13
II.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem berasal dari bahasa yunani “systema”. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja secara bersama – sama untuk menghasilkan suatu kesalahan metode, prosedur, teknik yang digambarkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi kesalahan yang berfungsi untuk mencatat tujuan.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 168 ), sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapain suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia, serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 8 ), sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem
yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
II.2. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau masa yang akan datang. Informasi juga merupakan fakta – fakta atau data yang telah di proses sedemikan atau mengalami proses transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 168 ), menyatakan informasi adalah hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh seorang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta – fakta yang ada.
Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 23 ), menyatakan informasi adalah data yang telah di klasifikasi atau diolah atau di interprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P.Schell ( 2007 : 11-12 ) menyatakan informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi juga menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Output informasi digunakan oleh orang dalam perusahaan ( baik
manajer dan professional lainnya ) yang membuat keputusan untuk memecahkan berbagai masalah organisasi.
II.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat di defenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 11 ), menyatakan sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.
Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 42 ), menyatakan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
II.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis disingkat SIG merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan, dan anlisis. SIG memiliki perbedaan pokok dengan sistem informasi lain. Perbedaan ini justru menjadi ciri karakteristiknya. SIG memberi analisis keruanagan terhadap data atribut sendiri. SIG menjelaskan dimana, bagaimana dan apa yang akan terjadi secara keruanagan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular, dan grafis. Dari kemampuanya tersebut, SIG memberi dua jenis model informasi yaitu dalam bentuk spasial ataupun atribut dalam bentuk tabular ataupun deskriptif. Berbagai bentuk data ini digunakan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri dalam proses analisisnya. Hubungan antara bentuk spasial dan deskribtif dijelaskan secara topologis.
Menurut Eko Budiyanto ( 2005 : 3 ) menyatakan SIG adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat ( lunak / keras ) maupun objek permasalahan. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data seperti :
1. Perolehan dan verifikasi 2. Kompilasi
3. Penyimpanan
5. Manajemen dan pertukaran 6. Manipulasi
7. Penyajian 8. Analisis
Sistem informasi geografis atau geographic information system ( GIS ) adalah suatu sistem informasi menyangkut keberadaan obyek di permukaan bumi berikut informasi yang terkandung di dalamnya yang mempunyai keterkaitan secara geografis dengan objek lainya ( Widyawarta : 2010 ).
II.5. ArcView
Menurut Eddy Prahasta ( 2009 : 1 ) ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah di kembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, mengeksplor, memiliki query ( baik basisdata spasial maupun non-spasial ), menganalisis data geografis, dan sebagainya.
II.5.1. Kemampuan Perangkat SIG ArcView
Adapun kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pertukaran data
Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis Menampilkan informasi ( basis data ) spasial maupun atribut Menjawab query spasial maupun atribut
Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG Membuat peta tematik
Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip
Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainya ( dengan menggunakan
extension yang ditunjukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak
SIG ArcView )
II.6. Tempat Pemakaman Umum
Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk masyarakat umum yang membutuhkannya. Tempat Pemakaman Umum ini berada dalam pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah itu sendiri. Dalam penggunaan lahan Tempat Pemakaman Umum untuk makam dikelompokkan berdasarkan agama yang dianut oleh orang yang meninggal tersebut. Alat yang dibutuhkan untuk menggali tanah hanya cangkul. Kemudian ukuran tanah untuk makam disediakan maksimal 2,50 x 1,50 meter
dengan kedalaman sekurang-kurangnya 1,50 meter dari permukaan tanah ( Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 1987, “Penyediaan dan Penggunaan
Tanah Untuk Keperluan Pemakaman Umum“ ).
II.7. UML ( Unified Modeling Language )
UML singkatan dari Unified Modeling Language yang bearti bahasa pemodelan standar. Mengatakan sebagai bahasa, bearti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada
aturan-aturan yang harus kita ikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada.
UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mendukung para pengembang sistem ini. Sebagai perancangan sistem, mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain ( Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ; 2011 : 6-7 ).
Pengembangan sistem adalah aktivitas manusia. Tanpa adanya kemudahan untuk memahami sistem notasi, proses pengembangan kemungkinan besar akan mengalami kesalahan. UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerjasama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML yang terdiri dari serangkaian diagram memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat cetak biru sistem yang komperhesif kepada klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan tersebut. Dengan UML akan dapat menceritakan apa yang seharusnya dilakukan oleh
sistem bukan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem ( Munawar ; 2005 : 25).
Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan 9 tipe diagram, yang lain menyebutkan 8 diagram karena ada beberapa diagram yang digabungkan misalnya diagram komunikasi, diagram urutan, dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. namun pada penulisan skripsi
ini penulis akan menggunakan 3 tipe diagram UML yaitu use case diagram,
sequence diagram, statechart diagram.
II.7.1. Tipe Diagram UML
Adapun 9 tipe diagram UML adalah : 1. Diagram Class
Diagram class bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kaloborasi-kaloborasi, serta relasi - relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem beorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas - kelas aktif.
2. Diagram Paket
Diagram paket bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas - kelas merupakan dari diagram komponen.
3. Diagram Use Case
Diagram Use Case ini bersifat statis memperlihatkan himpunana use
case dan aktor-aktor ( suatu jenis khusus dari kelas ). Diagram ini terutama
sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem, yaitu actor, use
case, dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang.
Sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar II.1 mengilustrasikan actor, use case dan boundary.
Gambar II.1 Use Case Model
( Sumber : Munawar ; 2005 : 64 )
4. Diagram Interaksi dan Sequence ( urutan )
Diagram Interaksi dan Sequence ( urutan ) bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada
sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek dalam use case.
Gambar II.2. Simbol-simbol Sequence Diagram ( Sumber : Munawar ; 2005 : 89 ) Sistem Sistem m m Use Case Actor Sistem Sistem m Sistem Sistem m Sistem m m Actor Sistem Sistem m Sistem Sistem m Sistem m m Name 1 Name 2 Message Lifeline Activation Participant (Obyek)
5. Diagram Komunikasi ( Communication Diagram )
Diagram Komunikasi ( Communication Diagram ) bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekanakan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
6. Diagram Statechart ( Statechart Diagram )
Diagram Statechart ( Statechart Diagram ) bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status ( state ), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagaram ini terutama
paling penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka
( interface ), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan
sistem-sitem yang kreaktif. Diagram Statechart menggambarkan semua
state yang dimiliki oleh suatu objek dari suatu class dan keadaan yang
menyebabkan state berubah.
Gambar II.3 Simbol Diagram Statechart
( Sumber : Munawar ; 2005 :74 )
Pada gambar II.3 bentuk lingkaran solid memaparkan bagaimana objek dibentuk atau diawali, tanda panah ( transition ) menjelaskan bagaimana sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara
memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya, dan double round memaparkan bagaimana sebuah objek dibentuk dan dihancurkan.
7. Diagram Aktivitas ( Activity Diagram )
Diagram Aktivitas ( Activity Diagram ) bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskipsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainya seperti Use Case atau interaksi.
Tabel II.1 Simbol Activity Diagram
Gambar Nama
Titik awal
Titik akhir
Activity
Pilihan untuk pengambilan keputusan
Fork, digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan
secara parallel atau untuk menggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu
Rake, menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Flow final ( Sumber : Munawar ; 2005 : 109-110 )
8. Diagram Komponen ( Component Diagram )
Diagram Komponen ( Component Diagram ) bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagarm ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu ataub lebih kelas-kelas antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.
9. Diagram Deyployment ( Deyployment Diagram )
Diagram ini bersifat statis memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankann ( run time ). Memuat simpulsimpul beserta komponen -komponen yang ada didalamnya. diagram deyployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita
berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin ( distributed
computing ).
II.8. Pengertian Database
Basisdata ( Database ) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi ( Rulianto Kurniawan ; 2010 : 146 ).
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat di eksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau di eksplorasi secara cepat dan muda untuk dihasilkan informasi ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM : 2006 : 99 ).
Elemen-elemen data di suatu berkas ( file ) database harus digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang direkam di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung
input yang dimasukkan.
Hirarki atau tingkatan data dalam database yaitu : 1. Database
Suatu database menggambarkan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
2. File
Suatu file menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis, dimana kumpulan dari file membentuk suatu database.
3. Record
Suatu record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu dimana kumpulan dari record membentuk suatu field.
