PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE YAKES TELKOM
PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
TOGAF ADM
ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN AND ANALYSIS OF YAKES TELKOM IN
BUSINESS ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK
1
Ratih Cintya Lestari,
2Mochamad Teguh Kurniawan,
3Rahmat Mulyana
1,2,3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
1
[email protected],
2[email protected],
3[email protected]
Abstrak
Kebijakan pemerintah terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi tantangan baru bagi praktisi kesehatan yang ada di Indonesia. Organisasi layanan kesehatan harus mempunyai rancangan strategis baru yang dapat menyelaraskan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan BPJS. Penyelarasan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi dapat dilakukan dengan metode arsitektur enterprise. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan salah satu framework yang dapat manjadi pedoman pembuatan arsitektur enterprise. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis Yakes Telkom dalam menghadapi tantangan kebijakan BPJS. Fase-fase dalam TOGAFyang dibahas ialah fase preliminary, architecture vision dan arsitektur bisnis. Melalui TOGAF, dapat dihasilkan blueprint arsitektur bisnis, blueprint arsitektur sistem informasi dan blueprint arsitektur teknologi sebagai rancangan roadmap kerjasama antara organisai kesehatan (yang dalam penelitian ini mengambil studi kasus Yakes Telkom) dengan BPJS.
Kata Kunci: arsitektur enterprise, blueprint, arsitektur bisnis, TOGAF,
BPJS, Yakes Telkom.
Abstract
Government policy related to Social Security Agency (BPJS) becomes a new challenge for health practitioners in Indonesia. Healthcare organizations must have a new strategic plan that will be able to align business strategy and information technology strategy with the needs of BPJS. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) is a framework that can be used as guidelines to establish an enterprise architecture. This study will be discussed business strategy of Yakes to align with BPJS policy challenges. TOGAF Phases covered are preliminary phase, architecture vision and business architecture. By using TOGAF, it can produce blueprint business architecture, information systems architecture and technology architecture as the design roadmap of enterprise between health organizations with BPJS , in which this research takes the Yakes Telkom as case study.
Keyword: enterprise architecture, blueprint, business architecture, TOGAF, BPJS, Yakes Telkom.
1. Pendahuluan
Kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) [1] terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memberikan dampak untuk semua perusahaan di seluruh Indonesia, khususnya layanan kesehatan. Praktisi layanan kesehatan di Indonesia saat ini sedang melakukan proses pembelajaran dan mencari ilmu untuk mempersiapkan diri bergabung dengan BPJS [2].
Seiring dengan bergabungnya BPJS dengan layanan kesehatan, maka layanan kesehatan tersebut akan mengalami banyak perubahan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh BPJS. Perubahan ini mencakup perubahan bisnis dan perubahan infrastruktur (sistem informasi dan teknologi). Salah satu layanan kesehatan yang sedang mempersiapkan diri ialah Yakes Telkom.
Pada awalnya, Yakes Telkom dibangun hanya unuk melayani kesehatan pegawai Telkom dan keluarganya, serta pensiunan Telkom dan keluarganya. Namun dengan diterbitkannya kebijakan SJSN yang baru terkait BPJS,
klinik-klinik yang dimiliki oleh Yakes Telkom diharuskan dapat melayani peserta BPJS. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Yakes Telkom agar dapat melakukan perubahan dan menghindari adanya masalah besar yang terjadi di kemudian hari. Perubahan tersebut membutuhkan perencanaan sistem secara menyeluruh dari berbagai aspek. Perencanaan sistem secara menyeluruh tersebut dapat dilakukan dengan metode arsitektur enterprise (enterprise architecture).
Penelitian ini bertujuan merancang dan menganalisis kebutuhuan-kebutuhan, khususnya dari segi bisnis, yang nantinya dibutuhkan oleh Yakes Telkom saat bekerja sama dengan BPJS. Berdasarkan kebutuhan tersebut,, maka akan dibuat rancangan blueprint arsitektur bisnis yang dapat dijadikan pedoman dalam implementasi kebijakan BPJS.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture)
Enterprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek manajaemen yang didedikasikan untuk meningkatkan
kinerja suatu enterprise dengan cara membuat enterprise tersebut mampu secara keseluruhan, mengintegrasikan strategi praktek-praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya.[3]
2.2. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
TOGAF digunakan untuk mengembangkan arsitektur perusahan, dan menyediakan metode dan tools yang detail untuk implementasi, hal tersebut yang menjadi pembeda TOGAF dengan framework EA lainnya. Selain itu TOGAF juga bersifat open source. [4]
TOGAF Architecture Development Method (ADM) yang dikeluarkan oleh The Open Group pada tahun 2009,
TOGAF menyediakan proses-proses untuk membangun arsitektur yang mencakup pembangunan framework arsitektur, pengembangan konten arsitektur, transisi, and pengaturan/pengendalian terhadap realisasi arsitektur[4].
PRELIMINARY F. ARCHITECTURE CHANGE MANAGEMENT A. ARCHITECTURE VISION B. BUSINESS ARCHITECTURE G. IMPLEMENTATION GOVERNANCE Requirements Management C. INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE F. MIGRATION PLANNING E. OPPORTUNITY & SOKUTION D. TECHNOLOGY ARCHITECTURE
Gambar 1 Fase-fase TOGAF [5] Adapun penjelasan mengenai fase-fase dalam ADM adalah sebagai berikut:
a. The preliminary phase, menjelaskan tahap persiapan dan inisiasi aktivitas-aktivitas yang harus dipersiapkan untuk memenuhi tujuan bisnis.
b. Phase A: architecture vision, menggambarkan fase awal dari siklus pengembangan arsitektur.
c. Phase B: business architecture, menggambarkan pengembangan arsitektur bisnis (business architecture), arsitektur bisnis saat ini,dan identifikasi model bisnis atau aktivitas bisnis untuk mendukung architecture
vision yang telah disetujui sebelumnya.
d. Phase C: information system architectures, fase ini menggambarkan pengembangan arsitektur sistem informasi untuk suatu proyek arsitektur.
e. Phase D: technology architecture, menggambarkan pengembangan arsitektur teknologi, mulai dari kandidat teknologi yang diperlukan seperti hardware dan software, serta ditambah alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi.
f. Phase E: opportunities & solutions, fase ini memberikan informasi manfaat-manfaat yang diperoleh dari
enterprise architecture untuk dijadikan dasar pemilihan dan penentuan arsitektur yang akan diimplementasi.
g. Phase F: migration planning, menunjuk pada formulasi sekumpulan tahapan untuk penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi disertai dengan rencana implementasi dan rencana migrasi.
h. Phase G: implementation governance, penyusunan pelaksanaan tata kelola implementasi terkait tatakelola organisasi dan tatakelola teknologi informasi.
i. Phase H: architecture change management, membuat prosedur untuk mengelola perpindahan/perubahan ke arsitektur yang baru.
j. Requirements management, proses untuk mengelola kebutuhan arsitektur selama siklus ADM. 2.3. Arsitektur Bisnis
Pada arsitektur bisnis terdapat content metamodel yang berguna untuk mnegelompokkan building block-
building block berdasarkan karakteristiknya dan keterhubungan antar satu building block dengan yang lainnya.
Berikut merupakan gamabaran dari content metamodel pada arsitektur bisnis. BUSINESS ARCHITECTURE
Mo1ivation
;;
.
;;;m;;
IA
;;
.
