• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel Penelitian Variabel penelitiannya yakni variabel independen serta variabel dependen Variabel bebas berdasarkan Sugiyono (2018:57) disebut sebagai variabel sebagai pemberi pengaruh atas berubah ataupun munculnya variabel terikat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Variabel Penelitian Variabel penelitiannya yakni variabel independen serta variabel dependen Variabel bebas berdasarkan Sugiyono (2018:57) disebut sebagai variabel sebagai pemberi pengaruh atas berubah ataupun munculnya variabel terikat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

Metode Penelitian

A. Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2017:4) disebut sebagai sasaran yang bersifat keilmuan dalam memperoleh data yang bertujuan serta berkegunaan tertentu terkait sebuah objektif, validitas serta reliabililtas terkait sesuatu (variabel tertentu).

Objek yang diteliti yakni keputusan konsumen dalam membeli Street Boba dengan melihat visibility, credibility, attractiveness, dan power endorser dalam memasarkan produk Street Boba selanjutnya subyek yang diteliti yakni pelanggan yang pernah berkunjung ke Street Boba Sunter Greenlake. Penelitian ini dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner dengan cara online melalui google form.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian berdasarkan Sekaran dan Bougie (2017:109) disebut sebagai perencanaan dalam melakukan pengumpulan, mengukur serta menganalisis data dengan didasarkan pada pernyataan penelitian sehingga desain penelitian ini dapat diartikan sebagai rancangan dalam melakukan sebuah penelitian dan sebagai pedoman penelitian.

riset ini dibuat dalam rangka melakukan pengumpulan bukti perihal korelasi sebab akibat pada pelaksanaan penelitian. Lain halnya metode yang digunakan yaitu dengan survei unit analisis konsumen Street Boba serta survei ini dilaksanakan sebanyak satu kali

(cross-sectional)

(2)

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitiannya yakni variabel independen serta variabel dependen Variabel bebas berdasarkan Sugiyono (2018:57) disebut sebagai variabel sebagai pemberi pengaruh atas berubah ataupun munculnya variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebas yang digunakan yakni visibility, credibility, attractiveness, dan power endorser. Variabel terikat berdasarkan Sugiyono (2018:57) disebut sebagai variabel yang mendapatkan pengaruh ataupun menjadi akibat, atas eksistensi variabel bebas. Pada pelaksanaan penelitiannya variabel terikat yang diteliti yakni niat beli.

Operasionalisasi variabel dalam sebuah penelitian digunakan dalam menetapkan jenis serta indikator dari masing-masing variabel terkait dengan penelitian. Di samping hal tersebut, hal tersebut digunakan pula dalam penentuan skala ukur dari setiap variabel yang akan diteliti. Dengan demikian penelitian yang dilakukan dengan alat bantu yang benar. Operasionalisasi variabel pada penelitian ini bisa diamati dalam tabel di bawah:

(3)

1. Visibility

Tabel 3.1 Variabel Variabel

pengamatan

Butir Pernyataan Skala

Visibility (X₁) Royan (2015) dalam Fauzi et.al (2020)

Popularitas

1. Fadil Jaidi dikenal banyak orang

2. FadilJaidi merupakan endorser dengan tingkat popularitas tinggi

Interval

Prestasi 1. Fadil Jaidi memiliki prestasi di bidang

endorsement Interval

Menarik 1. Fadil Jaidi menarik dalam melakukan review produk

2. Tampilan feeds dan instastory Fadil Jaidi menarik untuk dilihat

Interval

2. Credibility

Tabel 3.2 Variabel Variabel

Pengamatan

Butir Pernyataan Skala

Credibility (X₂) Indrawati (2016)

Kemampuan 1. Fadil Jaidi memiliki kemampuan dalam mereview produk

2. Fadil Jaidi memiliki pengetahuan yang luas Interval Terampil 1. Fadil Jaidi terampil dalam menarik perhatian

followers Interval

Kejujuran 1. Fadil Jaidi mereview produk secara jujur 2. Fadil Jaidi menyampaikan informasi sesuai fakta

Interval Berpengalaman 1. Fadil Jaidi berpengalaman dalam

mempromosikan produk

Interval Kepercayaan 1. Fadil Jaidi jujur dalam menyampaikan pesan

iklan

Interval

(4)

