• Tidak ada hasil yang ditemukan

54 166 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "54 166 1 PB"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Rachmadea Aisyah

Abstract

In October 2012, Canada became one of the members of the Trans-Pacific Partnership (TPP) agreement negotiation, a blueprint of the largest free trade agreement in history that covers 12 Asia-Pacific countries and 40 percent of the world economy. This agreement was then signed by Canada and 11 other member countries in February 2016.

Canada once rejected the invitation to join this agreement when it was still called TPSEP in 2005, but instead became observer and expressed its interest to join several years later.

Canada’s wish to join was met by rejection from some of the TPP members, as well as from their own domestic social groups. After the signing, the rejection increased and Canadians considered that their government had failed to carry on their interests during the negotiation. Therefore, Canada’s approval on TPP despite disagreements from many groups was something peculiar.

In this article, the author would look into this phenomenon through liberal intergovernmentalism, an international relations theory developed by Andrew Moravcsik focusing in regionalism. The first part of the article will discuss the methods of liberal integovernmentalism theory, whereas the second and third part will discuss the result of the analysis and the conclusion from this article.

Keywords: TPP, Liberal Intergovernmentalism, Canada, preference

Latar Belakang

Trans-Pacific Partnership (TPP) adalah sebuah perjanjian perdagangan bebas yang pada awalnya diprakarsai oleh Presiden Chile serta Perdana Menteri Selandia Baru dan Singapura pada perundingan APEC Leaders Summit tahun 2002.1 Pada awalnya, kerjasama ini dinamai dengan Pacific Three Closer Economic Partnership (P3 CEP).2

1New Zealand Ministry of Foreign Affairs & Trade. 2015. Trans-Pacific Partnership (TPP) Negotiations [online]

(http://mfat.govt.nz/Trade-and-Economic-Relations/2-Trade-Relationships-and-Agreements/Trans- Pacific/index.php#history). Diakses pada 31 Oktober 2015.

2Ibid.

(2)

Pada tahun 2008, Amerika Serikat dibawah pemerintahan presiden George W. Bush memutuskan untuk bergabung ke dalam perjanjian ini, yang kemudian berubah nama menjadi Trans-Pacific Partnership. Bush juga turut menyatakan keinginannya untuk berunding bersama Australia, Peru, dan Vietnam.3 Selanjutnya, empat negara lain turut bergabung ke dalam perundingan TPP, yakni Malaysia pada tahun 2010, Kanada dan Meksiko pada tahun 2011, dan Jepang pada tahun 2013.4

Ke-12 negara negosiator TPP melakukan perundingan (negotiation round) sebanyak 19 kali secara total hingga perundingan terakhir di Brunei Darussalam pada 22-30 Agustus 2015.5 Akhirnya, TPP pun berhasil direalisasikan pada 5 Oktober 2015.6 Sejak awal, semua hasil perundingan TPP bersifat rahasia dan masyarakat serta media massa hanya mampu menebak hasil dari perundingan melalui bocornya data-data TPP di internet. Teks resmi TPP akhirnya resmi dirilis oleh dua dari negara negosiator, yakni Amerika Serikat dan Selandia Baru, pada 5 November 2015.7 Ke-12 negara melakukan penandatanganan perjanjian tiga bulan kemudian, yakni pada tanggal 4 Februari 2016 di Auckland, Selandia Baru.8

Kanada bergabung ke dalam TPP ketika perundingan sudah berada di tengah jalan, bersama dengan Meksiko dan Jepang. Pada saat bergabungnya Kanada dan Meksiko diumumkan pada tahun 2012, ke-9 negara yang sebelumnya telah bergabung dalam TPP cenderung lebih menyambut Meksiko daripada Kanada, karena negara-negara ini meragukan kemauan Kanada untuk menyesuaikan kebijakan domestiknya, seperti supply management9,dengan isi perjanjian.10

3 TPPinfo. 2012. Timeline of the Trans-Pacific Partnership [online] (http://tppinfo.org/resources/tpp-timeline/).

Diakses pada 8 November 2015.

4 Forbes. 2015. The Trans-Pacific Partnership (TPP) Negotiations: AN OVERVIEW [pdf]

(https://www.uschamber.com/sites/default/files/documents/files/1._john_d._forbes_-

_overview_of_the_tpp_negotiations_2015.09.01.pdf), hal. 3. Diakses pada 12 November 2015.

5Foreign Affairs, Trade and Development Canada. 2015. Chronology of events and key milestones [online]

(http://www.international.gc.ca/trade-agreements-accords-commerciaux/agr-acc/tpp-ptp/rounds- series.aspx?lang=eng). Diakses pada 9 November 2015.

6Ibid.

7Curry. 2015. The ABCs of TPP [online] (http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/international- business/what-is-tpp-understanding-the-new-pacific-tradedeal/article26648948/). Diakses pada 9 November 2015.

8 BBC News. 2016. Trans Pacific Partnership trade deal signed in Auckland [online]

(http://www.bbc.com/news/business-35480600). Diakses pada 5 Februari 2016.

9Supply management adalah sebuah kebijakan pemerintah Kanada yang mengijinkan para pelaku sektor dairy untuk menetapkan harga secara kolektif bagi konsumennya, sementara pemerintah sama sekali tidak terlibat di dalam penetapan harga tersebut. Selengkapnya lihat https://www.dairyfarmers.ca/what-we-do/supply-management/why- supply-management-works-for-canadians

10 Palmer. 2012. Mexico to join Trans-Pacific Partnership talks [online] (http://www.reuters.com/article/us-usa- mexico-transpacific-idUSBRE85H1LC20120618). Diakses pada 1 Maret 2016.

(3)

Karena tidak seperti 9 negara lain yang telah bergabung dengan perundingan sejak awal, Kanada tidak memiliki kuasa untuk mengubah bahasan-bahasan yang telah disepakati sebelum Kanada menjadi bagian dari perundingan. Hal ini cukup disayangkan, mengingat bahwa sebenarnya Kanada telah mendapat undangan untuk bergabung dalam perundingan saat masih bernama TPSEP pada tahun 2005.11 Pada tahun 2010, barulah Kanada mulai menjadi observer dalam perbincangan-perbincangan TPP serta mulai tertarik untuk turut serta.12 Pada titik ini, perundingan telah berjalan cukup jauh dan negara-negara seperti AS dan Selandia Baru khawatir dengan adanya peraturan domestik Kanada yang tidak mendukung perdagangan bebas, misalnya supply management, sehingga keberatan dengan bergabungnya Kanada ke dalam perundingan.13

Kanada baru mengumumkan ketertarikannya untuk bergabung ke dalam TPP secara resmi melalui pernyataan mantan PM Kanada dari Partai Konservatif Kanada, Stephen Harper, pada tahun 2012.14 Undangan bagi Kanada untuk bergabung pun berhasil didapatkan oleh negara tersebut setelah pemerintahan Kanada melakukan lobbying dengan negara-negara anggota TPP selama berbulan-bulan.15 Kanada pun mengumumkan bergabungnya mereka ke dalam perundingan perjanjian TPP secara formal pada 9 Oktober 2012.16

Kanada mengharapkan bahwa TPP akan menjadi jalan bagi mereka untuk membuka akses pasar ke wilayah Asia-Pasifik. Seperti pernyataan resmi dari Harper, alasan utama ketertarikan Kanada terhadap TPP adalah karena TPP akan membuka pasar baru serta meningkatkan ekspor Kanada ke wilayah Asia-Pasifik yang memiliki pertumbuhan ekonomi

11 Dawson. 2012. Can Canada Join the Trans-Pacific Partnership? Why just wanting it is not enough [pdf]

(https://www.cdhowe.org/pdf/Commentary_340.pdf). Diakses pada 20 Desember 2015.

12 The Canadian Press. 2010. Tories consider joining Trans-Pacific trade group[online]

(http://www.cbc.ca/news/canada/tories-consider-joining-trans-pacific-trade-group-1.881614). Diakses pada 5 Januari 2016.

13 Palmer. 2012. Some secrecy needed in trade talks: Ron Kirk [online] (http://www.reuters.com/article/us-usa-trade- kirk-idUSBRE84C0AQ20120514?feedType=RSS&feedName=everything&virtualBrandChannel=11563). Diakses pada 5 Februari 2016.

14 Fekete. 2012. Secret documents show Canada’s aggressive campaign to be included in Trans-Pacific Partnership[online] (http://news.nationalpost.com/news/canada/secret-documents-show-canadas-aggressive- campaign-to-be-included-in-trans-pacific-partnership). Diakses pada 5 Februari 2016.

15 CTV News. 2012. Canada invited to join Trans-Pacific Partnership talks [online]

(http://www.ctvnews.ca/canada/canada-invited-to-join-trans-pacific-partnership-talks-1.843830). Diakses pada 20 Desember 2015.

16 Rossini. 2012. Canada Joins TPP as a Second-Tier Negotiator: Entertainment Lobby Approves, Civil Society Does Not [online] (https://www.eff.org/deeplinks/2012/10/canada-joins-tpp). Diakses pada 20 Desember 2015.

(4)

yang pesat.17 Di bawah kepemimpinan Stephen Harper, Kanada memang telah menggencarkan usaha kerjasama perdagangannya dengan wilayah Asia-Pasifik, khususnya pada China, Jepang, dan ASEAN.18 Akhirnya, meskipun dirundingkan pada masa pemerintahan konservatif Stephen Harper, TPP ditandatangani di bawah kepemimpinan PM Justin Trudeau dari Partai Liberal.

Trudeau menggantikan Harper hanya beberapa hari setelah perundingan TPP diselesaikan, yakni pada 20 Oktober 2015.19

Bergabungnya Kanada ke dalam perundingan TPP mengundang respon beragam dari banyak kelompok sosial di Kanada, baik positif maupun negatif. Sejak awal bergabungnya Kanada ke dalam TPP hingga setelah penandatanganan pada November 2015, baik dukungan maupun reaksi negatif terhadap TPP terus mengalir. Dukungan datang dari beberapa kelompok sosial kepentingan, misalnya dari Canadian Services Coalition (CSC) dan Canadian Generic Pharmaceutical Association (CGPA). Keduanya juga menyampaikan kepentingan-kepentingan yang mereka miliki dalam TPP, terutama dalam hal paten.20

Sementara itu, banyak pula protes dari kelompok sosial kepentingan Kanada lain yang atas bergabungnya Kanada ke dalam TPP. Salah satunya adalah dari Dairy Farmers of Canada, yang menganggap bahwa masuknya TPP ke Kanada akan mengacaukan supply management21yang selama ini telah diterapkan, sehingga mengancam industri dairy Kanada.22Medecins sans frontieres (MSF) Kanada, sebuah organisasi non-pemerintah terkait kesehatan yang sudah terkenal di seluruh dunia, mengecam TPP sebagai perjanjian yang akan

17 Global Affairs Canada. 2012. Canada Formally Joins Trans-Pacific Partnership [online]

(http://www.international.gc.ca/media_commerce/comm/news-communiques/2012/10/09a.aspx?lang=eng). Diakses pada 20 Desember 2015.

18 Global Affairs Canada. 2012. Canada’s TPP Engagement Continues with Minister Fast-led Visits to Malaysia, Singapore and Brunei [online] (http://www.international.gc.ca/media_commerce/comm/news- communiques/2012/02/13a.aspx?lang=eng). Diakses pada 20 Desember 2015.

19 Vieira. 2015. Justin Trudeau Elected Prime Minister of Canada [online] (http://www.wsj.com/articles/canada- networks-project-liberal-party-victory-1445306893). Diakses pada 5 Februari 2016.

20 Canadian Generic Pharmaceutical Association. 2012. Canadian Generic Pharmaceutical Association Position on

the Trans-Pacific Partnership (TPP) Negotiations (online)

[http://www.canadiangenerics.ca/en/advocacy/trade_negotiation_f.asp]. Diakses pada 20 Desember 2015.

21Supply management adalah sebuah kebijakan pemerintah Kanada yang mengijinkan para pelaku sektor dairy untuk menetapkan harga secara kolektif bagi konsumennya, sementara pemerintah sama sekali tidak terlibat di dalam penetapan harga tersebut. Selengkapnya lihat https://www.dairyfarmers.ca/what-we-do/supply-management/why- supply-management-works-for-canadians

22 Dairy Farmers of Canada. 2015. It’s Not a Game: What Supply Management Really Means to the Canadian Dairy Industry [online] (https://www.dairyfarmers.ca/farmers-voice/farm-policy/it-s-not-a-game-what-supply- management-really-means-to-the-canadian-dairy-industry). Diakses pada 20 Desember 2015.

(5)

membahayakan kesehatan banyak orang.23 Industri farmasi merupakan salah satu industri yang sangat rentan dengan pengaruh TPP, terutama dalam bab HaKI. MSF berargumen bahwa TPP akan mempersulit akses obat-obatan, tidak hanya bagi warga Kanada tetapi juga di seluruh dunia.24

Setelah perundingan berjalan selama beberapa tahun, respon negatif terhadap TPP pun semakin meningkat. Pemerintah Kanada dianggap gagal memperjuangkan kepentingan Kanada di level perundingan.25 Menurut survei yang dilakukan oleh Asia Pacific Foundation of Canada (APF) pada Februari 2012, 40% penduduk Kanada mendukung bergabungnya Kanada ke dalam TPP, sementara 18% tidak setuju dan sisanya abstain. Pada September 2015, dukungan meningkat, namun hanya sebanyak satu persen. Sementara itu, tingkat ketidaksetujuan meningkat drastis menjadi 38% dan sisanya abstain.26

Teori Liberal Intergovernmentalism

teori Liberal Intergovernmentalism (LI) adalah gabungan dari teori liberal dan intergovernmentalism, yang dikembangkan oleh Andrew Moravcsik. Teori ini pertama kali digunakan oleh Moravcsik untuk menganalisis integrasi European Community pada 1990-an.

Dalam disiplin ilmu hubungan internasional, teori LI digunakan untuk menjelaskan integrasi regional serta kerjasama antar negara, dan telah diklaim sebagai baseline theory atau teori mendasar dalam studi integrasi regional.27 Dalam teori ini, Moravcsik berpendapat bahwa munculnya preferensi nasional yang kemudian memicu adanya integrasi regional dapat disebabkan oleh salah satu dari dua alasan, yakni ide-ide serta kepentingan geopolitis atau kepentingan dalam isu yang spesifik, yang biasanya adalah isu ekonomi.28

Liberal intergovernmentalism sendiri didasarkan pada teori-teori sosial yang luas yang kemudian dimodernisasi untuk bisa mengaitkan peran aktor dan negara dalam politik.29 Dalam

23 Medecins sans frontieres. 2015. Trans-Pacific Partnership [online] (http://www.msf.ca/en/trans-pacific- partnership). Diakses pada 20 Desember 2015.

24Ibid.

25 Asia Pacific Foundation of Canada. 2015. What Do Canadians Think About the TPP? (Part 2) [online]

(https://www.asiapacific.ca/blog/what-do-canadians-think-about-tpp-part-2). Diakses pada 20 Desember 2015.

26Ibid.

27Moravcsik dan Schimmelfennig. 2009. Liberal Intergovernmentalism. Dalam Antje Wiener dan Thomas Diez, European Integration Theory, hal. 67.

28Ibid, hal. 69.

29Ibid, hal. 67.

(6)

liberal intergovernmentalism, terdapat dua asumsi mengenai sebuah negara. Pertama yakni States as a unitary actor. Asumsi ini menganggap negara sebagai suatu entitas yang berisi beragam aktor, yang mencapai tujuannya melalui tawar menawar dan negosiasi antar negara.

