• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB III

METODE PENELITIAN A. Populasi dan Partisipan

1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah yang berisi objek maupun subjek dengan sifat dan karakteristik umum yang berisi objek peneliti guna dipelajari setelahnya akan ditarik sebuah kesimpulan Sugiyono (2018).

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang berusia 20-25 tahun atau lebih di Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

2. Partisipan

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:81). Pengambilan sampel dapat menjadi kesimpulan dari populasi sehingga sampel yang digunakan untuk penelitian benar-benar dapat mewakili populasi.

Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel ini menggunakan non-probability tepatnya menggunakan purposive random sampling.

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa purposive random sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode ini menggunakan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti untuk memilih sampel. karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Responden yang berusia 20-25 tahun keatas

b. Merupakan mahasiswa tingkat akhir Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus Lemeshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terbatas (infinite population). Berikut rumuas Lemeshow:

n = 𝒛²𝒑(𝟏−𝒑)

𝒅²

Keterangan:

n = jumlah sampel

(2)

z = nilai standar=95%=1,96 p = maksimal estimasi=50%=0,5

d= alpha (0,01) atau sampling error=10%

Melalui rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

n = 𝒛²𝒑(𝟏−𝒑)𝒅² n = 𝟏,𝟗𝟔𝟐.𝟎,𝟎𝟏²𝟎,𝟓(𝟏−𝟎,𝟓) n = 𝟑,𝟖𝟒𝟏𝟔.𝟎,𝟐𝟓

𝟎,𝟎𝟏

n = 96,04

Dengan menggunakan rumus Lemeshow maka diperoleh jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96 orang.

Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa tingkat akhir di Kampus Swasta di Surabaya. Partisipan dalam penelitian ini mempunyai karakteristik yaitu mahasiswa tingkat akhir usia 20-25 tahun atau lebih di salah satu Kampus Swasta di Surabaya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive random sampling yang merupakan teknik sampel peneliti mengambil penentuan sendiri berdasarkan penilaian peneliti.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam prosesnya peneliti akan menggunakan beberapa instrumen untuk memperoleh partisipan pada beberapa skala psikologi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei karena peneliti tidak memberikan intervensi dalam penelitian ini, peneliti hanya bermaksud menguji hubungan antara orientasi masa depan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir, dengan demikian penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat korelasional. Menjelaskan langkah- langkah penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional yaitu rancangan penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji, menjelaskan, memperkirakan, dan juga menguji suatu hubungan terkait dengan variabel

(3)

yang akan diteliti berdasarkan pada teori tanpa ada satu intervensi dari peneliti. Melalui metode tersebut akan didapat hubungan antara variabel X dan Y, yaitu hubungan orientasi masa depan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu skala.

Skala (kuesioner) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala orientasi masa depan dan skala kecemasan. Dalam skala Likert terdapat pernyataan-pernyataan yang terdiri dari 2 macam, yaitu pernyataan favorabel (mendukung atau memihak pada objek sikap) dan pernyataan unfavorable (tidak mendukung objek sikap). Skala Likert terdiri dari 5 kategori jawaban, yaitu sangat sering (SS), sering (S), kadang-kadang (KD), jarang (J) dan tidak pernah (TP).

1. Skala Kecemasan

a. Definisi Operasional Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu keadaan khawatir, gugup atau takut ketika berhadapan dengan pengalaman yang sulit dalam kehidupan seseorang dan menganggap bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Pada penelitian kecemasan menggunakan alat ukur skala kecemasan dengan indikator kecemasan yang didasarkan atas konsep teori dari Greenberg dan Padesky (2004) diantaranya adalah reaksi fisik (berkeringat, otot tegang, pusing, jantung berdebar), pemikiran (pemikiran bahaya yang berlebihan, pesimis, tidak menghiraukan bantuan yang ada), perilaku (menghindari penyebab perasaan cemas, mencegah bahaya yang terjadi dengan berbagai upaya yang dilakukan secara sempurna), suasana hati (gugup, jengkel, panik, khawatir).

b. Pengembangan Alat Ukur

Penelitian ini pada skala kecemasan menggunakan angket dalam bentuk skala likert yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable, dimana skala tersebut bertujuan untuk mengukur

(4)

pendapat dan persepsi terhadap suatu fenomena yang terdiri atas pernyataan dan empat jawaban alternatif, yaitu sangat sering (SS), sering (S) , kadang-kadang (KD), jarang (J), dan tidak pernah (TP).

