• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI

KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR

(KAJIAN PRAGMATIK)

ARTIKEL ILMIAH

ELSI OKTAVIANTI

NPM. 11080014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI

KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR

(KAJIAN PRAGMATIK)

Oleh

Elsi Oktavianti

1

, Aruna Laila, S.S., M.Pd.

2

, Silvia Marni, M.Pd.

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang Di Kelam Malam karya Arafat Nur. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur, dan (2) strategi bertutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan menganalisis tindak tutur ekspresif dalam Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data penelitian ini adalah bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, Pertama, terdapat tujuh bentuk tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, yaitu, (1) tindak tutur mengucapkan terima kasih, (2) tindak tutur mengucapkan selamat, (3) tindak tutur memohon maaf, (4) tindak tutur memuji, (5) tindak tutur menyalahkan, (6) tindak tutur mencaci, dan (7) tindak tutur mengkritik, tindak tutur ekspresif yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur ekspresif memuji. Kedua, strategi bertutur dalam merealisasikan tuturan ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur ada empat macam, yaitu (1) strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, (2) strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, (3) strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan (4) strategi bertutur samar-samar. Jenis strategi bertutur yang lebih banyak digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif.

(5)

THE EXPRESSIONS OF COMMUNICATION IN THE NOVEL OF BIRD

FLYING IN THE DARK NIGHT BY ARAFAT NUR

(STUDY PRAGMATICS)

By

Elsi Oktavianti

1

, Aruna Laila, S.S., M.Pd.

2

, Silvia Marni, M.Pd.

3

1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia

STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The background of this study is the expressive speech acts in a novel Birds Fly In Dark Night by Arafat Nur. This study was conducted to describe (1) the form of expressive speech acts contained in the novel Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur, and (2) tells expressive strategies contained in the novel Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur. The research is a qualitative descriptive method by analyzing the expressive speech acts in Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur. Instruments in this study is the researchers themselves. Data of this research is a form of expressive speech act and speak in a novel strategy in the Birds Fly in Dark Night by Arafat Nur. It can be concluded as follows: Firstly, there are seven forms of speech acts expressive novel Birds Fly In the Dark Night by Arafat Nur, there are : (1) the expressions to say thank you, (2) expressions of congratulate, (3) expressions of apologize, (4) expressions of recommendation, (5) expressions of blame, (6) expressions of revile, and (7) the expressions of criticized, the most expressions that used is expressions of recommendation. Second, there are four strategies of communication in the novel Birds Fly in the Dark Night by Arafat Nur, there are : (1) the strategy speak frankly without further ado, (2) the strategy speak with the preamble of politeness positive, (3) strategy tells the preamble negative politeness, and (4) the strategy speak vaguely. Kind of strategy that widely used in the novel Birds Fly in the Dark Night by Arafat Nur is the preamble of positive politeness strategy.

(6)

PENDAHULUAN

Bahasa tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan, sehingga dapat dikatakan interaksi tidak mungkin terjadi tanpa adanya media bahasa. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi, melalui bahasa menusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi) saling berbagai pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Di dalam komunikasi, dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan tuturan dengan maksud untuk menginformasikan sesuatu kepada penuturnya, dan mengharap petuturnya (pendengar) dapat memahami apa yang disampaikan. Untuk itu penutur harus memperhatikan konteks dan strategi yang menyertai ujaran tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur, dan (2) strategi bertutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur.

Di dalam ilmu pragmatik, tindak tutur dibagi atas tiga jenis, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan sebuah tuturan selain berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Tindak tutur perlokusi merupakan sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh atau efek bagi yang mendengarkannya (Wijana, 1996: 17-20).

Searle (dalam Gunarwan, 1994:48) membuat klasifikasi dasar tuturan yang membentuk tindak tutur ilokusi menjadil ima jenis yaitu, a) tindak tutur Representatif adalah tindak yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatannya. Tindak tutur ini berfungsi untuk menyatakan sesuatu agar dapat dinilai benar. Misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan. b) tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya menyuruh, memohon, menasehati, menyarankan, dan menantang. c) tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, dan mengeluh. d) tindak tutur komisif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebut dengan ujarannya. Misalnya berjanji, bersumpah, mengancam, dan lain sebagainya. e) tindak tutur deklarasi yaitu tindak tutur yang dilakukan penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan dan sebagainya) yang baru. Tindak tutur ini berfungsi menyatakan sesuatu yang menunjukkan kekecewaan, tidak suka dan rasa senang. Misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf. Dalam penelitian ini hanya mengkaji jenis tindak tutur ekspresif.