;;;;;, A
Organization
Organization Unit
Actor
Functson Function
Process
Gambar 2 Content Metamodel [4] 3. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai dasar analisis dan perancangan. Langkah langkah yang dilakukan diantaranya inisiasi perencanaan, identifikasi masalah yang menghasilkan rumusan masalah dan batasan masalah. Kemudian dilakukan pengumpulan data terkait rumusan masalah. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Selanjutnya dilakukan penggambaran arsitektur bisnis Yakes Telkom untuk dijadikan landasan analisis perancanan target.Keluaran dari penelitian ini ialah blueprint arsitektur bisnis target bagi Yakes Telkom. Berikut merupakan gambaran sistematika penelitian yang dilakukan:
Fase Preliminary Studi Pustaka - Buku - Paper - Artikel - Website Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Studi Lapangan - wawancara - observasi - rencana strategi perusahaan Identifikasi Prinsip
Arsitektur Pembatasan Masalah
Perancangan Arsitektur
TIDAK
Identifikasi Visi Misi Perusahaan
Identifikasi Stakeholder dan Key
Concern (Issue) Verifikasi dan Validasi YA Perancangan Visi Arsitektur Identifikasi Kebutuhan Memilih model bisnis yng sesuai dengan kebutuhan
Menentukan artifak yang akan
dibuat Merancang Arsitektur Baseline Merancang Arsitektur Target TIDAK Membuat Analisis GAP Verifikasi dan Validasi Pelaporan Bluperint YA Arsitektur
Kesimpulan dan Saran Pembuatan Kesimpulan
dan Saran
Gambar 3. Sistematika Penelitian 4. Arsitektur Bisnis Yakes Telkom
Yakes Telkom merupakan layanan kesehatan yang diperuntukan bagi karyawan Telkom dan keluarganya, serta pensiunan Telkom dan keluarganya. Saat ini Yakes Telkom mempunyai total peserta 160.000 jiwa yang berasal dari 8 perusahaan besar, diantaranya PT. Telkom, PT. Graha Sarana Duta (GSD), PT. Sigma, PT. Telkom Indonesia Internasional (TII), PT. Patrakom, PT. Daya Mitra, PT. Dana Pensiun (Dapen) [6].
Dengan visi menjadi Organisasi pengelola dana yang mandiri dan terpercaya untuk memlihara kesehatan karyawan dan keluarga seta pensiunan dan keluarga Telkom, maka Yakes Telkom mulai merancang rencana -rencana untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satunya ialah dengan menargetkan kemandirian Yakes Telkom pada tahun 2016, seperti yang dituangkan dalam rencana jangka panjang Yakes Telkom 2012-2016 [6].
Saat ini, Yakes Telkom telah memiliki delapan area sebagai salah satu langkah mewujudkan visi melayan i kesehatan peserta Yakes. Area-area tersebut diataranya Area I Sumatera, Area II Jakarta, Area III Jawa Barat, Area IV Jawa Tengah, Area V Jawa Timur, Area VI Kalimantan, dan Area VII Kepulauan. Selain itu, Yakes Telkom sendiri telah memiliki 15 klinik yang tersebar di berbagai kota [6].
Dengan menggunakan Value Chain Porter [7], aktivitas-aktivitas kunci maupun aktivitas –aktivitas pendukung serta tujuan utama dari Yakes Telkom. Berikut merupakan value chain dari Yakes Telkom:
Sumbe:rDaya :\ianusia (.Administn.sipe:gawai.K.ine:tja & K.ompe:te:ns) K.euangan (Anggaran. Pajak dan Pe:rbendaharaan)
Sistem Inform alt
Se:k:re:tariat danlegal(K.ese:kre:tariatan dan Pe:rikamn)
epese:.rtaan ayanan dan
·
�
Pengadaan111.bou.nd Operaslonal Outbond larketlna and Serdu
e.nge.lolaan e.ngendalianKesehatan danAset
JTP, RJTL, Rawat
nap,layananOawat
arurat.,MedicalChec.k•
p, Pem bayaran Tagihan
iitra, Restituli., Layanan
e.LuarNe.geri, e.konsilia.11) mpleme.ntasi n,•est.ali. enge.ndalian danPelaporan n,·estasi
ADivisi in vestasi
Business footprint diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara
tujuan, sasaran dan unit organisasi yang saling berkaitan. Melalui business footprint diagram, dapat terlihat fokus sasaran dari setiap bagian yang ada pada perusahaan. Berikut merupakan gambaran business footprint pada YAKES TELKOM [6]: Dan a Cu k u p H in g g a tah u n 20 48 Pe m an faatan Siste m In fo rm asi y an g r e altim e , re a lib le , o n lin e M am p u m e m e n u h i k e b u tu h a n o p e ra sio n al Im p le m e n tas i YA K E S O p e ra sio n al M ap Pe n g e n d alian Biaya Pe n g o b atan d an Claim Co st s e su ai RKA M e n jalan ka n 3 p ila r k o n ve rg e n Ke te rse d iaa n In fras tr u ktu r, s aran a p ra sar an a, d an k e si ste m an YA K E S M e n g e n d alikan Dafta r O b a t T e lko m Pe n g e lo la an d an Pe n g e m b an g an Dan a A s e t YA K E S Siste m O p e ra si d a n Pro s e d u r p e lay an an k e se h ata n b e rjalan s e rag a m d i se tiap ar e a d a n T PKK k e se ra g am an p e n g e n d al i an p e lak san a an k e rjasa m a p e lay an an m itra Im p le m e n tas i sis te m d an p ro s e d u r lo g istik d i se lu ru h ar e a s e su a i d e n g an k e b ijak an R KA P y an g te p at u n tu k ar e a d a n d ivis i Pe re n c a n aan , Pe n g e m b an g an , d an Pe n g e lo la an SDM
Gambar 5 Business Footprint Diagram Yakes Telkom 5. Perancangan dan Analisis
Menghadapi perubahan kebijakan yang didasari oleh BPJS, Yakes Telkom melakukan beberapa perubahan secara bertahap. Perubahan – perubahan tersebut membawa dampak terhadap proses bisnis umum yang ada di Yakes Telkom. Berikut merupakan gambar perubahan proses bisnis umum Yakes Telkom setelah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Laporan Hasil YA KE S T E LKO M Usulan Data Peserta Divisi kepesertaan Investasi Rencana Investasi M e n g e lo la Dan a A se t Ke se h atan D ana
Vendor HR Perusahaan Telkom
Barang kontrak PKS Mitra Uang Tagihan Biaya Pengobatan Barang Divisi YANDALKES kontrak PKS Mitra Medical Record M e m b e rikan Pe layan an Ke se h atan Premi Klaim Medical Record Data Peserta BPJS Mitra Data Peserta Medical Record Pengobatan U ang Obat Hasil Pemeriksaan
Gambar 6 Proses Bisnis Umum Yakes Telkom (Target)
Saat ini Yakes Telkom telah mendaftarkan seluruh peserta Yakes Telkom yang berjumlah 160.000 jiwa sebagai peserta BPJS Kesehatan. Yakes Telkom yang sebelumnya telah memiliki proses bisnis terkait pendaftaran peserta dan perubahan data, lalu melakukan perubahan proses bisnis sebagai pedoman pengajuan peserta baru dan perubahan data peserta baru agar dapat langsung terkoordinasi dengan BPJS. Berikut merupakan perubahan proses bisnis yang dilakukan oleh Yakes Telkom.
Manager Kepesertaan Staff Kepesertaan Staff Perbendaharaan
•
' '
HR Perusahaan Telkom Pe ng aju an Me nja diPe sert a Y A KE S Staff BPJS
Start b ag i Pesert a B aru
•
Manager Kepesertaan Staff Kepesertaan Staff Perbendaharaan DataMembe rikan Karyawan dan Men erima D a t a D at a Ka rya wan / Pe nsiu na n B a ru Pensiunan Baru V a lida si D at a Kepesertaa n SIKA TID AK Catching YA Valid? Men go lah d an Memasukkan D at a Pe sert a Men erima L ap oran Pe na mb ah an D at a Mela po rkan Pe na mb ah an D at a
Men erima Kart u
B PJS Kartu BPJS Mela po rkan Pe na mb ah an D at a Pe ne rb it a n Ka rt u Pe sert a B PJS Pegawai? Men girimkan Ka rt u Pe sert a / B PJS ke H R Pe ru sah aa n End Men girimkan Ka rt u Pe sert a / B PJS ke Man ag er A rea Peserta Start
Gambar 7 Pengajuan Menjadi Peserta Yakes Telkom untuk Peserta Baru (Target) p e ru b a h a n d a t a
•
HR Perusahaan Telkom•
Staff BPJS Me la ku k a n Pe ru b a h a n Me mb e rik a n I n f o rma si Pe ru b a h a n D a t a Perubahan Me n e rima D a t a Me n e rima I n s t ru ks i Data Peserta V a lid a si TI D A K YA Perubahan Me n e rima B e rk a s Pe ru b a h a n D a t a Karena Berhak FasilitKaesmatian? Ke ma t ia n Pegawai? Me n g is i F o rmu lir Pe ru b a h a n•
Petugas Me mb e rik a n F o rmu lir Pe ru b a h a n Valid? Kesehatan? TI D A K Pe n c a b u t a n Ka rt u Pe s e rt a YA Pe min d a h a n Me d ica l R e c o rd D a t a D a t a Catching Me mb e rik an I n s t ru k s i Me la p o rk a n D a t a Ke ma t ia n Me n e rima F o rmu lir Pe ru b a h a n D a t a Pe n c a b u t a n Me d ica l R e c o rd Ca sh Ou t Me ru b a h D a t a Pe s e rt a Me mb e rik a n I n f o rma si Pe ru b a h a n D a t aFormulir Perubahan Data Peserta
Me mb u a t me la p o rk a me n ye ra h ka n p e rmo h o n a n p e ru b a h a n d a t a p e ru b a h a n d a t a p e s e rt a B PJ S B e rit a A c a ra Pe ru b a h a n D a t a Pe s e rt a p e ru b a h a n d a t a End me n e rima in f o rma s i k e b ija k a n s e t e la h p e ru b a h a n d a t a me mb e rik a n in f o rma s i k e b ija k a n s e t e la h p e ru b a h a n d a t a
•
Petugas•
Dokter men ge ce k d at a p esert a mela ku kan p emeriksa an tindakan?membe rikan p emeriksa an p emeriksa an rawa t ina p resep p en un jan g la nju t a n
d asar
p en erbit an Pe layana n mela ku kan surat R awa t I na p p emeriksa an ruju ka n p esert a u nt uk
p en un jan g B PJS d asar
Pe laya na n t ing ka t kon sult asi la nju t a n
h asil u nt uk pe se rt a p en un jan g B PJS
End
•
Terhitung sejak tanggal 1 April 2015, peserta Yakes Telkom telah dapat menikmati layanan yang diberikan oleh BPJS. Tagihan premi seluruh peserta Yakes Telkom dibebankan kepada Yakes Telkom dengan besar Rp. 8.800.000.000 per bulan untuk seluruh peserta. Berikut merupakan konversi hak kelas untuk rawat inap bagi peserta Yakes Telkom sesuai dengan premi yang dibayarkan:
Tabel 1 Konversi Hak Kelas untuk Rawat Inap
Ben Layanan Yakes
Telkom sebelumnya
Layanan Yakes Telkom setelah bekerjasama dengan BPJS
Ben 1 dan Ben 2 Kelas VIP VIP melalui perlakuan Cost Of Benefit, dengan sisa pembayarannya
dibayarkan oleh Yakes Telkom
Ben 3 dan Ben 4 Kelas 1 Kelas 1
Ben 5, Ben 6, dan Ben 7 Kelas 2 Kelas 1
Langkah yang dilakukan oleh Yakes Telkom selanjutnya ialah mempelajari kebijakan yang dikeluarkan BPJS terkiat administrasi klaim dan biaya pengobatan. Pemerintah memberlakukan biaya kesehatan semesta yang digunakan sebagai dasar biaya pengobatan dan klaim BPJS. Biaya kesehatan semesta yang dimaksud, berpedoman pada tarif INA CBG’s. setelah mempelajari semua administrasi klaim dan kebijakan pengobatan, maka dibuatlah kebijakan-kebijakan baru yang dapat menyelaraskan antara kebijakan-kebijakan yang sudah ada sebelumnya dengan kebijakan-kebijakan Yakes Telkom. Kemudian disusunlah proses bisnis - proses bisnis baru sebagai pedoman memberikan pelayan kesehatan untuk peserta BPJS.
Berikut merupakan proses bisnis – proses bisnis tambahan untuk melayani peserta BPJS. Peserta Start men da t a ng i f askes men yiap ka n id en t it as p esert a B PJS d an kele ng kap an b erka s la in Pe laya na n rawa t ja lan t ing kat p ert a ma u nt uk p esert a B PJS Peserta Start men da t a ng i f as k es men yiap ka n Pe laya na n t ing ka t la nju t a n un t u k p es ert a B PJ S Petugas men ge ce k d at a p es ert a Peserta BPJS? Staff BPJS id en t it as p es ert a B PJ S , s urat ru juk an Tidak Ya p en erbit an L eg ais as i s urat e ligib lit a s d an k ele ng k ap an b erka s la in
s urat elig ibilit as
p es ert a p es ert a p embe ria n p ela ya n an k es e ha t a n s es u ai ind ik as i med is End Gambar 9 Pelayanan Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan
an Petugas Provider Ambulan
me n ge ce k d at a p esert a Tidak Sesuai? Ya Ya Faskes Tidak mempunyai ambulan? membe rik a n p e la ya n an a mb u la n men gh ub un gi p ro vide r p e la ya n an a mb u la n ya n g b e k erjas a ma d e n ga n B PJ S Ke seh at a n End me n e rima in f o rma s i k e b ut u h an a mbu la n Ya ambulTidak tersedia? me n gk omu n ik a s ik a n d e n ga n pih a k R S da n B PJ S kese ha t a n me n girimk a n un it a mu la n se su a i k e b ut u h a n membe rik a n p e la ya n an a mb u la n Staff BPJS
Kepala Bidang Keuangan Staff Perbendaharaan
Surat T agihan Klaim Pe mb a ya ra n t a g ih a n k la im Pembayaran Klaim me n e rima la p o ra n k e u a n g a n me me riks a t o t a l t a g ih a n k a lim k e B PJ S Ko n f irma s i t o t a l ju mla h k la im ya n g h a ru s d ib a ya rka n B PJ S Me mb u a t s u ra t t a g ih a n k e p a d a B PJ S a t a s t a g ih a n k la im b e rd a sa rk a n h a s il k o n f irma s i Me n g a ju k a n t a g ih a n k la im k e B PJ S Me n e rima h a s il p e mb a ya ra n k la im End
Peserta Pe laya na n R a wa t Peserta
Prose du r Pe la ya na n
A mbu lan Staff BPJS
Start men da t a ng i f askes I na p un t u k p ese rt a B PJS men ge ce k d at a p esert a
..
Petugas Ya Dokter mela ku kan p emeriksa an Start me n da t a ng i f a s kes me n yia p k a n id en t it a s pe se rt a men yiap ka n id en t it as p esert a B PJS d an kele ng kap an peserta BPJS? Tidak Faskes memilik Ya layanan rawat men yaran ka n ra wa t ina p B PJS da n k e le ng ka p a n b e rk a s la in me la ku ka n p e n go ba t a n k e F a ske s p rime r a t au b erka s la in mela ku kan ra wa t ina p inap?d iru juk ke Faskes t ing ka t 1 ya ng memiliki la yan an ra wa t ina p D it e rb it ka n S u ra t Pe rin t a h R awa t I na p F a ske s la nju t a n me mbu t u hka n a mb u la n saa t p e n go ba t a n me n e rima in f o rma s i k e b ut u h a n a mb u la n Tidak Sembuh? Ya End Pe laya na n t ing ka t la nju t a n un t u k p esert a B PJS Tidak me n ca ri d a n me n yed ia k a n f a silit a s a mb u la n me n girimk a n u nit a mu la n sesu a i k e b ut u h a n
Gambar 11 Pelayanan Rawat Inap untuk Peserta BPJS
Gambar 12 Prosedur Pelayanan Ambulan
Setelah semua proses bisnis untuk melayani peserta BPJS telah dibuat. Lalu Yakes Telkom membuat proses bisnis sebagai pedoman mengajukan klaim ke BPJS. Berikut merupakan proses bisnis pengajuan klaim pengobatan ke BPJS. ...Staff Tansdalkug Start Pe n a g ih a n Kla im ke B PJ S Clo sin g d a n L a p o ra n Ke u a n g a n Laporan Keuangan Yake s
Gambar 13 Penagihan Klaim ke BPJS
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan ialah integrasi sistem yang berjalan di Yakes Telkom dan BPJS, serta teknologi pendukung agar integrasi dapat berjalan dengan baik.
6. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil rancangan dan anlisis bisnis yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan keselarasan kerjasama antara Yakes Telkom dan BPJS Kesehatan dapat terjadi dengan adanya penambahan stakeholder staf BPJS, dan juga perubahan dan penambahan proses bisnis serta data yang dihasilkan maupun digunakan. Perubahan proses bisnis yang dimaksud diantaranya, pengajuan menjadi peserta baru Yakes Telkom dan perubahan data peserta, dan penambahan proses bisnis yang ada diantaranya rawat jalan tingkat pertama untuk peserta BPJS, rawat
jalan tingkat lanjut untuk peserta BPJS, rawat inap untuk peserta BPJS, peminjaman dan penjaminan ambulan dan penagihan klaim.
Berikut merupakan saran-saran berdasarkan hasil rancangan dan analisis yang dilakukan sebelumnya:
1. Meskipun nantinya Yakes Telkom sudah menjadi mitra dari BPJS Kesehatan, diharapkan tidak ada penurunan
mutu pelayanan Yakes Telkom, khususnya untuk peserta Yakes Telkom.
2. Diperlukan pengaturan kebijakan baru dan kerjasama secara hukum dengan pihak BPJS untuk
mengimplementasikan rancangan yang telah ada.
3. Dalam implementasi kebijakan dan proses bisnis baru terkait BPJS, diperlukan monitoring dan evaluasi agar
rancangan yang dibuat dapat berjalan stabil.
4. Untuk penelitian selanjutnya, dibutuhkan perancangan sumber daya dan tata kelola untuk mendukung
implementasi arsitektur enterprise yang telah dibuat. Daftar Pustaka:
[1] Republik Indonesia, Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Jakarta: Sekretariat Negara, 2011.
[2] Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Rumah Sakit Indonesia. 2015.Tantangan Ganda Tahun 2015 Bagi Praktisi Kesehatan Indonesia.
[3] Bernard A, S. 2005. An Introduction Enterprise Architecture.Second Edition. Bloomington, IN, United States of America.
[4] Group, T. O. (2011). The Open Group Architecture Framework.
[5] IBM. 2013, Januari 01. Introduction to TOGAF. Retrieved Oktober 11, 2014, from IBM Knowledge Center: http://www-
01.ibm.com/support/knowledgecenter/SS6RBX_11.4.2/com.ibm.sa.togaf9.doc/topics/c_Introduction_to_TOGAF .html
[6] Telkom, Y. 2012. Rencana Manajerial Kerja. Bandung.
[7] Ward, J., & Peppard, J. (2002). Startegic Planning for Information System. United Kingdom: John Wiley & Sons, LTD.