• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RAMA BERBASIS KINEMASTER PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RAMA BERBASIS KINEMASTER PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RAMA BERBASIS KINEMASTER PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Al Darmono, Dhian Dwi Nur Wenda [email protected] [email protected] Institut Agama Islam Ngawi, Indonesia

UNP Kediri, Indonesia

ABSTRAK Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi rantai makanan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah hal ini ter- jadi karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru ma- sih berorientasi pada kegiatan pembelajaran konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran RAMA berbasis Kinemaster. Metode penelitian ini merupakan pe- nelitian R&D (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).

Untuk pengumpulan data menggunakan analisis deskriptif diguna- kan untuk data observasi dan wawancara sedangkan analisis statistik digunakan untuk data hasil dari validasi, kepraktisan dan keefek- tifan yang berupa angka. Untuk validasi ahli media diperoleh skor 91,87% dengan kategori sangat valid, dan ahli materi mendapatkan skor 94,37% dengan kategori sangat valid, hasil kepraktisan produk oleh praktisi diperoleh skor 87,5% dengan kategori sangat prak- tis dan untuk respon siswa diperoleh skor 96,25% dengan ketegori sangat praktis, selanjutnya data keefektifan yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test diperoleh 67,5% sebelum dan 81,25% sesudah penggunaan media. Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan nilai pre-test dan post-test secara signifikan.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Kinemaster, Rantai Makanan (Rantai Makanan).

ABSTRACT The lack of students’ understanding of the food chain material that causes low student learning outcomes this occurs be- cause the learning activities carried out by teachers are still oriented to conventional learning activities. The purpose of this study was to de- velop Kinemaster-based RAMA learning media. This research method is an R&D (Research and Development) research with the ADDIE

(2)

(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) model. For data collection, descriptive analysis was used for obser- vation and interview data, while statistical analysis was used for data resulting from validation, practicality and effectiveness in the form of numbers. For media expert validation, a score of 91.87% was obtained with a very valid category, and material experts got a score of 94.37%

in a very valid category, the results of product practicality by practi- tioners obtained a score of 87.5% in a very practical category and for student responses a score was obtained. 96.25% with a very practical category, then the effectiveness data seen from the results of the pre- test and post-test obtained 67.5% before and 81.25% after using the media. Based on these data, there was a significant increase in the pre- test and post-test scores.

Keywords: Learning Media, Kinemaster, Food Chain (Food Chain).

PENDAHULUHAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewu- judkan suasana pendidikan dan proses pembelajaran agar siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi individu untuk memiliki keku- atan mental, kemandirian, watak, dan negara1. Pendidikan memi- liki peran penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Pesatnya per- kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang ini, menjadi tantangan pendidikan di indonesia, sehingga menempatkan pendidikan sebagai salah satu penentu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat masyarakat lebih progresif terhadap perkembangan zaman2.

Perkembangan ini memaksa masyarakat untuk berubah dari masyara- kat industri ke masyarakat informasi. Oleh karena itu penyelengaraan pendidikan harus sesuasi terhadap perkembangan zaman, agar meng- hasilkan lulusan yang adaptif dan mampu berdaya saing3.

1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sis- tem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia.

2 Mohamad Anshar. (2017). Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain, dan Pengembangan. (Jakarta: Kencana),

3 Abdul Majir. (2020). Paradigma Baru Manajemen Pendidikan. (Yogya- karta: Deepublish).

(3)

Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat, namun pada saat ini banyak ditemui sekolah yang masih be- lum memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dikarena pengetahu- an guru tentang manfaat kemajuan teknologi kurang atau banyaknya jenis teknologi yang berkembang begitu cepat sehinga guru kurang bisa mengikuti perkembangan teknologi, guru juga kurang mengerti manfaat teknologi atau masih mengacu pada gaya mengajar kovensi- onal karena dianggap mudah, hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagi pendidik dan peserta didik, karena pendidikan di zaman sekarang sangat terkait erat pada teknologi seperti sumber belajar, media pem- belajaran dan yang lainya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Talang di kelas IV mata pelajaran IPA, diperoleh data terkait dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih berorientasi pada kegi- atan pembelajaran konvensional seperti metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab. Selain itu penggunaan media untuk menun- jang kegiatan pembelajaran cenderung mengacu pada gambar di buku LKS atau buku paket. Dengan penggunaan metode dan media yang kurang sesuai siswa cenderung belajar dengan menghafal materi yang diberikan kepada guru karena siswa tidak diberikan kesempatan untuk aktif menggali pengetahuan sendiri sebagai upaya untuk membentuk suatu pengetahuan. Penggunaan metode ceramah akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa, rendahnya motivasi belajar siswa menja- dikan siswa menjadi kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran dan itu akan berpengaruh pada keaktifan siswa.

Metode dan penggunaan media yang kurang efektif atau dengan kata lain kurang mengaktifkan siswa dalam proses belajar akan ber- dampak pada pemahaman siswa tentang materi rantai makanan men- jadi kurang optimal. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi yang dilakukan pada materi rantai makanan menunjukan aktifitas belajar siswa kurang optimal. Ini akan mempengaruhi pengetahuan atau pe- mahaman siswa untuk memahami suatu materi menjadi kurang opti- mal. Ini dibuktikan melalui analisis hasil belajar pada materi tersebut menunjukan bahwa dari 30 siswa hanya 10 siswa yang tuntas secara KKM yang telah ditentukan yaitu 76. Rendahnya aktifitas siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang optimal menjadi suatu persoalan yang tentunya harus segera diatasi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya variasi dalam sebuah pembelajaran, di dalam dunia pendidikan guru diharus- kan untuk menguasai keterampilan memberikan variasi1, karena vari-

1 Suyono & Hariyanto. (2017). Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(4)

asi pembelajaran akan menghidupkan suasana belajar, sehingga kegi- atan pembelajaran tidak akan membosankan salah satu bentuk variasi pembelajaran yaitu dengan penggunaan sebuah media pembelajaran.

Media merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu dari narasumber ke penerima.

Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digu- nakan oleh konsultan untuk mengirim isi pesan yang akan diarahkan kepada audien atau penerima pesan untuk membuat lingkungan bela- jar yang mendukung sehingga menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan penerima dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien2.

Terdapat berbagai jenis media untuk mengatasi persoalan terse- but di antaranya media gambar, animasi, video, Menurut Azhar Arsya3 jenis media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 2 yaitu meida ce- tak dan media teknologi audio visual. Salah satu media yang paling dianggap cocok adalah media video pembelajaran. Menurut Sukiman4 menyatakan bahwa media video pembelajaran merupakan gabungan komponen atau media yang mampu menampilkan gambar dan suara secara bersamaan. Media video pembelajaran memiliki berbagai ke- lebihan, menurut Arief S. Sadiman dkk5. menyatakan bahwa media video pembelajaran memiliki kelebihan yaitu; 1. Media video dapat menarik perhatian jangka pendek ke rangsangan eksternal lainnya, 2. Presentasi yang menantang dapat disiapkan dan direkam terlebih dahulu sehingga guru dapat fokus pada presentasi, 3. Waktu menjadi lebih efesien dan rekaman dapat diputar berulang kali, 4. Volume sua- ra bisa diatur sesuka hati, 5. Gambar yang ditampilkan dapat dipause untuk dilihat.

Berdasarkan kelebihan media video pembelajaran dalam pene- litian ini akan dikembangkan salah satu media pembelajaran berbasis video pada materi rantai makanan. Terdapat berbagai aplikasi untuk mengemas suatu video menjadi suatu video yang menarik. Salah satu aplikasi yang dianggap mudah dan efektif serta menarik untuk dapat mengembangkan video pembelajaran adalah Kinemaster. Kinemaster

2 Andriyani, N. L., & Suniasih, N. W. (2021). Development Of Learning Videos Base On Problem-Solving Characteristics Of Animals And Their Habitats Contain In Science Subjects On 6th-Grade. Journal Of Education, 5 (1), hal 37–47 3 Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 54

4 Sukiman (2012) Pengembangan Media Pembelajaran, hal. 74

5 Arief S. Sadiman, dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengem- bangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

(5)

merupakan aplikasi pengedit video yang mempunyai filtur yang sa- ngat lengkap dan mudah digunakan1. Kinemaster sangat mudah untuk digunakan yang mana bisa diakses melalui android, ios maupun laptop hal ini membuat kinemaster sangat fleksibel untuk digunakan. Kele- bihan lainya pada aplikasi kinemaster ini adalah banyaknya fitur yang bisa digunakan seperti merekam, transisi, teks, perekam suara mem- beri gambar, animasi, bahkan memberi efek suara seperti backsound2

Berdasarkan kelebihan dari media video serta kemudahan ap- likasi yang dapat digunakan membuat video yang menarik, penelitian ini akan difokuskan untuk mengembangkan satu jenis media video pembelajaran RAMA (rantai makanan) berbasis kinemaster. Uraian penelitian Kinemaster terdahulu yang dilakukan oleh Amelia V.3 yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Aplikasi Ki- nemaster pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas III Sekolah Dasar” menunjukan bahwa media Kinemaster valid, aktif, dan efektif serta dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam pembelajaran.

Berdasarkan analisi kebutuhan dan analisis penelitian terdahulu pene- liti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran RAMA berbasis Kinemaster pada Mata Pelajar- an IPA Kelas IV Sekolah Dasar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau dise- but juga penelitian R&D (Research and Development), sedangkan untuk model penelitian ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Metode pe- ngumpulan data pada penelitian ini adalah berupa data deskriptif un- tuk menganalisis data observasi / wawancara dan juga saran praktisi dari hasil angket sedangkan untuk data kuantitatif digunakan untuk score hasil validasi dan hasil belajar siswa secara pre-test dan post-test akan dianalisis. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas

1 Adnyana, Putu Budi., Citrawathi, D Made., dan Dewi. (2020). Efektifitas Pelatihan Pembuatan Flipped Classroom video dengan Smartphone dan Aplikasi Kinemaster. Proceeding Senadimas Undiksha, Singaraja: 4 September 2020, hal.

1758-1765

2 Indriani, Eka dan Pangaribuan, Tangson R. (2020). Efektivitas Penggu- naan Media Kinemaster Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah 05 Medan Tahun Pembelajaran 2019/2020. Basas- tra. 5 (2), 154-163.

3 Arwin Amelia V. (2020) Pengembangan Media Pembelajaran RAMA berbasis Kinemaster pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar

(6)

IV dengan jumlah 10 untuk uji coba terbatas dan 30 siswa untuk uji- coba luas yang dilakukan di SDN Talang. Instrumen untuk ahli media berisi tentang kesesuaian bahasa, audio, fungsi media dan tampilan (tulisan&gambar) sedangkan untuk instrumen ahli materi yang berisi tentang kesesuaian materi, bahasa, keluasan materi, dan kelengkapan.

Untuk pengumpulan data yang kedua menggunakan metode pre-test dan post-test yang mana digunakan untuk mengukur tingkat hasil bel- ajar siswa sebelum dan sesudah mengunakan media dengan materi rantai makanan dalam mata pelajaran IPA.

A. Rumus menghitung presentase setiap sub variabel sebagai berikut

NP = S/SR x 100

Keterangan:

NP = Hasil nilai

S = Nilai yang diperoleh SR = Nilai maximal

Kriteria nilai penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

B. Tabel Kriteria Penilaian

Tabel 2.1. Tabel kriteria penilaian

No Interval Kriteria Kelayakan 1 80% - 100% Sangat Layak/Sangat Baik/Sangat Setuju 2 66% - 79% Layak/Baik/Setuju

3 56% - 65% Kurang Layak/Kurang Baik/Kurang Setuju

4 0% - 55% Tidak Layak/Tidak Baik/Tidak Setuju

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data yang mana terdapat masalah pada pembelajaran di kelas IV yaitu pada materi Rantai Ma- kanan mata pelajaran IPA terdapat masalah pada kegiatan pembelajar- an guru menggunakan metode ceramah dan untuk media hanya meng-

(7)

acu pada gambar di buku LKS saja, ini berdampak pada pemahaman siswa tentang materi rantai makanan menjadi kurang optimal, aktifitas belajar siswa yang kurang optimal akan berdampak pada pengetauan atau pemahaman siswa untuk memahami suatu materi menjadi kurang optimal. Hal ini dibuktikan melalui analisis hasil belajar pada materi tersebut menunjukan bahwa dari 30 siswa hanya 10 siswa saja yang tuntas. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang tentunya harus se- gera diselesaikan, salah satu alternatif penyelesaianya adalah dengan penggunaan media. Berdasarkan analisis kebutuhan akan dikembang- kan satu jenis media untuk mengatasi masalah tersebut yaitu media RAMA (Rantai Makanan) berbasis Kinemaster.

Spesifikasi media ini yaitu di dalamnya terdapat penjelasan ma- teri rantai makanan yang nantinya materi tersebut akan dijelaskan oleh animasi dengan dubbing suara yang jelas serta penambahan bac- ksound yang menarik perhatian siswa, penggunaan animasi tentunya harus sesuai dengan kriteria yang menarik untuk anak anak dan juga untuk tampilan juga akan didesain semenarik mungkin serta tak lupa dengan bahasa yang padat dan jelas. Keunggulan media ini salah sa- tunya adalah berbasis teknologi sehingga bisa dijalankan tidak hanya dengan laptop saja melainkan juga bisa dijalankan di smartphone, pro- duk yang telah dihasilkan akan diujiuntuk melihat tingkat kevalidan kepada ahli.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan terdapat 3 jenis data penelitian, yang pertama adalah data kevalidan, keefektivan, dan kepraktisan produk. Kevalidan akan di- lakukan kepada 4 orang ahli dengan rincian 2 ahli media dan 2 ahli materi, hasil dari validasi ahli digunakan untuk melihat nilai kevalidan produk yang telah dibuat, dari hasil validasi akan memperoleh saran dan masukan yang digunakan untuk merevisi produk agar menjadi produk yang lebih baik nantinya. Hasil uji kevalidan produk dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Hasil Kevalidan Media Tabel 1 .Penilaian media oleh Ahli Media

Tabel 1 di atas merupakan data yang diperoleh dari hasil vali-

(8)

dasi 2 ahli yang mencakup aspek bahasa, audio, fungsi, dan tampilan.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ahli 1 mendapat- kan skor rata rata 92,5 % dan ahli 2 mendapat skor rata rata 91,25%.

Berdasarkan data dari kedua validator media mendapat skor rata rata 91,87 kategori sangat valid.

Selanjutnya akan dipaparkan tabel hasil validasi ahli materi.

Hasil Kevalidan Materi Tabel 2 .Penilaian media oleh Ahli Materi

Tabel.2 di atas merupakan hasil dari 2 ahli materi dengan rin- cian aspek materi, bahasa, keluasan materi, dan kelengkapan materi . Berdasarkan diagram diatas ahli materi 1 mendapat skor rata rata 93,75% sedangan ahli materi 2 mendapatkan skor rata rata 95%. Ber- dasarkan data hasil dari 2 validator diperoleh skor rata rata 94,37%

kategori sangat valid. Selain uji kepraktisan produk, uji kepraktisan produk akan dilihat dari 2 aspek yaitu dari respon guru dan respon siswa. Adapun hasil uji kepraktisan terkait respon guru dapat dilihat pada tabel3 dibawah ini;

Hasil Kepraktisan Media

Tabel 3 Penilaian kepraktisan oleh guru kelas V

Tabel 3 di atas merupakan hasil kepraktisan media yang dinilai oleh guru dengan aspek efektif, interaktif, efesien, dan kreatif. Hasil kepraktisan media mendapatkan skor rata rata 87,5. Berdasarkan ha- sil analisa data praktisi mendapatkan kategori sangat praktis. Hal ini

(9)

menjadikan media video dapat membantu proses belajar siswa pada materi rantai makanan. Selain uji kepraktisan dari guru selanjutnya ada juga uji kepraktisan dari respon siswa. Hasil dari uji kepraktisan oleh respon siswa akan ditampilkan

Tabel 4 Data respon siswa

Tabel 4 merupakan diagram respon dari siswa yang menyang- kut aspek ketertarikan, kepuasan, kemudahan, dan pembelajaran menyenangkan. Berdasarkan data tersebut diperoleh skor rata rata 96,25% dengan perolehan kategori sangat baik. Hal ini menjadikan media video sangat cocok digunakan untuk membantu proses pembel- ajaran materi rantai makanan. Selain data kepraktisan dari respon guru dan respon guru penelitian ini akan dilakukan uji keefektifan yang dilakukan dengan pre-test dan post-test. Hasil uji keefektifan pre-test dan post-test akan ditampilkan pada Tabel 5 di bawah ini.

Hasil Keefektifan Media

Tabel 5. Hasil analisis data hasil belajar siswa

Tabel 5 di atas merupakan data hasil belajar dari siswa sebe- lum dan sesudah menggunakan media dengan skor rata rata 67,5%

sebelum menggunakan media dan 81,25% sesudah menggunakan me- dia. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang sangat signifikan.

Berdasarkan data tersebutut bisa disimpulkan media video ini sangat cocok digunakan sebagai penunjang hasil belajar siswa dalam pem- belajaran IPA materi Rantai Makanan.

(10)

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah di lakukan di SDN Talang diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi rantai makanan. Hal ini dibuktikan de- ngan adanya perbedaan nilai pre-test dan post-test yang sangat signi- fikan, ini menunjukan bahwa media video pembelajaran sangat efektif untuk digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar. Pene- litian ini didukung oleh penelitian Khalistiana1 bahwa pemanfaatan media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil siswa atau mem- pengaruhi hasil belajar. Penelitian lain dilakukan oleh Barak, Askhar

& Dori2 bahwa media video animasi pembelajaran dapat meningkat- kan kemampuan dan pemahaman siswa tentang konsep - konsep atau materi pembelajara. Hal ini sesuai dengan pendapat Astuti & Musta- di3 (2014:258) menjelaskan bahwa siswa akan memiliki motivasi dan hasil yang lebih baik bila pembelajaran menggunakan media video animasi pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dita- rik kesimpulan bahwa Media Pembelajaran pada RAMA berbasis Ki- nemaster pada mata pelajaran IPA kelas V sekolah dasar dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran IPA untuk menunjang hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil dari data yang telah dikumpulkan peneliti yaitu hasil validasi ahli media mendapat skor 91,87% kategori sangat layak, dan ahli materi men- dapatkan skor 94,37% kategori sangat layak, hasil kepraktisan media dengan skor 87,5% kategori sangat praktis dan skor 96,25% dari res- pon siswa, selanjutnya data keefektifan yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test diperoleh 67,5% sebelum dan 81,25% sesudah penggu- naan media, berdasarkan data keefektifan yang ada terdapat kenaik- an secara signifikan hal itu akan menjadi patokan bahwa media dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikat untuk menunjang hasil belajar siswa. Media pembelajaran RAMA berbasis Kinemaster

1 Khalistiana, T.M. (2015). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA Audio- Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Materi Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan Indonesia. Jurnal: Pedadidaktika, Jurnal Ilmiah Mahasiswa PGSD, 2 (1), hlm. 129-140.

2 Mohamad Anshar, (2017). Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain, dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

3 Y. Astuti, & A. Mustadi, (2014). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD. Jurnal Rima Edukasia, Vol. 2(2), hlm.250-262.

(11)

pada materi Rantai Makanan mata pelajaran IPA kelas IV SDN Talang berhasil meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, Putu Budi., Citrawathi, D Made., dan Dewi. (2020).

Efektifitas Pelatihan Pembuatan Flipped Classroom video dengan Smartphone dan Aplikasi Kinemaster. Proceeding Senadimas Undiksha, Singaraja: 4 September 2020. Hal.

1758-1765

Amelia V, Arwin. (2020) Pengembangan Media Pembelajaran RAMA berbasis Kinemaster pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar

Andriyani, N. L., & Suniasih, N. W. (2021). Development Of Lear- ning Videos Base On Problem-Solving Characteristics Of Animals And Their Habitats Contain In Science Subjects On 6th-Grade. Journal Of Education, 5 (1), 37–47. Https://

Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.23887/Jet.V5i1.32314.

Anshar, Mohamad. (2017). Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain, dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Arief S. Sadiman, dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafin- do Persada.

Astuti, Y. & Mustadi, A. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi terhadapKeterampilan Menulis Karangan Na- rasi Siswa Kelas V SD. Jurnal rima Edukasia, Vol. 2(2), hlm.250-262.

Hanik, E. U. (2020). SelfDirected Learning Berbasis Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Madrasah Ibtidaiyah. Ele- mentary: Islamic Teacher Journal, 8(1), 183. Https://Doi.

Org/10.21043/Elementary.V8i1.7417.

Indriani, Eka dan Pangaribuan, Tangson R. (2020). Efektivitas Peng- gunaan Media Kinemaster Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Swasta Muhammadi- yah 05 Medan Tahun Pembelajaran 2019/2020. Basastra.

(12)

5(2), 154-163.ps://doi.org/10.24114/bss. v9i2.19690 Khalistiana, T.M. (2015). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

Audio-Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Ma- teri Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan Indonesia.

Jurnal: Pedadidaktika, Jurnal Ilmiah Mahasiswa PGSD, 2 (1), hlm. 129-140.

Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2020). Media Pendidikan Manual Dan Digital. Ghalia Indonesia.

Majir, Abdul. (2020). Paradigma Baru Manajemen Pendidikan. Yog- yakarta: Deepublish.

Sukiman (2012: 187-188) Pengembangan Media Pembelajaran.

Suyono& Hariyanto. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Profil pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS RSPI Prof dr Sulianti Saroso pada kelompok usia produktif dengan faktor risiko utama adalah seks

 Langkah Ketiga : Jumlahkan upah, (dari gaji pokok 2012) semua pekerja, berdasarkan gol.. pada

Analisis data tes hasil belajar siswa Data tes hasil belajar siswa adalah untuk mengukur kemampuan siswa pada materi bangun ruang sisi datar yang diajarkan dengan

Hal tersebut ditunjukkan pada pengamatan jumlah anakan, akibat interaksi perlakuan kadar air tanah dan galur harapan gandum, mulai umur pengamatan 6 MST, secara

Pemilihan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat mempertimbangkan aspek perbedaan dalam, kecerdasan anak didik, latar belakang anak didik,

indikator-indikator tersebut tidak dapat diukur secara langsung, melainkan melalui variabel laten lain, yakni peningkatan efisiensi pelayanan kesehatan, kesesuaian antara

2 Desain Tampilan Desain tampilan dari aplikasi deteksi plagiat berdasarkan string-matching menggunakan algoritma Rabin-Karp terdiri dari : Satu text field untuk menampilkan lokasi

Berdasarkan hal tersebut peniliti ingin mengetahui apakah penggunaan modul dalam pembelajaran dapat berfungsi dengan baik dan efektif sehingga peserta didik