• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR TENTANG MAHARAH AL-KALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR TENTANG MAHARAH AL-KALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2069

MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR TENTANG

MAHARAHAL-

KALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

M. RISYADIE1

Email muhrisyadie@gmail.com ABSTRAK

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen pembelajaran sedemikian rupa agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskam dapat tercapai dan berhasil. Maka oleh karena itu, seorang pendidik tidaklah cukup menggantungkan pada satu model pembelajaran tapi harus mampu melaksanakan berbagai model pembelajaran, pendidik dapat memilih model yang sangat baik untuk mencapai tujuan pengajaran yang sesuai dengan lingkungan belajar peserta didik. Salah satu pilihannya adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Model pembelajaran Problem Based Learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya dalam pembelajaran, sehingga membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus dengan metode analisis menggunakan persentase nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 71,76 dengan ketuntasan belajar 70,58% meningkat pada siklus 2 menjadi 81,17 dengan ketuntasan belajar 88,23%. Berdasarkan hasil tersebut terlihat ada peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas X MIA MAN 3 Banjar. Selain itu, aktivitas belajar siswa juga meningkat ketika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ini.

Kata Kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Hiwar Maharah Al-Kalam

PENDAHULUAN

Model pembelajaran yang digunakan guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran belajar, oleh sebab itu guru perlu memilih model yang tepat dari sekian banyak model pembelajaran, jangan menggunakan model pembelajaran berdasarkan kebiasaan akan tetapi berdasarkan materi dan sasaran yang akan dicapai. Setiap siswa

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2070

memiliki keunikan masing-masing dalam berbagai hal, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap model pembelajaran yang akan digunakan tidak dapat diabaikan.

Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Salah satu model pembelajaran yaitu Problem Based Learning. Menurut Trianto (2011:67) model PBL merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Suprihatiningrum (2014:216) mengemukakan bahwa pembelajaran PBL adalah suatu pembelajaran yang mana sejak awal siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang lebih bersifat Student centered.

Model Problem Based Learning ini menuntut agar para peserta didik aktif, kreatif, berinisiatif, berinovasi, serta mempunyai motivasi dalam belajar. Model pembelajaran Problem Based Learning berfokus pada kegiatan peserta didik yang mandiri, sementara guru hanya menjadi desainer, fasilitator, motivator dalam kegiatan belajar tersebut.

Pembelajaran dengan Problem Based Learning yang lebih dipentingkan adalah dari segi proses dan bukan hanya sekedar hasil belajar yang diperoleh. Apabila proses belajar dapat berlangsung secara maksimal maka kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh juga akan optimal.

Ciri-ciri Model pembelajaran Problem Based Learning

Menurut Fathurrahman dalam (Rahayu, 2017:19) pembelajaran berdasarkan masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Belajar dimulai dengan satu masalah

2) Memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata siswa 3) Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di seputar disiplin ilmu 4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan

menjadikan secara langsung proses belajar mereka sendiri 5) Menggunakan kelompok kecil, serta

6) Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kenerja. Ini untuk membentuk skill siswa

Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Menutur Muhammad Nur dalam (Rusmono, 2014 : 81), langkah-langkah (sintaks) pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima fase dan perilaku, antara lain :

Table 1. Langkah-lankah PBL

Tahap Tingkah laku guru

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2071 Tahap 1

mengorganisasikan peserta didik pada masalah

Mengenalakan masalah kepada siswa berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa

Tahap- 2

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Siswa diorganisasikan dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah

Tahap- 3

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

Tahap-4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

Tahap- 5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

Kelebihan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meliputi Pemecahan masalah sangat efektif dalam memahami isi pelajaran, pemecahan masalah akan mendobrak dan menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa, pemecahan masalah menjadikan aktivitas pembelajaran siswa lebih meningkat,.pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, dan Siswa menjadi lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Kelemahan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meliputi kesulitan memecahkan persoalan manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa dipecahkan, model pembelajaran Problem Based Learning membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan; dan jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang tepat kenapa mereka harus berupaya untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Gurudigital.id (2018).

Pengertian kalam dalam kitab al- Kawakib al-Durriyah syarah dari matan al- Jurumiyah disebutkan sebagai berikut:

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2072

ااب ديفملا بكرملا ظفللا وه ملاكلا و .عضو

و ديز ماق وحن مساو لعف نم وا مئاق ديز وحن نيمسا نم فلاتي ام لقأ

فرح و لعفو مسا يهو درفم لوق ةملكلا

ىنعمل ءاج

"kalam adalah lafadz yang tersusun yang memiliki faedah pada asalnya (dengan bahasa Arab).

Sekurang-kurangnya kata itu tersusun dari dua kata benda. Contoh Zaid adalah orang yang berdiri, atau terdiri dari kata kerja dan kata benda. Contoh Zaid telah berdiri. Kalimah merupakan perkataan yang tunggal yakni berupa isim, fi`il, dan huruf yang memiliki arti”.

(Syekh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Baary : 6) METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti dan penanggung jawab penuh dalam penelitian. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, danrefleksi.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, sebab dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh.

Adapun yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adala prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian dengan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan tentang perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat. Penggunaan pendekatan kualitatif, khususnya dalam penelitian tindakan kelas, dipertegas oleh Rochiati ( Kunandar, 2011) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraian bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata, dimana peneliti merupakan instrument pertama dalam pengumpul data. Proses sama pentingnya dengan produk.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X PUTRA yang berjumlah 17 orang. Adapun nama- nama siswa kelas X PUTERA RAKHA AMUNTAI dapat dilihat pada table di bawah ini:

Table 2. daftar nama siswa kelas X MIA MAN 3 Banjar

No Nama Siswa Jenis Kelamin Keterangan

1

Ahmad Rifki Aditya

Laki-laki Aktif

2

Alvin

Laki-laki Aktif

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2073

3

Faiz

Laki-laki Aktif

4

Hafiz

Laki-laki Aktif

5

Helmi

Laki-laki Aktif

6

Irwan

Laki-laki Aktif

7

M. Amin Badali

Laki-laki Aktif

8

M. Januar Rahman

Laki-laki Aktif 9

M. Rizki Habibi

Laki-laki Aktif 10

Muhammad Rizki

Laki-laki Aktif

11

Nabil Mufid

Laki-laki Aktif

12

Nazril Irham Abdalla S.

Laki-laki Aktif

13

Nizami

Laki-laki Aktif

14

Norifansyah

Laki-laki Aktif

15

Ramatullah

Laki-laki Aktif

16

Syarif

Laki-laki Aktif

17

Syifa Ramadhani

Laki-laki Aktif

Data yang diperlukan dalam penelitian ini deperoleh melalui observasi pengolahan belajar, aktivitas siswa dan tes formatif.

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung menggunakan statistic sederthana. Yaitu:

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2074 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata- rata tes formatif.

Rumus:

2. Untuk ketuntasan belajar

Adapun kategor ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Penelitian ini menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan. Sedangkan tujuan penyertanya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru. (Mukhlis dkk., 2021, hlm. 5) Berikut kerangka berfikir penelitian ini:

kondisi awal

sebelum diterapkan model Problem Based

Learning

prestasi belajar Hiwar tentang maharah al-

kalam

tindakan

penerapan model Problem

Based Learning

siklus 1 tindakan siklus 2 tindakan

kondisi akhir setelah diterapkan model

Problem Based Learning hasil

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2075

HASIL PENELITIAN

Pada siklus 1, diberikan penjelasan mengenai jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Pelaksanaan pembelajaran ditunjang dengan RPP dan LKPD yang telah disesuaikan dengan model pembelajaran. Kelemahan siklus 1 yaitu alokasi waktu yang tersedia tidak cukup untuk melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini disebabkan siswa masih merasa kebingungan dan belum terbiasa dalam melakukan penyelidikan dan diskusi kelompok. Oleh karena itu guru memberikan penjelasan dalam proses penyelidikan dan cara berdiskusi.

Tabel 3. Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus 1

No Nama Siswa Perolehan Nilai Ketuntasan

1

Ahmad Rifki Aditya

80 TUNTAS

2

Alvin

80 TUNTAS

3

Faiz

80 TUNTAS

4

Hafiz

60 TIDAK TUNTAS

5

Helmi

60 TIDAK TUNTAS

6

Irwan

80 TUNTAS

7

M. Amin Badali

80 TUNTAS

8

M. Januar Rahman

80 TUNTAS

9

M. Rizki Habibi

60 TIDAK TUNTAS

10

Muhammad Rizki

40 TIDAK TUNTAS

11

Nabil Mufid

80 TUNTAS

12

Nazril Irham Abdalla S.

80 TUNTAS

13

Nizami

40 TIDAK TUNTAS

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2076

14

Norifansyah

80 TUNTAS

15

Ramatullah

80 TUNTAS

16

Syarif

80 TUNTAS

17

Syifa Ramadhani

80 TUNTAS

Jumlah seluruh perolehan nilai = 1.220 Nilai rata-rata kelas = 71,76

Pada siklus 2, pelaksanaan pembelajar telah sesuai dengan rencana. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga pada siklus 2 pembelajaran dapat lebih lancar dari siklus 1. Siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan penyelidikan dan diskusi walaupun masih dengan bimbingan.

Tabel 4. Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus 2

No Nama Siswa Perolehan Nilai Ketuntasan

1

Ahmad Rifki Aditya

100 TUNTAS

2

Alvin

80 TUNTAS

3

Faiz

80 TUNTAS

4

Hafiz

80 TUNTAS

5

Helmi

80 TUNTAS

6

Irwan

80 TUNTAS

7

M. Amin Badali

80 TUNTAS

8

M. Januar Rahman

80 TUNTAS

9

M. Rizki Habibi

80 TUNTAS

10

Muhammad Rizki

60 TIDAK TUNTAS

11

Nabil Mufid

80 TUNTAS

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2077

12

Nazril Irham Abdalla S.

80 TUNTAS

13

Nizami

60 TIDAK TUNTAS

14

Norifansyah

80 TUNTAS

15

Ramatullah

100 TUNTAS

16

Syarif

100 TUNTAS

17

Syifa Ramadhani

80 TUNTAS

Jumlah seluruh perolehan nilai = 1.380 Nilai rata-rata kelas = 81,17

Tabel 5. Hasil Belajar Kognitif Siswa Tentang Pembagian Kata Dalam Bahasa Arab

Siklus 1 Siklus 2

71,76 81,17

Berdasarkan hasil belajar siswa pada masalah pembagian kata dalam bahasa Arab terlihat ada peningkatan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 71,76 dengan ketuntasan belajar 70,58% meningkat menjadi 81,17 dengan ketuntasan belajar 88,23% pada siklus 2.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini adalah Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada mata pelajaran bahasa Arab tentang pembagian kata dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X MIA MAN 3 Banjar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar yang meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Serta aktivitas belajar siswa juga meningkat ketika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Guru digital.id, 2018, Model Pembelajaran PBL: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan Kekurangan dan Langkah-langkahnya.

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2078

Kunandar, K. (2011). Evaluasi Program Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp). Jurnal Evaluasi Pendidikan, 2 (2), 171-181.

https://doi.org/10.21009/JEP.022.05

Mukhlis, A.M.A., Dewi, A.C., & Abdal, N.M. (2021). Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Sebagai Implementasi Pengembangan Kompetensi Profisi Guru. Seminar Pengabdian Kepada Madrasah

Rahayu, Jumi, 2017, Penerapan Pembelajaran Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Materi Perpindahan Kolor pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Matan Hilir Selatan Pontianak.

Rusmono, 2014, Strategi Pembelajaran dengan Problem (PBL) itu Perlu, Bogor : Ghelia Indonesia

Suprihartiningrum, Jamil,2014, Strategi pembelajaran, Jogjakarta: Ar ruzz Media Syekh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Baary. al-Kawakib al-Durriyyah. Surabaya:

Maktabah Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah.

Trianto, 2011, Model Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Prestasi Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

projection so supporting the standard projection clause, too, is of no use in practice (but may require additional effort in. implementations): If the target property is optional

Komputer server pada kasus ini juga bertindak sebagai penggerak dan pemutar kamera dalam aplikasi, sedangkan komputer client hanya digunakan untuk menerima data posisi dan

Wahid Udin Serasan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa pemanasan melalui permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

Tahun Pelajaran ……… Bulan Januari s.d Maret 2016 Melaksanakan tugas mengajar dengan beban kerja sebanyak ……… Jam Tatap Muka (JTM) yang terdiri

16.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan makanan jadi atau setengah jadi dengan teknik pengawetan dengan menggunakan uap dari bahan hewani. 16.2 Membuat produk makanan jadi

dari shuhuf, bentuk plural dari kata shahîfah yang berarti ‘surat kabar’), dan al-Kitâb (Buku), sebagai dua media komunikasi dalam proses komunikasi massa yang

kualifikasi terhadap hasil evaluasi penawaran yang telah Saudara-saudara