• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT DAN ALARM PADA BTS SIEMENS TELKOMSEL Aditya Wibowo (L2F606002)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT DAN ALARM PADA BTS SIEMENS TELKOMSEL Aditya Wibowo (L2F606002)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANGKAT DAN ALARM PADA BTS SIEMENS TELKOMSEL

Aditya Wibowo (L2F606002)

Abstrak

Dunia komunikasi seluler sudah berkembang sedemikian pesatnya. Hampir setiap orang

sudah memiliki handphone sendiri-sendiri. Jarak yang jauh seakan tak ada rasanya. Namun

kesemuanya itu hanya dapat terwujud dengan adnya BTS (Base Transceiver Station). BTS merupakan

suatuperangkat pengirim dan penerima sinyal frekuensi GSM. BTS memiliki dua bagian yaitu tower

dan shelter. PT. Telkomsel Region V Jateng dan DIY menggunakan BTSE (Base Transceiver Station

Equipment) tipe BS 240 dan BS 240 XL untuk mengirim dan menerima sinyal.

Penggunaan BS 240 dan BS 240 XL Siemens merupakan salah satu upaya dari Telkomsel

untuk semakin memperluas jaringan. Perangkat ini memiliki bagan-bagian khusus yang memiliki

fungsi yang berbeda-beda, seperti perangkat komputer. Perangkat BS 240 dan BS240 XL terdiri dari

beberapa bagian antaralain : DUAMCO, CU, COBA, COSA, Combiner dll. BS 240 XL memiliki rak

yang lebih besar dari pada BS 240 sehingga bisa menampung lebih banyak traffic.

Kata kunci: BTS, BS 240/XL, GSM

Teknologi komunikasi diawali dengan

teknologi berbasis analog seperti PSTN.

Karena perkembangan zaman yang begitu

cepat, seorang pekerja dituntut untuk bisa

berkomunikasi tanpa harus diam di tempat

tertentu sperti di rumah. Hal inilah yang

melatar belakangi timbulnya teknologi mobile

communication (komunikasi bergerak). Yang

memungkinkan seseorang dapat melakukan

komunikasi dimana saja ia berada, bahkan

dapat berkomunikasi sambil bergerak. Salah

satu dari teknologiini adalah GSM (Global

System Mobile). PT Telkomsel merupakan

salah satu operator seluler yang ada di

Indonesia dangan berbasis teknologi GSM

900/1800 yang merupakan teknologi seluler

yang canggih, maka sangat penting bagi

mahasiswa untuk mengenal teknologi ini

sehingga menambah wawasan tentang sistem

transmisi pada GSM meliputi gambaran umum

yang ada pada PT Telkomsel.

Jenis GSM yang diaplikasikan di

Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu GSM 900

dan DCS 1800. Alokasi spektrum frekuensi

untuk GSM 900 terdiri dari dua dua buah

sub-pita masing-masing sebesar 25 MHz, antara

890 MHz – 915 MHz untuk uplink dan 935

MHz – 960 MHz untuk downlink. Sedangkan

spektrum frekuensi untuk DCS 1800 juga

terdiri atas dua buah sub-pita masing-masing

sebesar 75 MHz, antara 1710 MHz – 1785

MHz untuk uplink dan 1805 MHz – 1880 MHz

untuk downlink.

P

EMBATASAN

M

ASALAH

Karena begitu luas cakupan mengenai

Teknologi

telekomunikasi,

maka penulis

membatasi hanya pada perangkat serta alarm

pada bts.

GSM (GLOBAL SYSTEM for MOBILE

COMMUNICATION)

Gambaran Umum GSM

GSM adalah sebuah standar global untuk

komunikasi bergerak digital. GSM adalah

nama dari sebuah group standarisasi yang

dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk

menciptakan sebuah standar bersama telpon

bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada

daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini

banyak digunakan di negara-negara di dunia

(2)

Base Station Subsystem

Base

Station

Subsystem

(BSS)

merupakan bagian dari jaringan GSM yang

bertanggung jawab terhadap kontrol jaringan

radio, pembentukan hubungan antar stasiun

bergerak,

memproses

dan

mentranscode

pembicaraan, serta memanejemen mobilitas

MS.

Switch Subsystem Station (SSS)

SSS

menangani

masalah

penyambungan serta berisi data base yang

mendukung proses penyambungan tersebut.

SSS ini terdiri beberapa bagian :

1. MSC (Mobile Switching Centre)

2. VLR (Visitor Location Register)

3.

HLR (Home Location Register)

4.

AuC (Authentication Centre)

5.

EIR (Equipment Identity Register)

Network Management System

Network

Management

System

merupakan suatu sistem manajemen jaringan

yang tugas utamanya adalah menjaga

fungsi-fungsi sebagai berikut :

-

Pengoperasian

dan

pemeliharaan

terpusat (Centralized Operation nd

Maintenance).

-

Pengubahan

konfigurasi

jaringan

(Network Configuration Changes).

-

Kualitas

jaringan

dan

observasi

penggunaan (Quality Network and

Usability Observation)

Keuntungan sistem GSM

Sistem

seluler

GSM

memiliki

beberapa keuntungan, yaitu:

Kompabilitas GSM memungkinkan

untuk melakukan komunikasi dengan

sistem telepon lainnya.

GSM membuktikan keamanan dari

pelanggan dengan proses digitalisasi,

encoding,

dan

chipering

ketika

memancarkan sinyal melalui udara.

GSM menggunakan frekuensi radio

secara efisien.

Penggunaan Air Interface yang digital

dapat

menangkal

error

yang

diakibatkkan oleh noise.

Kualitas rata-rata dari pembicaraan

lebih baik.

Roaming internasional secara teknis

dimungkinkan ke seluruh negara yang

diinginkan.

Cakupan area layanan lebih luas dan

mudah berapatasi

Pengertian Base Transceiver Station (BTS)

BTS merupakan salah satu perangkat

GSM yang berfungsi untuk mengirim dan

menerima sinyal dari dan ke ponsel. Selain itu

BTS adalah komponen jaringan GSM yang

pertama kali koneksi dengan ponsel.

Base

Transceiver

Station

Equipment

(BTSE) BS 240/240 XL

Base Transceiver Station Equipment

(BTSE) merupakan perangkat utama dalam

sistem GSM. Hampir semua operator seluller

pasti memiliki perangkat ini di BTS nya.

Perangkat BTSE ini berfungsi sebagai media

untuk

menerima,

menyimpan

dan

mengirimkan sinyal informasi baik secara

uplink maupun downlink .

Untuk PT

Telkomsel

Area

V

Jateng

dan

DIY

menggunakan BTSE bermerk Siemens dengan

tipe BS 240 dan BS 240 XL.

BS 240/240 XL merupakan evolusi

baru dari base tansceiver station bermerk

Siemens, yang mempunyai pokok-pokok

sebagai berikut :

-

BS 240 mempunyai maksimal 24 TRX

dalam 3 rak (8 TRX pada tiap rak)

-

BS 240 XL mempunyai maksimal 36

TRX dalam 3 rak (12 TRX pada tiap

rak)

-

Merupakan persiapan orientasi masa

depan untuk GSM yang baru.

Base

station

ini

memungkinkan

beroperasi pada dual band yaitu band frekuensi

900 MHz dan 1800 MHz/ 1900 GSM.

(3)

Gambar 3. Tata Letak rak BS 240/XL

Arsitektur BS 240 dan BS 240 XL

BS 240 di desain untuk mencapai

koneksi yang baik antara board untuk melayani

dual band 900 MHz dan GSM 1800 MHz /

1900 MHz yang digunakan dalam sistem

komunikasi bergerak. Base station transceiver

terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

1.

Carrier oriented board (CU)

2.

Core board (COSA/COBA)

3.

Peralatan kombinasi

Carrier Unit (CU)

Carrier Unit memberikan semua sinyal

processing analog dan digital termasuk RF

power untuk carrier tunggal. Interface CU

dengan peralatan kombinasi pada satu sisi dan

dengan modul core board pada sisi yang lain.

Core board memberikan fungsi yang

lazim pada semua carrier dengan BS 240.

Carrier unit terdiri dari :

-

PATRX (power amplifier and

transceiver)

-

SIPRO (Signal Processing)

-

PSU (power supply unit)

Gambar dibawah ini menunjukan struktur

carrier unit (CU)dan bentuk CU pada BTSE

BS 240 dan BS 240 XL

Gambar 4. Bentuk fisik Carrier Unit (CU)

BTSE BS 240/240 XL

Gambar 5. Struktur Carrier Unit (CU) BTSE

BS 240/240 XL

Fungsi digital dari CU :

- Pemrosesan

sinyal

uplink

dan

downlink

(encoding,

chipering,

interleaving, burst information)

- Mengontrol RF pada PATRX

- Baseband sintesyzer hopping

- Control channel

- Control radio link

- Bagian yang relevan dari operasi dan

perawatan untuk carrier unit

- Link ke core melalui CC-link

COBA (Core Basis)/ COSA (Core

Sattelite)

Fungsi utama dari COBA adalah :

-

Control local untuk seluruh BTSE

-

Membangkitkan sistem clock

-

Menyediakan 8 Abis interface ke

BSC dan BTSE lain.

-

Routing data Abis ke maksimal 24

CU

Gambar berikut ini merupakan struktur dan

bentuk fisik COBA dan COSA pada BTSE BS

240 dan BS 240 XL.

(4)

Gambar 6. bentuk fisik COBA dan COSA

pada BS 240/240 XL

Gambar 7. Struktur COBA/COSA pada

BTSE BS 240/240 XL

Modul Kombinasi

DUAMCO

(Duplexer

Amplifier

Multicoupler)

DUAMCO x:y merupakan nama, x

menyatakan konektor transmit CU dan yang

menyatakan

konektor

antena.

Modul

DUAMCO x:y berisi filter duplex untuk

routing pemancaran dan penerimaan yang

mempunyai lebih dari satu konektor antena.

Bagian penerima dan pemancar dari filter

duplex menyediakan bagian substansial dari

filter band penerima dan pemancar.

Gambar 8. Modul DUAMCO

TMA (Tower Mounted Amplifier)

TMA terdiri dari 2 filter dupleks untuk

menyatukan pemancaran dan penerimaan ke

satu antena setelah penguatan dari sinyal yang

diterima DUAMCO/DIAMCO dalam hal ini

digunakan pada mode MUCO (multi coupler).

Pada mode MUCO, DIAMCO/DUAMCO

secara utama bekerja sebagai multi coupler

untuk membagi sinyal yang diterima untuk CU

berikutnya.

Gambar 9. Struktur TMA

HPDU (High Power Duplexer)

HPDU adalah modul RF yang dapat

digunakan untuk 2 konfigurasi :

- Hanya 2 antena per cell, menggunakan

FICOM

sebagai

antena

combiner

(pemersatu antena)

- Hanya 1 antena per cell, menggunakan

FICOM

(5)

- Menyaring seluruh sinyal yang masuk

pada rak

Mengumpan / memberi semua sinyal Tx

ke antena Tx atau Rx

Rack Master, Rack Extension, Service Rack

Untuk

BS

240,

extension

rack

disediakan untuk mengkonfirmasi site yang

besar sampai 24 TRx. Hal ini dilakukan

dengan menambahkan master rak dengan 2

slave rak yang dikontrol oleh master.

BS 240 dapat ditambahkan dengan

dengan 5 service pack yaitu battery backup,

converter AC/DC, peralatan microwave dan

peralatan

terminasi.

Service

rak

yang

dilengkapi dengan modul AC/DC disebut

service rak 1 (tipe 1) dan yang lain disebut

service rak 2 (tipe 2)

Sedangkan untuk BS 240 XL mampu

digunakan sampai dengan 36 TRx jika

ditambah dengan rack extension.

Gambar 10.

Master Rak dan Extension

Rak

Gambar 11. Service rak

Power Supply

Tegangan input utama untuk BS

240/240 XL dengan menggunakan :

- 48 V DC

- 400 V, 50 Hz, 3 fasa (3 x 230 V AC, 1

fasa)

- 207 V, 60 Hz, 2 fasa (2 x 120 V AC, 1

fasa)

Untuk BS 240, 2 frame dengan module

6 AC/DC dapat disimpan dalam service rack 1.

Maksimum 2 sistem batery yang dapat

dihubungkan pada AC/DC frame yang sama

dan 2 sistem tersebut harus mempunyai

kapasitas yang sama.

Banyaknya

module

AC/DC

yang

dibutuhkan tergantung pada konfigurasi BTSE

(CU, core, ACOM, dll), termasuk service rack

(peralatan link). Modul AC/DC di desain untuk

tegangan primer 230 V AC dan daya output

sebesar 720 W.

Data Teknis BS 240 dan BS 240 XL

BTSE BS 240 dan BS 240 XL

mempunyai

data

teknik

seperti

yang

ditunjukkan pada tabel berikut ini

Technic

al Data

BS-240 XL

BS-240

Carrier

per rack

12

8

Height

x width

x depth

2025 x 600 x

450 mm

1600 x 600 x

450

Volume

net

546 1

432 1

Weight

250 Kg

210 Kg

Operati

on acc.

To

ETSI 3.1 E

ETSI 3.1 E

Temper

ature

Range

-5

o

C to + 45

o

C -5

o

C to + 45

o

C

(includi

ng solar

radiatio

n)

Power

Supply

-48 V DC;

230/400 V AC

or 110/207 V

AC

-48 V DC;

230/400 V AC or

110/207 V AC

Max.

2,8 kW

1,8kW

(6)

Power

consum

ption

Output

power

GMSK

60

W

GMSK

60

W

GSM

850/900

8PSK

40

W

8PSK

40

W

Output

power

GMSK

40

W

GMSK 40 W

GSM

1800/19

00

8PSK

30

W

8PSK 30 W

Battery

backup

Up to 10

hours

Up to 10 hours

Microwa

ve

Hardwar

e

Included

Included

Alarm pada BTS

Pada BTS terdapat berbagai macam

alarm, alarm ini bertujuan jika terjadi

kerusakan, atau terjadi kesalahan akan segera

diperbaiki.

Gambar 12. alarm pada CU pada sisi DCS

Gambar 13. alarm CU pada sisi GSM

Gambar 14. Alarm DUAMCO

(7)

Kesimpulan

1. Teknologi GSM yangdigunaka oleh

Telkomsel

menggunakan

band

frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz

2. Pada prinsipnya terdapat 3 bagian

utama pada sistem GSM yaitu :

Switching Sub System (SSS)

Base Station System (BSS)

Operation

and

Maintenance

Center (OMC)

3. BS 240 dan BS 240 XL merupakan

peralatan pada BTS yang dapat

digunakan untuk melayani komunikasi

seluler dengan teknologi GSM pada

frekuensi 900 dan 1800 MHz

4. Bagian-bagian BTSE BS 240/L antara

lain,CU, COBA, COSA, DUAMCO,

TMA, power supply,fan dsb.

5. Base Transceiver Station merupakan

peralatan interface ke BSC, MS.

6. Pada dasarnya BS 240 dan BS 240 XL

adalah sama, yang membedakan hanya

jumlah kapasitas traffic yang dapat

ditampung

7. Pada BTS terdapat bermacam-macam

alarm dan alarm yang paling sering

muncul adalah alarm kerusakan pada

CU. Karena kesalahan pemasangan

ataupun hardware yang kurang baik.

Saran

1. Untuk menghindarkan shelter dari

kehilangan sebaiknya ditambah alarm

dan cctv untuk mengetahui siapa

pelakunya

2. Sebaiknya untuk shelter outdoor, kunci

di buat berlapis sehingga pelaku

kesulitan untuk membuka rak tersebut.

3. Sebaiknya pada saat penggantian CU

atau DUAMCO diperhatikan alarm

yang muncul sehingga tidak terjadi

kesalahan penggantian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mehrota, asha .1998. “ GSM System

Engineering”. London : Artech House

[2] Simanjuntak. Tiur.1993. Dasar-dasar

Telekomunikasi.

Bandung

:

Alumni

Universitas Diponegoro

[3] Suhana, dan Shiheki Shaji. 1991.

Buku pegangan Teknik Telekomunikasi.

Jakarta : Pradnya Paramita

[4] http://id.wikipedia.org

AdityaWibowo

(L2F606002)

dilahirkan

di

Semarang, 22 Maret

1988.

Menempuh

pendidikan di SD

Pendrikan Utara

03-04, SMP Negeri 30 Semarang, SMA Negeri 1

Semarang, dan sampai sekarang

masih

menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik

Elektro,

Fakultas

Teknik,

Universitas

Diponegoro

Semarang

Semester

VIII

konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Yuli Christiyono, ST.MT

NIP. 196807111997021001

Gambar

Gambar 1. skema jaringan GSM
Gambar 2. Bentuk rak 240/XL
Gambar 3. Tata Letak rak BS 240/XL  Arsitektur BS 240 dan BS 240 XL
Gambar  7.  Struktur  COBA/COSA  pada  BTSE BS 240/240 XL
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis laporan keuangan Bank Mega Syariah 2014 dan 2015 dengan menggunakan metode common size pada sisi aktiva, secara garis besar dapat dibedakan menjadi

Manfaat yang dapat diperoleh antara lain: (1) Memberikan informasi ilmiah terkait pemanfaatan copper slag sebagai material pengganti pada campuran paving block; (2)

Perangkat yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu RPP, buku petunjuk guru, buku siswa, lembar aktivitas siswa (LAS) serta tes kemampuan pemecahan masalah dan

Resep individu adalah resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Sistem ini biasanya digunakan oleh rumah sakit kecil dan atau rumah sakit pribadi, karena memudahkan cara

Alhamdullilah, Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Sukardi dan Kusmawati (2008:7) yang meyebutkan Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

Artinya penyerapan tenaga kerja (Y1) merupakan variabel intervening yang memediasi variabel kunjungan wisatawan asing (X1) terhadap pertumbuhan ekonomi (Y2) di

Selain itu masih banyaknya anak yang belum memiliki akta kelahiran dapat menimbulkan sanksi admnistratif bagi yang terlambat melakukan pencatatan kelahiran sebagaimana yang