• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pembuatan kitosanberbahan dasar jamur tiram, pelarutan kitosan jamur tiram, pembentukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pembuatan kitosanberbahan dasar jamur tiram, pelarutan kitosan jamur tiram, pembentukan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sentrifugasi 4000 rpm selama 15 menit dan disaring BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pembuatan kitosanberbahan dasar jamur tiram, pelarutan kitosan jamur tiram, pembentukan edible coating serta pengaplikasian edible coating pada buah tomat.

3.1.1 Pembuatan Kitosan Berbahan Dasar Jamur Tiram Berikut ini adalah diagram alir pada pembuatan kitosan berbahan dasarjamur tiram.

2% NaOH (1:30 w/v)

10% Asam asetat (1:40 w/v)

30% NaOH

Precipitasi

Ektraksi kitin menggunakan microwave pada temperatur 60◦C serta pada waktu 30 menit

Dicuci sampai netral menggunakan air Sentrifugasi 4000 rpm selama 15 menit dan disaring

Deproteinasi menggunakan microwave pada temperatur 60 C dan waktu 30 menit

Tepung jamur tiram

(2)

Labu ukur

Larutan kitosan

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Kitosan Berbahan Dasar Jamur Tiram

3.1.2 Pelarutan Kitosan Jamur Tiram

Berikut ini adalah diagram alir pada pelarutan kitosan jamur tiram.

5 gram kitosan 500 ml asam

asetat 0.1 M

Gambar 3.2 Diagram Alir Pelarutan Kitosan Jamur Tiram Tiram Penyaringan campuran kitosan-asam asetat

Disonikasi pada suhu 90◦C Diaduk selama 4 jam pada 60◦C

Dikeringkan pada suhu 60◦C

Kitosan

Dicuci menggunakan aseton (1:30 w/v) sebanyak 2 kali Dicuci menggunakan etanol (1:30 w/v) sebanyak 3 kali

Dicuci menggunakan air sebanyak 3 kali Sentrifugasi 4000 rpm selama 15 menit dan disaring

(3)

Ditiriskan dan dibiarkan pada suhu ruangan

Dicelupkan pada edible coating selama 2 menit

Mengeringkan buah tomat Mencuci buah

Disonikasi pada suhu 90C Waktu (10, 30 dan 60 menit)

Larutan kitosan

Larutan kitosan – Rice Bran Disonikasi pada suhu 90C selama 15 menit

Edible coating Rice bran wax10,20,30,40

dan 50% (w/v)

Gliserol 5% (w/v)

Gambar 3.3 Diagram Alir Pembentukan Edible coating 3.1.4 Pengaplikasian Edible coating pada Buah Tomat

Berikut ini adalah diagram alir pengaplikasian edible coating pada buahtomat.

Gambar 3.4 Diagram Alir Pengaplikasian Edible coating pada Buah Tomat

(4)

3.2 Prosedur Penelitian

3.2.1 Pembuatan Kitosan Berbahan Dasar Jamur Tiram

Pembuatan kitosan berbahan dasar jamur tiram diawal dengan proses deproteinasi menggunakan microwave dengan mencampurkan jamur tiram sebanyak 3 gram dengan NaOH 2 % dengan perbandingan 1 : 30 (w/v) pada suhu60 C selama 30 menit.

Setelah itu campuran yang telah dilakukan deproteinasi dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan putaran 4000 rpm selama 15 menit kemudian disaring dan dicuci menggunakan aquades sampai netral (pH=7). Setelah dicuci campuran kemudian diekstraksi menggunakan microwave pada suhu 60 C selama 30 menit dengan menambahkan asam asetat 10% dengan perbandingan 1:40 (w/v) kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm dandisaring.

Setelah disaring campuran diprecipitasi dengan menambahkan NaOH 30% sampai mencapai pH=9 kemudian disentrifugasi dengan kecepatan putaran yang sama dan disaring kemudian dicuci secara berurutan menggunakan aquades, etanol dan aseton kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 ◦C selama 24 jam hingga terbentuk kitosan.

3.2.2 Pelarutan Kitosan Jamur Tiram Proses

Larutan kitosan dari jamur tiram yang telah dibuat dilakukan dengan mencampurkan 5 gram kitosan dengan 500 mL asam asetat 0,1 M kemudian diaduk selama 4 jam pada suhu 60 C setelah itu dilakukan penyaringan kemudian larutan hasil penyaringan disonikasi pada suhu 90 C selama 15 menit hingga didapat larutan kitosan.

(5)

mencampurkan larutan kitosan dengan rice bran wax kemudian disonikasi pada suhu 90◦C selama (10, 30 dan 60 menit). Pada percobaan ini dilakukan variasi rasio antara kitosan dan rice bran wax rice bran wax yaitu 10, 20, 30, 40 dan 50% (w/v). Setalah itu campuran tersebut kemudian ditambahkan gliserol sebanya 5%

(w/v) lalu disonikasi pada suhu dan waktu yang sama hingga didapatkan larutan edible coating.

3.2.4 Pengaplikasian Edible coating pada Buah Tomat

Edible coating yang telah dibuat kemudian diaplikasikan pada buah tomat. Sebelum diaplikasikan buah tomat terlebih dahulu dicuci menggunakan air sampaibersih lalu dikeringkan pada suhu ruangan. Setelah itu buah tomat dicelupkan pada edible coating selama 2 menit lalu diangkat dan ditiriskan serta dibiarkan pada suhu ruangan.

3.3 Alat dan Bahan

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini.

3.3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Corong b. Erlenmeyer c. Gelas beker d. Gelas ukur e. Labu leher tiga

(6)

f. Labu ukur g. Microwave h. Kertas saring i. Neraca digital j. Oven

k. Pipet tetes l. Sonikator m. Spatula n. termometer 3.3.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Aquades b. Asam asetat c. Aseton d. Buah tomat e. Etanol f. Gliserol g. Jamur tiram h. NaOH

i. Rice brand wax 3.4 Variabel Percobaan

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas nya adalah konsentrasi rice brand wax yaitu 10, 20, 30, 40 dan 50% (w/v), waktu grafting antara kitosan dan rice bran wax yaitu 10, 30 dan 60 menit serta komposisi kitosan (1, 2, 3, 4 dan 5 gram). Sementara itu, variabel terikat nya adalah perubahan susut bobot buah tomat, perubahan pH buah tomat produksi gas etilen, buah tomat, nilai

(7)

Edible coating berbahan dasar kitosan jamur tiram yang telah terbentuk dilakukan beberapa pengujian, diantaranya adalah sebagai berikut.

3.4.1 Uji Scanning Electrone Microscope (SEM)

Analisis SEM (Scanning Electron Microscopy) digunakan untuk mengetahuimorfologi permukaan edible coating yang telah dicetak menjadi film.

3.4.2 Uji Susut Bobot

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui presentase perbandingan bobot buah tomat sebelum penyimpanan dan setelah penyimpanan. Adapun rumus yangdigunakan untuk mencari susut bobot adalah sebagai berikut.

Susut Bobot = 𝑊𝑊−𝑊𝑊 𝑊 100%

𝑊𝑊

Keterangan : Wo = Bobot awal buah Wn = Bobot buah hari ke-n

3.4.2 Uji Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) Analisis Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) digunakan untuk mengetahui gugus fungsi dari senyawa penmbentuk edible coating. Hasil yang didapat dariuji ini berupa difraktogram hubungan antara bilangan gelombang dengan intensitas.

(8)

3.4.3 Uji Sifat Mekanik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan edible coating secara spesifik yang meliputi uji kekuatan tarik (tensile

strength) dan perpanjangan (elongation at break).

3.4.4 Uji Produksi Gas Etilen Buah Tomat

Uji kadar respirasi buah tomat dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen dankarbon dioksida di dalam buah tomat sebelum dan sesudah dilapisi edible coating.

3.4.5 Uji PH Buah Tomat

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pH tomat selama 7 hari massa penyimpanan baik dengan pelapisan edible coating maupun tanpa pelapisan edible coating.

3.4.6 Uji Swelling

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan edible film dalam menyerap air. Adapun rumus yang digunakan untuk

mencari susut bobot adalah sebagai berikut.

Susut Bobot = M2−M1 𝑊 100%

M1

Keterangan : M2 = Massa awal M1 = Massa Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil koreksi aritmatik dan evaluasi penawaran terhadap 3 (tiga) peserta yang memasukkan penawaran, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kelompok Kerja Pengadaan

Pelatihan memukul dengan beban lebih baik dari pelatihan mendorong katrol dengan beban dalam meningkatkan ke kecepatan pukulan lurus kiri-kanan pada siswa SKO Flobamorata

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULUH.

Suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai α > 0.60 semakin dekat dengan 1 maka semakin tinggi keandalan konsistensi internal, Uji normalitas menyatakan bahwa hasil

Dengan usulan rancangan produk fasilitas kerja yang baru seperti : gawangan batik, bak pewarnaan kain batik, jemuran kain batik, kursi membatik, meja batik,

Untuk silabus guru sudah ada dari pusat hal ini dapat dilihat hasil wawancara 6 dan data observasi 7 bahwa setiap guru sudah mempunyai silabus untuk

Istilan dalam penyediaan jasa pekerja yang berdasarkan hukum Ketenagakerjaan, sumber sebenarnya berdasarkan ketentuan dalam Pasal 64 Undang - Undang No 13 tahun

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda secara parsial (uji t) maka dapat diketahui bahwa uji t menunjukkan Ho diterima sehingga dapat diambil kesimpulan