• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METOD E PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METOD E PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB III

METOD E PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kasohani Kasbolah (1998), Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerjasama antara peneliti dengan guru kelas.

3.2 Setting Penelitian dan Unit Penelitian 3.2.1 Setting Penelitian

Tempat penelitian dilakukian di SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang semester II Tahun ajaran 2013/2014. Waktu penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus (6 tahap). Setiap siklus peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kerja.

3.2.2 Unit Penelitian

Unit yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Lemahireng 02 yang berjumlah 30 siswa. Adapun jumlah siswa dimaksud 19 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yakni sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas (Sugiono, 2011: 39) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

(2)

dependen (terikat). Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (Sugiono, 2011: 39) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran saat dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan.

3.4 Rencana Tindakan

Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart bahwa penelitian tindakan kelas memeberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral Kemmis dan Targart dengan menggunakan 2 siklus. Didalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi.

(3)

Adapun tahapan setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut: A. Rencana Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat perencanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together.

b. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa. c. Mebuat lembar kerja kelompok yang akan diberikan pada saat kegiatan

kelompok didalam kelas

d. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan model pembelajaran NHT.

b. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 4-5 siswa yang telah dirancang oleh guru.

c. Guru memberikan kepala bernomor pada masing-masing kelompok. d. Siswa menyelesaikan tugas-tigas kelompok yang telah disediakan oleh

guru bersama teman-teman satu kelompoknya.

e. Peneliti bersama guru kelas mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.

g. Guru memanggil kepala nomor (siswa yang mendapat nomor dari guru) untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok.

h. Guru membahas jawabannya siswa bersama siswa yang lain dan memberikan skor atas jawaban kelompok yang benar. Guru mengulang terus hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa.

i. Pada akhir pembelajaran siswa mengarjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri.

(4)

a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan observasi. b. Pengamat mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan

guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. c. Pengamat mengisi lembar observasi guru berdasarkan hasil pengamatan. 4. Refleksi

Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan untuk siklus ke II.

B. Rencana Siklus II 1. Tahap perencanaan

a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan merumuskan kembali masalah yang muncul pada siklus I.

b. Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model NHT.

c. Membuat tes evaluasi siklus II. 2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP siklus II dengan menggunakan model NHT.

b. Menjelaskan dan mengulang kembali materi yang telah disesuaikan dengan model NHT.

c. Mengatur siswa berdasarkan kelompok yang telah dirancang oleh guru. d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah dirancang oleh guru

bersama teman satu kelompoknya.

e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok dan meminta siswa yang bisa untuk menjelaskan jawaban kepada siswa yang belum bisa.

f. Guru memanggil kepala nomor untuk menuliskan jawabannya di papan tulis sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok.

(5)

g. Memberi kesempatan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi setiap jawaban milik temannya.

h. Guru membahas jawaban siswa bersama siswa lain dan memberikan skor atas jawaban kelompok yang benar.

i. Guru mengulang terus, hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa. j. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor

terbanyak.

k. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara mandiri.

3. Pengamatan

a. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II mencatat temuan yang ada pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

b. Observer mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan hasil pengamatan.

4. Refleksi

Data-data yeng telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah menunujukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas serta hasil pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi yang sudah disesuaikan dengan demikian pelaksanaan dapat lebih optimal.

(6)

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu diperlukan tekhnik pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkanatau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer, peneliti yang langsung melakukan pengumpulan data. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan tes.

1. Wawancara

Peneliti mencatat jawaban dari responden atas pertanyaan dari peneliti sebagai pewawancara.

2. Observasi

Lembar observasi berisi tentang aktivitas siswa dan guru saat pembelajaran dan pengajaran didalam kelas sehingga bisa dilihat didalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Adapun kisi-kisi lembar observasi siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Siklus I dan II

NO Hal yang diamati

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kesiapan dalam belajar Menjawab pertanyaan

Merumuskan masalah sementara Aktif dalam diskusi kelompok

Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran Melaksanankan diskusi

Menyimpulkan hasil diskusi Mengajukan pertanyaan Sumber: Sari Sekar (2008)

(7)

3. Tes

Tes berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together.

Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Tes Awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

b. Tes Akhir adalah tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengatahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Adapun kisi-kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.2 : Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Evaluasi Siklus I dan II Kompetensi Dasar

(KD) Indikator Item Soal

6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.

Siklus I

6.2.1 Menentukan pecahan-pecahan yang senilai dari suatu pecahan.

6.2.2 Menyederhanakan pecahan. 1, 2, 8, 9, 10, 11, 12, 15 3, 4, 5, 7, 13, 16, 17, 18, 19,20 6.3 Menjumlahkan

pecahan 6.3.1 Melakukan Siklus II operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama.

6.3.2 Melakukan operasi penjumlahan dan Pengurangan pecahan.

Penjumlahan 1, 3, 5, 6, 8, 11,17 pengurangan 4, 7, 12, 19 9, 10, 16, 18, 20

(8)

Kisi-kisi evaluasi pada tabel diatas diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal.