(5)

Tabel 1.1 Blueprint Kecemasan No Aspek Indikator

Item

Jumlah Favorable Unfavora

ble

1 Reaksi Fisik Berkeringat 1, 3 2, 4 4

Otot tegang 5, 7 6, 8 4

Pusing 9, 11 10, 12 4

Jantung berdebar

13, 15 14, 16 4

2 Pemikira

n

Pemikiran bahaya yang berlebihan

17,19 18, 20 4

Pesimis 21, 23 22, 24 4

Tidak menghirauk an bantuan yang ada

25, 27 26, 28 4

3 Perilaku Menghinda ri penyebab perasaan cemas

29, 31 30, 32 4

Mencegah bahaya terjadi menggunak an segala cara dengan sempurna

33,35 34, 36 4

4 Suasana Hati Gugup 37,39 38, 40 4

Jengkel 41, 43 42, 44 4

Panik 45, 47 46, 48 4

Khawatir 49, 51 50, 52 4

Total 52

(6)

Pemberian skor pada skala ini dilakukan untuk item favorable dengan jawaban selalu (SS) mendapat skor 5 bergerak menuju tidak pernah (TP) skor 1 begitu pula sebaliknya untuk item unfavorable dengan jawaban selalu (SS) mendapat skor 1 bergerak menuju (TP) mendapat skor 5.

Tabel 1.2 Skala Likert Kategori

Jawaban

Skor

Favorable Unfavorable

Sangat sering (SS) 5 1

Sering (S) 4 2

Kadang-kadang (KD) 3 3

Jarang (J) 2 4

Tidak pernah (TP) 1 5

c. Uji Alat Ukur 1. Uji Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar (2010). Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur secara akurat apa yang dimaksud dan alat ukur berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya (Huges, 2006).

Validitas merupakan skor sebagai bagian dari karakteristik skor tes bukan karakteristik tersebut. Pelabelan instrumen seperti itu mengandung makna apabila mampu menghasilkan skor yang mendeskripsikan atribut yang diukur secara akurat makan instrumen tersebut valid.

Uji validitas item skala kecemasan memasuki dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir menggunakan program Statistic for Social Science for Windows (SPSS)versi 25 IBM for Windows. Batasan yang digunakan untuk menentukan aitem valid yaitu dengan menggunakan index corrected item-total correlation lebih besar dari ≥ 0,187.

(7)

Tabel 1.3 Validitas Skala Kecemasan No Aspek Indikator

Item

Jumlah Favorable Unfavora

ble

1 Reaksi Fisik Berkeringat 1, 3 2, 4 4

Otot tegang 5, 7 6, 8 4

Pusing 9, 11 10, 12 4

Jantung berdebar

13, 15 14, 16 4

2 Pemikiran Pemikiran bahaya yang berlebihan

17,19 18, 20 4

Pesimis 21, 23 22, 24 4

Tidak menghirauka n bantuan yang ada

25, 27 26, 28 4

3 Perilaku Menghindari penyebab perasaan cemas

29, 31 30, 32 4

Mencegah bahaya terjadi menggunaka n segala cara dengan sempurna

33,35 34, 36 4

4 Suasana

Hati Gugup 37,39 38, 40 4

Jengkel 41, 43 42, 44 4

Panik 45, 47 46, 48 4

Khawatir 49, 51 50, 52 4

Total 52

(8)

Uji analisis validitas item pada skala kecemasan dengan total 52 item ini dibantu oleh program SPSS for windows versi 25.0 dengan batasan Corrected Item-Total 0,187. Uji validitas skala kecemasan ini dilakukan sebanyak dua kali putaran.

Adapun putan pertama yang gugur pada skala kecemasan adalah 2, 10, 14, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35,36.

Putaran kedua 18, 29, 42 Validitas skala kecemasan bergerak dari 0,277-0,649

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian selain validitas, alat ukur yang digunakan untuk memenuhi syarat adalah memiliki reliabilitas yang baik.

Sugiyono (2005) menjelaskan reliabilitas merupakan serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur secara berulang.

Reliabilitas menjelaskan sejauh mana hasil suatu pengukuran tersebut memiliki keajegan, konsisten, kestabilan, apabila diteskan pada situasi yang berbeda.

Menurut Arikunto (2002) pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian dapat menggunakan teknik Alfa Cronbach’s.

Jika nilai koefisien reliabilitas dalam Alfa Cronbach’s kisaran 0,700 artinya dapat diterima dan cukup baik, sedangkan 0,800 tergolong baik (Azwar, 2012). Melalui hasil uji reliabilitas pada skala kecemasan adalah sebesar 0,920 yang artinya memiliki reliabilitas tergolong baik.

2. Skala Orientasi Masa Depan

A. Definisi Operasional Orientasi Masa Depan

Orientasi masa depan merupakan suatu hal yang mewakili pandangan mental mengenai masa depan, yang dikembangkan oleh individu pada proses-proses tertentu di dalam kehidupannya untuk memberikan cerminan diri baik dalam segi sosial, maupun pribadi.

Pada penelitian Orientasi Masa Depan menggunakan skala orientasi masa depan dengan indikator orientasi masa depan yang didasarkan pada konsep teori dari Seginer (2009), diantaranya

(9)

adalah motivasi (value, expectacy, control), cognitif representation (content, valence), perilaku (exploration, commitment).

B. Pengembangan Alat Ukur

Skala orientasi masa depan berdasarkan aspek-aspek orientasi masa depan Seginer. Skala orientasi masa depan menggunakan model likert yaitu bergerak dari angka 1 sampai 5 dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Netral (N) tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Tabel 1.4 Blueprint Orientasi Masa Depan No Aspek Indikator

Item

Jumlah Favorable Unfavora

ble 1 Motiva

si

1. Value (penilaian)

1, 19 4, 17 4

1. Expectacy (harapan)

2, 15 5, 14 4

2. Control (kontrol)

3, 18 6, 16 4

2 Cogniti ve Represe ntation

1. Content berkaitan dengan kehidupan

7, 20 23, 27 4

2. Valence berkaitan dengan bidang penginderaan yang berasal dari harapan dan ketakutan

8,21 11, 28 4

3 Perilak u

1. Exploration (eksplorasi)

9, 22 12, 25 4

1. Commitment 10, 24 13, 26 4

Total 28

(10)

Pemberian skor pada skala ini untuk item favorable dengan jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5 bergerak menuju skor 1 dengan jawaban sangat tidak setuju (STS) dan begitu pula sebaliknya untuk item unfavorable sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 5 dan bergerak menuju skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).

Tabel 1.5 Skala Likert Kategori

Jawaban

Skor

favorable Unfavorable Sangat setuju

(SS)

5 1

Setuju (S) 4 2

Netral (N) 3 3

Tidak setuju (TS)

2 4

Sangat tidak setuju (STS)

1 5

C. Uji Alat Ukur 1. Uji Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar (2010). Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur secara akurat apa yang dimaksud dan alat ukur berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya (Huges, 2006).

Validitas merupakan skor sebagai bagian dari karakteristik skor tes bukan karakteristik tersebut. Pelabelan instrumen seperti itu mengandung makna apabila mampu menghasilkan skor yang mendeskripsikan atribut yang diukur secara akurat makan instrumen tersebut valid.

Uji validitas item skala kecemasan memasuki dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir menggunakan program Statistic

(11)

for Social Science for Windows (SPSS) versi 25 IBM for Windows. Batasan yang digunakan untuk menentukan aitem valid yaitu dengan menggunakan index corrected item-total correlation lebih besar dari ≥ 0,187.

Tabel 1.6 Validitas Skala Orientasi Masa Depan No Aspek Indikator

Item

Jumlah Favorable Unfavora

ble 1 Motiva

si

2. Value (penilaian)

1, 19 4, 17 4

3. Expectacy (harapan)

2, 15 5, 14 4

4. Control (kontrol)

3, 18 6, 16 4

2 Cogniti ve Represe ntation

3. Content berkaitan dengan kehidupan

7, 20 23, 27 4

4. Valence berkaitan dengan bidang penginderaan yang berasal dari harapan dan ketakutan

8,21 11, 28 4

3 Perilak u

2. Exploration (eksplorasi)

9, 22 12, 25 4

2. Commitment 10, 24 13, 26 4

Total 28

(12)

Uji validitas skala orientasi masa depan ini dilakukan sebanyak satu kali putaran. Adapun putaran pertama yang gugur adalah 3, 18, 22, 24, 25. Validitas skala orientasi masa depan bergerak dari 0,221-0,711.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian selain validitas, alat ukur yang digunakan untuk memenuhi syarat adalah memiliki reliabilitas yang baik.

Sugiyono (2005) menjelaskan reliabilitas merupakan serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur secara berulang.

Reliabilitas menjelaskan sejauh mana hasil suatu pengukuran tersebut memiliki keajegan, konsisten, kestabilan, apabila diteskan pada situasi yang sama.

Menurut Arikunto (2002) pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian dapat menggunakan teknik Alfa Cronbach’s.

Jika nilai koefisien reliabilitas dalam Alfa Cronbach’s kisaran 0,700 artinya dapat diterima dan cukup baik, sedangkan 0,800 tergolong baik (Azwar, 2012). Melalui hasil uji reliabilitas pada skala orientasi masa depan adalah sebesar 0,878 yang artinya memiliki reliabilitas tergolong baik.

D. Uji Persyaratan dan Analisis Data 1. Uji Persyaratan

a. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui suatu variabel independen dengan dependen mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016). Tujuan dari adanya uji normalitas ini untuk mengetahui kenormalan variabel independen dan dependen, jika suatu variabel tidak berdistribusi dengan normal maka hasil uji akan mengalami penurunan. Uji normalitas sebaran pada penelitian ini akan diuji menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan distribusi komulatif dari distribusi data empirik dengan distribusi normal yang diharapkan karena merupakan uji beda maka nilai p yang tidak signifikan (p>0,05)

(13)

menunjukan tidak adanya perbedaan antara kedua distribusi (Widhiarso, 2012). Maka suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika Asym-Sig (2-tailed) hasil perhitungan kolmogrov- Smirnov p>0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas K-S Kolmogrov Smirnov diketahui bahwa nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) variabel X 0,006 (p < 0,05) dan variabel Y 0,200 (p > 0,05). Maka disimpulkan variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal.

b. Uji linieritas

Uji linearitas yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan linier secara signifikan (Sugiyono, 2015). Uji linieritas ini merupakan prasyarat penggunaan analisis. Uji linier pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 25 for windows dengan dasar jika nilai signifikansi >

0,05 maka terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel orientasi masa depan dengan kecemasan. Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui Sig. Deviation From Linearity sebesar 0,177 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) terdapat hubungan yang linier.

2. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana didalamnya terdapat analisis data. Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun data secara sistematis dari berbagai perolehan (Sugiyono, 2010). Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah mengelompokan data sesuai variabel dan sampel.

Teknik analisis data yang dipergunakan adalah Spearman’s Rho dengan program IBM SPSS 25 for windows untuk mengetahui apakah terdapat hubungan orientasi masa depan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Teknik ini untuk mengetahui seberapa erat hubungan orientasi masa depan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Namun karena sebaran data tidak normal, maka data penelitian ini dianalisis menggunakan statistik non parametrik.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanaman tebu, pemberian kombinasi NAA 1 mg/l dan BAP 1 mg/l dikombinasikan dengan Kinetin 2 mg/l dan 3 mg/l menghasilkan pengaruh yang nyata pada parameter

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Pengkajian lebih lanjut tentang seberapa besar potensi tenaga surya dikhususkan pada daerah Sulawesi Selatan dengan mengambil beberapa titik lokasi pengamatan yang sudah

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN” dan mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu menuliskan laporan tentang posisi dan

Cabang telah mengkredit perkiraan Kantor Pusat pada waktu mengkoreksi perkiraan Sebesar laba bersih yang ditetapkan terlalu rendah untuk periode yang lalu, maka ayat jurnal pada

Analisis situasi disini dilakukan dengan memperhatikan faktor SWOT (strenght, weakness, opportunity, dan threads) yang ada pada situasi sebelum menentukan strategi

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

[r]