Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi|II PENGANTAR
Rencana Strategis (2014-2018) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan selama 5 tahun mendatang. Penyusunan Renstra (2014-2018) mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Jombang memuat tentang pendahuluan, capaian kinerja periode sebelumnya, permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, pengangkatan isu strategis, visi,misi serta rancangan program dan kegiatan 5 tahun ke depan yaitu periode 2014-2018. Dengan tersusunnya Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara sistematis ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pelaksanaan apa yang menjadi agenda Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan ketetapan dan memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan untuk dapat mengawalnya serta mempermudahkan dalam proses pertanggung jawaban nantinya.
Jombang, 10 Juli 2014
KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN JOMBANG
Ir.HERU WIDJAJANTO, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19621211 199003 1 008
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi|III DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... I KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR GAMBAR ... IV DAFTAR TABEL ... V BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Landasan Hukum ... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan ... I-7 1.4 Sistematika Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi I-8 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi ... II-2 2.2 Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi .... II-31 2.3 Kinerja PelayananDinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-36 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... II-44 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... III-1 3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih ... III-2 3.3 Telaah Renstra K/L ... III-2 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi|IV Hidup Strategis ... III-8 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ... III-9 BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, DAN SASAARAN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV-1 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi ... IV-2 4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ... IV-5 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF ... V-1 BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI YANG MENGACU PADA TUJUAN
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi|V DAFTAR GAMBAR
NO Judul Halaman
1 Gambar 1.1 Hubungan RPJMD dan Renstra SKPD Dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
I-4
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi|VI DAFTAR TABEL
NO JUDUL HALAMAN
1 Tabel 2.1
Komposisi Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
II-29
2 Tabel 2.2
Jumlah Aparatur Berdasarkan Pangkat
II-31
3 Tabel 2.3
Jumlah Aparatur Berdasarkan Golongan/Ruang
II-31
4 Tabel 2.4
Jumlah Aparatur Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal
II-32
5 Tabel 2.5
Jumlah Aparatur Berdasarkan Pendidikan Non Formal
II-33
6 Tabel 2.6
Daftar Inventaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
II-33
7 Tabel 2.7 Evaluasi Kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
II-37
8 Tabel 2.8
Realisasi Anggaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
II-42
9 Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
IV-4
10 Tabel 4.2
Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
IV-15
11 Tabel 5.1
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode 2014-2018
V-2
12 Tabel 6.1
Sinkronisasi Renstra dengan RPJMD
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana. Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan-perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu selaras dengan apa yang terjadi di masyarakat.
Berkaitan dengan kondisi tersebut diatas, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif atau keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memperkirakan potensi, prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan juga dilakukan untuk memberikan pilihan terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pembangunan serta menyusun skala prioritas dari segi pentingnya tujuan sekaligus sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk melakukan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-2 dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa setiap Daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan Daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD).
Lebih lanjut, setiap SKPD sebagai pelaksana harus menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) untuk mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh SKPD. Renstra-SKPD adalah dokumen teknis operasional yang menjadi pedoman dan penyusunan program kerja tahunan dan penyusunan anggaran pembangunan dan belanja sektor sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2018) atau sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra diartikan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas. Selain itu Renstra juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi yang dihadapi serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana, akomodatif dan sistematis dengan mempertimbangkan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-3 sendiri adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan kerja.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Jombang menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Renja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi setiap tahun. Target prioritas yang ingin dicapai yaitu percepatan, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), pelayanan ketenagakerjaan dan penurunan angka pengangguran serta membantu pemerintah dalam upaya mengurangi kesenjangan antar wilayah. Proses penyusunan Renstra ini harus memperhatikan beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif dan pendekatan atas- bawah. Yang dimaksud dengan pendekatan politik bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan calon Kepala Daerah. Pendekatan Teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau kerja yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki sedangkan pendekatan atas bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses
atas-Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-4 baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.
Dalam membuat Renstra diperlukan beberapa dokumen, dimana antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain saling memiliki keterkaitan yang dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini :
Gambar 1.1
Hubungan RPJMD Dan Renstra SKPD Dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
Berdasarkan gambar 1.1 maka terlihat jelas adanya keterkaitan hubungan dokumen yang satu dengan dokumen lainnya, baik dari dokumen yang bersifat Nasional, maupun dokumen yang berada ditataran Daerah. Hal utama yang harus diperhatikan untuk menyusun Renstra SKPD adalah Renstra Kementerian/Lembaga yang berhubungan dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi maka yang menjadi acuan dalam
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-5 Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilandasi dasar hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-6 Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-7 Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Indikator Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025;
21. Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014 - 2018;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-8 1.3.1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Periode2014-2018 dimaksudkan untuk: 1. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh aparatur Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenJombang dalam melaksanakan tugas guna menentukan prioritas pembangunan di bidang sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi, sehingga sasaran dan target capaian pembangunan yang dilaksanakan di dalam program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu periode 2014-2018 dapat berjalan sesuai dengan kebijakan dan petunjuk teknis kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenJombang periode 2014-2018
3. Mempermudah pengendalian, monitoring, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan visi, misi dan tujuan serta sasaran pembangunan daerahperiode 2014-2018.
1.3.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Periode 2014-2018 adalah untuk :
1. Mengoptimalkan peran dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten Jombang.
2. Mewujudkan rencana strategis yang informatif, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-9 pembangunan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra DinasSosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang yang merupakan susunan garis besar isi dokumen Renstra adalah sebagai berikut :
Bab I: Pendahuluan, yang menguraikan : 1.1 Latar belakang.
1.2 Landasan Hukum.
1.3 Maksud dan tujuan penyusunan Renstra. 1.4 Sistematika Penulisan.
Bab II:Gambaran Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menguraikan :
2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.2 Sumber Daya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang menguraikan: 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3.2 Telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI|I-10 Transmigrasi.
4.3 Strategi dan kebijakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam 5 tahun mendatang.
Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII : Penutup
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-1 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang maka, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menangani 3 (tiga) urusan, dan terbagi menjadi 2 (dua) urusan wajib dan 1 (satu) urusan pilihan. Adapun penanganannya dilaksanakan oleh 1 sekretariat dan 4 bidang yang didukung oleh 3 sub bagian dan 8 seksi termasuk didalamnya Jabatan Fungsional. Selain itu untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dibantu oleh tenaga pendamping (TKSK, PKH, TKS, PPA PKH, Pekerja Sosial dan Tagana).
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini memiliki SDM untuk menunjang tugas dan fungsinya yang berjumlah 43 orang PNS dan memiliki tenaga tambahan berupa 3 orang honorer/kontrak yang tersebar ke seluruh bidang.
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang, sedangkan penentuan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi didasarkan oleh Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang. Dalam Peraturan tersebut telah
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-2 dijabarkan terkait struktur, tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik secara umum maupun setiap bidangnya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang, tugas pokoknya adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah Kabupaten Jombang .
Di dalam menjalankan tugas pokoknya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki fungsi :
1. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang mendukung pembangunan
2. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka pencapaian sasaran
3. Penyelengaraan dan fasilitasi di bidang pengembangan pendayagunaan potensi social dan usaha kesejahteraan social, rehabilitasi dan bantuan social, Hubungan Industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pelatihan penempatan Tenaga kerja dan transmigrasi
Kepala Dinas dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh : 1. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.
2. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, membawahi:
a. Seksi Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat dan Nilai-Nilai Kepahlawanan;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-3 b. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial. 3. Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, membawahi :
a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat; b. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial.
4. Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahi:
a. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.
5. Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi:
a. Seksi Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun fungsi dan tugas yang dimiliki setiap bagian di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat
Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagain tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Dinas;
b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Dinas;
c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-4 d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai;
e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan;
f. Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan;
g. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;
h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset;
i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga;
j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;
k. Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Dinas; l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan kantor; m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.
Dalam sekretariat ini dibagi menjadi sub Bagian, diantaranya adalah : 1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:
a. Menyusun formasi karir dan diklat Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
b. Melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar prosedur dan kriteria monitoring evaluasi pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-5 c. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, penyelenggaraan, pengendalian serta evaluasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
d. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pejabat fungsional, serta pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
e. Melaksanakan kebijakan pembinaan organisasi dan tata laksana;
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan perlengkapan, pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan;
g. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan, keamanan dan perawatan kantor;
h. Mengatur dan mengelola barang inventaris kantor. 2. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:
a. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/ pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran;
b. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya; c. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawaban anggaran Dinas; d. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai.
3. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas: a. Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka
penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-6 c. Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaran
bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran;
e. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
f. Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
g. Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya;
h. Mengelola, mengembangkan data dan Sistem Informasi lingkup SKPD; i. Melaksanakan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring pelaksanaan
tugas.
2. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Tugas pokok Bidang Pengembangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di bidang pengembangan program dan kelembagaan yaitu, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut yang terkait dengan usaha kesejahteraan sosial, partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan serta kesetiakawanan sosial. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-7 Pengembangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, mempunyai fungsi:
a. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan yang terkait dengan penggalian, pengembangan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial;
b. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan, pengendalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial;
c. Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan penggalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial.
Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial dibagi menjadi beberapa seksi, diantaranya adalah:
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-8 1. Seksi Pembinaan Parisipasi Sosial Masyarakat dan Nilai-Nilai
Kepahlawanan, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil;
b. Pelaksanaan kegiatan, bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil;
c. Melaksanakan pemantauan, dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna,, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-9 2. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial,
mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta perumusan pedoman penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial;
b. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis pengembangan kelembagaan yang terkait dengan monitoring evaluasi, pengendalian, pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial;
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan , monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan, Pedayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial
3. Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial
Tugas pokok Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelayanan bagi balita, anak, lanjut usia terlantar, rehabilitasi sosial anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta pengelolaan sumber dana sosial.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-10 Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, mempunyai fungsi:
a. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak , lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat;
b. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak terlantar , lanjut usia, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat;
c. Pelaksanaan Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak , lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-11 Kemudian pada Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial terbagi menjadi, beberapa seksi diantaranya:
1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis;
b. Melaksanaan kegiatan dan bimbingan teknis pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjutt yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar,anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis;
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak , lanjut usia terlantar, anak nakal , korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis.
2. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-12 dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar;
b. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar;
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar.
4. Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Tugas pokok Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan tugas
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-13 pokok, bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan data dan informasi perusahaan dan pekerja;
b. Pelaksanaan pencegahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial diluar Pengadilan, mogok kerja, penutupan perusahaan;
c. Pengesahan Peraturan Perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan dan verifikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
d. Penyusunan, pengusulan formasi dan melakukan pembinaan Mediator, Konsiliator, Arbiter Kabupaten serta Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker)/ Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
e. Pelaksanaan pembinaan dan pembentukan Syarat Kerja, Lembaga Hubungan Industrial (Bipartite, Tripartite) serta Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3); f. Pelaksanaan pembinaan Pemeriksaan, Pengawasan pelaksanaan
Perundang-undangan Ketenagakerjaan dan Pemeriksaan Pengujian serta pemberian Ijin/Rekomendasi, pengesahan terhadap obyek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
g. Penanganan kasus/Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan;
h. Pelaksanaan bimbingan aplikasi Pengupahan di perusahaan, survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Penyiapan bahan koordinasi dan rekomendasi usulan Upah Minimum Kabupaten (UMK) kepada Gubernur; i. Penerbitan penetapan, rekomendasi, pengesahan dan perijinan norma
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-14 Pada bidang hubungan industrial syarat kerja dan pengawasan Ketenagakerjaan, terbagi menjadi beberapa seksi, diantaranya:
1. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pembinaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Penyelesaian Perselisihan di luar Pengadilan, serta Penyusunan dan Pengusulan formasi mediator, konsiliator, arbiter;
b. Melakukan pencegahan dan penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di luar Pengadilan Hubungan Industrial, mogok kerja, dan penutupan perusahaan;
c. Memfasilitasi penyusunan serta pengesahan Peraturan Perusahaan,pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB), pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta pemberian ijin/rekomendasi operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; d. Melaksanakan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL), penyusunan dan
pengusulan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK), bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan;
e. Melaksanakan pembinaan dan pembentukan syarat kerja, Kelembagaan Hubungan Industrial.
2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan norma kerja, wajib lapor ketenagakerjaan, perlindungan waktu kerja, waktu istirahat, perhitungan upah lembur, upah, hubungan kerja, penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri, luar negeri, penempatan Tenaga Kerja Asing (TKA), Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jamsostek, kompensasi kecelakaan kerja, perlindungan tenaga kerja anak, perempuan dan cacat,
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-15 pelayanan kesehatan kerja, penyelenggaraan sanitasi dan hygien perusahaan;
b. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pesawat angkat angkut, pesawat tenaga dan produksi, persyaratan sarana penanggulangan kebakaran, instalasi listrik, instalasi penyalur petir, lift, pesawat uap, bejana tekan, Alat Pelindung Diri (APD), lingkungan kerja, pengendalian bahan kimia berbahaya, asbes, pestisida, konstruksi bangunan, pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembentukan dan pembinaan kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
c. Melaksanakan penanganan kasus/penyidikan terhadap perusahaan yang melanggarperaturan perundang-undangan norma kerja dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3);
d. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pertama, berkala dan khusus pesawat uap dan bejana tekan, pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga dan produksi, instalasi listrik, instalasi penangkal petir;
e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan penanggulangan kebakaran, operator ketel uap, operator pesawat angkat dan angkut;
f. Melaksanakan penerbitan rekomendasi, pengesahan, penetapan, dan perijinan terhadap obyek pengawasan Norma ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5. Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tugas pokok Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelatihan produktivitas tenaga kerja dan transmigrasi, penempatan dan perluasan tenaga kerja. Dalam melaksanakan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-16 tugas pokok, Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi:
a. Pendaftaran pencari kerja, lowongan kerja, penyusunan, pengolahan data pencari kerja, dan Penyebarluasan informasi pasar kerja;
b. Pembinaan pelatihan, pengukuran, peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja;
c. Penerbitan rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair;
d. Penyuluhan, Seleksi, Rekrutmen, penempatan tenaga kerja melalui Antar Kerja Antar Negara (AKAN), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Lokal (AKL), dan fasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan, serta perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; e. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pendayagunaan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS), Pendaftaran dan fasilitasi pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), penyebarluasan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI) serta program padat karya; f. Monitoring dan evaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di
Kabupaten;
g. Pelaksanaan kebijakan Pusat maupun Provinsi dan merumuskan strategi kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang transmigrasi serta pengusulan rencana pengerahan, pelaksanaan pelayanan perpindahan transmigrasi dari daerah asal ke daerah penerima melalui pelaksanaan kerjasama dengan daerah penerima.
Dalam bidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, terbagi menjadi beberapa seksi yang memiliki tugas sebagai berikut:
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-17 1. Seksi Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pelatihan dan pengukuran peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja;
b. Menerbitkan pengesahan kontrak/perjanjian magang dalam negeri, serta koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja;
c. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran,serta melaksanakan penetapan status calon transmigran berdasarkan kriteria pemerintah;
d. Melaksanakan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) ketransmigrasian; e. Menyusun rencana pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi,
penjajakan dan melakukan kerjasama dengan daerah lain berkaitan dengan penempatan lokasi transmigrasi serta melaksanakan pelayanan penampungan, logistik, kesehatan, perbekalan, pelayanan pengangkutan dalam proses perpindahan transmigrasi.
2. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja, mempunyai tugas: a. Menyusun, mengolah dan menganalisis data pencari kerja (pencaker),
data lowongan kerja, dan melaksanakan penyebar-luasan informasi pasar kerja serta pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja;
b. Memberikan rekomendasi penerbitan izin pendirian Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS), tempat penampungan calon tenaga kerja, lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan, penyelenggara pameran bursa kerja / job fair, operasional, Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Indonesia atau luar negeri, lembaga sukarela Indonesia, paspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah kabupaten berdasarkan asal/alamat calon
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-18 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) serta rekomendasi Tenaga Kerja Asing (TKA);
c. Menyelenggarakan program perluasan kerja melalui pendaya-gunaan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), lembaga sukarela, Tenaga Kerja Mandiri (TKM), bimbingan Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI) dan Tehnologi Tepat Guna (TTG), serta program padat karya;
d. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang lokasi kerjanya dalam wilayah kabupaten;
e. Melaksanakan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan , penempatan tenaga kerja melalui sistem Antar Kerja Lokal (AKL)/Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Negara (AKAN), memfasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan, serta Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
Sedangkan Tugas pokok Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara umum adalah Tugas pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah Kabupaten Jombang di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang mendukung pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi;
b. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka pencapaian sasaran di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
c. Penyelenggaraan dan fasilitasi di bidang pengembangan pendayagunaan potensi sosial dan usaha kesejahteraan sosial, rehabilitasi dan bantuan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-19 sosial, hubungan industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi;
d. Pengelolaan, pengumpulan data dan informasi, evaluasi kegiatan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
e. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
f. Pengelolaan kesekretariatan.
Uraian dari tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat diperjelas melalui bagan struktur organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut:
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-19 Gambar 2
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-20 SKPD di Kabupaten Jombang yang memiliki variasi SDM mulai dari Kepala Dinas sampai dengan staf, dimana yang merupakan satu kesatuan untuk dapat mensukseskan visi, misi dan program yang telah dicanangkan. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Tabel 2.1
Komposisi Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi No Jabatan Jumlah (org) 1 Kepala Dinas 1 2 Sekretaris 1 3 Kepala Sub.Bagian 3 4 Kepala Bidang 4 5 Kepala seksi 8 6 Staff 29 Jumlah 46
Tata Laksana Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dilihat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang Pada BAB IX Tata Kerja pasal 23 yang menyebutkan:
1. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Satuan Kerja Perangkat Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing;
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-21 masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan;
3. Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya
4. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan;
6. Dalam menyampaikan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
7. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.
Dalam penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi wajib mengedepankan prinsip koordinasi, dan memperhatikan sinkronisasi antara tindakan dan aturan yang berlaku. Setiap posisi memiliki suatu tanggungjawab tersendiri, seperti staff bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaannya, dan atasan bertanggungjawab dalam menyampaikan dan mengawasi hasil kerjaan para staf. Selain itu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga berkewajiban membangun komunikasi dengan instansi lain
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-22 Transmigrasi.
2.2 Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki beberapa sumber daya, yang diantaranya adalah sumber daya manusia dan aset yang dimiliki. Sumber daya manusia Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
Tabel 2.2
Jumlah Aparatur Berdasarkan Pangkat
Di dalam Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki komposisi aparatur seperti yang telah digambarkan di atas memiliki aparatur eselon II (Kepala Dinas) dan aparatur eselon III diduduki oleh seorang sekretaris dan kepala bidang, sedangkan Eselon IV diduduki oleh Kepala Sub.Bagian dan kepala seksi. Selanjutnya adalah penggolongan aparatur berdasarkan golongan yang diuraikan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3
Jumlah Aparatur Berdasarkan Golongan/Ruang No Golongan/Ruang Jumlah 1 I/a - 2 I/b - 3 I/c - 4 I/d - No Pangkat Jumlah 1 ESELON I - 2 ESELON II 1 3 ESELON III 5 4 ESELON IV 11
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-23 5 II/a 2 6 II/b 2 7 II/c 2 8 II/d - 9 III/a 6 10 III/b 12 11 III/c 4 12 III/d 7 13 IV/a 6 14 IV/b 1 15 IV/c 1 16 IV/d - 17 IV/e - Jumlah 43
Berdasarkan Tabel di atas, dengan sangat jelas terlihat golongan terendah aparatur yang dimiliki oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah golongan II/a, dan yang tertinggi adalah golongan IV/a yang berjumlah 4 orang. Sedangkan Penggolongan berdasarkan Pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4
Jumlah Aparatur Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Magister (S2) 8 2 Sarjana(S1) 20 3 Diploma III 1 4 SMA/Sederajat 12 5 SMP/Sederajat 2 Jumlah 43
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-24 Dari komposisi aparatur tersebut terlihat bahwa pendidikan terendah aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah SMP, sehingga dalam proses perjalanannya perlu melakukan beberapa penyesuaian agar tidak mengurangi kinerja dan diimbangi oleh aparatur dengan pendidikan yang lebih tinggi dan mengasah skill melalui berbagai pelatihan yang dapat dijabarkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Jumlah Aparatur Berdasarkan Pendidikan/Pelatihan Pemetaan SDM
Jenis Pendidikan/Pelatihan Diklat
Kepemimpinan Fungsional Teknis
Struktural 12 - 3
Fungsional - 9 -
Staff 9 7 11
Pendidikan/pelatihan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi. Selain sumber daya manusia yang dimiliki, Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi juga memiliki daftar inventaris yang dapat menunjang kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun daftar inventaristersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
Daftar inventaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No Nama Inventaris Jumlah Kondisi
Baik Sedang Rusak 01 KENDARAAN
Mobil 2 2
Motor 17 15 2
02 BANGUNAN/TANAH
Tanah Bangunan Pemerintah (LBK)
1 1
Makam Pahlawan 1 1
Tanah Bangunan Pemerintah (Dekloos)
1 1
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-25 Baik Sedang Rusak (Barak)
Tanah Bangunan Pemerintah (Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi)
4 4
Pagar 1 1
03 PERALATAN DAN MESIN
Mesin Potong rumput 3 1 2
Mesin Penghisab Debu 1 1
Alat Dapur Lainya 18 18
Sound System 2 2
Mesin Tik Manual 6 6
Lemari Besi 11 11 Rak Besi 1 1 Rak Kayu 1 1 Filling Besi 9 9 Filling Kayu 2 2 Lemari Kaca 1 1 Papan Nama 1 1 White Board 27 27 Lemari Kayu 10 10 Kursi Besi 7 7 Kursi kayu 5 5 Meja Rapat 3 3 Meja Tulis 42 42 Kursi Rapat 46 46 Kursi Tamu 1 1 Kursi Tangan 22 22 Kursi Putar 7 7 Bangku Tunggu 4 4 Kursi Lipat 33 33 Meja Komputer 8 8 Sofa 1 1 Korden 20 20 AC 7 6 1 Kipas Angin 5 5 Televisi 2 1 1 PC Unit 13 13 Laptop 2 2 Note Book 11 11 Printer 25 25 CPU 5 5 Monitor 3 3 Scanner 1 1
Meja Kerja Pejabat 6 6
Kursi Kerja Pejabat 12 12
Keyboard 3 3
Peralatan Personal computer lainya
3 3
Hub 1 1
WAP 1 1
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-26 Baik Sedang Rusak
Camera + Attachement 2 2 Proyektor + Attachement 1 1 Telephone Hybird 1 1 Intercom Unit 6 5 1 Microphone 1 1 Facsimile 1 1 Wireless Amplifier 1 1 Antena Vhf/Fm Portable 1 1 Papan Peraga 1 1 Hidrostatic 1 1 Radio 5 5 Gambar Presiden/Wakil Presiden 4 4
Gambar lambang Garuda 2 2
Tiang Bendera 1 1
Mesin Jahit 1 1
Eart tester meter 1 1
Thicnes Meter 1 1
Inventaris yang dimiliki oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini di harapkan dapat menunjang aparatur untuk meningkatkan kinerja, dan menjadi faktor pendukung dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kinerja pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dilihat melalui capaian target kinerja pada periode sebelumnya (2009-2013) dengan menggunakan berbagai indikator diantaranya adalah SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Indikator Kinerja Kunci, ataupun indikator-indikator lainnya, serta melihat realisasi anggaran yang telah digunakan selama periode sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel capaian kinerja dan tabel realisasi anggaran.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-27
NO PRPGRAM INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM Target IKK Target Indikator Lainya
Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Capaian tahun ke Rasio Capaian pada tahun ke
keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Standar Pelayanan Minimum
1 Urusan Sosial
1 Pelaksanaan Pelaksanaan
Program /Kegiatan Bidang Sosial:
a. Persentase (%) PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase (%) PMKS skala kabupaten yg menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama( KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainya
5% 1% 2% 3% 4% 5% 1% 2% 3% 4% 5% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Penyediaan Sarana dan
prasasrana Sosial
a. Presentase (%) panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan Sosial
80% 60% 65% 70% 75% 80%
b. Presentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasasrana pelayanan kesejahteraan sosial
25% 21% 22% 23% 24% 25%
3 Penanggulangan korban bencana
a. Persentase (%) korban bencana skala Kabupaten yang menerima bantuan Sosial selama ,masa tanggap darurat
20% 20% 20% 20% 20% 20% Penanganan
korban bencana dari segi sosial yang lain ditangani oleh BPBD b. Presentase (%) korban bencana
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-28
NO PROGRAM SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD Target SPM Target IKK Indikator Lainya
Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Capaian tahun ke Rasio Capaian pada tahun ke
keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
4 Pelaksanaan dan...
Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 100% 100% 100% 100% 100%
Urusan Ketenagakerjaan
1 Pelayanan Pelatihan
kerja
a. Besaran Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi 500 orang 100 orang 200 orang 300 orang 400 orang 500 orang 100 orang 200 orang 300 orang 400 orang 500 orang 100% 100% 100% 100% 100%
b. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat 400 orang 80 orang 160 orang 240 orang 320 orang 400 orang 80 orang 160 Orang 240 orang 320 orang 400 orang 100% 100% 100% 100% 100%
c. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 400 orang 80 orang 160 orang 240 orang 320 orang 400 orang 80 orang 160 Orang 240 orang 320 orang 400 orang 100% 100% 100% 100% 100% 2 Pelayanan Penempatan tenaga Kerja 15% 10% 11% 12% 13% 15% 10% 11% 12% 13% 15% 100% 100% 100% 100% 100%
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 40% 30% 35% 40% 42% 45% 30% 35% 40% 42% 45% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan penyelesaian PerselisihWan Hubungan Industrial 150 kasus 30 kasus 60 kasus 90 kasus 120 kasus 150 kasus 30 kasus 60 kasus 90 kasus 120 kasus 150 kasus 100% 100% 100% 100% 100%
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Kepesertaan BPJS 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan a. Besaran Pemeriksaan Perusahaan 23% 23% 23% 23% 23% 23% 23% 23% 23% 23% 23% 100% 100% 100% 100% 100% b. Besaran Pengujian peraltan di perusahaan 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-29 Angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
40% 30% 35% 40% 42% 45% 30% 35% 40% 42% 45% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja/buruh
90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 100%
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 48 lembaga 38 lembaga 42 lembaga 44 lembaga 46 lembaga 48 lembaga 38 lembaga 42 lembaga 44 lembaga 46 lembaga 48 lembaga 100% 100% 100% 100% 100% Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Penyandang cacat baik fisik mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-30
NO PROGRAM KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainya
Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Capaian tahun ke Rasio Capaian pada tahun ke
keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100% Transmigrasi swakarsa 100 KK 20 KK 40 KK 60 KK 80 KK 100KK 20 KK 40 KK 60 KK 80 KK 100KK 100% 100% 100% 100% 100% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Meningkatnya Kinerja Pelayanan SKPD 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Tersedianya peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% Program Penigkatan Disiplin Aparatur Meningkatnya Disiplin Aparatur 10% 2% 4% 6% 8% 10% 2% 4% 6% 8% 10% 100% 100% 100% 100% 100% Program peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja
Meningkatnya konsistensi perencanaan dan pengangaran program SKPD Program Pemberdayaan
fakir miskin, komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainya Menurunnya jumlah PMKS 10% 2% 4% 6% 8% 10% 2% 4% 6% 8% 10% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Jumlah PMKS yang mendapatkan bantuan 40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pembinaan panti asuhan /panti jompo
Persentase Penghuni panti asuhan /panti jompo yang mendapat pembinaan
60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pembinaan eks Penyandang penyakit sosial (eks
narapidana,PSK,narkoba dan penyakit sosial lainya
Persentase eks penyandang penyakit sosial produktif
5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-31 pelayanan Program Partisipasi sosial Masyarakat Meningkatnya Jumlah KUBE 200 KUBE 40 KUBE 80 KUBE 120 KUBE 160 KUBE 200 KUBE 40 KUBE 80 KUBE 120 KUBE 160 KUBE 200 KUBE 100% 100% 100% 100% 100% Program Pembinaan lingkungan sosial Terciptanya peningkatan usaha ekonomi produktif bagi keluarga rentan
250 KK 50 KK 100 KK 150 KK 200 KK 250 KK 50 KK 100 KK 150 KK 200 KK 250 KK 100% 100% 100% 100% 100%
Program peningkatan kualitas dan produktifitas Tenaga Kerja
Pencari kerja yang mendapatkan pelatihan Program peningkatan
kesempatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan 15% 10% 11% 12% 13% 15% 10% 11% 12% 13% 15% 100% 100% 100% 100% 100% Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Jumlah kasus Perselisihan Hubungan industrial 150 kasus 30 kasus 60 kasus 90 kasus 120 kasus 150 kasus 30 kasus 60 kasus 90 kasus 120 kasus 150 kasus 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-32 Realisasi Anggaran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode 2009-2013
Uraian Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke Rasio antara Realisasi dan anggaran Tahun Ke- Rata rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Program Pelayana Administrasi perkantoran 387,143,000 230,899,900 257,706,500 276,090,000 313,320,0 00 294,811,501 212,158,936 233,005,606 241,438,3 83 Program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur
116,224,000 79,535,700 115,719,500 166,810,000 194,000,0 00
87,175,300 69,504,225 103,832,447 153,808,8 00 Program peningkatan Disiplin
Aparatur
6,250,000 6,000,000 6,750,000 7,375,000 7,500,000 6,250,000 6000,000 6,750,000 5,625,000
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2,628,561,000 1,556,309,850 1,199,965,400 1,729,545,000 1,390,820, 000 2,262,852,151 1,372,609,011 1,128,564,003 1,503,871, 083 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 387,143,000 230,899,900 257,706,500 276,090,000 313,320,0 00 294,811,501 212,158,936 233,005,606 241,438,3 83 Program peningkatan sarana
dan prassarana Aparatur
116,224,000 79,535,700 115,719,500 166,810,000 194,000,0 00
87,175,300 69,504,225 103,832,447 153,808,8 00 Program Peningkatan disiplin
aparatur
6,250,000 6,000,000 6,750,000 7,375,000 7,500,000 6,250,000 6,000,000 6,750,000 5,625,000
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
8,611,000 4,377,000 3,957,500 4,365,000
Program pemberdayaan Fakir miskin, Komunitas Adat terpencil(KAT)dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) Lainya 1,002,828,500 268,388,750 234,950,000 328,500,000 330,000,0 00 900,505,500 231,994,500 228,884,450 298,890,7 00
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 444,985,500 422,045,500 150,266,000 215,770,000 166,000,0 00 356,497,350 358,069,650 144,919,800 210,020,7 00
Program Pembinaan Panti asuhan/panti jompo
311,837,000 237,437,500 115,855,000 60,000,000 60,000,00 0
304,433,000 220,,520,200 113,222,500 51,725,00 0 Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial (eks
narapidana,PSK,narkoba,dan penyakit sosial lainya)
113,725,000 60,726,500 63,793,400 92,500,000 55,030,500 63,521,100 Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 138,205,000 201,942,500 244,925,000 605,000,000 250,000,0 00 124,965,000 174,331,000 224,524,500 479,016,0 00
Program Partisipasi sosial Masyarakat 98,752,000 44,956,500 10,000,000 70,000,000 70,000,00 0 91,757,000 40,635,000 9,903,600 63,346,50 0 Program pembinaan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi |II-33 kualitas dan produktifitas
tenaga kerja 0 00 Program peningkatan Kesempatan kerja 671,796,400 639,415,530 409,917,400 355,000,000 425,000,0 00 633,831,900 529,239,500 376,509,400 322,332,0 00 Program perlindungan dan
pengembangan lembaga ketenagakerjaan 841,352,300 386,081,800 169,320,000 550,000,000 415,000,0 00 333,360,300 343,352,100 162,390,000 485,345,0 00