4. Field
Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dimana kumpulan dari field membentuk suatu record.
5. Byte
Merupakan atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field.
6. Bit
Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan yaitu berupa karakter ASCII ( American Standard Code Form Information Interchange ) nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte.
II.9. ERD ( Entity Relationship Diagram )
Model entity-relationship ( ER ) pertama kali diperkenalkan oleh Charles Bachman pada tahun 1969-an. Kemudian, diagram yang juga mendeskripsikan struktur data ini di populerkan oleh Pin-Shan Peter Chen pada tahun 1976.
Menurut Eddy Prahasta ( 2009: 172 ) Diagram ERD yang telah berisi komponen-komponen entity set ( representasi table ) dan relationship set ( yang
masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata ) dapat digambarkan lebih baik dan sistematis. Adapun simbol-simbol dan notasi yang digunakan di dalam penulisan diagram ini adalah :
1. Persegi panjang dengan garis tunggalnya mempresentasikan entity set ( biasa, normal, atau kuat ), sementara yang menggunakan garis ganda merupakan weak entity set.
2. Ecllips yang menyatakan atribut-atribut entity set.
3. Belah ketupat ( diamond ) dengan garis tunggalnya menggambarkan
relationship set antara dua entity set biasa, sementara yang menggunakan
garis ganda mewakili relasi yang terjalin antara entity set biasa dengan
weak entity set.
4. Garis yang menghubungkan antara entity set ( table ) dengan atribut-atributnya dan antara entity set dengan relationship set-nya.
Berikut ini merupakan gambar tampilan elemen Dasar Diagram ER:
Gambar II.4: Contoh Tampilan Elemen Dasar Diagram ER
(Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 173) relasi
relasi
Weak Entity set
entity set
II.9.1. Diagram ER Untuk Relasi Satu Kesatu
Sebagai ilustrasi ,diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara
entity set ( tabel ) mahasiswa dengan entity set ( tabel ) KTM. Relationship set-nya
dinamai “Memiliki”. Dengan relasi ini, setiap mahasiswa akan memiliki satu KTM setiap saatnya. Dan setiap KTM akan dimiliki oleh seorang mahasiswa. Berikut ini adalah gambar dari ilustrasi diatas:
II.9.2. Diagram ER Untuk Relasi Satu Kebanyak
Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara
entity set karyawan dengan entity set departemen. Pada contoh ini, relationship set-nya dinamai sebagai “Bekerja”. Dengan relasi ini, setiap departemen terdapat
terdapat banyak karyawan yang bekerja di dalamnya dan setiap karyawan hanya dapat bekerja dalam satu departemen saja. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas : Mahasiswa KTM No. KTM Alamat Memiliki 1 1 Nama Tgl.Valid NIM
Gambar II.5: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Satu ke Satu ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 173 )
Gambar II.6: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Satu ke Banyak ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 175 )
II.9.3. Diagram ER Untuk Relasi Banyak Kesatu
Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara
entity set karyawan dengan entity set departemen. Pada contoh ini, relationship set-nya dinamai sebagai “Bekerja”. Dengan relasi ini, banyak karyawan bekerja di
satu departemen atau setiap karyawan hanya dapat bekerja dalam satu departemen. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas :
Gambar II.7: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Banyak ke Satu ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 175 )
Karyawan Departemen Id Jabatan Id Alamat Bekerja N 1 Nama Nama Karyawan Departemen Id Jabatan Id Alamat Bekerja 1 N Nama Nama
II.9.4. Diagram ER untuk Relasi Banyak Kebanyak
Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara
entity set mahasiswa dengan entity set mata kuliah. Relationship set-nya dinamai
“Mengambil” (atau “mempelajari”). Dengan relasi ini, setiap mahasiswa (banyak) dapat mengambil lebih dari satu (banyak) mata kuliah. Begitu pula dengan setiap mata kuliah yang dapat diambil oleh lebih dari satu (banyak) mahasiswa. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas :
II.10. Kamus Data
Menurut Abdul Kadir, Terra Ch Triwahyuni ( 2005: 500 ) Kamus data ( data
dictionary ) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang digunakan dalam
basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang bisa dimasukkan dalam
field. Sebagai contoh, jika definisi sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P
Gambar II.8: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Banyak ke Banyak ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 176 )
Matakuliah Mahasiswa Alamat Nim Nama Mengambil N M Bobot Nama Kode
dan W yang bisa dimasukkan ke dalam field bernama jenis_kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya pemakai memasukkan data L ke field tersebut.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo ( 2006: 118 ) kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan SI karena peralatan ini berfungsi untuk :
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam data flow diagram.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya data alamat diurai menjadi nama jalan, nomor, kota, negara dan kode pos.
3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut.
II.11. Normalisasi
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relalisasinya. Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh data yang optimal ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ; 2006 : 131-132 ).
Secara umum proses normalisasi dibagi atas tiga tahap yaitu tahap tidak normal, normalisasi tahap 1, normalisasi tahap 2, normalisasi tahap 3. Pada tahap
yang ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. 1. Bentuk tidak normal.
Pada tahap ini, semua data yang direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi. Misalnya untuk anak sistem informasi seminar, bentuk tidak normal : kode pembicara, nama pembicara, alamat pembicara, kota pembicara, telepon pembicara, spesialisasi, judul seminar, kode seminar, nama pembicara, tanggal, jam, tempat, biaya, kode peserta, nama peserta, alamat peserta, kode peserta, kode nota, kota peserta.
2. Normalisasi tahap 1.
Pada tahap ini dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.
a. Tabel pembicara berisi : 1) Kode pembicara 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi
b. Tabel seminar berisi : 1) Kode seminar 2) Judul seminar 3) Kode pembicara
4) Tanggal 5) Tempat 6) Jam 7) Biaya
c. Tabel peserta berisi : 1) Kode peserta 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta 3. Normalisasi tahap 2.
Pada tahap ini ditentukan tahap field kunci dari masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel.
a. Tabel pembicara berisi : 1) [Kode pembicara], 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi
b. Tabel seminar berisi : 1) [Kode seminar], 2) Judul seminar 3) Kode pembicara
4) Tanggal 5) Jam 6) Tempat 7) Biaya
c. Tabel peserta berisi : 1) [Kode peserta], 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta 4. Normalisasi tahap 3.
Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu.
a. Tabel pembicara berisi : 1) [Kode pembicara] 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi
b. Tabel seminar berisi : 1) [Kode seminar] 2) Judul seminar
4) Tanggal 5) Jam 6) Tempat 7) Biaya
c. Tabel peserta berisi : 1) [Kode peserta] 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta
II.12. PHP dan MySQL
Menurut kamus besar komputer, Php adalah bahasa pemograman untuk menjalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain Php adalah singkatan dari
Hypertext preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source atau gratis. Php merupakan script yang nyatu dengan HTML dan
berbeda pada server ( server side HTML embedded scripting ).
Php adalah bahasa pemograman script yang paling banyak dipakai saat ini. Php adalaah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis.
Dinamis bearti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau update. Semua script Php dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Contoh dari aplikasi Php adalah Php BB dan MediaWiki.
Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan Php adalah mambo, joomla dll ( Rulianto Kurniawan ; 2010 : 2 ).
Php pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada saat
itu Php bernama FI ( Form interpreted ) adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Kemudian perkembangan selanjutnya, rasmus melepas kode sumber tersebut dan menamainya Php atau FI yang berganti kepanjangan personal home page atau form interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programer yang tertarik untuk ikut mengembangkan Php. Selanjutnya pada November 1997, diliris PhpFI 2.0 yang merupakan cikal bakal PHP 3. Pada liris ini interpreter sudah di implementasikan dalam C. dalam liris ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan Php atau FI secara signifikan. Kemudian
Php dikembangkan lagi menjadi Php versi 3, Php versi 4 dan terakhir PHP versi
5. Dari sebuah perusahaan bernama Zend.
MySQL adalah salah jenis database server yang sangat terkenal. MySQL
termasuk jenis RDMS (Relation Database Manajement Sistem ). MySQL ini mendukung bahasa pemograman Php. MySQL juga mempunyai query atau bahasa
SQL ( Structured Query Language ) yang simple dan menggunakan escape character yang sama dengan Php. MySQL mempunyai tampilan client yang
mempermudah anda dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengizinkan proses yang boleh anda lakukan ( Rulianto Kurniawan : 2010 : 16 ).