pada tahun 2012. Untuk jenjang pendidikan SMP pada tahun 2007 terdapat 27 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 36 sekolah, untuk jenjang pendikan SMA pada tahun 2007 terdapat 13 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 18 sekolah dan untuk jenjang SMK pada tahun 2007 terdapat 2 sekolah dan pada tahun 2012 mengalami penambahan satu sekolah yaitu menjadi 3 sekolah. Untuk penddikan agama dilihat berdasarkan jenjang pendidikan MI, MTS, dan MA dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 hanya bertambah dua sekolah untuk jenjang pendidkan MTS. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.22.

(35)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 35 - Tabel.2.22

Perkembangan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

NO Jenjang Pendidikan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pendidikan Umun

1 TK 0 0 0 29 33 36

2 Sekolah Dasar (SD) 112 126 132 132 132 135 3 Sekolah Menengah Pertama

(SMP) 27 25 24 30 33 36

4 Sekolah Menengah Atas

(SMA) 13 14 14 13 18 18

5 Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) 2 2 2 3 3 3

Pendidikan Agama

1 RA 0 0 0 6 6 6

2 Maddrasah Ibtidaiyah (MI) 19 19 21 19 19 19

3 Madrasah Tsanawiyah (MTS) 6 8 7 8 9 9

4 Madrasah Aliah (MA) 3 3 3 3 3 3

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

Perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama selama lima tahun terakhir di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan seperti terlihat pada tabel 2.22. Pada tahun 2007 ruang kelas yang tersedia untuk jenjang pendidikan SD sebanyak 660 ruang kelas dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 952 ruang kelas, tahun 2007 untuk jenjang SMP ruang kelas yang terdedia sebanyak 185 ruang kelas dan tahun 2012 meningkat menjadi 285 ruang kelas. Untuk jenjang SMA ruang kelas yang tersidia pada tahun 2007 sebanyak 109 ruang kelas dan meningkat menjadi 187 ruang kelas dan ruang kelas yang tersedia untuk jenjang SMK tahun 2007 sebanyak 17 ruang kelas dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 32 ruang kelas. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.23.

(36)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 36 - Tabel.2.23

Perkembangan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

NO PendidikanJenjang Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendidikan Umun 1 TK 2 SD 660 768 773 788 821 952 3 SMP 185 179 181 275 312 285 4 SMA 109 119 119 165 172 187 5 SMK 17 19 19 22 22 32 Pendidikan Agama 1 RA 9 9 12 2 MI 99 121 137 137 137 144 3 MTS 33 35 36 38 38 58 4 MA 12 15 14 14 14 14

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

-

Perkembangan Peserta Didik dan Tenaga Pendidik (Guru) Menurut Jenjang Pendidikan.

Perkembangan peserta didik selama lima tahun terakhir rata rata mengalami peningkatan. Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan umum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2007 sebanyak 17.156 siswa dan pada tahun 2012 menurut menjadi 15.710 siswa. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2007 sebanyak 6.918 siswa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,997 siswa, untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2007 sebanyak 3.626 siswa dan meningkat menjadi 5.274 siswa pada tahun 2012 sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2007 sebanyak 416 siswa dan meningkat menjadi 538 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan SMA yaitu sebannyak 7,38 % per tahun.

Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan Agama untuk tingkat Maddrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2007 sebanyak 2,524

(37)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 37 - siswa dan meningkat menjadi 2.568 siswa pada tahun 2012, untuk jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) 837 siswa tahun 207 dan meningkat menjdi 1038 siswa tahun 2012, sedangkat untuk tingkat Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 sebanyak 418 siswa dan meningkat menjadi 493 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan MTS yaitu sebannyak 4,42% pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan perserta didik dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.24.

Tabel. 2.24

Perkembangan Peserta Didik dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

NO Jenjang Pendidi kan

Tahun Laju Pert,

rata-rata Tahun 2007-2012 (%) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendidikan Umun 1 TK 0 0 0 1,795 1,811 1,820 0.69 2 SD 17,156 19,211 16,769 15,626 15,643 15,710 -1.75 3 SMP 6,918 7,164 6,460 6,562 6,721 6,997 0.23 4 SMA 3,626 4,341 4,341 4,721 4,878 5,274 7.78 5 SMK 461 508 508 607 596 538 3.14 Pendidikan Agama 1 RA 0 0 0 180 187 76 -35.02 2 MI 2,524 2,715 2,831 2,578 2,571 2,568 0.35 3 MTS 837 1,166 1,104 1,172 1,097 1,039 4.42 4 MA 418 573 461 649 567 493 3.36

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

Laju pertumbuhan rata-rata pertahun tenaga pendidik (Guru) menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada tabel 2.24 untuk jenjang pendidikan umum, tingkat pendidikan SD rata-rata pertumbuhan tenaga pendidik pertahun sebesar 4,97 %, SMP 15,09 %, SMA

(38)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 38 - 15,43 % dan SMK sebesar 38,34 % pertahun. Untuk Jenjang pendidikan Agama tingkat pendidikan MI 9,93 % pertahun, MTS 11,12 % pertahun dan MA sebanyak 8,13 % pertahun.

Gambaran lebih lanjut perkembangan tenaga pendidik (Guru) dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.25.

Tabel.2.25

Perkembangan Tenaga Pendidik (Guru) dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

N

O Pendidikan Jenjang Satuan

Tahun Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2007-2012 (%) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendidikan Umum 1 SD Orang 1,467 1,133 1,188 1,667 1,852 1,870 4.97 2 SMP Orang 359 423 511 577 643 725 15.09 3 SMA Orang 222 214 288 359 446 455 15.43 4 SMK Orang 15 13 40 50 56 76 38.34 Pendidikan Agama 1 MI Orang 109 360 201 189 175 175 9.93 2 MTs Orang 36 123 51 59 61 61 11.12 3 MA Orang 23 58 35 37 34 34 8.13

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

-

Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid dan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan

Perkembangan rasio tenaga pendidik (Guru) dengan murid selama lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.25. Pada tahun ajaran 2007 untuk jenjang pendidikan SD, seorang guru mengawasi dan membimbing sekitar 12 orang murid dan pada tahun 2012 jumlah murid SD yang diawasi seorang guru menjadi 8 murid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, karena semakin sedikit jumlah murid yang diawasi oleh seseorang guru, maka

(39)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 39 - diharapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan semakin berhasil dengan baik.

Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Umum, untuk jenjang pendidikan SLTP pada tahun 2007 seorang guru mengawasi/mendidik 19 murid dan pada tahun 2012 menurun secara signifikan menjadi 10 murid diawasi oleh seorang guru. Pada jenjang pendidikan SLTA pada tahun ajaran 2007 jumlah murid yang diawasi seorang guru adalah 16 murid, kemudian pada tahun ajaran 2012 seorang guru menangani 16 murid. Untuk jenjang SMK pada tahun 2007 seorang guru mengawasi 31 Murid pada tahun 2012 juga terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana seorang guru mengawasi/membimbing 7 murid.

Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Agama juga mengalami perubahan dimana untuk jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2007 seoarang guru membimbing/mengawasi 23 murid dan pada tahun 2012 menurun menjadi 15 murid di bimbing seorang guru. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) tahun 2007 seorang guru membimbing 23 murid dan tahun 2012 menurun seorang guru membimbing 17 murid. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 seorang guru membimbing 18 murid dan tahun 2012 menurun menjadi seorang guru membimbing 15 murid.

Untuk perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas juga menunjukkan penurunan yang signifikan selama lima tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 terutama pada kelompok sekolah umum. Untuk jenjang SD tahun 2007 satu ruang kelas di isi oleh 27 siswa pada tahun 2012 menurun menjadi 17 siswa begitu juga dengan tingkat SLTP, SMA juga mengalami penurunan yang sigifikan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, sedangkan untuk pendidikan agama jenjang pendidkan Maddrasah Aliah (MA) dari Tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 tidak

mengalami penurunan dimana dalam satu ruang kelas di isi oleh 35 orang siswa seperti tergambar pada tabel 2.26.

(40)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 40 - Perkembangan rasio murid terhadap guru pada pendidikan umum dan pendidikan Agama, menunjukan peningkatan jumlah guru terutama pada kelompok pendidikan umum, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), SLTA dan SMK mengindikasikan terjadi pertambahan jumlah guru yang cukup besar sejak tahun ajaran 2007 hingga tahun 2012. Secara keseluruhan rasio siswa-guru saat ini sangat rendah hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak guru dari yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan efisien. Angka ini di bawah rata-rata Indonesia, khusus untuk sekolah dasar satu guru melayani 20,1 siswa.

Bila dilihat dari segi perbandingan antara jumlah ruang kelas yang di isi murid juga terjadi penurunan, sehingga pembelajaran seorang murid lebih terawasi oleh pengajar atau guru dan dengan adanya penurunan jumlah siswa yang mengisi ruang kelas akan berdampak pada kenyamanan para siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Untuk lebih jelas mengenai pekembangan rasio tanaga pendidik (Guru) dengan murid dan rasio murid dengan ruang kelas dapat dilihat pada tabel 2.26 dan 2.27.

Tabel.2.26

Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

No PendidikanJenjang Satuan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendidikan Umum 1 TK Orang 2 SD Orang 12 17 14 9 8 8 3 SMP Orang 19 17 13 11 10 10 4 SMA Orang 16 20 15 13 11 12 5 SMK Orang 31 39 13 12 11 7 Pendidikan Agama 1 RA Orang 2 MI Orang 23 8 14 14 15 15 3 MTs Orang 23 9 22 20 18 17 4 MA Orang 18 10 13 18 17 15

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

(41)

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA II- 41 - Tabel. 2.27

Perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

NO PendidikanJenjang Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pendidikan Umun 1 SD 26 25 22 20 19 17 2 SMP 37 40 36 24 22 25 3 SMA 33 36 36 29 28 28 4 SMK 27 27 27 28 27 17 Pendidikan Agama 1 MI 25 22 21 19 19 18 2 MTS 25 33 31 31 29 18 3 MA 35 38 33 46 41 35

Sumber: BPS, Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012.

e) Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya. Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan dari 89,70 % pada tahun 2007 hingga mencapai 93,65 pada tahun 2010 persen, sisanya sebanyak 6,35 persen adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf dan pada tahun 2011 menjadi 93,77 %, sisanya sebanyak 2,33 persen adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf. Selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis terus mengalami peningkatan, dimana dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis meningkat

Gambar

Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten  Nagan Raya  pada Tahun 2012
Tabel  2.46  menyajikan  distribusi  persentase  penduduk  yang  bekerja  menurut  status  pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektifan dan pebedaan antara penerapan model guided discovery learning disertai concept mapping dalam meningkatkan

Hasil penelitian menunjukkan Lama perendaman dengan air kelapa muda menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan persentase daya kecambah, jumlah

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Menimbang : bahwa untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan Pasal 65 ayat (3) dan Pasal 84 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 11 Tahun 2017

Badak yang hidup pada zaman sekarang terdiri dari 5 spesies dalam 4 genus, 2 spesies tersebar di Afrika dan 3 spesies tersebar di Asia.. Spesies badak Afrika adalah badak hitam

Kes indeks kepada kluster ini ialah kes ke-25,993 melibatkan seorang wanita warga tempatan (Sarawak) berumur 75 tahun yang dikesan melalui saringan individu bergejala

· 2x40 · Referensi yang terkait · Tampilan visual (gambar) · Buku paket · Buku LKS 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia ·

Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap