J{'trffAL RI,sEiI AKU'TTATS' OAT{ XEAAfiEAN Vd. 3, No. 2, &tdrr 2007
Hd.71{4
PERTIMBANGAN ETIS TERHADAP PERILAKU AUDITOR DAIAIIT SITUASI KONFLIK AUDIT PADA KANTOR
AKUNTAN PUBLIK DI SURAKARTA
HERNAVATIPRAMESTI
(Jniversitas Kristen SurakartaENDANGSATYAWATI (Jniversitas Kristen Surakarta
Abstract
This research to
lookfor
empirical evidencehit
influtence mount educa- tion and ethical consideration harc an effect on to auditor behavior in conflict situation make anaudit
at KAPin
Surakarta either throughindividwlly
and also simultaneously. This research benefit to get better undcrstandinghit
auditor behavior in situation kaflik make an auditof
pursuant to storsy; level of education and ethical consideration.
Technique of Data collecting by responder given kuesioner which con- sisted
of
5 question. To measure data quality used a validity test with value of Conected ltem-
Totalize Correlation and test reliabilitas withcoeficient of
Cronbach'S Alpha. Analyse data use doubled analysis regresi and the hypothesis examination with test t,F
test, and classic assumptionResult of uamination of hltpothesis that variab,le mount education have an effect on positive to auditor behavior
in
conflict situation make an audit of seenttest
(4,788)> t
tables (1,70) sigfinancy(.000),
ethical consideration have an efect on positive to auditor behaviorin
conJlict situationm&e an audit of seen t test (3,001) > t tables (1,70) signifinancy(
.0A0).
Result Ftest that variable mount education and ethical consid- eration ha,e an effect on positive at a time to auditor behaviorin
con- Jtictsitwtion
make an audit at KAP in Surakarta seen thatfrom F
test(109.755)
> F
Tables (3,32) signijinancy(
.000 ).Conclusion -from analysis
of
dataHal,
Ha2 And Ha3 proven that is mount education and ethical consideration have an effect on positive to auditor behaviorin ,.tnflict
situation make an auditof
at KAP itt Surakarta either through individually and also simultaneously.72
JRAK, Agustus 2007Keywords
z
education, ethical consideration and auditor behaviorin
:conflict situation make an audit.
Pendahuluan
)
Konflik merupakan proses yang dimulai saat salah satu pihak merasa dikecewakan oleh pihak yang lain. Auditor yang memiliki profesi sebagai penyedia jasa pemeriksa laporan keuangan, menyimpanbanyakkonflikdalampekerjaannya. Hal iniberhubungan dengan kedudukan auditor sebagai auditor independen. Menurut
Abdul
Q003:12): Auditor Independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor akuntan publik yang memberikan j asa auditing profesional kepada klien.Masalah yang sering terjadi ternyata tidak sedikit auditor yang mengabaikan sikap mental dan perilaku yang indepqnden saat mengalami konflik audit. Penolakan terhadap permintaan klien bisa berakibat pemecatan dan hal ini tentu saja sangat merugikan auditor. Disamping itrr, godaan uang nxrmpu menggoyatrkan integntas dan sikap independen auditor. Menurut Henry (2002:47) Integritas merupakan karakteristik pribadi yang sangat berharga bagi profesi akuntan.
Renata (2005:
lz-tt)
mencatat adanya It
kasus pelanggaran pasar modal yang melibatkan akuntan publik sepanjang tahun 2001 di Bursa Efek Jakarta. Halini
belqn di tambah lagi dangan pelanggaran di tempat lain, seperti perbankan, sebagaimana diungkapkan oleh Indonesia Comrption Watch (ICW). Pangkal masalah dari tindakan iniberhubungan dengan fee (nonorarium atau panghasilan yang diterima suatu kantor akuntan publik dari klien tertentu, biasanya dengan adanya tawar menawar), yang membuat batas toleransi yang dimiliki akuntan publik menjadi hilang. Saling pengertian diantara auditor dengan pihak manajemen klien sering berakhir dengan lahirnya opini unqualified (wajar tanpa persyaratan).
Gambaran di atas meskipun klasilg tetapi perbuatan yang tidak dibenarkan secara moral tersebut hanya bisa diatasi dengan etika. Auditor yang memiliki landasan etikayangkuatmamputerhindardari solusikonflikaudityangdapatmerugikanmasyarakat.
Ralph dalam Renata (2005: 13), menyatakan bahwa moralitas merupakan pemecah dari masalah yang disebabkan oleh adanya konflik, yaitu konflik antara pihak- pihak yang memiliki kepentingan yang sama atau punyangberbeda.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah:
(i)
Apakah tingkat pendidikan berpengaruhpositif
terhadap perilaku auditor dalammenghadapi situasi konflik audit?(ii)
Apakah pertimbanganetis
berpengaruhpositif
terhadap perilalar auditor dalam menghadapi situasi konflik audit?(iii)
Apakah tingkat pendidikan dan pertimbangan etis berpengaruh posifif secara serempak terhadap perilaku auditor dalam menghadapi situasi konflik auditr
{
gkat p&OiOikan..., Hernawati Pramesti dan Endang Satyawati
Pengaruh Tinl
73
Kajian Pustaka
1.
PengertianKonflikAuditKuittho (WWW. Kuittho. Edu) meiryatakan bahwa, konflik audit adalah perselisihan tentarrg laporan keuangan. Secara garis besar konflik audit,adalah pertentangan antara duaataulebihkelompok-kelompokyangtimbulkarenaadanyaperbedaanpendapattentang laporan keuangan perusahaan.
2.
Jenis-jarisKonflikMenurut Strpardi dan Syaiful ( 2004: 100-101 ), menyatakanbahwa adaempatjenis kmflilc
KonIIik datarndiri individrgyangterjadibilaseseorangindividumenghadapibefragai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu dihadapkan untuk melakukan lebih dari kernampuannya.
Konflik
antar individu, konhik ini berasal dari adanya konflik antar peran seperti auditor denganHien.Konflik *t , individu dan kelompok, yang
berhubungan dengan cara individumenanganitekananrmtukkeseragamanyangdilaksanakan olehkelompak kerja merekaKonfik antar kelompolg @adi
karena adanya pertentangan kepentingan antarkelompok3.
Cara MengatasiKonflik
Meirurut
Tjukria (1999: 103) cara mengatasi konflik ada empat hal yang harus dilalokan auditor yaitu: (1) Menentukan Hakekat Konflik (2) Melakukan Konfrontasi (3)4.
PengertianPendidikanPusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (2005: 26): pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelornpok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatanmendidikMeinnutFuad(2005:7): pendidikanadalahaktivitasdanusahamanusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potansi-potensi pribadinya, yaitr rohani dan jasmani
5.
Pertimbangan etisBerlian (2004: l3) menyatakan, perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan nonna-nonna sosial yang diterima umum berkaitan dengan tindakan- tindakan yang bermanfaat dan membahayak'an. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.(2005:
309) menyatakanbahwa, etis adalahberhubungan (sesuai) dengan etika; sesuai dengan asas perila*u yang disepakati umum. Secara garis besar pertimbangan efis adalah pendapat atauputusan yang berhubungan dengan etika. Pertimbangan etis dilakukan auditor agar
1).
2).
3).
4).
74
JRAK,Agustnsm7
auditor tetap menjaga integntas, independensi, dan kompete,nsi.
Mulyadi (2002:56) menyatakan bahwa, integritas merupaLan suatu elemen yang mendasari timbulnyapengakuanprofesional. Abdul (2002:46) menyatakarq independensi menrpakan suatu sikap murtal yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. Henry (2A02: 149) menyatakan bahwa, kompetensi merupakan pengetahuan dan kernahiran yang diperlukan unfuk menunaikan beragam tugas yang menentukan pekerjaan seseorang.
Kerangka Pemikiran
Ker"":ffiikiran
Pengembangan Hipotesis
Ha 1
:
Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap perilaku auditor dalam menghadapi situasi konflikaudit.Ha2:
Pertimbangan etis berpengaruh positif terhadap perilaku auditor dalam meirgfudapi situasi konflikaudit.Ha3:
Tingkat pendidikan danpertimbangan etisberpenganrhpositifseearaserernpak terhadap perilaku auditor dalam menghadapi situasi konflik audit.Metoda Penelitian
Penelitian ini variabel depandennya adalah perilaku auditor dalam meirgbadapi situasi konflik audit dan variabel independennya tingkat pendidilcan dan pertimbangan etis.
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Surakarta. Teknikpengambilan sampel dilalokan dwtgmeanp,urposive sampling clxrgan kriteria responden adalah auditor yang bekeda di kantor akuntan publik (KAP) berukuran kecil dengan jumlahkaryawan kurang dari 50 orang yang berada di Surakarta.
Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Pertimbangan Etis
75
Pengukuran variabel dalampenelitian ini dilakukan denganmengajukanbeberapa kriesioner terhrtrp kepada audittr.
1.
Variabel Perilaku Auditor Dalam Menghadapi Situasi Konflik Audit (Y)Perilakuatditmdalammorghadapi situasikqrflikauditdihitungmenggunakanskala likert 5
poin untuk
kecendenmgan auditor akan mengabaikan hutang yang tidakdicatatsepertiyangdimintaolehHieir, yaitu90-100 (1),70-80 (2),50-60 (3), 30-40 (4), L0-20 (5). krterval yang rendah menunjukkan adanya kecenderungan yang kecil unhrk mengabaikanhutangyangtidaktercatat. Hal inimenrpakanindikasi dari penolakan audi- tor terhadap permintaan Hien yang diidentifikasi sebagai perilaku etis dan independen.Sebaliknya, interval yang besar menunjukkan adanya kecenderungan yang besar untuk mcngabaikan hutang yang tidak tercatat, yang berarti auditor menerima permintaan klien
dan diidentifikasikan sebagai perilaku tidak etis dan tidak independen.
2.
VariabelTingkatPendidikan(Xl
)Tingkatpendiditan dihinurg menggunakan skala likert 5 poin, yaitu
Dl
(1), D3 (2),Sl
(3), 52 (4), dan S3 (5).3
.
Variabet Pertimbangan Etis ( X2 )Pertimbangan etis diperoleh dari tiga ilustrasi kasus. Pertimbangan etis dihitung menggunakan skala likert 6 poin, yaitu tindakan yang sangat tidak adil (1), tindakan yang
sangat memberikan keberdayagunaan sangat kecil bagi semua (2), tindakan yang sangat
tidak dapat diterima masyarakat (3), tindakan yang sangat adil (4), tindakan yang memberikan keberdayagunaan sangat besar bagi semua (5), dan tindakan yang sangat dapat diterima masyarakat (6).
Uji Kualitas Data, yaitu
(l)
Uji Validitas unfirk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar ftonstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dannllaiCorrected ltem-Total Correlationmasing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan di*atakan validjikar hitmg yang mentpalicrn Corrected ltem-Total Correlation> r tabel. (2) Uji Reliabilitas 1nlrueakanukural suatukestabilandankonsistensi responden dalammenjawab halyang berkaitan dengan konstruk-konsfuk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nil aiCronbaeh's Alpha > O,ffi .
Uji asumsi Hasik diuraikan menjadi empat bagian: Uji Normalitas yang berfiijuan untuk menguji apakah dalam nnodel regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distibusi normal ataukah tidak Untuk menguji dilakukan deng
anmelilnuir-
mal pir6$a6i1i4, plotyangmembandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi dari distribusi normal. Tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat
titik-titik
menyebar disekitai garis^diagonal, serta mengilarti arah garis diagonal.Uji
Multikoliniearitas diper.lukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yangmemiliki kemiripan dangan variabel76
JMK,Agustus 2047independen lain dalam sahr model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kqat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikoliniearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan meirgenai perrgmuh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Deteksi multikoliniearitas pada suatu model dapat dilihat lltarrilaiVariance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikoliniearitas VIF
:
llTolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance:l/ 10:0,1.
Semakin tinggi VIF rnaka semakin rcndahTolerance.Uji Homoslcedasitas dipergrrnakan untukmelihat apakah data yang a}an dipergmakan mernilikikesamaanvarianatautidak. Padapenelitianiniujihomoskedasitasmenggmakan metode visual yang dapat dipakai untuk membuktikan kesamaan varian melalui garnbar atau grafik Scc tterplot,penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika penyebarannya tidak membenhrk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun, maka keadaan homoskedasitas terpenuhi. Uji Aulokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatumodel regresi linier adakorelasi antarakesalalranp€ngganggupadapenode tdengan kesalahan pada periode
t-l.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi menggunakanuji
Durbin Watson@W test).Bila nilai DW
terletak antarubatas atas atauupper bound (du) dan (a-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan 0, berarti tidak ada autokorelasi.Bila
nilai DW lebih
rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada 0, berarti ada autokorelasi.Bila nilai
DW lebih besar (4-dl), maka koefisienautokorelasi lebihkecildari0,berartiadaautokorelasi.Bila nilai DW
terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara(a- du) dan (4- dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkanPengujian Hipotesis penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Berganda
Y:a*btXl +b2X2 +e
Keterangan:
Y =
Perilakuauditordalam situasikonflikaudita :
Bilangankonstanb :
KoefisienregresiXl :
VariabeltingkatpendidikanX2:
Variabelpertimbanganetise :
FaktorpenggangguPengujian hipotesis satu dan dua menggunakan
uji
tyang bertujuan untuk untuk mengetahur apakah pe'ngalaman kerja dan pertimbangan etis berpengaruh tahadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima dan IIa ditolak apabila-1ro.rtrit*e
tau.Pengujianjipotesis ketiga menggunakan Uji
F
bersama-samaatau
serempak variabel tingkat pendidikan dan pertimbangan etis terhadap variabel perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak apabilaPengaruh Tingkat Pendidikan..., Hernawati Pramesti dan Endang Satyawati
Fu*oe to*,.
KoefisienD"ryi*ri
@'z) rmtuklengulor seberapajauh kemampuan model menerangkan variasi vriabelterrkat
:: Hasildan Pembahasan
.
1.
GambaranPatgumpulanData:
Populasi aaUin penelitian ini adalah semua KAPdi
Surakarta yang berjumlah 4r
KAP.Sedangkansampeldalampenelitianinidiarrbil 3 KAP.Masing-masing KAP di bagikan 15 luesionersehinggajumlahkeselurutranyangdibagikansebanyak 45 luesioner..
Dari 45 luesioner tersebrrt, 41 kuesioner kembali dan semua data yang diperoleh dapat2.
Data Demografi RespondenTABELl
Data
Demografi Responden
Keterangan Jumlah
ProsentaseJenis Kelamin Pria
Wanita
Lama
Mmiadi Auditor
0
2 tatnur3
-
4 tahun5
-
6 tahtur> 7 tahtur
28 13
68,29 0/o 31,71%
51,22 0 2r,95 oh 21,95 yo 4,88 yo 2L
9 9 2
3.
StatistikDeskriptifSampel yang telah diolah diperoleh nilai statistik deskriptif untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
78
:.
JRAK,Agustus 2A07
TABEL2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive statistics
Minimum Maximum
Mean Std. Dev. Variancexl
x2 Y
4l 4t 4t 4l
1.00 3.00 1.00
4.00 10.00
5.00
2.8049 6.0244 3.s366
1.05403 2.04313 r.26684
1.111 4.174 1.605 Valid N
4.
a.
Penguj ian Kualitas Data UjiValiditas
TABEL3
Hasil
UjiValiditas
VariabelTingkat Pendidikan (XI)
Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
1,0000 0, 304 Valid
TABEL4
Hasil
UjiValiditas Variabel Pertimbangan
Etis (X2)Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
1
2 3
0,7837 0,7626 0, 8826
0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid
:
TABELsHasil Uji
Validitas
Variabel PerilakuAuditar
DalamSituasi Konflik Audit
Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
1,0000
Pada tabel 3, 4 dan 5 di atas terlihat bahwa hasil analisis pada tingkat signi fil<an 5o/o
menunjukkan bahwa semua butir pemyataan valid, karena r hitung lebih besar r tabel.
0, 304 Valid
Pengaruh Tingkat Pendidikan..., Hernawati Pramesti dan Endang Satyawati
b. uJiReliabilitas
TABEL6
Hasil Uii Reliabilitas Variabel
X1 , X2, dan YVariabel AIpha Tingkat Kesimpulan
Pertirnbangan Etis ( X2 ) PerilakuAuditor(Y)
1,0000 0,8557 1,0000
Tinggi Tinggi Tinggi
Reliabel Reliabel Reliabel
5.
Hasil uji reliabilitas terhadap seluruh item pernyataan menunjukkan seluruh item pemya@anpada variabel tin€kat pendidikara pertimbangan etis dan perilaku auditor dalam situasi konflik audit memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu pada skala 0,6.
Uji asunsi Klasik
a.
Normalitas DataSuatr variabel dikatakan normal jika titik- titik data menyebar di sekitar garis diago- nal danpenyebaran titik-titikdata searahmengikuti garis diagoanl. Padapenelitian ini di normal, hal ini dapat dilihatpada gambar2.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Y
o-oo .25 .50 .75
Observed Cum Prob
GAIVIBAR2
Normal
P- PPlot
a
.50TL
E
3
=o -2sC)o
ff
o. o.oo80
JMK,Agustus 2007b.
Uji
MultikolinearitasHlsil penguj ian multikolinearitas adalah sebagai berikut :
TABELT
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Tingkat Pendidikan Pertimbangan Etis (X2
3,874
Tidak terjadi multikolinearitas3,874
Tidak tef adi multikolinearitas 0,2580,258
Berdasarkantabel di atas terlihatbatrwanilai MF untukkeduavariabel tidaklebih
A*i
fOa*
nilai tolerancetidakkurang dari 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut terbebas dari multikolinearitas.c. Uji
HomoskedasitasCara memprediksi ada tidalarya homoskedasitas pada model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplotmodel tersebut, seperti di bawah ini:
Scatterpbt
Dependent Variable: Y
f6 E'a
tro Eo
.EN co E'
a,=
Lo
oal,
E(D:
to
0.0 1.5 0
Rsg.Bsidl SEndardzod Pr€dcted vaIE
GAIVIBAR3
Scatterplot
hasituji homoskedasitas
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa homoskedasitas terpenuhi pada modelregresi, karena:
1).
Titik- titik data menyebar di atas, di bawah, atau disekitar angka 02).
Titik- titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.3).
Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola8{
d.
Uji autokorelasiDalam
pnelitian
ioinilaiDrrDin-
Watson yang diperoleh adalah sebesar_ 1,888 yangb€rafiibahwamodclregresi linierbergandaterbebas dari autokorelasikare,lra terletak antara du dao 4-
du.6.
PengujianHipotesisa.
AnalisisRegresiBcrgedaPemprosesan data yang ditakukan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y
:
0, 182 + 0,7(KXl
+0,228X2
B€rdasa*aa persamaam regresi
di
abs menrmjull<an bahwa variabel tirgkat pendidikan yang mernpunyai pengruh tebih besa terhadap perilaku auditor dalam situasi konflikaudit. Halid
terlihatdarinilai koefisienregresi variabeltingkatpendidikanyang lebih besa dari nilai koefisieo regresi vriabel pertimbangan etis.ujit
:
TABEL?
Has[]
Perfi[tuilgan Uii t
b.
Yariahel t
hitung
t tahelSig
KesimpulanTingket Psrdidikan {
Xl
Pertimbangan Etis ( X2 )
) 4,788
1,7*3,001
1,70.000
Ha diterima.000
Ha diterimaBerdasulcan hbel di abs diambil
tesiryrlm
bahwadarimasing-masingpengujian terseb-ut me,lrunjukkan semua vffiiabcl tingkatpcmdidilcan danpertimbangan etis secara individual memprnyai peogaruh terlpdap veiabel perilaku auditon dalam situasi konflik
audit pada tingkat sigpifikan 5%.
ujiF
TABS,4.&
Hasil Perhitungan Uii
FC.
F hitung F t*be,I $ignifikan Kesimpulan
1C9,788 Ha diterima
Berdasarkan tabel
di
atas di:rmbil kesimpulan bahwa dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikm dan pertimbangan etis secara serernpak mernprmyai penganrh tertradap variabel perilaku auditor dalam situasi konflik audit pada tingkatsignifilrern5%.3,32 .sstr
82
JRAK,Agustus 2007d.
Koefisien Determinasi (f
)Hasil analisis regresi R2 dalam parelitian ini menunjukan rc sebesar 0,845. Artinya
84,,5 o/ovula&ldeeerden perilalqr auditor dalam situasikonflik audit dijelastcan oleh variabel tingkat pendidikan, pertimbangan etis dan sisanya 15 ,5 Yo ( 100 % - 84,5
%)
dijelaskan olehvariabel laindi luarvariabel yangdigunakan. Jadidapatdisimpulkanbahwa model regresi linier berganda layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen yang digunakandalam model.
Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan diketahui bahwa sebagai berikut:
1.
Tingkatpendidikanmempunyai pengaruhpositifterhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t hitung (4, 788) > t tabel ( I ,70) dengan sig ( .000).2.
Pertimbangan etis mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hal ini dapat dilihat bahwanilai t hitung (3, 001) > t tabel (1,70) dengan sig (.000).3. fingkat
pindidikan dan pertimbangan etis mempunyai pengaruh positif secara serempak terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai F hitung (109.788) > F tabel Q,32) dengan sie ( .000).4.
Hasil analisis data menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan mempunyai penganrh yang besar terhadap perila*u auditor dalam situasi konflik audit terlihat dari koefisien regresi sebesar 0,706 dengan sig(
.000). Sedangkan variabel pertimbangan etis mempunyai pengaruh yang kecil terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit terlihat dari koefisien regresi sebesar 0,228 dengan sig ( .000).5.
Hasil pengolahan data terlihatbahwa R2 sebesar 0,845.Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Kesimpulan
Hasil yang telah dijelaskan di atas, menyatalan bahwa ke-3 hipotesis yang diajukan olehpenelitiditerimqyaituTingkatpendidikanmempunyaipengaruhpositifterhadapperilaku auditor dalam situasi konflik audit. Pertimbangan etis menrpr.rnyai pengaruh positifterhadap perilakuauditordalam situasikonflikauditdanVariabel tingkatpendidikan danpertimbangan etis berpengaruh positif secara serempak terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik
audit.
Hasil analisis data menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku auditor dalam situasi
konflik
variabel pertimbangan etis mempunyai pengaruh yang kecil terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit serta diketahui bahwa R2 sebesar 0,845.{
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memb€rikan saran sebagai berikut:
I
.
Untuk menghadapi situasi konflik audit di KAP hendaknya pertimbangan etis perlu di tingkatkan agar auditor tetap menjaga integritas, kompetansi, dan independensi.2.
Untuk penelitian selanjuhya hendaknya vaiabel dalam penelitian ditambah.Keterbatasan
'
Peneliti menyadari adanya keterbatasan ymg terdapat dalam penelitian ini, dalam hal ini sampel yang digrmakan oleh peneliti haoya terbatas pada KAP yang berukuran.
yangberulcuanbesarbelumdilakrkanpenelitianDAFTAR PUSTAI(A
Abdul Halim, 200.3. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan)
Jilid I
edisi Ketiga. IIPP AIVIP YKPN: Yogyakarta.Ardi Pamulyq 2W3. Pengamh Ttngkat Pendidiknn dan Komunifusi Interpersonal A$*ntan Publik Terhadap Kode Etik lkaten Ahmtan Indonesia. Skripsi uNS.
Berlian
Chan&aKirana,
200d.. Penganth Kesad,aran Etisdan
ProfesionalismeAhntan
Publik Tcrhadap Kade Etiklkann
Ahtntan Indonesia. Slaipsi uNS.BhuonoAgnngNugroho, 2M5.StrategiJituMqilihMetodeSntistikPenelitiandengan
SPSS. Andi: Yogyakarta
Damodar Gujarati, 2C/|i2. Ekonomarika Dasar.Erlangga: Jakarta.
Dan M. Guy alih httasa oleh Sugiyarto, 2$$t.Auditing
Jilid l.
Erlangga: Jakarta.Fuad hsan, 2A05. Dasar-fusar Kependidikan PT. Rinela Crpta: Jakarta.
Gunawan Sumodiningrat, 1999. Pengantar Ekonometrika Edisi Pertama, BPFE:
Yograkarta
Haryono fusup, 2Cf1,. Auditing (Pengauditan) Bufu 1. YKPN: Yogyakarta.
Hemy Simamora 2W2.
Attditingiilid /. t
PP AhdP YKPN: Yogyakarta.h@:
ll
WWW. Kttittko.Mu.
MyI
ad/
Soalan. Ekn # 51Imam Ghozali, 20AL
Aplikasi
AnalisisMultivarite
dengan SPSSEdisi
2. Undip:Semarang.
Mudrajat Kuncoro, znAL
feort
dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi.il uPP AMPYKPN: YogyakartaMulyadi, z0fi'. Attdit@ Bufu
I
Edisi 6. Salerrba Errpat: Jakarta.Nnr Indriantoro dan Barnbang Strporno, 2AA2. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE:
Yograkarta.
JRAK,Agustus
m7
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2005. Kamus Besar Bahasa
Indqtqia
Edisi Ketigo. Balai Pustaka Jakarta.
Renata 7.oraifr,2005. Pengaruh lrrcus Of Control, Tingkat Pendidikan, Pengalaman
Keria, dan Pertilnfungan ais
TerhadapPerilaku Auditor Dalam
Situasi Koafiik Audit (JurnalAhrwawi
danBisnii
Vol.5,
No.l). UNS: Surakarta.Sufarli.
dan_ Syaiful Anwar, 2@4. Dasar-DasarPerilaht
Organisasi.UII
Press:Yograkarta
Tjulaia P.