2. Saya percaya dengan iklan yang disampaikan oleh Fadil Jaidi

3. Attractiveness

Tabel 3.3 Variabel Variabel

Pengamatan

Butir Pernyataan Skala

Attractiveness (X₃) Indrawati (2016)

Daya tarik 1. Fadil Jaidi merupakan sosok yang menarik dan menyenangkan

2. Fadil Jaidi memiliki daya tarik tersendiri dalam mempromosikan produk

Interval

Keramahan 1. Fadil Jaidi ramah terhadap followers di Instagram

2. Fadil Jaidi melakukan interaksi dengan followers saat melakukan live di Instagram

Interval

Penampilan 1. Fadil Jaidi memiliki penampilan yang tampan Interval

4. Power Endorser

Tabel 3.4 Variabel Variabel

Pengamatan

Butir Pernyataan Skala

Power Endorser (X₄) Royan (2015) dalam Fauzi et.al (2020)

Persepsi konsumen

1. Fadil Jaidi dapat merubah persepsi konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan 2. Fadil Jaidi memiliki power yang kuat dalam merubah persepsi Followers untuk membeli 3. Persepsi saya berubah mengenai kualitas produk setelah direview oleh Fadil Jaidi

4. Fadil Jaidi dapat memberikan persepsi positif kepada konsumen mengenai produk yang dipromosikan

Interval

(5)

5. Niat Beli

Tabel 3.5 Niat Beli Variabel Variabel

Pengamatan

Butir Pertanyaan Skala

Niat Beli (Y) Ferdinand (2002:129) dalam Ida dan

Ketut (2018)

Niat Transaksional

1. Melihat Instastory Fadil Jaidi menimbulkan minat dalam membeli produk tersebut

2. Produk yang direview oleh Fadil Jaidi membuat saya ingin membeli produk tersebut

Interval

Niat Referensial

1. Saya minat membeli produk karena melihat iklan yang ditawarkan oleh Fadil Jaidi

2. Melihat review produk yang ditawarkan Fadil Jaidi menimbulkan minat saya untuk mereferensikan kepada teman dan keluarga

Interval

Niat Eksploratif

1. Saya minat membeli produk yang

ditawarkan Fadil Jaidi karena kualitas produk yang bagus

2. Saya minat membeli produk karena harga yang terjangkau

Interval

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menetapkan total sampel yang diteliti, penulis menggunakan pernyataan dari Hair et al. (2017) Dalam Triandewo dan Yustine (2020), dengan total sampel responden perlu dilakukan penyesuaian melalui keseluruhan indikator pertanyaan dalam kuesioner, yang asumsinya yakni n x 5 indikator. Pada pelaksanaan penelitiannya total itemnya yakni 28 item pertanyaan, dengan demikian total respondennya yakni 28 item pernyataan dikalikan 5 sehingga hasilnya 140 responden

(6)

Sampel merupakan unsur berupa karakteristik serta jumlah yang populasi miliki.

Teknik pengambilan sampelnya dengan melalui Non-probability sampling yakni sistem sistem dalam mengambil sampel dengan tak memberi peluang yang setara untuk segala bagian dari populasi dalam rangka dipilih serta dijadikan sampel. Hal ini dikarenakan jumlah pembeli produk Street Boba Sunter Greenlake tidak diketahui secara pasti. Cara pengambilan sampelnya peneliti menggunakan Judgmental Sampling, yakni teknik pengambilan sampel dimana sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa seseorang yang paling baik dijadikan sampel dengan kriteria tertentu. Untuk mendapatkan data penelitian para pembeli Street Boba Sunter Greenlake Jakarta Utara yang kriterianya yakni :

(1) Konsumen yang pernah membeli dan berkunjung di Street Boba Sunter Greenlake Jakarta Utara

(2) Konsumen merupakan followers dari influencer Instagram @FadilJaidi (3) Usia responden diatas 15 tahun

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan saat meneliti yaitu dengan penyebaran kuesioner pada responden dalam rangka mendapatkan data primer. Sugiyono (2018:142) menjelaskan bahwa kuesioner adalah teknik dalam mengumpulkan data melalui pemberian suatu perangkat pernyataan ataupun pertanyaan tertulis pada responden penelitian supaya diberikan jawaban. Kuesioner pada penelitian ini sifatnya tertutup, yaitu kuesioner yang disebarkan telah terdapat pilihan jawaban dengan demikian responden memiliki keterbatasan dalam menjawab kuesioner. Perihal tersebut dilaksanakan supaya perolehan datanya relevan

(7)

dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Pilihan jawaban yang terdapat dalam kuesioner ada 5 jawaban serta setiap jawabannya memiliki nilai yang tak sama.

