Panduan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara Tahun Akademik 2017/2018 Periode II
Tim Penyusun :
Ketua : Hadi Ismanto Sekretaris : Khoirul Muslimin Anggota : Purwo Adi Wibowo
Sisno Riyoko Maswan Ariyanto Hudi Dedi Merisa Muchamad Sholahuddin Diterbitkan oleh :
Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (PPKKN)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Prakata
Panitia
Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (PPKKN) yang tergabung dalam Tim Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan KKN UNISNU Jepara tahun 2017/2018 Periode II, mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan ridha dan petunjuk-Nya akhirnya Buku Panduan KKN dapat kami selesaikan. Selain rasa syukur, tim penyusun juga merasa senang dan bangga, karena dengan berbagai kesibukan yang ada dan dalam waktu yang singkat buku tersebut tersusun dan tercetak.
KKN Reguler UNISNU Jepara tahun 2017/2018 Periode ini mengambil tema “Penguatan Ekonomi Kreatif berbasis Unggulan Desa”.Dengan tema tersebut, agar pelaksanaan KKN dapat terarah dan memenuhi sasaran, sangat diperlukan buku panduan, sebagai acuan dalam perencanaan dan penyusunan program, sebagai petunjuk pelaksanaan di lapangan (di lokasi KKN), dan sebagai acuan untuk pelaporan dan evaluasi pelaksanaan KKN.
Secara umum Buku Panduan KKN ini memuat berbagai persoalan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan, mulai dari persiapan, kegiatan di kampus dan kegiatan di lokasi KKN di atur dalam buku panduan ini. Untuk memudahkan pemahaman buku ini, dapat dilihat dari sistematika yang memuat : Pendahuluan (visi, misi, kebijakan mutu, sasaran mutu, pengertian dan dasar kebijakan, dasar
pelaksanaan, tema, tujuan, outcome, jadwal kegiatan, dan lokasi KKN); Konsep KKN (ketentuan umum, prinsip dasar pendampingan, prinsip dasar pemberdayaan, prinsip dasar fasilitator, kompetensi dasar KKN, ruang lingkup, expo potensi lokal hasil KKN); Pengorganisasian (organisasi pelaksana, dan tata laksana pengelolaan KKN); Pelaksanaan (persyaratan, pembekalan KKN, observasi lapangan, penerjunan KKN, dan orientasi lapangan); Program Kegiatan (tema program kegiatan, dan penyusunan program kegiatan); Pelaporan Kegiatan; Penilaian (penilai dan aspek penilaian, dan pedoman penilaian); Tata Tertib Peserta (kewajiban peserta, hak peserta, larangan peserta, sanksi pelanggaran tata tertib); dan Penutup.
Buku pandun pelaksanaan KKN ini merupakan petunjuk praktis bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelengaraan dan pelaksanaan KKN, terutama bagi para pemangku kepentingan di wilayah pemerintahan yang digunakan untuk KKN UNISNU Jepara, para pimpinan UNISNU Jepara, Panitia Pelaksana KKN, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan mahasiswa peserta KKN yang melaksanakan program di lapangan, serta instans terkait, sehingga diharapkan melalui buku ini semua rencana dan program dapat dilakukan sesuai tujuan yang diharapkan.
Kami menyadari bahwa di dalam buku ini masih terdapat banyak kekurangan, akan tetapi semoga dengan keterbatasan yang ada mampu dijadikan pedoman pelaksanaan KKN dengan sebaik-baiknya. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap timpenyusun yang telah bersusah payah menyelesaikan buku pedoman ini.Semoga menjadi amal yang berkah demi kesuksesan pelaksanaan KKN.Amin.
Jepara, Juli 2018 Ketua PPKKN,
Pengantar
Kepala LPPM
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya Buku Panduan Pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdaltul Ulama Tahun Akademik 2017/2018 Periode II oleh tim penyusun. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad, SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Perguruan Tinggi mengemban fungsi tri dharma perguruan tinggi.Salah satunya adalah dharma pengabdian masyarakat.Program pengabdian kepada masyarakat (PPM), yang perlu dilakukan bukan hanya oleh dosen, melainkan juga mahasiswa, wujud konkretnya berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).KKN dirancang sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pendampingan dan bentuk pemberdayaan lainnya untuk menyadarkan potensi yang dimiliki dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Potensi desa yang besar selama ini belum digarap secara maksimal.Hal ini disadari oleh UNISNU Jepara, mendorong kepedulian untuk melakukan identifikasi, pemetaan serta penyelesaian persoalan dan sekaligus pembangunan desa menjadi isu strategis dan prioritas
yang harus dilaksanakan oleh pemangku kepentingan.Menelaah fenomena ini, maka usaha-usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu dirumuskan dan direncanakan secara komprehensif, yang mana upaya-upaya tersebut dapat ditempuh melalui berbagai metode dan media yang ada.Pembangunan desa melalui KKN, diarahkan, dikelola serta disesuaikan dengan kebutuhan potensi pedesaan.
Oleh karena itu, tema KKN T.A. 2017/2018 Periode II “Penguatan Ekonomi Kreatif berbasis Unggulan Desa” merupakan sebuah upaya agar UNISNU dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan pengembangan desa.
Buku Panduan ini diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan bagi para mahasiswa, dosen pembimbing, pengelola KKN, pemimpin setempat dan tokoh-tokoh masyarakat. Akhirnya, kami sampaikan terima kasih kepada tim penyusun atas hasil kerjanya semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Jepara, Juli 2018 Kepala LPPM,
Pengantar
Rektor
Alhamdulillah, buku panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara Tahun Akademik 2017/2018 Periode IIdapat diterbitkan, sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi segenap panitia, peserta, DPL, Korcam dan pihak-pihak lain yang bersinggungan dalam penyelenggaraan KKN.
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu di antaranya ialah dharma pengabdian kepada masyarakat yang diwujudkan dalam program KKN. Kegiatan KKN di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara merupakan salah satu program yang wajib diikuti oleh para mahasiswa dalam setiap tahun akademik sebagai mata kuliah intrakurikuler.
Pelaksanaan kegiatan KKN ini sejalan dengan program pemerintah, sebagai salah satu aspek yang mendukung keberhasilan pembangunan suatu bangsa yang merupakan salah satu indikator untuk menetapkan tingkat pembangunan sumber daya manusia. Mahasiswa Unisnu Jepara yang akan melaksanakan KKN diharapkan menjadi contoh yang baik serta dapat menerapkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki pada daerah lokasi KKN.
Oleh karena itu, kepada semua pihak yang berkompeten, untuk turut membantu pelaksanaan kegiatan KKN ini, sehingga menjadi media pembelajaran praktis kepada para mahasiswa, dan juga kepada Bapak/Ibu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, tugas yang diemban dalam membimbing, mengarahkan, memberi nasihat dan memberikan penilaian kepada para mahasiswa peserta KKN UNISNU Jepara Tahun Akademik 2017/2018 Periode II, agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, pada akhir pelaksanaan kegiatan KKN diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran diri dengan realitas kehidupan bermasyarakat, meningkatkan tanggung jawab pribadi dan sosial pada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan meningkatkan kesadaran diri dalam berperan serta selaku akademisi yang akan hidup berdampingan di tengah-tengah lingkungan masyarakat.
Selamat ber-KKN, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridlo-Nya. Amin
Jepara, Juli 2018 Rektor
Daftar
Isi
Prakata Panitia ... iii
Pengantar Kepala LPPM ... v
Pengantar Rektor ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
Bab I Pendahuluan ... 1
A. Visi dan Misi UNISNU Jepara ... 1
B. Kebijakan Mutu ... 2
C. Sasaran Mutu KKN UNISNU... 2
D. Pengertian dan Dasar Kebijakan ... 3
E. Dasar Pelaksanaan ... 4 F. Tema ... 5 G. Tujuan ... 5 H. Outcome ... 6 I. Jadwal Kegiatan ... 7 J. Lokasi KKN ... 9 Bab II Konsep KKN ... 11 A. Ketentuan Umum ... 11
B. Prinsip Dasar Pendampingan ... 13
C. Prinsip Dasar Pemberdayaan ... 15
D. Prinsip Dasar Fasilitator ... 16
E. Kompetensi Dasar KKN Alternatif ... 17
G. Expo Potensi Lokal Hasil KKN Alternatif ... 19
Bab III Pengorganisasian ... 20
A. Organisasi Pelaksana ... 20
B. Tata Laksana Pengelolaan KKN Alternatif ... 21
1. LPPM ... 21
2. Panitia ... 21
3. Koordinator Kecamatan ... 21
4. Dosen Pembimbing Lapangan ... 21
5. Koordinator Mahasiswa Kecamatan KKN (Kormacam KKN)... 25
6. Koordinator Mahasiswa Desa KKN (Kormades KKN) 25 Bab IV Pelaksanaan ... 26 A. Persyaratan ... 26 B. Pembekalan KKN Alternatif ... 27 1. Syarat-syarat Pembekalan ... 27 2. Tujuan Pembekalan ... 27 3. Materi Pembekalan ... 28
4. Narasumber dan Metode Pembekalan ... 28
C. Observasi Lapangan ... 29
1. Konsep Observasi ... 29
2. Tujuan Observasi ... 29
3. Sasaran Observasi ... 29
4. Metode Observasi ... 30
5. Kegunaan Hasil Observasi ... 30
D. Penerjunan KKN Alternatif ... 30
E. Orientasi Lapangan ... 31
F. Monitoring Terpadu ... 32
G. Penarikan KKN Alternatif ... 33
Bab V Program Kegiatan ... 34
A. Tema Program Kegiatan ... 34
B. Penyusunan Program Kegiatan ... 37
Bab VII Penilaian ... 44
A. Penilai dan Aspek Penilaian ... 44
B. Pedoman Penilaian ... 45
Bab VIII Tata Tertib ... 47
A. Kewajiban Peserta KKN ... 47
B. Hak Mahasiswa ... 49
C. Larangan Peserta KKN... 49
D. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib ... 50
Daftar
Tabel
Tabel 01. Jadwal Kegiatan KKN Alternatif TA. 2017/2018 ... 8
Tabel 02. Daftar Lokasi dan Distribusi Peserta KKN... 9
Tabel 03. Jenis Laporan Peserta KKN ... 42
Tabel 04. Tabulasi Kisaran Penilaian ... 46
Daftar
Lampiran
Lampiran 1. Sistematika Program Kegiatan KKN Kelompok ... 53
Lampiran 2. Form logbook peserta KKN ... 54
Lampiran 3. Daftar Hadir Peserta ... 55
Lampiran 4. Contoh surat pernyataan bebas masalah dari mitra ... 56
Lampiran 5. Contoh Halaman Pengesahan Laporan Kelompok... 57
Lampiran 6. Contoh cover laporan kelompok ... 58
Lampiran 7. Sistematika laporan kelompok ... 59
Lampiran 8. Contoh berita acara serah terima laporan kelompok dari Kormades kepada Kepala Desa ... 60
Lampiran 9. Contoh berita acara serah terima laporan kelompok dari Kormades kepada Camat ... 61
Lampiran 10. Contoh berita acara serah terima laporan kelompok dari Kormades kepada PPKKN ... 62
Lampiran 11. Susunan Acara Pembekalan Korcam dan DPL KKN ... 63
Lampiran 12. Susunan Acara Pembekalan Peserta KKN ... 64
Lampiran 13. Susunan Acara Penerjunan Peserta KKN ... 65
Lampiran 14. Susunan Acara Penyerahan Peserta KKN ... 66
Lampiran 15. Susunan Acara Penyerahan Peserta KKN ... 67
Lampiran 17. Susunan Panitia Pelaksana KKN UNISNU Jepara TA. 2017/2018 Periode II ... 69 Lampiran 18. Daftar Nama Korcam dan DPL KKN ... 71
Bab I
Pendahuluan
A. Visi dan Misi UNISNU Jepara
UNISNU Jepara memiliki visi “Menjadi universitas Islam unggul dalam melahirkan sumber daya manusia berkualitas yang beriman cendekia dalam pengembangan iptek dan seni budaya yang berakhlakul karimah berlandaskan nilai-nilai Ahlusunnah wal jamaah (Aswaja)”.
Misi UNISNU Jepara adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan moralitas, intelektualitas, dan teknologi berlandaskan nilai Aswaja.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk pembangunan peradaban dan kemanusiaan berlandaskan nilai-nilai Aswaja.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada pemberdayaan masyarakat berbasispotensi dan kearifan lokal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat berlandaskan nilai-nilai Aswaja.
4. Mengembangkan kerjasama untuk dapat bersinergi dengan pihak perguruan tinggi lain, masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
5. Menyelenggarakan tata kelola universitas Islam yang amanah dan berorientasi mutu berlandaskan nilai-nilai Aswaja.
B. Kebijakan Mutu
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara sebagai universitas yang unggul, cendekia, dan berakhlakul karimah, menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat, menguasai IPTEK dan seni budaya, dan mampu menerapkan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah.
C. Sasaran Mutu KKN UNISNU
Sasaran mutu pelaksanaan KKN Alternatif UNISNU Jepara dirumuskan sebagai berikut :
1. Nilai KKN Alternatif dengan hasil “Baik”, minimal90% 2. Nilai kinerja Pembimbing ≥ 3,0 (skala 0 s.d 4) minimal95% 3. Nilai kemanfaatan KKN Alternatif bagi masyarakat minimal70% 4. Pengabdian dosen kepada masyarakat minimal 30% pertahun
dari jumlah dosen.
D. Pengertian dan Dasar Kebijakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif merupakan kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dan wajib diikuti oleh semua mahasiswa Program Strata Satu yang ada di UNISNU Jepara.
Ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan UNISNU Jepara dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan memadai di bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, KKN Alternatif UNISNU Jepara merupakan kegiatan integral dari kurikulum pendidikan strata 1 (S1), hal ini berarti bahwa KKN merupakan program yang tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan lainnya. Kegiatan KKN Alternatif UNISNU Jepara mempunyai fungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi kurikulum dan dapat melengkapi kurikulum, karena kegiatan KKN Alternatif merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis yang didasarkan pada realita kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, kegiatan KKN Alternatif adalah wujud nyata dari kepedulian perguruan tinggi untuk melaksanakan misinya membantu mengatasi permasalahan masyarakat, pembangunan dan pembinaan lingkungan dengan karya dan bakti nyata.
E. Dasar Pelaksanaan
Penyelenggaraan KKN Alternatif UNISNU Jepara didasarkan kepada beberapa regulasi berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 149/E/O/2013 tentang Penggabungan Institut Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara, dan Sekolah Tinggi Teknologi dan Desain Nahdlatul Ulama Jepara yang Diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa TengahMenjadi Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah yang Diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah;
5. Keputusan Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama Jepara Nomor 56/SK/YAPT/O/X/2017 tentang Pengesahan Statuta Unisnu Jepara;
6. PeraturanRektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara Nomor 102/PR/UNISNU/IX/2016 tentang Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara;
7. Keputusan Rektor UNISNU Jepara Nomor 192/SK/UNISNU/II/2015 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) UNISNU Jepara;
F. Tema
KKN Alternatif UNISNU Jepara tahun akademik 2017/2018 Periode II mengangkat tema“Penguatan Ekonomi Kreatif berbasis Unggulan Desa”
G. Tujuan
KKN Alternatif UNISNU Jepara bertujuan:
1. Membentuk empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang komplek dihadapi masyarakat.
2. Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati permasalahan yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.
3. Mendekatkan lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan masyarakat.
4. Membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kader-kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar lembaga.
6. Menanamkan nilai kepribadian, yang meliputi nasionalisme dan jiwa pancasila, keuletan yang di dasarkan pada etos kerja dan tanggung jawab, serta kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
H. Outcome
KKN Alternatif UNISNU Jepara diarahkan pada pencapaian tiga outcome, yaitu pada perguruan tinggi, mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah.
1. Perguruan Tinggi
a. Perguruan tinggi lebih terarah dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
b. Tenaga pengajar memperoleh berbagai macam masukan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
c. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instasi pemerintah, masyarakat dan stakeholders dalam dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
1) cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral;
2) kemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajari bagi pemberdayaan dan pembangunan masyarakat; dan 3) pemahaman kesulitan dan seluk beluk permasalahan di
masyarakat dalam pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan diperkotaan, pedesaan, dan kelompok masyarakat tertentu.
b. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penalaahan,
perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan masyarakat.
d. Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator dan problem solver.
e. pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa.
f. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggungjawab mahasiswa terhadap pembangunan dan kemajuan masyarakat.
g. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
a. Minimal memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan. b. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak
agar sesuai dengan program pembangunan.
c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah.
d. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.
I. Jadwal Kegiatan
Kegiatan KKN Alternatif UNISNU Jepara dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
Tabel 01. Jadwal Kegiatan KKN Alternatif TA. 2017/2018
No Nama Kegiatan Waktu
1 Pendaftaran 31 Mei s/d 08 Juni 2018
2 Pemilihan Kecamatan 07 – 8 Juli 2018
3 Pembekalan DPL 17 Juli 2018
4
Pembekalan Mahasiswa
a. KKN Reguler 18 Juli 2018 b. KKN Alternatif 19 Juli 2018
5 Observasi Lapangan 19 s/d 26 Juli 2018
6 Pengumpulan program kerja peserta KKN 27 Juli 2018
7 Penerjunan peserta
Tahap I : 31 Juli 2018 (Pendopo
Kabupaten Jepara) Tahap II : 01 Agustus 2018 (Kecamatan lokasi KKN) 8 Pelaksanaan KKN di lokasi/lapangan
a. KKN Reguler 01 Agustus s/d 10 September 2018 b. KKN Alternatif 01 Agustus s/d 01 Oktober 2018
9 Monev KKN 20 s/d 30 Agustus 2018
10 Expo KKN di Kecamatan 7 s/d 9 September 2018
11
Penarikan Peserta KKN dari Desa dan Kecamatan
a. KKN Reguler 10 September 2018 b. KKN Alternatif 1 Oktober 2018
No Nama Kegiatan Waktu 12 Penarikan peserta KKN dipendopo a. KKN Reguler 11 September 2018 13
Batas akhir penyerahan seluruh laporan mahasiswa
a. KKN Reguler 18 September 2018 b. KKN Alternatif 08 Oktober 2018
14 Lomba Video dan Ensiklopedia KKN 27 September 2018
J. Lokasi KKN
KKN UNISNU Jepara dilaksanakan di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Keling, Mlonggo, dan Welahan. Data lengkap lokasi KKN dan distribusi peserta dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 02. Daftar Lokasi dan Distribusi Peserta KKN
No Kecamatan Desa Jumlah
Peserta 1 Mlonggo 1. Jambu 15 2. Srobyong 15 3. Sekuro 16 4. Sinanggul 15 5. Suwawal 15 2 Keling 1. Kelet 13 2. Keling 14 3 Welahan 1. Bugo 15
No Kecamatan Desa Jumlah Peserta 2. Gedangan 14 3. Teluk Wetan 14 4. Welahan 15 Jumlah 161
Bab II
Konsep KKN
A. Ketentuan Umum
KKN Alternatif UNISNU adalah bentuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diperuntukkan bagi Mahasiswa UNISNU Reguler 2 (R2). KKN Alternatif UNISNU merupakan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa diluar kampus guna memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan IPTEKS dan seni yang dikuasai pada sekelompok masyarakat. Konsep yang digunakan yakni menggunakan prinsip Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat, dimana Mahasiswa sebagai Fasilitator.
Pendampingan adalah suatu kegiatan konsultasi untuk memfasilitasi dan memotivasi dengan tujuan menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi oleh kelompok masyarakat. Pemberdayaan adalah suatu upaya memulihkan atau meningkatkan keberdayaan suatu komunitas untuk mampu
berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawab mereka sebagai manusia dan warga negara. Fasilitatoryaitu seseorang yang mempunyai kemampuan dan bertugas untuk memfasilitasi dan memotivasi pelaksanaan pemberdayaan pada masyarakat sasaran.
KKN Alternatif juga dimaksudkan untuk membantu masyarakat sebagai lembaga mitra dalam menyelesaikan persoalan-persoalan IPTEKS yang dihadapinya. Khalayak sasaran mitra program KKN alternatif yakni :
1. Masyarakat yang produktif secara ekonomi.
2. Masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasarat kuat menjadi wirausahawan,
3. Masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa).
Yang dimaksudkan dengan sasaran (mitra) masyarakat yang produktif secara ekonomi yakni, kelompok perajin, kelompok nelayan, kelompok tani, kelompok ternak, dsb yang setiap anggotanya memiliki karakter produktif secara ekonomis. Mitra yang belum produktif secara ekonomis namun berhasrat kuat menjadi wirausahawan yakni merupakan kelompok dengan jumlah anggota minimal 5 orang seperti kelompok dasawisma, pokdarwis, kelompok PKK, kelompok pengajianm kelompok ibu-ibu rumah tangga dsb. Sedangkan mitra yang tidak produktif secara ekonomi misalnya sekolah (PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK), karang taruna, kelompok anak-anak jalanan, RT/RW, dusun, Puskesmas/posyandu, pesantren dan lain sebagainya.
KKN Alternatif dilaksanakan selama 60 hari dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembentukan kelompok dilakukan oleh PPKKN
3. Pelaksanaan KKN Alternatif setiap hari minimal4 jam, kecuali hari Sabtu-Ahad dan hari libur minimal 8 jam.
4. Peserta menentukan mitra yang akan didampingi dengan mengadakan survei terlebih dahulu.
5. Perumusan perencanaan kegiatan (dengan menjadikan hasil survei sebagai masukan utama). Perumusan rencana kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal kegiatan yang kemudian disampaikan kepada PPKKN.
6. Pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan hal berikut : a. Kegiatan harus sesuai dengan materi kegiatan yang telah
direncanakan/disusun.
b. Pendampingan yang dilakukan kepada 4 (empat) mitra yang sejenis.
c. Perkembangan kegiatan dari waktu ke waktu.
B. Prinsip Dasar Pendampingan
Prinsip dasar pendampingan KKN Alternatif meliputi : 1. Menumbuh KembangkanKesadaran
Prinsip ini merupakan pondasi esensial dalam upaya mendampingi masyarakat. Sebelum orang secara sungguh-sungguh menyadari tentang permasalahan, sifat dan penyebabnya, kemungkinan mengatasinya masyarakat tidak akan termotivasi untuk bertindak.
2. Partisipatif
Keterlibatan semua masyarakat dalam semua aspek dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan. Pada esensinya partisipasi dapat tercermin dalam situasi dimana setiap orang mengelola urusannya sendiri, mempengaruhi keputusan publik dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberi nilai tambah dalam kehidupan sosial danekonominya.
3. Keberlanjutan
Prinsip ini dijalankan untuk memberi manfaat kepada masyarakat jauh melintasi rentang waktu program, menjamin mereka keluar dari permasalahan yang dihadapi secara mandiri dan menyediakan kesempatan agar dapat secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka.
4. Kemandirian
Prinsip ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa segala sesuatu yang dijalankan betul-betul mengarah kepada upaya memperkuat kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menyikapi situasi yang dihadapi dan mengurangi ketergantungan pada orang atau pihak lain.
Langkah - Langkah Pendampingan 1. Observasi Bersama Masyarakat
a. Kontak awal dan penyepakatan tahapan proses kegiatan. b. Pengumpulan data dan informasi di lokasi KKN Alternatif. 2. Penyusunan Program Bersama Masyarakat
a. Identifikasi masalah (analisis kondisi wilayah). b. Identifikasi potensi.
c. Identifikasi program. d. Rumusan tujuan.
e. Penyusunan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) sebagai tahapan proses pelaksanaan kegiatan.
3. Sosialisasi Bersama Masyarakat
Penyepakatan program dan kegiatan antara mahasiswa dan masyarakat (waktu, dana, tahapan pelaksanaan).
4. Pelaksanaan Kegiatan Bersama Masyarakat
a. Pelaksanaan tahapan kegiatan (sesuai dengan RKTL)
Pembimbing Lapangan (DPL), Koordinator Kecamatan (Korcam), dan Panitia.
5. Pelaporan a. Pendahuluan.
Berisi latar belakang, potensi dan permasalahan b. Pelaksanaan
Memuat rekam proses berikut pemecahan permasalahan c. Penutup.
1. Kesimpulan, memuat kesimpulan perkegiatan
2. Saran, berisi masukan terhadap semua pihak yang terkait.
C. Prinsip Dasar Pemberdayaan
Beberapa prinsip Pemberdayaan yang harus diperhatikan, diantaranya :
1. Partisipatif. Seperti yang diuraikan, bahwa inti dari pembangunan desa adalah keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. Partisipasi langsung dari masyarakat juga merupakan antisipasi terhadap aspirasi–aspirasi yang muncul dari bawah, agar dapat menekan gejolak yang mungkin timbul dari ketidak-puasan terhadap keberlangsungan pemerintahan dan pembangunan desa. Keterlibatan masyakarat dapat diwujudkan dengan dibentuknya lembaga – lembaga dan kader – kader yang memiliki kemampuan untuk menampung aspirasi.
2. Terarah. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang terarah pada sasaran, diawali oleh proses pengkanjian terhadap kebutuhan yang jeli dan perencanaan yang matang maka diharapkan tidak ada lagi hasil pembangunan yang tidak tepat guna dan berhasil guna.
3. Pendekatan kelompok/lembaga, Pendekatan–pendekatan pembangunan melalui lembaga – lembaga dan kader – kader
bentukan pemerintah maupun yang dibentuk melalui proses budaya diharapkan dapat memotong proses perencanaan pembangunan yang berlarut – larut sehingga dapat mengatasi masalah yang timbul di masyakarat.
4. Orientasi budaya setempat. Setiap pembangunan dan upaya pemberdayaan masyarakat haruslah mempertimbangkan dan memanfaatkan budaya setempat, karena budaya merupakan potensi yang dapat mendukung tapi juga dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan di desa.
5. Capacity building. Arah pembangunan desa seharusnya juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyakarat yang berujung pada kemandirian bukan menciptakan ketergantungan masyarakat kepada pemerintah.
D. Prinsip Dasar Fasilitator
1. Prinsip Dasar Fasilitasi
Fasilitasi adalah proses sadar untuk membantu sebuah kelompok sehingga dapat berhasil melaksanakan tugas mereka sambil tetap berhasil menjaga eksistensi kelompok tersebut. 2. Peran dan Fungsi Fasilitator
Sesuai dengan semangat partisipatif, fasilitator mempunyai peran:
a. Sebagai Katalisator (Catalyst),
b. Sebagai Pemberi Bantuan dalam Proses (Process helper), c. Sebagai Pengubung dengan Sumber Daya (Resource Linker), d. Sebagai Pemandu Masyarakat untuk Menemukan Solusi, e. Sebagai Pendamping dalam Proses Pemantauan dan
Evaluasi.
3. Perilaku Fasilitator dalam KKN Alternatif
Tugas seorang fasilitator dalam konsep KKN adalah memfasilitasi suatu proses pemicuan agar terjadi perubahan
perilaku masyarakat atas inisiatif masyarakat sendiri. Maka perilaku seorang fasilitator pemicu kepada masyarakat berdasarkan prinsip kesetaraan, tidak ada yang dianggap lebih tinggi (upper) atau dianggap lebih rendah (lower).Bahkan masyarakat sasaran adalah pihak yang lebih tahu tentang perilaku dan kebiasaan yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun.
Untuk menggali dan mengidentifikasi bagaimana seharusnya sikap dan perilaku seorang fasilitator pemicu pada saat proses pemicuan, lakukan curah pendapat dan diskusi secara partisipatif kepada semua peserta pelatihan. Tanyakan bagaimana sikap kita saat berhadapan dengan orang yang lebih banyak tahu dibanding diri kita.Hubungan antara seorang fasilitator dan masyarakat sasaran dapat diumpamakan seperti sikap antara seorang murid (diri fasilitator) terhadap guru (masyarakat sasaran).
E. Kompetensi Dasar KKN Alternatif
1. Kompetensi Dasar
Melalui KKN Alternatif, mahasiswa dan masyarakat diharapkan :
a. Memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan kemasyarakatan.
b. Mampu melakukan identifikasi masalah, memecahkan masalah, mengambil keputusan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi.
c. Mampu membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jamaah.
d. Mengemban misi ahlussunnah wal jamaah yang melekat pada setiap mahasiswa.
2. Indikator Pencapaian KKN Alternatif
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami kondisi sosial masyarakat.
b. Masyarakat memahami peran mahasiswa sebagai pendamping dalam melaksanakan program kemasyarakatan. c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, melaksanakan kegiatan danmengevaluasi.
d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan kemandirian yang didasarkan pada nilai- nilai Islami ahlussunnah wal jamaah. e. Mahasiswa bersama masyarakat melaksanakan misi
ahlussunnah wal jamaah.
F. Ruang Lingkup
Kegiatan KKN Alternatif dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) tema, dimana masing-masing kelompok mahasiwa diperkenankan mengambil 1 dari 9 tema yang ditawarkan.Sebagai catatan, mahasiswa disarankan mengambil masalah yang relevan dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan.tema yang dimaksud, yakni:
1. Penguatan Ekonomi Kreatif
2. Penguatan Bidang Keagamaan dan Pendidikan 3. Sosial, Budaya, Hukum, dan Pemerintahan.
4. Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan Wirausaha. 5. Teknologi Tepat Guna
6. Kesehatan dan Lingkungan Hidup. 7. Dakwah Islamiyah.
9. Penguatan Pariwisata Desa
Tema-tema di atas dapat diturunkan dalam beberapa sub tema untuk memudahkan implementasi di lapangan sesuai dengan potensi desa lokasi KKN. Contoh-contoh subtema tersebut akan diuraikan dalam bab selanjutnya.
G. Expo Potensi Lokal Hasil KKN Alternatif
Setiap kelompok KKN Alternatif harus mempamerkan potensi ekonomi kreatif, dan potensi lain dari masing-masing desa lokasi KKN Alternatif dalam kegiatan expo yang diselenggarakan oleh Koordinator Mahasiswa Kecamatan (Kormacam) sesuai dengan jadwal kegiatan KKN Alternatif.
Teknis lebih lanjut tentang penyelenggaraan expo diserahkan sepenuhnya kepada Kormacam dengan tetap berkoordinasi dengan Korcam, DPL dan PPKKN.
Bab III
Pengorganisasian
A. Organisasi Pelaksana
Organisasi pelaksana KKN Alternatif adalah komponen pelaksana KKN Alternatif yang terdiri dari Pelindung, Supervisor dan Panitia Pelaksana KKN (PPKKN). Adapun Pelindung KKN Alternatif adalah Rektor UNISNU Jepara, sedangkan Supervisor terdiri dari para Wakil Rektor, para Dekan dan para Kepala Biro di lingkungan UNISNU Jepara. Penanggungjawab pelaksanaan KKN Alternatif adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNISNU Jepara. Dalam teknis pelaksanaannya, LPPM membentuk Panitia Pelaksana KKN (PPKKN) yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan panitia lain sesuai kebutuhan, yang ditunjuk dan ditetapkanoleh surat keputusan Rektor.
Dalam pelaksanaan kegiatan, PPKKN menunjuk Koordinator Kecamatan (Korcam) yang berasal dari Dosen UNISNU Jepara dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor.Selain itu juga ditunjuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berdasarkan rekomendasi dari Dekan masing-masing fakultas danditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor.Susunan Kepanitiaan dan Dosen Pembimbing Lapangan sebagaimana terlampir.
B. Tata Laksana Pengelolaan KKN Alternatif
1. LPPM
LPPM bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan KKN, meliputi penyusunan rumusan program KKN Alternatif, pembentukan panitia pelaksana, berkoordinasi dengan seluruh stakeholders dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh penyelenggaraan KKN.
2. Panitia
Panitia Pelaksana KKN Alternatif UNISNU Jepara memiliki tugas merumuskan program kegiatan KKN mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan rencana tindak lanjut. Seluruh rumusan program kegiatan PPKKN dituangkan dalam buku panduan penyelenggaraan KKN Alternatif, dan media publikasi offline maupun online.
3. Koordinator Kecamatan
Koordinator Kecamatan (Korcam) adalah Dosen UNISNU Jepara yang ditunjuk oleh PPKKN dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor. Korcam memiliki tugas :
a. Memfasilitasi pertemuan antar DPL dalam satu kecamatan; b. Memfasilitasi pertemuan antara Kormades dalam satu
kecamatan;
c. Bersama dengan DPL dan Kormades merumuskan program kegiatan expo potensi desa;
d. Bersama dengan PPKKN melakukan penerjunan mahasiswa ditingkat kecamatan.
4. Dosen Pembimbing Lapangan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah Dosen UNISNU yang telah ditunjuk dan ditentukan oleh PPKKN
berdasarkan rekomendasi dari Dekan masing-masing Fakultas danditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor. DPL memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan
1) Merencanakan proses pembimbingan dan pengarahan mahasiswa KKN Alternatif selama proses pelaksanaan KKN Alternatif sesuai dengan jadwal.
2) Merencanakan kegiatan koordinasi dan tatap muka dengan mahasiswa dan masyarakat baik di lingkungan kampus maupun di lokasi KKN Alternatif sesuai dengan jadwal.
3) Merencanakan untuk mendampingi mahasiswa pada saat penerjunan, penempatan, observasi, sosialisasi program dan penarikan mahasiswa di lokasi KKN Alternatif.
4) Merencanakan untuk mendampingi mahasiswa pada saat koordinasi tingkat desa dan koordinasi tingkat kecamatan sesuai dengan jadwal.
5) Merencanakan penyelesaikan semua permasalahan yang timbul selama proses pelaksanaan KKN Alternatif.
6) Merencanakan bimbingan dan mengarahkan mahasiswa KKN Alternatif dalam penyusunan laporan observasi, penyusunan program kerja, pembuatan matrik kegiatan, pembuatan proposal kegiatan, penyusunan laporan akhir, rekap kegiatan dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap proses pembimbingan dan pengarahan mahasiswa KKN Alternatif selama proses pelaksanaan KKN sesuai
denganjadwal.
2) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap kegiatan koordinasi dan tatap muka dengan mahasiswa dan masyarakat baik di lingkungan kampus maupun di lokasi KKN Alternatif sesuai dengan jadwal.
3) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap kegiatan pendampingan mahasiswa pada saat penerjunan, penempatan, observasi, sosialisasi program dan penarikan mahasiswa di lokasi KKN Alternatif.
4) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap kegiatan pendampingan mahasiswa pada saat koordinasi tingkat desa dan koordinasi tingkat kecamatan sesuai dengan jadwal.
5) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap penyelesaian semua permasalahan yang timbul selama proses pelaksanaan KKN Alternatif.
6) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap bimbingandanmengarahkan mahasiswa KKN dalam penyusunan laporan observasi, penyusunan program, pembuatan matrik kegiatan, pembuatan proposal kegiatan, penyusunan laporan akhir, rekap kegiatan dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa.
7) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap program yang berskala desa sebagai pengabdian dosen yang pelaksanaannya melibatkan mahasiswa. 8) Mengendalikan dan bertanggungjawab pada kegiatan
penggalian dana oleh mahasiswa KKN.
9) Mengendalikan dan bertanggungjawab pada pelaporan mahasiswa KKN.
10) Mengisi dan bertanggungjawab terhadap form-form isian yang disiapkan oleh panitia KKN.
11) Menghadiri undangan rapat koordinasi KKN yang diselenggarakan oleh panitia KKN.
12) Melakukan pembinaan di lokasi sebanyak 6 (enam) kali dengan membawa SPPD dari PPKKN dan Logbook DPL.
c. Tahap Evaluasi
1) Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan mahasiswa KKN selama proses pelaksanaan KKN sesuai dengan jadwal. 2) Mengevalusi kegiatan tatap muka dengan mahasiswa
dan masyarakat baik di lingkungan kampus maupun di lokasi KKN sesuai dengan jadwal.
3) Mengevaluasi penyelesaikan semua permasalahan yang timbul selama proses pelaksanaan KKN.
4) Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan pengarahan mahasiswa KKN dalam penyusunan laporan observasi, penyusunan program, pembuatan matrik kegiatan, pembuatan proposal kegiatan, penyusunan laporan akhir, rekap kegiatan dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa.
d. Tindak Lanjut
1) Menindaklanjuti hasil evaluasi bimbingan dan pengarahan mahasiswa KKN selama proses pelaksanaan KKN sesuai dengan jadwal.
2) Menindaklanjuti hasil evaluasi tatap muka dengan mahasiswa dan masyarakat baik di lingkungan kampus maupun di lokasi KKN sesuai dengan jadwal. 3) Menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap penyelesaian
masalah yang timbul selama proses pelaksanaan KKN. 4) Menindaklanjuti hasil evaluasi kegiatan bimbingan dan
pengarahan mahasiswa KKN dalam penyusunan laporan akhir, rekap kegiatan, penggalian dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa.
5) Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu pada pembimbing lapangan.
5. Koordinator Mahasiswa Kecamatan KKN (Kormacam KKN) Kormacam diambilkan dari mahasiswa yang berada di desa ibu kota kecamatan, yang memiliki tugas sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi dengan koordinator mahasiswa desa
(Kormades).
b. Menyusun perencanaan program kegiatan kecamatan. c. Melaksanakan dan melaporkan program kecamatan. d. Memberikan saran dan masukan kepada Kormades.
e. Mengkoordinasikan pembuatan reportase kegiatan tingkat desa/kecamatan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk dilaporkan dikirim ke Panitia Pelaksana KKN (PPKKN) setiap minggu.
6. Koordinator Mahasiswa Desa KKN (Kormades KKN) a. Melakukan koordinasi dengan aparat desa.
b. Merencanakan program kegiatan KKN di tingkat desa. c. Menghadiri rapat koordinasi tingkat kecamatan dan
rapat-rapat lain yang diselenggarakan oleh koordinator mahasiswa kecamatan (Kormacam) KKN.
d. Membantu pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas Kormacam KKN.
e. Mengkoordinir penyusunan dan penyerahan seluruh jenis laporan akhir kegiatan KKN serta laporan individu mahasiswa kepada PPKKN.
f. Dalam melaksanakan tugasnya, Kormades dibantu oleh seorang Sekretaris dan bertanggung jawab penuh kepada DPL KKN masing-masing.
Bab IV
Pelaksanaan
A. Persyaratan
Untuk dapat mengikuti program KKN Alternatif UNISNU Jepara ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terdaftarsebagaimahasiswa aktif pada jenjang S1 program Reguler 2 (R2) dari semua fakultas dilingkungan UNISNU Jepara.
2. Telah memperoleh 110 SKS yang meliputi Mata Kuliah Universitas (MKU), Mata Kuliah Fakultas (MKF), dan beberapa Mata Kuliah Prodi (MKP) serta Mata Kuliah Keahlian yang telah ditentukan fakultas dengan indeks prestasi minimal 2,0 (dua koma nol).
3. Telah lulus PPL (bagi prodi yang mencantumkan dalam kurikulum).
4. Telah membayar biaya penyelenggaraan KKN Alternatif. 5. Telah memenuhi persyaratan administrasi KKN Alternatif.
6. Tidak sedang hamil atau baru melahirkan, kecuali bagi mahasiswa yang sedang menempuh semester terakhir (semester 14) dan atau mendapat rekomendasi dari dokter spesialis kandungan.
B. Pembekalan KKN Alternatif
Sebelum mahasiswa peserta KKN Alternatif diterjunkan ke lokasi, mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan pembekalan, dengan tujuan agar mahasiswa siap melaksanakan program KKN Alternatif, dan target dapat dicapai secara efektif.
1. Syarat-syarat Pembekalan
a. Mahasiswa peserta pembekalan KKN Alternatif UNISNU adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat administratif sebagai calon peserta KKN Alternatif UNISNU sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pembekalan KKN Alternatif wajib diikuti oleh setiap calon peserta KKN Alternatif UNISNU.
c. Mahasiswa peserta pembekalan KKN Alternatif wajib mengisi daftar hadir (tidak boleh diwakilkan) pada setiap acara pembekalan.
d. Mahasiswa yang mendapatkan tugas dari universitas/fakultas/program studi, sehingga tidak dapat mengikuti pembekalan harus memproses surat ijin.
2. Tujuan Pembekalan
a. Menciptakan kondisi siap mental, fisik dan konsepsional bagi calon peserta KKN Alternatif UNISNU sebelum melaksanakan tugasnya di lapangan.
b. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis kepada calon peserta KKN Alternatif, khususnya tentang teori, strategi, pendekatan, metodologi, dan seperangkat
materi lain yang terkait langsung dengan program KKN Alternatif UNISNU.
c. Melatih calon peseta KKN Alternatif, khususnya dalam melakukan persiapan, identifikasi dan proses pelaksanaan program KKN Alternatif dilapangan.
3. Materi Pembekalan
Materi pembekalan KKN Alternatif UNISNU Jepara secara garis besar meliputi:
a. Panduan pelaksanaan KKN Alternatif UNISNU. 1) Survey dan penyusunan program
2) Administrasi dan kelengkapan KKN Alternatif 3) Log book, matrik dan rekapitulasi
4) Penyusunan laporan 5) Penilaian
b. Penguatan keaswajaan.
c. Deskripsi sosial, agama, budaya, dan ekonomi masyarakat lokasi KKN Alternatif.
d. Penguatan keterampilan hasta karya bernilai ekonomi. e. Etika dan tata krama Pergaulan dalam masyarakat. f. Kesehatan dan lingkungan.
Materi-materi pembekalan KKN Alternatif tersebut dapat diunduh di website resmi panitia pelaksanaan KKN UNISNU Jepara dengan alamat :www.kkn.unisnu.ac.id.
4. Narasumber dan Metode Pembekalan
Narasumber pembekalan KKN Alternatif UNISNU terdiri Pimpinan UNISNU Jepara, LPPM, PPKKN, Camat dari kecamatan lokasi KKN, PCNU dan para pakar yang relevan dengan materi. Metode yang digunakan dalam proses pembekalan KKN
Alternatif meliputi metode ceramah, penugasan (test), tanya jawab, diskusi, role playing dan praktik.
C. Observasi Lapangan
1. Konsep Observasi
a. Observasi merupakan proses pengumpulaninformasi dan data di lokasi KKN Alternatif untuk menemukan potensi dan masalah yang akan dicarikan problem solving-nya dalam program KKN Alternatif UNISNU Jepara.
b. Observasi lapangan dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja, setelah mendapatkan ploting desa lokasi KKN dan pembekalan observasi lapangan.
c. Observasi difokuskan untuk menentukan program kegiatan KKN di tiap desa, serta kesepakatan tempat tinggal dan biaya hidup di masing-masing desa.
d. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan melibatkan peran tokoh masyarakat, aparat desa setempat, disertai surat tugas observasi lapangan yang disiapkan oleh PPKKN UNISNU. 2. Tujuan Observasi
Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan data selengkap-lengkapnya agar masalah yang ada dalam masyarakat dapat terpetakan setepat-tepatnya. Observasi ini juga bertujuan untuk mensinkronisasikan masalah yang ada di masyarakat atau yang dijadikan program KKN Alternatif dengan potensi hardskill atau keahlian yang dimiliki mahasiswa peserta KKN.
3. Sasaran Observasi a. Tokoh formal
Adalah pejabat yang memiliki kewenangan secara formal didalam pemerintahan maupun birokrasi, seperti :
Camat, Petinggi, BPD, Perangkat Desa, Ketua RW, dan Ketua RT.
b. Tokoh Non formal
Adalah orang yang berpengaruh di masyarakat, seperti: Tokoh agama, takmir masjid, tokoh pemuda, ibu-ibu PKK, dan orang yang tidak menjabat apapun tetapi dihormati dan dipanuti.
c. Kelompok masyarakat sasaran
Sekumpulan individu atau kelompok masyarakat yang ada di lokasi KKN Alternatif.
d. Lingkungan
Keadaan geografis, demografis, dan topografis di lokasi KKN Alternatif.
4. Metode Observasi
Metode observasi yang dapat digunakan adalah : a. Pengamatan
b. Pengukuran c. Wawancara
d. Pendataan pontensi desa 5. Kegunaan Hasil Observasi
Hasil informasi dan data yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk menyusun program kegiatan KKN Alternatif dan menentukan Mitra agar kegiatan dapat dijalankan secara terencana, terorganisasi serta terstruktur, sehingga sukses proses dan hasil.
D. Penerjunan KKN Alternatif
Mahasiswa peserta KKN Alternatif UNISNU wajib mengikuti seluruh kegiatan penerjunan peserta KKN Alternatif sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Penerjunan peserta KKN Alternatif dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan di pendopo Kabupaten Jepara pada tanggal 31 Juli 2018 dan tahap kedua dilaksanakan di kantor kecamatan lokasi KKN Alternatif pada tanggal 01 Agustus 2018. Adapun penyerahan peserta KKN Alternatif ke Desa lokasi KKN secara teknis menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh DPL bersama peserta KKN Alternatif.
E. Orientasi Lapangan
Setelah mahasiswa peserta KKN Alternatif berada di lokasi KKN Alternatif masing-masing, maka maksimal 3 (tiga) kali pertemuan pertama melakukan orientasi lapangan yang difokuskan pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Mengadakan perkenalan degan kepala desa dan aparat desa lainnya, serta para tokoh masyarakat setempat dalam rangka membangun hubungan sosial yang baik dengan pihak masyarakat.
2. Mengadakan koordinasi dan konsultasi serta adaptasi dengan kepala desa dan aparat desa lainnya untuk melaksanakan rencana program kegiatan KKN Alternatif di masing-masing lokasi KKN Alternatif.
3. Melakukan pendataan dan identifikasi program sesuai sasaran dan target yang telah ditetapkan.
4. Gunakan berbagai strategi, teknik dan pendekatan yang efektif dengan kondisi masyarakat setempat sehingga peserta KKN Alternatif dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
5. Menyusun rencana dan langkah-lagkah kongkrit dalam rangka pelaksanaan program-program kegiatan KKN Alternatif.
Untuk mendapatkan dukungan dari aparat desa, tokoh dan segenap masyarakat sehingga memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam melakukan kegiatan orientasi lapangan hendaklah mahasiswa memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Gunakan teknik berkomunikasi secara wajar dengan memperhatikan kondisi, tradisi, sosiokultural dan sosio-religius msyarakat setempat.
2. Selalu mengedepankan sikap hormat, sopan dan ramah terhadap masyarakat.
3. Posisikan diri sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat (in-sider) dan bukan orang lain (out-sider), sehingga mahasiswa
dapat menyatu dengan masyarakat setempat.
4. Ciptakan kondisi agar masyarakat tetap merasa aman, nyaman, dan tidak terganggu oleh kehadiran mahasiswa KKN Alternatif. 5. Hindarkan sejauh mungkin sikap-sikap arogan, angkuh, apalagi
sikap-sikap yang terkesan menggurui masyarakat.
6. Ciptakan opini bahwa kegiatan KKN Alternatif adalah milik masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat sendiri, sedangkan mahasiswa hanyalah sebagai fasilitator, motivator, inovator, dinamisator, dan tutor yang akan mendampingi proses pemberdayaan bersama masyarakat.
F. Monitoring Terpadu
Untuk melihat secara langsung proses dan hasil kegiatan KKN Alternatif dan dalam rangka evaluasi secara menyeluruh, maka akan dilakukan monitoring terpadu oleh Pimpinan UNISNU, PPKKN dan Dinas terkait dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaan monitoring terpadu ditentukan oleh
PPKKN.
2. Sasaran monitoring terpadu meliputi seluruh lokasi KKN Alternatif UNISNU di setiap kecamatan dan desa.
3. Hasil monitoring terpadu akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan program tindak lanjut.
G. Penarikan KKN Alternatif
1. Mahasiswa peserta KKN Alternatif UNISNU wajib mengikuti seluruh kegiatan penarikan KKN Alternatif sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Penarikan KKN Alternatif hanya dilaksanakan di masing-masing desa lokasi KKN Alternatif.
Bab V
Program Kegiatan
A. Tema Program Kegiatan
Program kegiatan KKN Alternatif UNISNU Jepara Tahun Akademik 2017/2018 Periode II dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) tema, dimana masing-masing mahasiwa diperkenankan mengambil 1 dari 9 tema yang ditawarkan dengan fokus 4 jenis mitra yang sama. Sebagai catatan, mahasiswa disarankan mengambil tema yang relevan dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan. Sembilan tema yang dimaksud, yakni:
1. Penguatan Pariwisata Desa
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang penguatan pariwisata desa misalnya :
a. Penguatan Lembaga Pariwisata Desa, b. Identifikasi potensi wisata,
c. Pembuatan master plan destinasi wisata desa, d. Peta wisata,
f. Model pengembangan wisata, g. Branding wisata desa,
h. Penataan kualitas produk, i. Ekspose potensi wisata, j. Pelatihan fotografi,
k. Promosi online maupun offline, l. Dan lain-lain.
2. Penguatan Bidang Keagamaan dan Pendidikan
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang keagamaan dan pendidikan misalnya :
a. Pemberdayaan takmir masjid, b. Baca tulis al quran,
c. Pendampingan kelompok belajar, d. dan lain-lain
3. Sosial, Budaya, Hukum, dan Pemerintahan
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang sosial, budaya, hukum dan pemerintahan misalnya :
a. Pemantapan kearifan lokal, b. Donor Darah,
c. Bersih desa,
d. Penyuluhan hukum KDRT, NTCR, e. Tata kelola pemeritahan desa, f. Capacity building perangkat desa, g. Danlain-lain.
4. Ekonomi Kreatif dan Peningkatan Wirausaha
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang ekonomi kerakyatan dan peningkatan wirausaha misalnya : a. Penatausahaan UMKM,
b. Pendampingan koperasi, c. Pendampingan perizinan, d. Pelatihan wirausaha,
e. dan lain-lain.
5. Teknologi Tepat Guna
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang prasarana, sarana dan teknologi tepat guna misalnya :
a. Pemanfaatan dan pengolahan limbah, b. Pelatihan website,
c. Pelatihan IT, d. dan lain-lain.
6. Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang kesehatan dan lingkungan hidup misalnya :
a. Sanitasi,
b. Penyuluhan hidup sehat, c. Posyandu,
d. Pelayanan kesehatan dasar, e. dan lain-lain
7. Dakwah Islamiyah.
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang dahwak islamiyah misalnya :
a. Pembinaan dan pelatihan khitobah, b. Pelatihan jurnalistik dakwah,
c. Pelatihan kepewaraan (pembawa acara), d. Pelatihan pembuatan film,
e. Pembinan manajemen masjid, f. dan lain-lain.
8. Keaswajaan
Jenis kegiatan yang bisa dikembangkan untuk bidang Keaswajaan misalnya :
a. Haul, Ziarah Kubur, Tahlil dan Tawassul b. Wirid Selesai Sholat
d. Maulid, Ratib dan Manaqib e. Istighosah
f. Qunut Subuh
g. Do’a Bersama Jama’ah
h. Qobliyah Jum’at dan Adzan Dua i. Tongkat Khutbah
j. Hizib
k. Yasinan malam jum’at l. dll
B. Penyusunan Program Kegiatan
Sistematika program kegiatan KKN Alternatif di setiap desa minimal mencantumkan waktu, nama acara, deskripsi acara, sasaran kegiatan, koordinator acara, tempat, dan perlengkapan yang diperlukan. Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades) bertanggungjawab dalam penyusunan program kegiatan di desa lokasi KKN Alternatif masing-masing.
Dalam penyusunan program kegiatan, kelompok mahasiswa harus menyusun atau membuat program penyelesaian 3 (tiga) permasalahan disetiap mitra. Dalam pelaksanannya setiap mahasiswa harus membantu seluruh program yang dilaksanakan.
Form program kegiatan KKN Alternatif dapat dilihat dalam lampiran.
Proposal program kelompok dikirim dalam bentuk softfile via google drive dengan ketentuan sebagai berikut :
Alamat link : bit.ly/kkn2017-2-NAMADESA Contoh : bit.ly/KKN2017-2-TEMPUR
Masukkan proposal dalam folder “Program Kegiatan” yang terdapat dalam drive tersebut.
Bab VI
Pelaporan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa peserta, Dosen Pembimbing Lapangan dan panitia pelaksana KKN Alternatif wajib dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun manajerial melalui suatu bentuk laporan. Materi laporan ini meliputi kegiatan dari mulai perencanaan program, pelaksanaan, perkembangan pelaksanaan sampai penilaian pelaksanaan secara keseluruhan.
Melalui laporan tersebut akan dapat dilihat perkembangan pelaksanaan KKN Alternatif UNISNU di masa yang akan datang sesuai kebutuhan dan kondisi tertentu, sehingga kegiatan KKN Alternatif UNISNU akan lebih berdaya guna dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Setiap mahasiswa peserta KKN Alternatif UNISNU wajib membuat laporan sesuai dengan jenis laporan yang ditentukan. Untuk mempermudah penyusunan, telah disediakan form yang diperlukan. Dalam pengisian form, perlu dilakukan secara tertib dan disiplin dengan bimbingan dan arahan Dosen Pembimbing Lapangan. Pada dasarnya form laporan ini disusun dengan pendekatan ilmiah yaitu obyektif, sistematis, akurat, praktis dan komunikatif.
jenis laporan. Seluruh jenis laporan tesebut wajib diserahkan kepada PPKKN paling lambat 1 (satu) minggu setelah penarikan peserta dari lokasi KKN Alternatif. Jenis-jenis laporan yang harus disusun oleh peserta KKN Alternatif adalah sebagai berikut :
1. Laporan Kelompok
Laporan kelompok adalah laporan kegiatan KKN Alternatif yang disusun berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh peserta KKN Alternatif yang ada desa lokasi KKN Alternatif. Laporan kegiatan ini meliputi rangkaian kegiatan KKN Alternatif yang ada di desa lokasi KKN Alternatif mulai dari rencana kegiatan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.Adapun format laporan terlampir.Laporan kelompok diserahkan ke PPKKN paling lambat 1 (satu) minggu setelah penarikan peserta KKN Alternatif.
Laporan kelompok KKN Alternatif disusun dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Menggunakan font Times New Roman, size 12, dan spasi 1,5; b. Menggunakan kertas ukuran A4;
c. Peserta diberi kebebasan dalam mendesain cover laporan, namun tetap diwajibkan memenuhi standar minimal dengan mencantumkan: judul laporan, tema KKN, logo UNISNU, logo KKN,nama desa, nama kecamatan, nama kabupaten, nama-nama peserta, nama perguruan tinggi, dan tahun. Contoh standar minimal cover dalam lihat dalam lampiran.
d. Dibuat rangkap 3 (tiga), masing-masing untuk kepala desa, camat, dan arsip peserta KKN yang bersangkutan. Penyerahan laporan kepada kepala desa (petinggi), dan camatharus dibuatkan berita acara oleh mahasiswa. Contoh berita acara sebagaimana terlampir.
e. Laporan kelompok dan logbook dikirim kepada PPKKN dalam bentuk softfile via google drive dengan ketentuan sebagai berikut:
Alamat link : bit.ly/kkn2017-2-NAMADESA Contoh : bit.ly/KKN2017-2-TEMPUR
Masukkan laporan dalam folder “Laporan” yang terdapat dalam drive tersebut. Format penamaan file laporan kelompok yang diunggah adalah “NAMA DESA-LAPORAN KELOMPOK”
Contoh : TEMPUR-LAPORAN KELOMPOK
Pengiriman laporan paling lambat 2 (dua) minggu setelah penarikan peserta KKN.
2. Buku Ensiklopedia
Buku ensiklopedia, yaitu buku yang berisikan tentang potensi ekonomi kreatif yang ada di desa tersebut dan dideskripsikan (foto bernarasi), sehingga pembaca dapat mengetahui maksud dan tujuan foto tersebut. Buku eksiklopedia kegiatan KKN harus memenuhi persyaratan berikut :
a. Dalam 1 (satu) halaman maksimal memuat 2 buah foto yang menarik.
b. Deskripsi dan data foto maksimal 50 kata. c. 1 (satu) buah buku berisi 25-30 halaman
d. Buku dicetak dengan kertas ukuran 21 cm x 29,7 cm (ukuran A4) e. Buku Ensiklopedia yang telah dicetak dikumpulkan kepada
PPKKN di kantor LPPM dan softfile buku dalam format PDF diunggah via google drive dengan ketentuan sebagai berikut :
Alamat link : bit.ly/kkn2017-2-NAMADESA Contoh : bit.ly/KKN2017-2-TEMPUR
Masukkan softfile Buku Ensiklopedia dalam folder “Laporan” yang terdapat dalam drive tersebut.
Format penamaan file buku ensiklopedia yang diunggah adalah “NAMA DESA-ENSIKLOPEDIA”
Contoh : TEMPUR-ENSIKLOPEDIA
Pengiriman laporan paling lambat 2 (dua) minggu setelah penarikan peserta KKN Alternatif.
f. Sistematika Laporan Ensiklopedia sekurang-kurangnya mencantumkan : Cover, Kata Pengantar, Daftar anggota, Daftar isi, Isi, dan Penutup.
Selain mengunggah laporan dalam bentuk buku ensiklopedia, peserta juga diwajibkan mengunggah dokumentasi foto maupun video kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kedalam Google Drive dengan ketentuan sebagai berikut :
Alamat link : bit.ly/kkn2017-2-NAMADESA Contoh : bit.ly/KKN2017-2-TEMPUR
Masukkan foto atau video kegiatan ke dalam folder “Dokumentasi” yang terdapat dalam drive tersebut.
3. Film Dokumenter
Laporan ini berbentuk video pendek yang berisikan tentang pelaksanaan program selama KKN Alternatif mulai dari awal hingga akhir, yang didalamnya juga menuangkan tentang potensi ekonomi
kreatif desa. Laporan dalam bentuk film dokumenter harus memenuhi persyaratan berikut :
a. Video berdurasi antara 5 sampai 10 menit.
b. Video berisikan satu atau beberapa rangkaian kegiatan.
c. Video harus menunjukkan rangkaian cerita yang utuh (tidak terputus-putus).
d. Tema video berkaitan dengan kegiatan KKN TA. 2017/2018. e. Lokasi pengambilan gambar berada di lokasi penempatan KKN
kelompok masing-masing.
f. File Film dokumenter dikumpulkan kepada PPKKN paling lambat 2(dua) minggu setelah penarikan dalam compact disc (CD)/Flasdisk
Untuk memudahkan pemahaman tentang jenis-jenis laporan yang harus disusun oleh peserta KKN Alternatif, berikut disajikan penjelasan dalam bentuk tabel :
Tabel 03. Jenis Laporan Peserta KKN
No Jenis
Laporan Hardcopy Softcopy Keterangan 1 Laporan Kelompok x Harcopy untuk : 1. Petinggi 2. Camat 3. Arsip peserta Softcopydiunggah kedalam Google Drive 2 Buku Ensiklopedia
Softcopy diunggah kedalam
Google Drive
3 Film
Dokumenter
Format video bebas dan diserahkan kepada PPKKN dalam bentuk CD (Compact
Seluruh laporan di atas wajib diserahkan kepada PPKKN 2 (dua) minggu setelah penarikan peserta dari lokasi KKN Alternatif.
Bab VII
Penilaian
A. Penilai dan Aspek Penilaian
Penilaian merupakan tahapan akhir dari proses evaluasi kegiatan mahasiswa selama mengikuti KKN Alternatif. Penilai peserta KKN Alternatif terdiri dari : dosen pembimbing lapangan, petinggi, antar teman sekelompok, dan PPKKN.
Aspek penilaian untuk masing-masing penilai tersebut adalah sebagai berikut:
1. DPL, Petinggi dan Antar Teman
a. Afektif, yang terdiri atas komponen sebagai berikut:
1) Akhlak, kesungguhan menampilkan sosok muslim serta keteguhan dalam kejujuran.
2) Kesungguhan dalam menegakkan kedisiplinan.
3) Kesungguhan dalam menjalin kerjasama, baik dengan teman peserta KKN Alternatif maupun dengan masyarakat di lokasi.
4) Kesungguhan menjalani seluruh proses kegiatan KKN Alternatif.
b. Kognitif, yang terdiri atas komponen sebagai berikut: 1) Kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah. 2) Kemampuan merumuskan tujuan, program, dan rincian
kegiatan.
3) Kemampuan menentukan strategi dan metode yangsesuai.
4) Kemampuan memanfaatkan keunggulan dan potensi wilayah.
5) Kemampuan mengembangkan gagasan dan pola berfikir alternatif/kreatif.
c. Psikomotorik, yang terdiri atas komponen sebagai berikut: 1) Kemampuan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
yang telah direncanakan.
2) Kemampuan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program kegiatan.
3) Kemampuan mengatasi berbagai perubahan kegiatan. 4) Kemampuan mengkoordinasi dan memobilisasi potensi
yang dimilikinya (termasuk teman-teman sekelompok). 5) Kemampuan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan
dan membuat laporan. 2. PPKKN
PPKKN memberikan penilaian terhadap aspek : a. Pembekalan
b. Laporan
B. Pedoman Penilaian
Pedoman penilaian merujuk kepada Peraturan Rektor UNISNU Jepara Nomor 102/PR/UNISNU/IX/2016 tentang
Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran UNISNU Jepara dengan tabulasi nilai sebagai berikut :
Tabel 04. Tabulasi Kisaran Penilaian
Nilai Akhir Nilai Huruf Bobot Nilai
80 - 100 A 4,0 75 - 79 AB 3,5 70 - 74 B 3,0 65 - 69 BC 2,5 60 - 64 C 2,0 55 - 59 CD 1,5 50 - 54 D 1,0 0 - 49 E 0
Adapun distribusi pembobotan nilai KKN untuk masing-masing penilai adalah sebagai berikut :
Tabel 05. Distribusi Pembobotan Nilai KKN
Penilai
Bobot Setiap Aspek/Komponen
Total Pembek al an La p or an Afek si K og nis i Psik omot or ik PPKKN 10% 15% - - - 25% DPL - - 13,5% 13,5% 18% 45% Petinggi - - 8% 6% 8% 22% Teman - - 3% 2% 3% 8% Jumlah 10% 15% 24,5% 21,5% 29% 100%
Bab VIII
Tata Tertib
A. Kewajiban Peserta KKN
Selama kegiatan KKN Alternatif berlangsung, setiap peserta KKN Alternatif berkewajiban :
1. Mengikuti seluruh kegiatan yang dijadwalkan oleh PPKKN, meliputi pembekalan, observasi, penerjunan, monitoring, dan penarikan.
2. Membuat papan nama posko KKN Alternatif dan papan petunjuk arah menuju posko KKN Alternatif untuk memudahkan pihak-pihak yang akan melakukan monitoring, koordinasi dan komunikasi.
3. Menghormati, menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater, Pemerintah serta instansi terkait, citra diri mahasiswa dan masyarakat lokasi KKN Alternatif setempat. 4. Menghormati, mematuhi dan menjunjung tinggi peraturan
pemerintah setempat, norma agama, dan norma susila yang berlaku ditengah masyarakat.