1)Validitas

Menurut Friedenberg (1995) dalam Supratiknya (2012), validitas yaitu sejauh mana tes benar-benar mengukur pengetahuan atau sifat yang tepat seperti yang dimaksud oleh tujuan tes itu. Perhitungan validitas dari tes pilihan ganda divalidasi butir dengan menggunakan korelasi product moment dan reliabilitas indstrumen menggunakan rumus KR-20 (cronbach’s Alpha). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Kriteria validitas instrumen menurut Saiffudin Azwar (2008) dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien cerrected item to total correlation ≥ 0,20. Hasil uji validitas tes pilihan ganda seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Tes Pilihan Ganda Menyederhanakan Berbagai Bentuk

PecahanDan Menjumlahkan Pecahan

Berdasarkan pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada 3 soal siklus I, 4 soal siklus II yang koefisien corrected item to total correlation kurang dari 0,2 dinyatakan tidak valid, sehingga butir-butir soal tersebut dibuang. Sedangkan butir-butir yang lainnya memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian. Pada soal siklus I dari 20 soal, terdapat soal valid yaitu 17 soal dengan nomer 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19. Siklus II dari 20 soal, terdapat soal valid

Koefisien corrected item to total correlation Kevalidan Instrumen Jumlah Item Siklus I Siklus II < 0,2 Tidak Valid 3 4 > 0,2 Valid 17 16

(9)

yaitu 16 soal dengan nomer soal soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 20.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Angket Motivasi

Mendasarkan pada tabel 3.4 menunujukkan bahwa dari 25 soal terdapat 21 soal memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, yaitu dengan nomor nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 maka butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian.

2) Reliabilitas

Suatu alat ukur dikataka reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan pedoman menurut Arikunto (2006) adalah:

≥0,6 : batasan minimal diterima ≥0,7 : dapat diterima ≥0,8 : reliabilitas bagus ≥0,9 : reliabilitas memuaskan Koefisien corrected item to total correlation Kevalidan

instrumen Jumlah Item

<0,2 Tidak Valid 4

(10)

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Tes Pilihan Ganda

Reliabilitas Siklus I Reliabilitas Siklus II

Cronbach’s Alpha N of Items Cronbach’s Alpha N of Items .790 17 .719 16

Berdasarkan pada tabel 3.5 uji reliabilitas terhadap soal pilihan ganda diatas soal pada siklus I memiliki nilai 0,790 dan siklus II memiliki nilai 0,719 sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat diterima.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Reliabilitas Angket Motivasi

Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha

.861 21

Berdasarkan pada tabel 3.6 uji reliabilitas terhadap angket motivasi memiliki nilai 0,861 sehingga dinyatakan reliabilitas bagus.

3) Angket

Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap motivasi belajar subjek, angket ini diadopsi dari angket Wirabayu (Raniyati,2010). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribaditerhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan. Tugas yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 15 favorable dan 10 unfavorable.

(11)

Kisi-kisi Motivasi Belajar

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran Wirabayu (Sari, 2008).

Tabel 3.7

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

No Aspek Indikator Positif/

Favorable Negatif/ Unfavorable Total 1 Tanggung Jawab pribadi terhadap tugas Siswa termotivasi untuk menyelesaikan tugas dari guru

1, 4, 6, 17,

8 5, 24, 9 8

2

Umpan balik atas perbuatan(tugas) yang dilakukan Dorongan untuk mendapatkan suatu penghargaan 21 20, 22 3 3 Tugas yang bersifat moderat Keinginan untuk meningkatkan hasil belajar 2, 23, 13 25 4

4 Tekun dan ulet dalam bekerja Siswa banyak berlatih untuk mendapatkan nilai yang diharapkan 10 11 2 5 Tidak berspekulasi dalam tugas Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas 7, 16 15 3 6 Keberhasilan tugas Siswa termotivasi selalu belajar dalam berbagai situasi dan kondisi 14, 18, 12 3, 19 5 Jumlah 15 10 25

Skor motivasi belajar yang akan dicapai siswa yaitu: 21 – 25 = A (Sangat Tinggi)

16 – 20 = B (Tinggi) 11 – 15 = C (Sedang)

6 – 10 = D (Rendah)

(12)

Hasil belajar yang akan dicapai siswa yaitu: < 65 Belum Tuntas

≥ 65 Tuntas

3.6 Indikator kinerja

Indikator kinerja dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinyatakan dapat berhasil apabila motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada kategori sangat tinggi dapat mencapai 80% dan hasil belajar siswa mencapai 100% dari 30 siswa kelas IV SD Negeri Lemahirang 02 mendapatkan nilai ≥ 65 sebagai hasil belajar mata pelajaran Matematika pada tahap evaluasi akhir sesuai KKM 65.

3.7 Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif dan Deskriptif Kualitatif, karena data yang diperoleh akan dianalisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskriptif kuantitatif)

Gambar

Gambar 3.1 Alur pelaksanaan tindakan Model Kemmis dan Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Pompa air energi termal dengan evaporator 44 cc dan pemanas 78 watt, dari data yang diperoleh menunjukkan daya pompa (Wp) maksimum adalah 0,167 watt pada variasi ketinggian head

Seperti dalam Pasal 14, Negara anggota membuat prosedur terkait identifikasi korban trafficking dan melakukan kerjasama dengan swasta untuk menciptakan perlindungan yang

Pertimbangan Hukum (Peraturan Perundang-Undangan) pemberlakuan PP Nomor 10 Tahun 1983di revisi dengan PP Nomor 45 Tahun 1990 merupakan penjabaran hukum dari UU Nomor 1

Digunakan untuk pengujian berat jenis dan penyerapan air pada

Kesimpulan: Dengan Menggunakan Metode Penelitian crossecctional disimpukan bahwa Tidak ada Hubungan yang signifikan antara Tingkat Ketahanan Kardiorespirasi (Vo2max)

Indikator penguasaan keterampilan proses sains mahasiswa yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari: mengobservasi, interpretasi, prediksi, berkomunikasi, berhipotesis,

Menurut Suriadi [1997] semakin tinggi konsentrasi COD substrat maka semakin besar jumlah penyisihan COD, dalam penelitian ini konsentrasi substrat yang paling

There are three speech levels of Madurese language namely Énjék Iyéh ( Bâsa Andhâp /Low Level), Énggê Éntén ( Bâsa Tenga’an /Mid-Level), and Enggi Buntén ( Bâsa