Peran Internal Audit
dalam Holding BUMN
“BUMN adalah badan usaha milik rakyat. Selain mengejar keuntungan, BUMN juga harus
mengutamakan kepentingan rakyat. BUMN yang sehat dan berkembang berarti Indonesia
yang sehat dan sejahtera”
Pilar Strategis
BUMN Migas Bank & JasaKeuangan Pertambangan Konstruksi & Jalan Tol Perumahan Pangan
Sinergi Hulu, hilir dan transporasi pengolahan gas
Efisiensi capex dan
technology sharing pengembanganKerjasama smelter
Konstruksi jalan tol
dan precast Percepatankonstruksi, teknologi precast
Integrasi rantai nilai pangan Hilirisasi Pengolahan nilai
tambah migas Pengolahan nilaitambah mineral tambah komoditasPengolahan nilai Kandungan Lokal Pengurangan
impor gas bumi Pengurangan impormineral Pengurangan imporpangan
Pembangunan Daerah Terpadu
Pemberian KUR, gadai dan dana
ventura
Pengembangan TOD,daerah yang
dilewati
Pengembangan kawasan kota baru Kemandirian Keuangan Peningkatan posisi pembiayaan Penguatan struktur
permodalan kapasitas keuanganPeningkatan Pendanaan yang lebih terstruktur kebutuhan investasiPemenuhan Capital allocation yang efisien Penciptaan Nilai Penciptaaan nilai bagi pemegang saham (dalam ini hal ini pemerintah), stakeholders (berbeda-beda mulai dari penyalur, konsumen,
nasabah, pemerintah daerah, masyarakat, petani, nelayan, MBR dan lain-lain) serta peningkatan dividen dan pajak dari setiap BUMN kepada pemerintah New Business Ventures IT Services, Pengelolaan SDM dan Aset Pengembangan TOD di areal sekitar
jalan tol
Potensi bisnis baru
(meubel, mortgage) Pengembangansupermarket pangan
Secara Umum, rencana pembentukan Holding sektoral memberikan
manfaat yang berbeda di setiap sektor …
Pembentukan Holding sektoral BUMN disesuaikan dengan 6
tantangan yang dihadapi sektor prioritas saat ini
Holding Minyak dan Gas
Holding Perbankan dan Jasa Keuangan Holding Industri Pertambangan
Holding Konstruksi dan Jalan Tol
Holding Perumahan Holding Pangan • Kebutuhan gas diproyeksikan 5x lipat di tahun 2050 • Ketergantungan pada impor gas
• Harga gas yang relatif tinggi
• Ketidakseimbangan sumber gas
• Kesenjangan aktivitas ekonomi Pulau Jawa dan luar Jawa • Peringkat global infrastruktur diperingkat 72 • Minimnya infrastruktur dan tingginya biaya transportasi • Kapasitas pendanaan jangka panjang yang minim
• Rendahnya inklusi finansial
• Ekosistem finansial yang terfragmentasi dan tidak efisien
• Rendahnya daya saing global • Backlog perumahan nasional • Keterbatasan pengadaan tanah • Minimnya inovasi proses dan biaya pembangunan rumah • Proses perizinan dan
pengadaan • Tingginya
pertumbuhan harga • Sumber daya dan cadangan
mineral mayoritas dikuasai asing
• Belum optimalnya proses hilirisasi mineral untuk peningkatan nilai
• Komoditas rentan fluktuasi harga
• Kebutuhan capex yang cukup besar • Ketersediaan produksi terbatas • Tingginya biaya produksi pangan dan logistik • Harga yang tidak
stabil • Kualitas pangan masih rendah • Food Security Index #71 4 Business unit Holding corp. center i
Kedudukan Hukum sesuai Prinsip Good Governance
Revisi PP No.45
Tahun 2005
Tentang tata cara
penyertaan dan
penatausahaan modal
negara pada BUMN dan
PT
Penerbitan PP
Penyertaan Modal
Negara
pada tiap holding
PP No.72
Tahun 2016
Tentang pendirian,
pengurusan, pengawasan
dan pembubaran BUMN
•
Sistim Pengendalian lebih baik
•
Rentang Kendali lebih efektif
•
Meningkatkan sinergi dan efisiensi usaha
•
Holding dimiliki 100% oleh Negara
•
Pemerintah tetap memiliki kontrol atas
anak perusahaan BUMN melalui saham
Dwiwarna
Peran Internal Audit dalam Holding Company (BUMN)
6
Independent verification
of internal control systems
Reporting to Senior
Management
Monitoring the status of risk management and compliance
system
Proposing Suggestion or
Recommendation
Peran Internal
Audit dalam
Holding Company
(BUMN)
Memberikan penilaian ataskecukupan dan efektifitas Internal Control Holding
Company (Group Usaha).
