• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Kondisi Prasiklus

Sebelum dilaksanakan pembelajaran model Discovery Leraning, pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Jambangan Kabupaten Grobogan masih menggunakan metode konvensional di mana guru hanya berceramah dan hanya menggunakan media papan tulis. Pada saat guru mengajar, siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru. Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga siswa cenderung bosan dan bergurau sendiri. Setelah dilakukan evaluasi akhir pembelajaran, ternyata masih banyak siswa yang belum memahami materi dengan baik sehingga hasil belajarnya rendah.

Hasil belajar di kelas V SDN 2 Jambangan Kabupaten Grobogan dengan jumlah 21 siswa, 12 laki-laki dan 9 perempuan diperoleh daftar nilai hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA pra siklus (lampiran 16) menunjukkan masih ada siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM (70). Dari 21 siswa , terdapat 10 anak yang memperoleh nilai ≤ 70, dan 11 anak memperoleh nilai ≥ 70.

Ketuntasan hasil belajar IPA siswa pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus

Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan

< 70 10 47,62% Tidak Tuntas

≥ 70 11 52,38% Tuntas

Jumlah 21 100 %

Nilai Rata-rata 65,86

Nilai Tertinggi 84

Nilai Terendah 35

(2)

ketuntasan dan baru ada 11 siswa atau 52,38% siswa yang sudah tuntas KKM yaitu ≥70.

Berdasarkan tabel 4.1 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA siswa pada pra siklus, yang dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1

Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Pra siklus

Melihat hasil belajar di kelas V SDN Jambangan 02 Kabupaten Grobogan, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu tindakan dalam pembelajaran IPA materi Sifat-sifat cahaya. Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.

4.2Deskripsi Siklus I 4.2.1 Tahap Perencanaan

Hasil belajar pada prasiklus menjadi dasar untuk merencanakan tindakan yang tepat agar hasil belajar siswa meningkat. Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model Discovery Leraning. Pada tahap ini, penulis mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa:

44.00% 46.00% 48.00% 50.00% 52.00% 54.00%

Tuntas

Tidak tuntas 52.38%

47.62%

Pra Siklus

(3)

1. RPP dengan Memahami sifat-sifat cahaya.

2. Media pembelajaran. Media yang digunakan adalah benda-benda kongkret yang digunakan untuk melakukan percobaan.

3. Lembar Kerja Siswa sebagai sarana untuk mengerjakan tugas mengenai hasil penyelidikan yang dilakukan bersama kelompok. 4. Lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui aktivitas guru dan

siswa selama pembelajaran berlangsung.

5. Soal evaluasi yang akan diberikan pada pertemuan kedua tiap siklus setelah pembelajaran selesai.

Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan, penulis kemudian berkonsultasi dengan guru kelas V mengenai RPP yang telah disusun dan berdiskusi tentang jalannya kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan agar pada pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan selama penelitian siklus I berlangsung yakni pada pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 April 2015 dan pertemuan II pada hari Selasa tanggal 28 April2015 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah :

1. Pertemuan I

(4)

Pada kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 4 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS untuk melakukan percobaan IPA tentang sifat-sifat cahaya. Selanjutnya guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning.

a) Pada langkah Stimulation (Stimulasi/Pemberian rangsangan) disini siswa menyimak penyajian masalah yang disampaikan oleh guru yaitu guru memberikan ilustrasi kepada siswa dengan bercerita tentang kejadian-kejadian di kehidupan sehari-hari dengan masalah yang akan disampaikan yaitu “Guru memberikan sebuah ilustrasi kepada murid dengan bercerita, Setiap malam Leo

selalu membaca buku di kamarnya. Semua pelajaran yang telah dipelajari pada siang hari, dia baca kembali. Selain itu, Leo selalu mempersiapkan buku pelajaran yang akan dipelajarinya esok hari di kelas. Suasana di kamar terlihat terang. Lampu menerangi setiap benda yang ada di kamar Leo. Bagaimana yang terjadi jika listrik mati dan tidak ada lampu penerangan yang menyala? ” b) Pada Langkah Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah) siswa

menyampaikan hipotesis tentang permasalahan yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS. Untuk membuktikan hipotesis mereka benar atau salah guru membimbing tiap kelompok untuk mulai melakukan percobaan tentang sifat cahaya dapat merambat lurut, dapat menembus benda bening dan dapat dibiaskan

c) Pada langkah Data Collection (Pengumpulan Data) Setelah setiap kelompok paham dan mengerti tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan mereka mulai melakukan percobaan dan pengamatan tentang sifat cahaya dapat merambat lurut, dapat menembus benda bening dan dapat dibiaskan yang mereka lakukan.

(5)

e) Pada langkah Verification (Pembuktian) guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

f) Pada tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. Guru juga menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu masih melanjutkan materi tentang sifat-sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat diuraikan. Dan terakhir guru menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pertemuan II

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan berdoa, mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan yakni malanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengetahui 2 sifat cahaya (cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat diuraikan).

(6)

a) Pada langkah Stimulation (Stimulasi/Pemberian rangsangan) disini siswa menyimak penyajian masalah yang disampaikan oleh guru yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang kejadian-kejadian di kehidupan sehari-hari dengan masalah yang akan disampaikan yaitu “Guru memberikan sebuah ungkapan kepada siswa, Pada saat setelah turun hujan biasanya muncul

pelangi, pelangi terdiri dari beberapa warna yang sangat indah. Bagaimana bisa

terjadi pelangi?”.

b) Pada Langkah Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah) siswa menyampaikan hipotesis tentang permasalahan yang disajikan oleh guru dan menuliskan jawaban mereka ke dalam LKS. Untuk membuktikan jawaban mereka benar atau salah guru membimbing tiap kelompok untuk mulai melakukan percobaan tentang sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat diuraikan.

c) Pada langkah Data Collection (Pengumpulan Data) Setelah setiap kelompok paham dan mengerti tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan mereka mulai melakukan percobaan dan pengamatan tentang sifat cahaya dapat dipantulkan dan dapat diuraikan

d) Pada tahap Data Processing (Pengolahan Data) Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil pengamatan mereka dan mengisi tabel atau pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang mereka lakukan.

e) Pada langkah Verification (Pembuktian) guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

f) Pada tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi.

(7)

pertemuan berikutnya yaitu masih melanjutkan materi tentang percobaan membuat periskop dan lup sederhana. Dan terakhir guru menutup kegiatan pembelajaran.

4.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi pada siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil lembar angket motivasi, hasil belajar dan hasil observasi KBM guru serta hasil observasi KBM/keterlibatan siswa selama melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Adapun motivasi belajar, hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut :

a. Hasil Tindakan

Berdasarkan skor motivasi dan hasil belajar siswa yang diperoleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru pada siklus I dengan cara memberikan lembar angket motivasi dan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir pertemuan. Terlihat bahwa daftar nilai motivasi dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA siklus I (lampiran 13 dan lampiran 17) menunjukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh skor motivasi rendah dan nilai < 70. Dari 21 siswa, terdapat terdapat 4 siswa memiliki motivasi rendah, 11 siswa motivasi sedang dan 6 siswa motivasi tinggi, sedangkan pada hasil belajar dari 21 siswa terdapat 6 siswa yang memperoleh nilai < 70, dan 15 siswa memperoleh nilai ≥ 70.

Motivasi belajar IPA siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2

Motivasi Belajar IPA Siswa Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

26-50 4 19,05% Motivasi Rendah

51-75 11 52,38% Motivasi Sedang

>75 6 28,57% Motivasi Tinggi

(8)

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memiliki motivasi rendah terdapat 4 siswa, motivasi sedang 11 siswa dan motivasi tinggi 6 siswa.

Berdasarkan tabel 4.2 disajikan diagram batang persentase motivasi belajar IPA siswa pada siklus I, yang dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2

Diagram Batang Persentase Motivasi Belajar IPA Siklus I

Dari gambar 4.2 siswa yang memiliki motivasi rendah 19,05%, motivasi sedang 52,38%, motivasi tinggi 28,57%.

Ketuntasan hasil belajar IPA siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan

(9)

Dilihat dari tabel 4.3 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus I, terdapat 6 siswa dengan persentase 28,57% yang tidak tuntas dengan nilai < 70, sedangkan ada 15 siswa dengan persentase 71,43% yang tuntas dengan nilai ≥ 70.

Berdasarkan tabel 4.3 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA pada siklus I, yang dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 4.3

Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Siklus I

b. Hasil observasi KBM guru Siklus I

Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh guru diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM guru yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning. Adapun hasil observasi KBM guru siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 20 dan lampiran 22).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan I adalah sebagai berikut : 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti

pelajaran yakni dengan cara memeriksa kerapian dan pengaturan tempat duduk.

2) Guru juga sudah melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00%

Tuntas

Tidak Tuntas 71.43%

28.57%

Siklus I

(10)

3) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

4) Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Guru telah membagi kelompok, membagikan LKS, alat dan bahan percobaan, menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan materi, meminta siswa menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah mereka buat.

6) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan percobaan, terlihat pada saat guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

7) Guru tidak memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa atas kerja kelompok yang telah dilakukan

8) Pada kegiatan akhir guru tidak memberikan tindak lanjut kepada siswa 9) Guru juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

(11)

2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan II adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti

pelajaran yakni dengan cara memeriksa kerapian dan pengaturan tempat duduk.

2) Guru juga sudah melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

3) Guru belum menyampiakan tujuan pembelajaran kepada siswa.

4) Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Guru telah membagi kelompok, membagikan LKS, alat dan bahan percobaan, menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan materi, meminta siswa menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah mereka buat.

6) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan percobaan, terlihat pada saat guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

7) Guru telah memberikan soal evaluasi kepada siswa, guru juga telah melakukan pembahasan soal.

8) Guru belum memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada semua siswa atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,

9) Guru telah memberikan tindak lanjut/PR kepada siswa.

10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

(12)

memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok atas kinerja kelompok yang telah dilakukan.

c. Hasil observasi KBM/keterlibatan siswa Siklus I

Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM/keterlibatan siswa yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning. Adapun hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 21 dan lampiran 23).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan I adalah sebagai berikut :

1) Pada kegiatan awal siswa telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan belajar.

2) Siswa sudah siap saat guru melakukan presensi 3) Siswa bersama guru melakukan kegiatan apersepsi

4) Pada kegiatan inti siswa telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Siswa telah membentuk kelompok, menerima LKS, alat dan bahan percobaan, memahami permasalahan yang disampaikan oleh guru terkait materi, setelah itu mereka menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah mereka buat.

6) Sebagian siswa belum membaca perintah yang ada dalam LKS sebelum melakukan percobaan

(13)

8) Siswa tidak memberikan tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami

9) Siswa belum membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari selama kegiatan pembelajaran berlangsung

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

11) Siswa kurang bersemangat saat menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada siklus I pertemuan I terlihat ada beberapa tindakan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Pada lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada beberapa aspek yang belum. Siswa belum membaca perintah yang ada dalam LKS sebelum melakukan percobaan, siswa tidak memberi tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami, siswa juga belum membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari dan siswa kurang bersemangat saat menyampaikan pendapatnya terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Total dari semua skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan I adalah 73 dengan persentase 67,59 % dengan kriteria baik. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan I dapat dilihat pada (lampiran 21).

2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan II adalah sebagai berikut :

1) Pada kegiatan awal siswa telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk dan mempersiapkan segala perlengkapan belajar. 2) Siswa sudah siap saat guru melakukan presensi

3) Siswa bersama guru melakukan kegiatan apersepsi

4) Pada kegiatan inti siswa telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

(14)

materi, setelah itu mereka menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah mereka buat.

6) siswa sudah membaca perintah yang ada dalam LKS sebelum melakukan percobaan

7) Siswa dengan difasilitasi oleh guru mereka melakukan kegiatan percobaan, mendengarkan arahan dari guru untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas, dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

8) Siswa belum memberi tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami

9) Siswa belum membuat rangkuman singkat mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi

11) Siswa masih kurang bersemangat saat menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan

Pada siklus I pertemuan II terlihat ada beberapa tindakan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Pada lembar observasi KBM/keterlibatan siswa terlihat ada beberapa aspek yang belum dilakukan. Siswa belum memberi tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami, siswa belum memuat rangkuman singkat mengenai seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran dan siswa juga masih kurang bersemangat saat menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Total dari semua skor yang diperoleh siswa dalam siklus I pertemuan II adalah 79 dengan persentase 73,15% dengan kriteria sangat baik. . Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I pertemuan I dapat dilihat pada (lampiran 23).

4.2.4 Refleksi Siklus I

(15)

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil nilai belajar siswa dan juga hasil observasi KBM guru serta hasil observasi KBM/keterlibatan siswa yang dilaksanakan pada pertemuan I dan II pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum.

Berdasarkan pengamatan peneliti melalui lembar observasi guru pada pertemuan I dan II dapat disimpulkan bahwa kinerja guru selama siklus I dalam pembelajaran yang menerapkan model Discovery Learning sudah cukup baik. Dari pertemuan I dan II hanya beberapa hal yang belum dilaksanakan oleh guru. Pada pertemuan pertama, guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai sehingga siswa tidak mengetahui tujuan pembelajaran pada saat pembelajaran, guru juga tidak memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa atas kerja kelompok yang telah di lakukan. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tindak lanjut atau PR kepada siswa dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah di lakukan. Pada pertemuan ke II guru masih belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai dan memberi penghargaan kepada siswa berupa tepuk tangan atas kinerja kelompok yang telah di lakukan.

Selama dua pertemuan yang telah terlaksana pada siklus I, guru belum pernah menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran yang akan di capai dan memberi penghargaan kepada siswa berupa tepuk tangan atas kinerja kelompok yang telah di lakukan.

(16)

belum dipahami dan saat membuat rangkuman mengenai keseluruhan hasil kegiatan pembelajaran. Siswa juga kurang bersemangat saat menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan, itu dapat di lihat dari banyaknya siswa yang terlibat. Jadi harus ada dorongan dari guru dengan memberikan semangat kepada siswa sehingga dapat memenuhi kriteria yang di tentukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I terdapat 4 siswa motivasi rendah, 11 siswa motivasi sedang dan 6 siswa motivasi tinggi. Hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum tindakan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal adalah 11 siswa atau 52,4% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 47,6%. Dan pada siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 71,4% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 28,6%. Ada peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM dari 11 siswa atau 52,4% menjadi 15 siswa atau 71,4%.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

(17)

sederhana. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi KBM guru dan siswa untuk mengamati bagaimana kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran IPA berlangsung.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan selama penelitian siklus II berlangsung yakni pada pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tangga 11 Mei 2015 dan pertemuan II pada Selasa tanggal 12 Mei 2015 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah :

1. Pertemuan I

Pertemuan I ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan berdoa, mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan kelengkapan berpakaian dan perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengetahui berbagai macam alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya (periskop, kaleidoskop, lup, mikroskop, kamera foto, teleskop) dan cara membuat periskop sederhana. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu ‘Orang Pelaut”. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa mengenai syair lagu “Orang Pelaut” dan mengaitkan isi lagu dengan materi pembelajaran IPA yakni contoh alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya.

(18)

memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning.

a) Pada langkah Stimulation (Stimulasi/Pemberian rangsangan) disini siswa menyimak penyajian masalah yang disampaikan oleh guru yaitu guru memberikan ilustrasi terlebih dahulu tentang kejadian-kejadian di kehidupan sehari-hari dengan masalah yang akan disampaikan yaitu “Guru bertanya kepada siswa kenapa pada kapal selam dapat melihat keadaan yang ada di bawah permukaan laut?”.

b) Pada Langkah Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah) siswa menyampaikan hipotesis tentang permasalahan yang disajikan oleh guru dan menuliskan hipotesis mereka ke dalam LKS. Untuk membuktikan hipotesis mereka benar atau salah guru membimbing tiap kelompok untuk mulai melakukan percobaan membuat periskop sederhana.

c) Pada langkah Data Collection (Pengumpulan Data) Setelah setiap kelompok paham dan mengerti tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan mereka mulai melakukan percobaan membuat periskop sederhana.

d) Pada tahap Data Processing (Pengolahan Data) Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil pengamatan mereka dan mengisi tabel atau pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang mereka lakukan.

e) Pada langkah Verification (Pembuktian) guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

f) Pada tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

(19)

2. Pertemuan II

Pertemuan II ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan berdoa, mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Setelah itu guru memeriksa kerapian, mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti pelajaran dari mulai pengaturan tempat duduk, pemeriksaan kelengkapan berpakaian dan perlengkapan belajar seperti peralatan tulis, buku paket dan media pembelajaran. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengetahui cara membuat lup sederhana. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan yakni melakukan percobaan tentang cara membuat karya lup sederhana yang menerapkan sifat-sifat cahaya

Pada kegiatan inti setelah semua siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran siswa dibagi ke dalam 4 kelompok, setiap kelompok menerima alat dan bahan serta LKS untuk melakukan percobaan IPA untuk membuat lup sederhana. Guru memfasilitasi siswa dengan melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning.

a) Pada langkah Stimulation (Stimulasi/Pemberian rangsangan) disini siswa menyimak penyajian masalah yang disampaikan oleh guru yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang kejadian-kejadian di kehidupan sehari-hari dengan masalah yang akan disampaikan yaitu “Benda apa yang dapat membuat melihat benda kecil terlihat besar?”.

(20)

c) Pada langkah Data Collection (Pengumpulan Data) Setelah setiap kelompok paham dan mengerti tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan mereka mulai melakukan percobaan membuat lup sederhana.

d) Pada tahap Data Processing (Pengolahan Data) Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil pengamatan mereka dan mengisi tabel atau pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang mereka lakukan.

e) Pada langkah Verification (Pembuktian) guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka ke depan kelas sementara kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

f) Pada tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) Guru bersama siswa secara klasikal membuat kesimpulan atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi.

g) Pada kegiatan akhir guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Dan terakhir guru menutup kegiatan pembelajaran.

4.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi pada siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil lembar angket motivasi, hasil belajar dan hasil observasi KBM guru serta hasil observasi KBM/keterlibatan siswa selama melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Adapun motivasi, hasil belajar siswa dan hasil observasi KBM guru dan siswa siklus II pertemuan I dan II adalah sebagai berikut :

a. Hasil Tindakan

(21)

hasil yang memuaskan. Dari 21 siswa, terdapat 16 siswa memiliki motivasi tinggi dan 5 siswa memiliki motivasi sedang, sedangakan pada hasil belajar terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai tuntas ≥ 70 dari total seluruh siswa adalah 21 siswa satu sekelas.

Motivasi belajar IPA siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4

Motivasi Belajar IPA Siswa Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

26-50 0 0% -

51-75 5 23,81% Motivasi Sedang

>75 16 76,19% Motivasi Tinggi

Jumlah 21 100%

Dari tabel 4.4 dapat diketahui jumlah siswa yang memiliki motivasi rendah terdapat 0 siswa, motivasi sedang 5 siswa dan motivasi tinggi 16 siswa.

Berdasarkan tabel 4.4 disajikan diagram batang persentase motivasi belajar IPA siswa pada siklus II, yang dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4

(22)

Dari gambar 4 siswa yang memiliki motivasi rendah 0%, motivasi sedang 23,81%, motivasi tinggi 76,19%

Ketuntasan hasil belajar IPA siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan

< 70 0 0% Tidak Tuntas

≥ 70 21 100% Tuntas

Jumlah 21 100 %

Nilai Rata-rata 81,2

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

Dilihat dari tabel 4.5 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus II semua siswa sudah mencapai KKM.

Berdasarkan tabel 4.5 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA pada siklus II, yang dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5

Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA Siklus II

b. Hasil observasi KBM guru Siklus II

Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh guru diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM guru yang telah disesuaikan dengan

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Tuntas

Tidak Tuntas 100.00%

0.00%

Siklus II

(23)

RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning. Adapun hasil observasi KBM guru siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 24 dan lampiran 26).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan I adalah sebagai berikut : 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti

pelajaran yakni dengan cara memeriksa kerapian dan pengaturan tempat duduk.

2) Guru juga sudah melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

3) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

4) Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Guru telah membagi kelompok, membagikan LKS, alat dan bahan percobaan, menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan materi, meminta siswa menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah mereka buat.

6) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan percobaan, terlihat pada saat guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

7) Guru telah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa atas kerja kelompok yang telah dilakukan

8) Pada kegiatan akhir guru sudah memberikan tindak lanjut kepada siswa 9) Guru juga sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk

(24)

Pada siklus II pertemuan I telah dilakukan perbaikan. Kekurangan yang terdapat pada siklus I telah diperbaiki oleh guru pada siklus II pertemuan I ini. Perbaikan yang dilakukan diantaranya adalah guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai, guru juga sudah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atas kerja kelompok yang dilakukan, guru juga sudah memberikan tindak lanjut kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan II adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti

pelajaran yakni dengan cara memeriksa kerapian dan pengaturan tempat duduk.

2) Guru juga sudah melakukan apersepsi dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

3) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

4) Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Guru telah membagi kelompok, membagikan LKS, alat dan bahan percobaan, menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan materi, meminta siswa menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah mereka buat.

6) Guru telah memfasilitasi siswa melakukan kegiatan percobaan, terlihat pada saat guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan, membahas dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

(25)

8) Guru sudah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada semua siswa atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,

9) Guru telah memberikan tindak lanjut/PR kepada siswa.

10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada siklus II pertemuan II semua kekurangan telah diperbaiki. Pembelajaran telah berjalan dengan baik sesuai dengan RPP dan langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning.

c. Hasil observasi KBM/keterlibatan siswa Siklus II

Selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi KBM/keterlibatan siswa yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning. Adapun hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 25 dan lampiran 27).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan I adalah sebagai berikut :

1) Pada kegiatan awal siswa telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan belajar.

2) Siswa sudah siap saat guru melakukan presensi 3) Siswa bersama guru melakukan kegiatan apersepsi

4) Pada kegiatan inti siswa telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model Discovery Learning terlihat dari langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan.

(26)

6) Siswa sudah membaca perintah yang ada dalam LKS sebelum melakukan percobaan

7) Siswa dengan difasilitasi oleh guru mereka melakukan kegiatan percobaan, mendengarkan arahan dari guru untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas, dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan

8) Siswa sudah memberikan tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami

9) Siswa belum membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari selama kegiatan pembelajaran berlangsung

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

11) Siswa kurang bersemangat saat menyampaikan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada siklus II pertemuan I terlihat adanya perbaikan dari kekurangan-kekurangan di siklus I. Pada pertemuan ini siswa telah membaca perintah pada LKS sebelum melakukan percobaan dan memberikan tanggapan terhadap materi yang telah dipelajari. Skor yang diperoleh siswa dalam siklus II pertemuan I adalah 92 dengan persentase 85,18% dengan kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus II pertemuan I dapat dilihat pada (lampiran 25).

2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pertemuan II adalah sebagai berikut :

1) Pada kegiatan awal siswa telah terkondisikan dengan baik, mereka telah merapikan tempat duduk dan mempersiapkan segala perlengkapan belajar. 2) Siswa sudah siap saat guru melakukan presensi

3) Siswa bersama guru melakukan kegiatan apersepsi

(27)

5) Siswa telah membentuk kelompok, menerima LKS, alat dan bahan percobaan, memahami permasalahan yang disampaikan oleh guru terkait materi, setelah itu mereka menentukan hipotesis, kemudian berdiskusi dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah mereka buat.

6) siswa sudah membaca perintah yang ada dalam LKS sebelum melakukan percobaan

7) Siswa dengan difasilitasi oleh guru mereka melakukan kegiatan percobaan, mendengarkan arahan dari guru untuk mencatat dan menjawab pertanyaan terkait dengan hasil percobaan, mempresentasikan hasil percobaan ke depan kelas, dan menarik kesimpulan atas hasil percobaan yang telah dilakukan 8) Siswa sudah memberi tanggapan dan bertanya tentang materi yang belum

dipahami

9) Siswa telah membuat rangkuman singkat mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi

11) Siswa sudah bersemangat saat menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan

Pada siklus II pertemuan II terlihat adanya perbaikan dari kekurangan-kekurangan di siklus I. Pada lembar observasi KBM/keterlibatan siswa. Skor yang diperoleh siswa dalam siklus II pertemuan II adalah 108 dengan persentase 100% dengan kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya tentang rincian hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus II pertemuan II dapat dilihat pada (lampiran 27).

4.3.4 Refleksi Siklus II

(28)

Refleksi ini digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum.

Berdasarkan pengamatan peneliti melalui lembar observasi guru pada pertemuan I dan II dapat disimpulkan bahwa kinerja guru selama siklus II dalam pembelajaran yang menerapkan model Discovery Learning sudah cukup baik. Dari pertemuan I dan II guru sudah melaksanakan kekurangan yang ada pada siklus I. Pada siklus II guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai sehingga siswa mengetahui tujuan pembelajaran pada saat pembelajaran, guru juga sudah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa atas kerja kelompok yang telah di lakukan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tindak lanjut atau PR kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah di lakukan..

Selain menilai kinerja guru dalam menerapkan model Discovery Learning, peneliti juga mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran melalui lembar observasi siswa. Observasi tersebut mencakup 27 aspek yang akan diamati. Berdasarkan pengamatan peneliti melalui lembar observasi siswa pada pertemuan I siswa masih memiliki kekurangan seperti pada siklus I yaitu siswa kurang bersemangat dalam membuat ramgkuman dan menyampaikan pendapatnya terhadap pembelajaran yang telah di lakukan, tetapi denagn dorongan yang diberikan oleh guru pada siklus II siswa sudah bersemangat saat membuat rangkuman dan menyampaikan pendapatnya terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Hasil angket motivasi belajar siswa dari siklus I meningkat pada siklus II. Pada siklus I terdapat 4 siswa motivasi rendah, 11 siswa motivasi sedang dan 6 siswa motivasi tinggi, sedangkan pada siklus II tidak ada siswa yang motivasi rendah, motivasi sedang terdapat 5 siswa dan motivasi tinggi 16 siswa.

(29)

siswa atau 28,6%. Ada peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM dari 11 siswa atau 52,4% menjadi 15 siswa atau 71,4%. Pada siklus II semua siswa sudah mencapai atau melebihi KKM yang di tentukan oleh guru, berarti nilai ketuntasan pada siklus II adalah 100%.

4.4 Perbandingan Motivasi dan Hasil Penelitian dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

a. Perbandingan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Motivasi dan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Motivasi belajar sisa pada siklus I hanya ada 6 siswa yang memiliki motivasi tinggi sedangkan pada siklus II terdapat 16 siswa yang memiliki motivasi tinggi. Hasil belajar siswa pada pra siklus sebelum ada tindakan hanya terdapat 11 anak yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 70. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 15 anak yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 70 dari 21 siswa dalam satu kelas.

Kemudian setelah merefleksi siklus I diadakan perbaikan pada siklus II akhirnya hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 21 siswa yang nilainya tuntas ≥ 70 artinya 100% siswa mendapatkan nilai tuntas.

Perbandingan motivasi belajar siswa dari siklus I dan setelah tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Perbandingan Motivasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

(30)

Dari tabel 4.6 perbandingan motivasi belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa pada siklus I yang memiliki motivasi tinggi ada 6 siswa dengan persentase 28,57% sedangkan pada siklus II terdapa 16 siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan persentase 76,19%.

Berdasarkan tabel 4.6 disajikan diagram batang persentase perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6

Diagram Batang Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Perbandingan hasil belajar siswa dari pra siklus sebelum tindakan, siklus I dan setelah tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

(31)

Dari tabel 4.7 perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus terdapat 11 siswa dengan persentase 52,38% yang mendapatkan nilai tuntas. Kemudian pada siklus I terdapat 15 siswa dengan persentase 71,43% yang memperoleh nilai tuntas. Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 21 siswa dengan persentase 100% yang memperoleh nilai tuntas dalam satu kelas.

Berdasarkan tabel 4.7 disajikan diagram batang persentase perbandingan hasil belajar siswa Pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7

Diagram Batang Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

(32)

b. Perbandingan Hasil Observasi KBM Guru

Observasi KBM guru dan siswa dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan II. Untuk observasi KBM guru tidak ada skor dan persentasenya tersendiri karena aspek yang dinilai guru melakukan tindakan sesuai atau tidak dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. Namun terlihat dari hasil lembar observasi KBM guru pada siklus I dan II di setiap pertemuan terjadi peningkatan, dari yang siklus I guru tidak melakukan tindakan kemudian pada siklus II ada perbaikan.

Adapun perbaikan yang dilakukan oleh guru pada siklus II adalah guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai, guru juga sudah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atas kerja kelompok yang dilakukan, guru juga sudah memberikan tindak lanjut kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Perbandingan Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Siswa

Observasi KBM/keterlibatan siswa dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan II. Untuk observasi KBM/keterlibatan siswa dapat dilihat berdasarkan penjumlahan perolehan skor pada pada tiap siklus pertemuan I dan II. Skor yang diperoleh pada siklus I adalah 152. Sedangkan skor diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 200. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. siswa juga telah melakukan perbaikan berdasarkan kekurangan pada siklus I.

Adapun perbaikan yang dilakukan oleh siswa adalah siswa telah membaca perintah pada LKS sebelum melakukan percobaan dan memberikan tanggapan terhadap materi yang telah dipelajari.

(33)

Tabel 4.8

Perbandingan Skor Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Siswa Siklus I Dan Siklus II

Tahap Pelaksanaan

Pertemuan I Pertemuan II Total Skor

Dari tabel 4.8 dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I jumlah skor yang diperoleh adalah 152 dengan persentase 70,37% sedangkan pada siklus II jumlah skor yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu 200 dengan persentase 92,59%

Berdasarkan tabel 4.8 disajikan diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8

(34)

Dari gambar 4.8 tentang diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada siklus I dan II dapat dilihat bahwa persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I mendapat total skor 152 dan pada siklus II meningkat menjadi 200. Hal ini membuktikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa

4.5Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diketahui peningkatan dari motivasi dan hasil belajar, hasil observasi KBM guru, dan hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan, siklus I dan siklus II setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Rincian dari hasil peningkatan pada pra siklus, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

a. Pra siklus

Pada pra siklus atau pada saat belum dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning motivasi dan hasil belajar siswa rendah. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor dari siswa itu sendiri dan faktor dari guru. Faktor yang berasal dari siswa adalah mereka kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi saat pembelajaran dan pembelajaran yang dilakukan membosankan. Sedangkan faktor yang berasal dari guru adalah guru masih menggunakan banyak ceramah dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah, terlihat dari 21 siswa dalam satu kelas hanya 11 siswa yang memperoleh nilai tuntas ≥ 70 dengan persentase 51,38% sedangkan sisanya sebanyak 10 siswa dengan persentase 47,62% memperoleh nilai tidak tuntas < 70.

b. Siklus I

(35)

peningkatan. Dari data pada siklus 1 terdapat 4 siswa motivasi rendah, 11 siswa motivasi sedang dan 6 siswa motivasi tinggi. Lalu siswa yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 70 adalah sebanyak 15 siswa dengan persentase 71,43% sedangkan yang memperoleh nilai tidak tuntas < 70 adalah sebanyak 6 anak dengan persentase 28,57%.

Pada pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan pengamatan tentang KBM yang dilakukan oleh guru dan siswa selama menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hasil dari pengamatan siklus I tentang guru dan siswa adalah

mereka telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Discovery Learning namun masih ada beberapa kekurangan atau beberapa tindakan yang tidak dilakukan. Seperti guru belum menyampaikkan tujuan pembelajaran dan tidak memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada setiap kelompok atas kinerja kelompok yang telah dilakukan, sehingga hal itu berpengaruh pada hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada siklus I. Adapun skor hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada siklus I adalah 152 dengan persentase 70,37%

b. Siklus II

Pada siklus II sebagai hasil perbaikan dan pemantapan dari siklus I. Motivasi dan hasil belajar siswa dalam menggunakan model pembelajaran Discovery Learning menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil motivasi siswa pada siklus II ini yang memperoleh motivasi rendah 0 siswa, motivasi sedang 5 siswa dan motivasi tinggi 16 siswa sedangkan Hasil belajar siswa yang memperoleh nilai tuntas ≥ 70, dari 21 siswa dalam satu kelas yang memperoleh nilai tuntas adalah 21 siswa dengan persentase 100% artinya seluruh siswa dalam satu kelas telah mencapai nilai KKM (70).

(36)

diperbaiki pada siklus II ini. Skor hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada siklus II meningkat menjadi 200 dengan persentase 92,59%

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa ini karena model pembelajaran Discovery Learning dapat memberikan kenyamanan dan kepercayaan kepada diri sendiri, pengembangan intelektual, serta pembangkit motivasi. Dalam aplikasinya, strategi ini mempunyai daya dan gerakan yang sangat kuat, guna membangkitkan motivasi anak didik. Hal ini diakui, karena Discovery Learning merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada kecerdasan intelektual dan mental, guna menumbuhkan semangat yang tenggelam dalam jiwa anak didik ( Mohammad Takdir Ilahi, 2012 : 77-78).

Penelitian ini relevan atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maftuhadi (2009) yang berjudul Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar IPA Siswa kelas V SDN Oro-Oro Ombo kulon I

(37)

siklus II meningkat lagi dengan skor rata-rata 81,28% dengan ketuntasan belajar sebesar 93,53%.

Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti, Retno Dwi (2010) yang berjudul “Penerapan model discovery pada mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi, aktivitas dan hasil belajar siswa

kelas IV SDN Oro-Oro Dowo Kecamatan Klojen kota Malang Tahun Ajaran

2009/2010” menyimpulkan bahwa penerapan model Discovery pada

Gambar

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPA
Tabel 4.2 Motivasi  Belajar IPA Siswa
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Motivasi Belajar IPA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dukungan kuat dan aliansi strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Tunas Ridean Tbk serta hadirnya brand baru &#34;Mandiri Tunas

barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh religiusitas, jumlah informasi, keuntungan

Penelitian ini ada 120 responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, maka dari itu sampel yang digunakan didasarkan pada kriteria yang

juga memenuhi kebutuhan akan bahasa scripting server side yang sederhana, kuat, dan memiliki konektivitas dengan beragam database server. b) Mampu berjalan pada web

means song can help student to increase and memorable the word using song, because for students elementary school leam vocabulary using song Is very fun and easy to remember.. Songs

Penelitian Dasuki tahun 2003 tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 4 bulan memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol kenaikan

Untuk menentukan kapasitas produksi yang direncanakan, akan menggunakan data referensi dari Unit Usaha fillet ‘Patin Kita’ yang merupakan unit usaha yang sejenis dengan