Brown dan Levison (dalamSyahrul, 2008:18) menjelaskan bahwa pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan strategi bertutur adalah faktor-faktor (1) jarak social Pn dan Mt, (2) perbedaan kekuasaan antara Pn dan Mt, dan (3) ancaman suatu tindak tutur berdasarkan pandangan budaya tertentu. Pemilihan srategi bertutur dalam di dalam tindak tutur berbanding lurus antara bobot keterancaman muka dan ketidaklangsungan strategi bertutur yang digunakan di dalam tindak tutur. Artinya jika bobot keterancaman maka rendah cenderung digunakan strategi bertutur langsung, sebaliknya jika bobot keterancaman muka tinggi maka digunakan srategi bertutur tidak langsung.

Berdasarkan urutan tingkat ketidaklangsungan, strategi Brown dan Levison adalah sebagai berikut: (1) bertutur terus terang tanpa basa basi(BTB), (2) bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BTDBKP), (3) bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (BTDBKN), (4) bertutur secara samar-samar (BS), dan (5) bertutur dalam hati atau diam (BDH).

Pada hakikatnya novel merupakan sebuah karya sastra yang bersifat fiksi atau cerita khayalan. Atmazaki (2005:40) menjelaskan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi yang menggambarkan kenyataan kehidupan. Kehidupan yang terdapat dalam karya sastra dapat diperindah, diejek atau digambarkan bertolak belakang dengan kenyataan karena karya sastra merupakan suatu seleksi kehidupan yang direncanakan dengan tujuan tertentu, tetapi tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur merupakan sebuah novel terbaru terbitan Februari 2014, novelini kaya akan perenungan, pesan, dan bisa membawa kita sejenak memikir ulang tentang tujuan hidup yang disampaikan penulis melalui tuturan para tokoh di dalamnya.

(7)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur yang terkait dengan tindak tutur ekspresif. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Langkah-langkah dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) membaca dan memahami novel Burung Terbang di Kelam Malam karya karya Arafat Nur secara keseluruhan, (2) mencatat dan menandai data-data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, (3) menginventarisasikan data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, (4) mengklasifikasikan data yang terkumpul berdasarkan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur yang terdapat dalam novel. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan data yang diperoleh, (2) mendeskripsikan data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur, (3) menganalisis dan membahas data yang telah diklasifikasikan, (4) mencatat dan menyimpulkan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisis data maka ditemukan tujuh bentuk tindak tutur ekspresif yang meliputi tindak tutur mengucapkan terima kasih, tindak tutur mengucapkan selamat, tindak tutur memohon maaf, tindak tutur memuji, tindak tutur menyalahkan, tindak tutur mencaci, dan tindak tutur mengkritik. Strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan strategi bertutur samar-samar.

Berdasarkan temuan penelitian, dilakukan pembahasan sebagai berikut. a) Bentuk tindak tutur ekspresif, Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, dapat dideskripsikan bahwa bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur ini dapat dilihat melalui bentuk tindak tutur ekspresif yang dikemukakan dalam teori Searle (dalam Leech, 1993:164) mengemukakan bahwa tindak tutur ekspresif (expressive): fungsi ilokusi adalah mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis pembicara terhadap suatu keadaan yang tersirat di dalam ilokusi, atau tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam ujaran itu misalnya, (1) mengucapkan terima kasih, (2) mengucapkan selamat, (3) memohon maaf, (4) memuji, (5) menyalahkan, (6) mencaci, dan (7) mengkritik dan b) Strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur dapat dilihat melalui strategi bertutur yang dikemukakan dalam teori Brown dan Levinson. Strategi ini adalah (1) strategi bertutur terus terang tanpa basa basi(BTB) sebanyak 36 tuturan, (2) strategi bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BBKP) sebanyak 45 tuturan, (3) strategi bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (BBKN) sebanyak 25 tuturan, (4) strategi bertutur secara samar-samar (BSS) sebanyak 4 tuturan, dan (5) strategi bertutur dalam hati atau diam (BDH) tidak terdapat dalam penelitian ini.

1. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur

a. Tindak Tutur Mengucapkan Terima Kasih

Bentuk tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih dapat dilihat pada data berikut. “Kalau begitu, aku ini beruntung sekali. Terima kasih kamu sudah baik sekali kepadaku!” (Nur, Arafat data ke-34 hlm 110)

(8)

Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Fais ditujukan kepada Laila. Saat di Warung Laila dan Fais sedang berbincang-bincang, Fais mengucapkan terima kasih kepada Laila yang telah mau bersedia meluangkan waktunya mendengarkan ceritanya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih yang ditandai oleh kata terima kasih. Kata terima kasih dituturkan oleh penutur (Fais) bertujuan untuk menyenangkan hati Laila.

b. Tindak Tutur Mengucapkan Selamat

Bentuk tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat dapat dilihat pada data berikut. “Syukur sekali kamu sudah punya rumah sendiri, tinggal cari istri!” ucapnya, lalu diamsesaat lantaran harus memuasatkan perhatian pada jalan, menghindari sebuah lubang. (Nur, Arafat data ke-10 hlm 33)

Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Burhan yang ditujukan kepada Fais. Saat di atas motor Burhan dan Fais berbincang-bincang, Burhan mengucapkan selamat kepada Fais karena sudah mempunyai rumah sendiri. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengucapkan selamat yang ditandai oleh kata “syukur”. Kata “syukur” disampaikan oleh penutur (Burhan) untuk mengucapkan rasa syukur kepada lawan tuturnya (Fais) karena sudah mempunyai rumah sendiri dan tinggal cari istri.

c. Tindak Tutur Memohon Maaf

Bentuk tindak tutur ekspresif memohon maaf dapat dilihat pada data berikut.

“maaf, aku menanyakan hal yang tidak pantas. Aku tidak tahu bahwa kamu keberatan,” (Nur, Arafat data ke-19 hlm 55)

Pada data di atas, Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menanyakan “apakah kamu pernah tidur dengan perempuan?”. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur memohon maaf yang ditandai oleh kata “maaf”. Kalimat tersebut dituturkan oleh penutur (Haliza) bertujuan untuk meminta maaf kepada lawan tuturnya (Fais) karena sudah menanyakan hal yang tidak pantas.

d. Tindak Tutur Memuji

Bentuk tindak tutur ekspresif memuji dapat dilihat pada contoh berikut.

“itu fotoku dulu waktu berumurtujuh belas!” seru Aida, hadir tanpa kusangka-sangka.”manis bukan?” “ya manis sekali” balasku. (Nur, Arafat data ke- 1 hlm 4). Pada data di atas, Fais memuji foto aida yang memang sangat terlihat cantik. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur memuji yang ditandai oleh kata “manis sekali”. Kata “manis sekali” diucapkan oleh penutur (Fais) bertujuan untuk memuji lawan tuturnya (Aida) bahwa Aida sangat terlihat cantik di dalam foto itu.

e. Tindak Tutur Menyalahkan

Bentuk tindak tutur ekspresif menyalahkan dapat dilihat pada contoh berikut.

“Aduh, Fais, kenapa kamu bertanya begitu, sih? Tentu saja karena aku memikirkanmu! Apakah kamu tidak memikirkanku? Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali?” (Nur, Arafat data ke- 8 hlm 23).

(9)

Pada data di atas, Safira menyalahkan Fais karena sudah berpura-pura tidak ingin mengetahui maksud pembicaraannya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur menyalahkan yang ditandai oleh kalimat “Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali?”. Kalimat “Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali?” Diucapkan oleh penutur (Safira) untuk menyalahkan kepada lawan tuturnya (Fais) karena Fais tidak memikirkan apa yang ditanyakan oleh Safira dan hanya menganggap anggin lalu.

f. Tindak Tutur Mencaci

Bentuk tindak tutur ekspresif mencaci dapat dilihat pada contoh berikut.

