Ulat Bulu Hama Mangga di Probolinggo
SUPUTA
(Dosen Jurusan HPT Fakultas Pertanian UGM)
Ulat bulu di wilayah Probolinggo telah menggegerkan masyarakat karena masuk ke dalam rumah penduduk akibat tingginya populasi. Ulat bulu tersebut menyerang daun mangga di Kecamatan Bantaran, Kecamatan Leces, Kecamatan Sumberasih, dan Kecamatan Tegalsiwalan. Terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo yaitu Arctornis sp. dan Lymantria atemeles Collenette. Ulat bulu tersebut diklasifikasikan ke dalam kelompok takson serangga sebagai berikut:
Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Class: Insecta Order: Lepidoptera Superfamily: Noctuoidea Family: Lymantriidae Genus: Arctornis Species: Arctornis sp. Genus: Lymantria
Species: L. atemeles Collenette Nama umum Arctornis sp. adalah:
- White Angle winged moth (Bahasa Inggris) - Ulat bulu arctornis (Bahasa Indonesia)
Nama umum Lymantria atemeles Collenette adalah: - Orange-winged tussock moth (Bahasa Inggris) - Mango-leaf-eating caterpillar (Bahasa Inggris) - Nong kin bai mamoung (Bahasa Thailand) - Ulat bulu atemeles (Bahasa Indonesia)
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa ulat bulu ini lebih memilih menyerang daun mangga manalagi dibandingkan dengan varietas mangga yang lain. Pemilihan inang ulat bulu ini dilakukan oleh dewasanya saat meletakkan telur. Ulat bulu bukan termasuk kupu-kupu tetapi bangsa ngengat. Diduga ngengat ulat bulu meletakkan telur pada celah kulit batang pohon mangga dan atau di bawah daun. Ulat bulu bersifat nocturnal yaitu aktif pada malam hari.
Larva ulat bulu arctornis memiliki perilaku yang unik yaitu ketika istirahat ulat menempel pada batang pohon mangga dengan bagian toraksnya ditekuk/dilipat sehingga berposisi lurus (Gambar 1a), pada posisi ini larva sangat sulit dikenali karena tubuh ulat sangat mirip dengan kulit batang pohon mangga (kamuflase). Pada saat berjalan atau jika diganggu maka ulat bulu arctornis akan meluruskan toraksnya sehingga tampak warna hitam dan kuning pada toraks bagian dorsal (Gambar 1b). Kepalanya berwarna kuning polos dengan beberapa stemmata (Gambar 2). Dewasanya berupa ngengat berwarna putih bersih dan terdapat bintik hitam pada bagian sayap (Gambar 3).
Deskripsi ulat bulu hama mangga (L. atemeles) instar akhir adalah berwarna coklat debu, kapsul kepala berwarna putih dengan pola tak beraturan berwarna coklat kemerah-merahan, terdapat setae berwarna putih dan stemmata berwarna hitam, pada bagian protoraks terdapat beberapa helai rambut panjang berwarna hitam, pada setiap ruas
tubuhnya terdapat verruca berwarna biru agak menyala berbentuk elips pada bagian protoraks dan bulat pada bagian ruas tubuh yang lain, verruca berwarna biru tersebut ditumbuhi setae berwarna hitam (Gambar 4). Pada dua ruas bagian ventral toraks berwarna hitam dan pada ruas abdomen ke 4-5 terdapat pola berwarna putih berbentuk menyerupai bentuk berlian (Gambar 5). Ngengat jantan ulat bulu atemeles tertarik feromon seks [(7R,8S)-cis-7,8-epoxy-2-methyloctadec-17-ene] pada waktu akhir tengah malam.
Distribusi L. atemeles meliputi Cambodia, Indonesia (Jawa), Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Tidak banyak informasi mengenai spesies ulat bulu atemeles ini, inangnya baru diketahui hanya pada daun mangga. Ulat bulu atemeles pada tahun 2003 dilaporkan telah menyerang tanaman mangga di Thailand.
Sebenarnya “No one is sure what triggers the massive outbreaks”, tetapi dapat diduga disebabkan oleh pertumbuhan eksponensial ulat bulu dengan kemampuan memproduksi telur oleh ulat bulu betina yang sangat banyak (kurang lebih 70-300 butir per betina). Faktor pembatas pertumbuhan ulat bulu ada dua macam, yaitu faktor dependence dan independence. Faktor dependence meliputi kelaparan, penyakit (virus, bakteri, dan jamur), serangan parasitoid dan predator. Faktor independence disebabkan oleh perubahan iklim, terutama temperatur lingkungan (secara umum pada beberapa spesies serangga ketika temperatur lingkungan naik maka siklus hidupnya akan semakin cepat).
Prediksi pertumbuhan ulat bulu di Probolinggo: Januari 17 Telur menetas
Pebruari 1 Larva telah menyerang (mulai kelihatan jelas gejala serangannya) Maret 16 Larva memasukki masa prapupa dan fase pupa
April 3 Ngengat muncul dari pupa dilanjutkan dengan peletakkan telur
Pengendalian ulat bulu hama mangga ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sinergis dengan Pengendalian Hama Terpadu yaitu:
- Pendayagunaan musuh alami (Gambar 6)
o Parasitoid larva-pupa Brachymeria lasus (Walker) [Hymenoptera: Chalcididae] distribusi di Jawa dan Sumatera
o Parasiotid larva Compsilura concinnata Meigen [Diptera: Tachinidae] distribusi di seluruh Indonesia (Gambar 7)
- Penggunaan perangkap lampu UV
o Menangkap dan membunuh ngengat jantan dan betina - Penggunaan perangkap feromon seks
o Menangkap dan membunuh ngengat jantan - Aplikasi pestisida pada batang pohon mangga
o Pestisida berbahan aktif Nucleopolyhedrosis virus o Pestisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis
Gambar 1. Ulat bulu Arctornis sp. pada batang pohon mangga; a. posisi istirahat, b. posisi aktif
Gambar 3. Arctornis sp. dewasa berupa ngengat yang aktif di malam hari
Gambar 4. Kepala ulat Lymantria atemeles Collenette; tampak verruca berwarna biru tersebut ditumbuhi setae berwarna hitam
Gambar 5. Ulat Lymantria atemeles Collenette; tampak bentuk berlian berwarna putih yang merupakan salah satu ciri spesies ini
Gambar 6. Tabung “PENDAMA” adalah tabung bertutupkan kasa sebagai sarana konservasi musuh alami ulat bulu; ngengat ulat bulu akan terperangkap sedangkan musuh
alaminya berupa parasitoid baik Brachymeria lasus maupun Compsilura concinnata akan terlepas kembali ke alam
Gambar 7. Parasiotid larva Compsilura concinnata Meigen [Diptera: Tachinidae] yang sedang keluar dari pupa ulat bulu Arctornis sp.
Knowledgement
Terima kasih diucapkan kepada Yth. Prof. Dr. Y. Andi Trisyono, Prof. Dr. Susamto Somowiyarjo, Dr. Witjaksono [UGM], Ibu Siberina Hasibuan [UNRI] yang telah memberi semangat untuk melakukan
penelitian.
Kepada Yth. Dr. Indriya Radianto [UPN "Veteran' Jawa Timur] dan Bapak Widagdo Hendaruddin [BPTPH Jatim] yang telah membantu memberi spesimen ulat bulu.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pak Hari, Cak Mahmud, dan Mbak Tutik yang telah menemani mencari ulat bulu dan menelusuri wilayah Probolinggo.
Daftar Pustaka
Anonimous, 2010. Douglas-fir tussock moth (Orgyia pseudotsugata): Outbreak status of a conifer defoliating caterpillar. Forest Health Alert. Washington State Department of Natural Resources.
Anonimous, 2010. Lymantria atemeles. Taxonomy Browser. Barcode of Life Data Systems V 2.5. BIO Photography Group, Biodiversity Institute of Ontario. http://www.boldsystems.org/views/taxbrowser.php?taxid=79318
CABI, 2007. Crop Protection Compendium. Global Module 3rd edition. CD-ROM
Fitzgerald, T.D., 2010. Social Caterpillars. Factors Leading To The Collapse of Outbreaks. Forest Tent Caterpillar (Malacosoma disstria) (Lasiocampidae). Population
Outbreaks of Forest Tent Caterpillars.
http://web.cortland.edu/fitzgerald/Foresttentcaterpillaroutbreaks.html
Maddison, P.A. & T.K. Crosby, 2009. Summary of plant-animal associations from “Maddison (1993) Pests and other fauna associated with plants, with botanical accounts of plants. Technical report. UNDP/FAO-SPEC Survey of Agricultural Pests and Diseases in the South Pacific, vol. 3. Auckland: Manaaki Whenua B Landcare Research”
Malaeng, 2009. All about Insects สนทนาภาษาแมลง MOTHS (Order Lepidoptera) ามท ร ม ย: Roland ท ฤ ายน
Pogue, M.G. & P.W. Schaefer, 2007. A Review of Selected Species of Lymantria Hubner [1819] including Three New Species (Lepidoptera: Noctuidae: Lymantriinae) From Subtropical and Temperate Regions of Asia, Including The Descriptions of Three New Species, Some Potentially Invasive To North America. Forest Health Technology Enterprise Team. Technology Transfer. FHTET-2006-07
Ratnasingham, S. & P.D.N. Hebert, 2007. BOLD: The Barcode of Life Data System (www.barcodinglife.org). Molecular Ecology Notes 7, 355–364. DOI: 10.1111/j.1471-8286.2006.01678.x
Thaibugs, 2010. Lymantriidae (Tussock moths). All about Thailand's insects. http://www.thaibugs.com/?page_id=247