4 (1) (2021) 1-6
Journal of Curriculum Indonesia
http://hipkinjateng.org/jurnal/index.php/jci
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Video Tutorial
pa-da Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siti Muyaroah*
Universitas Baturaja, Indonesia
Info Articles ____________________ History Articles: Submitted 28 January 2021 Revised 11 February 2021 Accepted 1 March 2021 ____________________ Keywords: Multimedia Pembelajaran, Video Tutorial, Bahasa Indo-nesia
_________________________
Abstract
________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia pembelajaran berbasis Video Tutorial. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D). Dimana penelitian ini dimulai dari (1) pengumpulan data dan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan bentuk produk pendahuluan; (4) uji coba pendahuluan; (5) revisi terhadap produk utama; (6) uji coba utama yang didasarkan pada hasil uji coba pendahuluan; (7) revisi produk operasional; (8) uji coba operasional; (9) revisi produk akhir; dan (10) diseminasi dan implementasi. Penelitian ini menghasilkan ketidakefektifan multimedia pembelajaran berbasis Video Tutorial pada mata kuliah pengantar pendidikan. Berdasarkan hasil ujicoba yang dilakukan baik evaluasi expert maupun one-to-one evaluation, small group evaluation serta field test dinyatakan bahwa produk multimedia pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran mata kuliah bahasa indonesia dengan hasil evaluasi baik pada semua tahapan evaluasi yang telah dilakukan.
*Address correspondence:
Journal of Curriculum Indonesia 4 (1) (2021) PENDAHULUAN
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) atau sering disebut TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), baik dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian besar pekerjaan manusia kini diselesaikan dengan komputer. Dengan demikian, komputer dapat dikatakan sebagai salah satu alat bantu manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pemakaian komputer sering digunakan untuk hal-hal yang berkenaan dengan pemprosesan data (data processing) dan pengolahan kata (word processing). Kemajuan TIK dimanfaatkan oleh berbagai kalangan seperti: pemerintahan, organisasi-organisasi sosial, militer, bank, pendidikan, transportasi, perdagangan, kriminalitas, industri, dan lain sebagainya. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa hampir seluruh lapisan masyarakat memerlukan komputer sebagai alat bantu dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran merupakan salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran. (Maharani & Maharani, 2015) “multimedia adalah menggunakan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi”. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi pemikiran perlunya diciptakan inovasi dalam pembelajaran bahasa indonesia. Inovasi yang cocok untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan kemajuan TIK.
Dalam pendidikan formal di Indonesia mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib dalam struktur kurikulum 2013, yaitu kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten kearifan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 menyebutkan bahwa bahan kajian Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk membentuk karakter peserta didik.
Jika ditinjau dari segi penyampaian pembelajaran Bahasa Indonesia, penggunaan TIK sebagai media dapat membantu guru untuk lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan membaca dan bicara. Dengan berkembangnya TIK yang ada di Indonesia, guru Bahasa Indonesia bisa memanfaatkan TIK untuk mengemas pembelajaran menjadi lebih menarik, inovatif, dan efisien. Selain itu, peserta didik juga bisa langsung memanfaatkan perangkat yang dimiliki sebagai media untuk belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh (Abdulrahaman et al., 2020) dengan judul Multimedia tools in the teaching and learning processes: A systematic review dengan hasil Access to quality education is still a major bottleneck in developing countries. Efforts at opening the access to a large majority of citizens in developing nations have explored different strategies including the use of multimedia technology. This paper provides a systematic review of different multimedia tools in the teaching and learning processes with a view to examining how multimedia technologies have proven to be a veritable strategy for bridging the gap in the provision of unrestricted access to quality education and improved learners' performance. The review process includes conducting an extensive search of relevant scientific literature, selection of relevant studies using a pre-determined inclusion criteria, literature analysis, and synthesis of the findings of the various studies that have investigated how multimedia have been used for learning and teaching processes. The review examines various case study reports of multimedia tools, their success and limiting factors, application areas, evaluation methodologies, technology components, and age groups targeted by the tools. Future research directions are also provided.
Penelitian yang dilakukan (Safaruddin & Taufan, 2020) dengan judul Development of Multimedia Learning in Hydroponic Farming on Children with Hearing Impairme dengan hasil Gearedby catfish cultivation activitytheory, the design and use of multimedia in this study were investigated through observation and students' perceptions. Findings suggested that
Journal of Curriculum Indonesia 4 (1) (2021)
multimedia positively engaged learners in learning enactment. Future studies are encouraged to investigate this issue using the observational method
METODE
Jenis penelitian pengembangan (R & D) ini menghasilkan sebuah multimedia pembelajaran berbasis video tutorial yang diujicobakan pada mata kuliah bahasa indonesia Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Baturaja. Borg & Gall dalam (Muyaroah, 2013) mengemukakan 10 langkah yang harus ditempuh dalam penelitian pengembangan, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan bentuk produk pendahuluan; (4) uji coba pendahuluan; (5) revisi terhadap produk utama; (6) uji coba utama yang didasarkan pada hasil uji coba pendahuluan; (7) revisi produk operasional; (8) uji coba operasional; (9) revisi produk akhir; dan (10) diseminasi dan implementasi. Kesepuluh langkah tersebut dimodifikasi oleh Sukmadinata (2006) menjadi tiga tahapan yaitu: (1) studi pendahuluan yang terdiri atas kajian pustaka, dan studi lapangan; (2) tahap pengembangan meliputi pembuatan media pembelajaran berbasis android, validasi ahli, uji coba; (3) tahap evaluasi yang dilaksanakan dalam bentuk uji coba eksperimen.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian ini antara lain: studi pustaka, studi lapangan mahasiswa semester 1 Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Baturaja, membuat prototype multimedia pembelajaran, mengembangkan multimedia pembelajaran berbasis video tutorial, validasi ahli dan uji coba. Pada validasi ahli menggunakan 3 ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli desain. Sedangkan saat uji coba melalui 3 tahapan yaitu one to one, small group serta field test.
HASIL PENELITIAN
Produk awal dalam pengembangan program multimedia berbasis video tutorial ini merupakan suatu produk yang dihasilkan peneliti melalui beberapa tahap prosedur kerja, yaitu menganalisis dan mengorganisasi materi, merancang desain dan mengaplikasikan desain kedalam bentuk program multimedia berbasis video tutorial yang dikembangkan menggunakan Aplikasi
Camtasia Studio dan Adobe Flash CS6.
Produk awal program multimedia berbasis video tutorial sebelum dilakukan uji evaluasi produk oleh ahli desain, ahli materi dan ahli media. Uji evaluasi yang dilakukan oleh tim ahli dimaksudkan agar peneliti mendapat masukan serta mengetahui kelemahan serta kelebihan produk yang dikembangkan. Selain itu juga agar peneliti mengetahui apakah materi yang ada didalam produk sudah sesuai dengan cakupan materi yang harus diajarkan. Berdasarkan hasil evaluasi expert didapatkan rata- rata penilaian sebagai berikut:
TABEL 1. Rata- rata penilaian ahli Expert Nilai rata- rata Kriteria
Ahli Materi 89,23 Baik
Ahli Media 81,07 Baik
Ahli Desain 90 Sangat Baik
Selain penilaian oleh ahli, produk juga dievaluasi menggunakan 3 evaluasi yaitu dengan one- to one evaluation, small group dan field test. Pada one to one evaluation produk diujikan serta berikan penilaian oleh orang mahasiswa sedang menempuh mata kuliah. Pada tahap small group
Journal of Curriculum Indonesia 4 (1) (2021)
mahasiswa sebanyak 20org. berdasarkan hasil ujicoba produk, rata- rata penilaian yang didapat adalah sebagai berikut:
TABEL 2. Rata- rata penilaian uji coba subjek Nilai rata- rata Kriteria One- to –one 88,48 Baik
Small group 86,07 Baik
Field test 86,01 Baik
Analisis data ini digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan produk yang dihasilkan. Langkah awal dari proses analisis data adalah memeriksa kelengkapan jawaban dari angket yang telah di isi responden. Kemudian peneliti membuat tabulasi data nilai yang telah didapatkan mulai dari one- to- one evaluation, small group evaluation serta field test evaluation.
Dari data rekapitasi pada table 1 dan table 2 menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan baik serta dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari penilaian baik dari ahli media, ahli materi dan ahli desain. Selain penilaian yang diberikan oleh ahl peserta didik sebagai sampel ujicoba juga memben penilaian ng baik terhadap produk multimedia pembelajaran yang diujicobakan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil rekapitulasi dan saran yang ada pada instrumen ahli media, ahli desain, dan ahli materi, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan merevisi produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Setelah melalui validasi ketiga expert, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji coba skala perorangan, skala kelompok kecil, dan uji coba lapangan (skala besar) yang dilakukan pada mahasiswa semester 1 Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Baturaja. Setelah melalui tahap uji coba lapangan dan melihat dari hasil rekapitulasi, komentar dan saran serta penilaian yang diberikan baik. Multimedia yang dikembangkan oleh peneliti dapat mampu memenuhi beberapa tujuan pembuatan media pembelajaran.
Menurut (Sutiah, n.d.) ”belajar merupakan proses perolehan bermanfaat yang berasal dari pengalaman”. Sedangkan menurut (Muyaroah, 2018) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Dengan belajar maka peserta didik mengalami proses perubahan, dari tidak tau menjadi tahu. Berdasarkan teori tersebut maka dapat kita tikan bahwa multimedia pembelajaran dapat digunakan dalam proses belajar. Sehingga proses pembelajaran bisa berjalanngan baik. Hal ini jugajalan dengan pengertian pembelajaran yang disampaikan oleh (Agustina & Adesti, 2019) “pembelajaran merupakan proses komunikasi dari interaksi sebagai bentuk usaha pendidikan dengan mengkondisikan terjadinya proses belajar dalam diri peserta didik”. Menurut Gagne dalam (suryani, n.d.) “pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan proses belajar siswa”. Ciri-ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasdan peningkatan proses belajar siswa, sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar, segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Journal of Curriculum Indonesia 4 (1) (2021)
Menurut (susilana, n.d.)“media berasal dari bahasa Latin, yang bentuk tunggalnya adalah medium. Dalam hal ini, kita akan membatasi pengertian media dalam dunia pendidikan saja, yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran”.
Media yang membawa pesan dengan tujuan instruksional maka media itu disebut media pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh (Muyaroah, 2013) yaitu “apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran”.
Multimedia dapat berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Menurut Geyeski (1993) dalam(Maharani & Maharani, 2015), multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagainya. Sedangkan multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter dalam (Knoop-van Campen et al., 2020) penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi.
Berdasarkan hasil analisis hasil ujicoba multimedia pembelajaran yang dikemngkan maka multimedia pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai satu alat bantu pembelajaran bagi mahasiswa semester 1 program studi teknologi pendidikan fakkultas keguruan ilmu pendidikan universitas baturaja. Dengan adanya multimedia pembaran maka mahasiswa dapat belajar lebih efektif serta bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Selain itu penggunaan multimedia pembelajaran juga memt mahasiswa lebih mudah memahami materi karena materi dikemas dengan lebih menarik dan lebih ringan dengan dibantu memalui gambar dan video.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangakan dapat digunakan pada mata kuliah bahasa Indonesia hal ini sesuai dengan hasil rekapitulasi penilaian baik penilaian ahli serta hasil evaluasi yang telah dilakukan. Selain itu, multimedia pembelajaran ini bisa digunakan tidak hanya pada mata kuliah bahasa Indonesia tetapi juga pada mata kuliah lain agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan membuat mahasiswa tidak bosan apalagi di era pandemic seperti sekarang ini. Selain itu, multimedia pembelajaran ini masih bisa dilakukan pengembangan pada sisi video karena masih terbatasnya video yang ada pada multimedia pembelajaran ini serta penambahan soal- soal latihan sehingga mahasiswa tidak hanya mempelajari materi namun juga langsung bisa melakukan latihan soal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahaman, M. D., Faruk, N., Oloyede, A. A., Surajudeen-Bakinde, N. T., Olawoyin, L. A., Mejabi, O. V., Imam-Fulani, Y. O., Fahm, A. O., & Azeez, A. L. (2020). Multimedia Tools In The Teaching And Learning Processes: A Systematic Review. In Heliyon (Vol. 6, Issue 11, P. E05312). Elsevier Ltd. Https://Doi.Org/10.1016/J.Heliyon.2020.E05312
Agustina, N., & Adesti, A. (2019). Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Dan Pembelajaran Pada FKIP-Universitas Baturaja. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9), 83. Https://Doi.Org/10.36418/Syntax-Literate.V4i9.713
Knoop-Van Campen, C. A. N., Segers, E., & Verhoeven, L. (2020). Effects Of Audio Support On Multimedia Learning Processes And Outcomes In Students With Dyslexia. Computers And
Journal of Curriculum Indonesia 4 (1) (2021)
Maharani, Y., & Maharani, Y. (2015). EFEKTIVITAS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KURIKULUM 2013. Indonesian Journal Of Curriculum And
Educational Technology Studies, 3(1), 31–40.
Muyaroah, S. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Adobe Flash Pada
Mata Pelajaran Tik Kelas X Sma N 5 Semarang.
Https://Digilib.Uns.Ac.Id/Dokumen/34587/Pengembangan-Media-Pembelajaran-Mobile-Learning-Berbasis-Adobe-Flash-Pada-Mata-Pelajaran-Tik-Kelas-X-Sma-N-5-Semarang
Muyaroah, S. (2018). EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SD
FRANSISKUS BATURAJA. PEDAGOGIA, 16(2), 99.
Https://Doi.Org/10.17509/Pdgia.V16i2.12052
Safaruddin, & Taufan, J. (2020). Development Of Multimedia Learning In Hydroponic Farming On Children With Hearing Impairment. Journal Of Physics: Conference Series, 1539(1). Https://Doi.Org/10.1088/1742-6596/1539/1/012072
Suryani, Nunuk. (N.D.). Suryani: Media Pembelajaran Inovatif Dan Pengembangannya - Google Scholar.
Retrieved November 30, 2020, From
Https://Scholar.Google.Com/Scholar?Cluster=3070162338244073833&Hl=En&Oi=Scholarr Susilana, R. Riyana. (N.D.). MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat,Pengembangan,Pemanfaatan,Dan
Penilaian - Drs.Rudi Susilana, M.Si. & Cepi Riyana, M.Pd. - Google Buku. Retrieved November 30,
2020, From Https://Books.Google.Co.Id/Books?Hl=Id&Lr=&Id=-
Yqhawaaqbaj&Oi=Fnd&Pg=PR3&Dq=Media+Pembelajaran&Ots=Ekno-Clw34&Sig=WUZ51xCjzBVod5IGe6VB5cyOjj8&Redir_Esc=Y#V=Onepage&Q=Media Pembelajaran&F=False
Sutiah. (N.D.). TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN - DR. SUTIAH, M.PD - Google Buku. 2015.
Retrieved November 30, 2020, From
Https://Books.Google.Co.Id/Books?Id=Fppsdwaaqbaj&Printsec=Frontcover&Dq=Belajar+Da n+Pembelajaran&Hl=Id&Sa=X&Ved=2ahukewjyiqlqtkntahw0moykhypqd2cq6aewanoecamqag #V=Onepage&Q=Belajar Dan Pembelajaran&F=False
Widiyanto, F. T., Sofyan, A., & Mastur, M. (2020). PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. J-INSTECH : Journal Of Instructional