“Baginya, aku ini hanyalah umpan telur-nya.tapi bagiku, Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk. Cuih!” (Nur, Arafat data ke- 5 hlm 12).

Pada data di atas, Aida mencaci Tuan Beransyah seperti telur busuk yang suka mempermainkan hati perempuan. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mencaci yang ditandai oleh kalimat “Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk”. Kalimat “Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk” diucapkan oleh penutur (Aida) untuk mencaci Tuan Beransyah yang disampaikan ke lawan tuturnya (Fais) bahwa Tuan Beransyah itu berkelakuan bejat dan hina yang hanya memanfaatkan dirinya untuk kepuasan nafsunya saja.

g. Tindak Tutur Mengkritik

Bentuk tindak tutur ekspresif mengkritik dapat dilihat pada contoh berikut. “Kamu ini aneh sekali” (Nur,Arafat data ke- 4 hlm 10).

Pada data di atas, Aida mengkritik Fais karena tidak ingin mencatat apa yang diceritakannya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengkritik yang ditandai oleh kalimat “Kamu ini aneh sekali”. Kalimat “kamu ini aneh sekali “ diucapkan oleh penutur (Aida) dalam mengkritik lawan tuturnya (Fais) karena Fais lebih suka mendengar dari pada mencatat apa yang dibicarakan oleh orang karna hal tersebut lebih terlihat gampang.

2. Strategi Bertutur yang digunakan dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur

Dari hasil analisis data, strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah bertutur terus terang tanpa basa-basi (BTB), bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP), bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (BBKN), dan bertutur samar-samar (BSS). Strategi bertutur tersebut dirincikan sebagai berikut.

a. Bertutur Terus Terang Tanpa Basa-Basi (BTB)

Strategi berterus terang tanpa basa-basi yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur dapat di lihat pada data berikut ini.

“Aku ,mohon, maafkanlah aku, Fira,” (Nur, Arafat data ke-78 hlm 260).

Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Fais ditujukan kepada Safira. Saat Fais mengejar Safira yang sedang emosi, Fais memohon maaf kepada Safira karena sudah merasa bersalah telah melakukan hal hina itu. Tindak di atas termasuk tindak tutur memohon maaf dengan menggunakan strategi berterus terus terang tanpa basa-basi (BTB) yang ditandai dengan kalimat , maafkanlah aku. Tindak tutur tersebut dituturkan secara langsung oleh penutur (Fais) untuk memohon maaf kepada lawan tuturnya (Safira) agar memaafkan kesalahannya.

(10)

b. Strategi Bertutur dengan Basa-basi Kesantunan positif (BBKP)

Penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur ekspresif melibatkan Pn (penutur) dan Mt (mitra tutur) dalam satu kegiatan dapat dilihat pada data berikut.

“Selamat ulang tahun, ya. Semoga panjang umur!” (Nur, Arafat data ke-92 hlm 318). Pada data di atas, Fais mengucapkan selamat ulang tahun kepada Haliza yang berulang tahun hari ini. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengucapkan selamat dengan menggunakan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP). Fais merealisasikan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP) dalam bentuk tuturan melibatkan penutur dan lawan tutur dalam satu kegiatan. Fais mengucapkan selamat dan akan dijawab oleh Haliza.

c. Strategi Bertutur dengan Basa-basi Kesantunan Negatif (BBKN)

Penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur yang meminta maaf dan meminimalkan beban dapat dilihat pada data berikut.

“Maaf, aku menanyakan hal yang tidak pantas. Aku tidak tahu bahwa kamu keberatan,” (Nur, Arafat data 19 hlm 55).

Pada data di atas, Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menanyakan “apakah kamu pernah tidur dengan perempuan?”. Tindak tutur di atas merupakan tuturan memohon maaf menggunakan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (BBKN). Strategi (BBKN) yang digunakan yaitu (1) tuturan meminta maaf dan (2) tuturan meminimalkan beban. Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menyakan hal yang tidak pantas dengan mengujarkan maaf yang bertujuan untuk meminimalkan beban kesalahan yang dilakukan Haliza.

d. Bertutur Samar-Samar

Dapat dilihat pada tuturan berikut.

“Kamu percaya pedagang emping bisa mendadak kaya? Coba kamu pikir, apakah dengan berdagang kerupuk saja orang bisa punya banyak rumah, tokonya di mana-mana, dan dia bisa kawin sebantar-sebentar, kapan suka, persis kelakuan ayam jantan?” (Nur, Arafat data ke-28 hlm 67).

Pada data di atas, Haliza mencaci kelakuan Tuan Beransyah karena kelakuannya yang sama dengan kelakuan ayam jantan kawin kapan suka. Tindak tutur di atas merupakan tuturan mencaci menggunakan strategi bertutur samar-samar (BSS). Strategi (BSS) yang digunakan yaitu menggunakan ungkapan. Haliza menggunakan ungkapan kepada Tuan Beransyah yang dinilai kelakuannya yang sama dengan kelakuan ayam jantan kawin kapan suka. Tuturan yang sama juga terdapat pada data ke-55.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis temuan penelitian dan pembahasan tentang tindak tutur ekspresif yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, dapat disimpulkan 2 hal sebagai berikut. Pertama, bentuk tindak tutur ekspresif terdiri atas tindak tutur mengucapkan terima kasih, tindak tutur mengucapkan selamat, tindak tutur memohon maaf, tindak tutur memuji, tindak tutur menyalahkan, tindak tutur mencaci, dan tindak tutur mengkritik. Tindak tutur ekspresif yang paling sering digunakan oleh tokoh dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah tindak tutur ekspresif memuji.

(11)

Kedua, strategi bertutur terdiri atas strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan bertutur samar-samar. Strategi bertutur yang tidak ditemukan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dalam hati atau diam. Strategi bertutur yang paling sering digunakan oleh tokoh dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif.

Berdasarkan hasil penelitian tentang tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, penulis mengemukakan saran sebagai berikut (1) Secara teori, penelitian ini diharapkan dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang bahasa dan sastra, (2) bagi dosen Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk bahan acuan dalam mata kuliah Pragmatik khususnya Tindak Tutur, (3) bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk menambah wawasan mengenai pragmatik khususnya tindak tutur ekspresif, (4) bagi peneliti lain hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi penelitian mengenai tindak tutur ekspresif, dan (5) bagi peneliti berikutnya, disarankan dapat meneliti tindak tutur lainnya dengan novel yang berbeda sebagai perbandingan untuk melihat bagaimana perkembangan ilmu pragmatik saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gunarwan, Asim. 1994. Pragmatik: Pandangan Mata Burung dalam Mengiring Rekan Sejati. Universitas Katolik Indonesia: Atma Jaya.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press.

Nur, Arafat. 2014. Burung Terbang di Kelam Malam. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Syahrul. 2008. Pragmatik Kesantunan Berbahasa. Padang: UNP Press.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. \

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria, serta pemantauan dan evaluasi di

Bagi peserta lelang yang keberatan terhadap hasil pelelangan diatas, dapat mengajukan surat sanggahan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan

Masalah keperawatan yang ditemukan, pada kasus kien halusinasi pendengaran ada empat diagnosa keperawatan yaitu : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

 Peserta dapat mengupload link google drive pada website INVENTION di halaman tim → kolom Lomba pada waktu penyisihan yang telah ditentukan..  Apabila terjadi kesalahan

Secara formal unit kerja di lingkungan Universitas Jember yang membutuhkan data dan informasi dapat mengirimkan surat permohonan permintaaan data dan informasi

Pupuk Kaltim melaksanakan sistem manajemen karir berbasis kompetensi dengan menerapkan ketentuan bahwa pengembangan karir karyawan dilakukan berdasarkan peningkatan

Sehingga begitu banyak upaya yang dapat dilakukan yaitu mengiventariasi Ruang terbuka hijau privat dan publik untuk dapat diketahui seberapa besar daya serap karbon dalam

Penelitian ini bertujuan untuk memaknai pemahaman dari pelaku-pelaku Pasar Senja Wani II Kabupaten Donggala mengenai eksistensi perekonomiannya melalui kearifan