• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

PENULIS :

DOSEN DAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

(4)

ii

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

Penulis :

Dosen dan Mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

ISBN : 978-602-294-302-0

Editor :

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

W. Citra JuwitaSari,S.H.,M.Par.

Gusti Ayu Susrami Dewi, SST.Par.,M.Par.

Penyunting :

I Made Kusuma Negara, S.E., M.Par.

Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Desain sampul dan Tata letak

Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

Penerbit :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Redaksi :

Jl. DR.R. Goris No. 7 Denpasar, Bali Tel/Fax +62361 223798 Email : fpar@unud.ac.id Distributor Tunggal :

Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Cetakan pertama, 30 April 2018 Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena Program Studi

S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana dapat menerbitkan Prosiding Penelitian

Lapangan I Tahun 2018.

Buku Prosiding Penelitian Lapangan I Tahun 2018 memuat sejumlah artikel

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

Universitas Udayana bersama-sama Bapak/Ibu dosen. Pada kesempatan ini perkenankan

kami menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K).

2. Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta,

M.Si.

3. Bapak/Ibu dosen dan mahasiswa penyumbang artikel hasil penelitian lapangan dalam

kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi manfaat bagi civitas akademika untuk

pengembangan ilmu kepariwisataan serta sebagai referensi bagi upaya pengembangan

kepariwisataan nasional. Kami menyadari buku prosiding ini jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang membangun kami buka untuk khalayak pembaca demi kesempurnaan

buku prosiding ini.

Denpasar, 23 April 2018

Ketua,

I Ketut Suwena

NIP. 19601231 198601 1 002

(6)

iv

DAFTAR ISI

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG

KE DAYA TARIK WISATA CANDI PRAMBANAN

I Putu Andre Adi Putra, Ni Made Oka Karini, Ni Made Sofia Wijaya ...

1-7

ANALISIS KETERSEDIAAN AKSESIBILITAS MALIOBORO SEBAGAI

SENTRA WISATA BELANJA DI YOGYAKARTA

I Made Oscar Dwipayana Wibhawa, I Wayan Darsana, Ni Gusti Ayu Susrami

Dewi ...

8-11

IDENTIFIKASI

INFORMASI

TEKNOLOGI

DAN

KOMUNIKASI

DESTINASI PARIWISATA DI YOGYAKARTA

Theresia Mardiani Tirza Poriesti, I Made Kusuma Negara, Putu Agus Wikanatha

Sagita ... 12-17

LAVA

TOUR

MERAPI

SEBAGAI

INOVASI

PAKET

WISATA

YOGYAKARTA

Natasha Audrey, IGPB Sasrawan Mananda, Luh Gede Leli Kusuma Dewi ... 18-21

POLA PERJALANAN WISATA DI YOGYAKARTA

Adela Vania Angwyn, I Made Sendra, I Made Oka Karini... 22-28

IDENTIFIKASI MODA TRANSPORTASI WISATA DI YOGYAKARTA

Ni Made Laksmi Widyasrini, Luh Gede Leli Kusuma Dewi, W.Citra Juwita Sari . 29-33

EKSISTENSI PRAMUWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nosita Elika, I Putu Sudana, Yohanes Kristianto ... 34-41

SARANA DAN PRASARANA DI DAYA TARIK WISATA CANDI

PRAMBANAN

Kevin Levavinski, I Ketut Suwena, I Wayan Suardana ... 42-46

STRATEGI PEMASARAN PRODUK WISATA DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

(7)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

12

IDENTIFIKASI INFORMASI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI

DESTINASI PARIWISATA DI YOGYAKARTA

Theresia Mardiani Tirza Poriesti1),I Made Kusuma Negara2), Putu Agus Wikanatha Sagita3) 1,2,3

Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana JL. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Bali

E-mail : theresiamardiana@yahoo.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi Informasi, Komunikasi dan Teknologi yang ada di daya Tarik Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat sebuah checklist yang berisi 21 standar ICT yang wajib dimiliki sebuah daya tarik wisata. Penulis juga melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber yang berada di setiap daya tarik wisata wisata yang dikunjungi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa daya tarik wisata wisata di Yogyakarta memiliki standar ICT yang cukup lengkap seperti pada daya tarik wisata wisata Lava Tour dan Candi Prambanan, sedangkan beberapa daya tarik wisata wisata belum memiliki standar ICT yang memadai seperti pada daya tarik wisata wisata Agrowisata salak pondoh, Pantai Parangkusumo, Malioboro, dan Bakpia pathok25. Penulis dapat menyimpulkan bahwa secara keseluruhan standar ICT yang ada pada daya tarik wisata wisata di daerah Yogyakarta kurang memadai.

Kata kunci: informasi, komunikasi, teknologi, Yogyakarta. Abstract

This research aims to identify the potential of Information, Communication and Technology in the tourist attraction of Yogyakarta. This research was conducted by creating a checklist containing 21 ICT standards which required for a tourist attraction. We also conducted interviews directly to interviewees in every tourist attraction that we visited. The results of this research show that some tourist attraction in Yogyakarta has quite complete ICT standard as in the tourist attraction, Lava Tour and Prambanan Temple, while some tourist attraction do not have adequate ICT standards such as in the attractions of agro tourism Salak Pondoh, Parangkusumo Beach, Malioboro, and Bakpia Pathok25. Therefore, we can conclude that the overall ICT standards that exist in tourist attractions in Yogyakarta is still inadequate.

Keywords: information, communcation, technology, Yogyakarta.

1. PENDAHULUAN

Dunia pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan. Sektor pariwisata saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan akan pariwisata. Pariwisata merupakan sektor yang interen dengan kehidupan masyarakat yang modern.

Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya penyusunan rencana pengembangan pariwisata nasional yang berbasis pada sistem teknologi informasi yang memperkenalkan segenap potensi wisata, sarana dan prasarana pendukung, kemudahan akses dan transportasi, paket wisata yang ditawarkan, biaya, rute dan jarak serta hal – hal yang berkenaan dengan pariwisata di tiap – tiap daerah.

Salah satu daerah wisata yang mengembangkan E-Tourism adalah Yogyakarta. Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Oleh karena itu, identifikasi terhadap Informasi, Teknologi dan Komunikasi (ICT) yang ada di destinasi pariwisata di Yogyakarta sangatlah penting dalam pengembangan pariwisata di Yogyakarta maupun di Indonesia seiring perkembangan zaman dan gaya hidup terutama gaya hidup wisatawan dan pelaku wisata.

Jika kita korelasikan dengan jurnal milik Ade Prawita Sari, I Made Kusuma Negara,dan I Wayan Suardana yang berjudul Strategi Pemasaran Paket Wisata Melalui Media Online di Truly Asia Tour and Travel, maka salah satu standar ICT yaitu media pemasaran online sangatlah penting

(8)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

13 karena hal tersebut merupakan strategi untuk membuat para wisatawan lebih mudah untuk mengakses mengenai paket wisata yang mereka inginkan.Website juga dapat diakses oleh seluruh orang dimanapun mereka berada selama memiliki akses internet. (Sari et al, 2016: 4). Media pemasaran online merupakan salah satu fasilitas ICT yang dapat mendatangkan wisatawan ke Yogyakarta. Media online dapat memberikan informasi yang akurat mengenai daerah tujuan wisata di Yogyakarta. Pemasaran melalui media cetak seperti brosur dan juga media eletronik lainnya tidak dilupakan. Telah dibuktikan juga dalam analisi SWOT menunjukan banyak faktor internal yang memberikan dampak positif bagi perusahaan (Sari et al, 2016: 4).

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan melakukan wawancara langung terhadap narasumber yang ada di objek penelitian. Selain itu penulis juga membuat sebuah checklist yang berisi standar ICT pada suatu daya tarik wisata. Berdasarkan pada checklist tersebut maka penulis akan melakukan wawancara langsung pada narasumber yang berada di objek penelitian dengan menanyakan bagaimana ketersedian dan kondisi ICT pada daya tarik wisatatersebut. Selain melakukan wawancara langsung penulis juga melakukan pengamatan langsung dengan mengambil gambar objek yang diteliti berdasarkan pada checklist yang telah dibuat. Melalui metode ini maka penulis dapat mengumpulkan data yang diteliti dengan hasil yang nyata serta dapat mendeskripsikannya dengan baik.metode wawancara kami rasa merupakan metode yang paling cocok dengan penelitian kami dimana kita melakukan identifikasi apa apa saja yang dibutuhkan setiap daya tarik wisata dalam hal ICT (Information, Communication dan Technology).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

A. Lava Tour

Fasilitas yang tersedia dan digunakan

di

daya tarik wisata Lava Tour adalah, CCTV, ATM, guide maps, website, televisi, information center, handy talkie, komputer, mikrofon/ toa, baliho/ brosur, buku panduan wisata, koran, radio, penerjemah bahasa asing untuk wisatawan asing, untuk jaringan internet baru tersedia untuk operator Telkomsel, dan untuk media sosial pihak Lava Tour memiliki akun Twitter, Facebook dan Instagram. Fasilitas yang tidak tersedia di Lava Tour adalah, mesin EDC, panduan tiket online, money changer, lost & found, dan e-Kiost,

B. Jalan Malioboro

Fasilitas penunjang kegiatan kepariwisataan yang tersedia di Jalan Malioboro antara lain, jaringan internet yang sudah tersedia untuk semua operator dan ada juga wi-fi di beberapa tempat, CCTV, ATM, information center, handy talkie, akun media sosial yaitu Facebook, Instagram dan Youtube, koran, radio, mesin EDC di beberapa tempat, dan mikrofon/ toa. Sedangkan untuk fasilitas yang tidak ada yaitu, guide Maps, Money Changer, televisi, lost & found dan baliho/ brosur,

C. Candi Prambanan

Candi Prambanan memiliki fasilitas ICT yang lengkap, antara lain adalah, jaringan internet (Telkomsel, IM3, XL, 3), ATM, CCTV, guide maps, website, money changer,televisi, information center, handy talkie, media sosial berupa Twitter, Facebook, Instagram, computer, mikrofom/ toa, mesin EDC bank BRI, koran, panduan tiket online, radio dan buku panduan wisata.

D. Agrowisata Salak Pondoh

Fasilitas ICT yang dimiliki oleh Agrowisata Salak Pondoh termasuk minim sekali, hanya ada jaringan internet Telkomsel.

E. Parang Kusumo

Pantai Parang Kusumo memiliki beberapa fasilitas ICT, antara lain toa/ mikrofon dan handy talkie yang hanya digunakan pada acara-acara tertentu saja.

(9)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

14

F. Bakpia Pathok 25

Fasilitas ICT yang tersedia di toko oleh-oleh Bakpia Pathok 25 antara lain, jaringan internet, CCTV, website, media sosial Facebook, computer, information center, dan handy talkie. Untuk fasilitas yang belum tersedia antara lain guide maps, money changer, lost & found, e-kiost, mesin EDC dan ATM.

3.2 Pembahasan A. Lava Tour

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Lava Tour maka standar ICT yang dimiliki daya tarik wisatatersebut adalah sebagai berikut:

Jaringan internet di Lava Tour hanya ada 1 yaitu jaringan Telkomsel. Sedangkan di Jalan Kaliurang, tempat basecamp jeep berada, semua jaringan dapat masuk ke daerah tersebut. CCTV ada dan terletak di seluruh lereng Merapi untuk memantau aktivitas Gunung Merapi yang masih aktif. Selanjutnya terdapat ATM BRI bersama yang terletak di jalan Kaliurang dan di salah satu hotel yaitu Hotel Griya Persada. Berdasarkan pengamatan kami, ketersediaan Guide Maps terletak di pintu masuk Jl. Kaliurang.

Daya tarik wisata Lava Tour memiliki website yaitu lavatourmerapi.co. yang dikelola masyarakat dan Dinas Pariwisata. Pihak Lava Tour sendiri belum memiliki niat untuk menambahkan fasilitas Money Changer dikarenakan wisatawan mancanegara yang masih jarang. Lava Tour pernah beberapa kali menggunakan media televisi sebagai promosi yaitu dengan masuk dalam siaran televisi nasional. Ketersediaan Information Center ada di 2 tempat, yaitu di Jalan Kaliurang, satu di objek Lava Tour dan di hotel-hotel sekitar jalan Kaliurang. Semua petugas di Lava Tour masing-masing mendapatkan Handy Talkie untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan jika ada barang yang tertinggal atau hilang, wisatawan bisa menghubungi petugas yang nantinya akan di sampaikan kepada asosiasi yang dijadikan Lost & found yaitu asosiasi HJWLM .

Penyediaan fasilitas e-kiost masih belum ada di daya tarik wisata Lava Tour namun untuk fasilitas media sosial yang dimiliki cukup lengkap, yaitu Twitter, Facebook dan Instagram yang selalu dijadikan sebagai tempat promosi. Kami mengamati bahwa baliho/brosur sebagai fasilitas informasi cukup banyak. Para pekerja di daya tarik wisataLava Tour juga memiliki fasilitas komputer yang dipakai dalam bekerja sehari hari. Mikrofon/toa terdapat di beberapa titik sebagai peringatan bahaya dan pemberian informasi. Dalam melakukan promosi, pihak Lava Tour dahulu sempat menggunakan koran sebagai media promosi.

Tiket masuk ke daya tarik wisata Lava Tour tidak tersedia secara online, sehingga wisatawan yang datang harus membeli secara langsung atau melalui pihak travel agent dan, bagi wisatawan asing yang datang diberikan fasilistas penerjemah dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) atau bisa menggunakan jasa driver yang mahir berbahasa inggris. daya tarik wisataLava Tour juga memberikan informasi seperti informasi event atau kegiatan yang akan dilakukan melalui radio dan pemberian informasi lain melalui buku panduan wisata juga diberikan bagi wisatawan yang meminta kepada pihak Lava Tour.

B. Malioboro

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Malioboro maka standar ICT yang dimiliki Daya tarik wisatatersebut adalah sebagai berikut:

Jaringan internet terdapat atau dapat dijangkau diseluruh kawasan Jalan Maliboro. CCTV sudah tersedia sebagai alat pemantau di beberapa titik lokasi seputaran Jalan Malioboro. Mesin ATM juga sudah tersedia di beberapa supermarket maupun minimarket walaupun masih sedikit. Menurut narasumber, ketersediaan Guide Maps di kawasan Malioboro tidak ada dikarenakan kawasan ini hanya berupa jalan memanjang. Salah satu kelemahan daya tarik wisata Malioboro lainnya adalah tidak adanya Money Changer. Pihak mereka sendiri belum memiliki niatan untuk membangun Money Changer.

Media televisi pernah dipakai oleh pemerintah Yogyakarta untuk mempromosikan kawasan Malioboro. Information Center yang diperuntukkan bagi wisatawan terletak di Dinas Pariwisata Malioboro di Jalan Malioboro No 56. Terdapat pula handy talkie yang digunakan oleh petugas yang berjaga diseputaran ruas Jalan Malioboro sebagai penunjang dalam bekerja. Bagi wisatawan yang kehilangan atau tertinggal barang, pihak Malioboro tidak menyediakan

(10)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

15 tempat Lost & Found sehingga wisatawan harus langsung mengubungi pihak kepolisian. Media Baliho dilarang pemasangannya karena Malioboro merupakan jalur meditasi raja. Jika terdapat baliho akan menghalangi pandangan raja ketika beliau duduk di singgasana .

