• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 8 JULI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 8 JULI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM

SENIN, 8 JULI 2013 M

PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Senin, 8 Juli 2013 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1434 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa

ini akan kembali terjadi pada hari Senin, 8 Juli 2013 M, pukul 7 : 14 UT pukul 14 : 14 WIB atau 15

: 14 WITA 16 : 14 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 106,299

o

.

Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 4,440

o

. Elongasi ini

lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,507

o

.

Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan

datang ini adalah 29 hari 15 jam 18 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di

horizon-teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 8 Juli 2013 paling

awal terjadi pada pukul 17 : 33 WIT di Merauke dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 57 WIB di

Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa

konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 di wilayah Indonesia. Dengan

demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah

Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013.

(2)

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Senin, 8 Juli 2013 M:

Penentu Awal Bulan Ramadhan 1434 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari

untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 M. Informasi ini

adalah informasi dasar penentu awal bulan Ramadhan 1434 H. Pada tabel tersebut, sebagaimana

penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan

Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi

atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah

nilainya pada saat tersebut (Seidelmann, 1992).

Azimuth adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri

bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang

horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai

ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak

sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi

dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas

piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi

dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel tersebut di atas dapat juga diperoleh informasi umur

Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya

konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

d

a

a

0

,

(1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan a

o

adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh

1)

h

d

0

,

02917

,

(2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 8 Juli 2013 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan

Matahari saat Matahari Terbenam, Senin, 8 Juli 2013 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1434 H”

untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh a

o

adalah 0,4281

o

. Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai

d adalah 0,2117

o

. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a adalah

0,6398

o

. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di Pelabuhan Ratu

dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 adalah 0

o

38,39’. Prosedur yang

sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

(3)

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS.

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60

o

LU sampai

dengan 60

o

LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada

tanggal 8 Juli 2013. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat

yang berada di Indonesia. Adapun peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di Indonesia pada

tanggal 8 Juli 2013 lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut, tinggi

Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi

pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam

perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, pada daerah dengan ketinggian Hilal kurang dari

0

o

, Hilal mustahil akan teramati karena saat Matahari terbenam, Hilal sudah di bawah horizon.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 8

Juli 2013 berkisar antara -0,96

o

sampai dengan 0,45

o

.

(4)

4

4. Peta Elongasi

Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam

tanggal 8 Juli 2013. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan

Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi

diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli

2013 di Indonesia berkisar antara 4,45

o

sampai dengan 4,92

o

.

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat di Indonesia

5. Peta Umur Bulan

Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013. Umur

Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 8 Juli 2013 berkisar

antara 1,31 jam sampai dengan 4,71 jam.

(5)

5

6. Peta Lag

Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 8 Juli 2013.

Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana terlihat

pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 8

Juli 2013 berkisar antara -3,33 menit sampai dengan 3,38 menit.

Gambar 5. Peta Lag tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat di Indonesia

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada

tanggal 8 Juli 2013. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan yang

tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh

piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 8 Juli

2013 berkisar antara 0,150 % sampai dengan 0,185 %.

(6)

6

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 8 Juli 2013, dari sejak matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada planet

Merkurius dengan jarak sudut sekitar 1,5

o

dari Bulan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon

: (021) 4246321 ext. 3309

situs

:

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

(7)

KONJUNGSI / IJTIMA':SENIN, 8 JULI 2013 M, PUKUL 14 : 14 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 57 WIB 18 : 57 WIB 292 38.40 287 43.51 0 -9.89 4 54.94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 2 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 55 WIB 18 : 55 WIB 292 37.09 287 42.92 0 -8.88 4 54.24 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 3 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 51 WIB 18 : 52 WIB 292 33.03 287 40.92 0 -3.87 4 52.39 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 4 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 40 WIB 18 : 42 WIB 292 26.73 287 39.92 0 6.03 4 47.86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 5 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 40 WIB 18 : 41 WIB 292 31.45 287 41.37 0 -5.21 4 50.30 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 6 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 36 WIB 18 : 37 WIB 292 27.34 287 40.35 0 2.65 4 47.74 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.18 7 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 26 WIB 18 : 28 WIB 292 24.73 287 42.18 0 10.14 4 44.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 8 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 24 WIB 18 : 25 WIB 292 25.89 287 41.49 0 3.11 4 45.19 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 9 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 11 WIB 18 : 13 WIB 292 24.50 287 44.09 0 8.02 4 41.71 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 13 WIB 18 : 16 WIB 292 25.03 287 48.21 0 18.71 4 39.63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 11 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 5 WIB 18 : 7 WIB 292 24.58 287 46.53 0 11.31 4 39.76 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 12 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 17 : 59 WIB 18 : 2 WIB 292 26.52 287 52.68 0 19.47 4 36.80 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 13 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 14 WIB 18 : 15 WIB 292 26.78 287 42.31 0 -3.64 4 44.78 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 14 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 12 WIB 18 : 13 WIB 292 26.51 287 42.47 0 -3.47 4 44.36 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 15 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 18 : 1 WIB 18 : 1 WIB 292 32.33 287 46.18 0 -21.47 4 46.19 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 16 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 18 : 1 WIB 18 : 2 WIB 292 24.49 287 45.52 0 6.13 4 40.06 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 17 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 53 WIB 17 : 55 WIB 292 24.59 287 46.96 0 5.98 4 38.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 18 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 55 WIB 17 : 58 WIB 292 27.56 287 55.10 0 20.91 4 35.69 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 19 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 54 WIB 17 : 57 WIB 292 28.20 287 56.43 0 22.15 4 35.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 20 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 54 WIB 17 : 57 WIB 292 27.84 287 55.71 0 21.31 4 35.44 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 21 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 53 WIB 17 : 56 WIB 292 28.32 287 56.69 0 22.19 4 35.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 23 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 51 WIB 17 : 54 WIB 292 27.95 287 55.99 0 20.44 4 35.11 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 24 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 51 WIB 17 : 54 WIB 292 29.64 287 59.29 0 25.69 4 34.20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 25 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 47 WIB 17 : 50 WIB 292 29.39 287 58.88 0 22.09 4 33.97 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 26 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 47 WIB 17 : 50 WIB 292 29.23 287 58.59 0 23.28 4 34.04 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 27 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 36 WIB 17 : 38 WIB 292 29.61 287 59.47 0 18.02 4 32.90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 28 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 34 WIB 17 : 37 WIB 292 31.44 288 2.75 0 20.92 4 31.97 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 29 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 26 WIB 17 : 29 WIB 292 32.90 288 5.28 0 20.17 4 30.77 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 30 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 28 WIB 17 : 30 WIB 292 29.41 287 59.22 0 14.50 4 32.40 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 31 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 28 WIB 292 32.95 288 5.37 0 19.89 4 30.69 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 32 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 29 WIB 17 : 31 WIB 292 27.48 287 55.53 0 10.12 4 33.54 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 33 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 28 WIB 292 30.54 288 1.27 0 15.75 4 31.68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 34 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 22 WIB 17 : 24 WIB 292 32.92 288 5.34 0 18.42 4 30.44 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 23 WIB 17 : 25 WIB 292 30.18 288 0.66 0 14.14 4 31.68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 36 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 17 WIB 17 : 20 WIB 292 33.87 288 6.90 0 18.04 4 29.77 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 37 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 51 WIB 17 : 51 WIB 292 25.44 287 44.45 0 -6.81 4 41.15 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 38 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 43 WIB 17 : 43 WIB 292 25.55 287 45.09 0 -10.35 4 40.49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

LINTANG MATAHARI BULAN

TINGGI POSISI BULAN RELATIF TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) MATAHARI BULAN

BUJUR

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

SENIN, 8 JULI 2013 M

PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H

AZIMUTH FI

BULAN BULAN

(8)

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 37 WIB 17 : 39 WIB 292 24.65 287 47.79 0 -0.45 4 37.38 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 40 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 29 WIB 17 : 30 WIB 292 24.64 287 47.66 0 -5.70 4 37.19 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 41 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 29 WIB 17 : 29 WIB 292 25.15 287 46.39 0 -13.08 4 38.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.17 42 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 24 WITA 18 : 25 WITA 292 25.00 287 49.85 0 -2.27 4 35.56 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 43 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 20 WITA 18 : 20 WITA 292 25.34 287 47.01 0 -17.53 4 38.30 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 44 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 19 WITA 18 : 19 WITA 292 25.35 287 47.05 0 -17.78 4 38.28 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 45 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 22 WITA 18 : 21 WITA 292 28.93 287 48.11 0 -29.36 4 41.20 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 46 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 24 WITA 18 : 22 WITA 292 31.24 287 49.52 0 -33.96 4 42.41 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 47 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 16 WITA 18 : 19 WITA 292 33.08 288 5.62 0 16.65 4 30.03 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 48 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 14 WITA 18 : 17 WITA 292 33.37 288 6.09 0 16.31 4 29.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 49 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 15 WITA 18 : 17 WITA 292 32.42 288 4.55 0 14.94 4 30.17 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 50 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 14 WITA 18 : 16 WITA 292 33.92 288 6.98 0 16.82 4 29.53 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 51 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 14 WITA 18 : 16 WITA 292 33.75 288 6.70 0 16.52 4 29.59 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 52 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 16 WITA 292 33.47 288 6.25 0 15.97 4 29.67 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 53 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 16 WITA 292 33.28 288 5.95 0 15.67 4 29.74 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 54 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 15 WITA 292 33.51 288 6.33 0 15.90 4 29.63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 55 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 13 WITA 18 : 15 WITA 292 33.24 288 5.89 0 15.37 4 29.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 56 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 10 WITA 18 : 13 WITA 292 33.61 288 6.49 0 14.93 4 29.42 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 57 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 5 WITA 18 : 7 WITA 292 33.28 288 5.97 0 12.40 4 29.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 58 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 0 WITA 18 : 2 WITA 292 33.61 288 6.51 0 10.81 4 28.81 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 59 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 17 : 51 WITA 17 : 54 WITA 292 37.09 288 11.81 0 12.43 4 27.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 60 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 37 WITA 17 : 39 WITA 292 38.90 288 14.34 0 9.02 4 26.06 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 61 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 52 WITA 17 : 51 WITA 292 26.68 287 49.58 0 -34.30 4 37.83 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 62 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 52 WITA 17 : 50 WITA 292 27.83 287 50.35 0 -38.60 4 38.58 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 63 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 51 WITA 17 : 49 WITA 292 27.45 287 50.14 0 -37.56 4 38.31 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 64 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 50 WITA 17 : 48 WITA 292 27.66 287 50.36 0 -38.60 4 38.40 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 65 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 52 WITA 17 : 49 WITA 292 31.02 287 52.76 0 -46.66 4 40.23 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 66 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 56 WITA 17 : 52 WITA 292 37.79 287 58.42 0 -57.62 4 42.83 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 67 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 52 WITA 17 : 53 WITA 292 25.60 287 52.69 0 -11.82 4 32.92 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 68 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 56 WITA 17 : 55 WITA 292 25.08 287 49.03 0 -24.36 4 36.19 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 69 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 8 WITA 18 : 7 WITA 292 25.09 287 48.11 0 -20.27 4 37.00 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 70 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 7 WITA 18 : 6 WITA 292 27.11 287 48.48 0 -29.98 4 39.05 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.17 71 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 9 WITA 18 : 9 WITA 292 24.76 287 49.30 0 -12.57 4 35.45 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 72 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 2 WITA 18 : 3 WITA 292 26.56 287 54.41 0 -3.58 4 32.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16 73 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 58 WITA 17 : 57 WITA 292 26.51 287 48.99 0 -31.33 4 38.03 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 74 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 41 WIT 18 : 39 WIT 292 26.84 287 50.71 0 -39.69 4 37.35 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 75 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 30 WIT 18 : 30 WIT 292 25.42 287 53.12 0 -22.37 4 32.37 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 76 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 10 WIT 18 : 11 WIT 292 32.35 288 4.89 0 -11.08 4 27.49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.15 77 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 8 WIT 18 : 8 WIT 292 27.66 287 57.92 0 -22.22 4 29.81 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.15 78 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 22 WIT 18 : 20 WIT 292 25.32 287 51.53 0 -39.01 4 34.95 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 79 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 15 WIT 18 : 13 WIT 292 25.12 287 52.99 0 -32.23 4 32.71 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 80 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 11 WIT 18 : 9 WIT 292 25.38 287 52.36 0 -43.83 4 34.69 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 81 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 18 : 2 WIT 18 : 0 WIT 292 25.28 287 52.98 0 -46.12 4 34.24 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 82 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 54 WIT 17 : 52 WIT 292 26.29 287 56.21 0 -33.53 4 30.77 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16 83 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 33 WIT 17 : 32 WIT 292 33.96 288 7.30 0 -23.70 4 26.77 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.15 84 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 42 WIT 17 : 40 WIT 292 25.19 287 54.65 0 -47.96 4 32.73 Bulan di sebelah Selatan - Bawah Matahari 0.16

Gambar

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat antara 60 o  LU s.d
Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 5. Peta Lag tanggal 8 Juli 2013 untuk pengamat di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman.. Ini disebut

Penulisan bahasa pemrograman FORTRAN 77 memiliki struktur dan aturan yang baku, dan bisanya akan lebih mudah jika dilakukan dalam suatu lembar penulisan program

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2015, merupakan tindak lanjut pelaksanaan : (i) Undang-Undang

Sistem distribusi air bersih antar pulau melalui interkoneksi jaringan pipa air bersih bawah laut telah mulai dilaksanakan pada tahun 2011 yaitu interkoneksi

Padahal loncatan ini maksudnya adalah ke akhir paragraph yang diproses oleh PERFORM, maka harus dibuat suatu paragraph dummy yang berisi statement EXIT, karena loncatan tidak

Demikian juga proses ekstraksi dimana sebelum dilakukan proses ekstraksi, user harus memasukkan stego audio yang akan diekstrak, setelah itu dilakukan proses

Ide ini ditanggapi oleh HD Milis, yang beranggapan bahwa pemrograman terstruktur semestinya tidak hanya dihubungkan dengan tanpa penggunaan GOTO, tetapi yang lebih utama adalah

Untuk pencapaian visi yang telah ditentukan maka Kecamatan Belakang Padang menjabarkankannya dalam misi, sehingga menjadi suatu kesatuan tekad yang harus