Power setiap negara tidak didasarkan pada kapabilitasnya untuk melakukan tindakan koersif, dan dengan adanya perbedaan dalam identitas serta preferensi suatu negara, mereka pun akan bekerjasama untuk mencapai kepentingan masing-masing melalui suatu lembaga interstate dengan peran yang signifikan.30 Kedua adalah asumsi bahwaStates are rational. Aktor atau negara akan menghitung utility atau kegunaan dari pilihan-pilihan alternatif yang ada, kemudian memilih alternatif yang mampu memaksimalkan utility-nya. Pilihan ini merupakan hasil dari tindakan keseluruhan individu yang mengejar preferensi-preferensi ini. Persetujuan untuk melakukan kerjasama atau untuk mendirikan lembaga internasional dijelaskan sebagai hasil kolektif dari negosiasi antarnegara serta pilihan rational state yang bergantung pada satu sama lain.31

Kerjasama antar negara merupakan fokus dari teori liberal intergovernmentalism. Dalam teori ini, kerjasama negara dibagi menjadi tiga tingkat, dan setiap tingkatan ini dijelaskan melalui tiga pendekatan berbeda yang tergabung di dalam teori LI. Tingkatan pertama adalah state preference yang dijelaskan melalui pendekatan liberal dengan asumsi The primacy of societal actors, representation and state preference, dan interdependence and international system.

Tingkatan kedua adalah interstare bargaining yang dijelaskan melalui pendekatan intergovernmentalism, dimana asumsinya adalah Relative intensity of national preferences, the value of alternative coalitions, dan the opportunities of issues linkage. Tingkatan terakhir adalah institutionalization yang dijelaskan melalui pendekatan intstitutional choice, yang membahas asumsi tentang international Institutions.32

Preferensi Kelompok Sosial Kepentingan Domestik Kanada

Berdasarkan teori LI, tahapan pertama dari proses bergabungnya Kanada ke dalam TPP adalah the formation of national preference, atau pembentukan preferensi nasional berdasarkan pengumpulan preferensi domestik yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam teori LI, preferensi suatu negara terbentuk karena dua faktor, yakni preferensi dari kelompok sosial kepentingan

30Ibid, hal. 68.

31Ibid.

32Ibid, hal. 69.

(7)

domestik negara tersebut serta adanya ketergantungan antar negara, atau interdependensi, antar negara yang berada dalam proses integrasi regional.

Kelompok-kelompok sosial kepentingan domestik yang menjadi sumber penelitian dalam artikel ini adalah kelompok dengan kepentingan yang pasti serta mengetahui persis apa yang mereka inginkan dari pemerintah. Mereka adalah asosiasi-asosiasi dari sektor ekonomi yang vital bagi Kanada, seperti agrikultur, otomotif, informasi dan telekomunikasi, pertambangan dan jasa.

Sebagian besar kelompok sosial kepentingan ini memiliki respon yang sama dalam menjawab keikutsertaan Kanada ke dalam pembahasan TPP, yakni menyetujui hal tersebut. Salah satu dari mereka, yakni Canadian Services Coalition (CSC), bahkan mendorong supaya pembahasan perjanjian TPP ini dapat segera diselesaikan. Namun, persetujuan-persetujuan mereka bukan berarti tanpa syarat. Beberapa kelompok, misalnya, menyatakan kekhawatiran mereka atas beberapa hal yang mungkin menjadi konsekuensi dengan masuknya Kanada ke dalam pembahasan TPP. Namun, kebanyakan kelompok memahami bahwa melewatkan TPP berarti melewatkan sebuah kesempatan besar untuk meningkatkan kerjasama dagang serta kesempatanekonomi lainnya.

Preferensi sesungguhnya dapat dilihat dari pernyataan resmi asosiasi-asosiasi bisnis, dan asosiasi inilah yang mempromosikan gabungan kepentingan-kepentingan individual tersebut serta menghasilkan preferensi final yang mampu mewakili semua preferensi individu di dalam asosiasi tersebut. Hal ini sesuai dengan asumsi LI yang dalam argumennya yang melihat grup swasta sebagai organizer tindakan kolektif yang mampu mencakup perbedaan baik dari kekurangan material, nilai-nilai yang konfliktual, serta pengaruh sosial.

Kelompok-kelompok ini bersifat risk-averse atau menghindari adanya resiko, namun mereka menganggap resiko untuk melewatkan TPP cenderung lebih besar daripada mengikuti perjanjian tersebut dan melakukan kompromi-kompromi yang dapat membantu mengatasi efek negatif yang berpotensi untuk muncul dengan keikutsertaan Kanada terhadap TPP.

Representation and state preference ditandai dengan adanya perwakilan pemerintah yang menerima dan mengumpulkan langsung preferensi yang dimiliki oleh kelompok sosial kepentingan domestik. Pengumpulan preferensi dalam ranah pembahasan TPP dilakukan oleh satu lembaga yang sama, yakni Department of Foreign Affairs, Trade and Development Kanada.

(8)

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Kanada memang menyediakan fasilitas pengumpulan preferensi melalui sebuah lembaga pemerintahan, meskipun Department of Foreign Affairs, Trade and Developmenttidak menyediakan satuan khusus untuk menerima serta menyalurkan preferensi-preferensi ini. Kanada paling banyak berdiskusi dengan perwakilan dari kelompok sosial kepentingan domestik yang penting bagi kelangsungan ekonomi Kanada, seperti farmasi, pertanian dan otomotif, yang memang sudah diakui Kanada sebagai sektor-sektor yang penting untuk diperhatikan dengan adanya TPP.33

Namun, hingga pembahasan perjanjian teks TPP diselesaikan, pemerintah belum pernah melakukan sesi konsultasi publik yang terbuka bagi warga Kanada secara umum. Hal ini membuktikan asumsi teori LI yang melihat negara sebagai aktor yang preferensinya dibatasi oleh identitas serta kepentingan dari kelompok sosial domestik, namun tetap menjadi penentu atas aktor atau kelompok domestik manakah yang akan mereka wakili. Kanada menyatukan semua preferensi yang dianggap relevan oleh pemerintah dan kemudian menarik sebuah preferensi utama dari kumpulan preferensi tersebut. Seperti yang sudah dijabarkan dalam subbab the primacy of societal actors, sebagian besar preferensi kelompok sosial kepentingan domestik menunjukkan kecenderungan menyetujui keikutsertaan Kanada ke dalam TPP. Sehingga, tidak sulit bagi Kanada untuk memghasilkan sebuah preferensi nasional dimana negara ini memutuskan untuk ikut serta dalam pembahasan perjanjian TPP.

Dalam interdependence and international system, ekonomi Kanada adalah aspek yang paling menonjol. Terdapat sebuah peningkatan pola kerjasama yang terbentuk antara Kanada dengan sebagian negara-negara TPP. Selain dengan Peru, Jepang, Chile dan AS yang memang telah menjadi mitra perdagangan bebas Kanada jauh sebelum pembahasan TPP dimulai, terdapat tiga negara anggota TPP lain yang kerjasama ekonominya dengan Kanada paling menonjol:

Australia, Jepang, dan Singapura. Dengan Singapura dan Jepang, Kanada telah mencoba memulai perundingan FTA, namun masih belum mencapai kesepakatan hingga kini.34 Sementara itu, Kanada sama sekali belum pernah menginisiasi perundingan FTA dengan Australia.

Meskipun arus investasi dan ekspor-impor Kanada dengan negara-negara ini cukup fluktuatif, mereka tetap menjadi mitra perdagangan dan investasi utama bagi Kanada. Dengan begitu,

33 Global Affairs Canada. 2015. Outcomes [online] (http://www.international.gc.ca/trade-agreements-accords- commerciaux/agr-acc/tpp-ptp/benefits-avantages/index.aspx?lang=eng). Diakses pada 27 Maret 2016.

34 Penjelasan selengkapnya dapat dilihat di subbab 5.1.1.

(9)

ketika negara-negara ini menunjukkan indikasi untuk menyamakan kebijakan perdagangan mereka melalui TPP, hal tersebut tidak dapat diabaikan oleh Kanada.

Desakan ini tidak muncul ketika Kanada mendapat tawaran untuk bergabung dalam perundingan TPSEP pada tahun 2005, karena pada saat itu TPSEP baru beranggotakan Brunei, Selandia Baru, Chile dan Singapura. Kembali kepada salah satu asumsi utama LI yang menganggap negara sebagai aktor rasional, Kanada tentu akan mencari cara supaya aktivitas perdagangannya dengan AS, Australia, Jepang, Chile, Peru, dan Singapura tetap berjalan dengan normal, dan supaya keenam negara ini tidak mengabaikan Kanada dengan bergabungnya mereka ke dalam pembahasan TPP, yang notabene akan mempermudah aktivitas ekonomi mereka dengan sesama negara TPP lain dan beresiko membuat mereka beralih dari Kanada.

Kanada pun menjadi bergantung terhadap negara-negara anggota TPP karena signifikansi mereka dalam perdagangan Kanada. Jika Kanada ingin hubungan perdagangannya dengan negara-negara ini tetap terjalin baik, maka Kanada tentu harus beradaptasi, karena negara-negara ini tentu juga memiliki preferensi sendiri khususnya dalam lingkup TPP, dan preferensi negara- negara ini membatasi gerak Kanada dalam membuat keputusan di tingkat internasional. Salah satu bukti dari terjadinya hal ini adalah hubungan antara signifikansi AS dalam ekspor-impor serta investasi Kanada dengan eksternalitas yang diberikan AS kepada Kanada. Lebih dari 50 persen ekspor-impor Kanada ditujukan pada AS, dan pola serupa juga terjadi dalam arus inflow dan outflow investasi Kanada-AS, dimana proporsi investasi AS ke Kanada dan sebaliknya jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lainnya. Sehingga, jelas bahwa ekonomi Kanada sangat bergantung kepada AS.. Jika melihat tekanan eksternal atau eksternalitas yang diberikan negara- negara TPP kepada Kanada, AS-lah yang terlihat paling banyak menekan Kanada daripada negara-negara lain.

Disamping itu, ketika AS sebagai aktor dominan dalam ekonomi Kanada memiliki preferensi untuk bergabung ke dalam pembahasan TPP, Kanada pun terdorong untuk memiliki preferensi serupa dan menyamakan kebijakannya dengan AS. Dorongan penyamaan preferensi ini pun juga muncul karena adanya partner dagang dominan Kanada seperti Jepang, Australia, Chile, Peru, dan Singapura yang juga menyamakan preferensi dengan bergabung ke dalam TPP, meskipun desakannya mungkin tidak sebesar yang diberikan oleh AS kepada Kanada.

(10)

Relative intensity of national preferences bagi Kanada dapat dilihat dari pembahasan berikut. Kanada baru menjalankan kerjasama perdagangan bebas dengan 4 negara anggota TPP, yakni AS dan Meksiko melalui NAFTA, dan Peru serta Chile melalui perjanjian FTA bilateral.

Kanada juga telah melakukan usaha pengadaan FTA dengan sejumlah negara anggota pembahasan TPP lain seperti Jepang dan Singapura, namun pembahasannya berhenti di tengah jalan. Alasan dihentikannya perundingan FTA antara Kanada dengan kedua negara ini tidak disebutkan, namun dengan bergabungnya Kanada ke dalam pembahasan TPP, Kanada akan mampu meraih kembali kesempatan untuk mengeliminasi tarif perdagangan dengan Singapura dan Jepang. Kanada sendiri memang telah mengakui bahwa TPP menjadi cara bagi negara ini untuk meraih kembali kesempatan FTA-nya dengan Singapura.

Dari sini, dapat dilihat bahwa intensitas dari preferensi Kanada untuk bisa menjadi bagian dari TPP cukup tinggi. Selain belum mencapai kesepakatan dengan Singapura dan Jepang, Kanada belum berhasil menjangkau Australia dalam perjanjian FTA-nya, meskipun Australia juga tercatat sebagai salah satu mitra dagang utama Kanada. Kombinasi antara kebutuhan Kanada untuk menjangkau mitra dagang utamanya sekaligus negara-negara Asia-Pasifik serta baru bergabungnya Kanada setelah pembahasan TPP sudah berjalan cukup jauh membuat posisi tawar (bargaining position) Kanada dalam TPP menjadi lebih rendah daripada negara-negara yang telah bergabung ke dalam pembahasan sebelum Kanada. Rendahnya bargaining position inilah yang kemudian menciptakan adanya asymmetrical interdependence antara Kanada dengan negara negosiator TPP lainnya. Dalam periode 2010-2015, dapat dilihat bahwa tidak ada alternatif perjanjian lain dengan cakupan seluas TPP yang mampu diikuti oleh Kanada, dan mencoba menjalin FTA bilateral dengan masing-masing negara di Asia-Pasifik tentu akan lebih memakan waktu dan biaya.

Bargaining power Kanada dalam TPP juga semakin lemah karena kuatnya preferensi nasional Kanada untuk bergabung ke dalam pembahasan TPP. Kanada menempuh proses selama kurang lebih dua tahun sebelum bisa bergabung ke dalam pembahasan, dan proses ini juga menemui keberatan dari sejumlah negara-negara yang telah lebih dulu bergabung ke dalam pembahasan TPP. Dengan demikian, ancaman dibatalkannya TPP akan memberikan pengaruh yang lebih besar bagi Kanada jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Jika faktor ini digabungkan dengan ketidakmampuan Kanada untuk mengubah hasil pembahasan yang telah

(11)

disepakati sebelum Kanada bergabung, maka semakin kecil posisi tawar Kanada dalam negosiasi TPP.

TPP merupakan salah satu opsi yang dimiliki pemerintah Kanada dalam membentuk koalisi alternatif di dunia internasional, dan dapat dilihat dari subbab 5.1. bahwa hanya TPP yang mampu menawarkan koalisi dengan cakupan serta detail koalisi yang sangat komprehensif bagi Kanada. Sehingga, TPP tentu memiliki nilai yang besar sebagai pilihan koalisi Kanada. Per 2013, Kanada adalah salah satu kekuatan ekonomi yang cukup besar di region Asia-Pasifik, dengan total GDP yang mencapai USD 1,819 triliun dari total USD 28,5 triliun GDP negara- negara anggota TPP35, sehingga posisi Kanada diantara negara-negara TPP dapat dikatakan cukup ‘terpandang’.

Selain itu, terdapat asumsi dalam teori LI bahwa koalisi-koalisi internasional seperti perjanjian perdagangan bebas mampu memberikan eksternalitas atau tekanan negatif (negative externality) bagi negara yang tidak ikut serta di dalamnya. TPP memiliki elemen eksklusivitas karena hanya negara-negara yang ada di regional Asia-Pasifik yang dapat bergabung ke dalam perjanjian. Kanada sebagai salah satu negara di Asia-Pasifik pun menghadapi ancaman exclusion atau pengucilan dari negara-negara lain yang sudah bergabung, jika tidak turut serta dalam perjanjian ini.

Kanada bisa melihat bahwa TPP memiliki nilai koalisi yang besar bagi kemajuan ekonomi negara ini. Dalam jangka waktu penelitian, dapat dilihat pada tabel-tabel di atas bahwa ekspor Kanada ke negara-negara anggota TPP semakin meningkat setiap tahunnya, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Kanada di region ini sudah mengalami peningkatan, bahkan sebelum TPP selesai dibahas dan ditandatangani. Selain itu, peningkatan ekspor Kanada ke negara-negara TPP sudah ada, bahkan ketika kebanyakan negara-negara anggota ini belum memiliki perjanjian FTA dengan Kanada. Sehingga, adanya TPP sebagai FTA tentu akan semakin mempermudah aktivitas perdagangan antara Kanada dengan negara-negara TPP lainnya, yang akan membantu peningkatan arus perdagangan antara negara-negara ini.

35 US Congressional Research Service. 2013. Trans-Pacific Partnership (TPP) Countries:

Comparative Trade and Economic Analysis [online] (https://www.fas.org/sgp/crs/row/R42344.pdf). Diakses pada 10 Maret 2016.

(12)

Dari sini, adanya dorongan untuk menyamakan kebijakan antara Kanada dengan negara- negara TPP lainnya dapat dilihat sebagai benefit apabila Kanada memutuskan untuk bergabung ke dalam pembahasan TPP. Jelas, banyak keuntungan yang akan didapat Kanada sebagai anggota TPP, dengan semakin dipermudahnya akses ekonomi Kanada terhadap negara-negara sasaran utama mereka, seperti melalui eliminasi tarif, dan pembukaan preferential access ke sesama negara TPP.Faktor-faktor ini mampu menjadi insentif bagi aktivitas perdagangan Kanada dengan sesama negara-negara anggota pembahasan TPP. Preferensi dari 11 negara di Asia- Pasifik telah dikonfigurasikan dengan adanya TPP, dan Kanada pun menjadi bagian dari konfigurasi tersebut saat negara ini bergabung ke dalam pembahasan.

Namun, TPP juga membawa cost bagi Kanada. Secara keseluhan, semua benefit yang telah disebutkan di atas hanya akan didapatkan Kanada apabila negara ini memang memutuskan untuk bergabung. Kanada akan menghadapi exclusion jika tidak turut bergabung. Tentu, tidak mengikuti TPP bukan berarti Kanada akan kehilangan hubungan ekonominya dengan negara- negara tersebut secara keseluruhan, namun tidak adanya penyamaan peraturan tentu akan mempersulit aktivitas dagang antar Kanada dengan negara-negara ini.

Dengan begitu, pilihan terbaik bagi Kanada adalah untuk bergabung, karena besarnya aktivitas ekonomi Kanada dengan negara-negara anggota TPPtelah menciptakan pola transnational externalities atau tekanan lintas negara yang sifatnya negatif bagi Kanada. Namun, meskipun sifatnya negatif, justru hal inilah yang menjadi dorongan bagi Kanada untuk bergabung ke dalam TPP, dampak negatif TPP bagi Kanada justru semakin menekankan bahwa Kanada membutuhkan koalisi karena besarnya dampak yang dibawa sesama negara anggota TPP terhadap aktivitas perdagangan Kanada inilah the value of alternative coalition dari TPP bagi Kanada.

Selanjutnya, issues linkagedidefinisikan sebagai bagian dari mekanisme kompromi dalam isu-isu spesifik yang dilakukan oleh suatu negara dalam negosiasi suatu perjanjian.

Sehingga, issues linkage mencerminkan adanya isu yang paling banyak menyebabkan tekanan dalam hubungan bilateral dua negara selama proses negosiasi suatu perjanjian. TPP merupakan sebuah perjanjian yang pembahasannya bersifat sangat tertutup sehingga sulit untuk mengetahui hasil persis dari setiap negotiation rounds perjanjian ini, khususnya konflik-konflik yang terjadi sepanjang negosiasi.

(13)

Adanya issues linkage yang dilakukan oleh Kanada menunjukkan bahwa ketika sebuah isu spesifik dibahas dalam sebuah perjanjian komprehensif seperti TPP, tingkat urgensi isu tersebut meningkat. Namun, urgensinya tidak meningkat secara keseluruhan, melainkan hanya antara negara-negara yang memiliki kepentingan besar dalam isu tersebut. Hal ini telah diasumsikan dalam konsep interstate bargaining dalam teori LI dan adanya pengkaitan isu spesifik yang dilakukan oleh Kanada membuktikan kebenaran hal tersebut, karena tidak semua side letter yang ditujukan Kanada ke negara-negara TPP lain sama.

Selanjutnya, Kanada menjadikan pengkaitan isu sebagai salah satu cara untuk mengatasi adanya eksternalitas dari negara-negara TPP. Kanada memanfaatkan kesempatan untuk pengkaitan isusebagai cara untuk melakukan kompromi serta bertukar kelonggaran dengan negara yang memberikan tekanan dalam isu spesifik tertentu atas Kanada.

Dengan AS, Kanada memberikan side letters dalam perihal produk dairy, dimana AS dan Kanada akan menyamakan standardisasi produk dairy yang akan terkena regulasi TPP, yakni untuk Milk Products dalam Category A, sedangkan dalam penegakan HaKI, kedua negara sepakat untuk memiliki komitmen bersama dalam memberantas pembajakan. Dalam subbab 5.2.1. mengenai sikap AS atas Kanada, AS memang melakukan penekanan dalam dua aspek ini.

Pencabutan preferential access AS terhadap komoditas agrikultur Kanada yang telah dibahas dalam bab sebelumnya juga teratasi dalam side letter Kanada kepada AS terkait agrikultur dan agri-food, dimana kedua negara sepakat untuk mengatur kembali kuota tariff rateproduk agrikultur Kanada ke AS dan sebaliknya.

Kemudian, Jepang juga mendesak Kanada untuk memodifikasi pengendalian industri kayu di British Columbia, dan akhirnya Kanada pun mengirimkan side letter kepada Jepang dalam hal produk kehutanan, dimana kedua negara akan mendirikan Bilateral Forestry Committee untuk mengatur ekspor-impor produk kehutanan antar kedua negara serta mengatur praktek safeguard produk kehutanan yang dilakukan baik oleh Kanada maupun dengan Jepang.

Dengan Selandia Baru dan Australia, Kanada juga mengirimkan side letter mengenai produk-produk anggur dan minuman keras. Kedua negara ini memang meminta kepada Kanada supaya akses mereka bagi pasar wine domestik di Kanada dapat diperluas. Side letter yang dikirimkan oleh Kanada kepada dua negara ini memiliki isi yang sama, dimana Kanada akan

(14)

memberlakukan transparansi mengenai perbedaan harga produk wine produksi dalam negeri Kanada dengan wine impor dari kedua negara ini.

Kemudian, issues linkage ini terbukti tidak hanya digunakan Kanada untuk mengatasi asymmetrical interdependence dengan sesama negara anggota pembahasan TPP, melainkan juga untuk memenuhi preferensi spesifik yang dimiliki oleh kelompok sosial kepentingan domestik di negaranya sendiri. Contoh dari hal ini terdapat dalam side letter Kanada kepada Malaysia dan Peru terkait biodiversity, dimana mereka menyatakan telah mencapai kesepakatan bersama terkait konservasi alam dan pemanfaatan pengetahuan tradisional bagi biological diversity yang berkelanjutan. Isu lingkungan juga menjadi salah satu kekhawatiran kelompok sosial kepentingan domestik Kanada dengan adanya TPP, dan adanya side letters ini membuktikan bahwa Kanada mampu membawa isu tersebut hingga ke hasil akhir perjanjian.

Dengan issues linkage, Kanada pun mampu mengatasi asymmetrical independence yang muncul dengan keikutesertaannya ke dalam TPP dengan resiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan apabila Kanada tetap berada dalam status quo, dimana Kanada akan beresiko besar mendapat pengucilan dari negara-negara mitra dagang Kanada yang telah lebih dulu bergabung ke dalam pembahasan. Selain melalui issues linkage, Kanada juga mampu melakukan kompromi dengan pemberian subsidi domestik bagi petani dairy36maupun pembuatan lampiran khusus dalam bab perjanjian TPP mengenai kendaraan bermotor, sehingga terbukti ada lebih dari satu cara bagi Kanada untuk mengatasi kerugian demi menghindari no-agreement di dalam TPP.

Tahapan selanjutnya adalah pembentukan international institution, yang terjadi setelah integrasi regional dan didirikannya sebuah kepengurusan atau kelembagaan yang dapat mengawasi serta mengatur kelanjutan perjanjian. Institusionalisasi TPP telah diatur langsung bersama dengan regulasi-regulasi yang akan diterapkan oleh negara anggota pembahasan TPP setelah perjanjian ini diratifikasi, yang berarti para negosiator TPP menganggap bahwa adanya suatu komisi supranasional yang dapat mengawasi implementasi perjanjian di setiap negara

36Isfeld, Gordon. 2015. $4.3 billion TPP compensation for Canada’s dairy industry is not a done deal: Trade Minister Chrystia Freeland [online] (http://business.financialpost.com/news/agriculture/4-3-billion-tpp- compensation-for-canadas-dairy-industry-is-not-a-done-deal-trade-minister-chrystia-freeland). Diakses pada 9 April 2016.

(15)

adalah hal yang penting. Dapat dilihat bahwa setiap negara telah berkomitmen untuk

‘membiarkan’ kewenangan negara yang terkait dengan regulasi TPP diawasi oleh badan lain yang bukan pemerintah negara itu sendiri. Situasi ini sesuai dengan asumsi LI yang berargumen bahwa negara memang sengaja melakukan pendelegasian otoritas kepada lembaga internasional yang mampu bertindak menanggapi preferensi pemerintah-pemerintah yang terlibat di dalam kerjasama, karena adanya lembaga supranasional yang mampu membawahi semua negara yang menjadi bagian dari integrasi merupakan syarat mutlak yang bisa menjamin awetnya suatu perjanjian.

Aspek selanjutnya yang dapat dianalisis dari institusionalisasi TPP adalah adanya langkah-langkah lebih jauh yang diambil oleh negara negosiator TPP untuk mempermudah koordinasi antar negara dalam lingkup perjanjian, seperti penunjukan fasilitator komunikasi antar anggota, serta penciptaan mekanisme yang dapat memastikan transparansi implementasi perjanjian di tiap-tiap negara. Dalam bab terakhir setelahnya, yakni Final Provisions, teks TPP juga menyebutkan akan adanya pendirian depositary yang berisi semua data dan informasi terkait perjanjian yang dapat diedarkan kepada sesama negara anggota perjanjian. Adanya mekanisme-mekanisme ini juga sesuai dengan asumsi dalam sub-konsep international institution yang mengatakan bahwa adanya lembaga supranasional dapat membantu penyediaan informasi yang dapat memotong biaya koordinasi perjanjian. Adanya bab Administrative and Institutional Provisions dalam teks perjanjian TPP membuat adanya asumsi bahwa negosiator TPP memang telah menyiapkan sebuah lembaga supranasional khusus untuk membantu dan mengawasi implementasi perjanjian di tingkat domestik. Hal ini membuktikan asumsi teori LI bahwa negara-negara TPP memahami, dalam sebuah kerjasama, dibutuhkan adanya institusi yang mampu menjaga kelangsungan kerjasama tersebut. Terlebih lagi, teks perjanjian TPP juga telah mengatur pendirian suatu depositary untuk menyimpan semua informasi domestik yang dibutuhkan terkait komunikasi antar negara anggota TPP. Hal ini juga membuktikan fungsi lain dari pendirian lembaga supranasional yang membawahi suatu perjanjian, yakni untuk meringankan biaya koordinasi kegiatan dan memonitor kegiatan antar negara.

Terlepas dari analisis teoretis LI sendiri, ada beberapa faktor sampingan yang menunjang antusiasme Kanada untuk ikut serta dalam perjanjian ini. TPP menawarkan sebuah bab baru yang tidak terdapat di FTA-FTA Kanada lainnya, yakni dalam pengaturan UKM/Small and Medium-

(16)

sized Enterprises (SMEs). Kanada mengklaim bahwa TPP adalah FTA pertama yang diikuti Kanada yang memiliki bab khusus bagi regulasi UKM ini. UKM menyumbang 7,5 juta lapangan kerja bagi warga Kanada, atau sekitar 70 persen dari pekerja di sektor swasta Kanada. UKM di Kanada juga mengekspor sekitar 89 persen dari hasil produksi maupun jasanya ke AS.

Selain itu, adanya pengaruh Amerika Serikat yang besar terhadap Kanada pada aspek ekonomi juga menjadi insentif lainnya. Hal ini bukan semata-mata karena status AS sebagai negara superpower atau fakta bahwa AS adalah pemrakarsa berkembangnya TPP, namun karena AS mencakup lebih dari setengah ekspor-impor serta investasi Kanada. Sehingga, bergabungnya AS ke dalam TPP saja sudah lebih dari cukup sebagai insentif bagi Kanada untuk turut bergabung demi keberlanjutan hubungan ekonomi kedua negara, khususnya Kanada.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Mas’oed, Mochtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:

LP3ES.

Moravcsik, Andrew. 1997. Taking Preferences Seriously: A Liberal Theory of International Relations [online] (https://www.princeton.edu/ ~amoravcs/library/preferences.pdf).

Diakses pada 10 Desember 2015.

Moravcsik, Andrew. 1998. The Choice for Europe: Social Purpose and State Power from Messina to Maastricht. Ithaca: Cornell University Press.

Moravcsik, Andrew dan Frank Schimmelfennig. 2009. Liberal Intergovernmentalism. Dalam Antje Wiener and Thomas Diez, European Integration Theory. Oxford: Oxford University Press.

Chacha, Mwita. 2009. The New Community: Liberal Intergovernmentalism and East African Integration [pdf] (https://www.researchgate.net/publication /228147060_The_New_Community_Liberal_Intergovernmentalism_and_East_African_I ntegration), hal. 3. Diakses pada 27 Desember 2015.

Dawson, Laura. 2012. Can Canada Join the Trans-Pacific Partnership? Why just wanting it is not enough [pdf] (https: //www. cdhowe. org /pdf/Commentary_340.pdf). Diakses pada 20 Desember 2015.

Foreign Affairs, Trade and Development Canada. 2015. Chronology of events and key milestones [online] (http://www.international.gc.ca/trade-agreements-accords-commerciaux/agr- acc/tpp-ptp/rounds-series.aspx?lang=eng). Diakses pada 9 November 2015.

Global Affairs Canada. 2016. Trans-Pacific Partnership [online] (www.international.gc.ca/TPP).

Diakses pada 4 Maret 2016.

Moravcsik, Andrew. 1993. Preferences and Power in the European Community: A Liberal Intergovernmentalist Approach. Dalam Journal of Common Market Studies, Vol 31 No.4

(18)

[pdf] (onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1468-5965.1993.tb00477.x/pdf). Diakses pada 12 Desember 2015.

Schimmelfennig, Frank. 2015. Liberal Intergovernmentalism and the Euro Zone Crisis [pdf]

(https://www.ethz.ch/content/dam/ethz/special-interest/gess /cis/european-politics- dam/documents/People/Publications/European_ Integration/Liberal.pdf.)

Williams, Brock R. 2013. Trans-Pacific Partnership (TPP) Countries:

Comparative Trade and Economic Analysis, untuk US Congressional Research Service [pdf]

(https://www.fas.org/sgp/crs/row/R42344.pdf). Diakses pada 4 Maret 2016.

Asia Pacific Foundation of Canada. 2015. What Do Canadians Think About the TPP? (Part 2) [online] (https://www.asiapacific.ca/blog/what-do-canadians-think-about-tpp-part-2).

Diakses pada 20 Desember 2015.

Aquino, Faith. 2013. Japan becomes 12th nation to join TPP free trade talks [online]

(http://japandailypress.com/japan-becomes-12th-nation-to-join-tpp-free-trade-talks- 2432843/). Diakses pada 4 Maret 2016.

BBC News. 2016. Trans Pacific Partnership trade deal signed in Auckland [online]

(http://www.bbc.com/news/business-35480600). Diakses pada 5 Februari 2016.

Blanchfield, Mike. 2015. TPP Documents Show Canada, Japan At Odds Over B.C. Timber [online] (http://www.huffingtonpost.ca/2015/07/06/canada-japan-at-odds- ove_n_7733718.html). Diakses pada 25 Maret 2016.

Blatchford, Andy. 2015. Jim Balsillie fears TPP could cost Canada billions and become worst- ever policy move [online] (http://www.cbc.ca/news/business/jim-balsillie-tpp-1.3310179).

Diakses pada 5 Maret 2016.

(19)

Brown, Jesse. 2013. Why are the Conservatives keeping Trans-Pacific Partnership Negotiations Secret? [online] (http://www.macleans.ca/society/technology/why-is-the-trans-pacific- partnership-such-a-secret/). Diakses pada 11 Mei 2016.

Canadian Bankers Association. 2015. Canadian Bankers Association statement on the Trans- Pacific Partnership [online] (http://www.cba.ca/en/media-room/65-news-releases/744- canadian-bankers-association-statement-on-the-trans-pacific-partnership). Diakses pada 5 Maret 2016.

Canadian Dairy Information Centre. 2015. Canada's Dairy Industry at a Glance [online]

(http://www.dairyinfo.gc.ca/index_e.php?s1=cdi-ilc&s2=aag-ail). Diakses pada 20 Desember 2015.

Canadian Federation of Agriculture. 2016. Trans-Pacific Partnership [online] (http://www.cfa- fca.ca/hot-topics/trans-pacific-partnership). Diakses pada 5 Maret 2016.

Canadian Food Inspection Agency. 2015. Phytosanitary Certificates [online]

(http://www.inspection.gc.ca/plants/exports/phytosanitary-

certificates/eng/1299872808479/1299872974262). Diakses pada 5 Maret 2016.

Canadian Generic Pharmaceutical Association. 2012. Canadian Generic Pharmaceutical Association Position on the Trans-Pacific Partnership (TPP) Negotiations (online) [http://www. canadiangenerics. ca/en/ advocacy /trade_negotiation_f.asp]. Diakses pada 20 Desember 2015.

Canadian Generics Pharmaceutical Association. 2015. Statement by the Canadian Generic Pharmaceutical Association on Conclusion of the Trans-Pacific Partnership (TPP) Trade Negotiations [online] (http://www.canadiangenerics.ca/en/news/oct_05_15.asp). Diakses pada 5 Maret 2016.

The Canadian Press. 2010. Tories consider joining Trans-Pacific trade group [online]

(http://www.cbc.ca/news/canada/tories-consider-joining-trans-pacific-trade-group- 1.881614). Diakses pada 5 Januari 2016.

(20)

_________________. 2015. Australia pressuring Canada in TPP for greater wine access [online] (http://www.ctvnews.ca/business/australia-pressuring-canada-in-tpp-for-greater- wine-access-1.2399764). Diakses pada 25 Maret 2016.

_________________. 2015. Trans-Pacific Partnership talks: Canada, Japan at odds over B.C.

timber [online] (http://www.cbc.ca/news/politics/trans-pacific-partnership-talks-canada- japan-at-odds-over-b-c-timber-1.3139750). Diakses pada 25 Maret 2016.

Canadian Services Coalition. 2012. Initial Interests in the Trans-Pacific Partnership (TPP) [pdf]

(http://www.chamber.ca /download. aspx? t=0&pid=b56f2d36-3cdf-e211-a545- 000c29c04ade). Diakses pada 20 Desember 2015.

Cattaneo, Claudia. 2015. Why the TPP will bring few immediate benefits for Canadian energy trade [online] (http://business.financialpost.com/news/energy/why-the-tpp-will-bring- few-immediate-benefits-for-canadian-energy-trade?__lsa=7133-fc3e). Diakses pada 11 Mei 2016.

CBC News. 2015. TransPacific Partnership puts Canadian IT at disadvantage, says Michael Geist [online] (http://www.cbc.ca/news/business/michael-geist-tpp-1.3316691). Diakses pada 5 Maret 2016.

Chase, Steven. 2015. Canadian dairy stalling Trans-Pacific Partnership deal: sources [online]

(http://www.theglobeandmail.com/news/politics/canadian-dairy-stalling-trans-pacific- partnership-deal-sources/article25793025/). Diakses pada 25 Maret 2016.

Chemical Industry Association of Canada. 2015. Canada’s Chemistry Industry Welcomes Trans- Pacific Partnership [online] (http://www.canadianchemistry.ca/index.php/en/press- releases-full/260). Diakses pada 5 Maret 2016.

The Council of Canadians. 2014. TPP In Depth [online] (http://canadians.org/tpp-info). Diakses pada 11 Mei 2016.

(21)

CTV News. 2012. Canada invited to join Trans-Pacific Partnership talks [online]

(http://www.ctvnews.ca/canada/canada- invited -to -join -trans -pacific-partnership -talks- 1.843830). Diakses pada 20 Desember 2015.

Curry, Bill. 2015. The ABCs of TPP [online] (http://www.the globeandmail.com/report-on- business/international-business/what-is-tpp-understanding-the-new-pacific-

tradedeal/article26648948/). Diakses pada 9 November 2015.

Dairy Farmers of Canada. 2015. It’s Not a Game: What Supply Management Really Means to the Canadian Dairy Industry [online] (https://www.dairyfarmers.ca/farmers-voice/farm- policy/it-s-not-a-game-what-supply- management- really- means- to- the- canadian- dairy- industry). Diakses pada 20 Desember 2015.

____________________. 2015. Trans-Pacific Partnership to impact Canadian dairy farmers [online] (https://www.dairyfarmers.ca/news-centre/news/policy/trans-pacific-partnership- to-impact-canadian-dairy-farmers). Diakses pada 11 Mei 2016.

____________________. 2016. Why Supply Management Works for Canadians [online]

(https://www.dairyfarmers.ca/what-we-do/supply-management/why-supply-management- works-for-canadians). Diakses pada 20 Desember 2015.

EI Knowledge Service. 2015. Oil and gas sector welcomes TPP deal [online]

(https://knowledge.energyinst.org/Energy-Matrix/product?product=104994). Diakses pada 11 Mei 2016.

Fekete, Jason. 2012. Secret documents show Canada’s aggressive campaign to be included in Trans-Pacific Partnership [online] (http://news.nationalpost. com/news/canada/secret- documents-show-canadas-aggressive-campaign-to-be-included-in-trans-pacific-

partnership). Diakses pada 5 Februari 2016.

Forbes, John D. 2015. The Trans-Pacific Partnership (TPP) Negotiations: AN Overview [pdf]

(https://www.uschamber.com/sites/default/files/documents

(22)

/files/1._john_d._forbes_overview_of_the_tpp_negotiations_2015.09.01.pdf), hal. 3.

Diakses pada 12 November 2015.

Foreign Trade Information System. 2013. Joint Statement of TPP Ministers: Trans-Pacific Partnership Chart Path Forward on Key Issues and Confirm Next Steps on Japan’s Entry [pdf] (http://www.sice.oas.org/TPD/TPP /Negotiations/IDN_JS_04_20_13_e.pdf).

Diakses pada 4 Maret 2016.

___________________________. 2016. Trans Pacific Partnership Agreement (TPP) – Background and Negotiations [online] (http://www. sice.oas.org/TPD/TPP/TPP_e.ASP).

Diakses pada 4 Maret 2016.

Freeland, Chrystia. 2016. Open Letter to Canadians on the Trans-Pacific Partnership from the Honourable Chrystia Freeland, Minister of International Trade [online]

(http://www.international.gc.ca/trade-agreements-accords-commerciaux/agr-acc/tpp- ptp/open_letter-lettre_ouverte.aspx?lang=eng). Diakses pada 6 Februari 2016.

Global News. 2015. Alberta beef producers concerned as more countries restrict Canadian beef imports due to BSE [online] (http://globalnews.ca/news/1856901/alberta-beef-producers- concerned-as-more-countries-restrict-canadian-beef-imports-due-to-bse/). Diakses pada 25 Maret 2016.

Goodman, Matthew dan Scott Miller. 2015. The Trans-Pacific Partnership Negotiations Conclude [online] (http://csis.org/publication/trans-pacific-partnership-negotiations- conclude). Diakses pada 8 Maret 2016.

Guillaum, Dubreuil. 2015. Canadian Services Coalition Urges Government to Conclude TPP negotiations [online] (http://www.chamber.ca/media/news-releases/CSC-Urges- Government-to-Conclude-TPP-negotiations/). Diakses pada 5 Maret 2016.

Harding, Eric. 2015. Australia looks for more access to Canadian wine amid TPP negotiations [online] (http://www.businessreviewaustralia.com/finance/1676/Australia-looks-for- more-access-to-Canadian-wine-amid-TPP-negotiations). Diakses pada 25 Maret 2016.

(23)

Higgins, Sean. 2015. Lack of transparency endangering Obama's trade agenda [online]

(http://www.washingtonexaminer.com/trade-secrets-lack-of-transparency-endangering- obamas-trade-agenda/article/2558739). Diakses pada 5 Maret 2016.

The Huffington Post Canada. 2012. Trans-Pacific Partnership: Canadian Content Rules Under Pressure From U.S. Lobbyists [online] (http://www.huffingtonpost.ca/2012/10/04/trans- pacific-partnership-cancon_n_1940312.html). Diakses pada 25 Maret 2016.

IIPA. 2012. Re: Negotiating Objectives With Respect to Canada’s Participation in the Proposed

TransPacific Partnership Trade Agreement [pdf]

(http://www.iipa.com/pdf/2012_Sep04_IIPA_Request_to_Appear_and_Testimony_on_C anada_TPP.PDF). Diakses pada 25 Maret 2016.

Innovation, Science and Economic Development Canada. 2015. SME Profile: Canadian

Exporters (January 2015) [online]

(https://www.ic.gc.ca/eic/site/061.nsf/eng/h_02925.html). Diakses pada 9 April 2016.

International Centre for Trade and Sustainable Development. 2012. Mexico, Canada Receive Invite to Trans-Pacific Trade Talks [online] (http://www.ictsd.org/bridges- news/bridges/news/mexico-canada-receive-invite-to-trans-pacific-trade-talks). Diakses pada 4 Maret 2016.

