LAPORAN
WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT
PERAWAT (gelombang 4)
Direktorat Akademik
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Nasional
1. Pendahuluan
Upaya peningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan khususnya ners yang menjadi salah satu fokus komponen 2 proyek HPEQ, yaitu proses pembuatan soal ujian yang berkualitas, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan. Lebih spesifik lagi, hal ini sejalan dengan fokus komponen 2.2, yaitu memperbaiki metodologi dan manajemen ujian berbasis nasional. Salah satu metode ujian yang akan digunakan adalah ujian tertulis dengan dukungan teknologi berbasiskan komputer atan disebut juga sebagai computer-based testing (CBT). Untuk itu maka diperlukan suatu upaya untuk membuat suatu bank soal yang sangat kredibel baik dari segi sistemnya maupun soal – soal yang terkandung di dalamnya.
Workshop item development nasional untuk profesi ners sebelumnya pernah dilakukan dalam 3 gelombang, yaitu pada tanggal 16-17 April 2010 di Bali (gelombang 1) dan pada tanggal 23-24 Juli 2010 di Medan (gelombang 2), 22-23 September 2010 di Jogjakarta (gelombang 3). Mengingat output yang dihasilkan pada workshop gelombang 1, 2 dan 3 dirasakan masih kurang optimal dalam memperkaya bank soal uji kompetensi ners, maka perlu dilaksanakan serangkaian workshop item development lanjutan yang diselenggarakan secara luas dan berkesinambungan untuk menghasilkan soal-soal yang berkualitas. Kegiatan ini juga harus melibatkan seluruh institusi pendidikan sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini staf pengajar dalam pembuatan soal dengan demikian maka proses ujian di tingkat nasional dapat diiringi dengan berkembangnya sistem ujian di setiap institusi pendidikan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan proses belajar peserta didik dan meningkatkan nilai capaian dari ujian ini. Selain itu, kegiatan ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka mempercepat pencapaian KPI komponen 2, terutama dalam hal implementasi CBT yang semula ditargetkan untuk diimplementasikan pada tahun 2014.
2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya workshop nasional item review UKDI ini adalah : a. Meningkatkan jumlah soal uji tulis ners yang berkualitas
b. Meningkatkan jumlah SDM ners yang kompeten dalam pembuatan soal uji tulis yang berkualitas c. Meningkatkan kemampuan SDM ners dalam melakukan review soal uji tulis
d. Menyusun perencanaan strategis untuk akselerasi pelaksanaan pelatihan item bank secara mandiri
3. Output Workshop
Output yang diharapkan dari workshop ini adalah :
a. Terkumpulnya sejumlah pembuat soal uji tulis yang berkualitas dan selanjutnya akan terpilih menjadi pembuat soal tingkat nasional
b. Terkumpulnya sejumlah 117 soal ujian tulis yang berkualitas, yang selanjutnya akan di review dan di simpan dalam bank soal
c. Rancangan strategi akselerasi pelaksanaan pelatihan item bank secara mandiri
4. Metode Pelaksanaan Workshop
Workshop nasional item development perawat ini dilaksanakan pada tanggal 22 – 23 September 2010 di Hotel Santika, Yogyakarta. Peserta workshop adalah 40 item writer dan 6 orang fasilitator.
Pada pelaksanaannya, hanya ada 1 institusi yang diundang dalam workshop ini yang tidak bisa hadir, yaitu wakil dari PS D III Keperawatan STIKES Patria Husada, Blitar. Ada beberapa institusi yang mengirimkan wakil yang berbeda dengan nama yang tertera pada undangan. Poltekes Bandung juga telah mengirimkan wakilnya.
Untuk mempermudah proses review soal, para item writer dibagi menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok didampingi seorang fasilitor. Fasilitator tersebut adalah Dewi, Diana, Utin, dan Gita. Pada hari selanjutnya Metha dapat mulai bergabung dalam workshop ini.
Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara berjalan agak terlambat dari jadwal dikarenakan waktu mulainya acara sedikit terlambat sekitar 30 menit karena harus menunggung pihak restoran hotel mempersiapkan makan siang, tetapi meskipun demikian tidak berdampak pada waktu pelaksanaan tiap sesi dari waktu yang dijadwalkan sebelumnya. Meskipun demikian, nilai substansi dari tiap materi yang diberikan oleh narasumber tidak berkurang. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil :
HARI PERTAMA, 22 Oktober 2010
14.30 - 14.45 Pembukaan & Pengarahan Workshop LO Komponen 2 14.45 - 15.15 Pemahaman blue print dan sosialisasi hasil
kesepakatan tentang blue print
Dewi P 15.15 - 16.00 Penjelasan item development dan review Githa 16.00 - 16.15 Coffee Break
16.15 - 18.00 Latihan item review dalam kelompok Fasilitator 19.30 - 22.00 Lanjutan latihan item review dalam kelompok
dan perbaikan soal (mandiri: dari soal masing – masing)
Fasilitator
HARI KEDUA, 23 Oktober 2010
Waktu Acara Pelaksana/Fasilitator 08.00 - 09.30 Lanjutan latihan item review dalam kelompok Fasilitator
09.30 - 10.30 Penjelasan item analysis dan standard setting Utin Siti dan Metha 10.30 - 11.30 Pembahasan rencana strategis akselerasi
pelaksanaan pelatihan item bank mandiri
11.30 - 12.00 Wrap up dan Rencana Tindak lanjut LO Profesi Perawat Komponen 2
REKAPITULASI DAFTAR PESERTA WORKSHOP
NO NAMA ASAL INSTITUSI EMAIL
1 Marthen Sagrim PPNI Papua [email protected]
2 Aila Andriany STIKES Graha Edukasi, Makassar [email protected]
3 Erwin PPNI DKI [email protected]
4 Ediyar Miharja PPNI Kalimantan Timur [email protected] 5 Ni Nyoman Ayuningsih PPNI Bali [email protected]
6 Ni Nyoman Gunahasiati PPNI Bali [email protected]
7 Ni Wayan Suniyadewi PPNI Bali, STIKES Wira Medika [email protected]
8 Afriyanti DP STIK Makassar [email protected]
9 Henny STIKES Stella Maris, Makassar [email protected]
10 Arwani PPNI Jawa Tengah [email protected]
11 Frengky Watung PPNI Sulawesi Utara [email protected]
12 Ns. Hansen STIKES Papua Sorong
13 Wahyudin STIKES Tanawali Takalar [email protected]
14 Makkasau STIKES Panakukang [email protected]
15 Ita Yuliana FIK Universitas Indonesia Timur [email protected]
16 Bambang Suparno PPNI Papua - STIKES Papua [email protected]
17 Ni Putu Kamaryati STIKES Bali [email protected]
18 Winda Nurmayani STIKES YARSI Mataram [email protected]
19 Yustina Olfah PPNI DIY - POLTEKKES DEPKES [email protected]
20 Yustan Alidin PPNI Kalimantan Selatan [email protected]
21 Sri Haryuni FIK Universitas Kediri [email protected]
22 Erna B. I. R. Egeten PPNI Sulawesi Utara [email protected]
23 Sri Wahyuni STIKES Muhammadiyah Manado [email protected]
24 Nur Hidayah FIKES UIN Alauddin [email protected]
25 Anah Sasmita PPNI Jabar
26 Johanna R. Kawonal PSIK Univ. Sari Putra Tomohon [email protected]
27 Jajang Rahmat PPNI Jakarta Timur [email protected]
28 Maridi PPNI Kalimantan Timur [email protected]
29 Joko Sutrisno STIKES SMH Kediri [email protected]
30 Maria Vonny H. R. FIK Universitas Katholik De Lasale [email protected]
31 Gino Wairata STIKES Pasapua Ambon [email protected]
32 Rakhim STIKES Mandala Waluya [email protected]
33 Noor Amaliah STIKES Muh. Banjarmasin [email protected]
34 Awan Ligar RS. Islam PDK Kopi
35 Yoyok Bekti Prasetya FIKES Universitas Muh. Malang [email protected]
36 Sujatmiko STIKES Satria Bhakti [email protected] 37 Helda Wally PPNI Papua [email protected]
38 Iin Inayah PPNI Jawa Barat [email protected]
5. Hasil Kegiatan
Workshop ini diawali pengarahan dari perwakilan fasilitator mengenai hal-hal yang akan dikerjakan selama workshop beserta penentuan target yang akan dicapai. Masing-masing peserta sudah membawa 15 soal untuk kemudian direview dalam pertemuan kali ini. Sosialisasi blue print dan hasil kesepakatannya oleh LO komponen 2 perawat dilakukan kembali, karena sebagian besar peserta baru dalam workshop ini. Selanjutnya diberikan materi mengenai item development dan item review oleh narasumber.