Memantau perkembangan manajemen risiko dan kepatuhan atas SOP dalam
Business Operation
Memberikan rekomendasi kepada management yang dapat meningkatkan atau memperbaiki kualitas Internal
Control dan Risk Management Holding Company/Group Usaha
Menyampaikan Laporan atas hasil audit internal yang telah dilakukan dalam Holding
Company secara group kepada Senior Management.
Framework Internal Audit dalam Struktur Holding Company
Board of Directors (BOD) Internal Audit Division Division/Unit Board of Commissioners (BOC)Subsidiary 1 Subsidiary 2 Subsidiary 3
Internal Audit
Subsidiary 1 Internal Audit Subsidiary 2 Internal Audit Subsidiary 3
Periodic Reports Audit Report/mutual Consultation, etc Guidance/advice/ Administration, etc Holding Company Contin0us Integrated Internal Audit
Audit & Compliance Committee
Division/Unit
Advise & Supervise
Transformation Committee/PMO
*
Governance Internal Audit dalam Struktur Holding Company
8
Role of The Board of Directors at the Holding Company Level.
Establishing its own internal audit division
on subsidiaries to improve audit
coverage
Initianting and Preparing plans and proposals related to internal audits of entire Group Improve Board’s of Directors Monitoring and Supervision through Internal Audit
Report
Each Internal audit in Holding Company Conducting audit in
their respective companies
Implementing Effective and Efficient
Internal Audit Direksi pada Level Holding
Company menetapkan
kebijakan, fungsi dan posisi Internal Auditor dalam organisasi Holding
Company.
Membentuk Internal Auditor bagi perusahaan anak selain yang telah ada dalam Holding Company untuk bersinergi dalam meng-cover seluruh unit dalam Group usaha.
Internal Auditor di Holding
Company juga memonitor,
mengarahkan dan mengadministrasikan Internal Auditor
subsidiary/perusahaan anak
Setiap Internal Auditor dalam subsidiary/ perusahaan anak melakukan audit dan mengkonsolidasikannya kepada Internal Auditor di
Holding Company.
Proses internal auditing mengimplementasikan risk
based/focus audit yaitu
menetapkan prioritas audit melalui assesement risiko atas nature bisnis usaha.
Internal Auditor
menyampaikan laporan periodic kepada komite audit atas isu signifikan untuk selanjutnya menjadi masukkan bagi Direksi di Holding Company. 1 2 3 4 5 6
Direksi pada level Holding Company menetapkan kebijakan, fungsi
dan posisi Internal Auditor dalam organisasi
Mission/Objective
Scope
Responsibilities
Mendukung pencapaian tujuan Holding Company melalui
evaluasi dan perbaikan
efektifitas Risk Management,
Control serta Governance.
Internal Kontrol Holding Company
paling tidak meng-cover beberapa area sebagai berikut :
• Design Control Environment yang memadai meliputi seluruh entitas dalam Holding Company.
• Risk Assessment yang dilakukan
untuk seluruh aktivitas dalam setiap entitas dalam Holding Company
sehingga dapat mempebaiki
kelemahan control yang ada saat ini. • Evaluasi atas kualitas internal
control oleh Internal Auditor atas
seluruh aktivitas operasional Holding
Company
Tanggung Jawab Internal Auditor pada Holding Company meliputi beberapa hal,
antara lain :
• Memiliki pemahaman yang memadai
atas struktur organisasi Holding
company untuk entitas yang ada,
termasuk mengidentifikasi entitas dengan tingkat risiko yang signifikan • Memiliki pemahaman yang memadai
atas aktivitas operasional atas seluruh
entitas dalam Holding Company. • Menyusun dan terlibat dalam
pembuatan audit approach bagi
seluruh entitas dalam Holding Company.
Melakukan evaluasi yang independen dan memberikan
masukan yang bernilai tambah atas kualitas Internal Kontrol pada Holding Company
“Internal Audit”
Unit yang berfungsi secara independen dan dibentuk oleh Direksi pada level Holding Company serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem Internal Control perusahaan.
Membentuk Internal Audit Bagi Subsidaries untuk meningkatkan
Audit Coverage serta Implementasinya
10
• Internal Auditor Holding Company berkolaborasi
dengan Internal Auditor Subsidiaries dalam
melakukan assessment dan evaluasi atas kecukupan Internal Control pada entitas perusahaan anak dan atau perusahaan afiliasi.
• Internal Auditor Holding Company memberikan guidance atas implementasi audit approach yang digunakan dalam evaluasi kualitas Internal Control oleh Internal Auditor subsidiaries
• Setiap Internal Auditor dalam subsidiaries
melakukan audit di masing – masing entitas serta
mengkonsolidasikan hasilnya kepada Internal Auditor di Holding Company.
Proses internal auditing mengimplementasikan risk based/focus audit yaitu menetapkan prioritas audit melalui assesement risiko atas nature bisnis setiap operasional usaha atas setiap entitas yang ada dalam HoldingCompany.
Establishing its own internal audit division on subsidiaries to improve audit coverage
Implementing Effective and Efficient Internal Audit
Membentuk Internal Auditor bagi entitas bagi subsidiaries (anak Perusahaan) selain yang telah ada dalam Holding
Company untuk bersinergi dalam meng-cover seluruh unit
dalam Group usaha.
• Melakukan formulasi atas rencana audit Holding Company dan subsidiaries, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan profil risiko bisnis setiap entitas yang ada dalam group usaha.
• Internal Auditor dari Holding Company melakukan
audit rutin secara periodic dan audit khusus (jika diperlukan) atas aktivitas operasional subsidiaries
mengacu kepada rencana audit periodik yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Dapat dilakukan Joint Audit jika terdapat isu – isu atas risiko – risiko yang signifikan pada aktivitas operasional dan non operasional di Subsidiaries atau perusahaan anak. Dalam hal ini, Internal Auditor
Holding Company bertindak sebagai Koordinator
Meningkatkan kualitas Monitoring dan Supervisi Senior Management
melalui Laporan Internal Audit
• Internal Auditor Holding Company berkolaborasi
dengan Internal Auditor Subsidiaries dalam
menyampaikan Laporan secara periodic kepada
Senior Management secara langsung atau melalui
Komite Audit terkait dengan summary atas hasil pelaksanaan audit dan status/progress implementasi dari Action Plan Management dalam Holding
Company.
• Disamping itu, Internal Audit Holding Company
juga menyampaikan progress pelaksanaan audit khusus (diluar audit plan) dalam seluruh entitas yang
ada dalam group usaha sebagai tambahan informasi bagi Senior Management.
Internal Audit harus memiliki mekanisme pemantauan yang memadai atas progess implementasi arahan management sehingga berdampak pada perbaikan Internal Kontrol Holding Company secara keseluruhan
Reports from and to Internal Audit to
strengthen Senior Management’s Monitoring and supervision of operational risk level/status
Internal Audit Must Establish a follow up process to monitor and ensure Management actions have been effectively implemented
Pelaporan secara periodic kepada Senior Management dapat memberikan evaluasi atas kualitas internal control yang sedang berjalan saat itu dan memberikan rekomendasi atas peningkatan/ perbaikan atas area yang berisiko.
• Internal Auditor dari Holding Company melakukan
pemantauan rutin secara periodic atas progress penyelesaian management action termasuk atas hasil pemeriksaan pada subsidiaries dan
menyampaikan statusnya kepada Senior Management.
• Disamping itu, Internal Audit juga melakukan
pemantauan atas penyelesaian rekomendasi dari eksternal regulator (jika ada) untuk dapat
memenuhi aspek kepatuhan pada ketentuan atau regulasi yang berlaku