Isfeld, Gordon. 2015. $4.3 billion TPP compensation for Canada’s dairy industry is not a done

deal: Trade Minister Chrystia Freeland [online]

(http://business.financialpost.com/news/agriculture/4-3-billion-tpp-compensation-for- canadas-dairy-industry-is-not-a-done-deal-trade-minister-chrystia-freeland). Diakses pada 9 April 2016.

Keenan, Greg. 2015. TPP deal is bad for the auto sector, Ford Canada chief says [online]

(http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/international-business/trans- pacific-partnership-deal-bad-for-auto-sector-ford-canada-head-says/article26968929/).

Diakses pada 5 Maret 2015.

(24)

MacLean, Amy-Jean. 2016. Canada and Mexico Talk Trade, TPP [online]

(http://www.pembinavalleyonline.com/ag-news/48815-canada-and-mexico-talk-trade- tpp). Diakses pada 25 Maret 2016.

The Malaysian Insider. 2016. A timeline of the TPPA [online]

(http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/a-timeline-of-the-tpp). Diakses pada 4 Maret 2016.

Malcolm, Jeremy dan Maira Sutton. 2015. Release of the Full TPP Text After Five Years of

Secrecy Confirms Threats to Users’ Rights [online]

(https://www.eff.org/deeplinks/2015/11/release-full-tpp-text-after-five-years-secrecy- confirms-threats-users-rights). Diakses pada 9 November 2015.

Mansour, Nadine 2016. The TPP controversy explained [online]

(http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2016/02/tpp-controversy-explained- 160204095936498.html). Diakses pada 5 Maret 2016.

Medecins sans frontieres. 2015. Trans-Pacific Partnership [online] (http://www.msf.ca/en/trans- pacific-partnership). Diakses pada 20 Desember 2015.

Mcgregor, Janyce. 2015. TPP deal 'in best interests' of Canadian economy, Stephen Harper says [online] (http://www.cbc.ca/news/politics/canada-election-2015-tpp-agreement-atlanta- 1.3254569). Diakses pada 6 Februari 2016.

McInerney, Matt. 2014. USDA Revokes Preferred Treatment Status for Canadian Growers [online] (https://www.wga.com/blog/2014/10/02/usda-revokes-preferred-treatment- status-canadian-growers). Diakses pada 25 Maret 2016.

McKenna, Barrie dan Bill Curry. 2012. Pacific free traders eye Canada’s dairy, poultry markets [online] (http://www.theglobeandmail.com/news/politics/pacific-free-traders-eye- canadas-dairy-poultry-markets/article4358953/). Diakses pada 25 Maret 2016.

(25)

The Mining Association of Canada. 2015. Trans-Pacific Partnership will benefit Canada’s mining sector [online] (http://mining.ca/news-events/press-releases/trans-pacific- partnership-will-benefit-canada%E2%80%99s-mining-sector). Diakses pada 5 Maret 2016.

Owram, Kristine. 2015. Canada’s auto industry could lose 20,000 jobs because of TPP trade deal, union says [online] (http://business.financialpost.com/news/transportation/canadas- auto-industry-could-lose-20000-jobs-because-of-disastrous-tpp-trade-deal-union-says).

Diakses pada 5 Maret 2016.

O’Neil, Peter. 2014. Federal NDP puts a fresh face on trade policy [online]

(http://www.vancouversun.com/business/Federal+puts+fresh+face+trade+policy/1035968 5/story.html). Diakses pada 11 Mei 2016.

Palmer, Doug. 2012. Some secrecy needed in trade talks: Ron Kirk [online]

(http://www.reuters.com/article/us-usa-trade-kirk-idUSBRE84C0AQ20120514

?feedType=RSS&feedName=everything&virtualBrandChannel=11563). Diakses pada 5 Februari 2016.

____________. 2012. Mexico to join Trans-Pacific Partnership talks [online]

(http://www.reuters.com/article/us-usa-mexico-transpacific-idUSBRE85H 1LC20120618). Diakses pada 1 Maret 2016.

Paszkowski, Dan. 2015. Trans-Pacific Partnership: Canadian Vintners Value Trade [online]

(http://www.canadianvintners.com/2015/10/05/trans-pacif%C2%ADic-partnership- canadian-vintners-value-trade/). Diakses pada 11 Mei 2016.

Rossini, Carolina. 2012. Canada Joins TPP as a Second-Tier Negotiator: Entertainment Lobby

Approves, Civil Society Does Not [online]

(https://www.eff.org/deeplinks/2012/10/canada-joins-tpp). Diakses pada 20 Desember 2015.

(26)

Rossini, Carolina dan Yana Welinder. 2012. All Nations Lose with TPP's Expansion of Copyright Terms [online] (https://www.eff.org/deeplinks/2012/08/all-nations-lose-tpps- expansion-copyright-terms). Diakses pada 5 Maret 2016.

Russia Today. 2015. 'TPP would cost lives': WikiLeaks unveils full intellectual property chapter [online] (https://www.rt.com/usa/318146-tpp-wikileaks-intellectual-property/). Diakses pada 5 Maret 2016.

Soble, Jonathan dan Politi, James. 2013. Japan to join Pacific trade deal talks [online]

(http://www.ft.com/intl/cms/s/0/92a25cd8-8d42-11e2-a0fd-

00144feabdc0.html#axzz466Quk9bJ). Diakses pada 4 Maret 2016.

Statistics Canada. 2016.Imports, exports and trade balance of goods on a balance-of-payments basis, by country or country grouping[online] (http://www.statcan.gc.ca/tables- tableaux/sum-som/l01/cst01/gblec02a-eng.htm). Diakses pada 5 Maret 2016.

Tencer, Daniel. 2013. Trans-Pacific Partnership: 11 Things Harper Doesn't Want To Reveal

About Uber-Secretive Trade Pact [online]

(http://www.huffingtonpost.ca/2013/06/26/stephen-harper-tpp-canada_n_3492531.html).

Diakses pada 25 Maret 2016.

TPPinfo. 2012. Timeline of the Trans-Pacific Partnership [online]

(http://tppinfo.org/resources/tpp-timeline/). Diakses pada 8 November 2015.

Vieira, Paul. 2015. Justin Trudeau Elected Prime Minister of Canada [online]

(http://www.wsj.com/articles/canada-networks-project-liberal-party-victory- 1445306893). Diakses pada 5 Februari 2016.

Vieira, Paul dan David George-Cosh. 2015. Canadian Prime Minister Harper Heralds Trans- Pacific Partnership Trade Deal [online] (http://www.wsj.com/articles/canada-pm-harper- heralds-tpp-trade-deal-1444059948). Diakses pada 5 Maret 2016.

(27)

Volpe, Flavio. 2015. TPP: The Promise of Canada-Japan Success [online] (https://apma.ca/tpp- the-promise-of-canada-japan-success/). Diakses pada 11 Mei 2016.

Xinhua. 2015. Spotlight: More transparency on controversial TPP urged [online]

(http://news.xinhuanet.com/english/2015-10/08/c_134692568.htm). Diakses pada 5 Maret 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan yang setara dengan pernyataan : “Jika semua sekolah menyelenggarakan upacara hari senin maka semua siswa lebih mencintai tanah airnya “ adalah ..... Beberapa sekolah

Suatu perkara yang sangat penting ialah pendidikan yang diamalkan itu berdasarkan kepada konsep kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan kerana ilmu pengetahuan yang diperolehi

Penelitian lainnya dilakukan oleh Widayati dan Nurlis (2010) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan pajak pada wajib pajak dengan pekerjaan bebas di KPP

untuk menjelaskan pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place dalam penggunaan ruang publik di koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

ABSTRAK: ditulis dalam 1 paragraf yang singkat dan padat memberikan penjelasan tentang hasil penelitian dari jurnal ini terkait PDRB, IPM, dan jumlah penduduk miskin

Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya

Tujuan studi ini adalah untuk mencari hubungan beban lalu lintas dan indeks tebal perkerasan terhadap prediksi mulainya retak dan perkembangannya serta membandingkan hasil

HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 179 eskalasi dan degradasi motivasi belajar Nahwu, kemudian memilih data berdasarkan subtema-subtema yang