• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LEMBAR KERJA BERBASIS INKUIRI PADA ANALISIS METABOLIT SEKUNDER BEBERAPA TANAMAN OBAT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN LEMBAR KERJA BERBASIS INKUIRI PADA ANALISIS METABOLIT SEKUNDER BEBERAPA TANAMAN OBAT INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

67

PENERAPAN LEMBAR KERJA BERBASIS INKUIRI

PADA ANALISIS METABOLIT SEKUNDER

BEBERAPA TANAMAN OBAT INDONESIA

Shoyang Gadis Supratania Saepudin Rahmatullah

Neneng Windayani

Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengukur kemampuan mahasiswa dalam merancang, melakukan serta mengomunikasikan secara lisan dan tulisan, melalui penerapan lembar kerja berbasis inkuiri pada analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah One Shot Case Study pada mahasiswa mata kuliah Kimia Organik Bahan Alam sebanyak 18 orang. Instrumen yang digunakan berupa deskripsi pembelajaran, lembar kerja berbasis inkuiri, lembar observasi, lembar penilaian (psikomotor, presentasi, dan laporan). Hasil penerapan lembar kerja menunjukan hasil rata-rata 84,15 dengan kategori sangat baik. Kemampuan merancang percobaan memperoleh nilai 77,16 (kategori baik); melakukan percobaan dan mengomunikasikan secara lisan maupun tulisan memperoleh hasil berturut-turut 92,50 dan 82,80 (sangat baik). Sehingga lembar kerja inkuiri ini dapat digunakan dalam pembelajaran Kimia Organik Bahan Alam khususnya dalam submateri metabolit sekunder.

Kata kunci: lembar kerja berbasis inkuiri, metabolit sekunder, uji fitokimia ABSTRACT

The purpose of this study was to measure students' ability in design, do experiments and communicate orally and in writing, through the application of an inquiry-based worksheets on secondary metabolite analysis of some Indonesian medicinal plants. The method used in this research was One Shot Case Study with subjects of 18 students taking Organic Chemicals Natural Materials course. The instruments used was learning descriptions, inquiry-based worksheets, observation sheets, assessment sheets (psychomotor, presentations, and reports). The results of the application of the worksheet showed students' ability shows the average yield of 84. 15 with very good category. The ability in design experiments, conduct experiments, and communicate orally and in writing yields 77. 16 (good categories) of results; 92. 50 and 82. 80 (very good). So this inquiry worksheet can be used in the study of Organic Chemistry of Natural Materials especially in secondary metabolite submabile.

Keywords: Inquiry Based Worksheet, Secondary Metabolite, phytochemical screening.

PENDAHULUAN

Pembelajaran kimia di tingkat universitas diharapkan dilaksanakan secara inkuiri untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap ilmiah dan bekerja serta berkomunikasi yang merupakan aspek penting dalam kecakapan hidup (Depdiknas, 2007). Pembelajaran melalui inkuiri mengarahkan mahasiswa untuk menemukan konsep-konsep sains sendiri. Artinya, mahasiswa tidak hanya pasif sebagai penerima konsep, melainkan aktif untuk menemukan suatu konsep. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran kimia yaitu memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan. Menurut

(2)

68

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri melalui metode praktikum dapat meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS), keterampilan berpikir kritis, penguasaan konsep peserta didik, dan motivasi belajar siswa (Wulandari, 2011; Budiman, 2011; Fajriani 2010).

Proses pembelajaran diperlukan adanya pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya seperti yang tertuang pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Pengalaman secara langsung dapat diwujudkan dengan adanya media pembelajaran seperti lembar kerja yang menyajikan bahan ajar dan tugas-tugas yang memudahkan peserta didik untuk memahami materi (Prastowo, 2014: 204). namun lembar kerja yang biasa digunakan masih bersifat konvensional hal tersebut dimungkinkan terjadi karena pembelajaran yang masih mengisyaratkan pendekatan yang bersifat teoritik akademik (Maryati, dkk. , 2015: 181). Berdasarkan pengalaman pada pembelajaran di kelas pada mata kuliah Kimia Organik Bahan Alam, teori disampaikan melalui presentasi serta pada pelaksanaan praktikum tidak diberikan lembar kerja, padahal lembar kerja merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan praktikum. Salah satu penelitian mengenai analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia sudah dilakukan studi oleh Ramdani (2016: 74), yang menghasilkan suatu lembar kerja berbasis inkuiri yang dinyatakan telah memenuhi syarat (valid) dan belum pernah diterapkan. Dari lembar kerja tersebut diharapkan dapat menunjang pembelajaran mahasiswa dalam menemukan sendiri konsep dan dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam merancang suatu percobaan, melakukan percobaan, dan mengomunikasikan secara lisan maupun tulisan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa merancang percobaan, melakukan percobaan, dan mengomunikasikan secara lisan dan tulisan melaui penerapan Lembar Kerja (LK) berbasis inkuiri pada analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case Study. Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. subjek dalam penelitian ini akan mendapatkan perlakuan diukur hasilnya (Sugiyono, 2014: 110). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester VI Prodi Pendidikan Kimia yang mengambil mata kuliah pilihan Kimia Organik Bahan Alam pada tahun 2017 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 18 orang.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya deskripsii pembelajaran yang ditujukan sebagai panduan dalam kegiatan penerapan LK berbasis inkuiri, lembar observasi ditujukan untuk mengetahuii berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan LK berbasis inkuiri, lembar kerja sebagai pengumpul data penelitian yang ditujukan untuk membimbing mahasiswa dalam melakukan praktikum, lembar penilaiaan psikomotor ditujukan untuk mengetahui kemampuan psikomotor mahasiswa selama melakukan praktikum, lembar penilaian presentasi ditujukan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam mengomunikasikan secara lisan. Lembar penilaian laporan ditujukan melihat kemampuan mahasiswa dalam mengomunikasikan secara tulisan.

(3)

69

Data yang diperoleh lembar kerja merupakan data kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan setiap tahapan inkuiri dalam lembar kerja pada saat pembelajaran menyelesaikan lembar obesrvasi merupakan data. Pengolahan data diolah dengan tahapan berikut: memberi skor mentah terhadap setiap jawaban mahasiswa berdasarkan kriteria penilaian secara kualitatif dan mengubah skor mentah ke dalam bentuk nilai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil Analisis Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan

Kemampuan mahasiswa dalam merancang percobaan pada penerapan lembar kerja berbasis inkuiri secara keseluruhan diinterpretasikan baik dengan nilai 77,16 rincian data kemampuan mahasiswa merancang percobaan diperlihatkan oleh Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Nilai Rata-rata Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan dalam tahapan LK inkuiri

Kel Tahapan Merancang M elak u kan O b se rv as i M en g aj u kan P er tan yaan M em b u at H ip o te sis M er an can g P er co b aan Kel 1 83,33 66. 67 66,67 88,09 Kel 2 100 66,67 58,33 85,71 Kel 3 93,33 66,67 66,67 76,18 Kel 4 93,33 66,67 60 96,18 Rata-rata 92,50 66,67 62,92 86,54

Berdasarkan Tabel 1 tahap melakukan observasi. mahasiswa mendapatkan hasil sangat baik pada tahapan melakukan observasi Pada tahap ini mahasiswa menuliskan isi pokok wacana. Wacana yang disajikan berupa wacana mengenai metabolit sekunder pada tumbuhaan obat. tahap melakukan observasi, mahasiswa memiliki kemampuan yang sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai rerata 92,50.

Pada tahap mengajukan pertanyaan, Setiap kelompok menuliskan sekurang-kurangnya dua rumusan masalah yang berkaitan tentang wacana metabolit sekunder tanaman obat. Dalam pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa kurang relevan dengan jawaban yang diharapkan. Mahasiswa tidak mengajukan pertanyaan tentang karakteristik metabolit sekunder tanaman obat, sehingga rata-rata skor yang diperoleh adalah 2. Pada tahap ini mahasiswa dibimbing dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang mahasiswa untuk membuat rumusan masalah yang sesuai dengan praktikum yang akan dilaksanakan. Tahap mengajukan pertanyaan dikategorikan baik yang ditunjukkan dengan nilai 66,67.

Pada tahap membuat hipotesis mahasiswa memperoleh skor paling rendah 62,92 dengan kategori cukup karena mahasiswa membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang kurang tepat dibuat pada tahap mengajukan pertanyaan, sehingga mahasiswa kurang tepat pula dalam membuat hipotesis.

(4)

70

Tahap merancang percobaan mahasiswa secara berkelompok berdiskusi untuk menentukan judul, tujuan, prinsip dan membuat bagan alir percobaan serta menentukan variabel bebas, kontrol dan terikat pada praktikum yang akan dilakukan. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan variabel bebas, terikat dan kontrol.

Hasil Analisis Kemampuan Mahasiswa Melakukan Percobaan

Kemampuan mahasiswa dalam melakukan percobaan pada penerapan lembar kerja berbasis inkuiri secara keseluruhan diinterpretasikan sangat baik dengan nilai 92,50 rincian data kemampuan mahasiswa merancang percobaan diperlihatkan oleh Tabel 2.

Tabel 2. Tabel Nilai Rata-rata Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan dalam tahapan LK inkuiri

Kel Tahapan Melakukan Melakukan Percobaan Menganalisis Data dan Pembahasan Kel 1 93 97,91 Kel 2 88 96,87 Kel 3 89 91,67 Kel 4 86 97,50 Rata-rata 89 95,99

Pada tahap melakukan percobaan dikategorikan sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai 89. mahasiswa melakukan percobaan berdasarkan rancangan percobaan yang telah dibuat sebelumnya. mahasiswa sudah mampu melakukan percobaan dengan baik, dari mulai menyiapkan alat dan bahan, memipet pereaksi, menguji fitokimia tumbuhan obat, namun pada saat mengambil ekstrak sebagian mahasiswa masih kurang rapi dikarenakan ekstrak sampel yang lengket. Walaupun demikian, kegiatan praktikum benar-benar dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa sampai proses akhir.

Pada tahap menganalisis data dan pembahasan mendapat nilai rerata 95,99 dengan kategori sangat baik. mahasiswa setelah melakukan percobaan dan mendapatkan data, mahasiswa segera mencatatnya dalam tabel pengamatan meliputi aspek perlakuan setiap tahap prosedur dan hasil pengamatan. hal ini memudahkan mahasiswa untuk menganalisis data sehingga data yang didapatkan tersusun rapi dan rinci.

Hasil Analisis Kemampuan Mahasiswa mengomunikasikan Percobaan

Kemampuan mahasiswa dalam mengomunikasikan percobaan pada penerapan lembar kerja berbasis inkuiri secara keseluruhan diinterpretasikan sangat baik dengan nilai 82,80 rincian data kemampuan mahasiswa merancang percobaan diperlihatkan oleh Tabel 3.

Tabel 2. Tabel Nilai Rata-rata Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan dalam tahapan LK inkuiri

Kel Tahapan Mengomunikasikan Membuat Kesimpulan Kel 1 93 Kel 2 88 Kel 3 89 Kel 4 86 Rata-rata 89

(5)

71

Tahap terakhir yaitu tahap mengomunikasikan secara lisan dan tulisan, terdiri dari tahapan inkuiri membuat kesimpulan, tahap membuat kesimpulan terdiri dari tiga indikator yaitu membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan dan membuat laporan percobaan.

Pada tahapan mepresentasikan secara keseluruhan setiap kelompok sudah dapat mempresentasikan hasil percobaan dengan baik. Dimana isi presentasi sudah memenuhi poin-poin penilaian, mahasiswa juga sudah memiliki kemampuan berbicara di depan kelas.

Indikator tertinggi terdapat pada indikator membuat laporan percobaan, hal tersebut dikarenakan pembahasan dalam laporan mendukung data percobaan, dan mahasiswa menuliskan data pengamatan didasari teori yang relevan. Dimana mahasiswa harus memaparkan hasil praktikumnya dengan menuliskan judul, tujuan, prinsip, alat dan bahan praktikum, prosedur praktikum, data pengamatan, pembahasan hasil praktikum, kesimpulan, saran dan daftar pustaka. Secara keseluruhan mahasiswa sudah mampu memaparkan hasil percobaan analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia dengan dibuatnya laporan praktikum.

Secara keseluruhan kemampuan mahasiswa mengomunikasikan secara lisan maupun tulisan sudah sangat baik. karena mahasiswa sudah mampu membuat kesimpulan dalam pembelajaran ini. Nilai rata-rata yang diperoleh dalam penerapan lembar kerja berbasis inkuiri dengan tahapan umum merancang percobaan, melakukan percobaan dan mengomunikasikan disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4 Nilai Rata-rata Kemampuan Mahaiswa dalam Tahapan Umum LK Berbasis Inkuiri

Tahapan Nilai rata-rata Kategori

Merancang 77,16 Baik

Melaksanakan 92,50 Sangat baik

Mengomunikasikan 82,80 Sangat baik

Rata-rata 84,15 Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4 dari keseluruhan, kemampuan merancang percobaan memperoleh nilai rata-rata terendah, yaitu 77,16 dibandingkan dengan kemampuan melakukan dan kemampuan mengomunikasikan secara lisan dan tulisan. Hal ini dikarenakan mahasiswa belum terbiasa dengan kegiatan merancang percobaan secara mandiri. mahasiswa biasanya melaksanakan praktikum dengan bahan, alat dan prosedur yang sudah disediakan, sehingga pada saat melaksanakan praktikum dengan menggunakan lembar kerja berbasis inkuiri ini mahasiswa sedikit mengalami kesulitan dan kurang mengerti. Namun penerapan lembar kerja berbasis inkuiri pada analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia berjalan dengan baik sesuai data penelitian dimana kemampuan mahasiswa dalam merancang, melakukan serta mengomunikasikan secara lisan dan tulisan memperoleh nilai rata-rata 84,15 dengan kategori sangat baik, sehingga pembelajaran dengan menerapkan LK berbasis inkuiri dapat diterapkan pada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kimia Organik Bahan Alam khususnya dalam submateri metabolit sekunder.

Pembahasan

Penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam merancang percobaan meliputi tahapan inkuiri yaitu melakukan observasi, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis dan merancang percobaan. Pada tahap melakukan observasi setiap kelompok menuliskan isi pokok wacana dengan membaca wacana yang tersedia pada lembar kerja sehingga

(6)

72

menumbuhan minat dalam melakukan penyelidikan, hal ini sesuai dengan pernyataan Astuti dan Setiawan (2013: 88) bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian dan minat peserta didik untuk melakukan penyelidikan. Kegiatan ini akan membawa peserta didik untuk menentukan pengetahuan atau konsep untuk dirinya sendiri.

Pada tahap mengajukan pertanyaan setiap kelompok menuliskan sekurang-kurangnya dua rumusan masalah yang berkaitan tentang wacana metabolit sekunder tanaman obat. Pada tahap ini mahasiswa dibimbing dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang mahasiswa untuk membuat rumusan masalah yang sesuai dengan praktikum yang akan dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Meija A (2012: 55) bahwa peserta didik didorong untuk bertanya berdasarkan wacana singkat yang disajikan pendidik mengenai fenomena atau peristiwa-peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Tahap membuat hipotesis menuntut mahasiswa untuk memecahkan masalah pada wacana, sehingga sebagian mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menjawabnya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Maryati, dkk (2015: 182) yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan hipotesis yang relevan dengan permasalahan, maka harus dipilih hipotesis yang sesuai dan menjadi prioritas dalam penyelidikan yang sedang dilakukan.

Tahap merancang percobaan mahasiswa kesulitan dalam menentukan variabel-variabel percobaan hal ini disebabkan karena sebagian mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan rumusan masalah dan hipotesis, sehingga dalam menentukan variabel-variabel percobaan tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Supasorn dan Waengchin (2014: 747-748), yang menunjukkan kelemahan peserta didik dalam membuat hipotesis yaitu belum menunjukkan hubungan antara dua hal yang saling berhubungan, yaitu antara variabel manipulasi dan respon.

Pada tahap melakukan percobaan mahasiswa sudah mampu melakukan percobaan dengan baik, dari mulai menyiapkan alat dan bahan, memipet pereaksi, menguji fitokimia tumbuhan obat, namun pada saat mengambil ekstrak sebagian mahasiswa masih kurang rapi dikarenakan ekstrak sampel yang lengket. Walaupun demikian, kegiatan praktikum benar-benar dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa sampai proses akhir. Hal ini sesuai dengan pernyataan kurniasih & berlin (2016: 113), bahwa inkuiri dapat membuat peserta didik terlibat secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, dan keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses pembelajaran serta peserta didik dapat mengembangkan sikap percaya pada diri tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rokhmah dan Madlazim (2015: 90), bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan LK berbasis inkuiri membuat peserta didik merasa senang selama proses pembelajaran serta memiliki keterampilan melakukan praktikum dengan baik. Pada tahap menganalisis data, pada indikator menuliskan hasil percobaan dalam bentuk tabel pengamatan, mahasiswa mencatat dalam tabel pengamatan meliputi aspek perlakuan setiap tahap prosedur dan hasil pengamatan. hal ini memudahkan mahasiswa untuk menganalisis data sehingga data yang didapatkan tersusun rapi dan rinci. sesuai karakteristik lembar kerja inkuiri sendiri menurut Jhonstone dan Shuaili (2001: 42) bahwa hasil pengamatan belum ditetapkan sebelumnya sehingga hasil pengamatan yang dilakukan oleh peserta didik dapat beragam, pendekatanya bersifat induktif yaitu dengan mengamati

(7)

73

contoh yang kompleks/khusus sehingga mahasiswa dapat menemukan prinsip atau konsep yang dipelajari, prosedur percobaan dan dikembangkan oleh peserta didik.

Tahap terakhir yaitu tahap mengomunikasikan secara lisan dan tulisan, terdiri dari tahapan inkuiri membuat kesimpulan, tahap membuat kesimpulan terdiri dari tiga indikator yaitu membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan dan membuat laporan percobaan.

Pada tahapan mepresentasikan secara keseluruhan setiap kelompok sudah dapat mempresentasikan hasil percobaan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ango (2002: 17), bahwa keterampilan berkomunikasi saat presentasi adalah keterampilan dalam menyampaikan pikiran, gagasan, hasil penelitian dan segala macam informasi penting kepada orang lain. Keterampilan ini meliputi keterampilan membaca gambar, diagram, grafik, dan tabel dari hasil percobaan.

Pada tahap membuat laporan percobaan mahasiswa memaparkan hasil praktikumnya dengan menuliskan judul, tujuan, prinsip, alat dan bahan praktikum, prosedur praktikum, data pengamatan, pembahasan hasil praktikum, kesimpulan, saran dan daftar pustaka. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wartono (2003: 165), bahwa peserta didik harus menyusun dan memaparkan hasil praktikumnya yang telah dilakukan secara jelas dan sistematis ke dalam laporan. Laporan praktikum ini dibuat oleh masing-masing mahasiswa (individual).

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Ariesta dan Supartono (2011: 62) dalam menarik kesimpulan, peserta didik membandingkan apakah hipotesisnya benar atau tidak berdasarkan eksperimen yang dilakukan.

KESIMPULAN

Melalui penerapan lembar kerja berbasis inkuiri pada analisis metabolit sekunder beberapa tanaman obat Indonesia kemampuan mahasiswa merancang percobaan memperoleh nilai rata-rata 77,16 dengan kategori baik, Kemampuan mahasiswa melaksanakan percobaan dikategorikan sangat baik dengan nilai rata-rata 92,50. Kemampuan mahasiswa mengomunikasikan secara lisan dan tulisan dikategorikan sangat baik dengan nilai rata-rata 82,80.

DAFTAR PUSTAKA

Ango, M. I. (2002). Mastery of Science Process Skill and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology, 16, (1), 11-30. [Online] Tersedia: http://www. era-usa. net/images/011-IJE_2002_V16_N1_Ango,_Mary,_Mastery_of_Science. pdf. [Diakses 3 April 2017].

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariesta, R. Dan Supartono. (2001). Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7. 62-68.

Astuti, Y. Dan Setiawan, B. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Kooperatif Pada Materi Kalor. Jurnal Universitas Negeri Semarang, 2, (1), 88-91.

(8)

74

Budiman, M. S. (2011). Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Laju Reaksi. Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Depdiknas. (2007). Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP:Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Fajriani, S. (2010). Pembelajaran Materi Hidrolisis Garam Melalui Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Johnstone, A. H. , dan Shauaili, A. (2001). Learning in Laboratory; Some Thoughts from The Literature. The Royal Society of Chemistry. 5. 42-50.

Kurniasih, I. dan Sani, B. (2016). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesional Guru. Jogjakarta: Kata Pena.

Ramdani. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Berbasis Inkuiri pada Analisis Metabolit Sekunder Beberapa Tumbuhan Obat Indonesia. Skripsi. Bandung: UIN. Tidak diterbitkan.

Rokhmah, A. dan Madlazim. (2015). Pengembangan Lembar Kerja (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Melatihkan Keterampilan Siswa dalam Melakukan Eksperimen pada Materi Ajar Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF),

4, (2), 88-91.

Maryati, M. A. Dan Yayan, S. Kurnia (2015). Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen dan Non-Eksperimen Berbasis Inkuiri Terstruktur yang Dikembangkan pada Subpokok Materi Pergeseran Kesetimbangan Kimia. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. 2015 (SNIPS 2015). 181 – 184.

Meija, A. dan Bostrom, M. (2012). Supporting Students Interest Through Inquiry-Based Learning in the context of fuel cells. Mevlana International Journal of Education. 2, (3), 53 – 61.

Sugiyono. (2014). Motede Penelitian Pendidikan Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supasorn, S. , dan Waengchin, S. (2014). Development Of Grade 8 Students Learning Achievement On Chemical Reaction By Using Scientific Investigation Learning Activities. Procesia-Socialand Behavioral Science. 116, 744-749. [online] Tersedia: http://www. academia. edu/8845838/Saksri_Supasorn_and_Saranya_Waengchin. _2014_.

_Development_of_Grade_8_Students_Learning_Achievement_on_Chemical_Reaction _by_Using_Scientific_Investigation_Learning. _Procedia_-_Social_and_Behavioral_Sciences A116, 744-749. [Diakses 5 Juni 2017].

Wartono. (2003). Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: JICA.

Wulandari, A. D. (2011). Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Laju Reaksi. Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 1. Tabel Nilai Rata-rata Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan  dalam tahapan LK inkuiri
Tabel 2. Tabel Nilai Rata-rata Kemampuan Mahasiswa Merancang Percobaan  dalam tahapan LK inkuiri
Tabel 4 Nilai Rata-rata Kemampuan Mahaiswa dalam Tahapan Umum LK Berbasis Inkuiri

Referensi

Dokumen terkait

karena itu penulis mengangkat judul “strategi pembudayaan kegemaran membaca pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara”. 1.2

mengetahui “Pelaksanaan Sales Promotion Hotel Permata Krakatau Terhadap Keputusan Menginap Tamu Hotel Permata Krakatau Cilegon ” (Survei pada wisatawan di Hotel

Cara membuka dokumen atau file yang sudah disimpan adalah sebagai berikut:  Buka Ms Word 2007 (caranya sudah dipelajari)..  Klik office button  pilih

▪ Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi (skala terkecil yang mampu ditunjukkan oleh alat ukur). Sebagai contoh : suatu timbangan pada jarum

Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang Direktur

dengan daftar isian dokumen kualifikasi perusahaan saudara pada aplikasi SPSE, yang akan. dilaksanakan

Pengaruh Kombinasi Macam Zpt Dengan Lama Perendaman YangBerbeda Terhadap Keberhasilan Pembibitan Sirih.. Merah ( Piper Crocatum Ruiz & Pav )

yang sesuai dengan daftar isian dokumen kualifikasi perusahaan saudara pada aplikasi SPSE,. yang akan dilaksanakan