Dari pertanyaan yang telah peneliti buat pada kuesioner, dalam menilai pemberian jawaban oleh responden, peneliti menentukan perolehan nilai dalam masing-masing jawaban dengan skala likert.

Skala likert tersebut dipakai dalam pengukuran persepsi serta pendapat dari seorang individu ataupun kelompok perihal fenomena sosial. Peneliti memakai tingkat skala likert seperti Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS) , Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Setiap jawabannya diberi skor 1- 5, skor 1 untuk pertanyaan Unfavourable serta skor 5 pada Favourable.

C. Teknik Analisis Data

Pengolahan data dilaksanakan sesudah seluruh kuesioner telah dijawab serta dikumpulkan. Data yang diperoleh adalah data mentah yang selanjutnya akan diolah dan dihitung menggunakan software SPSS versi 24 supaya informasinya memiliki daya guna untuk peneliti. Dalam rangka mempermudah proses pengolahan data, peneliti menggunakan teknik analisis data di bawah ini:

1. Uji Validitas

Sugiyono (2018;267) menjelaskan bahwa uji validitas adalah adanya persamaan data antara yang peneliti laporkan dengan peolehan data secara langsung dari subjek yang diteliti. Sehingga suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila terdapat kesesuaian antara instrument secara keseluruhan dan mampu mengukur ketepatan data dari variabel penelitian.

(8)

Uji validitas ini dipakai dalam pengukuran kevalidan setiap pertanyaan ataupun pernyataan dalam kuesioner di setiap variabelnya. Ketentuan rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

(1) Jika rxy > rtabel, maka pertanyaan/pernyataan yang di cantumkan di dalam kuesioner dinyatakan valid.

(2) Jika rxy ≤ rtabel, maka pertayaan/pernyataan yang dicantumkan di dalam kuesioner dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2018:268) pengujian reliabilitas adalah tingkat konsistensi serta data yang stabil. Alat pengukuran dikategorikan reliabel apabila memperlihatkan hasil yang konsisten berdasarkan masa ke masa. Sedangkan data yang dinyatakan tak reliabel tak bisa diproses ke tahap selanjutnya.

Uji reliabilitas ini digunakan untuk menunjukan tingkat keandalan, keakuratan, ketelitian dan konsistensi dari suatu indikator yang digunakan dalam kuesioner.

Sehingga suatu penelitian yang baik di samping diharuskan untuk valid juga perlu reliabel supaya memiliki nilai ketepatan saat diuji dalam waktu yang tidak bersamaan.

Pengujian reliabilitas ini memakai metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s.

Ketentuan rumus yang digunakan yakni:

(1) Apabila nilai Cronbach’s Alpha α > 0,60 dengan demikian pertanyaan/pernyataan yang di cantumkan di dalam kuesioner dinyatakan reliabel atau terpercaya.

(9)

(2) Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 dengan demikian pertanyaan/pernyataan yang di cantumkan pada kuesioner dinyatakan tak reliabel atau tak terpercaya.

3. Analisis Deskriptif

Ghozali (2018:19) menjelaskan bahwa analisis deskriptif dipakai dalam pendeskripsian pemberian gambaran dari segi rata-rata nilai, varian, standar deviasi, nilai minimum, maksimum serta lain-lain.

Analisis deskriptif dipakai dalam mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang terumuskan pada rumusan masalah yakni dalam rangka mencari tahu penjelasan mengenai visibility, credibility, attractiveness, dan power endorser.

4. Skala Likert

Dalam pelaksanaan penelitiannya peneliti memakai skala likert pada saat menganalisis datanya. Sugiyono (2018:93) menyebutkan skala likert dipakai dalam pengukuran pendapat, sikap, serta persepsi seorang individu ataupun kelompok orang mengenai fenomena sosial. Setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner akan diberikan skor untuk menyatakan tingkat persetujuan atas pernyataan yang diberikan.

Tabel 3.6 Skala Likert

Skala peringkat Bobot

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Netral 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

(10)

Sumber: Data kuesioner

Dalam penghitungan skala penilaian di setiap bobot dapat menggunakan rentang skala, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Rentang Skala Likert

Keterangan:

1,00 – 1,80= Sangat Tidak Setuju 1,81 – 2,60= Tidak Setuju

2,61 – 3,40= Netral 3,41 – 4,20= Setuju

4,21 – 5,00= Sangat Setuju

Perhitungan skor diatas adalah sebagai berikut:

(1) Angka jawaban responden di awali angka 1 sampai 5, dengan demikian kategorisasi jawabannya yakni

rentang (r) = (skor rata-rata tertinggi – skor rata terendah)

= 5,00 – 1,00

= 4

(2) Maka diperoleh panjang kelas (interval kelas) (p) = r/k = 4/5 = 0,8

(11)

Rentang itu yang akan dijadikan landasan dalam penentuan kategorisasi rata-rata penilaian responden pada berbagai variabel yang diteliti.

5. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Ghozali (2018:161) menyebutkan pengujian normalitas dilakukan dengan tujuan dalam melakukan pengujian variabel pengganggu, model regresi, ataupun residual berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas tersebut dilakukan melalui teknik uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk.

Uji statistik ini dilaksanakan melalui pembandingan distribusi data dengan distribusi data normal, yaitu memiliki mean serta standar deviasi yang setara.

Dengan ketentuannya yakni:

(1) Jika Sig > 𝛼 (0,05) dengan demikian data dikatakan berdistribusi normal (2) Jika Sig < 𝛼 (0,05) dengan demikian data tak berdistribusi normal b. Uji Multikolinieritas

Ghozali (2018:105) menjelaskan bahwa tujuan dari uji multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas dalam model regresi. Model regresi dinyatakan baik apabila tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria dari uji multikolinearitas ini adalah sebagai berikut:

(12)

(1) Jika nilai VIF < 10 maka tidak ada multikolinieritas dalam data (2) Jika nilai VIF > 10 maka ada multikolinieritas dalam data c. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2018:137) menjelaskan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah antara pengamatan satu dengan yang lain terjadi ketidaksamaan varian. Dikatakan heteroskedastisitas apabila varian dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain dinyatakan tetap. Namun, apabila varian tersebut berbeda maka dikatakan homoskedastisitas. Model regresi yang baik apabila dinyatakan sebagai homoskedastisitas. Kriteria dari uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:

(1) Jika probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (2) Jika probabilitas < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas

6. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Ghozali (2018:98) menjelaskan bahwa uji F bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen dan variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai signifikan F < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti model layak digunakan dalam penelitian

(2) Jika nilai signifikan F > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti model tidak layak digunakan dalam penelitian

(13)

b. Uji Signifikasi koefisien (Uji t)

Ghozali (2018:99) menjelaskan bahwa Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam Uji t ini adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai signifikan t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

(2) Jika nilai signifikan t > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

c. Koefisien Determinasi (R²)

Ghozali menjelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menunjukkan besarnya kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Hasil dari koefisien determinasi ini ditentukan oleh nilai R2 yaitu dari 0 sampai 1. Kriteria yang digunakan dalam koefisien determinasi (R2) ini adalah sebagai berikut:

(1) Jika nilai R2 mendekati angka 1 maka variabel dependen dapat dinyatakan mampu memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

(2) Jika nilai R2 mendekati angka 0 maka variabel dependen dapat dinyatakan sangat terbatas untuk memprediksi variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

[r]

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

Eka Mariyanti (2014) Hasil yang sama juga di dapat dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa keterlibatan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi mata Pelajaran pelurusan rambut pada tanggal 15 Maret 2015 menyatakan bahwa yang menjadi kendala

Dalam kisah Sunan Kalijaga menampilkan tiga potongan kisah terpilih yang menceritakan mengenai media dakwah Sunan Kalijaga dalam bidang seni dan budaya seperti gamelan, wayang,

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan