• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

Zakiiya Salsabiila1, Rispiningtati2, Pitojo Tri Juwono2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia Email : zakiiyasalsabila@gmail.com

ABSTRAK

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sidoarjo yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, menyebabkan berkurangnya lahan irigasi. Perubahan tata guna lahan yang sebelumnya digunakan lahan irigasi menjadi lahan pemukiman dan suplai air irigasi yang tetap. Maka kelebihan air irigasi tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga perlu adanya optimalisasi sumber daya air yang ada, salah satunya dengan cara memfungsikan kembali Kali Mati sebagai Tampungan (Longstorage).

Studi ini bertujuan untuk mengetahui biaya konstruksi, biaya operasional & pemeliharaan, kelayakan ekonomi, dan penetapan harga air minimum. Berdasarkan hasil perhitungan, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan Longstorage Kali Mati ini adalah sebesar Rp 209.357.572.800,00 dan biaya operasional & pemeliharaan sebesar Rp 4.605.866.601,60 total biaya sebesar Rp 213.963.439.401,60. Dari hasil perhitungan diperoleh harga air minimum Rp 1.161/m3 – Rp 3.449/m3. Pada kondisi eksisting besarnya B/C =1,304,

B-C= Rp86.397.300.722,67, IRR =13,4%, dan Analisa Sensivitas biaya naik 10% dan manfaat turun 10% yang dianggap paling sensitif terhadap nilai biaya dan manfaat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati ini layak secara ekonomi.

Kata kunci : Longstorage Kali Mati, B/C, B-C, IRR, Analisa Sensitivitas ABSTRACT

Population growth in Sidoarjo Regency which is increasing year by year, cause a reduction in irrigated land. Changes in land use which was previously functioned as irrigated land, become residential land and permanent irrigation water supply. Therefore, the redundancy of irrigation water is utilized to comply the necessity of clean water in Sidoarjo Regency. Thus, it requires the optimization of existing water resources namely by re-functioning the Kali Mati as “Tampungan” (Longstorage).

This study aimed to know the the cost of construction, operation and maintenance costs, economic feasibility and minimum water pricing. Based on the description above, the researcher obtained construction costs Rp 209.357.572.800,00 operation and maintanance costs Rp 4.605.866.601,60, so the total costs Rp 213.963.439.401,60. From the calculations, the minimum water price is Rp 1.161/m3 – Rp 3.449/m3. In the existing condition of B/C = 1,304, B – C = Rp

86.397.300.722,67, IRR = 13,4%, and cost of sensitivity analysis 10% increase and benefit 10% decrease. So, the conclusion that the construction of the Longstorage Kali Mati project is economically feasible.

(2)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebutuhan air baku Kabupaten Sidoarjo dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Sidoarjo yang sedemikian pesat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo sudah tentu kebutuhan akan air baku semakin meningkat. Perubahan tata guna lahan yang sebelumnya digunakan untuk lahan irigasi menjadi lahan pemukiman dan suplai air irigasi yang tetap. Maka kelebihan air irigasi tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dibutuhan optimalisasi sumber daya air yang ada, salah satunya dengan memfungsikan kembali Kali Mati sebagai tampungan

(Longstorage) dalam rangka penyediaan

air bersih di Kabupaten Sidoarjo.

Identifikasi Masalah

Pengurangan lahan irigasi disetiap tahunnya dan pasokan air yang melimpah maka kelebihan air irigasi tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo. Pemenuhan air bersih di Kabupaten Sidoarjo saat ini di kelola oleh PDAM “Delta Tirta” Sidoarjo. Penyediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah pelanggan telah mencapai 121.928 Sambungan Rumah per Maret 2015. Dengan jumlah pelanggan tersebut cakupan pelayanaan untuk Kabupaten Sidoarjo telah mencapai

34.65 %.

(https://www.pdamsidoarjo.co.id/). Padahal target cakupan pelayanan untuk perkotaan sebesar 80% menurut MDGS (Millenium Development Goals). Studi ini akan dibahas mengenai nilai air baku dengan adanya proyek pembangunan Tampungan (Longstorage) di Kabupaten Sidoarjo. Ditinjau dari biaya pembangunan, biaya operasional dan biaya pemeliharaan tampungan dengan manfaat sesudah pembangunan tampungan. Dan menganalisis kelayakan

ekonomi dengan mempertimbangkan Nilai Rasio Biaya (B/C), Selisih Biaya Manfaat (B – C), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), dan Anlisa Sensitivitas.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari studi ini adalah: a. Untuk mengetahui biaya total yang

dikeluarkan untuk pembangunan

Longstorage Kali Mati.

b. Menilai berapa manfaat yang diperoleh dari pembangunan

Longstorage Kali Mati.

c. Menganalisis apakah pembangunan

Longstorage Kali Mati layak secara

aspek ekonomi.

d. Menetapkan harga air minimum yang layak secara ekonomi.

Manfaat dari studi ini adalah sebagai masukan kepada pihak – pihak terkait dalam menentukan harga air dan perhitungan kelayakan ekonomi suatu proyek.

2. TINJAUAN PUSTAKA Analisa Biaya

Biaya investasi proyek dapat didefinisikan sebagai jumlah semua pengeluaran dana yang diperlukan untuk melakukan proyek sampai selesai mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan sampai pada operasi dan pemeliharaan membutuhkan bermacam-macam biaya. Pada analisa kelayakan ekonomi, biaya-biaya tersebut dikelompokan menjadi beberapa komponen sehingga memudahkan analisa perhitungan semua biaya (Kodoatie, 1995:71):

a. Biaya Modal

 Biaya langsung, Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan untuk pembangunan suatu proyek.

 Biaya tak langsung, Biasanya biaya untuk ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya langsung, bisa, misal, 5%, 10% ataupun 15%. Hal ini sangat tergantung dari pihak pemilik dan

(3)

perencana. Semakin berpengalaman pemilik ataupun perencana, besarnya prosentase ini lebih kecil.

b. Biaya konstruksi

Biaya konstruksi terdiri dari volume pekerjaan satuan, Harga satuan pekerjaan,dan Rencana Anggaran Biaya

c. Biaya tahunan

Biaya yang dikeluarkan selama pemanfaatan proyek sampai umur proyek selesai. biaya ini masih harus dipikul oleh pemilik/investor.

Analisa Manfaat

Manfaat suatu proyek berarti semua pemasukan keuntungan yang diperoleh selama umur proyek tersebut. Manfaat suatu proyek dapat diklasifikasikan menjadi (Kadariah, 1976:71) :

a. Manfaat langsung

Merupakan manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya proyek, manfaat ini berupa:

 Adanya kenaikan dalam output fisik dari kegiatan yang ditangani proyek

 Perbaikan mutu produk (Quality and Processing)  Perubahan dalam lokasi dan

waktu penjualan

 Perubahan dalam bentuk (Grading and Processing) Penurunan biaya (Cost)  Keuntungan dari mekanisasi b. Manfaat tak langsung

Manfaat ini disebut juga manfaat sekunder proyek, yaitu manfaat yang timbul atau dirasakan di luar proyek karena adanya realisasi proyek. Manfaat tidak langsung ini terbagi atas :

 Manfaat yang disebabkan oleh adanya keunggulan skala besar (Economics of Scale)

 Manfaat yang ditimbulkan oleh adanya pengaruh sekunder dinamik, misalkan perubahan

daam produktivitas tenaga kerja yang disebabkan perbaikan kesehatan atau pendidikan

 Manfaat yang disebabkan oleh adanya proyek yang biasanya disebut efek “multiplier” dari proyek

c. Manfaat nyata

Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat diukur dalam bentuk suatu nilai uang. Dalam hal ini yaitu hasil penjualan air kepada masyarakat. Sedangkan pendapatan yang berasal dari non air yaitu biaya penyambungan pipa untuk pelanggan baru.

d. Manfaat tidak nyata

Manfaat tidak nyata adalah manfaat proyek yang tidak dapat dinilai dalam bentuk uang, misalnya rasa aman, terpeliharanya lingkungan, tersedianya sarana rekreasi, dan sebagainya.

Analisa Ekonomi

Analisa ekonomi dalam studi pengembangan sumberdaya air sudah merupakan hal rutin baik dalam tahap

master plan, reconnaissance, appraisal, feasibility study project completion report maupun dalam tahapan yang

dianggap perlu dalam studi-studi khusus untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu proyek pengembangan yang dibiayai oleh Bank atau lembaga keuangan lainnya. Bila dalam tahapan fesibility study proyek tersebut dianggap layak, maka dapat dilanjutkan dalam detail design dan pelaksanaan proyek (Suyanto, 2001:33).

Studi kelayakan adalah kajian permasalahan berupa laporan tertulis terhadap kelayakan suatu usulan atau perencanaan (Dalinastry, 2006:4).

a. Indikator kelayakan ekonomi Untuk mendapatkan ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penilaian kelayakan proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang

(4)

dinamakan kriteria investasi. Kriteria-kriteria yang umum dipakai dan dianjurkan untuk digunakan dalam evaluasi proyek adalah:

Benefit cost ratio (BCR) Perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat (benefit) dengan nilai sekarang dari biaya (cost). Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah (Pujawan, 1995 : 259) :

BCR = 𝑃𝑉𝑑𝑎𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡 𝑃𝑉𝑑𝑎𝑟𝑖𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 Dimana :

PV = present value BCR = benefit cost ratio Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan proyek dengan metode BCR ini adalah jika BCR > 1 maka proyek dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai BCR < 1 proyek tersebut secara ekonomi tidak layak untuk dibangun.  New present value (NPV)

Selisih antara present value dari manfaat dari present value dari biaya. Dimana langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan itu tidak banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan IRR. Secara umum rumus untuk perhitungan nilai

Present value ini adalah

sebagai berikut (Kuiper, 1971:45) :

P = 𝐹

(1+𝑖)𝑛

Dimana :

P = nilai sekarang F = nilai pada tahun ke-n i = nilai suku bunga

Dalam evaluasi proyek, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis seperti nilai investasi. Jika

NPV < 0, proyek tersebut dari segi ekonomi tidak layak untuk dibangun.

Internal rate of return (IRR) Nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan I, atau nilai suku bunga jika NPV bernilai sama dengan 0. IRR dihitung atas dasar penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi. Nilai IRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai IRR ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Kuiper, 1971 :16) :

IRR = I’ + 𝑁𝑃𝑉′

𝑁𝑃𝑉′− 𝑁𝑃𝑉" (I" − 𝐼′)

Dimana :

I' = suku bunga memberikan nilai NPV positif

I" = suku bunga memberikan nilai NPV negatif

NPV = selisih antara present

value dari manfaat dari

present value dari biaya

NPV' = NPV positif NPV" = NPV negatif  Analisa sensitivitas

Analisa sensitivitas bertujuan untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan hasil proyek jika suatu kemungkinan perubahan dalam dasar-dasar asumsi pada perhitungan biaya dan manfaat. Karena dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat masih merupakan perkiraan, maka sudah tentu dalam asumsi-asumsi ini terdapat kemungkinan bahwa keadaan yang sebenarnya akan terjadi tidak sama dengan nilai asumsi

(5)

yang telah dibuat dalam waktu perencanaan.

Parameter – parameter investasi yang memerlukan analisa sensitivitas antara lain (Giatman, 2006:130) :

1. Besarnya investasi 2. Benefit/ Pemasukan 3. Cost / Pengeluaran 4. Suku Bunga

Analisa sensitivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter yang berubah atau menjadi variabel, sedangkan parameter lainnya relatif tetap dalam satu persamaan analisa (Giatman, 2006:130).

Harga Air

Menurut Kuiper (1971:184) Harga air adalah keuntungan yang dihasilkan dari perhitungan nilai air. Dalam hal ini, nilai air yang diperhitungkan adalah berbeda dengan biaya air. Nilai air akan lebih tinggi penilaiannya dibanding biaya air. Nilai air disini tidak hanya menghitung proses dari penyediaan air sampai terpenuhinya kebutuhan tetapi juga memperhitungkan nilai dari air itu sendiri, sedangkan untuk biaya air, perhitungan lebih pada perhitungan secara komersil dari proses penyediaan air itu saja dan nilai dari air itu sendiri tidak diperhitungkan.

Parameter yang dipakai dalam penentuan harga air biasanya adalah:

1. Perbandingan biaya dan manfaat (benefit cost ratio),manfaat dalam hal ini adalah rencana harga itu sendiri,maksudnya adalah BCR harus lebih dari 1. Sehingga jika harga yang akan kita rencanakan, dimana dengan biaya tertentu bila dibandingkan nilainya tidak boleh satu. Harus lebih dari satu.

2. Selisih benefit dengan cost, jika pemasukan dikurangi pengeluaran hasilnya diharapkan di atas nol (untung).

3. bunga, bunga sangat berpengaruh besar terhadap suatu perencanaan harga. Bunga disini adalah bunga bank jika aktivitas pengadaan air dipinjam dari bank.

3. METODOLOGI PENELITIAN Tampungan (Long Storage) Kali Mati berada di Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten yang dihimpit dua sungai (Kali Mas dan Kali Porong). Terletak antara 112 5’ dan 112 9’ Bujur Timur dan antara 7 3’ dan 7 5’ Lintang Selatan.

Gambar 1 Lokasi studi

Pengumpulan Data

Adapun data yang diperlukan yaitu:

1. Data debit sungai (Saluran Mangetan Kanal dan Saluran Porong Kanal) tahun 2005 – 2014 diperoleh dari Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Untung Suropati No. 26-28 Sidoarjo.

2. Data jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2005 – 2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Pahlawan No. 140, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur 61211.

3. Data layanan air minum Kabupaten Sidoarjo tahun 2005 – 2014 yang diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sidoarjo yang beralamat di Jl. Pahlawan No. 1, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur 16810. 4. Data-data yang terkait dengan kondisi

lingkungan setempat diperoleh langsung saat pengamatan di lokasi penelitian.

LOKASI STUDI

(6)

Pengolahan Data 1. Analisa Biaya

 Menghitung volume pekerjaan pembangunan Longstorage Kali Mati

 Melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan.

 Perhitungan Rencana Anggaran

Biaya pembangunan

Longstorage Kali Mati dengan

mengkalikan volume pekerjaaan dengan hasil analisa harga satuan.

2. Analisa manfaat

 Melakukan perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk 20 tahun kedepan di Kabupaten Sidoarjo menggunakan metode aritmatik.  Perhitungan kebutuhan air 20

tahun kedepan dengan asumsi untuk perkotaan 150 lt/org/hari.  Melakukan analisa manfaat

dengan mengkalikan harga air yang ditetapkan PDAM dengan total kebutuhan air 20 tahun kedepan

3. Analisa Ekonomi

 Melakukan perhitungan B/C dengan total manfaat dibagi total biaya.

 Perhitungan B – C, yaitu dengan total manfaat dikurangi dengan total biaya.

Menghitung Internal Rate of

Return. Jika hasil perhitungan

IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku, maka suatu proyek layak secara ekonomi.

 Menghitung analisa sensitivitas dengan beberapa komponen. 4. Harga Air

 Menetapkan harga air minimum 20 tahun kedepan untuk Kabupaten Sidoarjo dengan membagi total biaya dengan total kebutuhan air (B/C=1)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Biaya

a. Biaya Modal

Biaya merupakan komponen penting dalam perhitungan kelayakan ekonomi.

 Biaya Langsung

Untuk proyek pembangunan

Longstorage Kali Mati di

Kabupaten Sidoarjo biaya langsung yang diperlukan terdiri dari:

a. Biaya galian dan timbunan b. Biaya pekerjaan persiapan c. Biaya material

d. Biaya pekerja (upah tenaga kerja, sewa peralatan, dan lainnya)

Semua inilah yang nantinya

menjadi menjadi biaya

konstruksi yang ditawarkan pada kontraktor kecuali biaya pembebasan

tanah. Biasanya biaya

pembebasan tanah

ditanggung oleh pemilik

(owner). Biaya konstruksi untuk

proyek pembangunan

Longstorage Kali Mati sebesar

Rp 169.177.836.600,00.

Biaya Tak Langsung (Indirect

Cost)

Biaya ini terdiri dari dua komponen,

yaitu:

a. Kemungkinan/hal yang tidak terduga (contengencies) dari biaya langsung.Biaya untuk ini merupakan suatu angka

prosentase dari biaya

langsung yaitu sebesar 10%. b. Biaya Teknik (engineering

cost)

Biaya teknik adalah biaya

untuk pembuatan desain

mulai dari studi awal

(preliminary study), pra studi kelayakan, studi kelayakan, biaya perencanaan, dan biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan konstruksi.

(7)

Biaya modal untuk seluruh proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Biaya tak langsung pembangunan Longstorage Kali Mati Kab. Sidoarjo No Uraian Jumlah (Rp) 1 Biaya konstruksi 169.177.836.600,00 2 Biaya administrasi (2,5%) 4.229.445.915,00 3 Biaya Konsultas Pengawas (5%) 8.458.891.830,00 4 Biaya tak terduga

(5%) 8.458.891.830,00 TOTAL SEBELUM PPN 190.325.066.175,00 PPN 19.032.506.617,50 TOTAL SETELAH PPN 209.357.572.792,50 DIBULATKAN 209.357.572.800,00 Sumber: Hasil perhitungan

Perhitungan dan analisa biaya modal dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung biaya modal untuk seluruh proyek pembangunan

Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo yaitu sebesar Rp 209.357.572.800,00.

2. Untuk menghitung biaya modal akan dikonversikan menjadi

future value ke tahun 2020,

sehingga akan didapatkan total biaya modal tahun ke-5. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan.

Tabel 2. Analisa Biaya Konstruksi

Sumber : Hasil Perhitungan

c. Biaya Tahunan

Biaya operasional dan pemeliharaan dikeluarkan sejak berakhirnya masa pekerjaan konstruksi sampai akhir usia guna proyek. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor

01/PRT/M/2014 maka biaya operasi dalah 0,9% dari nilai aset dan biaya pemeliharaan 1,3% dari nilai aset.

Tabel 3. Biaya O&P

Sumber: Permen PU Nomor : 01/PRT/M/2014

Besarnya biaya O&P sebesar 2,2% dari biaya konstruksi. Perhitungan dan analisa biaya tahunan selama umur proyek adalah sebagai berikut:

1. Biaya konstruksi : Rp 209.357.572.800,00

2. Biaya O&P (tahun 5s/d24) : 2,2% x Rp 209.357.572.800,00

: Rp 4.605.866.601,60

Analisa Manfaat a. Manfaat langsung

Benefit air baku

1. Kondisi ketersediaan air baku saat ini

Ketersediaan air baku di lokasi saat ini dikelola oleh PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Penyediaan air baku bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo saat ini telah mencapai 121.928 Sambungan Rumah per Maret 2015. Dengan jumlah pelanggan tersebut cakupan pelayanan untuk Kab. Sidoarjo telah mencapai 34,65%

2. Kondisi ketersediaan air baku dengan adanya Longstorage di Kab. Sidoarjo

Dengan adanya Longstorage di Kab. Sidoarjo, maka/diharapkan ketersediaan air baku menjadi lebih terjamin dan cakupan pelayanan untuk Kab. Sidoarjo bertambah menjadi 80% sesuai target nasional untuk perkotaan.

b. Manfaat tak langsung

 Manfaat tak langsung dengan

adanya pembangunan

Longstorage di Kab. Sidoarjo ini

(8)

1. Peningkatan cakupan pelayanan kebutuhan air baku untuk kebutuhan domestik dan non domestik di Kab. Sidoarjo.

2. Menjadi sarana rekreasi dan olahraga

3. Peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk setempat

4. Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih baik. c. Manfaat nyata

 Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat diukur dalam satuan nilai uang:

1. Bertambahnya pendapatan daerah dari sektor pajak 2. Peningkatan pendapatan

koperasi dari penyediaan air baku

3. Kebutuhan akan air baku di Kab. Sidoarjo mulai terpenuhi.

d. Manfaat tidak nyata

 Manfaat tiak nyata adalah manfaat proyek yang tidak dapat selalu dinilai dengan uang, seperti: 1. Terpenuhi kebutuhan air baku

yang layak

2. Perbaikan kesehetan masyarakat

3. Perbaikan lingkungan hidup sekitar proyek

Analisa Ekonomi

a. Indikator Kelayakan Ekonomi Benefit Cost Ratio (BCR)

Dalam perhitungan Benefit Cost

Ratio ini masing-masing komponen manfaat dan biaya dijadikan nilai seragam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Tingkat suku bunga yang dipakai dalam studi ini adalah 7,5% dan usia guna sampai tahun 2039.

1. Komponen biaya (Cost)

Total biaya konstruksi : Rp 209.357.572.800,00

Faktor konversi (F/P, 7,5, 4) : 1,335 Nilai biaya konstruksi : Rp 279.492.359.688,00

Total biaya O&P : Rp 4.605.866.601,60

Faktor konversi (P/A, 7,5, 1) : 0,930 Nilai biaya O&P : Rp 4.283.455.939,49

Total biaya sekarang : Rp 283.775.815.627,49

2. Komponen manfaat

Total kebutuhan air : 71.077.787 m3/tahun

Harga air eksisting : Rp 5.600/m3 Total manfaat air baku (5s/d24) : Rp 398.035.608.978,66

Faktor konversi (P/A, 7,5, 1) : 0,930 Nilai sekarang manfaat : Rp 370.173.116.350,16 Sehingga : BCR = 𝑃𝑉 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 𝑃𝑉 𝐶𝑜𝑠𝑡 = Rp 370.173.116.350,16 Rp 283.775.815.627,49 = 1,304

Karena Benefit Cost Ratio ≥ 1, maka proyek ini layak untuk dilaksanakan.

Net Present Value (NPV) Perhitungan B-C proyek rencana untuk tingkat suku bunga 7,5 % adalah sebagai berikut:

PV Benefit = Rp 370.173.116.350,16 PV Cost = Rp 283.775.815.627,49 -

B – C = Rp 86.397.300.722,67 Perhitungan NPV selengkapnya pada berbagai suku bunga disajikan pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4 NPV proyek berbagai suku bunga

Sumber: Hasil Perhitungan  Internal Rate of Return

Perhitungan IRR untuk proyek pembangunan Longstorage Kali Mati ini adalah sebagai berikut:

IRR = I’ + 𝑁𝑃𝑉′

(9)

Dimana :

I’ : suku bunga memberikan nilai NPV positif : 10%

I” : suku bunga memberikan nilai NPV negatif : 15% NPV’ : NPV positif : 51.128.149.242 NPV” : NPV negatif : -23.882.518.959 Sehingga: IRR = 10% + 51.128.149.242 (51.128.149.242 − 23.882.518.959) (15% - 10%) IRR = 13,4%

Dari perhitungan tingkat pengembalian internal di atas dapat disimpulkan bahwa proyek Pembangunan

Longstorage ini layak secara ekonomi.

Hal ini disebabkan karena nilai IRR lebih besar dari nilai yang dipakai dalam evaluasi kajian ini yaitu sebesar 7,5%.

 Analisa Sensitivitas

Analisa sensivitas adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hasil proyek apabila terjadi kemungkinan perubahan dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat yang

masih merupakan suatu

kemungkinan. Berdasarkan Bank Indonesia inflasi suku bunga dari tahun 2006-2015 stabil di angka 10%. Dalam analisis ini digunakan prosentasi inflasi pada pengembangan proyek air bersih ditetapkan sebesar 10%. Untuk hasil perhitungan analisa sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 rekapitulasi analisa sensitivitas harga air eksisting

Sumber : Hasil perhitungan

Penetapan Harga Air

Untuk perhitungan harga air selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Harga air pada saat B=C

Sumber : hasil perhitungan

5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Biaya total yang dikeluarkan untuk Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut :

Biaya konstruksi : Rp

209.357.572.800

Biaya O&P pertahun : Rp 4.605.866.602

Biaya total : Rp 213.963.439.402 2. Manfaat yang diperoleh dengan

dibangunnya Longstorage Kali Mati pada bunga 7,5% adalah :

Manfaat dengan harga air eksisting : Rp 370.173.116.350,16 /tahun Manfaat dengan harga air B = C : Rp 84.581.537.024,18 /tahun

Sedangkan manfaat tidak nyata yang diperoleh diantaranya bertambahnya cakupan wilayah yang terlayani perusahaan daerah air minum, dan perbaikan mutu kesehatan dan terhindar dari wabah penyakit yang diakibatkan oleh air.

3. Analisa ekonomi proyek Pembangunan Longstorage Kali Mati di Kabupaten Sidoarjo ditinjau

(10)

terhadap Benefit Cost Ratio (BCR),

Net Present Value (NPV), dan

Analisa Sensitivitas adalah:

A. Harga Air Eksisting (Rp 5.600): - BCR = 1,304 - NPV = Rp 86.397.300.722,67 - IRR = 13,4% B. Harga Air B = C (Rp 1.161): - BCR = 1,000 - NPV = 0 - IRR = 7,5%

Kemudian dari perhitungan Analisa Sensitivitas, pada kondisi kritis dimana biaya naik dan manfaat turun berdasarkan nilai BCR secara keseluruhan dapat diketahui bahwa nilai kelayakan akan semakin menurun sampai pada keadaan yang tidak layak, yaitu nilai BCR kurang dari satu. Berdasarkan hasil analisa ekonomi diatas dan analisa sensitivitas maka dapat disimpulkan bahwa proyek layak untuk dibangun. 4. Dari hasil perhitungan analisa

ekonomi didapatkan harga air dalam berbagai kondisi.

a. Harga air eksisting = Rp 5.600,00 /m3

b. Harga air saat B=C kondisi normal = Rp 1.161 /m3 – Rp 3.449 /m3

c. Biaya naik 10%, manfaat tetap = Rp 1.277 /m3 – Rp 3.794 /m3

d. Biaya turun 10%, manfaat tetap = Rp 1.045 /m3 – Rp 3.104 /m3

e. Biaya tetap, manfaat naik 10% = Rp 1.055 /m3 – Rp 3.135 /m3

f. Biaya tetap, manfaat turun 10% = Rp 1.290 /m3 – Rp 3.832 /m3

g. Biaya naik 10%, manfaat turun 10% = Rp 1.419 /m3 – Rp 4.215 /m3

h. Biaya turun 10%, manfaat naik 10% = Rp 950 /m3 – Rp 2.822 /m3

Berdasarkan harga air tersebut, harga air eksisting sebesar Rp 5.600 /m3 merupakan hasil survey masyarakat yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dengan harga air kondisi normal dari perhitungan yaitu sebesar Rp 1.161 /m3 – Rp 3.449 /m3 bisa diterima disemua golongan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Karena penyediaan air bersih ini ditujukan untuk kesejahteraan penduduk, maka untuk penetapan harga air hendaknya tidak melihat dari sisi keuntungan saja tetapi juga harus melihat dari sisi ekonomi konsumen yaitu masyarakat yang menggunakan air bersih.

2. Sehendaknya pihak – pihak yang terkait selalu meninjau dan turut serta dalam pemeliharaan

Longstorage agar dapat beroperasi secara optimal dan sesuai usia gunanya.

3. Setelah selesainya dibangun sistem penyediaan air baku ini nantinya pemerintah atau instansi

terkait hendaknya

memaksimalkan penanganan pemeliharaan, agar ketika terjadi kerusakan dapat segera diatasi dan meminimalisir biaya operasi dan pemeliharaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. SID Longstorage Kali

Mati Dalam Rangka Penyediaan Air Baku Kabupaten Sidoarjo.

Laporan Proyek

Dalinastry, Alphie.2006. ‘Evaluasi Ekonomi Bendungan Pengendali (Bedali) Sepinang Kota Balikpapan’. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang : Jurusan

(11)

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kadariah. 1976. Pengantar Evaluasi

Proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Kodoatie, Robert J. 1995. Analisis

Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi

Kuiper, Edward. 1971. Water Resources

Project Economic. Canada

Republik Indonesia. 2014. Peraturan

Pemerintah Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sub Bidang Sumber Daya Air. Lembaran Negara RI Tahun

2014. Sekretariat Negara. Jakarta Suyanto, Adhi. 2001. Ekonomi Teknik

Proyek Sumberdaya Air. Jakarta :

Gambar

Gambar 1 Lokasi studi  Pengumpulan Data
Tabel  1.  Biaya  tak  langsung  pembangunan  Longstorage  Kali  Mati  Kab. Sidoarjo  No  Uraian  Jumlah (Rp)  1  Biaya konstruksi  169.177.836.600,00  2  Biaya  administrasi  (2,5%)  4.229.445.915,00  3  Biaya  Konsultas  Pengawas (5%)  8.458.891.830,00
Tabel 6 Harga air pada saat B=C

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana praktek penggunaan wafaq dan bagaimana pandangan hukum islam terhadap hal tersebut , penelitian ini berusaha menjawab

Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Untuk dapat menyesuaikan rencana

Hasil penelitian menunjukkan, pada rentang doping 0,5% - 4% In2O3 semakin tipis lapisan, memberikan sensitifitas yang lebih baik dari bahan keramik ferroelektrik karena

58 Persentase (%) Tutor Paket B Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis Tik 59 Persentase (%) MTs/PPS Wustha/ Paket B Di Pesantren

Hubungan kuantitatif struktur kimia dan aktivitas biologis obat (HKSA) merupakan bagian penting rancangan obat, dalam usaha untuk mendapatkan suatu obat baru

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Pesan kesalahan ini akan terjadi ketika user tidak memasukkan inputan pada proses untuk memilih jenis sinyal (user memilih ... pada panel “Input yang tersedia” bagian Jenis

Penyusunan skripsi ini merupakan sebuah tugas akhir yang harus ditempuh sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu