• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... iii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... iii"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

1

Kecamatan Ujungberung

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...i DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi C. Landasan Hukum D. Ruang Lingkup 1 1 3 13 14 BAB II : PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN

KINERJA

A. Indikator Kinerja Utama B. Rencana Strategis

C. Strategi dan Arah Kebijakan D. Rencana Kinerja Tahunan

15 15 16 26 29 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Kinerja B. Capaian Indikator Kinerja utama C. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis D. Analisis Pencapaian Kinerja

36 37 39 41 43 BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN :

Lampiran I : Form Rencana Stratejik (RS);

Lampiran II : Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT); Lampiran III : Form Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK); Lampiran IV : Form Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).

(2)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

2

Kecamatan Ujungberung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Ujungberung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada

(3)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

3

Kecamatan Ujungberung

lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Ujungberung Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

B. Gambaran Umum Kecamatan

Paradigma pemerintah daerah yang mengacu kepada undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 telah merubah peran pemerintah Kecamatan dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang di masa lalu terbatas kepada tugas pembantuan. Sekarang tugas dan fungsi Camat telah diatur sedemikian rupa dalam ketentuan Pasal 126 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

(4)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

4

Kecamatan Ujungberung

Pemerintahan Daerah, dimana Kecamatan sebagai Perangkat Daerah berperan sebagai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat pada tingkat kewilayahan. Tugas pokok dan fungsi Camat lebih strategis yaitu melaksanakan sebagaian kewenangan Pemerintah Kota yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Dengan dilaksanakannya pelimpahan sebagian kewenangan kepada Kecamatan, maka diharapkan penyelenggaraan pemerintahan dapat dilaksanakan lebih efisien serta didukung adanya pembagian tugas dan tanggung jawab antara Pemerintah Kota dan Pemerintah Kecamatan. Dimasa depan Tugas Pemerintah Kota lebih difokuskan kepada persoalan yang strategis yang bersifat makro.

Sedangkan persoalan teknis kewilayahan, termasuk didalamnya penyelesaian persoalan-persoalan kemasyarakatan dapat diselesaikan oleh para Camat.

Pelimpahan sebagian kewenangan kepada Camat mengindikasikan adanya otoritas dan kapasitas Camat untuk :

1. Melakukan identifikasi potensi local di wilayahnya masing-masing sekaligus strategi mengembangkannya;

2. Memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus kewenangan yang telah dilimpahkan;

3. Memiliki kemampuan untuk mendinamisasi aktivitas dan kreativitas warga di wilayahnya;

4. Mampu melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan; 5. Melaksanakan fungsi pelayanan serta pemberdayaan masyarakat

dengan prinsip tepat sasaran dan tepat manfaat.

(5)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

5

Kecamatan Ujungberung

kewenangan yang bersifat internal, yakni kewenangan Camat unuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pemerintah secara utuh, termasuk didalamnya kewenangan yang menyangkut masalah-masalah kepegawaian, barang daerah dan juga pengelolaan keuangan (APBD) serta kewenangan yang bersifat eksternal, yakni kewenangan yang menyangkut pelaksanaan tugas pembinaan dan koordinasi kemasyarakatan secara utuh, antara lain tugas untuk mengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat, sekaligus dapat melakukan tindakan nyata sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Secara geografis wilayah Kecamata Ujungberung terletak di sebelah Timur Kota Bandung, sesuai peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang perubahan batas wilayah kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten daerah tingkat II Bandung Kecamatan Ujungberung yang terletak disebelah timur kota , mempunyai luas wilayah 661,258 Ha, terdiri atas 5 kelurahan, 58 Rukun Warga, dan 305 Rukun Tetangga. Batas wilayah Kecamatan Ujungberung adalah sebagai berikut :

A. Sebelah Utara : Kecamatan Cilengkrang Kab. Bandung. B. Sebelah Timur : Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

C. Sebelah Selatan : Kecamatan Cinambo Kota Bandung. D. Sebelah Barat : Kecamatan Mandalajati kota Bandung.

Jumlah penduduk Kecamatan Ujungberung, berdasarkan data kependudukan bulan Desember 2014 adalah 64.654 jiwa terdiri atas 17.903 umpi, yang dikelompokan juga berdasarkan jenis kelamin, agama, dan mata pencaharian (sebagaimana tabel berikut ini).

(6)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

6

Kecamatan Ujungberung

TABEL 1

DATA PENDUDUK KECAMATAN UJUNGBERUNG BERDASARKAN JENIS KELAMIN

No Kelurahan Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa)

1. 2. 3. 4. 5. PASIR ENDAH CIGENDING PASIR WANGI PASIR JATI PASANGGRAHAN 5.535 6.181 6.482 7.852 7.188 5802 6.418 6.283 7.177 7.419 11.337 12.599 12.765 15.029 14.4607 JUMLAH 3.3238 33.099 66.337

Sumber : Laporan kecamatan Ujungberung bulan Desember 2014

Jumlah penduduk berdasarkan pemeluk agama adalah sebagai berikut :

TABEL 2

DATA PENDUDUK KECAMATAN UJUNGBERUNG BERDASARKAN AGAMA

No Agama Jumlah (Jiwa) Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA LAIN-LAIN 65113 754 360 67 73 - JUMLAH 66.367

(7)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

7

Kecamatan Ujungberung

Sumber : Lap. Kecamatan Ujungberung bulan Desember 2014 Di samping itu, Kecamatan Ujungberung mempunyai sarana

perekonomian yang menggerakan denyut kehidupan masyarakat sekitar, yaitu antara lain:

TABEL 3

SARANA PEREKONOMIAN

No Sarana Perekonomian Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. Pasar Tradisional Toko/Kios Koperasi Bank

Usaha Kecil Sektor Informal Perusahaan 1 138 28 10 235 153 JUMLAH 360

Sumber : Lap. Kecamatan Ujungber bulan Desember 2014

Sarana penting yang ada di wilayah Kecamatan Ujungberung adalah sebagai berikut:

1. Puskesmas berjumlah 1 buah; 2. Poliklinik Umum berjumlah 6 buah; 3. Rumah Bersalin berjumlah 4 buah; 4. Apotek berjumlah 6 buah;

5. Posyandu berjumlah 63 buah.

Produk unggulan Kecamatan Ujungberung yang sudah menjadi sentra di Kota Bandung adalah produk Bunga Plastik (bonsai

(8)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

8

Kecamatan Ujungberung

Interior), pemasaranya sudah sampai Luar Negri, recal ( Dudukan Al-Quran ), pakaian jadi,Cistik dan Makroni di Kelurahan Cigending , Peci/Kopiah, sandal, bordir, tas, dan awug di kelurahan Pasir Endah. Lukisan di kelurahan Pasir Jati. Kripik singkong, sumbu kompor, sel karet Mobil di kelurahan Pasanggrahan.

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD) Kelurahan dan Kecamatan dan kedudukan kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin, oleh camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Kecamatan Ujungberung mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemerliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; g) melaksanaan pelayanan ketatausahaan Kecamatan.

(9)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

9

Kecamatan Ujungberung

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Sedangkan uraian tugas masing-masing unit organisasi pada Kecamatan Ujungberung Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sebagai berikut :

1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok, Camat mempunyai fungsi :

a. mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b. mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum;

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang- undangan;

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan Ujungberung dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:

1. Sekretaris Kecamatan, membawahi: a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub bagian Program dan Keuangan 2. Seksi-seksi sebagai unsur Lini terdiri dari :

a. Seksi Pemerintahan

(10)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

10

Kecamatan Ujungberung

c. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

d. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup e. Seksi Pelayanan

3. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Lurah, membawahi

a. Sekretaris Kelurahan b. Seksi Pemerintahan c. Seksi Kemasyarakatan

d. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup e. Seksi Pelayanan

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini: a.

b.

(11)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

11

Kecamatan Ujungberung

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 maka Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan sebagai berikut:

1) Camat

Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Camat mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat

b. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum

c. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundang-undangan

d. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas

e. Membina Pelayanan Umum Pemerintahan Kelurahan diwilayah Kerjanya

2) Sekretaris Kecamatan; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan;

b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan kelurahan;

c. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi;

(12)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

12

Kecamatan Ujungberung

Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

3) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok SeksiPemerintahan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan; b. pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tentangga;

c. pelayanan administrasi pertanahan;

d. pembinaan administrasi pemerintahan Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban, untuk melaksanakan tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban;

b. pembinaan ketentraman dan ketertiban; c. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

d. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan

(13)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

13

Kecamatan Ujungberung

f. pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman da ketertiban. 5) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan;

b. inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan; c. inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal; d. pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat

Kecamatan dan Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasidan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan

kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan

6) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugaspokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;

b. fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah.

c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas

(14)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

14

Kecamatan Ujungberung

umum dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

7) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. pelayanan data dan informasi Kecamatan;

c. pelayanan administrasi kependudukan; d. pelayanan administrasi umum lainnya;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

8) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

b. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta

(15)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

15

Kecamatan Ujungberung

pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan

c. pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

9) Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang keuangan dan program, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan;

b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan;

c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; dan

d. pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan.

10) Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan Walikota kepada Lurah, dalam melaksanakan tugas pokok Lurah mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;

b. pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan rakyat;

(16)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

16

Kecamatan Ujungberung

d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

e. pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan lingkungan hidup; dan

f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

11) Sekretaris Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kesekretariatan, untuk melaksanakan tugas pokok Sekretaris Lurah mempunyai fungsi: a. penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan

Kelurahan;

b. penyusunan rencana program dan kegiatan Kelurahan; c. pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian; d. pengkoordinasian kegiatan seksi di Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kelurahan dengan Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan Kelurahan.

12) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pemerintahan; b. fasilitasi penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun

Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);

c. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan ketentraman dan ketertiban;

d. pembinaan ketentraman dan ketertiban; e. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

f. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pemerintahan dengan Instansi Terkait; dan

(17)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

17

Kecamatan Ujungberung

g. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

13) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan materi bahan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;

b. fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas

umum dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

14) Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup kemasyarakatan;

b. inventarisasi potensi bidang kemasyarakatan; c. inventarisasi dan Fasilitasi bidang pendidikan;

(18)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

18

Kecamatan Ujungberung

Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

f. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana;

g. inventarisasi dan fasilitasi ketahanan pangan;

h. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

i. pelaporan pelaksanaan lingkup kemasyarakatan.

15) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pelayanan, ntuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. pelayanan data dan informasi Kelurahan;

c. pelayanan administrasi kependudukan; d. pelayanan administrasi umum lainnya;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

16) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Kecamatan dan Kelurahan terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

Setiap Kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Walikota atas usul Camat untuk Kecamatan dan Lurah untuk Kelurahan.

Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan

(19)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

19

Kecamatan Ujungberung

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Isu Strategis

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi ada beberapa klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Ujungberungl, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Ujungberung dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Ujungberung sebagai berikut :

1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 = 2.93

2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar 42,55

3. Pelimpahan sebagian kewenangan Walikota kepada Camat belum disertai dengan adanya juklak dan juknis;

4. Dalam pelaksanaanya, perencanaan pembangunan lewat musrenbang masih belum tepat waktu/ belum sesuai jadwal yang di tetapkan. Hal ini karena proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan serta sulitnya menjalin dan mengatur koordinasi antar Instansi dalam urusan perencanaan;

5. Belum tersedianya data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan; 6. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program –

(20)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

20

Kecamatan Ujungberung

dokumen perencanaan;

7. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan;

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Ujungberung dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Ujungberung, sebagai berikut:

1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 60 %

2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 75 %

3. Realisasi program dan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik hasil musrenbang Kecamatan 30 %

4. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan

5. Rata-rata peningkatan swadaya murni masyarkat sebesar 5 % (data tahun 2009 = Rp4.146.291.932 tahun 2013 = Rp. 19.374.736.500.

6. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 7. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 8. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 9. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

10. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

11. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Sekretariat Daerah, sebagai berikut

(21)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

21

Kecamatan Ujungberung

2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Ujungberung sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok adalah factor internal dan eksternal Kecamatan Ujungberung, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung antara lain :

1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.

2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung adalah :

1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2. Tuntutan dan Aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang seringkali saling bertentangan. Dan hal tersebut harus ditampung dan diperhatikan;

3. Masih adanya aparat pemerintah dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan partisipatif;

(22)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

22

Kecamatan Ujungberung

4. Bervariasinya tingkat pendidikan, social ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola piker dan pola tindakan dari masyarakat di kecamatan Ujungberung;

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dalam kurun waktu 2013-2018, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman

(23)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

23

Kecamatan Ujungberung

terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and

public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam

kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai „pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Ujungberung dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh

(24)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

24

Kecamatan Ujungberung

unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan prima perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management

system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung

terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan

(25)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

25

Kecamatan Ujungberung

Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas prima (primaic accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

E. Landasan Hukum

LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

(26)

LAKIP (Nama SKPD) Kota Bandung Tahun 2014

26

Kecamatan Ujungberung

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

E. Sistematika

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2014 adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

(27)

27

Kecamatan Ujungberung

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum Reviu

Untuk menggambarkan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Ujungberung Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, diperlukan data dan informasi yang relevan dengan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Ujungberung Kota Bandung secara memadai, serta menetapkan target kinerja tujuan dan sasaran yang optimal dan terukur (kuantitatif maupun kualitatif) serta merencanakan tahapan pencapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan kemampuan, dengan demikian Sekretariat Daerah Kota Bandung sedang merencanakan keberhasilan bukan merencanakan kegagalan. Uraian tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Kecamatan Ujungberung Kota Bandung pada periode Tahun 2013-2018, secara rinci diuraikan pada tabel berikut :

(28)

28

Kecamatan Ujungberung

TABEL 2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2013-2018

NO

. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN 1 TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan Kelurahan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat NILAI 2,93 3,20 3,35 3,40 3,50 2 Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraa n Tugas Umum Pemerintahan 2. Capaian Kinerja Tugas Umum Pemerin tahan Bidang pemerintahan NILAI 0,80 0.90 0,92 0,95 1,00 Bidang perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, NILAI 0,90 0,92 0,93 0,95 1,00 Bidang Pendidikan dan kemasyarakatan NILAI 0,89 0,92 0,93 0,95 1,00 Bidang ketentraman NILAI 0,98 0,98 0,98 0,98 1,00

(29)

29

Kecamatan Ujungberung NO

. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) dan ketertiban Bidang pelayanan NILAI 1,10 1,15 1.20 1,25 1,25 3 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan fisik dan non fisik di kecamatan 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan fisik dan non fisik di kecamatan 3. Tingkat pelaksanaan inovasi lembaga kemasyarakatan kelurahan ( LKK )

SKALA SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI

4 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

4. Nilai AKIP Kecamatan

Nilai B = 70 B = 71 B = 73 75,1 A = A = 77

5. Ditindaklanjutinya

seluruh temuan bidang

keuangan % 100 100 100 100 100

6. Tertib administrasi

barang/asset daerah di

(30)

30

Kecamatan Ujungberung

Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan sebagaimana diamanatkan dalam PP 19 Tahun 2007 tentang Kecamatan dan atau berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sampai saat ini belum ada alat ukur atau instrument pengukuran yang dikembangkan secara khusus untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaannya, sehingga diperlukan alat ukur / instrument / tools pengukuran kinerja TUP Kecamatan.

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi: a. Menggoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang undangan;

d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan/atau yang belum dapat

Dalam kerangka akuntabilitas kinerja pengukuran kinerja Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan dapat dilakukan dengan metoda pengukuran secara terstruktur untuk mengetahui capaian kinerja berdasarkan bidang tugas atau Kepala Seksi yang ada di Kecamatan Ujungberung dan selanjutnya dapat diakumulasi untuk mengetahui capaian kinerja TUP pada tingkat Kecamatan.

Alat ukur (Tools) yang dikembangkan untuk mengukur TUP Kecamatan berupa tabel pengukuran yang terdiri dari kolom isian dan perhitungan menggunakan format Microsoft Excel meliputi :

1. Bidang Tugas Umum Pemerintahan / sesuai jumlah Kepala Seksi pada Kecamatan

2. Indikator Kinerja (Outcome) Program/Kegiatan

3. Jumlah Indikator kegiatan pada setiap bidang / Kasi (pembagi) 4. Target kinerja Kegiatan Kepala Seksi Kecamatan / Kelurahan 5. Satuan Indikator Kinerja

(31)

31

Kecamatan Ujungberung

6. Capaian Kinerja Tahun berkenaan

7. Hasil perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja

8. perbadingan capaian kinerja dengan nilai pembagi (jumlah indicator pada setiap TUP)

9. Akumulasi Capaian Kinerja Kepala Seksi (= ∑ tiap bidang) 10. Penjumlahan seluruh bidang / Kasi (∑ Seluruh bidang)

11. Prosentase perbadingan ∑ nilai kinerja seluruh bidang dengan jumlah bidang tugas / seksi yang di ukur

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kecamatan Ujungberung Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Ujungberung Kota Bandung Nomor 900/Kep.36-Kec Uber/2013 tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Ujungberung Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Ujungberung Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Ujungberung Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Ujungberung Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Ujungberung

(32)

32

Kecamatan Ujungberung

Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah:

“Mewujudkan Kecamatan Ujungberung sebagai Mitra Utama dalam

Pengembangan Kawasan Timur Kota Bandung Tahun 2018 Melalui Pelayanan Prima”

Dalam pernyataan visi tersebut terdapat kata-kata kunci sebagai berikut:

1. Kecamatan Ujungberung

Kecamatan Ujungberung adalah salah satu Kecamatan di Kota Bandung berupaya untuk mewujudkan kehidupan sosial yang kondusif di Kecamatan Ujungberung membutuhkan apratur Kecamatan Ujungberung yang profesional dan bertanggung jawab terhadap tupoksinya.

2. Mitra utama

Mitra utama (Main Partners) artinya teman, sahabat kawan kerja dengan kondisi yang lebih utama, karena mitra utama (Main Partners) itu tidak cukup rekann kerja saja, maka visi ini mendorong aparatur untuk bertindak, berperilaku, melayani masyarakat dan hal-hal yang mengatas-namakan Kecamatan Ujungberungl selalu “MITRA UTAMA”, di Kota Bandung untuk mendukung perwujudan Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara” atau mitra utama diantara Kota di Provinsi Jawa Barat maupun di tingkat Nasional. Dan “HEBAT” ( Hidup, Edukatif, Bersih, Aman dan Taqwa ) menjadi motto juang Aparatur dan masyarakat di Kecamatan ujungberung untuk berkiprah dalam mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

(33)

33

Kecamatan Ujungberung 3. Pengembangan kawasan timur

upaya Kecamatan Ujungberung untuk memenuhi keinginan dan harapan

dari masyarakat Ujungberung agar tercipta kehidupan sosial yang kondusif di wilayah Ujungberung.

4. Pelayanan prima (costumer service)

Secara umum pelayanan prima (customer service) diartikan sebagai segala upaya untuk memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan harapan (expectation) masyarakat / pelanggan.

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima

b. Meningkatkan kinerja pemeritah Kecamatan Ujungberung secara Efektif, transparan dan akuntabel.

Untuk dapat merealisasikan Visi dan Misi tersebut diatas, Kecamatan Ujungberung Kota Bandung sebagai unsur dari pemerintah Kota Bandung menentukan kualitas pelayanan publik Kota yang didukung oleh aparatur Kecamatan dan Kelurahan dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya dituntut untuk :

1. Konsisten, yaitu suatu sikap dan perilaku aparatur yang tidak berubah terhadap suatu kesepakatan dalam implementasi kebijakan. Nilai Konsisten bagi aparatur merupakan hal yang sangat penting, karena Inkonsistensi akan menyebabkan tidak dapat diterapkannya standar-standar pelayanan yang harus dipedomani, yang pada akhirnya akan menghambat mekanisme penyelenggaraan pemerintahan;

2. Kreatif, yaitu setiap anggota organisasi harus mempunyai kemampuan dalam melakukan terobosan-terobosan sebagai upaya meningkatkan pelayanan dalam mendayagunakan kewenangan serta dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pelayanan dengan tetap berpegang kepada koridor dan normatif yang ada, mengingat arus perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat;

3. Objektif, yaitu dalam melakukan pemecahan masalah dalam tugas dan pelayanan didasarkan atas data dan informasi sehingga perumusan kebijakan dan keputusan pelayanan yang dihasilkan mampu menjawab permasalahan yang ada. Dalam hal pemberian pelayanan kepada

(34)

34

Kecamatan Ujungberung

masyarakat harus berlandaskan kepada norma dan standar yang berlaku dengan tidak membeda-bedakan pelayanan secara parsial sehingga dapat menciptakan tertib dan optimalisasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan;

4. Loyalitas, yaitu setiap anggota organisasi harus memiliki integritas, disiplin dan pengabdian yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta dalam mengemban visi dan misi organisasi dengan berorientasi kepada kredibilitas dan kapabilitas individu, sehingga optimalisasi pencapaian hasil yang diharapkan dapat terwujud.

Dengan adanya konsistensi, kreatif, objektif dan loyalitas di dalam segenap aparatur di lingkungan Kecamatan Ujungberung Kota Bandung diharapkan dapat serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai unsur staf dalam merumuskan kebijakan Pimpinan serta melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indicator dan target Kecamatan Ujungberung. Kota Bandung sebagai berikut :

(35)

35

Kecamatan Ujungberung

Tabel 2.2.

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Kecamatan Ujungberung Kota Bandung

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA satuan 2014 TARGET KINERJA PADA TAHUN 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Ujungberung 1.1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan dan Kelurahan Se Kecamatan Ujungberung

1.1.1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat Nilai 77 80 82 85 87

1.1.2 Presentase Keluhan/Pengaduan pelayanan administrative yang

ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100

1.1.3 Nilai Standar kepatuhan

pelayanan Publik versi ombudsman

RI Nilai 850 850 870 880 900 1.2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 1.2.1 Prosentase Pelayanan

administrasi kependudukan tepat

waktu % - 80 81 83 85

1.2.2 Prosentase waktu pelayaa Administrasi umum lainya tepat

waktu % - 80 81 83 85

1.2.3. Prosentase Kelurahan yang

memenuhi standar kreteria baik % - 80 80 80 100

1.2.4 Prosentase RW Juara

% - 70,68 74,13 81,03 84.48 1.2.5 Prosentase lembaga

kemasyarakatan aktif % - 73,33 80.00 86,66 93,33

1.2.6 Rasio Anggota Linmas

(36)

36

Kecamatan Ujungberung

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA satuan 2014 TARGET KINERJA PADA TAHUN 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 2.1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

2.1.1 Nilai AKIP Kecamatan nilai 53 75 77 79 80

2.1.2 Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang

(37)

37

Kecamatan Ujungberung B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 090/Kep.-Bag.Orpad/2014 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung dan Indikator Kinerja Utama SKPD Tahun 2013-2018.

Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Kecamatan Ujungberung Kota Bandung tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Indikator Kinerja Utama

Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2014

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

PENJELASAN ALASAN FORMULASI / RUMUS PERITUNGAN SUMBER DATA 1 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai Sesuai Amanat UU No.25/2009 ttg Pelayanan publik dan PP 19/2008 ttg Kecamatan maka Kecamatan sebagai lembaga pelayanan public berorientasi pada Kepuasan masyarakat melaui pengukuran kepuasan pelayanan dimana masyarakat yang dimaksud adalah warga masyarakat Kecamatan Sesuai dengan SK Menpan No.16 Tahun 2014 tentang survey kepuasan masyarakat Hasil survey 2 Meningkatnya Kinerja Penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Dapaian Kinerja Umum Pemerintah an Nilai Sesuai amanat UU No. 25/2009 ttg Pelayanan Publik dan PP 19/2008 ttg Kecamatan maka Rata-rata capaian kinerja 5 (lima) Bidang/Seksi di Kecamatan /Kelurahan Kecamata n

(38)

38

Kecamatan Ujungberung

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

PENJELASAN ALASAN FORMULASI / RUMUS PERITUNGAN SUMBER DATA Kecamatan sebagai lembaga pelayanan publik berorientasi pada kepuasan masyarakat melalui pengukuran kepuasan pelayanan dimana masyarakat yang dimaksud adalah warga masyarakat Kecamatan 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kineja Kecamatan Nilai evaluasi AKIP Kecamatan Nilai Sesuai Amanat Perpres No 29 Tahun 2014 ttg SAKIP maka Kecamatan sebagai instansi pemerintah berorientasi pada akuntabilitas kinerja yang hasilnya diperoleh melalui evaluasi AKIP berdasarkan Permenpan No. 20 tahun 2013 ttg juklak Evaluasi AKIP Sesuai dgn Permenpan No.20/2013 Juklak evaluasi AKIP Hasil evaluasi AKIP oleh inspektora t Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yg ditindaklaju ti % Sesuai amanat pemendagri 13 /2006 ttg pengelolaan keuangan daerah maka Kecamatan harus melakukan tertib administrasi keuangan Temuan BPK/Inspektor at bidang keuangan yang ditindaklajuti dari seluruh jumlah Temuan BPK/Inspektor at bidang keuangan pada tahun berjalan Berita acara penyelesai an tindak lanjut temuan BPK/ inspektora t Prosentase Tertib Administras i Barang / asset daerah % Sesuai amanat pemendagri 17/2007 ttg pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah maka diperlukan tertib adminsitrasi/ pengelolaan barang/ asset kecamatan Kesesuaian / kecocokan barang / asset kecamatan dengan asset di Simda Barang tingkat Kota Bandung (DPKAD) Hasil rekonsilias i barang dengan Simda Barang di DPKAD

(39)

39

Kecamatan Ujungberung

C. Perjanjian Kinerja 2014

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Ujungberung Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.4.

Perjanjian Kinerja Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik kecamatan dan kelurahan sekecamatan Ujungberung 1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 77 2. Prosentase keluhan/ pengaduan pelayanan administrative yang ditindaklanjuti 100 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan public versi ombudsman RI 850 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan 4. Prosentase Pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu - 5. Prosentase Waktu pelayanan adm. Umum lainya tepat waktu

(40)

40

Kecamatan Ujungberung

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

6. Prosentase Kelurahan yang memenuhi

standar kreteria baik

-

7. Prosentase RW Juara -

8. Prosentase Lembaga

Kemasyarakatan Aktif -

9. Rasio Anggota Limas -

3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan 10. Nilai AKIP Kecamatan 53 11. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100%

2.2. Perencanaan Strategis Hasil Reviu

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil reviu tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Kecamatan Ujungberung 2014, sebagai berikut :

(41)

41 Kecamatan Ujungberung Tabel 2.5. PERJANJIAN KINERJA SKPD : KECAMATAN UJUNGBERUNG TAHUN ANGGARAN : 2014 NO. SASARAN

STRATEGIS IKU / INDIKATOR KINERJA

SATU AN TAR GET 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik kecamatan dan kelurahan se kecamatan Ujungberung

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 77

Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

Nilai 850 2 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Prosentase waktu pelayanan admini- strasi kependudukan tepat waktu

% -

Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainya tepat waktu

% -

Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% -

Prosentase RW Juara % -

Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

% -

Rasio Anggota Linmas Rasio -

3.

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

Nilai Akip Kecamatan Nilai 53

Presentase temuan CBPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100

Program Anggaran

1. Program Peningkatan peran kecamatan dan kelurahan

Rp. 3.288.977.080 (APBD Kota Bandung)

2. Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan

Rp. 0

3. Program Peningkatan

Pembangunan system pelaporan capaian Kinerja dan keuangan

Rp. 62.500.0000 (APBD Kota Bandung)

(42)

42

Kecamatan Ujungberung

Tabel 2.6

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 KECAMATAN UJUNGBERUNG

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TARGET TRIWULAN I II III IV 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik kecamatan dan kelurahan se kecamatan Ujungberung Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 77 - - - 77 Prosentase Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI Nilai 850 - - - - 2 Meningkatnya kinerja penyelenggara an Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan Prosentase waktu pelayanan admini- strasi kependudukan tepat waktu % - - - - - Prosentase waktu pelayanan administrasi umum lainya tepat waktu

% - - - - -

Prosentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% - - - - -

Prosentase RW Juara % - - - - -

Prosentase Lembaga kemasyarakatan Aktif

% - - - - -

Rasio Anggota Linmas Rasio - - -

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

Kecamatan

Nilai Akip Kecamatan Nilai 53 - - - 53

Presentase temuan CBPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 Bandung, Maret 2015 CAMAT UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG Drs. T A U F I K Pembina Tk. I NIP. 19611104 198101 1 003

(43)

43

Kecamatan Ujungberung

A. Rencana Strategis Hasil Reviu

Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Kecamatan Ujungberung Tahun 2013-2018.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain :

1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

 Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing.

 Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

 Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

 Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

 Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya

 Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja

 Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja.

Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel berikut :

(44)

44

Kecamatan Ujungberung

Tabel 2.7.

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Hasil Reviu Kecamatan Ujungberung Kota Bandung

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat Nilai 77 80 82 85 87

2. Persentase Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI Nilai 850 850 870 880 900

2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

1. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % - 80 81 83 85

2. Persentase waktu pelayanan adm.

Umum lainnya tepat waktu % - 80 81 83 85

3. Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % - 80 80 80 100

4. Persentase RW Juara % - 70,68 74,13 81,03 84,48 5. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % - 73,33 80 86,66 93,33

6. Rasio Anggota Linmas Rasio - 1,2:1 1,3:1 1,4:1 1,5:1

2 Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja 3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kecamatan

1. Nilai AKIP Kecamatan Kriteria 53 75 77 79 80 2. Persentase temuan

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

Penyusunan LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Tahun 2020 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan

Penyusunan LKIP Dinas Pangan Dan Pertanian Kota Bandung Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

Penyusunan LKIP Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2019 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

Metode yang digunakan dalam perencanaan ini menggunakan pengukuran parameter teknik metode QFD, penerapan ilmu ergonomi, pengolahan antropometri, uji validitas dan

Sebagai pembatas pada kawasan ini adalah: (i) lokasi berada pada lahan yang mempunyai kondisi pergerakan arus dan gelombang yang pada musim tertentu (musim selatan) bersifat

Pemilihan desain pengaman pantai yang sesuai tentunya akan sangat membantu untuk mencegah dan meminimalisir kemungkinan terjadi adanya abrasi dan erosi yang lebih