Pada tahap review soal, koordinator komponen mengingatkan kembali agar dalam mereview soal para peserta mengikuti keenam tinjauan yang telah disepakati dalam blue print. Berdasarkan pengamatan, masih banyak soal ujian yang kualitasnya belum optimal. Hal ini disebabkan karena belum ada acuan yang pasti (standar kompetensi perawat – baik D3 maupun S1) bagi penulis soal uji kompetensi. Dalam standar kompetensi tersebut akan dibedakan kompetensi perawat D3 dan perawat S1. Item development dan review juga diingatkan kembali dengan presentasi dari Gita. Terminologi yang telah disepakati disosialisasikan dalam kel
Berdasarkan hasil workshop yang telah dilaksanakan selama 2 hari, output dari workshop item
development perawat secara umum adalah sebagai berikut:
No. KOMPONEN TARGET REALISASI 1. Jumlah soal yang terkumpul dalam workshop 120 421
2. 120 120 89
3. Jumlah soal yang memenuhi kriteria soal yang baik 120 88 4. Jumlah institusi yang mengirim soal dalam workshop 39 32
5. Jumlah peserta workshop 39 39
6. Jumlah narasumber 5 6
Berdasarkan hasil rekapitulasi output workshop secara umum, dapat disimpulkan bahwa pencapaian target workshop ini sudah sangat optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah soal yang berhasil terkumpul dan jumlah soal yang berhasil direview. Jumlah soal yang dibawa wakil institusi
sudah melebihi target yang ingin dicapai. Jumlah peserta workshop mencapai 100% dan 83% diantaranya sudah berkontribusi mengirimkan soal.
Beberapa faktor mendukung tercapainya target review soal 1. Narasumber yang sudah memahami materi dengan baik
2. Peserta sudah diberitahu sebelumnya untuk membawa 3 soal per satu institusi
Untuk workshop item development, tidak ada kesulitan dalam menyamakan terminologi karena sebelum peserta dibagi dalam kelompok, sudah disampaikan terminologi yang sudah disepakati secara nasional.
Dalam undangan, peserta sudah diminta agar membawa minimal 3 soal. Pada kenyataannya tidak semuanya membawa sejumlah soal yang diminta. Walaupun sebagian besar membawa 15 soal, tetapi ada beberapa yang tidak membawa soal sebanyak itu. Tetapi ada juga peserta yang membawa soal lebih daripada yang diminta. Kontribusi tiap institusi ini perlu dicermati, agar ada pemerataan kontribusi masing-masing institusi dalam pembuatan soal uji kompetensi. Berikut adalah rekapitulasi
item development pada workshop kali ini.
1. PPNI Papua
2. STIKES Graha Edukasi, Makassar 3. PPNI DKI
4. PPNI Kalimantan Timur 5. PPNI Bali
6. PPNI Bali
7. PPNI Bali, STIKES Wira Medika 8. STIK Makassar
9. STIKES Stella Maris, Makassar 10. PPNI Jawa Tengah
11. PPNI Sulawesi Utara 12. STIKES Papua Sorong 13. STIKES Tanawali Takalar 14. STIKES Panakukang
15. FIK Universitas Indonesia Timur 16. PPNI Papua - STIKES Papua 17. STIKES Bali
18. STIKES YARSI Mataram 19. PPNI DIY - POLTEKKES DEPKES 20. PPNI Kalimantan Selatan
21. FIK Universitas Kediri 22. PPNI Sulawesi Utara
23. STIKES Muhammadiyah Manado 24. FIKES UIN Alauddin
25. PPNI Jabar
26. PSIK Universitas Sari Putra Tomohon 27. PPNI Jakarta Timur
28. PPNI Kalimantan Timur 29. STIKES SMH Kediri
30. FIK Universitas Katholik De Lasale 31. STIKES Pasapua Ambon 32. STIKES Mandala Waluya
33. STIKES Muhammadiyah Banjarmasin 34. RS. Islam PDK Kopi
35. FIKES Universitas Muhammadiyah Malang 36. STIKES Satria Bhakti
37. PPNI Papua 38. PPNI Jawa Barat 39. PSIK Universitas Udayana
REKAPITULASI ITEM DEVELOPMENT
FASILITATOR: Aulawi Khudazi KELOMPOK: 1
No. Nama Institusi Email
1 Yustan Alidin PPNI Kalimantan Selatan [email protected]
2 Sri Haryuni FIK Universitas Kediri [email protected]
3 Erna B. I. R. Egeten PPNI Sulawesi Utara [email protected]
4 Sri Wahyuni STIKES Muhammadiyah Manado [email protected]
5 Nur Hidayah FIKES UIN Alauddin [email protected]
6 Anah Sasmita PPNI Jabar
7 Johanna R. Kawonal PSIK Universitas Sari Putra Tomohon [email protected]
8 Jajang Rahmat PPNI Jakarta Timur [email protected]
9 Maridi PPNI Kalimantan Timur [email protected]
FASILITATOR: Made Kariarsa KELOMPOK: 2
No. Nama Institusi Email
1 Marthen Sagrim PPNI Papua [email protected]
2 Aila Andriany STIKES Graha Edukasi Makassar [email protected]
3 Erwin PPNI DKI [email protected]
4 Ediyar Miharja PPNI Kalimantan Timur [email protected]
5 Ni Nyoman Ayuningsih PPNI Bali [email protected]
6 Ni Nyoman Gunahasiati PPNI Bali [email protected]
7 Ni Wayan Suniyadewi PPNI Bali, STIKES Wira Medika [email protected]
8 Afriyanti DP STIK Makassar [email protected]
9 Henny STIKES Stella Maris, Makassar [email protected]
10 Arwani PPNI Jawa Tengah [email protected]
FASILITATOR: Mustikasari KELOMPOK: 3
No. Nama Institusi Email
1 Joko Sutrisno STIKES SMH Kediri [email protected]
2 Maria Vonny H. R. FIK UniKa De Lasale [email protected]
3 Gino Wairata STIKES Pasapua Ambon [email protected]
4 Rakhim STIKES Mandala Waluya [email protected]
5 Noor Amaliah STIKES Muh. Banjarmasin [email protected]
6 Awan Ligar RS. Islam PDK Kopi
7 Yoyok Bekti Prasetya FIKES Universitas Muh. Malang [email protected]
8 Sujatmiko STIKES Satria Bhakti [email protected]
9 Helda Wally PPNI Papua [email protected]
FASILITATOR: Tuti Herawati KELOMPOK: 4
No. Nama Institusi Email
1 Frengky Watung PPNI Sulawesi Utara [email protected]
2 Ns. Hansen STIKES Papua Sorong
3 Wahyudin STIKES Tanawali Takalar [email protected]
4 Makkasau STIKES Panakukang [email protected]
5 Ita Yuliana FIK Universitas Indonesia Timur [email protected]
6 Bambang Suparno PPNI Papua - STIKES Papua [email protected]
7 Ni Putu Kamaryati STIKES Bali [email protected]
8 Winda Nurmayani STIKES YARSI Mataram [email protected]
9 Yustina Olfah PPNI DIY - POLTEKKES DEPKES [email protected]
Selanjutnya, soal-soal yang telah berhasil terkumpul direview oleh tiap item writer dengan berpedoman pada cara penulisan soal yang baik dan tinjauan yang disepakati. Berdasarkan rekapitulasi jumlah soal yang berhasil direview, item writer dari kelompok 1 dinilai paling produktif karena paling banyak mereview soal. Untuk soal yang berkualitas baik, kelompok 1 merupakan kelompok yang paling banyak mereview soal yang menjadi soal yang berkualitas baik. Pada dasarnya, pencapaian jumlah soal yang direview ini dibatasi oleh waktu pelaksanaan workshop. Apabila diberi alokasi waktu lebih lama, maka jumlah soal yang direview juga akan semakin banyak.
Berdasarkan soal-soal yang telah direview, maka dipilih soal-soal yang memenuhi kriteria baik yang nantinya akan dibawa pada workshop item review perawat untuk dijadikan sebagi sumber soal. Semua soal yang telah direview oleh kelompok yang memiliki kriteria baik dilakukan perbaikan pada saat mereview soal tersebut. Berdasarkan analisa tim monev, pencapaian target jumlah institusi yang berkontribusi, jumlah soal yang terkumpul, dan jumlah jumlah item writer yang berpartisipasi sudah
mendekati target yang disepakati bersama. Di lain pihak, analisis yang dilakukan oleh tim monev kali ini belum bisa mencerminkan wilayah-wilayah pembuatan soal seperti pada Kedokteran.
Pada workshop kali ini tidak dilakukan pembagian wilayah pembuatan soal perawat di seluruh Indonesia. Peserta sudah berjanji bahwa akan mengadakan workshop item development di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan kesepakatan tersebut, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun plan of action yang strategis untuk memperbaiki kinerja masing-masing wilayah dalam hal implementasi mekanisme item development & review yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas uji kompetensi perawat dan lulusannya. Analisis ini juga dapat dijadikan input evaluasi diri dari tim item development perawat dan dapat dijadikan dasar pemetaan kemampuan AIPNI dan strategi yang seharusnya diterapkan untuk tiap wilayah item development perawat dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan uji kompetensi yang akan berdampak positif pada kualitas lulusan uji kompetensi perawat.
6. Refleksi
Setelah dilakukan analisa hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja wilayah yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut :
Gambaran Umum
Mekanisme item development masih berjalan secara individual dan belum menyeluruh. Sejalan dengan hal ini, perlu identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan terkait mekanisme item
development di tiap wilayah keperawatan.
Partisipasi institusi dalam mengumpulkan soal baik, hanya saja masih banyak soal yang tidak memenuhi kriteria. Perlu diadakan lebih banyak lagi workshop item development regiolnal maupun lokal.
Beberapa hal yang perlu diimprove dari pelaksanaan workshop ini adalah :
Kemampuan peserta dalam item development
Institusi yang menyelenggarakan workshop item development masih sangat sedikit
Fasilitator
Penilaian terhadap kemampuan peserta item development
Pada umumnya peserta mengikuti workshop dengan antusias dan serius.
Peserta mau menerima masukan dari fasilitator dan cepat beradaptasi.
Peserta cukup berpengalaman dalam segi keilmuan dan menyadari kekurangannya setelah mendapat masukan.
Kendala dari sisi peserta
Beberapa soal yang dibawa tidak menggunakan vignette.
Vignette yang dibuat peserta masih belum sistematis dan beberapa soal tidak masuk kriteria soal dengan one best answer.
Tidak semua berkontribusi dalam memberi masukan tiap soal, beberapa peserta bahkan tidak berkontribusi soal.
Apakah peserta workshop mampu menjadi pelatih item development di institusi masing-masing?
Mampu namun masih memerlukan pendampingan dari fasilitator.
Manfaat kegiatan ini untuk pengembangan sisten uji kompetensi perawat di Indonesia
Meningkatkan jumlah soal yang dapat dikontribusikan di dalam bank soal profesi perawat dan meningkatkan jumlah soal untuk digunakan dalam uji kompetensi perawat.
Memberika wacana baru mengenai pembuatan soal yang baik kepada para item review, sehingga dapat menambah jumlah item writer bagi uji kompetensi perawat.
Rekomendasi
Meningkatkan pelatihan item development di tingkat institusi
Mewajibkan institusi untuk membuat soal sesuai dengan blue print yang ada.
Melakukan sosialisasi uji kompetensi dan blue print.
Adanya follow up dari AIPNI dan PPNI kepada anggotanya yang telah mengikuti workshop supaya dapat berkontribusi lebih dalam item development.
Saran
Jika memungkinkan, HPEQ dapat membantu dalam pembuatan software item analysis.
Perlu ada regulasi yang meminta setiap institusi yang sudah mengikuti workshop untuk membuat soal dalam format yang disepakati.
Peserta
Kendala
Kesulitan dalam membuat soal yang sesuai dengan format yang baku, karena minimnya pengalaman tentang bagaimana cara menulis soal yang baik. Selain itu kesulitan juga dikarenakan kurangnya membaca text book.
Perlu ada buku referensi dan pakar dalam bidang spesialistik tertentu. Selain itu perlu adanya kesepakatan di semua institusi mengenai referensi yang digunakan sebagai acuan pembuatan soal.
Kurangnya dukungan pimpinan di daerah untuk mengikuti workshop dan mengadakan workshop di tingkat institusi.
Waktu workshop sangatlah sempit, sehingga peserta tidak dapat dilatih secara optimal.
Tidak semua perawat mempunyai kompetensi yang sama dan beberapa institusi perawat belum sepaham. Belum ada kejelasan mengenai komitmen dari masing-masing institusi untuk melakukan uji kompetensi ini. Selain itu juga adanya perbedaan persepsi mengenai kompetensi perawat yang diharapkan.
Sebaiknya ada sertifikat.
Kedatangan surat undangan yang mendadak membuat peserta kesulitan dalam mempersiapkan soal.
Kurangnya fasilitator dari institusi di wilayah indonesia bagian timur.
Belum adanya kesamaan pemahaman dan penggunaan istilah-istilah yang digunakan dalam soal.
Rencana diseminasi
Membuat laporan workshop pada rektor dan dekan serta rencana diseminasi.
Segera dilakukan tindak lanjut berupa sosialisasi dan workshop item development di tingkat institusi sebagai persiapan uji kompetensi. Juga perlu dilakukan sosialisasi pada seluruh anggota PPNI.
Perlu ada sharing ilmu antara jajaran keperawatan dan direksi.
Perlu dibuat bank soal di masing-masing institusi.
Perlu dibuat mekanisme feedback yang efektif mengenai revisi soal, agar penulis soal juga semakin paham cara menulis soal yang baik.
Perlu dilakukan advokasi kepada pimpinan institusi dan yayasan.
Komentar
Waktu yang disediakan terlalu sedikit, dan diharapkan ada program IT untuk item review karena ada perbedaan persepsi antara masing-masing item writer.
Perlu ada lagi workshop serupa di tingkat regional maupun institusi. Selain itu perlu ada sosialisai mengenai blue print dan proyek HPEQ kepada pimpinan institusi.
Kegiatan ini sangat berguna untuk melatih pada dosen dalam membuat soal yang baik.
Sebaiknya perlu ada komunikasi yang intensif antara peserta, fasilitator, dan proyek HPEQ mengenai perkembangan informasi uji kompetensi.
Workshop sudah sangat baik, namun mohon disediakan softcopy Analisis soal.
Workshop ini memberikan ilmu yang sangat aplikatif dan membangun profesi perawat.
Sebaiknya peserta juga diikutkan dalam workshop item review dan standard setting.
Sangat membantu memberikan pemahaman mengenai cara pembuatan soal yang baik dan benar.
7. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan analisa output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :
Semua institusi berkomitmen mendukung proyek ini.
Akan dilaksanakan WS Item Development di tingkat Institusi / Regional yang akan dibiayai mandiri oleh masing-masing institusi.
Sulawesi Tenggara = STIKES Mandala Waluya
Sulawesi Utara = Univ. De Lesale
Sulawesi Selatan = UIN Alauddin
Sulawesi Selatan = PPNI – STIKES Panakukang
Jawa Tengah = PPNI Jateng
Jawa Timur = STIKES Nganjuk
Papua = STIKES Papua Sorong
Bali = PPNI – STIKES Wira Medika
DKI = RS Jantung Harapan Kita
8. Penutup
Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pembuatan soal diharapkan dapat terjadi bukan hanya di tingkat nasional, tapi lebih jauh sampai ke tingkat Institusi Pendidikan. Untuk itu diharapkan bahwa para item writer yang terpilih di tingkat nasional dapat menjadi calon narasumber untuk pelatihan yang diadakan di tingkat regional dan lokal. Dengan demikian, upaya percepatan pembuatan soal yang berkualitas ini dapat berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang lebih bermakna.