Media sosial selain facebook dan Instagram adalah melalui youtube dengan mempromosikan budaya-budaya yang bercirikhas tentang Yogyakarta. Promosi daya tarik wisata malioboro juga dilakukan melalui media cetak seperti koran, yaitu Koran Kedaulatan Rakyat yang tidak jarang menerbitkan berita tentang adanya pagelaran budaya di Malioboro. Media radio juga digunakan dengan tujuan menyebarkan agenda dan kegiatan yang akan ditampilkan di Malioboro. Mesin EDC juga sudah tersedia untuk toko toko tertentu yang berjualan di sekitar Jalan Maliboro dan juga di minimarket. Mikrofon juga tersedia di beberapa titik seperti di dekat kantor Dinas Pariwisata dan dipertigaan ruas Jalan Malioboro dengan Jalan PS Kembang yang difungsikan sebagai alat untuk memanggil rombongan yang berada di kawasan tersebut.

C. Candi Prambanan

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Candi Prambanan maka standar ICT yang dimiliki daya tarik wisata tersebut adalah sebagai berikut:

Jaringan Internet di Candi Prambanan sangat baik dikarenakan hampir semua jaringan, seperti Telkomsel, XL, IM3, 3, dll. CCTV terdapat hampir di semua titik (lokasi) dan bekerja dengan baik. daya tarik wisata Candi Prambanan menyediakan 4 mesin ATM yang terletak di parkiran. Guide Maps terdapat cukup banyak di kawasan Candi Prambanan yang terletak di beberapa titik lokasi dalam bentuk papan yang cukup besar sehingga dapat dilihat dengan jelas.

Wisatawan yang ingin mencari informasi lebih banyak tentang Candi Prambanan dapat melihat informasi yang cukup lengkap di Website yang dimilik daya tarik wisata Candi Prambanan yaitu Borobudurpark.com/en/temple/Prambanan-2/ yang dikelolah oleh pihak BUMN dan Dinas Pariwisata. Sayangnya, untuk fasilitas Money Changer belum tersedia di kawasan daya tarik wisata Candi Prambanan.

Kami juga mengamati ada beberapa televisi yang dijadikan media informasi untuk wisatawan yang terletak di area pintu masuk. Booth Information Center terletak setelah pintu masuk.Petugas sendiri disediakan Handy Talkie selama bertugas agar lebih mudah berkomunikasi. Wisatawan yang barangnya tertinggal atau hilang dapat melaporkan ke petugas untuk di ambil datanya dan diteruskan ke pihak kepolisian. Sedangkan, untuk fasilitas media sosial cukup lengkap, yaitu Twitter, Facebook dan Instagram yang selalu dijadikan sebagai tempat promosi. Dalam bekerja, pengelola dan pekerja di daya tarik wisata Candi Prambanan menggunakan fasilitas komputer yang cukup lengkap khususnya di bagian ticketing dan pusat informasi.

Mikrofon atau toa ada di beberapa titik, bekerja dengan baik dan setiap saat selalu ada pemberian informasi melalui media ini. Wisatawan yang tidak membawa uang tunai dapat membeli tiket melalui mesin EDC (Electronic Data Capture.) Namun, mesin ini baru memiliki koneksi dengan bank BRI saja.Media koran juga digunakan sebagai media promosi maupun pemberian informasi. Sedangkan wisatawan yang ingin membeli tiket secara online dapat mengunjungi website traveloka.

Pihak daya tarik wisata Candi Prambanan menyediakan guide yang fasih dalam berbahasa inggris dan bahasa asing lainnya. Menurut pengamatan kami, ada beberapa media radio yang dijadikan sebagai media informasi. Kami juga melihat studio kecil tempat penyiaran radio tersebut. Sedangkan, untuk mendapatkan buku panduan wisata, wisatawan harus bertanya atau meminta sendiri di Information Center.

D. Bakpia Pathok25

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Bakpia Pathok25 maka standar ICT yang dimiliki daya tarik wisata tersebut adalah sebagai berikut:

Jaringan internet atau sinyal bisa diakses oleh semua operator. Di Bakpia Pathok ini sudah tersedia CCTV untuk menjaga keamanan dan memantau kegiatan karyawan ataupun pengunjung. Website untuk tempat ini dapat dilihat di bakpia25.com dan untuk media sosial terdapat facebook Bakpia Pathok Dualima dan instagram bakpiapathok25. Media yang

(11)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

16 dipakai dalam mendata pembelian pengunjung adalah komputer sehingga terdapat beberapa komputer di Bakpia Pathok 25.

Pengunjung bisa bertanya langsung kepada karyawan atau tour guide yang disediakan oleh pihak Bakpia Pathok 25 untuk information center. Handy Talkie sudah ada dan dipakai oleh satpam atau tukang parkir. Kemudian untuk standar ICT yang belum tersedia di Bakpia Pathok 25 yaitu Guide Maps, Money Changer, Lost and Found, E Kiost, ATM Mesin EDC, dan pembelian secara online.

E. Agrowisata Salak Pondoh

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Agrowisata Salak Pondoh maka standar ICT yang dimiliki daya tarik wisata tersebut adalah sebagai berikut:

Jaringan internet ada tetapi hanya satu jaringan saja yang memiliki sinyal yang bagus yaitu Telkomsel. Kemudian, untuk penjagaan dan memantau situasi yang terjadi yaitu berupa CCTV belum tersedia. ATM/Bank letaknya cukup jauh yaitu 7 km dari Agrowisata Salak Pondoh ini.

Jasa penukaran uang juga belum tersedia, sedangkan untuk promosi yang ada di televisi belum ada tetapi jika wisatawan memerlukan informasi seperti harga, tiket masuk, pembayaran, informasi jadwal operasioal dapat ditanyakan langsung kepada penduduk sekitar Agrowisata.

Dalam pengoperasian Daerah Tujuan Wisata Agrowisata ini masih banyak dikelola oleh penduduk dan petani sekitar, jadi untuk penunjang-penunjang ICT yang agak moderen seperti Standar ICT di tempat-tempat Daerah Tujuan Wisata yang sudah banyak dikenal orang belum tersedia, penunjang ICT yang belum tersedia seperti Handy Talkie, Lost and Found, E Kiost, Guide Maps, website dan Media Sosial.

F. Pantai Parangkusumo

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Pantai Parangkusumo maka standar ICT yang dimiliki daya tarik wisata tersebut adalah sebagai berikut:

Menurut Pak Widodo selaku narasumber kami, jika ingin mendapatkan informasi para turis biasanya menanyakan Pak RT atau Dukuh di sekitar daya tarik wisata Parang Kusumo.nStandart ICT di Parang Kusumo ini bisa dibilang sangat minim karena disini hanya tersedia toa dan handy talkie. Toa dapat kita temui di masjid di daerah Parang Kusumo dan Handy talkie hanya digunakan pada acara acara tertentu.

Selain Information Center yang berasal dari ketua RT dan Dukuh setempat serta toa dan handy talkie, belum tersedia ICT yang lain di daerah Parang Kusumo ini karena minimnya bantuan dari pemerintah dalam penambahan Standart ICT untuk daerah wisata Parang Kusumo.

4. KESIMPULAN Kesimpulan

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa secara keseluruhan fasilitas atau standar ICT di beberapa daya tarik wisata yang penulis kunjungi di daerah Yogyakarta masih kurang memadai khususnya di beberapa daya tarik wisata seperti Pantai Parangkusumo, dan daya tarik wisata Agrowisata Salak Pondoh, dimana kedua daya tarik wisata ini belum memiliki fasilitas yang memadai di bidang ICTnya, namun di beberapa daya tarik wisata yang selanjutnya sudah memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai dibidang ICT seperti di daya tarik wisata Bakpia Pathok25, dan Malioboro, selain itu di daya tarik wisata Lava Tour dan Candi Prambanan telah memiliki fasilitas ICT yang sudah memadai dan yang paling lengkap diantara semua daya tarik wisata yang sudah penulis kunjungi pada bidang ICTnya. Dengan adanya fasilitas ICT yang disediakan disetiap daya tarik wisata yang ada di daerah Yogyakarta dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keefektifan bagi wisatawan maupun para pekerja yang berada dan berkerja di bidang pariwisata.

(12)

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-302-0

17

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak I Made Kusuma Negara, SE, M.Par selaku dosen pembimbing kami dan Bapak Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par selaku dosen penguji kami yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Laporan Penelitian Lapangan 1 ini.

5. DAFTAR PUSTAKA

Merapi,Lava Tour.2017.Wisata Lava Tour Merapi Jogja. https://lavatourmerapi.co/ (Diakses tanggal 31 Mei 2018) Njogja.2016. Lava Tour Merapi di Kaliadem Yogyakarta.

https://www.njogja.co.id/sleman/lava-tour-merapi/ (Diakses tanggal 21 April 2018) Pathok25,Bakpia.2010. Bakpia Pathok 25 Yogyakarta Oleh Oleh Khas Yogya. http://bakpia25.com/ (Diakses tanggal 30 Mei 2018)

Rakyat, Agregasi Kedaulatan. 2016. Inilah Sejarah dan Makna Jalan Maliboro di Yogyakarta. https://news.okezone.com/read/2016/07/22/510/1444590/inilah-sejarah-dan-makna-jalan-malioboro-di-yogyakarta (Diakses tanggal 23 April 2018)

Sejarah,Peninggalan.2014.Sejarah Candi Prambanan dan Kisah Roro Joggrang.

http://www.peninggalan.com/2014/10/sejarah-candi-prambanan-dan-kisah-roro.html (Diakses tanggal 31 Mei 2018)

Wisata Candi,Taman.Prambanan, Magical Prambanan.

(13)

10

%

SIMILARIT Y INDEX

8

%

INT ERNET SOURCES

0

%

PUBLICAT IONS

7

%

ST UDENT PAPERS

1

2

%

2

1

%

3

1

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

<

1

%

8

<

1

%

9

IDENTIFIKASI INFORMASI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI

DESTINASI PARIWISATA DI YOGYAKARTA

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

rajawaligarudapancasila.blogspot.co.id

Int ernet Source

Submitted to Udayana University

St udent Paper

jadwalkegiatanbimtekpskkp.wordpress.com

Int ernet Source

docplayer.info

Int ernet Source

tabbekti.blogspot.com

Int ernet Source

digilib.uin-suka.ac.id

Int ernet Source

eprints.walisongo.ac.id

Int ernet Source

vdocuments.site

Int ernet Source

(14)

<

1

%

10

<

1

%

11

<

1

%

12

<

1

%

13

<

1

%

Exclude quotes Of f Exclude bibliography Of f Exclude matches Of f

Int ernet Source

nurjamaliyahisraini.blogspot.com

Int ernet Source

es.scribd.com

Int ernet Source

pt.scribd.com

Int ernet Source

www.unud.ac.id

Int ernet Source

Referensi

Dokumen terkait

dasar (SD), sangat disayangkan pelajaran matematika belum mendapat perhatian yang sepenuhnya dari guru. Ini terbukti, menurut pengamatan penulis, guru jarang

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu lima aspek bauran pemasaran meliputi product, price, place, promotion, dan process, serta penggunaan body lotion merek

Untuk menambahkan data luaran penelitian yang berupa artikel dalam jurnal, dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut:2. Klik menu “Add New” pada kanan atas, kemudian akan

Strategi fokus biaya melalui biaya rendah dan fokus diferensiasi melalui program promosi online, pelayanan dengan intensitas komunikasi secara terus menerus

Melihat keingintahuan masyarakat yang tinggi terhadap topik psikologi (termas- uk di dalamnya kesehatan mental), dan kondisi kesehatan mental masyarakat In- donesia yang

Kemampuan pengerjaan perhitungan bilangan pecahan dan melakukan penyederhanaan bentuk aljabar harus dimiliki oleh siswa SMP. Oleh karena itu guru harus memiliki wawasan

bahwa Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagai unsur pelaksana teknis Dinas dalam rangka melaksanakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di Kabupaten/Kota,

Pada saat sampel tanpa penambahan grafit ( fraksi berat 0%), densitas yang diperoleh merupakan hasil dari proses sintering dimana terjadi proses densifikasi partikel akibat